Sepeninggalan Mike kekantor, Citra buru-buru mengamati kondisi disekitar halaman belakang rumahnya. Setelah dirasa aman, ia segera bangkit dari posisi telentangnya dan segera meraih celana dalam yang teronggok di lantai gazebo. Dan tanpa mengenakannya kembali, ia menggenggam celana dalam mungil itu sembari melangkah menuju ke rumah.
Beberapa kali, Citra harus berdehem keras guna meredakan rasa ngilu di tenggorokannya. Karena untuk beberapa saat, ia merasa tenggorokannya begitu perih dan sakit.
"Pagi Maa..... " Ucap Ciello ketika Citra lewat di dapur.
"Eehh.... Pa... Pagi juga Sayang... " Jawab Citra dengan nada terkejut. Buru-buru ia menyembunyikan celana dalamnya kebalik tubuhnya. Sejenak ia menatap putra kandungnya yang masih duduk di kursi makan dengan wajah tersenyum lebar kearahnya.
Entah kenapa, pagi itu Citra melihat senyum Ciello agak berbeda dari biasanya. Senyum iseng penuh kejahilan. Dan entah kenapa pula, pandangan mata Citra merayap turun ke arah selangkangan Ciello. Mencari tahu kebenaran tentang apa yang suaminya katakan beberapa waktu lalu.
"Ohhh.. Kontol Ciello… " Ucap Citra dalam hati ketika mendapati selangkangan Ciello yang masih menggelembung besar, "Itu kontol yang baru saja aku bayangkan ketika bersetubuh dengan suamiku…" Ucap Citra sembari terus berusaha menelan ludah. Membasahi tenggorokannya yang masih terasa perih.
"Itu kontol besar.... Yang mungkin saja sebentar lagi... Bakalan mengaduk aduk liang peranakanku.... "
"Maa…?" Panggil Ciello pelan, "Apa ada yang salah ama Ciello…? ".
"Ee... Eehhh… Enggak kok Sayang… Emangnya ke.. Kenapa...?"
"Hmmmm... Ciello heran aja... Kok tumben-tumbenan pagi-pagi Mama udah ngelamun gitu…?"
"Enggak sayang.. Mama cuman lupa aja akan sesuatu… " Jawab Citra yang langsung menuju kearah mesin cuci dan memasukkan celana dalam miliknya. Setelah itu, ia melangkah ke tempat dispenser air minum dan mengambil segelas air hangat.
GLEK GLEL GLEK...
"Eee.... Ehhheeeemmmm.... Ehheemm...." Seru Citra keras, membasahi tenggorokan perihnya.
GLEK GLEL GLEK...
"Maa..." Panggil Ciello lagi.
"Yaaaa Sayang....?" Jawab Citra.
"Kok sepertinya.... Mama pagi ini keliatan bingung banget Maa...?"
"Ehh.. Masa sih Sayang...?"
"Iya... Mama kelihatan linglung.... Apa ada yang bisa Ciello bantuin...?"
"Eehh…? Nggg... Linglung...?" Tanya Citra dengan wajah bingung.
"Iya... Kaya orang habis kena hipnotis..."
"Hipnotis...? Hipnotis kenapa ya Sayang…?"
"Nggak tahu juga sih Maa… Cuman kalo ngedenger jeritan-jeritan Mama barusan.... Mama sepertinya sedang kena hipnotis Papa buat nyenengin Papa dihalaman belakang sana... Hehehe… " Jelas Ciello sambil memainkan alis matanya yang tebal, "Sepertinya… Kok.... Seru banget yaa Maa…?"
Mendengar tawa Ciello, wajah Citra langsung merona merah.
"Ahh SIIIAAAALLLLL..... Ciello pasti ngedengerin teriakan-teriakan aku tadi… " Batin Citra dalam hati.
"Emang rasanya enak banget ya Maa...? Tanya Ciello lagi, "Sampe ngejeritnya kenceng banget gitu....?"
"Haaaa....? Kenceng…? Emang kedengeran ya...?"
"Ya kalo nggak kenceng.... Nggak mungkinlah Maa… Pak Mimin sampe ngelongok keluar jendela gitu…"
"Haah…? Pak Mimin…?" Kaget Citra sambil melirik kearah Ciello tajam.
"Iya… Nih… Ciello sempet kok photoin gerak-gerik dia… " Ucap Ciello sambil meraih handphonenya yang ada diatas meja makan dan memperlihatkan kepada Citra.
Buru-buru, ibu dua anak itu mendekat kearah Ciello berada. Menundukkan tubuhnya maju, sembari memperhatikan gambar yang terpampang dilayar handphone putranya.
"Ooohh.... Astagaaaa....!!" Seru Citra kaget sambil menutup mulutnya, "Ini beneran Pak Mimin Sayang...? Ya Ampuunn.... Mama bener-bener nggak nyangka Sayang... " Sambung Citra berusaha meraih handphone Ciello dari tangannya.
"Eeehh... Jangan diambil Maaa... Lihat aja dari sini ya... " Elak Ciello yang buru-buru menghindar dari sambaran tangan Citra. "Lihat aja terus Maa... Masih ada lagi...." Sambung Ciello lagi supaya menatap layar handphone yang ada dihadapannya.
Dan benar saja. Setelah beberapa lama mengintip, Pak Mimin mulai terlihat bingung. Kepalanya mulai terlihat celingukan mengawasi kondisi disekitarnya. Tak jarang, Pak Mimin juga mengintip kearah Ciello berada, namun karena Ciello di posisi yang aman, Pak Mimin tak dapat melihat jelas kearahnya.
"Loohh...? Astaga... Sayang...Ya ampuuunnn...." Seru Citra lagi begitu melihat apa yang dilakukan tetangganya itu, "Kok Pak Mimin ngeluarin kontolnya Sayang... ?"
Ciello mengangkat kedua bahunya.
"Loohh... Sayang... itu...? Pak Mimin mau... COLI ya Sayang...?"
"Hehehe... Iya kali Maa... " Jawab Ciello singkat.
Citra segera meraih kursi yang ada didekatnya dan segera duduk diatasnya. Dengan tubuh yang masih condong kedepan, ia terus menatap layar handphone yang ada dihadapannya. Matanya melotot dan mulutnya menganga mengamati lelaki tua yang tak sanggup lagi menahan hasrat birahinya itu.
Di video Ciello, Pak Mimin terlihat dengan tak sabaran menurunkan resleting celananya. Setelah itu ia mengeluarkan batang penisnya yang sudah begitu tegang sembari mengusap-usapnya pelan. Lagi-lagi, ia celingukan kesana kemari.
"Dia pasti pengen ngocok tuh kontolnya ya Sayang...?" Tanya Citra pelan dengan pandangan fokus kedepan. "Dia pasti nggak tahan...."
"Hehehe... Iya ya Maa...?" Senyum Ciello lebar.
"Tuuuhh... Bener khaann... Lelaki tua itu pasti pengen COLI Sayang...." Sambung Citra begitu melihat tangan renta tetangganya itu terus meremas-remas batang penisnya dan pada akhirnya, mengocok batang penis itu kuat-kuat sambil sesekali celingukan kesana kemari. Tubuhnya yang renta terlihat melengkung-lengkung kedepan dengan tangan yang terus mengocok kuat batang penisnya.
Hingga tak lama kemudian, cairan putih kental keluar dengan cepat. Terbang dari ujung kepala penisnya dan mendarat di tanaman hias Citra.
"Loohhh...? Kooookkk... Nyemburinnya disitu siiihh...?" Gerutu Citra kesal ketika mendapati bunga-bunga kesayangannya tersiram oleh semburan-semburan sperma tetangganya yang sudah berusia lanjut itu. "Iiihhhsss... Pak Mimin nyebelin banget deeehh... Emangnya nggak bisa apa nyemburin pejuhnya kearah lain...?"
"Tunggu dulu Maa... " Celetuk Ciello lagi
"Loh...? Kenapa lagi Sayang...?"
"Lihat aja terus Maa..."
"Loh loh loohh... ? Kok Pak Mimin ngeluarin handphonenya Sayang..." Ucap Citra panik, "Loohh...? Itu...? Pak Mimin ngerekam Mama ya Sayang...?
"Hehehe... Sepertinya begitu Maa....." Angguk Ciello pelan.
"Loohhh... Iiiihhh iiihh...... Kok berani-beraninya ya dia nge-videoin Mama...?" Kesal Citra dengan wajah cemberut, "Sumpah deeehh... Pak Mimin nyebelin bangeeettt.... "
"Hhmmm.... Sebenernya sih Pak Mimin nggak kurang ajar deh Maa.. Dia berlaku wajar selayaknya pria normal.... " Jelas Ciello sambil meletakkan handphonenya keatas meja makan, "Khan itu juga gara-gara Mama juga..."
"Looohhh....? Kok kamu malah nyalahin Mama sih sayang...?"
"Hehehe... Habisan... Mama sendiri sih... Yang ngasih pertunjukan Mama ke dia... Pak Mimin mah cuman tinggal nikmatin aja.... " Jelas Ciello lagi, "Lagian... Pasti Mama keenakan banget ya...? Sampe nggak minta papa buat pindah kedalem rumah...?"
"Nnggg... Iya juga sih..." Jawab Citra sambil melirik kearah jendela rumah Pak Mimin.
"Emangnya... Enak banget ya Maa...? Sampe-sampe Mama nggak sadar kalo sedang diintip...?"
"Nnggg..... Rasanyaa..... " Tak melanjutkan kalimatnya, Citra menatap kearah putra kandungnya yang terus melihat kearahnya dengan wajah penuh rasa penasaran.
"Maa...? Kok malah diem aja sih...? Ceritain dong gimana rasanya...?" Cecar Ciello mencari tahu.
"Ngggg... Rasanya.... Hihihihi... "
"Looohhh...? Kok Mama malah ketawa sih...? Enak nggak Maa...?"
"Nngggg... Enak ngak yaaa...? " Jawab Citra sambil tersenyum sambil beranjak dari tempat duduknya dan buru-buru melangkah menjauh.
"Hheeeeyyy Maaa....? Mama mau kemana...?"
"Mama mau ke kamar Mama...Sayang..."
"Tapi... Mama belom jawab pertanyaan Ciello tadi Maaa...."
"Hihihihi... udah ah... Nanti aja Mama ngejawabnya... Mama mau mandi dulu.. " Ucap Citra yang buru-buru meninggalkan Ciello sendirian di ruang makan.
***
Sesampainya dikamar tidur, Citra segera mematut dirinya didepan cermin rias yang tergantung didinding. Menatap tubuh tubuh seksinya sambil sesekali melenggak-lenggokkan pinggangnya yang ramping .
"Aaahh... Mama nggak seruuu..." Teriak Ciello dari ruang makan.
"Hihihi... Biariinnnn...." Jawab Citra yang entah kenapa mendengar rasa penasaran putra kandungnya, membuat moodnya langsung ceria. Senyumnya mengembang menghiasi wajah cantiknya.
"Citra Agustina... Ternyata kamu masih terlihat cantik dimata lelaki lain... Dengan tubuh seksimu ini... Kamu masih bisa membuat mereka tergila-gila denganmu..." Ucap Citra dalam hati sambil mulai melucuti daster kecilnya. Pakaian satu-satunya yang masih ia kenakan setelah persetubuhannya barusan.
"Tetekmu besar... Pinggangmu kecil.... Memekmu sempit... Kamu benar-benar memiliki tubuh seperti seorang gadis remaja..." Pujinya lagi sambil mulai merabai daerah sensitif tubuhnya. Meremasi kedua payudara besarnya sambil sesekali menjilat putingnya yang mulai mengeras kembali.
"Ooohhh... Aku ternyata masih seksi...." Ucap Citra dengan mulut yang mulai mendesah-desah keenakan. Perlahan usapan tangannya mulai turun keperut, pusar, pinggang, hingga akhirnya sampai kearea vaginanya." Sssshhh.... Oooohhh... Ciellooo..." Sambung Citra yang entah kenapa tiba-tiba memanggil nama putra kandungnya
Dengan mata terpejam, Citra mulai menguak bibir vaginanya. Menyibakkan sedikit kesamping sambil menyelipkan satu jarinya masuk kedalam liang kemaluannya yang mulai membasah.
"Ssssshh.. Ciello... Mama masih keliatan cantik khaann...? Mama masih keliatan seksi khaan...?" Desah Citra mulai meracau keenakan, "Kamu suka nggak Sayang melihat tubuh seksi Mama...? Kamu suka nggak Sayang ngelihat tubuh semok Mama...? Oohh Ciello..." Tambahnya sambil mulai merangsang aurat tubuhnya. Meremas payudara sambil menusuk-nusuk liang vaginanya.
CLEEEPP..
CLOK CLOK CLOK...
"Kalo ngelihat Mama telanjang bulat begini... Kamu pasti pengen banget ya Sayang...? Ngerabain tubuh seksi Mama ini Sayang...?" Desah Citra mulai bermasturbasi, "Kamu pasti pengen ya...? Ngisepin tetek Mama yang besar ini...? Ngentotin memek Mama yang sempit ini...? Ooohh.. Ciellooo...."
"Jadi gimana Maa...? Enak nggak..?" Tanya Ciello yang tiba-tiba membuka pintu kamar tidurnya.
"Eeehhh...? Sayang...?" Kaget Citra buru-buru mencabut jemari dari vaginanya sambil menutup aurat tubuhnya. Walau ia sudah seringkali mendapati Ciello melihat tubuh telanjangnya, namun terkadang Citra masih merasa malu karenanya.
"Loohh...? Eeehh... ? Mama sedang apa Maa...?" Tanya Ciello penasaran.
"Enngg.. Enggak... Mama mau.. Mau mandi Sayang..."
"Tapi barusan... Itu jari Mama nusuk-nusuk kedalem memek Mama sih Ma..?" Cecar Ciello tanpa henti, "Barusan Mama ngobel memek ya...?"
"Idiiihh... Kamu tuh yaa... Pikirannya mesum mulu.... Hihihi.... " Ucap Citra buru-buru bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan kearah kamar mandi.
"Iiihhss... Mamaaa niiihh.... Suka banget deeh bikin orang penasaran..." Kesal Ciello yang mendapati ibu kandungnya meninggalkan dirinya untuk kesekian kalinya.
"Hihihihi... Kamu kenapa sih Sayang...? Kok sepertinya pengen tahu banget....?" Heran Citra sambil menggulung rambutnya keatas. Memamerkan ketiak putih mulusnya ke putra kandungnya.
"Ya habisaaann... Gleek... " Suara Ciello kesulitan menelan air liurnya, "Papa kok keliatannya.. Nnggg... Menikmati semua... Nggg perlakuan nakal Mama...?" Sambungnya lagi dengan pandangan mata yang begitu tajam. Menatap seluruh bagian tubuh telanjang Citra.
"Hihihihi... Ya begitulah Sayang... Papamu memang nggak pernah ada puasnya...." Jawab Citra yang kemudian memutar kenop shower dan mulai mengguyur tubuh seksinya dengan air hangat.
"Ayo dong Maaa... Ceritain gimana rasanya...."
"Rasa apa sihh..?"
"Ya Rasanya begituan...."
"Hihihihi... Ntar juga kamu bakalan ngerti Sayang...." Jawab Citra dengan senyum keibuan, "Udah-udah... Daripada ntar kita akhirnya berantem gara-gara pertanyaan sepele... Mending kamu mandi juga deh..."
"Yaaah Mamaaa... Nggak seru niiihhh...."
"Hihihi.... Udah ah... Ayo buruan mandi gih..."
"Ahhh ogah..."
"Yaudah... Sini... Kamu mandi disini aja deh..."
"Mandi bareng ama Mama....?"
Tak menjawab, Citra hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis.
Tanpa menunda lebih lama lagi, Ciello buru-buru melepas semua pakaiannya hingga telanjang bulat dan segera masuk kedalam kamar mandi.
"Hihihihi.... Kontolmu itu nggak pernah tidur ya Sayang... Kok kelihatannya selalu tegang begitu...." Tanya Citra sambil menunjuk dengan mulutnya.
"Hehehe... Ini khan gara-gara liat Mama telanjang..." Jawab Ciello sambil ikut bergabung dengan Citra dibawah guyuran air showernya
"Hihihihi... Kontolmu lucu ya Sayang kalo goyang-goyang gitu..." Goda Citra yang tiba-tiba mengusap kepala penis putranya. "Telurnya juga imut....." Tambah Citra sambil meremas pelan buah zakar Ciello.
"Iiiihh.... Sssshhh... Pelan-pelan ngeremesnya Maaa... Ngilu..." Ucap Ciello sambil menggosok-gosok tubuh basahnya.
Memang bukan suatu hal yang aneh lagi bagi Citra untuk memegang atau meremas penis Ciello. Karena semenjak kejadian 'penis keselip' beberapa waktu lalu, membuat Citra menganggap hal itu menjadi biasa saja. Bahkan, semenjak Mike tahu dan membiarkan kejadian mesum Citra bersama Ciello, membuat ibu dua anak itu sering melakukan handjob dan blowjob secara bersama-sama.
"Hihihihi... Jadi sekarang...? Udah nggak suka lagi nih kontolnya Mama pegang-pegang gini...?"
"Ee... Eeehh... Suka Maaa... Sukaa.... " Sergah Ciello buru-buru menahan tangan Citra supaya terus memegang-megang penisnya. Bahkan ia juga mulai menggerakkan tangan itu naik turun, mengocoki batang penisnya yang sudah begitu tegang.
"Iiiihhhsss... Dasar... Anak mama ini mesum banget yaaa... Suka banget kalo kontolnyadikocok-kocok...." "Hehehe... Soalnya tangan Mama tuh lembut banget Maaa... Jadi enak kalo dipake ngocokin kontol Ciello... " Puji Ciello sambil merem-melek keenakan, "Ooohhh... Iya begitu Maaa... Oooohh... Teruss.... Enak banget rasanya Maa...."
"Hihihi... Udah aahh.... "
"Aahh Mamaaa.. Bentaran lagi aja...."
"Enggak aaah... Ntar Mama jadi kepengenan ikut ngobelin memek juga..."
"Ya nggak apa-apa Maaa... Kita masturbasi bareng aja... Ssshhh...."
"Masturbasi bareng yaa....?" Ulang Citra lirih
Mendengar kalimat Ciello, nafsu birahi Citra seolah meledak. Membuat pikiran mesumnya langsung melayang jauh. Walau Citra sudah seringkali tertangkap basah ketika sedang bermasturbasi oleh putra kandungnya, namun ia sama sekali tak pernah berpikir untuk melakukan masturbasi secara bersama-sama. Dan pemikiran untuk melakukan masturbasi secara bersama-sama, membuat darah birahinya menjadi bergejolak hebat.
"Sepertinya.. Hal ini bakal menjadi sebuah pertunjukan baru yang sangat menyenangkan..." Ucap Citra dalam hati.
Segera saja, Citra meletakkan pantat besarnya di dudukan toilet. Sambil bersandar di dinding, ia meraih gagang shower yang ada didekatnya. Setelah itu, ia lalu menyemprotkan air shower itu kearah celah vaginanya.
Zzzzhhh....
"Hehehe... Gitu dong Maaa.... Akhirnya Mama mau juga buat ikutan mastrubasi bareng.... " Ucap Ciello yang kemudian berdiri di samping Citra sambil terus mengocok penis besarnya..
TEK TEK TEK TEK...
"Oooohhhsss... Sssshhh... Kamu bener-bener anak Mama yang paling mesum Sayang.... Kamu jadi ngebuat Mama pengen... Ssshhh.... " Desah Citra sambil menatap kearah penis putra kandungnya yang berada tepat didepan wajahnya.
"Hmmm... Pengen apa ya Maa...?"
"Pengen... Ehhhmmmhhh... NGOBEL MEMEK Sayang... Uuuhh... " Ucap Citra yang tanpa malu sembari membentangkan kedua kakinya lebar, dan menyemprotkan air shower dengan tekanan yang lebih besar lagi kedalam lagi kevaginanya.
ZZZZZHHHHHHHHH
Sejenak, Citra teringat akan kejadian mesum bersama suaminya tadi. Ia teringat akan rasa penis dan sperma Mike yang sebelumnya meledak didalam mulut mungilnya.
"Kira-kira, rasa pejuh dari kontol Ciello sama nggak ya...?" Tanya Citra dalam hati tanpa melepas pandangan sedikitpun kearah batang besar yang tumbuh diselangkangan putra kandungnya itu.
ZZZZZHHHHHHHHH
Suara air shower terdengar makin kencang menyembur belahan vagina Citra. Membuat ibu dua anak itu makin kelojotan karenanya. Berulangkali, Citra harus membuka bibir vaginanya lebih lebar lagi guna bisa merasaan gelitikan air pada titik rangsang vaginanya. Bahkan, tak jarang jari tangannya turut membuka bibir vaginanya lebih lebar, guna bisa merasakan semburan air shower lebih banyak lagi.
"Hehehehe.... Rasa semprotan showernya pasti enak ya Maa...?" Goda Ciello yang terus mengocok penisnya di samping wajah ibu kandungnya.
"Eeehhmmmhhhh...." Jawab Citra menggigit bibir bawahnya sambil merem melek.
"Mama bener-bener seksi Maaa... Bikin kontol Ciello makin nyut-nyutan...."
TEK TEK TEK TEK TEK...
Suara betotan kulit penis Ciello yang tertarik-tarik dengan kuat.
"Ssshhh... Ciello Sayang...." Desah Citra pelan.
"Ya Maa...?" Jawab Ciello ditengah pendakian orgasmenya
"Kira-kira... Kamu mau nggak...?"
"Mau apa Maa...?"
"Sssshhh... Oooohhh... Ngejilati memek Mama..?" Lenguh Citra sembari terus menyemportkan shower ke arah vaginanya, "Mama pengen cepet-cepet ngecrit nih... "
"Astaga...." Kaget Ciello mendengar permintaan ibu kandungnya, "Be... Beneran... Boleh Maa..?"
"Tentu aja Sayang... Ooohhh... Sini masuk mendekat ke memek Mama..." Pinta Citra sambil mengamit tangan putranya, "Ayo Sayang... Jilatin celah kamaluan Mama..."
Tanpa berpikir panjang, Ciello segera berjongkok tepat didepan Citra sambil terus mengocok penisnya keras-keras. Dengan wajah kegirangan, Ciello menatap liang kenikmatan milik ibu kandungnya itu sambil terus tersenyum. Sesekali ia menyentuh daging kecil yang tumbuh diantara bibir kemaluan Citra sambil menggelitiknya pelan.
"Sssshhh... Sayang... Memek Mama jangan dimaen-maenin gitu aaahhh... Ssshhh... Ehhhmmhh... Udah ayo buruan... Jilatin memek Mama... " Ucap Citra membimbing wajah Ciello supaya lebih mendekat lagi kearah selangkangannya yang makin berdenyut keras.
"Cuupp... Hhhhmmm... Memek Mama bener-bener cantik ya Maa... Mulus... Bersih... Dan wangi..." Puji Ciello sambil terus mengagumi celah kemaluan ibu kandungnya.
"Sssshh...Uudaaah... Nggak usah banyak omong Sayang... Ayo buruan jilat memek Mamamu ini..." Pinta Citra sambil meraba rambut halus putranya. "Buruan selipin lidahmu ke memek Mama.."
"Sluurrp... " Lidah Ciello menyapu celah kemaluan Citra, "Begini Maaa...?"
"Oooohhh... Sayang..."
"Yaa Maa...? Sluuurrppp.... Sluuurrppp...."
"Eenak bangeeett..." Gelijang Citra keenakan, "Enak banget Sayang... Ooohh... Terus Sayang... Selipin lidahmu lebih dalam lagi ke memek Mamaa..."
"Ssluuurrpp... Sluuurrppp...." Jilat Ciello sambil terus menjilati vagina Citra dalam-dalam.
"Oooohhhh.... Terus Sayang... Teruuuss... Hooooohhhh.... Teruuusss..." Erang Citra yang secara tak sadar, mulai membenamkan wajah putranya ketengah selangkangannya.
"Ssluuurrpp... Haaaeeemmm... Sluuurrppp.... Ssluuurrpp... Sluuurrppp...."
"Hiyak... Hiyak... Bener begitu Sayang... Hiyaaak... Ooohhh..." Jerit Citra dengan tubuh kelojotan
"Ssluuurrpp... Memek Mama enak... Memek Mama legit... Sluuurrppp....Haaaeeemmm... Sluuurrppp.... Ssluuurrpp... Sluuurrppp...."
"Ooohhhh.... Sayaangg... Ooohhh... Enak banget.. Ooohh.. Ngentooott... Ngentooottt... Mama keluar Sayang.. Oooohhh..."
Seketika itu, tubuh Citra menggelijang hebat. Menggigil seperti orang kedinginan yang disertai dengan jeritan-jeritan keenakan.
CRIT CRIT CRIITTT.... CRIICIITT... CRIITT CRIIITTTT....