Beres Maaaa....!!
Nanti aku bilangin ke cie SiuLien biar cepat pulang..."
Udah dulu ya Maaa... aku lagi ada urudan di rumah teman..."
Kututup panggilan telepon dari Hape ku dengan perasaan kesal. Soalnya aku lagi ada urusan sama temanku yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah mama Ci Erika. Kalau dirumah kami biasanya panggil ci Erika dia dengan nama chinese-nya Siu Lien.
Kemaren malam aku dan ci Erika tiba di rumah mamanya, tante MeiCen. Kata ci Erika, Mamanya pengen ketemu sama dia dan cucunya Jeje. Ci Erika minta aku temani dia karena kalau dia gak bisa pergi sendiri meskipun dia sekarang sudah bisa mengemudi mobil karena bawa anaknya.
Sesampai di rumah mama ci Erika atau tante MeiCen, sebagai seorang cowok aku terkejut melihat penampilannya yang seksi.
Tentu buat ci Erika itu bukan sesuatu yang aneh. Tante MeiCen menyambut ci Erika dan Jeje dengan sangat bahagia. Namun terhadapku, tante tampak tidak ramah. Setelah Ci Erika basa basi menjelaskan aku ikut untuk menemaninya agar bisa jaga Jeje, tante MeiCen bisa memaklumi dan aku yakin dengan setengah hati diapun menerima kedatanganku.
MeiCen: "Hai Jeje... Pho2 kangen sama Jeje nih... panggil Pho2 dulu dong....."
Pho2 itu panggilan untuk nenek dari pihak mama.
Erika: "Jeje masih kecil Maaa.... tunggu gede dulu baru bisa manggil..."
MeiCen: "Mama tahu... cuma becanda sama Jeje aja koq...iya kan Jeee...duh gemesnya cucu Pho2 ini..."
Erika: "Sorry Maaa... aku tadi di tengah perjalanan baru kabari Mama kalau aku dan Jeje mau ke sini..."
MeiCen: "Apa bole buat.. harusnya kalian besok saja baru datang ke sini...tapi kalau udah terlanjur di perjalanan... gak mungkin Mama suruh kalian kembali..."
Erika: "Emang kenapa kalau datang malam ini...??
Tante MeiCen mendekati ci Erika lalu berbisik sesuatu sehingga aku tidak bisa mendengar.
"Idihh Mama..... pantesan Mama seksi banget malam ini..***panya om Syamsul mau datang....dasar Mama...!!! Ketus ci Erika ledekin tante.
"Shhh.... ngomong suaranya jangan kencang gitu dong..." sela Tante
"Opsss....sorry Maaa...hehehe..."
"Nanti lu pake kamar yang di sebelah kamar Mama di lantai dua... kalau Asen pake kabar yang bawah saja...agak kecil kamarnya gak apa kan?!
Dalam hatiku itu pasti kamar pembantu makanya dibuat kecil. Aku terima saja mau tidur di kamar manapun yang penting ada kasur.
Erika dan Jeje masuk ke kamar mereka diantar oleh tante Meicen. Sedangkan aku duduk sendiri di ruang tamu. Tiba-tiba pintu rumah terbuka dan itu Pak Syamsul yang sudah sampai.
"Malam om...! Sapa ku membuat om Syamsul agak kaget.
"Eh, Kamu dek Rizal ya... anak angkat bang Faizal kan... ?! Om Syamsul memastikan.
"Betul om..."
"Kapak sampainya...sama siapa ke sini...?? Tanyanya.
"Sama cici Erika om...mereka lagi di kamar atas sama tante MeiCen..." jelasku.
"Ohh begitu...?! MEICENNN...!!!!! panggil om Syamsul dengan suara lantang.
"Ohh Bang Syamsulll.....sudah sampaii ya... ?!! Sahut tante MeiCen dari lantai atas bergegas turun hendak menyambut bang Syamsul.
Melihat tante MeiCen mengenakan pakaian seksi, om Syamsul langsung merangkul tante ke dalam pelukannya hendak memberikan cumbuan akibat tergoda dengan penampilan seksi tante. Tapi tante menolak karena ada aku yang sedang duduk di sofa memperhatikan mereka.
"Tunggu dulu banggg... ada anak dan cucuku lagi dikamar atas..." kata tante MeiCen., lalu Ci Erika keluar dari kamarnya. Kami semua ngobrol sebentar di ruang tamu setelah Ci Erika menidurkan Jeje.
"Abang tidak menyangka kalau anak lu makin cantik sekali... mirip sama kamu Cen..." puji om Syamsul.
"Lebih cantik anakku dong banggg...." balas tante MeiCen.
Om Syamsul terus memuji kecantikan ci Erika. Dari cara om Syamsul memandang ci Erika, firasatku berkata bahwa bang Syamsul tertarik dengan kecantikan ci Erika. Dari percakapan mereka, ci Erika cepat sekali akrab dengan om Syamsul. Sepertinya mereka sudah saling kenal. Om Syamsulpun tidak segan-segan mengoda ci Erika.
Rasanya cuma aku yang paling banyak dicuekin. Daripada aku terus dicuekin, lebih baik aku ikut masuk ke kamarku saja meninggalkan mereka bertiga. Dari kamarku aku mencuri dengar pembicaraan mereka dengan tidak menutup pintu kamarku sampai rapat.
Tidak lama setelah itu, tiba-tiba kedengaran suara tangisan Jeje dari kamar atas mungkin terbangun.
"Maaa... Jeje nangis tuh.. aku tenangkan Jeje abis itu aku bobok dulu ya... udah ngantuk nih..." kata Ci Erika. Dengan bergegas ci Erika naik ke kamar atas untuk menenangkan Jeje.
"Berani sekali abang mengoda putriku...." ucap tante sepertinya lagi ngembek.
"Loh..apa salahnya Cen...?! Wong anak lu memang cantik, secantik dirimu... mataku gak bisa berdusta... masa lu cemburu kalau abang puji si Erika...?! " balas om Syamsul
"Sudahlah Cen... jangan berpikir yang bukan-bukan.... sini sayangggg.... abang sudah rindu sama lu...." ucap om Syamsul lembut.
Hening beberapa saat,
"Cuuuppp....cuuuupppp....hhmmmm.....cuuupppp....!! Perlahan aku keluar dari kamarku, kuintip apa yang terjadi. Ah ternyata Om Syamsul dan Tente MeiCen saling bercumbu-cumbuan.
Di atas sofa mereka saling bergulat dalam nafsu seakan tidak ada yang mau mengalah. Tidak kusangka gairah mantan istri Papa sungguh liar. Mungkin mereka bercerai karena Papa kewalahan melayani nafsu tante yang amat liar. Pergulatan birahi ini didominasi oleh tante MeiCen yang terus ingin melampiaskan kerinduannya pada om Syamsul.
Posisi mereka saat ini, om Syamsul membiarkan tante MeiCen duduk di atasnya dengan agresif menciumi wajah dan bibirnya. Sangkin terbawa nafsu, salah satu tali lingerie tante yang menyangga di bahunya tergeser sehingga salah satu teteknya keluar dari persembunyian.
Waw, ternyata payudara tante MeiCen besar juga. Rasanya ukuran maupun bentuk putingnya lebih besar dari punya mama. Tangan om Syamsul mulai meremas tetek tante MeiCen yang putih mulus. Memang dari bentuk tubuh tante MeiCen termasuk tipe wanita yang berbadan montok tetapi tidak gemuk.
Pernah kudengar kalau wanita tipe begini biasanya permainan ranjangnya sangat hebat. Aku makin penasaran dengan persetubuhan tante MeiCen dengan om Syamsul.
"Ayo kita pindah ke kamar saja... nanti keliatan sama SiuLien...." ajak tante MeiCen. Ditariknya tangan om Syamsul agar mengikuti dia ke kamar. Om Syamsul tampak senyum-senyum mengikuti kemauan tante.
Kuikuti pelan-pelan langkah mereka sampai ke kamar tante di lantai atas dan menutup pintu. Ah, sial. Tidak kutemukan cela untuk menyaksikan kelanjutan aksi mereka. Di pintu kamarnya pun tidak ada lubang kuncinya. Aku hanya terdengar suara jeritan tante MeiCen yang samar-samar, rasanya tidak puas.
Dengan terpaksa aku harus menyerah dan tidak dapat melanjutkan tontonan. Dengan kesal aku kembali ke kamarku. Masih jelas dalam pikiranku bayangan permainan tante MeiCen dan om Syamsul di atas sofa. Akibatnya, malam ini aku tidak bisa tidur. Lebih lagi ini di kamar yang masih asing buatku, semakin membuatku sulit tidur.
Kuusahakan untuk tidur sampai terlelap namun gagal. Maka kuputuskan untuk bermain hape saja menunggu rasa kantukku datang. Sampai hampir pukul 4 subuh aku ingin pipis dan keluar dari kamarku untuk menemukan toilet. Keluar dari toilet rasanya aku mendengar seseorang keluar dari kamar. Kuintip siapa itu. Oh ternyata itu om Syamsul baru saja keluar dari kamar ci Erika lalu masuk ke kamar tante MeiCen. Tapi kenapa dia keluar dari kamar ci Erika?! Bukankah semalam om Syamsul bersetubuh dengan tante MeiCen di kamarnya?!
Rasa penasaranku semakin memuncak. Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Sepertinya ada hal yang tidak kuketahui. Di rumah ini aku kesulitan melancarkan aksiku seperti di rumahku sendiri. Di rumah ini tidak banyak cela yang bisa kugunakan untuk mengintip apa yang terjadi.
Sebenarnya aku juga males menemani ci Erika ke rumah mamanya. Akhir-akhir ini orang-orang disekitarku sering membuatku kesal. Semua cici-ciciku termasuk Mama semakin pintar menutupi skandal mereka. Ada kalanya di rumah mereka menutup rapat-rapat kamar nyaris tidak menyisakan cela. Sungguh kesal aku dibuat oleh mereka. Demi melampiaskan kekesalanku pada semua itu, kuputuskan untuk pergi mengendarai mobil ke rumah temanku yang kebetulan lokasinya tidak jauh dari rumah mama ci Erika.
Pagi harinya setelah tante MeiCen dan om Syamsul barengan berangkat ke kantor. Sore harinya aku permisi dengan ci Erika untuk pergi ke rumah temanku. Kebetulan temanku seorang penjual barang-barang black market. Kulihat di internet dia menjual kamera spy atau pengintai yang canggih. Dan aku tertarik untuk memberi barang itu untuk memuaskan rasa penasaranku.
Kugunakan semua uang angpaoku ditambah sedikit dari tabunganku untuk mendapatkan barang itu. Harga kamera spy itu sebenarnya seharga dua puluhan juta. Tapi karena ini barang blackmarket, aku dapatkan harga sepuluh jutaan.
Setelah aku membayar dan menerima barang tersebut, dengan tidak sabar ku unboxing barang itu di dalam mobil.
Dari kemasan kotaknya hanya berupa kotak kardus yang cukup besar tanpa tulisan apapun. Kata temanku ini barang blackmarket jadi tidak ada kemasan yang bagus. Kubuka isi dalamnya, isi barang dibungkus dengan kemasan styrofoam putih agar aman dari goncangan.
Setelah kubuka isi dalam styrofoamnya, aku kaget melihat barang keren yang barusan kubeli dengan hampir seluruh tabunganku.
Sambil membaca buku manual dan fitur-fiturnya, kukeluarkan satu per satu isinya:
12 unit Kamera pengintai berukuran 1 inci bisa untuk 12 channel. Lensa kameranya kualitas resolusi tinggi dan dapat merekam suara cukup jelas. Kapasitas baterai jika terisi penuh mampu bertahan hingga melebihi 1 bulan tergantung pemakaian.
1 unit reciever untuk menangkap signal dari kamara pengintai. Kapasitar penyimpanan video sampai 50 terra. Jarak menangkap signal kamera pengintai mencapai 100 meter. Dapat dihubungkan ke handphone maupun laptop dengan pacaran signal tersendiri dengan tanpa aplikasi sehingga dapat menyaksikan rekaman siaran langsung atau rekaman hanya melalui hape maupun laptop tanpa gangguan.
1 unit charger fast charging untuk mengecas 12 unit kamera perngintai sekaligus.
Ini benar-benar alat yang canggih meskipun buatan tiongkok. Menurut temanku, barang begini biasanya digunakan untuk penyelidik kejahatan atau para detektif untuk mengungkap kasus tertentu. Pertama-tama untuk malam ini aku akan mengungkap kasus skandal ci Erika dengan om Syamsul.
Sesampai di rumah, hari sudah mulai malam. Tampak om Syamsul sedang bersiap-siap menunggu tante MeiCen dan ci Erika membawa Jeje untuk makan malam bersama. Penampilan tante MeiCen dan ci Erika begitu anggun dengan mengenakan gaun malam yang seksi dan elegan. Penampilan begitu memang sudah tidak heran di kalangan cewek chinese yang suka memakai pakaian yang memperlihatkan aurat mereka. Kalau sudah begini mereka pasti makan malam di restoran mewah.
Karena aku sudah terlanjur pulang, om Syamsul tampaknya dengan terpaksa sekadar berbasa-basi untuk mengajakku ikutan bersama mereka. Jelas aku tolak tawaran om Syamsul kalau aku tahu jelas dari awal sebenarnya mereka tidak berniat untuk mengajakku. Hal itu terbukti bahwa tidak ada satupun dari mereka membujukku untuk ikut setelah kutolak. Malah mereka senang begitu mendengar respon penolakanku.
Kini aku ditinggal sendirian di rumah. Biarlah mereka pergi bersenang-senang dengan restoran mewah. Malam ini aku akan mencoba mainan baru spy-cam yang barusan kubeli. Akan kucoba seberapa keren alat ini bekerja.
Dengan santai aku masuk ke kamar tante MeiCen yang termasuk berantakan untuk ukuran seorang wanita. Baju-baju dalam banyak bergantungan dan beberapa pakaiannya berceceran di lantai. Kucoba memasang dua kamera pengintai di sudut ruangan yang mengarah ke ranjang. Oh ternyata di kamar tante MeiCen ada kamar mandi pribadi yang ada bathtubnya. Ada baiknya ku pasang satu kamara pengintai di kamar mandinya. Sasaran berikutnya aku menyusup ke kamar ci Erika dan memasang dua kamera pengintai. Di kamar ci Erika ada juga kamar mandi pribadi tapi lebih kecil dan tidak ada bathtub dan kupasang satu unit juga di sana. Kupasang lagi tiga kamera di ruang tamu dengan spot berbeda. Untuk persiapan test drive perdana cukup untuk segitu. Sekarang kutunggu kepulangan mereka.
Sekitar pukul 11 malam, kudengar suara mobil mendekati dan benar itu mobil om Syamsul. Sebelum mobil mereka mendekat, dengan cepat kumatikan lampu kamarku agar mereka berpikir aku sudah tertidur. Saat mereka turun satu per satu dari mobil, tampak ci Erika turun dari mobil mengendong Jeje yang sudah tertidur. Menyusul Om Syamsul dengan cepat membukakan pintu buat tante MeiCen dan merangkulnya turun dari mobil.
"Lepaskan aku bang... aku masih bisa jalan sendiri...!!! bentak tante MeiCen.
"Lu udah mabuk Cennn.... sini abang bantu lu jalan ke kamar...." tawar om Syamsul. Tampaknya memang tante MeiCen sedang mabuk alkohol.
"Betul Maaa.... cepat mama tidur aja di kamar..." saran ci Erika.
"Aku belum mau ke kamar... aku pengen duduk di sofa saja...!!! ucap tante MeiCen.
"Ya sudah terserah Mama... aku mau tidurkan Jeje di kamar dulu..." kata ci Erika.
Om Syamsul mendudukkan tante MeiCen yang mabuk di sofa lalu dia menghisap sebatang rokok sambil diam mendengarkan ucapan-ucapan orang mabuk tante yang tidak jelas. Setelah menghabiskan rokok sebatang, ci Erika turun dari kamarnya.
"Mama sudah ketiduran..?! tanya ci Erika sembari turun dari lantai atas.
"Iya dek SiuLien... mama lu mabuk berat... hahahaha..." ucap om Syamsul.
"Gara-gara om sihh... tawarin Mama minum Wine terus menerus sampe Mama jadi begini...." ucap ci Erika.
"Loh koq salah om sih... toh Mama SiuLien yang gak nolak tawaran om... jadi bukan salah om donggg...."
"Kalau bukan salah om... terus salah siapa sampe mamaku mabuk begini...?!
"SiuLien....oh SiuLien... ini bukan soal siapa yang salah... ini adalah kesempatan yang indah buat kita sayangggg.... hehehe...." ucap om Syamsul sinis lalu berpindah duduk di samping ci Erika dan merangkulnya.
"Jangan omm... sudah cukupp... kalau Mama itu istri simpanan om, mestinya om Syamsul itu milik mama....jangan terulang lagi kejadian semalam.... " ucap ci Erika.
"Elu salah Lien... mama lu memang milik om.... tapi bukan berarti om milik mama lu... om tidak terikat dengan siapapun sayanggg.... malam ini om bisa jadi milik lu...sini sayangggg...." ucap om Syamsul dan mulai mengajak ci Erika untuk berciuman.
"Ahhh...jangann omm... aku gak mau, nanti mama lihat gimana....?? tolak ci Erika
"Mama lu udah mabok.. dia gak mungkin bisa bangun sampai pagi sayanggg...." balas om Syamsul kembali ingin mencium ci Erika.
"Ahhh jangann omm... nanti ketahuan sama Asen... kamar kan di situ aja....." ucap ci Erika mencari alasan.
"Oh anak koh Afuk... pasti udah tidur tuh anak... coba lu periksa sendiri dikamarnya... itu kamar gak ada kuncinya tinggal lu buka aja...." saran om Syamsul. Oh tidak, ci Erika sedang berjalan ke kamar ini. Dengan cepat aku menjauhi pintu dan naik keranjang lalu berpura-pura tidur dengan menutup selimut. Ci Erika membuka sedikit pintu kamarku lalu melihat ke dalam.
"Sennn....sennnn....!!! panggilnya pelan tapi pura-pura aku tertidur. Setelah beberapa kali ci Erika memanggil, lalu dia menutup kembali pintunya. Aku harus berdiam diri untuk beberapa saat sebelum kembali mengintip permainan mereka secara langsung.
Teringat, aku ada memasang camera di ruang tamu juga, ini saatnya aku menguji kualitas camera pengintaiku dari handphone sambil mengenakan headphone untuk mendengarkan suaranya.
"Hmmm...cuuuppp....hmmmm...ommm....cuuupppp.....mulutnya bau rokokk...."
"Nanti juga ilang baunyaaaa....cuuuuppp...cuuuppp..."
Ternyata suaranya cukup jelas terdengar dari headphone dan gambarnya juga bagus. Kualitas gambar yang dihasilkan juga bagus, bagaikan nonton bokep bergenre interracial antara pria negro dengan wanita china. Tapi ini lebih mantap lagi, antara om om pribumi dengan cici Cindo. Om Syamsul terus berusaha merayu ci Erika sambil mencoba mencumbui bagian-bagian tubuh ci Erika yang tidak tertutup pakaian.
"Aduh ommm...semalam kan udah cukup om... aku gak mau lagii..." tolak ci Erika.
"Beda sayanggg.... semalam mainnya gelap gelapan, om gak lihat tubuh indah lu..."
"Emang apa bedanya...?! Toh semalam om orgasme juga kan...?!
"Betul sayangggg... tapi om pengen lihat tubuh Lien terang begini biar bisa cocokkan dengan poto-poto yang lu kirim ke om selama ini...."
Oh terungkap sudah, sering juga kudapati ci Erika suka pakai baju seksi dan selfie. Selama ini kupikir ci Erika mengirimkan foto selfie nya ke mas Saiful, ternyata dia kirimkan ke om Syamsul.
"Gak perlu ampe segitu kali ommm.... tubuhku bukan untuk digituin sama om.... ahh...sudahhh cukuppp om...." tangan om Syamsul mengerayangi tubuh ci Erika.
"Om jujur kalau selama ini om penasaran sama tubuh indah SiuLien... putih...bening...seksi.. layaknya gadis-gadis cina idaman om gitu.... selain itu wajah SiuLien juga menggoda sekali di mata om... terus terang selama ini om ngentot sama Mama lu tapi yang om bayangin itu SiuLien..." ngaku om Syamsul.
"Emang selama ini Mama aku gak bisa muasin om ya....??
"Bisa sayangggg.... tapi nafsu om ini kuattt... gak puas kalau sama satu wanita saja... apa lagi wanita cina kalau lu berdua ini entot satu aja gak pernah cukup sayangggg...."
"Dasar laki pribumi mesum lu ommm.... jahat sekali om menduakan Mama padahal Mama tuh percaya sama om..."
"Om gak menduakan Mama sayangggg.... om cuma memenuhi kebutuhan birahi om yang tidak sanggup dipenuhi oleh Mama lu... yang penting tiap kali mama lu dientot sama om pasti dia puas om bikin..." tegas om Syamsul.
"Sekarang om juga akan puasin SiuLien kayak yang selama ini om lakukan dengan Mama lu....sini om cium dulu....." ajak om Syamsul
"Hmmm...cuuupp....cuuupp....udah ya omm....nanti Mama bangunnn...." ucap ci Erika.
"Sayangggg.... om kecewa sekali dengan alasan lu yang banyakkk.... om tahu kalau wanita cina kayak lu dan mama lu itu gede-gede... cuma munafiknya juga gede... awalnya om juga muka sama Mama lu... tapi kalo udah dikasi kontol pribumi pasti minta dikontol terus sama om...."
"Gakkkk !!! Aku bukann Mama... jangan disamakan..!! balas ci Erika mendorong tubuh om Syamsul agar menjauhi dirinya.
"Om sudah gak sabar sama lu.... kita ngentot di kamar saja kalau takut ada mama lu di sini....!!! bentak om Syamsul menggendong paksa tubuh ci Erika. Bobot badan ci Erika keliatan enteng dibopong om Syamsul.
"Lepasin aku ommm.... lepasiiinn nanti jatuhhh...!!! ci Erika meronta-ronta saat diangkat om Syamsul naik tangga ke kamarnya di lantai atas.
"Om ini seorang mandor bangunan yang dulu biasa angkat semen... tubuh lu gak seberapa dibanding dengan berat semen...jadi lu gak akan jatuh...." ucap om Syamsul.
Saatnya berganti channel ke kamera pengintai yang terpasang di kamar.
Tubuh ci Erika dilemparkan ke atas ranjang dan pakaiannya dibuka paksa oleh om Syamsul menyisakan celana dalam. Memang gaun yang dikenakan ci Erika, dalamnya tidak mengenakan beha.
Mendapat perlakuan begitu, ci Erika juga tidak terlalu menolak atau berontak. Mungkin semalam mereka sudah sempat bersetubuh. Om Syamsul tampak yakin kalau ci Erika tidak menolak dientot olehnya. Dengan santai dia melepaskan pakaiannya sendiri dan mengambil hapenya lalu menghampiri ci Erika yang terbaring pasrah di atas ranjang.
"Dari semua foto yang lu kirim... foto ini yang paling om suka....hehehe..." om Syamsul menunjukkan foto itu dari hapenya ke ci Erika. Dari sini aku gak bisa melihat foto apa itu. Tapi biarlah yang penting malam ini aku akan menyaksikan bokep live ci Erika akan dientot oleh om Syamsul.
Tampak seperti lelaki pribumi berbedan besar berkulit gelap bersiap-siap mengentot amoy yang putih bening. Si amoy tampak pura-pura risih gak suka didekati si lelaki pribumi. Tapi si om-om pribumi sudah pengalaman menaklukkan amoy-amoy model seperti ci Erika.
Walaupun ci Erika memalingkan wajah dan tubuhnya membelakangi om Syamsul, dengan tenang om Syamsul meraba-raba bagian belakang punggung sambil dijilati secara telaten. Lama-kelamaan tubuh ci Erika bergetar merasakan sensasi geli dari jilatan om Syamsul. Bongkahan pantat ci Erika diremas dengan kuat.
"Buka memeknya sayangggg.... om mau lihattt...." ucap om Syamsul dengan lembut. Dengan pelan ci Erika menyanggupi kemauan om Syamsul.
"Bulunya sudah lebat sayangggg.... om maklumi soalnya memek cina biasanya lebat-lebat jembutnya... nanti om akan bantu cukur sampai rata kayak memek Mama lu... semalam om baru saja cukurin sampai mulus..." ucap om Syamsul.
"Masa sih Mama mau dicukur sama om....? tanya ci Erika.
"Mama lu orangnya terbuka kalau sama om... kadang mama lu yang minta om cukurin bulu memeknya.... habis cukur minta om entot... begitulah Mama lu sayanggg... wanita cina memang binal kalau sudah tahu rahasianya... elu juga nakal bukan....?! hehehe..."
"Gak..!!! Aku ngakkk...?! ketus ci Erika.
"Hehehehe...sok suci lu Liennn.... sini om kasi kontolll biar gak berani sombong kayak Mama lu...."
"Ah jangan ommm.....!!! tolak ci Erika.
"Kalo memek lu gak dimasukiin kontol lu gak bisa buktiin kalau lu itu beda sama mama lu.....betul kan kata om...?!"
"Iya sihhh...tapiii...aku takut...!!
"Takut apa lagiii...?! ci Erika ragu.
"Soalnya item banget itunya.... terus takut gak muat omm... besarr banget punya om....." ucap ci Erika melototi kontol om Syamsul.
"Hahahahah...!!! tanang aja sayanggg... semua amoy2 yang pernah om entot bilang kontol itam begini yang bikin enak memek.....kalau gak percaya nanti boleh tanya Mama lu... " kata om Syamsul bangga.
"Mama lagi tidur om...."
"Ya sudah lu buktiin aja sendiri... banyak kali bacot lu... semalam kan memek lu sudah om entot... sini memek luuu....!!! bentak om Syamsul.
"Arrgghhh..pelaann-pelaaannn ommm.... semalam aku gak keliatan punya ommm... ternyata yang masuk semalam tuh sebesar ini....aaaaahhhhh....sssshhhhh.......pelaaannnn......aaaahhhhhh....!!!!!
"Memek lu lebih sempit dari punya Mama luu...lebih jepitt ke kontol omm....Aaaaahhh...uuuuhhh.....uuuuhhh...."
"Aku kan dah bilanggg om... jangan samakan aku dengan Mamaaa.....aaahh...aaaahhhh...."
"Iyaaa sayangggg... memek lu lebih enakkkk... beda sama Mama lu.... uuuhhh....uhhhhh.... memek SiuLiennn enakkkk......!!!!
"Sayangggg.... kamu diatas dulu... om mau liat goyangan lu...." mereka berganti posisi menjadi woman on top.
"Aaaahhh....sssshhhh....aaaaahhh.....hhhmmmm....hhmmmmm...." desah ci Erika sambil bergoyang dengan liarnya.
"Aaaaahhhh dasar wanita jalang lu Liennn.... goyangan lu mantapppp betulll... terusss-terusssss.... nikmati kontol pribumi ommm yang sudah bikin banyak amoy takluk..."
"Ommmm.....aaahhh...... aaaahhhhh.....aaaaaahhhh.....!!!!
"Crottt ya sayangggg...???! cepat kali sayangggg...!!!
"Terusin ajaaa ommmm.... aku belum mau udahan.... terusinnn...."
"Gitu dongggg.... sini om bantu dari bawahhh...uhhhh...uhhhh.....!!!
"Remas ini ku ommm....aaahhh...aaahhh...!!! ci Erika menuntun tangan om Syamsul ke kedua teteknya yang bulat.
"Waaahhh susunya muncraaattt sayangggg.... sini om cicip susunyaaaaaa....kyotttt....kyotttt.....hhhmmm...susu SiuLien manissss..... hhmmmm...." ucap om Syamsul menyedot puting ci Erika menyemburkan Asi nya.
"Aaaahhh ommm....Itu buattt anak ku ommm.... bukan buat om....aaahhh...aaaahhh...." ucap ci Erika bergoncang di atas tubuh om Syamsul.
"Biarinnn om juga mau jadi anak lu... biar tiap hari om nyusu tetek luu...enak susunya...." ledek om Syamsul sembari ci Erika terus mendesah dan suaranya makin keras meraut kenikmatan dari kontolnya. "Aaaahhhh....aaaahhh....ooohhhhh....aaaaahhhh...."
"Bagusss sayangggg.... jerit aja sesuka luu. mumpung anak lu gak di sini... puasin diri luu sayanggg..." om Syamsul menyemangati memuat goyang ci Erika makin liar.
Tiba-tiba, "Oeeeekkk...ooeeeekkkk....!!!! kedengaran suara tangisan Jeje dari kamar sebelah terdengar sampai ke kamar mereka karena pintu kamar tidak tertutup rapat. Tangisan Jeje tidak mampu menghentikan birahi ci Erika yang makin meluap-luap diatas tubuh om Syamsul.
"Oeeeekkk...ooeeeekkkk.....aaaaaahhhh.....aaaaaahhhh...oeeeekkkk....!!! desahan dan tangisan silih berganti bergema dalam ruangan.
"Hentikannn dulu ya ommm... anakku lapar mau minum ASI..." ci Erika akhirnya menyerah setelah mendengar tangisan Jeje yang makin kuat.
"Jangannn...!! Om belum puasss... om masih laparrr sayangggg...." tahan om Syamsul.
"Sabar omm... nanti aku akan kembali...ok?! ucap Ci Erika dan om Syamsul membiarkan ci Erika dalam keadaan terlanjang berjalan menuju ke kamar tempat Jeje ditidurkan.
15 menit kemudian, ci Erika kembali ke kamar om Syamsul seakan menyerahkan diri untuk dientot olehnya.
"Sayang....kamu masih mau om entot....? tantang om Syamsul dengan santai menyandar di ranjang.
"Mau omm... makanya aku kembali ke sini..." jawab ci Erika.
"Betul kan apa kata om.... kalau sudah kena kontol om pasti nanti memek lu nagih lagi... hehehe..." ledek om Syamsul bangga telah berhasil memancing gairah ci Erika.
"Cepat lu nungging... ini pasti bikin lu keenakan...." perintah om Syamsul. Ci Erika naik ke ranjang dan menunggingkan pantatnya tinggi-tinggi tanpa sungkan menunggu jamahan om Syamsul.
"Plaaaakkk....plaaaakkk....!!! Aaahhh sakitt omm...!! ci Erika mengerang sakit saat bongkahan pantat mulusnya ditampar om Syamsul.
"Cepatttt ommm....masukiinnn...!! pinta ci Erika.
"Hahaha...dasar jalang lu Liennn... mirip sama Mama lu minta dientot kontol om...." ledek om Syamsul
"Jlebbb....jleeebb....Aaaaarrrggghhhh...!!! erang ci Erika saat disodok om Syamsul dari belakang.
"Plokkk....plokkk.....plok...." kedengaran suara tepukan perut om Syamsul dan pantat ci Erika saat Om Syamsul menghujamkan kontolnya dari belakang, tangannya berpegang pada pinggul ci Erika.
Makin lama makin kencang pula hujaman om Syamsul, hingga tubuhnya yang lebih besar menindih ci Erika. Kini tubuh ci Erika yang putih mulus ditimpah tubuh gelap om Syamsul sembari digenjot dari belakang.
"Aaaaaahhhh....aaaaahhhh....aaaarrrr....uuuhhh....uuhhhhh......Oohh… mmhh….mmhh… uuhh..”
"Aaaahhh....aaahhhh.... jangan masukin yaaaa ommm.... di luar ajaaaaa...aaahhh....!!!
"Tenang sayangggg.... pokoknyaaaa lu nikmati duluuu aaahhh...aaahhh...jangannn banyakkk protessss....!!
"Aaaaaaaaaaaahhh.... ommm koq dimasukinnn....aaahh?!?!
Setelah beberapa saat mereka selesai bersetubuh, ci Erika menangis.
"Hikss...hiksss... kenapa om masukin ke dalam aku... kan aku udah bilangin di luar aja...." ucap ci Erika.
"Kan om juga udah bilang... lu tenang aja... semua kita bisa atur...." tegas om Syamsul.
"Atur gimana om... kan sperma om sudah masuk ke rahimku... ini aku lagi subur lo omm.... aku gak mau hamil ommm.... hiks...hiksss...."
Om Syamsul ambil sesuatu dari salah satu laci di kamar itu dan mengeluarkan sesuatu.
"Nih... lu cepat minum ini ramuan untuk bersihin rahimmu.... lu gak bakalan hamil dari om...." ucap om Syamsul memberikan sebuah botol kecil yang sepertinya bentuknya pernah ku lihat.
"Apa ini om...?? tanya ci Erika singkat
"Ini ramuan anti hamil ramuan dukun Ki Jarwo... dia dukun yang praktik di kampung kawan om... ini manjur khasiatnya... mama lu juga sering minum setiap kali abis om genjot..." Tidak salah lagi, ini ramuan yang juga diminum oleh mamaku. Kawan yang dimaksud om Syamsul itu pasti om Faiz yang mengenalkan aku sama dukun Ki Jarwo. Setelah menerima ramuan itu, ci Erika segera meneguk ramuan itu karena takut hamil.
Tidak lama setelah ramuan itu diteguk, om Syamsul kembali menjamah ci Erika. Tangannya mulai mengerayangi tubuhnya yang masih bugil. Tidak perlu waktu lama untuk membangkitkan gairah ci Erika, karena efek ramuan itu dapat membuat wanita mudah terangsang bila disentuh.
"Ommm.... tolong puasin aku lagi...aaahhh....aku pengen lagiiii...." pinta ci Erika. Dan mereka kembali memulai babak baru persetubuhan mereka. Persetubuhan ci Erika dengan om Syamsul benar-benar membangkitkan gairahku. Kontolku sudah keras butuh pelampiasan.
Kulihat chanel lain, tampak tante MeiCen masih tertidur di sepanjang sofa. Dari cara tidurnya, kelihatan belahan payudara dan bentuk tubuhnya yang sangat memancing nafsu lelakiku.
Kuberanikan diri untuk keluar dari kamarku untuk mendekati tante MeiCen. Jujur aku butuh memeknya yang ngangur untuk menuntaskan birahiku yang butuh penyaluran.
Gaun tante yang pendek memudahkanku untuk melihat celana dalamnya yang tipis. Kudekati bagian bawahnya dan aku nekat menyentuh area selangkangan tante MeiCen. Tante mengenakan celana dalam g-string sehingga dengan mudah jarinya menyentuh memeknya. Ah benar apa kata Om Syamsul, memek tante MeiCen sudah mulus tanpa bulu sama sekali.
Dalam keadaan tertidur, ku lebarkan kedua paha tante MeiCen dan kukeluarkan kontol kebanggaanku yang sejak tadi sudah keras ingin mencari lawan main.
Kugeser aja tali tipis selangkangan celana dalam tante MeiCen, lalu kutusukkan pelan-pelan kontolku ke dalam memeknya.
"Hmmmmm....." tante mendengus merasakan kontolku menembus vaginanya walaupun masih tidur nyenyak akibat mabuk.
"Aaaaahh..." desahku merasakan kenikmatan memek mantan istri Papaku. Kugenjot sejadi-jadinya untuk menuntaskan nafsuku.
Kubuka sedikit pakaiannya untuk melirik tetek tante. Jariku mencari-cari putingnya dan kumain-mainkan dengan jariku. Puting tante bentuknya besar dan keras. Kuperhatikan seluruh tubuh tante MeiCen, kuakui tante masih cantik di usia yang lebih dari Mamaku. Tante MeiCen termasuk jago dalam merawat tubuh. Paling tidak tubuhnya masih sanggup membuat aku terangsang. Memeknya juga masih terasa enak di kontolku.
"Aaahh....aaaahhh....." Memek tante MeiCen mulai becek sembari kugenjot terus menerus hingga spermaku muncrat ke dalam rahimnya. Pikirku biarin saja, tante gak akan hamil kalau rutin mengkonsumsi ramuan Ki Jarwo.
Puas mengasah kontol di memek tante MeiCen, segera aku kembali ke kamarku. Di ranjang ku buka kembali kamera pangintaiku yang di dalam kamar om Syamsul dan ci Erika bersenggama.
Mereka sudah tidak di ranjang, setelah kupindah chanel, ternyata ci Erika sedang disodok om Syamsul di kamar mandi sementara air dari shower terus mengalir membasahi seluruh tubuh mereka. "Ahhhhh...aaaahhhh...." desahan ci Erika tersamarkan karena suara semprotan air dari shower.
Malam ini, om Syamsul puas menyetubuhi ci Erika hingga beberapa babak sepanjang malam. Dan kuyakin ci Erika juga merasakan kepuasan maksimal dari om-om pribumi ini.
Pagi harinya, kucuri dengar pembicaraan tante MeiCen dengan om Syamsul sebelum mereka berangkat ke kantor. Sedangkan ci Erika masih belum bangun akibat kelelahan setelah persetubuhannya dengan om Syamsul.
"Banggg... semalam aku mimpi dientot sama abang di ruang tamu loo..." kata tante MeiCen.
"Oh ya ?! Udah mabuk berat tapi masih mimpiin abang... hahahaha....!!
"Abis burung abang besar amat sih... bikin puas aku looo, kayak bukan mimpi deh..." kata tante MeiCen mencubit om Syamsul.
"Efek alkohol tuh... hari ini abang izinkan lu rehat dulu di rumah... besok saja baru masuk kantor...."
"Boleh kah ?! Makasih lo banggg... badan ku memang belum bugar nih..." ucap tante MeiCen senang lalu mengantar om Syamsul berangkat bagaikan istri mengantar suami.
Siang harinya aku duduk di ruang tamu pura-pura sibuk main hape tapi telingaku mendengar pembicaraan ci Erika dengan Mamanya di meja makan. Mungkin buat mereka aku ini cuma anak bodoh yang gak tahu apa-apa.
Erika: "Ma...kalo menurutmu om Syamsul itu orangnya gimana sih..??"
MeiCen: "Menurut mama sih orangnya baik... hari ini aja dia pengertian banget sama Mama... diizinkan libur kerja satu hari buat istirahat di rumah...." (tersenyum) Emangnya menurut lu gimana Lien...?
Erika: "Hmmm... baik sih baik... tapi gimanapun juga kita kalau sama orang pribumi jangan terlalu mudah percaya gitu aja... harus hati-hati juga..."
MeiCen: "Hati-hati gimana maksud lu Lien...?
Erika: "Pokoknya hati-hati aja de...siapa tahu ada niat jahat gitu loo Maaa...."
MeiCen: "Niat Jahat ? Ga ada tuh? Justru Mama beruntung bisa dikasih tinggal di rumah ini..."
Erika: "Emangnya istri om Syamsul tinggal di mana..??
MeiCen: "Aku gak tahu pasti... bang Syamsul pernah bilang kalau istrinya tinggal di ibukota... jauh dari sini jadi aman..."
Erika: "Terus.. Mama nyaman dijadiin istri simpanan sama om Syamsul....??
MeiCen: "Kalo gak nyaman mana mungkin Mama mau tinggal di rumah ini..."
Erika: "Apa sih yang bikin Mama nyaman sama om Syamsul....?
MeiCen: "Duhhh... apaan sih nanya-nanya privasi Mama.... ok de Mama nanya ke elu, emang apa yang yang bikin lu nyaman sama Richard suami lu...??
Erika: "Sejujurnya dulu sih iya...tapi untuk sekarang aku udah berkurang banyak...."
MeiCen: "Koq bisa...?! Pasti gara-gara supir lu itu kan...?! Jujur saja deh sama Mama...."
Erika: "Mungkin jugaa... tapii...."
MeiCen: "Liennn... gak perlu ditutupi... jujur saja kalau supir lu udah bikin lu nyaman..."
Erika: " Ngak koqqq... mas Saiful orangnya berengsek....orangnya kasar banget...!!!
MeiCen: "Sama aja Lien... bang Syamsul juga kasar orangnya... semua lelaki pribumi tuh sama aja soalnya mereka punya nafsu gede.... yang penting muasin kebutuhan kewanitaan kita itu udah cukup..."
Erika: "Iya sih Maaa... tapi mas Saiful itu suka godain pembantuku yang lain loo... aku sering liat dia main dikamarnya.... tapi aku gak bisa buat apa-apa... udah pernah kumarahi ya tetap diulangi..."
MeiCen: "Mama mau nanya lu... coba lu pikir...kalau supir lu boleh dekat sama lu, kenapa dia gak bole dekat sama pembantumu yang lain..?
(ci Erika berpikir dengan ekspresi cemberut)
MeiCen: "Mama tahu kenapa lu marah... itu karena lu cemburu sama supir lu Lien.... lu tuh egois Lien..., Mama udah kenal sama sifat lu, dari kecil lu sering mau menang sendiri... untung cici lu mau mengalah sama lu... kalau gak dua putri Mama sering berantem..."
(Ci Erika terdiam)
MeiCen: "Jadi Mama mau nasehatin elu... gak usah peduliin supir lu itu... semua lelaki memang begitu gak pernah puas dengan satu wanita..."
Erika: "Termasuk om Syamsul dong kalo gitu..."
MeiCen: "Ya termasuk juga... hari gini gak ada lagi lelaki yang setia.. itu cuma di filem-filem dongeng Lien... Mama pun gak yakin kalau Richard orang nya setia..."
Erika: "Bener kata Mama... aku tahu kalau Richard diam-diam bermain di belakangku... dia sedang dekat dengan salah seorang karyawannya yang aku dengar sih seorang janda yang sudah punya anak..."
MeiCen: "Tuh kan betul apa kata mama, usia mama sudah kepala lima jadi sudah banyak makan asam garam...semua pria pada dasarnya memang brengsek....jadi kita sebagai wanita pun gak usah terlalu naif dengan hanya berharap pada satu lelaki... Mama pernah jatuh dalam kesalahan dengan berharap hanya pada Papa mu... tapi justru lelaki pribumi yang mama pikir menyebalkan malahan lelaki itu yang sanggup memberi mama kenyamanan yang gak bisa diberikan papamu...."
Erika: "Jadi om Syamsul juga termasuk berengsek dong kalo gitu....?!?!
MeiCen: " Memang iya... bang Syamsul itu lelaki berengsek juga... tapi Mama gak peduli soal itu karena kita sebagai wanita, kita tidak berhak mengatur-ngatur lelaki... kapan dia mau datang kapan dia mau pergi....biarkan saja mereka lakukan sesukanya asalkan kita jangan disakiti...."
Erika: "Jadi malam ini om Syamsul pulang ke sini gak Ma.....??
MeiCen: "Tadi pagi katanya sih pulang... tapi namanya lelaki janjinya gak bisa dipercaya gitu aja... hahahaha..."
Erika: "Kalau gak pulang gimana dong... tengah malam Mama kesepian dong.... hayooo...!!!
MeiCen: "Gak juga tuh... hehehe..."
Apakah malam ini om Syamsul masih pulang ke rumah atau tidak ?
Kalau om Syamsul gak pulang, kenapa tante MeiCen gak takut kesepian ?