𝐔𝐤𝐡𝐭𝐢 𝐀𝐫𝐢𝐧𝐚 & 𝐆𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟒

Mereka memeriksa isi tas dan handphoneku kembali. Mengambil beberapa kartu ATM dan juga beberapa barang penting yang ada didalam tasku. Sedangkan yang lainnya, terlihat asyik merokok dan menenggak sebotol bir sambil memutar film porno dengan suara kencang. Terdengar desahan suara pemeran video porno wanita yang begitu kencang seolah kesakitan. Entah apa yang dilakukan oleh si pemeran pria


“Ouuuuhhh.. Ouhhh My God.. Ohhh My god.... Yesss.. Fuck meee.. Ouhhh”, desahan yang kudengar berasal dari film porno itu

*Astaghfirullah.. Aku jadi mikir apa...*, kataku dalam hati menyadari pikiranku yang membayangkan apa yang dilakukan si pemeran pria hingga membuat si pemeran wanita terus-terusan mendesah seperti itu

“Nama Arina Ramadhani, Lahir tanggal 27 Maret 2002, Widih masih 21 usianya nih lonte”, ujar seorang anggota gank yang tubuhnya luar biasa gemuk tiba-tiba mengejutkanku

Rupanya lelaki gendut itu sedang membaca KTPku sambil terus menggeledah beberapa kartu tanda pengenalku yang lain

“Status belum menikah”, lanjutnya

“Eh lu masih perawan?”, tanya lelaki gemuk itu

“Ya ga mesti juga kaleee.. Banyak yang belum nikah tapi udah bolong gak perawan”, timpal salah satu rekannya

Kembali aku tak menggubris pertanyaan tidak penting itu. Aku hanya menatap mereka dengan kesal karena terus memeriksa isi tasku seenak mereka.

“Perawan ga? Jawab!”, tanya si gemuk sambil memainkan pisau lipat

“I.. Iya..”, akupun menjawab pertanyaannya setelah ia sengaja menakutiku dengan memainkan pisau lipatnya

“Hahaha... Bener lu masih perawan?”, ujar yang lain

“I..Iya...”

“Awas lu kalau lu Boong..”, kata anggota gank lainnya

“Sekarang lu hibur kita deh. Kita hari ini ga dapat mangsa banyak. Untung kita nemu lu diwarung jadi hari ini ga zonk-zonk amat”, ujar pria bertubuh kekar tadi

“ayo hibur kita!! Ayo hibur kita!!”, ujar seluruh lelaki disana seperti sedang menyemangatiku

Lalu lelaki kekar tadi kembali maju ke arahku. Aku mundur perlahan mendapati lelaki berwajah mengerikan dengan tatoo ditubuhnya itu menyeringai kearahku

“Jongkok!!”, perintahnya

Aku bingung harus bagaimana menghadapi para lelaki biadab ini. Mereka seperti keasyikan mempermainkanku. Aku tidak tahu apa maksud mereka menyuruhku jongkok, yang pasti aku curiga mereka akan kembali melecehkanku. Keringat dingin mengucur dari seluruh pori-pori tubuhku. Suasana dalam bangunan ini begitu pengap. Hanya ada sebuah lampu petromak yang sedikit menerangi bangunan ini.

Kulihat lelaki kekar itu membawa golok dan menaruhnya tepat dijantungku. Jantungku rasanya berhenti total. Nafasku terdengar tersengal-sengal dalam situasi serba menegangkan ini. Lelaki itu sama sekali tidak main-main. Aku rasa mereka sekumpulan orang berandal yang tidak ragu melukai atau bahkan membunuh korbannya

Dengan penuh kepasrahan kuturunkan tubuhku dan mulai berjongkok seperti perintah lelaki kekar tadi. Seluruh pemuda disana tersenyum melihat kearahku yang mulai patuh kepada perintah mereka. Jika boleh memilih, tentu aku enggan menuruti permintaan memalukan ini.

“Lu jangan bego. Patuhi semua perintah kita kalau lu mau selamat! Ayo jongkok yang bener!!!”, kata Lelaki kekar itu sambil sedikit menekan ujung goloknya ke arah dadaku

“Ja.. Jangan.. Maaf..”, kataku ketakutan

“Hmm Jongkok lu kurang nakal.. Ayo jongkok ngangkang yang bener sampai sempak lu keliatan!!”, ujar lelaki kekar itu kembali
“I.. Iya....”, kembali kupatuhi perintah lelaki gila ini

Sungguh saat ini posisiku begitu memalukan. Kuangkat rokku keatas sambil terus jongkok dan mengangkang dengan kedua kakiku terbuka lebar. Sayangnya keinginan lelaki itu tidak dapat kupenuhi karena aku masih memakai celamis sehingga celana dalamku masih tersembunyi dibaliknya

“Ya elah masih pake rangkepan. Tolol...”, ujar lelaki kekar itu kesal

“Mau kencing ya lu? Hahahaha...”, goda anggota yang lain sambil terus menghinaku

Lalu salah satu diantara mereka berjalan menuju kearahku sambil membawa botol bir. Entah apa yang akan mereka perbuat kepadaku. Yang pasti, aku saat ini sedang dalam posisi terancam. Jika aku tidak menuruti mereka, aku yakin mereka tidak akan segan melukaiku.

“Lepas cadar lu dan Julurin lidah lu kayak anjing”, perintah lelaki yang membawa bir tadi

“Ehh.. Apa?”, tanyaku tidak percaya

“Julurin lidah lu kayak anjing!”, kata lelaki itu tadi terlihat kesal

“Ehh.. Iya.. Afwan....”, jawabku ketakutan dan aku pun mulai menarik cadar taliku hingga terlepas

Beberapa saat suasana yang tadinya banyak terdengar suara tawa menyebalkan mendadak hening seketika setelah aku melepas kain cadarku dan menampakkan wajahku dihadapan mereka. Kulirik beberapa wajah mereka terbengong dan menganga mulutnya sambil terus memandangi wajahku. Dipandangi seperti itu benar-benar membuatku tak nyaman. Ingin sekali aku sembunyikan kembali wajahku agar mereka tidak menatapku seperti itu, tetapi rasanya tidak mungkin.

“Cakep bener nih cewek... Heran cakep gini kok malah ditutupi pake cadar”, celetuk salah satu diantara mereka

“Beruntung nih kita bisa dapetin cewek spek bidadari surga gini. Heheheh..”, ujar lelaki yang lain

Betapa malunya aku saat ini mendengar komentar-komentar mereka, ini pertama kalinya aku menampakkan wajahku didepan lelaki yang bukan mahromku sejak aku memutuskan bercadar. Memang beberapa diantara mereka memuji kecantikanku, tetapi aku sama sekali tidak bangga dengan itu. Justru aku semakin takut diposisiku yang semakin terpojok saat ini.

“Ayo mana lidah lu?”, ujar si lelaki pembawa bir

Karena tidak ada pilihan lain terpaksa kujulurkan lidahku dengan perlahan dan ketakutan.

“Itu mah gaya julurin lidah lonte lagi selfie. Gw mau lu julurin lidah kayak anjing. Buka mulut lu lebar-lebar dan keluarin lidah lu semaksimal mungkin”, kata lelaki kekar itu lagi

Aku mencoba menuruti perintah lelaki itu dan berharap mereka segera melepaskanku. Aku sudah ikhlas jika mereka mengambil motor dan juga uangku, asal aku bisa selamat dari gank motor laknat ini. Kubuka mulutku lebar-lebar dan mulai kujulurkan lidahku sebisaku semaksimal mungkin

“Hahhaa iya bagus.. Hahaha ...”, kata lelaki itu sambil menuangkan botol bir itu ke dalam mulutku tiba-tiba

“Astaghfirullah hal adzim..”, kataku terkejut dan buru-buru menutup mulutku menyadari air haram itu sedikit tertelan masuk ke tenggorokanku

“Heh sapa suruh tutup mulut! Buka mulut lu!!!”, kata lelaki tadi sambil marah

Terlihat mata lelaki itu menatapku tajam dan matanya melotot berwarna merah menakutkan menciutkan nyaliku

“Jangan.. saya tidak mau. Haram..”, kataku ketakutan

“Haram haram.. Ayo buka mulut lu!!!”

“Tidak saya tidak mau!!!!”

*plak plak plak* kembali wajahku ditampar oleh si lelaki kekar

Kemudian dengan kasar, ia buka paksa mulutku dengan tangannya, sedangkan tangan satunya mencoba mencekikku. Mulutku ditekannya hingga terpaksa terbuka

“Aaahhh hnfnnn (jangan)”, kataku tidak jelas karena mulutku terus ditekan tekan dengan kasar

“Masukin birnya!”, perintah si lelaki kekar

Aku terus meronta, Tidak akan kubiarkan tubuhku kemasukan sesuatu yang haram sedikitpun. Kurasakan cairan pahit itu kembali masuk ke tenggorokanku. Aku semakin kesulitan bernafas. Tangan si lelaki kekar terus memaksaku membuka mulut dan memaksaku meminum bir itu

“Aaaahhhhh jangann...”, pintaku

“Kalau lu nolak kita bakalan telanjangin lu dan kita kirim video telanjang lu ke seluruh kontak whatsapp lu!”, ancam lelaki itu tiba-tiba menghancurkan usahaku

“Jangaaannn.. Iya.. Iya.. Saya minum”, jawabku pasrah

“Buka mulut lu!!!”

Aku benar-benar tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan lelaki itu. Tidak bisa kubayangkan betapa hancur perasaan orangtuaku melihat video anak gadisnya telanjang bersama para gank motor. Tidak bisa kubayangkan bagaimana pikiran teman kajianku, dan juga pikiran ikhwan-ikhwan yang mengajakku ta’aruf saat melihat video telanjangku jika mereka benar-benar mengirimkannya

Aku pun membuka mulutku lebar-lebar sambil menjulurkan lidah, dan lelaki itu kembali menuangkan air haram itu ke dalam rongga mulutku. Perlahan air itu masuk ke dalam mulutku. Rasanya benar-benar pahit mencekik dan tidak enak sama sekali. Aromanya sangatlah kuat dan terasa begitu kuat menyeruak masuk ke dalam tenggorokanku. Aku bahkan sampai kembali menitikkan air mata saat air haram itu terus masuk ke dalam tubuhku. Beberapa ada yang tumpah mengenai kerudung dan gamisku, beberapa lainnya berceceran mengenai diatas lantai

“Habisin.. Habisin... Habisin...”, ujar beberapa anggota gank memberiku semangat

“Uhuk uhuk uhuk...”, aku tidak sanggup lagi meminum minuman keras itu hingga terbatuk-batuk

Rasanya benar-benar menyiksa rongga mulutku. Aku sampai heran mengapa banyak orang gemar minum minuman keras padahal rasanya sama sekali tidak enak. Aku mencoba mengatur nafasku, membiarkan rongga mulutku beradaptasi sejenak dengan rasa air haram yang sudah masuk ke dalam tubuhku tadi.

“Enak?”, tanya lelaki itu sambil tersenyum jahat

Aku hanya menggelengkan kepala sambil tertunduk. Tak percaya pada akhirnya aku membiarkan sesuatu yang haram masuk ke dalam tubuhku. Beberapa saat aku dibiarkan dalam posisi jongkok mengangkang sambil kedua tangan kuletakkan diatas kepalaku. Posisi yang sangat tidak shalihah sama sekali dan tidak pantas dilakukan oleh seorang muslimah seperti diriku. Apalagi posisi ini kulakukan dihadapan belasan lelaki berwajah menyeramkan.

Kulihat mereka kembali berpesta sambil meminum minuman keras. Asap rokok mengepul tebal didalam ruangan ini. Terdengar suara desahan wanita begitu lantang yang berasal dari... handphoneku..

Ya, handphoneku... Benda yang biasa kupakai untuk hal-hal positif dan mencari ilmu, kini kulihat sedang dipakai mereka untuk menonton video porno. Sungguh aku tidak ridho benda yang kujaga itu dipakai untuk hal seperti itu. Ingin sekali ku marah kepada mereka, tetapi tidak bisa kulampiaskan. Yang ada aku justru ketakutan mereka akan mencelakaiku kembali.

Beberapa saat kemudian, aku mulai merasakan ada yang tidak beres pada tubuhku Perlahan kepalaku mulai terasa pening dan pandanganku mulai kabur dan berkunang-kunang. Rasanya kepalaku begitu berat, dan dunia rasanya seperti berputar-putar. Ditambah lagi, perasaan aneh yang semakin kurasakan saat tiba-tiba dari daerah kemaluanku terasa sedikit gatal. Kurasakan pula lubang vaginaku terbuka seolah ingin buang air kecil. Kutahan mati-matian perasaan tak karuan ini. Kutahan agar cairan itu tidak tumpah dari lubang kecil pada kemaluanku

*Aaahhh.. Gatal sekali punyaku.. Kenapa ini kok tiba-tiba disaat seperti ini aku jadi kebelet pipis*, lenguhku dalam hati

BERSAMBUNG


 

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com