Mama berdiri tepat di depan pintu.
Dengan mata melotot menahan amarah, mama menyaksikan bagaimana kontolku yang sedang tegak dan berada di dalam anus Tia.
Tia pun langsung berdiri dan melepaskan kontolku dari anusnya.
Dengan suara gemetar dan menahan malu berusaha menutupi tubuhnya.
Tia : ‘mmm… maaf tante…’
Degan tergesa-gesa Tia mulai memunguti baju dan roknya yang berceceran.
Dalam keadaan bugil, vagina basah dan anus yang meneteskan sisa-sisa sperma ku. Tia terlihat kalang kabut mencari dan mulai memakai baju dan roknya satu persatu.
Mama : kamu keluar sekarang. ucap mama tegas ke Tia
Tia : eee.. iya tan, Tia menjawab dengan mata berbinar menahan tangis
Setelah memakai baju dan rok, Tia pun bergegas pergi meninggalkan ku yang masih dalam keadaan duduk terpaku dengan keadaan saat ini.
Setelah Tia telah pergi, Mama menghampiriku yang saat ini masih duduk di pinggir kasur terpaku.
PLAKKKKKKKKKKKKK….. Tamparan keras mendarat di pipiku
Sejak aku lahir hingga saat ini tidak pernah sekalipun mama menamparku. Kali ini merupakan pertama kalinya mama menamparku, pedih, malu campur aduk perasaan saat ini kualami.
Perlahan mata mama mulai meneteskan air mata
Boy : Aughhh…sakit tau, Kamu kenapa sih?
Mama : Aku kenapa? Kamu tuh punya otak ga sih mas? Kamu tuh tega ya sama aku. Aku tuh udah sayang banget sama kamu, aku kurang apa sih mas sama kamu?
Boy : Kamu kemarin ML dengan Bobby aku ga masalah ko, ko sekarang kamu malah marah sama aku?
Mama : Mas, kamu pikir ya pakai otak kamu yang tolol itu.
Pertama, aku ml dengan Bobby itu apa itu atas keinginan aku hah? Aku tau saat itu ML dengan Bobby itu rencana kamu, aku sebagai istri yang berbakti dan ingin nyenengin kamu makanya aku turutin kemauan kamu. Kalau kamu tanya jujur ke aku, aku tuh ga bakal mau klo harus ML dengan Bobby.
Dulu juga aku ML sama Tom kan karena kemauan kamu bukan karena inisiatif aku sendiri, sampai saat ini juga aku selalu nurutin kemauan kamu. Kamu nyuruh aku tetep layanin joe walaupun joe itu udah bukan suami aku, itu aku turutin mas. Semua itu karena apa? Karena aku sayang sama kamu dan aku mau jadi istri berbakti buat kamu. Sekarang apa balasannya mas? Kamu malah ngentotin wanita lain.
Akupun terdiam, terpaku tidak dapat membalas apapun ucapan mama yang menusuk jantungku. Mama kembali menangis sejadi-jadinya baru kali ini aku melihat mama menangis dengan sedihnya.
Mama : Kamu juga masih ga sadar ya? Dari kemarin-kemarin aku nolak ML sama km itu bukan hanya karena kamu masih dalam masa penyembuhan mas, tapi karena aku tuh kesel sama kamu. Kamu tuh udah ada aku tapi kamu masih ngentotin Claudia. Disitu aku sedih mas, disitu aku kesel tapi akhirnya aku pendam semua karena aku mau buat kamu seneng.
Kedua, kamu sama Tia ml tanpa kondom sedangkan sama aku kamu selalu pakai kondom. Apa kamu jijik mas sama aku? Sampe kamu ga mau ngentotin aku tanpa kondom, apa karena udah bermacam-macam kontol yang masuk ke memek aku jadi kamu ngerasa jijik buat ngentotin aku tanpa kondom?
Cecar mama sambil menangis terisak-isak
Boy : Loh, bukan itu yank. Kan itu karena permintaan kamu makanya aku selalu pakai kondom karena kamu ga mau punya anak nanti dari aku. Sanggahku
Mama : Mas, kamu pikir ya. Dulu itu posisinya kamu bukan suami aku, ya wajar aku ga mau sampe hamil sama kamu, beda dengan sekarang dimana kamu itu suami aku. It’s my dream, not her!!! My dream Mas to have your baby ucap mama dengan lantangnya.
Mama : Kamu tuh suami aku, aku tuh pengen punya anak dari kamu mas. Ucap mama sambil menangis keras yang kemudian meninggalkanku yang masih terpaku di dalam kamar dalam posisi telanjang dan kontol yang sudah tertidur.
Akupun langsung diam dan duduk di atas kasur, pipi ini masih memerah, panas karena tamparan mama. Kesal, malu dan tidak terima di tampar aku pun terlihat masa bodoh dengan mama meninggalkan diriku di kamar, akupun memakai pakaianku kembali dan berbaring sambil memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.
30 Menit kemudian
<Bunyi Ringtone Hp>
Siapa nih yang telp? Gumamku. Terlihat di layar telp <Papa>.
Yahhhh.. di ceramahin lagi deh pikirku. Dengan malas-malasan akhirnya ku angkat telp ku
Boy : Halo pa, ada apa?
Papa : Halo boy, kamu lagi apa? Terdengar suara lembut papa
Boy : Gi tidur-tiduran aja pa, ada apa pa?
Papa : Papa udh denger ceritanya dari Cindy. Nak, kamu buruan minta maaf sama istri kamu. Dia sudah berkorban banyak untuk kamu, dia juga sayang banget sama kamu. Janganlah kamu sampe nyakitin perasaannya apalagi sampe buat dia menangis kayak gini nak.
Boy : mmm... ya... tapi boy, malu dan kesel pa.. tadi boy ditampar dan seumur-umur baru kali ini boy di tampar.
Papa : Nak, Cindy nampar kamu itu karena apa? Semua itu karena kesalahan kamu juga, ga mungkin Cindy menampar kamu tanpa alasan. Sekarang singkirkan rasa kesal kamu dan coba minta maaf sama Cindy nak. Kasihan istri kamu itu, baru kali ini papa denger dia sampai menangis seperti itu. Apa kamu ga kasihan?
Boy : mmm.. iya pah.. Boy bakal minta maaf
Papa : Nah gitu donk, ya sudah kamu segera minta maaf dan baikan ya. Papa kerja lagi. Bye
Boy : ok pah, bye
Setelah menerima ceramah dari Papa akhirnya aku pun turun dan mulai mencari-cari keberadaan mama. Kulihat mama di kamar kami sedang duduk dan masih menangis terisak-isak.
Aku langsung duduk disamping mama.
Mama : Udah kamu sana kan km ga perduli sama aku, aku kan cuma tempat buang peju kamu doank ucap mama
Akupun memeluk mama dengan eratnya.
Boy : Sayang, maaf ya... Aku sayang kamu.
Tidak ada kata yang terucap dari mulut mama hanya tangisnya saja yang terdengar.
Mama membalas pelukanku dengan sangat erat sambil menangis tersedu-sedu. Lama kami berpelukan tanpa berbicara sepatah katapun hanya terdengar isak tangis mama di pelukanku.
Entah bagaimana, akhirnya kami tertidur.
Sekitar tengah malam aku pun terbangun dalam kondisi masih memeluk tubuh mama.
Perlahan-lahan kulepaskan rangkulanku sambil memperhatikan dengan seksama wajah wanita yang sangat mencintaiku, wanita yang sangat cantik dan rela memenuhi segala permintaanku.
Kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 1.00 malam. Entah sudah berapa lama kami tertidur. Kunikmati wajah mama yang sedang tertidur dengan lelapnya, dadanya yang besar naik turun mengikuti ritme nafasnya. Baju tidur mama terlihat penuh sesak berusaha menutupi payudara mama yang montok.
Kuraba-raba payudara mama yang besar dari luar bajunya dan kemudian kusingkapkan baju mama pelan-pelan keatas hingga memperlihatkan payudara mama yang besar tengah dibalut oleh bra berwarna hitam terlihat kontras dengan kulit mama yang putih bersih.
Akupun mulai melumat dan menjilati payudara mama yang sangat terawat, besar dan menarik.
Mama : ahhh uhhhh... perlahan-lahan mama mulai membuka matanya melihat diriku yang sedang sibuk menikmati payudaranya
“Slurrpppp.. slurppp….”
Akupun menghentikan hisapanku.
Boy : Sayang...
Kamipun berciuman, ciuman kami kali ini jauh lebih menggebu-gebu dibanding ciuman kami biasanya.
“ssslllrrrrrrrrruupppp… sllluuurrppppp” bibir dan lidah kami saling berpagutan. Setelah cukup lama kembali aku melanjutkan aktivitasku untuk mengenyot mama.
Mama : ahhh... agghhhhh..... erang mama
Kuhisap dan kunikmati payudara besar mama seperti seorang bayi yang sedang kehausan
Mama : aggghhhh.... sayangggg... enakkk… hisap yang kenceng...
Mama : sayangggg… terussiiinnnn….
Sruppp... sruupppp... kujilati dan kekenyot2 puting mama membuat mama semakin blingsatan. Rintihan mama semakin kuat dan menjadi-jadi. Rambutku dijambak dan kepalaku semakin ditekan ke arah dadanya.
Selain bibir dan mulut, tanganku pun tidak tinggal diam, tanganku dengan cekatan menuju sasaran selanjutnya yaitu belahan memek mama.
Dari luar celana dalam kumainkan jari jemariku di belahan memek mama. Terasa hangat dan sudah sangat basah celana dalam mama bahkan cenderung sudah banjir dengan cairan kenikmatan. Sepertinya hanya dengan stimulasi sedikit saja dariku mama sudah mengalami sedikit orgasme.
Ciumanku perlahan-lahan mulai turun ke bagian perut sambil kedua tanganku melepas celana dalam mama. Memek mama yang bersih dari bulu kemaluan ditambah itil mama yang sedikit menyembul keluar semakin menambah keindahan memek mama.
Lidahku perlahan mulai menjilati itil mama, terkadang kusedot-sedot atau kugigit kecil itil mama.
Mama : ‘auuggghhhh sayaaangggg,,,, enakkkk’
‘slurrppp…. Slurrrpppp…..’
Mama : ‘sedot sayanggg…. Enakkkk…..’
Kaki dan tubuh mama mengejang dengan sangat hebat pertanda mama mengalami orgasme.
Mama : ‘auughhhh…. Sayaaanngggggg’
Serrr… serrrr….
Seperti air mancur, orgasme mama muncrat kemana-mana hingga membasahi kasur kami.
Kali ini kumasukkan jari tengahku dan mulai menusuk-nusuk memek mama. Aku kocok dengan ritme sedang dan perlahan-lahan menjadi cepat.
‘cplokkk… cplokkkk…’
Suara perpaduan jari-jariku yang sibuk menusuk-nusuk mama dengan cairan mama yang tidak henti-hentinya keluar menjadi suara indah yang menemani kami saat ini.
Mama : ‘aaggghhhh…. Sayaannggg.. “
Cairan mama jauh lebih banyak dibanding sebelumnya dan tidak henti-hentinya keluar. Mungkin cairan ini adalah cairan simpanan yang tertahan selama 5 hari karena setelah bersetubuh dengan Bobby, mama belum bersetubuh ataupun onani lagi.
Dengan nafas terengah-engah
Mama : ‘sayanggg buruan masukin… aku ga tahan pengen ngerasain kontol kamu….’
Tanpa menunggu lebih lama, aku mulai memposisikan kontolku untuk memasuki memek mama. Perlahan-lahan, kontolku mulai memasuki vagina mama. Biarpun memek mama sudah sangat basah tapi rasa hangat perlahan-lahan mulai menjalar seiring dengan semakin dalamnya kontolku memasuki memek mama.
Sensasi yang kurasakan kali ini jauh berkali-kali lebih nikmat dibandingkan dengan persetubuhanku dengan mama sebelumnya karena persetubuhan kami kali ini tidak dibatasi oleh kondom apapun.
Mama : ‘auggghhh sayaangggg…. Enaakk yaannkkkkk’
Gw : ‘Enak yank? Kamu suka diginiin?
Mama : ‘enakkk sayanggg… enakkk bangettt…..kamu enak ga sayang?’
Mama : ‘enak sayaangggg… memek kamu enak banget…’
Dalam posisi misionaris aku pun mulai menggenjot memek mama
‘plokkk…. Plokkkk…. Plokkkk…’
Gw : ‘sama yang lain enakan mana yank?’
Mama : ‘enakan kamu sayanggg… auchhhh cepetin sayanggg’
‘plokkkkk… plokkkk’
Gw : ‘Masa sih, sama Bobby kan enak jauh lebih gede? Sama Ardi juga gede?’
Mama : ‘engga, sama mereka sakit. Jauh lebih nikmat sama kamu sayanggg… auchhhh terusin sayanggg’
Entah berapa kali mama mengalami orgasme, hingga membuat kasur kami sangat basah. Selain kasur, cairan mama juga turut membasahi perut, bahkan dadaku.
Mama : ‘auchhh… mmmhhh… sayangggg kamu kuat banget belom keluarrr jugaaa….auucchhhh aku keluarrrr yankkkk…
Gw : ‘Sayang aku juga mau keluar nih, kamu mau aku keluarin di dalam atau di luar?
Meskipun tubuh mama sedang bergetar dengan hebatnya, kaki mama melingkari pinggangku dengar erat mencegahku mencabut kontolku.
Mama : ‘auggghhh.. sayanggg.. di dalam aja’
Gw : ‘ahhhh…. Aku keluar sayanggg’
Air maniku dengan sangat banyak memenuhi memek mama ku.
Dalam posisi misionaris kami pun berpelukan sambil menikmati sisa-sisa cairan yang telah keluar. Mama kembali mencium bibirku dengan mesranya.
Mama : ‘terima kasih sayang sudah menjadi suamiku, sudah menyayangiku, menerimaku apa adanya dan sudah memberikan spermamu ke rahimku’ ucap mama sambil sedikit air matanya mengalir.
Gw : ‘Iya sayanggg… aku sayang banget sama kamu’
Kembali kami berciuman dengan mesranya.
Mama : ‘Sayanggg aku ketagihan nih kamu entotin tanpa kondom, enak banget sayang hehehehe’
Gw : ‘aku juga sayang, memek kamu enak banget, hangat banget rasanya’
Malam itu entah sudah berapa ronde persetubuhan tersebut kami lakukan dan entah sudah berapa banyak cairan air mani ku yang bersemayam di rahim hangat mama.
Kamar 211 begitu teks wa yang aku terima dari Papa, dengan tergesa-gesa ku menaiki lantai tangga putih tersebut satu-persatu. Nomor 211, Nah ini dia kamarnya gumamku.
Kreekkkk… Perlahan mulai kubuka pintu kamar tersebut.
Dengan wajah yang lelah, Mama terlihat sedang terbaring lemas. Papa berada di sisi kasur menemani mama.
Boy : Yank, gimana?
Mama : Iya, lemes banget aku gimana sidang skripsi kamu?
Boy : Sudah kelar yank, makanya aku langsung buru2
Papa : Trus wisuda kamu kapan?
Boy : Blom tau pa, nanti aja aku tanya lagi
Permisi… suara wanita terdengar memecah pembicaraan kami. Ya, silahkan masuk balas papa. Seorang suster sedang menggendong seorang bayi terlihat masuk ke ruangan.
Siang Ibu, Bapak nih dede bayinya sudah bersih, cantik bu seperti ibunya nih. Sambil tersenyum manis suster tersebut memberikan bayi mungil tersebut ke mama.
Suster tersebut kemudian memeriksa kondisi mama. Setelah dirasa sudah cukup dan tidak ada hal lain, suster tersebut akhirnya pamit dan meninggalkan kami kembali.
Ya hari ini adalah hari kelahiran anak pertamaku, bayi yang dikandung mama selama 9 bulan terakhir, akhirnya lahir di dunia dengan sempurna dan tak ada kekurangan apapun.
Mama pun mencium anak tersebut sambil tersenyum bahagia, Papa pun tak kalah senangnya dengan kehadiran anggota baru di keluarga kami.
Bagi papa anak tersebut merupakan cucunya, bagi mama dan aku entah ku sebut ini adik, cucu atau anakku tapi aku tak ambil pusing dengan hal tersebut, kebahagian keluarga kami saat ini lebih utama dan terasa semakin sempurna dengan kehadiran bayi perempuan ini.
Papa : Boy, selamat ya sekarang kamu sudah jadi ayah dan kamu tuh sekarang sudah ada anak dan istri, jangan main-main lagi, jangan kebanyakan nongkrong sama temen-temen kamu cepat cari kerja buat istri dan anak kamu nih
Boy : Iya, pah jawabku sambil tersenyum
Kupeluk mama dengan erat
Boy : Sayang, makasih ya. Sudah ngelahirian anak yang cantik dan lucu buat aku
Mama : Iya yank, balas mama sambil tersenyum.
Setelah kusetubuhi mama pada malam tersebut, esok paginya aku pun berbicara dengan papa dimana kuputuskan akan menghamili mama. Papa hanya tersenyum dan tidak melarangku karena mama memang sudah menjadi istriku sehingga wajar apabila aku ingin menginginkan anak dari istriku.
Sejak saat itu pula kularang papa untuk menyetubuhi mama, walaupun menggunakan kondom karena aku ingin sepenuhnya yakin bahwa sperma ku lah yang berhasil menghamili mama. Papa pun setuju dan sejak saat itu papa hanya di oral saja oleh mama.
****
Mama : Yank, kamu mau gendong
Boy : sini yank
Pelan-pelan mama menyerahkan tubuh mungil tersebut ke diriku, kugendong dan tak henti-hentinya kupandangin muka cantik bayiku. Sambil memandangi bayiku, pikiranku pun melayang memikirkan banyak kejadian yang terjadi di kehidupan kami, termasuk pihak-pihak yang turut mewarnai dan mempengaruhi kehidupan keluarga kami.
Pihak awal yang tetap membekas di pikiranku adalah Rahmat dan Ardi, sejak kejadian kupukuli mereka dengan dibantu oleh Tom, kabar terakhir yang kuketahui baik Rahmat dan Ardi menjadi cacat permanen. Ingin rasanya kuhabisi mereka tetapi mama dan papa menghalangiku, mereka tidak ingin masa depanku hancur hanya karena dendam oleh karena permintaan Papa dan mama lah maka mereka masih tetap dapat hidup saat ini.
Untuk Tom sendiri saat ini masih tetap berteman baik denganku, berkali-kali pula dia meminta kepadaku agar dapat kembali menyetubuhi mama tapi permintaan tersebut selalu kutolak karena mama tidak ingin bersetubuh dengan Tom lagi. Saat ini Tom pun sudah tahu bahwa mama sudah menjadi istriku dan mengandung anakku.
Untuk Bobby dan Claudia, seperti niat awalku bahwa kami hanya bersenang-senang dan tidak ada ikatan apapun jadi setelah event di Bali, aku sudah tidak berhubungan lagi dengan Bobby maupun Claudia dan akupun sudah tidak mengetahui kabar terbaru dari mereka.
Sedangkan untuk Tia, pada awalnya dia sangat marah, malu dan benci padaku. Hingga akhirnya kami pun putus, hal ini juga sesuai dengan permintaan mama karena mama tidak ingin ada wanita lain di hidupku. Mengetahui Tia sudah putus denganku, Tom pun meminta izin kepadaku untuk mendekati Tia yah walaupun dengan berat hati akhirnya kuizinkan Tom untuk mendekati Tia. Selang beberapa bulan akhirnya Tia pun jatuh kepelukan Tom. Pada awalnya Tia sangat benci melihat aku tapi dengan bantuan Tom hubungan kami pun berangsur membaik dan saat ini hubungan kami sudah seperti teman biasa dan sudah tidak ada benci di antara kami.
Tom merupakan seorang playboy, niat awal dia untuk memacari Tia adalah ingin membuatnya menjadi sebinal mungkin dan menjadikan Tia sebagai seorang sex slave nya, merupakan niat yang mulia pikirku.
Didikan Tom akhirnya membuahkan hasil, saat ini Tia sudah menjadi sangat binal, beberapa kejadian yang kuingat selama masa kehamilan mama dan selama aku menyusun skripsi adalah saat Tom sedang sibuk bermain game online, Tia saat tersebut sangat haus akan belaian, memeknya sangat gatal ingin dimasuki tetapi karena Tom sedang sibuk akhirnya Tia pun mengajak diriku untuk menyetubuhinya. Dalam posisi Tom yang sedang sibuk main game di depan komputer, aku pun sibuk menggenjot memek Tia dengan kerasnya hingga membuat Tia menjerit-jerit saat itu.
Kejadian lain yang membekas dalam ingatanku adalah pada saat Tom sedang berada di luar negeri. Aku saat itu sedang berada di kostannya dengan ditemani Tia. Pada hari itu, Tia memakai rok mini dan kaos yang cukup ketat semakin menonjolkan keseksian tubuhnya dan tentu saja membuat nafsuku menaik ditambah sudah beberapa hari aku tidak menyetubuhi mama karena pada saat tersebut mama sedang hamil muda dan oleh Dokter dilarang untuk disetubuhi karena kondisi janin masih lemah.
Dalam kondisi saling berpandangan dan tak berkata apapun dan entah bagaiman seingatku Tia sudah dalam posisi jongkok dan dengan sangat bernafsu mulai membuka resleting celanaku dan sejurus kemudian dengan tergesa-gesa langsung melahap kontolku.
‘slurrpppp…. Slurrpppp…..’
Mulut, jilatan dan hisapan Tia seperti sebuah vakum yang menyedot-nyedot dengan kuatnya kontolku. Seakan-akan sangat kelaparan dan haus akan sperma. Jilatan dan isapan Tia sangat kuat. Akupun tak tinggal diam tanganku pun memegang erat kepala Tia
Boy : ‘augghhh,,, anjinggggg… hisap nih lonte… air peju kesukaan lo’
Crott… crottt..
Air maniku pun berhamburan, mengenai muka, rambut dan masuk ke dalam kerongkongan Tia. Tia dengan telaten dan cekatan menghisap habis air pejuku.
Akupun menjambak rambut Tia dan mendorongnya ke kasur, Tia pun ambruk ke kasur
Tia : ‘auuhhh boyyyy’
Udah ga usah pura-pura lo suka kan di kasarin hahaha.. Sini buka memek lo. Tia pun tersenyum mendengar perkataan ku dan mulai membuka lebar-lebar paha dan roknya. Memeknya yang basah pun terlihat.
Boy : Wuih lo udh ga pake CD ya?
Tia : Iya, soalnya ga boleh sama Tom pake CD, gw boleh pake klo lagi halangan aja selain itu ga boleh
Boy : anjingg… makin liar aja loh, dasar lonte wkwkwkkw
Tia : lonte gini tapi suka kan lo, buktinya lo sama Tom selalu pake gw hihihihi
Akupun mulai mendekatkan mukaku ke vagina Tia. Kuludahi vagina Tia dan kemudian lidahku pun menjulur dan menusuk-nusuk vaginanya. Selain menusuk, kuhirup dan kujilati klitoris Tia
Tia : ouchhh… anjingg enak banget isepan lo… auuhhhh yang dalam boy
‘slurrppp… slurrppp’
<Bunyi HP Tia>
Tia : auchhh.. siapa sih ganggu aja. Tia pun mengambil HP
Tia : Boy.. stop, si Tom vid call
Boy : udah angkat aja, lo tahan aja jangan sampe ketahuan. Ucapku.
Walaupun terlihat enggan, tapi akhirnya Tia pun menerima video call dari Tom
Tom : Eh lonte, lama banget sih lo angkatnya
Tia : ehh.. ii… iya yank, aku lagi tidur-tiduran… Kamu lagi apa?
Vagina Tia semakin basah menerima jilatan dan hisapanku. Sruuppp… sruppp.. setiap hisapan dan jilatan ku di klitorisnya membuat Tua semakin blingsatan dan bergerak kesana-kemari yang tentu saja kutahan kakinya agar tidak bergerak.
Tom : baru balik ke hotel nih sama Papa. Lo lagi apa?
Tia : Aku lagi apa ya, aghhh….
Tom : Anjing lo lagi apa? Lo onani ya?
Tia : II…. Iii… iiiiya, habisnya kamu ninggalin aku lama banget sih, aku kan ga tahan. Memek aku gatal pengen dientotin
Tangan kiri Tia membuka kaosnya memperlihatkan payudaranya yang menyembul keluar, sedangkan tangan kanan Tia tetap memegang HP
Tom : Sial, ngaceng gw, Kangen gw pengen entotin lo lagi
Tia : hihihi makanya cepet pulang
Kontolku yang telah tegak, langsung kutancapkan ke vagina Tia
Pelan-pelan ku masuk dan keluarkan kontolku ke dalam vagina Tia.
Tia : ‘auggghhhh… mmmhhhh’
Tom : anjing…. Jadi sange gw
Tia : makanya sayangggg, cepet pulang… entotin aku nih
Tiba-tiba HP Tia terjatuh dan menyorot tepat ke mukaku.
Tom : hah.. Boyy… ternyata lo lagi ngewein si Tia ya
Boy : eee… iya hahahha… sorry ya, gw pinjem dulu memeknya Tia kasian gatel katanya.
Tom : Dasar lonte nih
Tia : augggghh.. .sodok terus yang dalam Boy… kamu sih kelamaan, aku kan ga tahan.
Sambil menggenjot vagina Tia akupun mencium bibirnya, lidah kami pun saling berpagutan dengan di saksikan oleh Tom.
Kedua payudara Tia pun tidak luput dari seranganku, bergantian kedua payudaranya kuhisap dan kujilati.
Tia menurunkan HP nya dan mengarahkan ke bagian bawah guna menyorot vaginanya yang sedang penuh sesak di masuki oleh kontolku.
‘cplokkkk… cplokkk…. Cplokkk’ suara persetubuhan kami.
Tia : ohhh… ohhhh… auggghhhh… erang Tia
Tom : anjing.. si lonte bikin gw horny aja
Tiba-tiba ada suara lain yang terdengar ‘Tom, kamu lagi apa’
Boy : hah, suara siapa tuh?
Tom : Ini pah, si Tia lagi ngewe
Erwin : Hah mana?
Tom : Tuh liat, memeknya lagi di sodok-sodok
Erwin : Tia kamu ngewe sama siapa?
Tia pun mengarahkan kamera videonya ke mukanya dan mukaku
Cplokkkk…. Cplokkkk…. cplokkkk
Tia : aghhhh… agghhh… Eh om, ini aku lagi di entotin sama Boy om
Erwin : Wah, kamu diam-diam nakal ya Boy
Boy : eehhh.. mmm… iya om.. jawabku malu.
Aku cukup bingung kenapa Tia, Tom tidak menutupi hal ini, padahal Erwin ini papanya si Tom. Walaupun bingung tapi karena sudah kepalang tanggung di tambah aku sedang sangat horny saat ini genjotanku di memek Tia tidak kuhentikan malah semakin kupercepat
Tia : auggghhh…. Agghhh…teruuss… boyyyy…. Ommmmm sayangggg, jangan lupa oleh-olehnya ya….
erang Tia yang tetap kugenjot walaupun sedang berbicara dengan Om Erwin
Erwin : Tenang aja, om udh beliin kamu tas dan oleh-oleh, tapi kamu harus layanin om ya
Tia : iiiiih siiii Om, ga usah minta juga pasti Tia kasih.. auggghhh… enak boyyy,… yang dalamm sayanggg…. Sayangggg akuuu keluarrrrr….
Cplokkk…cplokkkk….
Genjotanku semakin cepat, terasa air pejuku akan segera keluar. Kucabut kontolku dari dalam vagina Tia
Crott… crottt… crottt… air pejuku ku pun berhamburan dan muncrat membasahi mulut vagina Tia yang berkedut-kedutan.
Camera HP di arahkan ke vagina dan kontol ku yang sedang berkedut-kedutan.
Tom dan Om Erwin hanya terpaku di depan camera hp menyaksikan Tia dan aku yang sedang mengalami orgasme secara bersamaan.
Erwin : Kamu makin liar aja Tia… Om jadi ga sabar mau entotin kamu. Nanti pas kita pulang kita adain event gangbang lagi ya, kamu ikut ya Boy
Boy : hahh… mmmm.. iya om…. walaupun malu tapi tetap kuiyakan ajakan om Erwin
Tia : iya Om, udah lama Tia ga di pejuin rame-rame. Kangen Om ucap Tia sambil tersenyum nakal
Seinget ku si Tom memang pernah bercerita kalau Tia juga sering dipake oleh Bapaknya tapi aku pikir hanya bercanda, ternyata dugaanku salah. Cerita Tom ternyata benar adanya.
Seingatku, setelah Om Erwin dan Tom pulang dari luar negeri, rencana untuk threesome Tia benar-benar terlaksana. Semalaman tubuh Tia di setubuhi secara bergantian ataupun bersama-sama oleh kami. Pada malam tersebut air peju pun tak henti-hentinya memenuhi vagina, anal dan mulutnya semalaman dan setelahnya Tia pun hamil.
Untuk menghindari tanggung jawab, Om Erwin pun mengatur siasat dan menjodohkan Tia dengan anak buahnya, dimana akhirnya siasat ini berhasil tapi tugas Tia menjadi sex slave Om Erwin dan Tom tidak berhenti, walaupun sudah menjadi istri orang lain, secara rutin Tia selalu di setubuhi oleh Om Erwin dan Tom.
***
Tangan lembut mama mengguncang badanku,
Mama : Boy….. kamu diam aja, kamu ngelamunin apa?
Boy : Ooo… gak yank, Cuma mikirin aja betapa beruntungnya aku punya istri dan anak yang cantik kek gini
Mama : halahhh… dasar gombal ucap mama sambil mencubit pipiku
Karena kondisi mama saat ini sudah selesai melahirkan maka kuputuskan untuk mencabut larangan Papa menyetubuhi mama, bahkan kedepannya mungkin aku akan berlomba dengan papa siapa yang akan berhasil menghamili mama. Kuharap kehidupan kami kedepan akan tetap hangat dan tetap menjadi keluarga yang bahagia selamanya.
TAMAT