" TING TOOONG TING TOOONG...."
Dalam guyuran suara shower, sayup-sayup Karnia mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Diputarnya kenop shower guna menghentikan guyuran air yang menghujani tubuh langsingnya.
"TING TOOONG.... TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG " Suara bel rumahnya seolah tak sabaran.
"Iiiiihhhhsss.... Siapa sih siang-siang gini ngeganggu mandiku..." Gerutu Karnia sambil buru-buru membungkus tubuh basahnya dengan menggunakan kimono kemudia melangkah menuju pintu ruang tamu.
"TING TOOONG.... TING TOOONG TING TOOONG...." Suara bel terus saja berdentang tanpa henti.
"CKREEKKK CKREEKKK.... CEKKKLEEEKKKK..."
Suara kunci pintu yang disusul dengan suara gagang pintu terbuka.
"Nggak pernah belajar sopan santun yaa...?" Suara lantang Karnia meledak ketika ia baru saja membuka pintu, "Kalo bertamu tuh......"
"MPPPFFFFHHH...." Tanpa bisa melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba tamu itu merangsek masuk. Mendorong tubuh Karnia mundur. mencengkeram pundaknya serta mencium bibir basah gadis muda itu dengan brutal. "CUUP CUUPP... SLUURRRPP...."
"Eeehh... Aduh...Aduuuhh... Ehhh... Om Mikeee...?" Kaget Karnia begitu mengetahui siapa tamu yang sudah tak sabaran itu.
"CUUPPP... CUUUPPP.....Ooohhh... Sayang... Om.. Udah nggak tahan lagi...." Seru ayah Clara itu sambil terus mendorong tubuh langsing Karnia tanpa menghentikan sosoran mulutnya, "Sedari pagi...Kamu udah ngebuat Om bener-bener sangeeee Sayang..." Tambahnya lagi sambil langsung menyelipkan kedua tangannya ke celah kimono Karnia dan meremasi kedua payudara keponakannya itu dengan gemas.
"Uuuhh... Bentar Om... Bentar... Ooohh...." Lenguh Karnia tak berkutik ketika Mike mulai mempermainkan payudaranya.
"Om kangen kamu Sayang... Om kangen kamu... CUP CUP... SLUURRPP..." Serang Mike tanpa ampun. Menciumi wajah, dagu, leher, dan terus turun ke bawah. "Dari pagi... Kamu udah ngebuat kontol Om bener-bener ngaceng Sayang...CUP CUP CUP..." Sosor Mike menciumi tubuh atas keponakannya tanpa jeda.
Dengan sekali gerak, Mike langsung melucuti kimono Karnia, menyibakkannya kesamping dan membiarkannya merosot jatuh kelantai.
BLUGHH
“ASTAGA Karniaaa… Keseksian tubuhmu ini… Bener-bener ngebuat Om selalu bernafsu Sayang… “ Ucap Mike yang lagi-lagi bergerak spontan. Menyergap tubuh keponakannya dengan penuh birahi.
“Iiiihhss.... Ooomm… Bentaran Omm….” Seru Karnia berusaha menghidar dari serangan mulut Mike.
Tanpa menghiraukan penolakan Karnia, Mike terus saja menyerang payudara keponakannya itu. Tak henti-hentinya ia menjilat, mengecup dan menyedot-sedot payudara beserta puting payudara Karnia hingga meninggalkan bekas berwarna kemerahan dikulitnya yang putih mulus.
“Aduuhh Ooomm… Ssshhh… Tetek aku jangan dicupangin Oommm… Bisa berbekas nantinya Oomm... Jangaann.... Ooohh… ” Erang Karnia yang berusaha keras mendorong wajah Mike dari kedua payudaranya.
“Tapi tetek putih kamu ini.... Ngegemesin banget Sayang… CUUP CUPP…”
”Aduuhh jangan Ommm… Ntar bisa ketahuan bokaap…”
Mendengar Karnia menyebut ayah kandungnya, entah kenapa membuat Mike menghentikan sedotan mulutnya sejenak. Ia termenung menatap kosong kearah keponakan yang masih ada didalam pelukannya. Walhasil, karena Mike tak lagi fokus pada santapan payudara yang ada didepannya, membuat Karnia buru-buru bergeser mundur kemudian menghambur kearah pintu ruang tamu.
"Ee.. Eeehh… Kamu mau kemana Sayang...?" Bingung Mike tersadar dari lamunannya.
"Om Mike udah GILA ya...?” Sewot Karnia sambil celingukan mengawasi keadaan sekitar rumahnya, “Pintu masih kebuka lebar gini udah nelanjangin aku..." Tambahnya lagi sebelum akhirnya menutup pintu rumahnya.
"DBAAAMMM... CKREEKKK CKREEKKK...."
Suara pintu terbanting dengan keras.
“Hehehe.... Kamu tuh ya... Kalo lagi marah-marah… Malah keliatan tambah cantik loh Sayang…” Rayu Mike yang kemudian mendekat lagi ke Karnia. Dicoleknya dagu lancip milik keponakannya itu dan kemudian mengecup bibirnya pelan, “CUUUPPP….”
“Eeehhmmmhh.... Kalo keliatan orang khan bisa berabe Oommm….” Tolak Karnia menghindar dari sosoran bibir Mike.
“CUUPP...Emang siapa sih yang bakalan ngeliat…? Tetangga...? Orang lewat...? Atau orang rumah...?” Ucap Mike pelan dan melirik ke seluruh penjuru rumah, “Emang dirumah ada Ayah atau Mama kamu…?”
Dengan penuh rasa percaya diri, Mike kemudian masuk keruang tengah sambil berteriak lantang, “Tooo…? Titooo…?” Panggil Mike menyebut nama ayah kandung Karnia, “Naann…? Nandaaa…? Kamu ada dirumah nggaakk….?” Panggil Mike menyebut nama ibu Karnia juga.
“Kalo jam segini mah mereka khan ada dikantor Ooommm… ” Kata Karnia menggeleng-gelengkan kepala melihat kekonyolan ayah Clara.
"Hahaha... Emang iya yaa...?" Tawa Mike kencang.
"Haadeeeeeehh... Ommm Miikkeee.... Kaya Om nggak tahu aja…" Sahut Karnia sambil memutar bola matanya, "Padahal khan Om udah sering banget maen kesini ya...? Tapi masih pura-pura nggak tahu..."
"Hehehe.. Iya ya... Om lupa Sayang..." Usap Mike mengacak-acak rambut panjang Karnia.
"Iiiihhhsss.... Tapi... Kalo ngentotin memek keponakannya... Kira-kira Om lupa nggak...?" Tanya Karnia lirih dengan memasang tampang sebal karena rambutnya menjadi berantakan.
"Hmmm.... Kalo itu sih mungkin Om bisa lupa... Tapi... Kontol Om ini yang nggak bakalan bisa lupa....Hehehe…" Sahut Mike memajukan pinggulnya. Memamerkan tonjolan selangkangannya yang sudah menggelembung besar.
“Huuuu… Dasar Om super mesuuuummm….” Sahut Karnia genit sambil buru-buru menangkap tonjolan di tengan selangkangan Mike, "HAAPPPP..."
"Uuuhhh... Sssshhh.... " Lenguh Mike.
"Sepertinya... Ada yang udah bener-bener ngaceng nih didalam sini...?" Goda Karnia mengusapi tonjolan penis Mike, "Aku keluarin ya Om...?"
"Iya Sayang..."
Jemari cekatan Karnia kemudian segera melepas sabuk celana Mike, kancing dan menurunkankan celana kerjanya.
TTTUUUUIIIINNNGGG...."
Dalam hitungan detik, penis Mike pun terpelanting keatas. Bergoyang dan naik turun dengan bebas.
"WOOOWW.... WOOWW... WOOOWW.... ? Ooommm...? Hampir aja muka aku kena tabok kontol besar Om..." Kaget Karnia ketika melihat penis Mike menjelepat didepan wajahnya secara tiba-tiba.
"Hehehe... Itu tandanya kontol Om udah kengen ama kamu Sayang..."
"Hmmmm... Kangen ama siapa Om...?"
"Ya kangen amaaa........." Ucap Mike memberikan kode kearah vagina Karnia dengan mulutnya
"Ooohhh.... Om kangeeenn memek Karnia... Hihihi...? Emang kalo udah kangen... Trus Om mau ngapain...?"
Untuk sejenak, ayah Clara kembali memandangi tubuh mulus Karnia lekat-lekat. Mengamati ketelanjangan tubuh milik keponakannya itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Kamu bener-bener cantik Sayang..." Bisik Mike yang kemudian mengamit tangan Karnia dan mengecupnya lembut.
"Huuuu... Gombaaaalll..." Balas Karnia sok cuek.
"Looohh... Beneran Sayang.... Kamu tuh bener-bener mirip dengan ibumu..." Tambah Mike yang dengan sekali angkat, menggendong tubuh telanjang Karnia didekapannya.
"Eeehhh... Omm.... Aku mau dibawa kemana...?" Tanya Karnia kaget.
"Mau diajak enak-enak..."
"Enak-enak...? Hihihi... " Kekeh Karnia geli, "Dan ini... Ini apa ya nonjok-nonjok pantat aku...?" Tanya Karnia genit sembari menggapai-gapai penis Mike yang menjulang tinggi dibawah pantat bulatnya
"Itu yang bakalan kasih kamu enak Sayang....." Jawab Mike dengan senyum lebar.
BRUGHH
Jatuh Karnia keatas sofa dengan posisi terlentang pasrah.
"Makasih banget ya Karniaku sayang...CUUP..." Kecup Mike lagi ke pipi, hidung, dan bibir Karnia, "Om sayang banget ama kamu... CUUPP CUPP..." Sambungnya lagi yang kemudian mengecup rahang, leher, pundak, dan kedua gundukan yang menonjol di dada Karnia.
"Ooohhh... Ssshhh... Iya Om... Aku tahu..." Ucap Karnia tersenyum dengan penuh rasa cinta," Aku juga sayang Om... Ssshh... Omm Mikee.. "
"Makasih udah selalu bisa nyempetin diri buat ngeladenin semua kenakalan Om..." Jilat Mike pelan sambil sesekali melahap kedua payudara dan puting Karnia secara bergantian.
"Hoooohhh... Ssshhh... Hiya Oooommm... Sssshhh...." Lenguh Karnia keenakan.
Setelah itu, dengan perlahan Mike menggerakkan bibir dan lidahnya menyusuri perut Karnia yang putih mulus. Mengecup pelan belahan perutnya sambil menelusuri rambut-rambut tipis yang tumbuh ke kearah vaginanya.
"Dan yang paling penting... Makasih ya Karniaku Sayang... Buat kesediaanmu menerima semua kelakuan dan tingkah cabul Om..." Bisik Mike yang dengan santai, membuka kedua paha Karnia lebar-lebar dan mengecup lembut celah kewanitaan keponakannya itu dengan penuh kasih sayang.
"Oooohhh... ASTAGAAA.... Ooomm Miiikeeee...." Lenguh Karnia kelojotan sambil meremas rambut Mike.
"Om Sayang kamu Karnia... CUP..." Kembali, Mike mengecup lembut kewanitaan Karnia. Membuat gadis belia itu makin menggelijang-gelijang keenakan. "Om bener-bener Sayang ama kamuu... CUUPPP... CUUUPPP.. SLUUURRRPPP...." Sambung Mike yang kali ini, menyibakkan rambut-rambut kemaluan Karnia yang tumbuh lebat kearah samping dan menyucup-cucup semua cairan kewanitaan keponakannya itu dengan kuat.
"Hoooohhh.... AAARRGGHHH.... Ooomm Mikeee.... Ssshhh....." Jerit Karnia lirih sambil memejamkan mata.
"Sedari pagi... Om udah menantikan saat-saat ini Sayang.... CUPP CUUPPP...." Jelas Mike yang terus menyucup dan menjilati licinnya cairan kewanitaan yang terus mengalir dari liang kenikmatan milik keponakannya.
"Hooooohhh... Ommm... Sssshhh... Enaaakk..." Lenguh Karnia yang kaget karena perlakuan Mike pada lubang kemaluannya.
"Gara-gara menerima telephon mesummu tadi pagi..... Membuat Om jadi kepikiran ama kamu mulu.... CUP CUP SLUUURPP...."
"Tapi pejuh Omm nggak sampe keluar khaann...? Ooohhh...Ssshhh... Ooooommm...."
"Enggak... Makanya siang ini... Om pengen ngeluarin pejuh Om di dalem memekmu Sayang... CUUP... CUP CUP... SLUUURRRPP..."
"Anjriiittt.. Hoooohhh.... Ooom.... Enak banget jilatan lidahmu Ooomm..." Lenguh Karnia yang makin tak mampu keinginan untuk bersetubuhnya lebih lama lagi, "Ayo entot aku Ooommm.... Entot aaahkuuu... Ooohhh... ENTOT memek akkkuuuu...." Erang Karnia tak mampu lagi menahan gatal birahinya yang sudah meledak-ledak.
"Iya Sayang.... Om bakal ngentotin memek kamu... CUUUPP...." Kecup Mike terakhir kalinya kekening Karnia, "Dan Om bakal penuhin rahimmu dengan pejuh Omm...".
"Hihihi.... Entot memek aku sampe aku puas ya Ooommm.... Ooohhh.... Dan kuras semua stock pejuh Om ke dalam memek aku... Ssshh....Kita bakal ngentot sampe puuaass..."
Tanpa menunggu lama, Karnia segera merenggangkan kedua pahanya lebih lebar. Membuka celah kewanitaannya lebar-lebar dan mempertontonkan lubang kenikmatannya kepada Mike.
"Ayo Om... Buruan entot memek aku Ooomm.. Entot memek keponakanmu iniii...." Lenguh Karnia tak sabaran. Ia pun segera meraih batang penis panjang Mike dan mengarahannya ke liang senggamanya.
Sambil tersenyum lebar, Mike segera menempatkan dirinya dibawah tubuh Karnia dan memposisikan kepala penisnya tepat didepan lubang senggama keponakannya.
SREEETT... SREEETT... SREEETTT...
Dengan gerakan perlahan, ayah Clara itu menggesek-gesekkan kepala penisnya kerambut kemaluan Karnia sambil sesekali menepuk-tepukkan batang penis panjangnya ke mulut kemaluan keponakannya.
PLEK...PLEEKK... PEK PEK PEK PEK... PLEEEK.....
"Ssshhh... Ooommm... Ayo masukin...." Lenguh Karnia pelan, "Memek aku udah gatel banget nih Ommm....Ayo Ommm...."
"Hehehe... Iya Sayang..." Balas Mike yang alih-alih menusukkan kepala penisnya ke vagina Karnia, malah terus mengkorek-korek celah becek itu dengan kepala penisnya. Sedikit demi sedikit ia memasukkan ujung batang kejantanannya tanpa berusaha masuk lebih dalam lagi. Sengaja, ia menggoda birahi keponakannya itu lebih lama lagi.
"Aaahh.. Ommm.... Ayo Ommm.. Buruan entot memek akuuuhhh... Ssssshh.... Entot memek aku Oooommm... Enntooott....." Rengek Karnia sambil mulai menggapai-gapai pantat Mike untuk segera maju guna mnembusi vagina gatalnya dengan cepat.
"Iya cantik... Bentar lagi Om bakal entot memek kamu kok...Cuman... Om masih pengen bermain-main ama liang memek dan jembut lebatmu ini.... Hehehe.... " Kekeh Mike yang terus mempermainkan birahi vagina keponakannya itu dengan gerakan superpelan. Menusukkan sebagian kepala penisnya hingga sedikit terbenam dan mencabutnya kembali. Membuat liang vagina Karnia semakin membanjir basah karena rangsangan birahinya ,"Gesekan jembut dan jepitan mulut memekmu... Ngebuat kepala kontol Om terasa geli-geli enak Sayang..."
"Aaaahh.. Om mah ngegodain muluu deeehh...." Sewot Karnia karena tak juga disetubuhi oleh Mike.
"Hehehe... Kamu beneran udah nggak tahan ya Sayang...?"
"Hooo'ooohh.... Nggak tahan banget Omm.... Sssshhh.... Ayo Ooomm.. Buruan sodok..."
"Memek kamu udah licin banget Sayang..."
"Makanya... Buruan entot memek aku Omm.... Enttooottt... " Erang Karnia yang berkali-kali kecewa karena tak kunjung mendapat pelampiasan birahi.
"Ayooo Omm Mikkeeee... Ooohhhhs....Buuuruaaann... Tusuk memek aku Oooommm.. . Aku udah nggak tahan lagi...." Karena sudah tak mampu menahan rasa gatal divaginanya, Karnia pun akhirnya mencengkeram pantat Mike, dan dengan paksa menariknya maju. Ia ingin supaya Mike dapat menusukkan batang penisnya kearah pangkal selangkangannya yang sudah terbuka lebar.
Namun, karena tak menyangka akan mendapat gerakan yang tiba-tiba dari Karnia, Mike pun langsung kehilangan keseimbangan. Ia terjatuh maju dengan batang penis yang mengujam tajam kearah vagina kemaluannya.
"Loohh.. Eeehh... " Kaget Mike ketika ia ambruk kedepan.
BRUUUGGHH...
Saking kagetnya, Mike bahkan tak sadar jika setengah panjang penisnya langsung tertancap erat kedalam liang kemaluan Karnia. Membuat gadis belia itu menjerit sejadi-jadinya.
"HOOOOOHHH.... Omm Miiikeeee.... AAARRRGGGHHH...." Jerit Karnia lantang seiring tusukan tajam batang penis raksasa Mike ke liang kemaluannya. Bahkan, setitik air mata, menggumpal di sudut matanya. Akan tetapi, karena gelombang birahinya yang sudah begitu tinggi, Karnia tak mau mempedulikan rasa sakit yang ia rasakan dicelah kemaluannya. Ia hanya bisa meremas pantat Mike kencang-kencang, guna menggambarkan campuran rasa ngilu, geli, dan nikmat yang ia rasakan.
"Waduh... Maaf Sayang... Maaf..." Ucap Mike sambil buru-buru menahan tubuhnya supaya tak menimpa tubuh Karnia lebih lama lagi. Ia juga segera memundurkan pinggulnya supaya penis panjangnya tak menusuk vagina Karnia lebih dalam lagi.
"HOOORRGGHHH... Ooohhh.. Oooommm.... Aku nggak apa-apa kok...." Erang Karnia menahan sakit..
"Beneran nggak apa-apa...?" Tanya Mike lagi,
"Ooohhh... Iya Om... Hhhhh.... Untung aja memek aku tadi udah becek banget.. Jadi lumayan ketolong kok... Sssshhh.... " Jawab Karnia yang terus menahan pinggul Mike tetap supaya tetap pada posisinya
"Tapi... Kamu nggak kesakitan khan Sayang...?" Ucap Mike mengusap titik air mata Karnia.
"Sedikit sih Om... " Lanjut Karnia singkat,
"Padahal memek kamu khan udah sering banget dientotin ama Ayah kamu.... Tapi kok ya masih terasa sempit begini sih...?" Heran Mike.
"Khan kontol Ayah aku kecil Om... Nggak segede kontol Omm..." Jawab Karnia singkat.
"Hehehe... Bisa aja kamu Sayang..."
"Beneeeran Ooomm.... Oooohhh Ommm Mikeee.... Ayo entot memek aku..."
Tanpa meminta persetujuan keponakannya, Mike mulai menggerakkan batang penisnya. Menusuk lebih ke dalam hingga hampir seluruh batang penisnya tercancap erat vagina Karnia
PLLEEEK
"Uuuhh... Mentok....Ssshhh.... " Lenguh Karnia sambil menatap mata Mike, " Kontol Om masih aja terasa panjang ya Om... Bentar aja udah terasa nabrak dinding rahim terdalamku...."
"Kalo gitu... Om goyang yaaa...?" Tanya Mike
"He'eehh.." Angguk Karnia pelan.
Secara perlahan-lahan, Mike mulai menggerakkan penisnya keluar-masuk didalam vagina Karnia. Mengaduk isi rahim keponakannya itu secara berulang-ulang, hingga perlahan, busa putih mulai muncul seiring gerakan penisnya maju mundur.
"Memekmu udah becek banget Sayang..." Kata Mike terus menghujamkan batang penisnya dengan kecepatan rendah, "Tapi masih terasa pereeett...."
"Ooohhh.. Ooommm... Kontolmu enak bangeet... Ooohh.. Terus Oommm... Sodok memek aku lebih dalem lagi... Ssshhh..." Desah Karnia keenakan sambil menggigit bibir bawahnya.
"Karnia Sayang... Memekmu memang luar biasa.... Jepitannya kuat bangeeett..."
"Ooohh... Omm... Kontol Om aja yang kebesaran... jadi memek aku terasa sempit...."
"Huuoohhh... Kalo memek kamu ngejepit kontol Om terus seperti ini... Om bisa cepet ngecrotin pejuh nih Sayang..."
"Sssshhh... Ooohhh... Jangan dulu Ooommm... Aku aja dulu yang ngecrooott... Oooh... Entot memek aku Ommm... Entot memek keponakanmu ini.... Oooohhh.. Om Miikkeee.... " Lenguh Karnia lantang sambil mulai menggoyang pinggulnya, mengiringi sodokan tajam batang penis Mike.
PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK.... PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK....
Tak perlu waktu lama, tepukan dua kelamin yang berbeda jenis itupun sudah terdengar nyaring, keseluruh penjuru ruang keluarga. Berentetan tanpa henti, tanpa khawatir terdengar oleh telinga orang lain.
"Ooohh.... Ngentooottt... Ooohh.... Ngentot.... Ngentooottt... Ini baru namanya ngentot.... Anjriitt... Ooohhh..." Erang Karnia setiap kali liang kenikmatannya disodok batang penis Mike.
"Hhehehe... Om suka deh cara bicaramu yang kasar Sayang...." Puji Mike sambil terus menghujamkan batang penisnya kuat-kuat.
PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK.... PLAK PLAK PLAK.... PLAK PLAK.... PLAK PLAK PLAK....
"Ooohh.... Ngentot... Kontol Om enak banget Oooommm... Enaaakkk... Oooohhh...." Erang Karnia semakin menjadi-jadi. Tubuhnya meliuk-liuk sambil sesekali melengkung kedepan. Matanya merem melek hingga pupilnya menghilang.
"Terus Ommm... Terrruuusss... Sssh... Eenak... Sodok terus memek aku Oomm... Sodok terus memek aku dengan kontol besar dan panjang punya Omm... Ooohh.. Anjrit... Kontol Om enak banget......Oohh... Anjriiittt..... Enaaaakkk.... " Jerit Karnia makin tak terkendali.
"Ssshh... Makin kotor kata-katamu... Makin sayang Om ama kamu Sayang... Om suka banget...." Puji Mike
"Ooohh.... Ngentooott.... Habisan sodokan kontol Om enak banget Ooomm... Jauh lebih enak daripada sodokan kontol Ayah aku..."
"Hehehe.. Dasar perek...."
"Hiyaahh... Hiyaaahh... Aku emang perek Ooommm... Perek yang sering dientot ama Ayah dan Om aku.... Ooohhh... Ngenttooottt..."
"Hahaha....Om suka ama perek kaya kamu Sayang..."
"Hihihi... Kalo Om suka... Entotinnya lebih kenceng lagi Oommm... Ooohh... Biar terasa lebih Enak lagi"
"Biar terasa jadi PEREK beneran ya Sayang...?"
"Ooohh.. Iya Oommm.... Iya... Ssshhh... Jadiin aku perekmu Ooommm... "
Tiba-tiba, Mike mengambil kedua kaki Karnia dan mengangkatnya naik. Sambil menjaga supaya batang penisnya tidak tercabut dari jepitan vagina keponakannya, ia pun ikut bangkit. Kemudian Mike memposisikan tubuhnya agak berjongkok didepan selangkangan Karnia sambil menaikkan kedua betis keponakannya itu di atas bahunya.
"Eehh.. Om mau ngapain...?" Heran Karnia.
"Tadi katanya pengen jadi PEREK beneran...? Makanya Om pengen nyodokin kontol Om lebih dalem lagi Sayang...." Ucap Mike sambil tersenyum lebar. " Om pengen masukin semua batang kontol Om ke dalem memekmu Sayang..."
"Haahh... Mana muat Ooommm....?" Kaget Karnia, "Bisa jebol memek aku kalo dimasukin semua batang kontol Ooomm..."
Tanpa menghiraukan kekagetan Karnia, Mike tetap melakukan rencananya. Menggerakkan pinggulnya maju dan menghujamkan batang penisnya dalam-dalam kedepan.
PPLLAAAAKKK..
"HUUOOOOOHHHHH....." Jerit Karnia kencang.
"Kalo mau jadi PEREK mah gausah nanggung Sayang.... Hehehe..." Ucap Mike memberi saran, "Jadi PEREK harus sekalian..."
"HUUOOHHH... Pelan-pelan Oomm... AAAAHHH.. "
PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK..
"Jadi PEREK... Harus tahan sakit..."
"AAAHHH.... Ampun Oomm... Maksud aku bukan sakit Omm.. Tapi... Oohh.. Memek aku ngilu.... Ooohh... Ooohh..."
"Hehehe... Masa ngilu sih Sayang...? Masa ginin aja udah ngilu...?" Goda Mike sambil terus menghujamkan batang penisnya lebih dalam lagi.
PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK..
"Kalo mau jadi PEREK... Harus kuat disiksa..."
PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK....
"Kalo mau jadi PEREK... Harus mau diapain aja..."
Lalu dengan kecepatan tinggi, Mike menghujamkan batang penisnya lebih kuat lagi. Tanpa henti, tanpa ampun.
PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK....
Berulangkali, Mike terus menyiksa vagina mungil Karnia dengan batang besarnya. Walau Mike tahu jika vagina dan liang rahim Karnia tak akan dapat menerima seluruh batang penisnya, namun Mike tak berhenti berusaha. Ia terus berupaya dapat memasukkan seluruh batang kemaluannya secara paksa kedalam liang sempit keponakannya itu tanpa ampun sedikitpun.
PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK...... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK..
Namun anehnya, biarpun Karnia merasa kesakitan, ada sebuah kenikmatan tersendiri yang perlahan muncul dari dalam vaginanya. Karnia jadi tak mempedulikan ngilu yang ia rasakan.
Karena rasa ngilu itu, mulai tergantikan oleh rasa nikmat aneh, yang datang seiring munculnya gelombang orgasme yang ia nantikan. Oleh karenanya, setiap kali Mike menghujamkan batang penisnya kuat-kuat, Karnia pun melemaskan otot vaginanya. Pasrah menerima semua batang kejantanan dari ayah sepupunya itu.
Hingga akhirnya,
"HHUUUOOOHHH.... AArrrgghhh... OOOMMM... NGENNTOOOTT... Ooohhh... AKU MAU KELUAR OOOMM... AKU MAU KELUAARR..."
"OOOHHH... OOOHHH.....Sssh... Ssssh... Karnia Sayaaangg... Eeennak sekali MEMEK SEMPITMU ini Sayangg... Eenak sekali.... " Erang Mike yang juga terlihat sudah dekat dengan puncak orgasmenya, "Kita keluar sama-sama ya Sayang... Kita keluar bareeng...."
PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK...... PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.. PPLLAAAAKKK.... PPLLAAAAKKK..
"AAAHHH.... AAAHHH.... AAAHHH.... OOMMM MIIKEEE.... AKU UDAH NGGAK TAHAN LAGI OOOMMM... AKU KELUUAARRR..... AAAAAHHHHHHHH...... NGENTOOOTTT.... AKU NGECROOOTTT OOOMMM...." Jerit Karnia keras dengan tubuh yang menggeliat kesana kemari.
CREEETT... CREEETTT... CREEECREEETTT... CREEETTT...
Gelombang orgasme Karnia pun tiba. Tubuhnya mengejang dan otot-ototnya mengeras.
CREEETT... CREEETTT... CREEECREEETTT... CREEETTT... CREEETTT... CREEETTT...
Dinding vagina Karnia berkontraksi hebat, menjepit dan mengurut batang penis Mike kuat-kuat sembari mengeluarkan cairan kenikmatan dari dalam vaginanya dengan deras.
Walhasil, karena seolah mendapatkan pijatan nikmat pada batang kemaluannya, Mike pun menyerah. Ia hujamkan dalam-dalam kepala penisnya maju. Mengisi liang rahim keponakannya dengan seluruh persediaan spermanya.
"HUOOHH HUOOHH... IYA SAYANG.. OM JUGA KELUARR... ANJING ENAK BANGET JEPITAN MEMEKMU SAYAANG... OOHH.. AANNJIIIINNNGGG....." Erang Mike yang walau mampu memperpanjang durasi bersetubuhnya, pada akhirnya ikut-ikutan orgasme.
CROOT...CROOTT...CROOOCOOOTT... CCROOTT... CROOOTT... CROOOTT... CROOOTT...
"HUUOOHH... OM PEJUHIN KAMU SAYANG... OM PEJUHIM RAHIM KECILMU INI...."
CROOTT...CROOOCOOOTT... CCROOTT... CROOOTT... CROOOTT... CROOOTT...
"Ooohh.. Iya Ooommm... Iya.... Semprotin semua pejuhmu Ooommm... Iyaaahh... Isi rahimku Ooommm... Isi yang banyaak... Sssshhh..." Lenguh Karnia mengiringi setiap sodokan tajam pinggul Mike yang perlahan mereda.
***
Setelah masing-masing mendapatkan orgasmenya, untuk beberapa saat, Om dan keponakan itu terdiam. Mike memeluk tubuh Karnia yang masih sesekali mengelejat dalam kenikmatan orgasmenya. Mengusap dan mengelusi keningnya sambil menciumi-ciuminya lembut.
"Enak Sayang...?" Bisik Mike membuka pembicaraan sambil tersenyum.
Karnia menggeleng.
"Looohh...? Nggak enak...? Kenapa...?" Tanya Mike, " Apa karena biasanya Om maennya lama trus kali ini Om pengen main buru-buru biar cepet keluar...?"
Lagi-lagi Karnia menggeleng sambil mengangkat pundaknya.
"Apa karena kali ini Om agak kasar nyodokin kontol Om ke memek kamu...?"
Karnia tetap menggelengkan kepalanya.
"Lalu...? Kenapa dong nggak enaknya...?" Tanya Mike dengan nada kecewa, "Nggg.. Maaf ya Sayang... Om kali ini nggak bisa memuaskan kamu...?".
"Hihihihi....Aku ngerasa permainan Om kali ini nggak enak... Bukan karena Om maennya kasar kok Om... Bukan... Hihihi...." Jelas Karnia sambil terkekeh-kekeh.
"Tapi...? Kamu dapet orgasme khan...?"
"Iya..."
"Lalu... Kalo udah dapet orgasme... Kenapa kamu bilang nggak enak...?"
"Karena... Orgasme yang aku rasain barusan tuh.... WUEENAKKK OMMM... Bener-bener WUUUUEEEENNNAAAAKKKK...... Hihihihi...." Tawa Karnia lepas.
"WOOOOO..... Daaaassaaaarrrrr.... Kamu ngerjain Om nih... Hahahaha...." Sahut Mike ikut tertawa, "Awas kamu aja yaaa Sayang... Ntar Om kasih puluhan orgasme kaya barusan loh... Biar kamu kapok... Biar badan kamu makin lemes kelejetan..." Tambah Mike bercanda, berulang kali menyodokkan batang penisnya yang masih cukup tegang itu ke vagina Karnia. Membuat sperma kentalnya yang ada didalam rahim Karnia, langsung meluber keluar dari lubang kemaluannya.
"Uuuuhhhh.... Maaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuu....." Peluk Karnia manja sambil menggoyangkan pinggulnya. Memelintir penis Mike supaya langsung ikut kembali mengaduk vagina sempitnya.
"Karnia Sayang...." Panggil Mike lirih.
"Ssshh.. Iya Om ganteng...?" Jawab Karnia.
"Ngentot diteras belakang aja yuk..." Pinta Mike memberikan usul ,"Kamu mau nggak...?".
"Selama dientotnya ama kontol besar Om ini... Dimana aja aku ngikut... Eehhhhmm....."
Tanpa basa-basi, Mike segera menyelipkan kedua tangannya kebelakang paha Karnia. Dan dengan sekali angkat, ia membopong tubuh gadis belia itu tanpa melepas tusukan batang penisnya.
"Oooohhh.... Pelan-pelan Ooommm.... Memek aku masih ngiluuu..." Desah Karnia karena dengan posisi digendong berdiri seperti itu, ia merasakan tusukan penis Mike menohok liang rahimnya lebih dalam lagi.
"Ngilu-ngilu enak ya Sayang... Heheehee..." Goda Mike yang kemudian berjalan sambil sesekali menggerakkan gendongan Karnia naik turun. Menusuk-nusukkan batang penisnya ke vagina keponakannya secara lebih intens lagi.
"Uuuhhh.. Sssshhh.... Ooommm... Bentaran Omm.... Kontol Om jangan digerak-gerakin dulu Oommm..." Pinta Karnia tiba-tiba.
"Ehh.. Emang kenapa...? " Heran Mike yang terus mengaduki vagina Karnia sambil berjalan.
" Ooohh... Ooohh...Ntar pejuh Om netes kemana-mana..." Jelas Karnia sambil menunjuk tetesan sperma yang memang sudah tercecer dilantai
"Hehehe... Biarin..." Jawab Mike singkat, "Habis memek kamu enak sih..."
"Iiihhhhhsss... Beneran Oooommm... Memek aku jangan disodok-sodok duluuu..." Paksa Karnia mengapit pinggang Mike dengan kakinya. Berusaha menahan tubuh mungilnya supaya tak lagi dapat diangkat-angkat oleh Mike.
Namun karena perbedaan ukuran tubuh mereka yang terlalu jauh, sekuat apapun Karnia berusaha tak bergerak dalam gendongan Mike, tetap saja ia dapat terus dinaik turunkan dengan mudah.
" Ooohh... Ooohh... Oommm... Nanti dulu ngentotin memek akunyaaa... Pejuh Om netes kemana-mana tuuuhhh... Ooohh..." Erang Karnia yang perlahan-lahan, mulai merasa kedut keenakan karena garukan batang penis Mike pada dinding vaginanya.
"Hehehe... Biarin.... Biar ayah dan mama kamu tahu... Kalo putri mereka tuh nakalnya bukan main...Hehehe...." Kekeh Mike singkat yang alih-alih menghentikan gerakan naik turunnya, malah semakin mempercepat adukan penisnya.
PLEEK... PLEEKK PLEEK... PLEEK... PLEEKK
Suara tumbukan pantat dan paha mulai kembali terdengar nyaring.
" Aaahh... Aaahh... Aaahh...Omm... Mikee.... Aaahh... Aaahh..." Erang Karnia setiap kali vaginanya terhujam oleh batang penis Mike yang telah kembali tegang ke ukuran sebenarnya.
"Ooohhh.. Sempit bener memek kamu Sayang... Jadi ngebuat Om pengen ngobrak-abrik isi rahimmu... Ooohh.. Karniaku Sayaaang...".
"Aaahh... Aaahh... Ampun OM... Aaahh...Omm... Mikee.... Ampun....Aaahh... Aaahh..."
PLEEK... PLEEKK PLEEK... PLEEK... PLEEKK
Namun, ketika Mike dan Karnia sedang berada ditengah-tengah pendakian menuju puncak kenikmatan, mereka tiba-tiba dikagetkan oleh sebuah suara yang tak pernah mereka perhitungkan sama sekai.
"CEKKKLEEEKKKK... CEKKKLEEEKKKK... "
" TING TOOONG TING TOOONG...."
Bersambung