𝐒𝐤𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥 𝐒𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟔𝟕 ~ 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡 𝟑: 𝐒𝐤𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠𝐭𝐮𝐚 𝐌𝐮𝐫𝐢𝐝𝐧𝐲𝐚

 


Pov : Edisen
Tampak dari layar laptop ku, berdua Mama dan Pak Hafiz menikmati waktu berdua di ruang tamu bak anak muda berpacaran tanpa gangguan. Sentuhan, belaian dan ciuman ringan melengkapi obrolan mesra mereka di ruang tamu.

Pak Hafiz bebas meraba tubuh Mama yang duduk dengan pose menggoda di sofa panjang dengan pakaian santainya yang pendek dan ketat. Seperti kebiasaan Mama di rumah selalu memakai tanktop ketat dada rendah yang mengekspose kedua bukit kembarnya dan celana hotpants yang pendek.

Waktu terus bergulir semakin malam, keduanya tampak semakin gerah. Beberapa kali mereka mencuri-curi kesempatan untuk bercumbu sampai berciuman yang lebih panjang. Mereka sadar bahwa belum saatnya melakukan hal yang lebih jauh. Mereka sedang menanti waktu yang tepat untuk melepas gairah yang mulai bangkit dalam tubuh mereka.

"Sebentar Masss... aku mau ke atas dulu..." ucap Mama beranjak dari sofa berjalan ke lantai dua. Firasatku berkata Mama ingin mendatangi kamarku. Dengan cepat aku menutup laptopku dan melompat ke ranjangku untuk berpura-pura tidur.

"Tok...tok...tok... Sennnn....!!! Ketukan pertama tidak kurespon dan Mama mengetuk sekali lagi.

"Tok...tok...tok... Sennnn.... lu udah tidur belum...??!!

Setelah beberapa kali ketukan dan panggilan Mama yang tidak kurespon. Mama membuka sedikit pintu kamarku mengintip ke dalam kamarku yang sudah gelap karena sudah sejak aku mulai mengintai lampu kamar sudah kumatikan. Setelah Mama menutup kembali pintu kamarku, menunggu sekitar 5 menit di ranjang, aku bangun dan kembali membuka laptopku untuk melanjutkan pantauan.

Kelihatan Mama sudah ganti pakaian dengan gaun tidurnya sedang turun menghampiri Pak Hafiz yang menunggu di ruang tamu. Berarti tadi setelah dari kamarku, Mama ganti pakaian dulu di kamarnya.

"Lama menunggu ya Masss... ??!" Goda Mama.

"Lama sekali Linggg.... ditinggal 5 menit serasa 5 jam... teganya dirimu membiarkan mas menunggu lama sendirian di sini.." balas Pak Hafiz.

"Hahaha... yang bener saja Masss...." tawa Mama senang digoda Pak Hafiz.

"Sini Ling... duduk di pangkuan Mas... hmmm... bau tubuhmu harum sekali sayangggg....." goda Mas Hafiz.

"Tahu dari mana bau ku harum...? Cium aja belum udah dibilang harumm...." balas Mama duduk manja diatas lutut Pak Hafiz tangan nya diletakkan di bahu Pak Hafiz.

"Hehe...Sini masss cium kamu Linggg.... hmmm...hmmmm....!!!

"Aaahh... geli massss....aaahh...hahahah.....lepasssinn...aaahhh...!! Leher Mama dicumbu Mas Hafiz, tubuh Mama mengeliat geli antara menolak dan pasrah.

"Aaahhh Massss.... sudahhh ahhh...suuudaaahhh....!!! Mama menyudahi Mas Hafiz yang gencar menciumi area leher turun ke dadanya.

"Kenapa sihhh.... melihat AiLing seksi begini Mas gak tahan...bikin mas pengennn... " Mas Hafiz berterus terang pengen mengajak Mama bercinta.

"Gak usah dibilang juga aku tahu mas gak tahan lagi...." ucap Mama ketus.

" tahu dari Mana Lingg....??

"Tuh di bawah ada yang keras nihhh.... hayooo Mass....." tangan Mama bergerak meraba batang mas Hafiz yang masi tertutup celana.

"Hehehee... nakal kamu Linggg.... tapi ini yang Mas suka dari wanita Chinese... diam-diam ternyata nakal... hehehe..." ledek Mas Hafiz.

"Sini mas, buka celananya kalau Mas udah pengen.... " tawar Mama

Pak Hafiz membiarkan Mama turun dari pangkuannya, lalu Mama duduk di lantai melepaskan celana Mas Hafiz yang duduk di sofa. Dikeluarkan batang kejantanan Pak Hafiz yang sudah tegak berdiri.

"Aaahhh Lingggg.... enaaakkk sekalii AiLing isap penis masss.... aaahhh...." Mas Hafiz menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa sambil pejamkan mata menikmati permainan mulut Mama.

"SRRUUUPPP.....hmmmm....Srruuupppp.....mmmm....Srrrruuuppp.... enakk yaa masss....srrruuppp....!!!

"Yaaahhh Linggg.... terusssinn.....aaahhh..." desah Mas Hafiz, kedua tangannya memegang kepala Mama merasakan sensasi mulut Mama menyepong batang kejantanannya.

"Kamu suka sama penis saya Linggg....?? tanya Pak Hafiz.

"Hmmm...srrruuuppp...sukaaa massss.... peniss mas bersihhh sekali, gak bauu.... apalagi gak ada bulu nyaaaa...srruuupppp....mmmm...." jawab Mama makin bersemangat menyepong penis Pak Hafiz.

"Masss jugaa sukaaa cara AiLingg memperlakukan penis massss....pinter sekali AiLingg bikin penis mas enaaaak begini...sumpaaahhh ini enaaakkkk....aaahhh....aaahhhh....!!!

"Aahhh Linggg... punya kamu yang di bawah mau mas jilattt sayanggg....??? tawar Pak Hafiz

"Mauu Maaasss....." Mama menghentikan aksinya lalu berdiri di hadapan Pak Hafiz. Diturunkan celana dalamnya yang mini warna krem melewati kedua kakinya yang putih mulus sambil dilihatin Pak Hafiz.

"Nihhh... buat Mas Hafizz biar ingat sama aku terusss...." Mama menggoda Pak Hafiz, diayun-ayunkan celana dalamnya di depan muka Pak Hafiz. Lalu celana dalam Mama direbut Pak Hafiz dan diciumnya dengan penuh penghayatan. "Hmmmm... harum kolornya Lingggg.....jadi penasaran sama isi dalamnya...." goda Pak Hafiz.

Mama naik ke atas sofa duduk di atas sandaran sofa, sedangkan Pak Hafiz tetap duduk di sofa tapi dia berpindah duduk di antara dua paha Mama.

"Hmmmm.... harum benarrr apem kamu Lingggg....??? puji Pak Hafiz mencium memek Mama.

"Apa itu Apem massss...?? tanya Mama

"Apem itu vagina Lingggg... itu sebutan dalam bahasa kami Linggg...." jawab Pak Hafiz.

"Oohh... kalo gitu ini apem buat Masss...jilatinn massss....jilattt apemm kuu...." Kepala Pak Hafiz mendekati selangkangan Mama mulai menciumi vaginanya.

"Hmm... kenapa sihh apem cina koq bersih-bersih... terus wangi lagi...." puji Pak Hafiz.

"Asal rajin bersih-bersih Mass... kalo gak gitu ya bau juga Massss....." jelas Mama.

"Itu yang aku suka dari wanita chinese... biasanya mereka tuh bersih-bersih pasti apem nya rajin dibersihin jadi nyaman kalau dijilat...." ujar Pak Hafiz.

"Udah donggg Masss... jangan banyak ngomong...jilatin aja kenapa sihhh....? ucap Mama gak sabaran.

"Iyaaa Linggg.... tapiii apem Ai Ling koq udah basahh sih...?! Padahal belum sempat Mas apa-apain....?? Pasti kamu juga udah pengen kannn....!?

"Iyaaaa massss... cepat jilatin donggg...!!! Mama mulai kesal, birahinya digantung sama Pak Hafiz.

"Hmmmm....mmmm.... bulunya udah panjang Linggg.... kapan-kapan bulu apemnya Mas bantu cukurkan yaaa....." ucap Mas Hafiz sembari menjilati memek Mama.

"Aaaahhh Massss.... iyaaaaa....sssshhh....aaaahhhh.......!!!! desah Mama, tubuhnya sedikit bergetar merasakan sensasi dijilat Mas Hafiz. Tidak sengaja tubuh Mama tergelincir dari sandaran sofa lalu secara spontan ditangkap Mas Hafiz dalam pelukannya. "HAHAHAHAHAHA...!!! ternyata momen itu membuat mereka tertawa sehingga menghentikan aksi mereka. Untung jatuhnya kedepan, bukan ke belakang sofa.

"Shhhhhh...!!! Jangan keras-keras suara ketawanya Masss... nanti Asen terbangun..." bisik Mama menutup mulut Pak Hafiz dengan jarinya.

"Yuuukkk mas, kita kamarku aja... mas belum pernah mampir ke kamar aku kannn....?! ajak Mama menarik tangan Pak Hafiz mengendap-endap naik menuju ke kamarnya.

Ah sial, tidak bisa lagi kusaksikan kelanjutan persetubuhan Mama dan Pak Hafiz karena di kamar Mama belum kupasang kamera pengintai. Kutunggu sampai satu jam belum tapi mereka belum juga keluar sampai aku merasa jenuh dan tertidur.

Besok paginya, baru kuingat sampai di mana pantauanku. Namun hari sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Dari pantauan melalui kamera yang menyorot ke arah ruang tamu, kelihatan sekitar pukul 3 subuh Mama dengan gaun tidurnya yang seksi mengantar Pak Hafiz keluar dari rumah. Mereka sempat berciuman mesra di depan pintu sebelum mereka berpisah.

.....

"Pagi ini di dapur Mama tampak bahagia sambil sibuk dengan pekerjaan rumah tangga yang rutin dikerjakan seorang istri. Beberapa kali tertangkap olehku Mama tersenyum sendiri sembari bersih-bersih rumah. Menurutku Mama sudah jatuh cinta dengan Pak Hafiz setelah mengarungi malam bersama di kamarnya. Kesal rasanya tidak dapat menyaksikan apa yang mereka lakukan semalam di kamar.

Gara-gara kekesalan itu, hari ini aku mencuri kesempatan untuk memasang beberapa kamera pengintai yang super mini dan canggih di kamar Mama. Bukan hanya itu, aku juga memasang di seluruh kamar yang ada di rumah ini termasuk kamar ci Velin dan ci Elena, untuk memudahkan pantauanku dari laptop maupun hape.

Antara aku dengan Mama masih terasa canggung setelah pertengkaran semalam. Sebagai anak, kupaksakan diri untuk lebih dulu memulai percakapan.

"Maaa... ada apa sih koq Mama senyum-senyum sendiri... emang apa yang bikin Mama senang...? tanyaku membuat Mama tersentak.

"Ooohh, gak koq...biasa aja..." jawab Mama tidak tahu mau memberi alasan apa. Ada yang disembunyikan dariku.

"Emang semalam Pak Hafiz jam berapa baru pulang...?? tanyaku pura-pura gak tahu.

"Mas Hafiz yaaa....ehhh Pakk Hafiz maksud Mama.... semalam gak lama setelah lu masuk kamar dia sudah pulang koq.... eehh iyaaa gak malam kali koqq....iyaa gitu dehh...." jawab Mama terpatah-patah. Aku tahu bahwa Mama berbohong untuk menyembunyikan skandalnya.

Sikap Mama yang sekarang rasanya beda, sejak Mama pulang dari kampung sebelah. Dulu Mama selalu jujur dan terbuka padaku, tapi sekarang Mama lebih tertutup bahkan berbohong padaku. Mama kurang mau lagi berterus terang padaku. Ada yang salah dengan Mamaku.

"Semalam mama bilang Pak Hafiz mau kasih bimbingan, emang bimbingan apaan..?? tanyaku

"Oh ituu... semacam bimbingan menjadi orangtua yang bijaksana.. kira-kira seperti itu... Mama pun sudah lupa-lupa ingat..." jawab Mama

"Trusss...."

"Lu kenapa sih... nanya-nanya Mama terus...?! Kepo banget lu Sennn...Koq rasanya lu gak percaya sama Mama....??? Mama mulai kesal dengan pertanyaanku.

"Gak koq Ma... aku cuma pengen tahu aja... gimana hubungan Mama dengan Pak Hafiz..." tanyaku terus terang.

"Sennn... lu gak usah ikut campur urusan pribadi Mama...!! balas Mama ketus.

"Koq Mama bisa gitu dekat sama Pak Hafiz....??? tanyaku sengaja ingin menyudutkan Mama.

"Pokoknya bukan urusan lu.... Mama mau dekat sama siapa, lu gak usah peduli...." balas Mama kesal memalingkan wajahnya.

"Ya harus dong Maaa... aku ini kan anak Mama jadi Mama harus jujur sama aku...." tegasku.

"Gak perluu...!!! Ngapain Mama harus jujur sama lu... tidak semua hal pribadi harus terbuka sama lu.... mending lu sekolah saja baik-baik..***k usah campuri urusan Mama.... jelas ..?! tegas Mama semakin marah lalu menyingkir dariku masuk ke kamarnya.

Seharian ini sampai sore aku sibuk memasang kamera pengintai di semua kamar rumah ini. Hanya sisa satu kamar yang belum terpasang, itu kamar Mama. Sejak pagi tadi Mama banyak di dalam kamar dan jarang keluar.

Sore harinya Mama saat keluar dari kamarnya untuk mandi, kugunakan kesempatan ini untuk menyusup ke kamarnya. Biasanya Mama kalau mandi sukanya lama karena Mama itu seorang yang pembersih.

Di kamar Mama kupasangi dua kamara tersembunyi, cukup untuk menyoroti seluruh kamar. Kulihat di ranjang Mama terletak hape Mama. Kuambil hape itu terasa panas di tangan, berarti seharian ini Mama di kamar banyak menghabiskan waktu bermain hape. Kubuka layar hapenya, meskipun terkunci aku tahu pola sandinya.

Begitu terbuka langsung masuk ke WA tampilan halaman chat dengan Mas Hafiz.

Mas Hafiz : Ntar mlm mas main ke rumah y

Me : Koq dtng lagi sih??

Me : Semlm ga puas ya Mas?

Mas Hafiz : Puas koq say, AiLing hebat bgt semalam.

Mas Hafiz : trus knpa dtng lagi?

Me : Mo gntian, mas yang bakal bikin Ling puas

Me : Mau kan?!

Mas Hafiz : Terserah mas deh

Me : Tapi dtng nya lebih malam ya, biar anak aq bobok dulu semua.

Mas Hafiz : Jam brpa amannya mas nyampe rmh?

Me : Jam 12 aj mas. ok?

Mas Hafiz : Ok say, mas gk sabr nunggu jam 12 nih

Me : (emoji senyum muka merah)

Ternyata nanti malam Mama janjian lagi sama Pak Hafiz. Mereka sudah benar-benar mabuk cinta. Kubaca isi pesan percakapan mereka yang lebih awal, ternyata isinya banyak pembicaraan dewasa seputar urusan ranjang. Pesan Pak Hafiz banyak merayu Mama, sebaliknya respon Mama juga memberikan lampu hijau. Di sela-sela pesan mereka, Mama beberapa kali mengirimkan fotonya yang sedang berpakaian seksi berpose vulgar mengoda Pak Hafiz.

Eits...cukup sampai di situ dulu, aku gak bole lama-lama di sini. Mama akan segera selesai dengan mandinya. Dengan bergegas kukembalikan hape Mama ke posisi dan keadaan semula agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Kupaksakan diriku untuk menunggu sampai tengah malam. Satu jam sebelum tengah malam, Mama sudah sibuk merias diri dan memilih pakaian tidurnya yang seksi untuk menyambut Pak Hafiz. Akhirnya ada telepon masuk ke hape Mama dan itu dari Pak Hafiz yang mengatakan dia sudah sampai di depan pintu rumah. Dengan bergegas Mama turun ke bawah untuk membuka pintu dengan penampilan lingerienya.

Saat Mama membuka pintu dan Pak Hafiz masuk. Sempat terjadi percakapan antara Mama dan Pak Hafiz, namun suara mereka tidak tertangkap samar oleh kamera pengintaiku yang letak posisinya terlalu jauh menyodor dari dalam ke depan.

Lelaki normal mana yang tidak terbakar nafsunya melihat penampilan seksi Mama yang begitu menggoda. Tidak lama mereka berbicara, Pak Hafiz langsung memeluk dan mencium Mama dengan mesra. Tidak puas berciuman di depan pintu, mereka melanjutkan percumbuan mereka di atas sofa ruang tamu. Keduanya dengan cepat terbakar oleh birahi. Mama dibaringkan di sofa dengan terburu nafsu Pak Hafiz mencumbui bibir turun ke leher terus sampai ke dada Mama.

Tanpa permisi, keduanya saling melepaskan pakaian lawannya. Pak Hafiz dengan tergesa-gesa menaikkan gaun tidur Mama melewati kepalanya hingga lepas. Mama membiarkan bahkan bekerjasama membiarkan Pak Hafiz melepaskan lingerie nya. Mama tidak mengenakan bra di dalam, maka setelah lingerie terlepas, payudara Mama langsung terekspose dan hanya menyisakan celana dalam mini satu style dengan lingerienya.

Tidak mau kalah, tangan Mama menyusup ke dalam celana Pak Hafiz mencari-cari batang kejantanannya.

"Sudah keras Massss.....!! bisik Mama

"Nakal kamu Linggg...." bisik Pak Hafiz.

"Siapa suruh Mas yang mulai dulu...!! balas Mama nakal seperti yang dibilang Pak Hafiz.

"Sudah aman Linggg....?? tanya Mas Hafiz.

"Aman mass... anak-anak sudah tidur... ayo kita lakukan lagi sesuai janji Mass mo bikin aku puas....." ajak Mama.

"Payudaranya kenyalll sayaaannggg...." ucap Pak Hafiz meremas payudara Mama.

"Pelan-pelannn remasnyaaaa....aaaahhh....aaaahhh... jilatiii putingku masssss.....hmmmm....." pinta Mama menyodorkan puting susunya ke mulut Pak Hafiz.



Sekitar 20 menitan mereka bercumbu-cumbuan, dari pintu datang lagi seorang pria masuk ke rumah.

"Wah...wah... beruntung sekali Pak Kepala Sekolah bisa mencicipi orangtua muridnya.... hahahahaha....!!!

Mama terkejut mendadak mengakhiri percumbuannya dengan Pak Hafiz.

" Ini siapa mass....???" Mama terkejut dengan kehadiran pria itu sambil tangannya menutup tubuhnya sedapatnya terutama bagian payudaranya.

" Mas kenalkan... ini Pak Idrus, guru Ilmu Pengetahuan Alam yang juga mengajar di sekolah Edisen..." Pak Hafiz memperkenalkan Pak Idrus. Pak Idrus menyodorkan tangannya ingin bersalaman tapi Mama menolak bersalaman.

"Salam kenal cik Linda... saya guru dua anak cicik... si Edisen dan si Evelyn... kalau boleh saya berkata jujur... saya kagum dengan kecantikan ci Linda... apalagi dengan dalam keadaan nyaris bugil begini... bikin jantung saya berdetak cepat hampir mau darah tinggi... " ucap Pak Idrus sambil bercanda, namun Mama tidak merespon candaan Pak Idrus.

"Mau apa ke sini...?? koq Mas Hafiz gak bilang ada yang mau datang lagi....?? tanya Mama panik.
"Oh...saya ke sini mau melanjutkan apa yang barusan kalian mulai... mari kita lanjutkan... hehehe..." jawab Pak Idrus terkekeh.

"Gakkk usahh...!! Aku gak mau lagii....!!! tolak Mama. Tampak Pak Hafiz hanya tunduk terdiam saat Mama bertekak dengan Pak Idrus.

"Ayo lahh cikkk.... saya tahu memek cik Linda sudah basahh... saya ini guru biologi yang paling tahu soal anatomi tubuh manusia khususnya wanita... jadi jangan menolak kenikmatan ini...." ujar Pak Idrus.

"Gak Pakkk....aku mau udahan...!!! tolak Mama lalu berdiri ingin mengusir mereka keluar dari rumah.

Tapi apa daya, Mama hanya seorang wanita yang tidak akan mampu melawan Pak Idrus yang tubuhnya lebih besar dan agak gemuk. Pak Idrus menangkap dan memeluk paksa tubuh Mama lalu dijatuhkan kembali ke sofa.

"Tolonggg Massss..... tolongggg.....hhhhmmm....mmmmmm...!!! jerit Mama dalam posisi terbaring di sofa tapi mulutnya dibekap Pak Idrus. Pak Hafiz malah berdiri kaku dan hanya melihat Mama diperlakukan kasar oleh Pak Idrus. Tubuh Mama ditindik tubuh Pak Idrus yang lebih besar. Tangan Pak Idrus diselipkan diantara kedua paha Mama, jarinya dicolek kedalam vagina Mama. Meskipun Mama masih mengenakan celana dalam, tapi model celana dalam Mama itu mini dan selangkangan hanya dibalut renda tipis. Sangat mudah untuk digeser untuk memasukkan jari.

"Tuhh... betul kan apa kata saya... memek cina begini biasanya gampang basah... jadi jangan sok menolak kalau mau di kasi nikmat cikk...." ucap Pak Idrus terus berusaha menjinakkan Mama yang meronta-ronta tak berdaya. Sekujur tubuh Mama menggelinjang hebat sampai posisi kepalanya kayang. "Aaaaaahhhh....aaaaaahhhh....lepasssskaaannn.....aaaaahhhh...!!! erang Mama dengan nafas berat tidak teratur. Pak Hafiz pun melepaskan tangannya yang membekap mulut Mama karena dia yakin sudah menguasai tubuh Mama.

"Lepas apanya cikkk...?! Wong tangan saya sudah kebanjiran cairan memek koq minta lepassss..." ledek Pak Idrus berhasil membuat Mama orgasme.

"Naahhh... gimana rasanya cikk..?! Enakk kan ?! sindir Pak Idrus saat Mama mulai tenang. Pak Idrus melapas celana dalam mini Mama tanpa perlawanan. Pak Idrus tahu letak titik sensitif Mama. Tampaknya Pak Idrus memang berhasil membuat Mama orgasme hebat dalam sekejap dengan jarinya sampai Mama lemas tak berdaya.

Dengan santai Pak Idrus menurunkan celananya langsung mengeluarkan kontolnya yang sudah siap untuk beraksi. Sedangkan Pak Hafiz masih berdiri kaku menyaksikan Mama disetubuhi oleh rekan gurunya.

"Massss...!!! "Inikah yang mas sebut cinta...?? Kalau cinta kenapa Mas tega membiarkan aku disetubuhi orang...?? tanya Mama tak berdaya sambil menunggu sebentar lagi dia akan digenjot oleh Pak Idrus.

"Maafkan saya Linggg... nanti saya akan jelaskan...." jawab Pak Hafiz tak berdaya pula.

"Gak perlu tunggu sampai nanti Mas... jelaskan saja sekarang biar aku tahu kenapa aku harus diperlakukan begini.....??? desak Mama tapi Mas Hafiz sepertinya masih sulit menjelaskan saat itu juga.

"Heii Cikk... kalau Pak Kepala sekolah sulit bicara, sini biar saya yang jelaskan, biar cik Linda tahu alasannya..." tawar Pak Idrus.

"Jangan pikir soal kenaikan kelas Edisen cuma diketahui Kepala sekolah saja... jauh hari saya sudah curiga kalau anak ci Linda tidak mungkin bisa naik kelas.. gara-gara ulah Kepala sekolah ini anak cicik diizinkan naik kelas... andai saya beritahukan persoalan ini kepada pejabat pemerintah, maka posisi kepala sekolah kita akan terancam karena merusak citra dan reputasi sekolah..."

"Dan satu lagi... saya yakin Pak Kepala Sekolah ini bukan orang bodoh.. pasti ada sesuatu yang membuatnya mau mengizinkan anak ci Linda yang bodoh itu naik kelas... ternyata benar, rupanya pak kepala sekolah ditawarkan tubuh cicik yang indah ini... jadi saya maklumi asalkan saya juga mendapat jatah... hehehehe...." jelas Pak Idrus.

"Maafkan saya Linggg... Mas tidak punya pilihan..." ucap Pak Hafiz tertunduk.

"Sudah nanti saja maap-maapannya... sekarang buka memeknya lebar... biar saya entot dulu memek cina ini... hehehe...!!! Mama pasrah saat dari bawah Pak Idrus memasukkan penisnya kedalam kemaluannya.

"Aaaaahhh memek encik-encik ternyata masih enakk biarpun usia cik Linda sudah usia segini... itu keunikan wanita cina pinter rawat memeknya... kulutnya juga masih mulus ajaaa....aaahhh...aaahhh..." ujar Pak Idrus mulai memberikan penertasi pada Mama.

"Aaaaahhh.....aaahhhh....hhhmmmm...hhhmmm....aaahhhh....!!! Tidak perlu waktu lama, kini desah Mama sudah seirama dengan genjotan Pak Idrus. Desahan Mama mengisyartkan bahwa Mama sudah bisa menerima alasan kenapa dia digenjot malam ini.

Sementara itu, tangan Pak Hafiz masuk kedalam celananya memainkan penisnya sambil menyaksikan Mama di setubuhi Pak Idrus.

"Aaahhh...aaahhh....Maaassss.... sinii Masss ....!! Mama memanggil Pak Hafiz karena merasa kasihan bermain sendiri di sana.

"Keluarrrinn saja penisssnyaaa ..... aaahh...aaahhh.... sini aku kulum penis Masss....!! ucap Mama dan Pak Hafiz mendekat padanya. Pak Hafiz menurunkan celananya lalu menyodorkan penisnya di wajah Mama.

Agar Mama lebih nyaman, mereka berganti sedikit posisi. Mama ditidurkan menyamping menghadap penis Pak Hafiz yang disampingnya. Salah satu betis Mama dinaikkan dan menopang di bahu Pak Idrus. Dengan posisi satu kaki terangkat tinggi, Pak Idrus melanjutkan penetrasinya kepada Mama.

Sementara itu pula, mama mulai dengan mengocok penis Pak Hafiz yang sudah berdiri tegak lalu kepalanya dijulurkan untuk menyepong penis itu. Kini di ruang tamu, Mama selaku orangtua murid sedang disetubuhi oleh dua guru sekolahku.

"Linggg... bagaimana kalau kita lanjut ke kamarmu saja...? usul Pak Hafiz.

"Usul yang bagus dari Pak Kepala Sekolah.....!!! sambung Pak Idrus. Mama hanya diam tak menolak membiarkan kedua guru sekolahku ini melakukan apapun yang mereka mau.

"Bapak kan kepala... jadi bapak bawa jalan ke kamar cicik ini.. pasti bapak tahu di mana kamarnya, kalian kan udah sering ngentot.... hehehehe...." ucap Pak Idrus terkekeh dan diturut saja oleh Pak Hafiz bagai kerbau dicucuk hidungnya. Kesannya koq seperti Pak Idrus yang kepala dan Pah Hafiz yang jadi bawahan.

Pak Idrus menarik tangan Mama lalu merangkul tubuh telanjangnya agar melangkah bersamaan menuju ke kamar Mama mengikuti arah Pak Hafiz. Mama dengan tubuh yang mulai kelelahan merangkul pinggul Pak Idrus. Gaun tidur mama yang indah itu dan celana Pak Idrus dan Pak Hafiz dibiarkan tercecer di lantai ruang tamu.

Sesampai di kamar, tubuh telanjang Mama didorong Pak Idrus hingga terpantal di ranjangnya. Pak Idrus dan Pak Hafiz tengah bersiap menyantap tubuh Mama. Mereka melepaskan pakaian mereka lalu naik ke ranjang menyusul Mama.

"Ayo cikk lu di atas pak kepala sekolah...!!! perintah Pak Idrus. Mama disuruh naik ke atas tubuh Pak Hafiz dan kelamin mereka langsung terhubung. Sedangkan Pak Idrus sendiri mengincar lubang pantat Mama.

"Aaaaahh jangann Paaakkk....jangan disituu...!!! tolak Mama tapi Mama tak bisa lepaskan diri dari cengkraman dua lelaki yang hendak menyetubuhinya sekaligus. Pak Idrus tidak peduli dengan penolakan Mama, lagipula kontol Pak Hafiz sudah mengikat tubuh Mama dan dari belakang Pak Idrus menyodok lubang anus Mama. "Aaaaarrrggghhhhh sakitttt Pakkkk....!!!! Mama merintih.

Di kamar Mama, kedua guru sekolahku sedang mengenjot Mama secara bersamaan. Mama menjerit-jerit di kamar antara sakit dan nikmat melanda tubuhnya sekaligus. Tidak jelas diketahui berapa kali Mama mengalami orgasme. Dari kedua guru sekolahku, Pak Hafiz lebih dulu ejakulasi kedalam memek Mama, lima belas menit kemudian menyusul Pak Idrus ejakulasi ke dalam anus Mama.

"Aaaaaaaaahhhh... enakkk sekali burut cinaaa... aaahhh...aaaaahhh....!!! erang Pak Idrus lalu membaringkan dirinya ke samping tubuh Mama yang masih terbaring di atas dan memeluk tubuh Pak Hafiz. Mereka bertiga beristirahat setelah kurang lebih 2 jam lebih mereka terus menguras tenaga untuk menyalurkan birahi.

"Terimakasihh Pak Kepala Sekolah sudah izinkan saya mengenjot cik Lindaaa..." ucap Pak Idrus masih terbaring di ranjang.

"Sama-sama Pakk.. tolong masalah kenaikan kelas anak ci Linda jangan diungkit lagi..." ucap Pak Hafiz.

"Aman itu Pakkk... asal saya masih diberi jatah ngentot sama cicik cantik ini... hehehee....!!!

Mama bangun dari tubuh Pak Hafiz lalu berbaring di tengah antara Pak Hafiz dan Pak Idrus. Ketiganya terbaring telanjang di ranjang Mama menatap ke langit-langit. Tampak tubuh Mama paling kontras putih di antara tubuh lelaki pribumi di sampingnya.

"Yang penting tolong bantu anak aku ya bapak-bapakkk....!! sambung Mama di sela percakapan kedua guru. Kedua Mama bergerak mengenggam dan mengocok kontol kedua guru sekolah yang terbaring di kedua sisinya.

"Aaaaahhh... nakal sekali lu cikkk...!! ucap Pak Idrus.

"Setuju Pakkk... ci Linda ini jauh lebih nakal dari ekspektasi saya Pakk...." sambung Pak Hafiz.

"Apaan sih bapak berdua ngomongin aku...?! sela Mama. Mama bangun lalu pindah ke bawah duduk di antara kedua penis mereka, namun arah pandangannya menghadap kepala Pak Hafiz dan Pak Idrus.

Kedua tangan Mama bersamaan mengocok penis Pak Idrus dan Pak Hafiz membuat penis mereka bangun kembali. Mama telah membangunkan ular pribumi yang tadinya sudah tertidur. Kini kedua lelaki pribumi ini bangun dan berdiri di atas ranjang menyodorkan penis mereka yang sudah berdiri tegak siap menembakkan sperma di depan wajah Mama.

Secara bergantian mama mengulum sambil mengosok penis Pak Hafiz dan Pak Idrus sambil sesekali menghadap keatas menatap wajah mereka. Mama menjilati penis mereka dari buah zakar sampai ke ujung kepala penisnya sampai membuat pria-pria pribumi ini keenakan dengan permainan Mama.

"Aaaahh...kamu memang pintar manjakan lelaki cikkk..." puji Pak Idrus.

"Ini yang saya suka dari wanita cina yang dewasa.... sangat pengalaman... kalau yang ABG pasti masih malu-malu...belum seberani ini..." komentar Pak Hafiz.

"Betul juga kata pak kepala sekolah... jago sekali isapan encik-encik begini...." sambung Pak Idrus.

"Aaaaaahhhh...aaahhh..... gak tahan sayanggggg....!!! erang Pak Hafiz sampai spermanya muncrat di wajah Mama dan menyusul Pak Idrus. "Aaahhh...terima juga peju dari saya....!!! Wajah Mama dipenuhi sperma para guru-guru sekolahku.

"Ihhh banyak banget sperma bapak-bapakkk... kental sekalii....!!! ucap Mama mengerutkan dahinya.

"Ini baru sperma yang sehat cikkk.... kalau masuk ke rahimmu kena sel telur cicik pasti hamil anak kami.... hahahaha...!!! jelas Pak Idrus dengan istilah biologi.

"Hmmm....jangan sampai dehhh.... hehehe..." balas Mama

"Loh kan bagus kalau cici mengandung anak pribumi... survei membuktikan biasanya anak kawin campur itu hasilnya bagus dan pintar... apalagi cicik ini cantik pasti anaknya juga cantik-cantik ganteng-ganteng..." jelas Pak Idrus.

Mendengar penjelasan Pak Idrus aku langsung menilai diriku yang hasil kawin campur Mama yang chinese dengan Bang Anwar pribumi. Apakah aku ini pintar ?! Apakah aku ini ganteng ?! rasanya gak juga. Tapi paling tidak aku punya kelebihanku sendiri meskipun aku bukan murid yang tidak layak naik kelas.

Di kamar Mama, Pak Idrus dan Pak Hafiz ngobrol dengan Mama sampai lewat jam 3 subuh lalu mereka pulang diantar Mama sampai ke pintu. Mendengar obrolan mereka aku baru tahu bahwa Pak Idrus seorang predator cewek sekolahan. Dia sengaja tidak mau menikah agar bebas mencicipi tubuh siswi yang dididiknya bila ada kesempatan. Tidak heran jika ci Velin dan teman-temannya banyak menjadi sasaran Pak Idrus. Untung Pak Idrus tidak bilang ke Mama kalau dia pernah mencicipi tubuh ci Velin.
Sebelum mereka bubar, Pak Hafiz secara empat mata bertanya pada Mama.

"Ling..apakah kamu masih marah sama Mas...?? tanya Pak Hafiz

"Sudahlah Mass.. bukan salah mas koq... pada dasarnya yang salah Edisen..." jawab Mama

"Tapi gara-gara Edisen, hubungan kita bisa sampai sedekat ini Ling..." ucap Pak Hafiz

"Ingat Mas... aku sudah bersuami.. biarlah hubungan kita hanya sebatas perasaan...tidak lebih..." tegas Mama

"Itu yang selalu kusesali sepanjang waktu sejak aku mengenalmu Linggg...." ucap Pak Hafiz.

"Apa gunanya mas sesali.. lebih baik Mas cari wanita baik-baik menjadi istri Mas... akupun merelakan itu mas..." ucap Mama tegar membuat Mas Hafiz diam sejenak.

"Ling... kamu masih ingat kalau Mas pernah cerita dulu mas pernah dekat dengan seorang wanita cina yang sudah bersuami itu...? Tanya Mas Hafiz.

"Ingat mas... yang Mas bilang hilang kontak dan kabarnya suaminya sudah meninggal dunia itu kan ?! Mama memastikan.

"Benar Linggg.... dia mengirimkan pesan WA ingin bertemu denganku... haruskah aku memulai lagi hubunganku dengannya...?"

"Bagus dong... akhirnya mas punya kesempatan lagi bertemu dengannya..." dari suara Mama rasanya apa yang ucapannya berbeda dengan apa kata hatinya.

"Nih orangnya Ling... usianya gak jauh beda dengan kamu..." Pak Hafiz menunjukkan foto wanita itu dari hape nya.

"Aku rasa kenal dengan wanita ini... Namanya LieFen bukan....?!" ucap Mama tersenyum simpul.

"Ya Lingg ?! Kamu kenal dia.. ??

"Gimana gak kenal.. LieFen itu saudara perempuan suamiku... memang benar dia sekarang sudah janda Mas... ada baiknya Mas mulai kembali berhubungan dengan dia... pasti dia lebih membutuhkan Mas daripada aku..." ucap Mama tegar.

"Jangan ngomong begitu Ling... di hati Mas sudah ada AiLing... gak mudah untuk mengganti posisi AiLing di hati Mas.... " ucap Pak Hafiz.

"Sudah ku bilang berkali-kali kalau aku wanita bersuami... sebaiknya Mas temui saja LieFen... aku berharap kalian dapat menyatu kembali... " ucap Mama.

"Tapi Linggg....."

"Sudah Masss.... jangan tapii tapi lagi... ini sudah hampir pagi... cepat mas pulang, besok pagi segera hubungi dia... aku udah capek mo tidur... selamat malam Masss....." mama mengusir Pak Hafiz pulang dengan cara halus lalu menutup pintu dengan paksa.

Tampaknya Mama benar-benar sedih karena Mama sudah mulai menaruh hati pada Pak Hafiz namun ada wanita lain yang hadir dalam hubungan mereka. Mama tak punya hak untuk mempertahankan apalagi melanjutkan hubungannya dengan Pak Hafiz karena Mama masih bersuami. Setelah menutup pintu, Mama sempat bersandar sejenak di pintu untuk menenangkan hatinya.

Akankah hubungan Mama dengan Pak Hafiz kini berakhir ?
Apakah ini saat yang tepat untuk menyampaikan bahwa aku telah bertemu bang Anwar ?

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com