𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟎𝟒

 


 Sudah tidak terhitung berapa kali mama squirting menerima hentakan dan sodokan dari kontol Om Rahmat. Melihat persetubuhan mama tentu saja membuatku sangat bernafsu hingga mengocok-ngocok kontolku dan membasahi spreai kasurku.


Pukul 19.00an Om Rahmat izin untuk pulang ke rumah mungkin karena sudah terlalu lama dan khawatir aku atau papa pulang lebih cepat. Setelah mengantarkan Om Rahmat ke depan, mama segera berbalik dan beristirahat di kamar utama.

Mungkin karena terlalu lelah, tidak berapa lama terlihat mama sudah tertidur dengan mengenakan pakaian yang sama seperti sebelumnya.

Pukul 20.30 terdengar Papa sudah pulang kerja dan memanggil-manggil mama.

Papa : “Mahh… papa pulang….”

Karena tidak ada sahutan apapun, papa segera menyusuri segala ruangan dan mencari-cari mama. Ketika membuka pintu kamar terlihat mama sedang tertidur, Papa segera menghampiri mama.

Papa : “ohhh tidur toh…”

Melihat mama memakai celana hotpants dan baju rada ketat yang menonjolkan payudara mama yang ranum sepertinya membuat Papa bernafsu. Papa dengan pelan-pelan langsung membuka spreai dan melepaskan celana mama.

Mama : “mmmm,,,, apa nih….” Terlihat mama membuka matanya dan kaget karena papa sudah berada diatas tubuhnya

Papa : “hiii mamaaa sayanggg,,, seksi banget,,,, papa jadi pengen hehehe…”

Mama : “mmm.... jangan pahhh.. mama asem nih belum mandi…. Nanti ya” mama berusaha melepaskan cengkaraman papa dan menahan papa melepaskan celananya.

Papa : “gpp mah… tetep seksi ko baunya…”

Mama : “jangan pahhh” rengek mama

Papa segera mencium-cium mama sambil tangannya meraba-raba sekujur tubuhnya, mendapat perlakuan seperti itu langsung membuat birahi mama kembali naik “ahhh pahhh... jangannnn... mama masih bau asem....”

mungkin karena mama sudah sangat lelah sehingga tidak ada tenaga dan perlawanan berarti. Papa tidak kesulitan melepaskan celana mama. Hingga beberapa saat terlepaslah celana Mama dan memperlihatkan vagina mama yang masih terlihat merah karena telah digenjot berulangkali oleh Om Rahmat.

Papa : “ko tumben mama ga pake cd,,, tuh udah siap tuh memek mah buktinya udh merah….”

Mama : “ehhh iyaaa pahhh.. enak tidur ga pake cd lebih sehat” elak mama sepertinya rada khawatir papa curiga dengan bentuk vaginanya yang telah memerah karena seharian telah digenjot Om Rahmat.

Tanpa banyak berkata-kata Papa langsung memasukkan kontolnya ke dalam vagina mama.

Blesss….

“ahhh…..” pekik mama

Tidak berapa lama terdengar suara kontol papa yang sedang menggenjot vagina mama.

Papa menggenjot vagina mama dengan cukup cepat… “Plokk… Plokk… Plokkk…”

Sambil menggenjot mama, papa berkata “memek mama rada basah nih ko ada cairan putih-putihnya” ketika melihat batang kontolnya yang sibuk keluar masuk vagina mama telah diselimuti oleh cairan putih.

Sepertinya masih tersisa sperma Om Rahmat di dalam vagina mama. Karena setelah Om Rahmat pulang memang mama tidak sempat bersih-bersih lagi dan langsung tidur.

Mama : “iyaaa pahh… mama lagi ga fit kayaknya,, jadi ada keputihan” elak mama.

Sambil menggenjot mama, Papa berusaha melepaskan baju mama tetapi mama selalu menolak dengan alasan mama masih belum mandi sehingga tubuhnya berbau asem.

Menurutku ini hanyalah alasan mama, mungkin mama khawatir papa curiga melihat payudaranya yang merah-merah terkena tamparan dari Om Rahmat.

Entah Papa ku yang terlalu polos atau karena sudah terlanjur horny sehingga tidak curiga saat mama enggan memperlihatkan payudaranya atau kenapa ada cairan putih di dalam vagina mama sehingga tidak menyadari bahwa mama telah berselingkuh.

Setelah 10 menit berlalu

Papa : “mahhh papa keluar….”

Crott.. crottt… crott…

Keluarlah sperma Papa didalam vagina mama.

Papa langsung terkulai lemas dan berbaring disamping mama dan melepaskan kontolnya dari dalam vagina mama. Kontol papa terlihat lebih kecil dibandingkan kontol Om Rahmat.

Papa : “makasihhh sayanggg…” papa langsung mencium mama yang disambut dengan senyum dan ciuman mama.

Mama terlihat berbeda ketika bersetubuh dengan Om Rahmat dan papa dimana ketika bersetubuh dengan Papa mama tidak mengalami orgasme apapun dan terlihat mama masih belum tuntas.

*

Keduanya langsung tertidur setelah persetubuhan tersebut. Mama juga terlihat sangat lelah, yah wajar sih karena mama hari ini melayani 2 orang laki-laki.

Pukul 22.00 terdengar aku baru pulang ke rumah.

Rekaman video aku percepat hingga esok pagi tapi tidak ada kejadian menarik lainnya.

Sebagai tambahan informasi, rumahku memiliki halaman cukup besar dan termasuk dalam komplek elit dimana jarak antara rumah cukup jauh atau tidak berdekatan dan interaksi antara penghuni sangat jarang mungkin karena kesibukan masing-masing penghuni. sehingga biarpun mama berteriak-teriak di dalam kamar tamu atau ruang tamu, tidak akan pernah khawatir akan terdengar oleh tetangga kiri dan kanan.
========================
Rahmat : ‘Yank memek kamu bagus banget, pengen aku entotin terus’

Mendengar hal tersebut mama menjadi tambah senang dan tersipu malu.

Tanpa berlama-lama, Om Rahmat langsung bergegas membuka celananya dan mendorong masuk kontolnya yang tegak berdiri ke dalam vagina mama.

‘Blesssss…’ masuklah kontol Om Rahmat.

‘ahhhh.....’ racau mama

Om Rahmat langsung menggenjot vagina mama dengan cepat dan terburu-buru. Tangannya tidak tinggal diam meremas-remas payudara mama yang tetap terbungkus dalam BH nya yang berwarna putih.

Mama : ‘ahhh…. Sayanggg.. pelan-pelannn….’

Mama : ‘yankkk… sakittt… belum basahhh nih,,,,’

Rahmat : ‘ntar juga basah lagi yank memek km.... udah nikmatin aja’ seru Om Rahmat sambil tetap menggenjot dengan kerasnya.

Berbeda dengan hari kemarin kali ini Om Rahmat seperti terburu-buru.

30 menit kemudian Om Rahmat meraih orgasme berbarengan dengan Mama.

Crot… crottt.. crroottt.. keluarlah sperma Om Rahmat didalam vagina mama.

Terkulailah Om Rahmat dan mama diatas sofa. Setelah beristirahat sebentar tidak berapa lama Om Rahmat bergegas mengambil celananya yang berserakan di lantai.

Mama : ‘Kamu mau kemana? Ko buru-buru banget’

Rahmat : ‘Iya aku mau narik lagi heheheh…., besok ya sayang’ Om rahmat mencium bibir mama dan bergegas memakai celana dan bajunya kembali.

Mama : ‘mmm… kamu yang enak, aku nih yang nanggung’ gerutu mama.

Rahmat : ‘Maaf ya sayang,,,, tapi kan km keluar juga tuh…. Tetep enak kan’

Mama : ‘ya tetap aja kurang tau’ gerutu mama.

Akhirnya jam 12.30, Om Rahmat pergi meninggalkan mama yang masih merasa belum puas.

Tumben Om Rahmat cepat sekali biasanya berkali-kali dia menggenjot mama tanpa henti, pikirku.

Pukul 12.30 hingga pukul 17.00 tidak ada kejadian menarik karena mama hanya memainkan hp nya dan setelah beberapa lama mama kembali melanjutkan tidurnya.

Pukul 17.00 mama sudah mandi dan terlihat rapi. Sore itu mama sangat seksi mengenakan baju dengan belahan dada rendah + rok mini dan keduanya berwarna hitam, belum pernah aku melihat mama memakai pakaian ini. Sangat seksi sekali, memperlihatkan kaki mama yang putih dan kaki yang jenjang ditambah menonjolkan payudara mama yang besar.

Tinggg…. Tonggg………. Terdengar bunyi bel.

Mama pun bergegas membuka pintu depan.

Mama : ‘Eh sayang, baru datang’

‘Iya nih…. Rada macet tadi, kamu lagi apa’

Mama : ‘lagi nonton aja sih’

Suara siapa ini? sepertinya tidak asing, tapi yang jelas ini bukanlah suara om Rahmat ataupun Papa.

Tidak berapa lama terlihatlah di cctv seorang pria yang masuk sambil melingkarkan tangannya di pinggang mama ternyata dia adalah Om Ardi.

Om Ardi dan Om Rahmat adalah dua sahabat karib Papa. Mereka bertiga telah berteman sejak kecil. Sangat jahat sekali pikirku perbuatan mereka kepada Papa. Papa selalu membantu mereka ketika mereka kesusahan atau mengajak mereka ketika kami sedang berlibur ternyata balasan mereka kepada papa adalah mengentoti istrinya secara bergantian.

Om Ardi berumur 42tahun dan sudah banyak beruban, memiliki badan yang sangat besar dan tinggi, kulitnya berwarna rada gelap dan memiliki pekerjaan sebagai kontraktor.

Ardi : ‘Sayang, kangen banget aku….’ Sambil memeluk mama dengan eratnya

Mama : ‘Kamu kangen aku atau kangen memek aku nih? Hihihi....’ sambil tangan mama meraih tangan Om Ardi untuk menyentuh vaginanya.

Ardi : ‘dua-duanya donk sayang..’ sambil tangannya meraba-raba vagina mama

Mama : ‘Sama yank, aku juga nih… apalagi sama kontol km nih hihihihi…’

Ardi : ‘hehehe…kamu udah ga sabar aja yank..’

Mama : ‘iya’ jawab mama sambil tersenyum

Ardi : ‘Boy sama Joe pulang jam berapa yank?’

Mama : ‘Boy paling cepat jam 8an tapi kadang-kadang lebih malam kemarin aja dia pulang jam 10 atau 11 deh. Klo Joe ga nentu sih kemarin dia sekitar jam 7 tapi rata-rata ya jam 8 juga udh pulang’

Ardi : ‘ooo.. wah harus buru-buru nih, pantesan km ga sabar karena waktunya mepet ya’ sahut Om Ardi

Mama : ‘iya, kamu sih lama banget… kan memekku udh kangen banget nih’ goda mama sambil menarik tangan Ardi untuk kembali meraba-raba vaginanya.

Ardi : ‘iya tadi aku lagi ada kerjaan sayang terus kena macet pula jadi lama deh sampe kesini’

Melihat pakaian mama yang sangat seksi Om Ardi langsung mencium dan meraba-raba tubuh mama. Serta merta mama langsung melenguh atas perbuatan Om Ardi. Ketika akan duduk di ruang tamu, mama berhenti kemudian berkata.

Mama : ‘Sayang, di kamar aja yuk jangan di ruang tamu’

Ardi : ‘Oh ok yank, kenapa yank?’

Mama : ‘gpp yank, lebih enak di kamar tamu aja daripada disini’

Sepertinya mama tidak ingin bekas persetubuhannya dengan Om Rahmat tadi siang diketahui oleh Om Ardi karena di sofa tersebut terlihat sedikit lembab pertanda cairan mama dan sperma om Rahmat belum sepenuhnya kering.

Mama langsung memegang tangan Om Ardi dan menuntunnya ke kamar belakang ketika mama berjalan terlihat bongkahan pantatnya yang bergerak-gerak di balik rok mini nya.
Tidak tahan dengan pemandangan indah tersebut, tangan om Ardi langsung menampar pantat mama “Plakk..” sambil meremasnya. Mama yang tiba-tiba ditampar pantatnya langsung berteriak kaget “awwwww…….. “ sambil memekik kaget, terlihat mama tersenyum genit melihat kelakuan dari Om Ardi.

BERSAMBUNG ....

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com