TEK TEK TEK... TEK TEK TEK... TEK TEK TEK...
"Sayang....?" Desah Citra sambil berulangkali meneguh ludahnya
"Yaa...?" Jawab Ciello sambil merem melek, membayangkan persetubuhan dengan adik kandungnya
"Nnnggg... Kamu mau nggak Mama bantuin ngocokin kontolnya...?" Tanya Citra yang seolah melupakan pertanyaan Ciello.
"Hmmm... Boleh nih.. Sok aja kalo Mama mau... " Sodor Ciello memajukan pinggulnya lagi kearah Citra.
Baru kali ini, Citra dengan birahi tingginya, bisa melihat penis Ciello dengan jarak yang sangat dekat.
"Kontolmu kok terlihat begitu menawan ya Sayang... Membuat birahi Mama begitu bergejolak...."
Karena sudah benar-benar bernafsu, Citra kemudian memundurkan duduknya. Alih-alih mengocok penisnya ia langsung melahap batang penis putra kandungnya yang sudah berdenyut hebat itu.
"HAAAPPP... Sluurrpp... Sluurrpp..." Caplok Citra sembari menjilati kepala penis Ciello.
"Ooohh... Maa... Maamaaa... " Lenguh Ciello keenakan.
"Ssluuurrrpp... Sluurrpp.. HAAPP.. CUUPPP... Ooohhh....Mama udah kangen banget Sayang ama kontol besarmu ini... CUPPP.... "
" Ck.. Ck.. Ck.. Ck.. Mamaaa.... Sepertinya ada yang udah sange berat nih..." Goda Ciello sambil mulai melakukan keisengannya. Ia mulai mengulurkan tangannya kearah payudara Citra dan meremas-remasnya pelan.
"Hooooohh Iya Sayang... Mama kangen banget dengan keisenganmu.... Mama kangen banget ama tingkah mesummu....Oohhh.... Pelan-pelan Sayang ngeremesnya... Cupp.. Cupp.. Sluurrppp.... " Lenguh Citra ketika merasakan cengkraman erat tangan putra kandungnya.
"Uuuhhh... Ciello juga kangen Maa... Ama tetek Mama yang besar ini...." Jawab Ciello sambil terus meremasi kedua payudara Citra tanpa henti, "Dan Ciello juga kangen ama memek Mama yang gundul ini..." Tambah Ciello lagi yang dengan tangan jahilnya, menyelinap kearah selangkangan Citra.
"Wooooowww... Memek Mama kok udah becek banget Maaa...?" Kaget Ciello ketika menyentuh celah vagina Citra yang sudah berlendir.
Melihat Citra yang mulai terlena akan birahinya, Ciello kemudian meminta Citra berdiri. Kemudian tanpa meminta ijin terlebih dahulu, Ciello memegang tepi tali celana dalam ibunya dan segera menariknya turun. "Ciello buka celana dalamnya ya Maa..."
Citra hanya mengangguk pasrah, sama sekali tak menjawab pertanyaan Ciello. Dan ketika Ciello meminta Citra untuk merebahkan punggungnya di dudukan sofa, ibu kandung Ciello itupun hanya bisa menurut.
"Buka kakinya lebar-lebar Maaa... Ciello pengen ngejilatin memek Mama...." Bisik Ciello sambil merentangkan kedua paha Citra. Setelah itu, ia mendekatkan wajahnya ke selangkangan gundul ibunya sebelum akhirnya, mulai menjilati celah vagina Citra yang sudah begitu basah dengan gerakan pelan.
"Cuuupp... Cuupp...Memek Mama bener-bener menggiurkan Maaa... Sluurrpp..." Puji Ciello sambil mengilik-kilik celah selangkangan Citra
"Oooohhhh..... Ciiiieeeeellloooo... Ssshhh.... Enak sekali Sayang..." Lenguh Citra sambil menjambak rambut anak kandungnya.
" Sluuurrppp.... Sluuurrppp....Mama suka....?"
"Hooohhh... Iya Sayang.. Suka banget..." Lenguh Citra keenakan, "Lidahmu bikin memek Mama makin nyut-nyutan Sayang..."
CLOK CLOK CLOK...
Suara jari Ciello yang mulai menusuk-nusuk liang vagina Citra pelan.
"Oooohhhh... Saaaayaaaannnggg..." Jerit Citra mulai kelojotan, menerima tusukan jari Ciello. Satu jari, dua jari, hingga tiga jari, tusukan jemari Ciello mulai keluar masuk di liang selangkangan ibunya. Membuat gerakan tubuh Citra semakin kelojotan.
" Sluuurrppp....Maa...?" Panggil Ciello diantara jilatan dan tusukan jarinya.
"Hehhhmmm...?" Jawab Citra sambil melenguh keenakan.
"Mama suka anal...? Sluuurrppp.... Sluuurrppp...."
"Hooohh.... Sssshhhh.... Kenapa kamu bertanya hal itu Sayang...?"
"Ciello penasaran aja... " Jawab Ciello singkat, "Mama pernah anal nggak Maaa...?"
"Eehhheeemmmhhh... " Jawab Citra dengan menganggukkan kepalanya.
"Ama Papa...?"
"Hiyalah Sayang... Emang ama siapa lagi...?"
"Hehehe... Khan Ciello cuman nanya..." Kekeh Ciello iseng, "Rasa dientotin di anus rasanya gimana sih Maa..? Enak nggak sih..?"
"Eeeeeheemmhh..." Angguk Citra.
"Kalo ama memek... ? Mama lebih suka disodok dimana....?"
"Oooohh.. Ssshhh... Dua-duanya... Sama-sama enak Sayang..."
"Hehehe... Dasar Mama LONTE...." Canda Ciello santai.
"Looohh.. Kok kamu ngatain Mama kaya gitu Sayang...?" Protes Citra.
"Habisan... Mama bener-bener mirip bintang film bokep yang Ciello suka tonton... " Jelas Ciello.
"Bintang bokep...?"
"Iya Maaa... Dan hampir semua bintang bokep suka dientot dianus... Kaya Mamaaa..."
CLEEPPP
Sementara jari tangan kanannya sibuk mengaduk vagina Citra, jari tangan kiri Ciello mulai menggoda lubang anus ibu kandungnya. Membuat Citra yang sudah kegelian karena gelitikan di vaginanya, makin kelojotan karena kobelan di anusnya.
"Ooohhh.... Sayaaanngg... ? Kamu mau apaaa....? Jangan maenin bo'ol Mama Sayang... " Kaget Citra karena keisengan putranya.
"Hehehe... Ciello cuman penasaran aja Maa... Ciello cuman pengen ngelihat reaksi Mama..." Jawab Ciello yang makin menggoda anus Citra. Menggelitik serta mengobok-obok lubang anus Citra pelan.
"Oooohhhh... Jangan goda Mama seperti itu Sayang... Ohhh.. Jangan... "Erang Citra dengan tubuh yang makin bergetar keenakan, "Sudah cukup Sayang... Mama udah nggak tahan lagi... Mama nyeraaahh..." Tambah Citra sambil buru-buru mendorong tangan iseng Ciello dari aurat selangkangannya.
"Kamu bikin Mama serba salah Sayang... Kamu bikin Mama kalah..." Lenguh Citra sambil menatap wajah ganteng putranya
"Kalah...? Maksud Mama apa...? Ciello nggak tahu maksud Mama...?"
"Hhhh.... Mama... Mama nggak tahan buat lagi Sayang...Menahan rasa sange di memek Mama... " Ucap Citra dengan nafas yangmenderu dan nada suara yang menggebu-gebu, "Entotin Mama Sayang... Buruan masukin kontolmu ke memek Mama... " Tambah Citra sembari makin membuka kedua pahanya lebar-lebar. Memamerkan liang vaginanya basahnya yang berwarna merah segar.
"Ayo entot memek Mama Sayang... Sodok memek ibu kandngmu ini dengan kontol besarmu..."
"Akhirnyaaaa.... Mama menyerahkan tubuhnya kepadaku...." Jerit hari Ciello kegirangan, "Akhirnya... Aku bisa merasakan jepitan memek Mama.... Dan akhirnya... Aku bisa mendapatkan Mama seutuhnya...."
Dengan senyum kemenangannya, Ciello pun menegakkan tubuhnya dan bergerak maju. Mendekatkan pinggulnya dengan selangkangan Citra. Dan menempatkan kepala penisnya tepat dilubang kemaluan ibu kandungnya.
"Makasih ya Maamaaku Sayang..." Ucap Ciello yang dengan satu gerakan kecil, memajukan pinggulnya kedepan. "Sekarang... Kontol Ciello bakal masuk dan mengaduk-aduk lubang memek Mama..." Tambah Ciello yang kemudian mulai membelah liang peranakan tempat ia dilahirkan kedunia ini oleh ibu kandungnya.
CLEEEEPPP
"Ooohhh... Sayaaannggg... " Lenguh Citra ketika ujung kepala penis Ciello mulai membelah lubang vagina sempitnya, "Sssshhh.... Iyaaaa Sayaaang... Terus dorong kepala kontolmu...."
CLEEEEPPP
"Sssshhh... Sempit Maaaa....." Erang Ciello yang setiap kali mencoba menusukkan batang penisnya kedalam liang vagina ibu kandungnya, selalu merasa tertahan oleh otot kuat selangkangan Citra. "Jangan dilawan Maaa... Lemesin aja otot memek Mama...."
"Ssshhh... Mama nggak nahan Sayang... " Lenguh Citra sambil menarik-narik pantat Ciello untuk dapat terus merangsek maju kearah selangkangannya, "Kontolmu aja Sayang yang kebesaraannn... Oooohh..."
"Sumpah... Memek Mama....Sempit bangeeet Maaaa..."
"Sssshhh .... Coba ludahin memek Mama Sayang... "
PLOP...
Ciello langsung mencabut setengah kepala penisnya dari vagina Citra dan kembali menjilati liang vagina ibu kandungnya. "JUUUUHHHH.... JUH.... JUH....SLuuuurrrpppp....."
"Aaaahhh..... Sayaaang... Udaaah.... Jangan ngejilatin memek Mama terusss... Ayo sodokin lagi kontol besarmu ke lubang memek Mama Sayang.... Ayooo..."
"Iya Maa... " Balas Ciello sambil kembali menyelipkan kepala penisnya maju. Menusukan batang kelamin nya ke liang kenikmatan Citrannya kuat-kuat.
CLEEEPPP...
"Uuuuhhhh... Iyaaa... Terusss.... Teruuuss Sayaaang... Teruuuss..... "
"Sssshhhh.. Iya Maaa... Ooohhh... Memek Mama bener-bener sempittt..."
"Oooohhh.... Iyaa Sayangg... Sodokin kepala kontolmu Sayang... Sodokin yang kenceeeng..."
CLEEEEESSEEEEPPP... CLEEPPP
Hingga akhirnya, kepala penis Ciello berhasil masuk seluruhnya.
CLEESSEEEPPP
"Uuuuhh... Pelan-pelan Sayang... Kepala kontolmu berasa penuh banget dibibir memek Mama..." Lenguh Citra yang berusaha menahan pinggul Ciello supaya berdiam sebentar. "Biarin memek Mama ngebiasain diri dengan kontolmu ya Sayang.... Kontolmu berasa ngerobek memek Mama...."
"Hehehe.. Mama lebay deeeh... Kaya nggak pernah kena kontol besar aja..."
"Iiiihhhsss... Beneran tauuukk..... Memek Mama berasa penuh banget..."
"Emang kalo dientot ama kontol Papa... Memek Mama nggak berasa seperti ini...?" Goda Ciello yang mulai membandingkan penisnya dengan penis ayah kandungnya sembari mencuri-curi gerakan pinggulnya. Menggoyang pelan maju mundur dengan kecepatan super pelan.
"Oooohhh... Ya beda Sayang.... Sssshhh... Jangan digoyang dulu kontolmu Sayang.... OOoohhhh...."
"Kamu memang jagoan Ciello.... Kamu memang juara...." Ucap batin Ciello ketika melihat wajah Citra meringis-ringis ngilu. "Jadikan Citra sebagai LONTEmu Ciello... Jadikan dia PEREKmu..."
"Oooohhhh Mamaaaa..." Panggil Ciello yang merasa sudah begitu penasaran dengan rasa bersetubuh yang sebenarnya. "Kontolnya....Ciello goyang pelan yaaa...?"
"Eeehhmmmhhh..... Iya Sayaaang... Sssshhh...." Jawab Citra sambil menganggukkan kepalanya pelan
SLEEEEPPPP...
Gerak Ciell mulai menusukkan kepala penisnya lebih dalam lagi.
"Ooohhh... Memek Mama terasa hangat sekali Maa.... " Ucap Ciello yang terlihat begitu menikmati kenikmatan pada ujung kemaluan Citra. "Empuk... Lembut... Tapi ngejepit kuat...."
"Eeehhhmmmmhhhh.... Kamu suka Sayang....?"
"Suka banget Maaa..." Rojok Ciello terus merangsek masuk. Membenamkan batang penisnya keliang peranakan ibu kandungnya.
SLEEEEEEPPPPP...
"Ehhmmmhh.....Terus sodokin kontolmu Sayang... Masukin batang kontolmu lebih dalam lagi..."
Sejenak, Ciello teringat akan cerita-cerita porno yang menceritakan mengenai persetubuhan pertama. Dan memang benar. Rasanya yang mereka gambarkan itu memang begitu nikmat. Hingga ia tak merasa, jika karena jepitan otot vagina, mampu membuat gelombang orgasmenya datang dengan cara tak terduga.
"Jepitan memek Mama... Memang berasa jauh berbeda dengan jepitan anus Clara.. ..." Ucap Ciello mencoba membandingkan antara kedua lubang yang ada di tubuh ibu dan adik kandungnya.
"Jepitan lubang memek... Lebih terasa di sekujur batang kontolku...." Pikir Ciello dalam hati, "Berbeda dengan anus yang jepitannya hanya terasa di bibir bo'ol..." Tambah Ciello yang terus berusaha membenamkan seluruh batang penisnya ke lubang vagina Citra.
SLEEEEPPPP.... SREEETT.... SLEEEEPPPP.... SREEETT....
Satu dorongan masuk, setengah cabutan keluar. Satu dorongan masuk, setengah cabutan keluar. Itu saja yang dilakukan Ciello supaya batang penisnya basah karena lendir kemaluan Citra. Karena Ciello tahu, jika batang penisnya sudah terlumuri lendir licin vagina Citra, itu artinya ia bisa membenamkan batang penisnya lebih dalam lagi ke liang peranakan Citra.
SLEEEEPPPP.... SREEETT.... SLEEEEPPPP.... SREEETT.... PLEEEKKKK...
Hingga akhirnya, Ciello merasakan ujung kepala penisnya menabrak sesuatu di dalam vagina Citra.
"Eeehhhmmmhhh... Sayaaannggg...." Lenguh Citra yang segera menahan tubuh Ciello supaya tak lagi mendorong batang penisnya maju, "Mentok...."
"Apanya yang mentok Maa...?" Tanya Ciello
"Kontolmu Sayaang.... Udah masuk begitu dalam ke rahim Mama...."
"Looooohh...? Masa sih Maa...? Padahal khan batang kontol Ciello... Masih belum masuk semuanya nih Maa...?" Heran Ciello yang mendapati jika batang penisnya hanya masuk tiga perempatnya saja kedalam vagina Citra.
"ASTAGAA... Ternyata kontolmu besar sekali ya Sayang...." Kaget Citra yang juga melirik kearah batang penis putra kandungnya, "Oooohhh.... Sayaaangg.... Sepertinya... Nggak cuman diameter kontolmu yang melebihi diameter kontol Papa... Panjang kontolmu juga Sayang.... Ssssshhh...."
"Masa sih Maaa....? " Kager Ciello mendengar pernyataan Citra, "Emang kontol Papa kalo nyodokin memek Mama.... Bisa mentok sampe abis ya...?"
"Nggak tahu juga ya Sayang.... Tapi sepertinya sih begitu...."
"Hehehehe... Berarti.... Kontol Ciello lebih hebat daripada kontol Papa ya Maa...?"
"Eeehhhmmmmhhh...." Lenguh Citra sambil menganggukkan kepalanya.
"Kalo gitu... Ciello mulai sodok-sodok memek Mama yaaa....? Ciello udah nggak tahan lagi....:" Tnya Ciello yang kemudian mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.
CLEEEPP PLEEEKKK.... CLEEEPP PLEEEKKK....
"Oooohh.. Mamaaa... Akhirnya Ciello bisa mendapatkan tubuh semokmu Maaa.... Akhirnya Ciello juga berhasil merasakan jepitan memek sempitmuu.... " Erang Ciello sambil terus menggerakkan pinggulnya.
"Ssshhh.. Pelan-pelan ya Sayaaanng... Kontolmu ngebikin memek Mama makin nyut-nyutann....." Desah Citra sambil terus-terusan membuka kedua pahanya lebar-lebar dan mengatur posisi pantatnya. Supaya bisa lebih menikmati sodokan penuh batang penis putra kandungnya lebih jauh lagi.
CSSLEEEPP CPLEEEKKK.... CSSLEEEPP CPLEEEKKK....
"Uuhhh... Maaaa.... Memek Mama kok bisa ngejepit kaya gini yaaa...?" Erang Ciello terus-terusan, "Bikin Ciello jadi nggak kuat Maaa..."
"Uuuhhh... Mungkin karena kontolmu kebesaran kali Sayang...? Jadinya berasa kejepit gitu...?"
"Uuuuhhh... Memek Mama enak Maaa... Memek Mama SEREEETTT..." Lenguh Ciello sambil teriak-teriak seiring usahanya ketika memasukkan batang penisnya.
CSSLEEEPP CPLEEEKKK.... CSSLEEEPP CPLEEEKKK....
Semakin dalam Ciello berusaha menembusi liang peranakan ibu kandungnya, semakin ia merasa ada sesuatu yang aneh pada persetubuhannya itu. Walau sudah beberapa kali Ciello melakukan persetubuhan dengan anus Clara, namun apa yang ia rasakan kali itu, sangat berbeda.
Yang jelas Ciello merasa keheranan. Entah kenapa, menyetubuhi liang senggama ibu kandungnya terasa jauh lebih enak daripada menyetubuhi liang anus adik kandungnya.
“Sssshhh… Memek Mamaaa…. Kenapa kalo aku ngentotin memek sempitmu ini… Pejuh aku pengen keluar cepet ya…?” Heran Ciello. “Tapi…Kenapa ngentotin anus Clara … Aku bisa lama…?”
Karena tak ingin cepat keluar, Ciello memperlambat sodokan batang penisnya. Ia harus mengulur waktu guna mengatur stamina seksualnya.
Disibakkannya dress Citra yang belum sempat ia buka, dan langsung menjilat serta mencaploki dua bukit kembar milik ibunya itu.
“HAP… Sluuurrppp… Sluurrpp…” Mulut Ciello langsung memakan payudara Citra.
“Ooohhh.... Saaayaanngg… “Lenguh Citra keenakan, “Iya begitu Sayang… Jilat tetek Mama juga Sayang… Gigit-gigit pentiln Mamaaaa…..”
Benar saja. Ketika Ciello sengaja menghentikan sodokan penisnya, dan mengalihkan konsentrasinya kepayudara Citra, gelombang orgasmenyapun perlahan ikut mereda. Sehingga secara tak langsung, ia bisa memperpanjang waktu bersetubuhnya.
“Ayo sodokin lagi kontolmu Sayang…” Pinta Citra ketika tak merasakan tusukan pinggul Ciello pada vaginanya, “Ayo Sayang… Sodokin kontolmu ke memek Mama lagi… Memek Mama gatel banget ini…”
“Yaaahh… Sial… Cenut-cenut kontolku belum pergi jauh….” Batin Cielo yang tak tahu harus beralasan seperti apa lagi supaya bisa mengulur waktu senggamanya.
“Sayaaang.. Ayooo.. Sodokin kontolmu ke memek Mamaaaa….” Pinta Citra lagi sambil menggerak-gerakkan pantat Ciello kearah selangkangannya, “Katanya… Kamu mau ngentotin memek Mama…? Ayo Sayang… Entotin memek Mamamu ini… “
“Jadiin memek Mama…. Sebagai memek LONTEmu…”
“Mama pengen jadi LONTE kesayangan Ciello… “
Mendengar kalimat terakhir Citra, jantung Ciello langsung meledak. Nafasnya langsung mendengus dan otot sekujur tubuhnya menegang.
“Mama… LONTEnya Ciello…”
“Mama… PEREKnya Ciello….”
CSSLEEEPP CPLEEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK....
Suara paha Ciello kembali beradu dan menampari paha ibu kandungnya.
PLEK.. PLEKK... PLEEKKK....
Dengan gerakan pinggang yang begitu cepat, dan semakin cepat lagi.
“Iyaahh.. Iyaaahh… Iyaaaahhh… Sodok Memek Mama Sayaaang… SODOOKK…”
PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK....
“Iyaaa.. .. Bener begitu Sayaaangg.. Iyaa.. Sooodoookkk teruuuss… Entotin memek Maaaammmaa….”
“AAAHH.. KAMPREEETT… Aku pengen NGECROT lagiiii….” Erang Ciello ketika ia merasakan gelombang orgasmenya kembali datang.
"Ooohh…. Kenapa bisa seperti ini siiihhh….? Semakin disodok… Memek Mama semakin terasa menghisap-hisap...?" Heran Ciello tak habis pikir, "Jepitan dinding memeknya juga beda.... Seolah memek Mama... Bisa mengurut kontol besarku..."
"Aaaahhh... SIALAAANNN...." Gerutu Ciello dalam hati, "Mama.... Sepertinya... Persetubuhan kita kali ini... Ciello belom bisa kasih Mama enak... Niiihhh.... "
PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK....
"Oooohhhh... Saaayaaaannnggg.... Sodokin kontolmu lebih cepet lagi Sayang..." Pinta Citra sambil memacu pantat putranya, " Ooohhh… Ooohhh… Sodokin kontolmu lebih dalem lagi Sayang….. Sodokin Kontol enakmu itu dalem-daleeemmm...."
PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK....
"Ooohhh.. Mamaaaa... Ciello sudah nggak kuat lagi niiihhh...." Lenguh Ciello dalam hati sambil mencoba menahan gejolak orgasmenya sekuat mungkin ,"Ciello pengen ngecroooottt...." Tambah Ciello yang seolah kehabisan cara.
"Ayooo Saayangg... Sodok memek Mama cepet-cepeeett... Jangan pelan-pelan gitu aaahhh...." Pinta Citra yang terus menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan memutar.”Ayo Sayaaanggg… Entot memek Mama….Entot yang kenceng Sayanggg… Eentooooottt…”
PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK.... PLEK.. PLEKK... PLEEKKK....
"Ssshhh... Oooohhh Mamaaa.... Ciello udah nggak kuat Maaa... Ciello udah pengen ngecrittt...." Erang Ciello yang bingung harus berbuat apa karena keterbatasan stamina penisnya."AHHH... Kalo gini caranya.... CIELLO KELUAR MAAA... CIEEELLLOOOO NGEEECRIITT....AAAHHH SIIAALLL...."
CROT CROOT CROOCOOOTTT... CROT CROOTT... CROT CROOTT...
"AAAAARRRGGGHH KAMPREEEETT..." Umpat Ciello kencang, ketika merasakan jutaan benih segarnya, tak dapat lagi ia tahan. Menyembur deras kedalam rahim ibu kandungnya.
CROT CROOT... CROOOTTT... CROT CROOTT...
"Loohh...? Sayang...? Kamu udah keluar...?" Kaget Citra ketika merasakan semburan sperma panas Ciello memenuhi liang peranakannya. "Cabut Sayang.. Buruan Cabut.. " Panik Citra sambil berusaha mendorong tubuh Ciello dari atas tubuhnya.
"Ooohh Mama... Maaa'aaafff... " Ucap Ciello dengan penis yang masih terbenam di vagina Citra.
“Cabut Sayang…. Cepetan cabut…”
"Ohhh.. Maaf Maa.. Maaff…Kenapa aku bisa keluar secepat ini...?" Heran Ciello sambil menghentak-hentakkan pingggulnya keras-keras ke selangkangan Citra, "Memek Mama bener-bener enak Maaa… “
“Aduuhh… Kok malah diem aja…? Ayo cabut kontolmu Sayaaangg… Cabuuuttt…Jangan malah disodok-sodokin kedaleeeeemm memek Maamaaa.…” Panik Citra sambil mendorong pinggul Ciello supaya terlepas dari selangkangannya, “Kalo pejuh kamu masuk semua kerahim Mama… Mama bisa hamil anak kamuuu Sayaaanngg…”
Tak mengindahkan kalimat panik Citra, Ciello malah ambruk kedepan. Menindih tubuh setengah telanjang ibu kandungya yang masih tergeletak lemas tak berdaya.
“Uuuuhh… Enak sekali Maaa…” Lenguh Ciello kecapekan. Bersandar ke tubuh ibu kandungnya, sambil mengusel-usel manja kepalanya ke gundukan payudara Citra, “Memek Mama enak sekali….“ Ucap Ciello lagi sambil rebahan dan merasakan sisa-sisa semprotan spermanya memenuihi liang peranakan ibu kandungnya.
Bersambung