𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 - 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟒𝟓 | 𝐀𝐤𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐑𝐚𝐬𝐚 𝐂𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫𝐮

 


"Sluurppp... Sluuurrpp.... CUP CUP... Papa suka yaaa...? KONTOLnya Clara cium dan jilat-jilat seperti ini...? SLUURRPP...Cup... " Tanya Clara kembali mengucapkan kata kotornya lagi.

"Sshh... OOOHHH... Iya Sayaaanng.... Papa Sukaa... " Lenguh Mike yang karena mendapat kenikmaan dari mulut lembut milik putri kandungnya, langsung tak mampu berkata-kata.

"Papa mau KONTOLnya Clara isep-isep setiap hari...? SLUURRPP... Cup... Cup... " Tanya Clara sambil menatap wajah Mike dengan senyum genit manisnya.
"Waaahh...? Beneran Sayang...? Setiap hari...?"
"Hooo'oohh... "
"Waaahhh... Mau banget Sayang..."
"Kalo gitu... Jawab dulu dong Paaa... SLUURRPP... Pertanyaan Clara tadi... SLUURRPP... Cup... SLUURRPP... "

Merasa akan mendapat kenikmatan tambahan setiap hari dari putri kandungnya, Mike langsung berceloteh panjang lebar. "Oooohhh... Ssshhh.... Iya Sayang... Papa suka ngentotin memek Karnia... Ooohhh... Memeknya enaakkk....." Jujur Mike tanpa berpikir panjang.
"Udah sering Paa...? Papa Ngentotin Karnia...? Sluuurrppp... JUH...JUH... SLuuurrppp...." Tanya Clara terus sambil sesekali meludahi kepala penis ayah kandungnya.
"Oooohssshh... Ooohh.. Enak sekali Sayang... Sshhh... Iya... Udah lumayan sering Sayang... oohh... Iyaaa.. Isep kontol Papa terus Sayang..." Cerocos Mike keenakan.
"Pasti Karnia juga keenakan ya Paa...? Disodok-sodok kontol besar Papa ini...?"

PUK PUK PUK...
Suara Clara yang berulangkali menepuk-tepukkan batang penis besar milik Mike ke mulut dan pipi bulatnya. Sebelum akhirnya ia caplok dan hisap-hisap lagi.
HAAAPPP.... SLUURRPP...

"Hehehe... Ooohhsss... Iya Sayang... Karnia.... Keenakan banget Sayang... Sampe jadi ketagihan dianya...." Jawab Mike yang sepertinya karena jilatan mulut putri kandungnya, menjadi kehilangan rasa malu, "Iya khan Karnia Saayang....? Memek kamu nagih disodok-sodok kontol besar Om mulu...?"

"Emang Iya Say...? Memek kamu nagih kontol Papa aku mulu...?" Tanya Clara yang ikut-ikutan menanti jawaban dari pertanyaan Mike dari Karnia. Ia sengaja ikut menimpali guna melihat reaksi Karnia. Malahan, Clara sengaja memperlihatan kemahirannnya dalam mengocok penis ayah kandungnya di depan wajah Karnia.

"Eeehh... Nnnggg.... I... Iya Say... " Jawab Karnia mengiyakan.
"Emangnya.... Enakan mana apa sama sodokan KONTOL ayah kamu...?" Balas Clara.
"Ya jelas enakan kontol Papa lah Claraku Sayang... Hehehe... Ooohhh..." Potong Mike sambil membanggakan diri.

"Kalo gitu.... Papa udah lama ya ngentotin memek Karnia...?" Tanya Clara lagi.
"Berapa lama ya Sayang...?" Tanya Mike yang beralih tanya ke keponakannya
"Hmmm... Kira-kira... Nggg... Udah hampir 3 bulanan kali ya Om...?"

"Ooooww.. Gitu... Udah lama juga yaaa....?" Gumam Clara, "Ayah kamu tahu nggak kira-kira...? Kalo putri kandungnya udah sering dientotin kontol Papa aku Say...?"
"Ya nggak tahulah...." Jawab Karnia spontan, "Bisa-bisa ... Aku diusir dari sini..."

"Ngentotin memek anak sekolahan tuh rasanya gimana sih Paa...?" Tanya Clara lagi sambil menggosok-gosokkan kepala penis ayah kandungnya ke bagian lidahnya yang kasar, "Kok sepertinya banyak banget LELAKI HIDUNG BELANG yang pengen banget ngerasainnya...?"
"Waaahhh..... Ooohh... Enak banget Sayang....Ssshhh.... " Jawab Mike yang terus melenguh keenakan, "Iya Sayang... Iya kaya gitu... Gosok terus kontol Papaa..."

"Ngaaa.... Ngaaa.... Ngaaa.... Enaknya dimana Paa...??" Cecar Clara sambil mengikuti permintaan Mike. Menggosok-gosokkan kepala penis ayah kandungnya dengan kuat.
"Rasanya tuuhh.... Hhhhmmmm..... Sempit... Dan.... Ooohhsss... Menjepit....Ooohhh.... Terus Sayang.... Jilat terus kepala kontol Papaa... " Jawab Mike sembari senyum dan melirik putri kandungnya, sebelum akhirnya ia menatap penuh sayang kearah Karnia.

"Ngggg... Kalo dibandingin ama memek Mama...? Sempit mana Paa..?" Tanya Clara tiba-tiba.

Sejenak Mike berdiam diri.
Ia hanya bisa menatap kaget kearah putri kandungnya.

"Kok malah diem Paa...? " Tanya Clara dengan raut muka tenangnya.

Clara tahu, jika pertanyaannya barusan mampu membuat Mike menjadi tak enak hati. Akan tetapi, putri kandung Mike itu tak ingin jika korekan informasinya berhenti sampai disini saja. Oleh karenanya, ia mulai mengerahkan kemampuan spesialnya lebih lanjut.

Dibukanya mulut mungil Clara lebar-lebar, kemudian ia mencaplok kepala penis Mike bulat-bulat dan menelannya dalam-dalam.

HAAAPP...
GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...

"Huuuuooohhh... Saaayaaannggg..." Seru Mike yang kali ini mulai kelojotan. Merasakan keenakan karena pijatan otot-otot tenggorokan putri kandungnya.

SLUUURRPP... GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...
Dengan tanpa malu, Clara terus berusaha menelan batang penis panjang Mike. Sampai-sampai, leher begian depannya sesekali menggelembung, karena tersodok batang kemaluan ayah kandungnya.

GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...

"PUUAAAHHH.... Huaaahh... KONTOL Papa bener-bener besaaar...." Celetuk Clara singkat
"Huuoohhh... Ternyata... Mulut kamu enak juga Sayang... Buat disodok-sodok ama kontol besar Papa ini Hehehe..."
"Papa suka...?"
"Suka bangetlaaahh... Ayo Sayang.... Telen kontol Papa lagi..."

HAAAPP...
GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...
Lanjut Clara men-deepthroat penis Mike lebih dalam lagi. Saking dalamnya, hampir 3/4 batang penis Mike tenggelam dalam tenggorokannya.

"Huuuooohhh... Claraku Saaayaaanngg..... Enak sekali mulut kamu Sayangg...." Lenguh Mike panjang karena merasa keenakan, "Kalo gini terus... Papa bisa ngecrot di mulut kamu Sayang... Oohh... Oohh...Oohh..." Sambung Mike meremasi rambut putri kandungnya dan mulai
menekan-nekan belakang kepala Clara supaya makin dalam menelan batang penisnya

GAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG... GAAAAAAAAGGG...
"Puuaaahhh.... Eh Iya..... Hampir aja Clara lupa.... Sluurrpp... Sluurrpp..." Tepis Clara buru-buru ketangan Mike sembari melepeh batang penis ayah kandungnya yang masih menginginkan kenikmatan mulutnya.

"Looohh.. Kok berhenti Sayang...?" Ucap Mike merasa kentang.
"Papa tadi khan belum ngejawab pertanyaan Clara..." Sahut Clara sambil tersenyum manis.
"Hmmm.. Pertanyaan yang mana ya...?" Tanya Mike

"Kalo ngentot ama memek mama...? Lebih sempit mana Paa..?" Balas Clara.
"Hhmmm.. .... Gimana ya...?" Bingung Mike.
"Punya Mama..... Pasti udah nggak sesempit punya Karnia ya Paa...?" Tanya Clara lagi.
"Weealllaaahhhh... Bukaan... Bukan gitu maksud Papa Sayang... " Jawab Mike buru-buru mengkonfirmasi, "Punya Mama kamu juga masih sempit kok Sayang..."

"Terus...? Kalo memek Mama masih sempit... Kenapa Papa masih pengen ngerasain memek Karnia juga...?" Tanya Clara makin kritis.
"Yaaaaa... Namanya juga manusia Sayang.... Nggak pernah bakal ada puasnya...." Jelas Mike diplomatis
"Gitu ya Paa...?" Potong Clara, "Tapi Papa masih sayang Mama khaann...?"

"Iyalah Claraku Sayang... Rasa cinta dan sayang Papa... Nggak akan pernah habis buat Mama kamu...Bakal selalu ada buat Mama kamu Sayang..." Jawab Mike langsung, template, seolah tanpa berpikir.

"Tapi kok...? Papa tega buat selingkuhin Mama dari belakang...?" Tanya Clara, "Ngentotin keponakan sendiri...."
"Papa nggak selingkuh kok Sayang... " Ucap Mike membela diri, "Khan Papa juga ngentotnya bukan ama orang lain... Khan Papa ngentotnya ama saudara sendiri..."

"Ngggg... Kalo gitu.... Berarti Mama juga boleh dong selingkuhin Papa... Selama Mama ngentotnya ama cowok yang masih ada hubungan saudara...?" Balik Clara membalas pembelaan Mike.

"Hmmmm... Kalo Mama kamu mau.... Papa bisa apa...?" Jawab Mike lagi.
"Nggg... Cukup adil sih...." Ucap Clara manggut-manggut, "Kalo gitu.... Enak bener ya Paaa...? Pasti kontol Papa puas banget tuuhh...."
"Hmmmm.... Puas...?" Balas Mike singkat
"Iyalah... Puas... Khan sekarang... Papa punya dua memek yang bisa dinikmati kapan aja..."
"Hehehe... Ya enggak juga Sayaang...?"
"Laaahh...? Kok enggak sih Paaa...?" Bingung Clara, "Emang Papa masih pengen ngerasain memek siapa lagi...?"

Mike tak menjawab. Ia hanya tersenyum simpul.

"Siapa Paa...? Tante Nanda...? Mama Karnia...?" Tebak Clara.
"Hmmm... Kalo Karnia membolehkan...Hehehe... " Jawab Mike sambil mengusap dagu keponakannya yang masih duduk pasrah disampingnya
"Emang boleh Say...?"
"Selama kontol Papa kamu masih bisa nyodok memek aku.... Itu sih bisa diatur Say..." Jawab Karnia ikut-ikutan tersenyum sambil melirik kearah penis Mike yang berdenyut-denyut.

"Idih... Dasar LONTE...." Celetuk Clara singkat.
"Biariiiinnn... Orang enak ini ya Om... Hihihi..." Balas Karnia tak mau kalah, "Kaya kamu nggak pengen aja Say... Ngerasain disodok-sodok ama kontol besar ayah kandungmu ini... Hihihi..."
"Heeehhh...?" Kaget Clara

"Emang iya Sayang...? Kamu pengen memek sempit kamu itu Papa sodok-sodok ama kontol Papa ini...?" Tanya Mike dengan nada girang. Buru-buru, Mike menggenggam tangan Clara yang masih melingkar di batang penisnya, dan mengocoknya pelan.

"Apaan sih Paaa..." Elak Clara malu-malu
"Haaalaaahh... Nggak usah malu lagi kali Saaayy... Kamu dulu pernah cerita kalo sering ngebayangin dientot ama kontol besar Papamu ini...." Goda Karnia yang kali ini mulai membalikkan situasi

"Serius Sayang...? Ooohhh...." Cecar Mike sambil terus mengocok tangan Clara yang tak juga mau melepaskan diri dari batang penisnya.
"Iya Om... Clara tuh sering banget loh nyeritain mimpi basahnya bersama Om..." Jelas Karnia yang tiba-tiba bangkit dari duduknya dan mendekat kearah Clara. "Ayo Say... Ceritain ke Papa kamu Say... Mimpi dientot ama kontol besar Papa kandung kamu "

"Karniaaa.... Apaan siiihhh...?" Seru Clara malu-malu dengan wajah yang mendadak berubah merah.
"Yuuukkk... Yuuuuukkkk.... Mumpung kita sedang bertiga... Main threesome aja yuukk... Pasti bakalan seru loohh......" Ajak Karnia yang kemudian mendekap tubuh mungil Clara dan melepasi kancing seragamnya satu persatu.
"Iiihhsss.. Karnia... Lepasin aaahhh..." Tolak Clara berusaha menepis tangan jahil sepupunya. Namun karena kedua tangannya masih dalam genggaman ayah kandungnya, gadis mungil itu sama sekali tak bisa mengelak dari godaan jahil Karnia.

"Hihihi... Ayo Say... Mumpung Mama ama Ayah aku masih lama pulangnya..." Goda Karnia yang pada akhirnya berhasil melucuti semua kancing seragam Clara, "Ayo Om... Kita ajarin putri kandung Om ini kenikmatan duniawi... Hihihihi....."
"Kamu mau ya Sayang...? Yaa...? Mau yaa...?" Girang Mike sambil membantu kejahilan Karnia, ikut melucuti seragam putri kandungnya dan melemparkannya kedepan TV.

"Iiihhhsss.. Papaaaa... " Jerit Clara sambil menutupi payudaranya yang membusung maju, "Kok malah ngebantuin Karnia siiihh...?" Protes Clara melihat kegirangan ayah kandungnya ketika berusaha menelanjanginya.
"Papa udah nafsu banget ama badan kamu Sayang..." Balas Mike yang kali ini, menarik lepas bra merah Clara dengan kasar hingga putus.

BREEETT...

"Aaaduuuhhh...." Jerit Clara ketika beha andalannya tak mampu lagi menutupi aurat besarnya itu. Terlebih ketika Karnia mulai meraba dan meremasi payudara Clara dari belakang. Membuat Clara makin belingsatan, "Eeehh.. Karniaa... Ooohhh.. Jangan Kaarrnn... Ssshhh..."

"Hihihi... Pentil dan teteknya udah keras nih Om... Itu tandanya... Putri kandung Om ini udah sange...." Goda Karnia terus-terusan meremasi kedua payudara besar Clara

"Kamu beneran udah sange Sayang...?" Tanya Mike sambil menciumi kedua tangan putri kandungnya yang masih ia genggam erat.
"Iya Omm... Cewek... Kalo teteknya udah keras.... Pasti memeknya juga udah basah..." Celetuk Karnia lagi yang kali ini, tanpa sepengetahuan Clara, merogoh selangkangan sepupunya itu dari bawah rok seragamnya.

" Iiihhhsss.... KARNIAAAA... Ooohhsss... " Jerit Clara lagi ketika merasakan jemari sepupunya itu meraba-raba celana dalamnya, "Papaaa... Lepasin tangan Clara Paaa... Karnia RESE niiihh..."
"Hehehe... Biarin aja dia rese.... Gapapa kok Sayang... " Ucap Mike menikmati godaan keponakannya itu pada putri kandungnya. Terlebih ketika melihat payudara Clara bergoncang-goncang ketika ia meronta, membuat mata Mike tak berkedip menatap bongkahan daging segar milik putrinya itu.

"Oooohhh... Karniaaaaa.... Ssshhh...." Lenguh Clara tiba-tiba sambil menggigit bibir bawahnya.
"Hihihihi... Celana dalam kamu udah lembab Say..." Goda Karnia yang terus-terusan mengusap-usap lipatan celah yang ada diujung selangkangan Clara.
"Ooouuuhhh....Karniaaa.... Jangan RESEE deeeehhhh aaahh.... Ssshhhh....Ooohhh...."
"Hihihihi... Aku nggak rese kok Saayy.... Aku cuman ngebuat supaya memek kamu bisa segera dientot ama kontol Papa kamu...Biar memek kamu ini bisa cepet-cepet ngerasain gimana enaknya dibelah dan disodok-sodok pake kontol... Hihihihi...." Kekeh Karnia yang menggoda vagina Clara lebih jauh lagi.

"Aaaahhh... Karniaaaa... Ssshh.... Aaanjiiinnngggg..." Erang Clara memberontak ketika jemari Karnia mulai menyelip masuk melalui celah celana dalam Clara. Kaki Clara spontan menendang-nendang sofa yang ada didepannya, membuat tubuhnya menyeruduk mundur kebelakang dan menabrak tubuh Karnia.

BRUGHH....
Seketika, akibat gerakan mundurnya yang mendadak, tangan Clara pun ikut terlepas dari cengkraman tangan ayah kandungnya.

"Weeiiittss.. Ommm... Ada yang mau kabur nih... Tolong pegangin kaki Clara dong..." Seru Karnia mengantisipasi sambil kembali memeluk tubuh Clara. Tangannya melingkar di kedua payudara besar Clara, dan kakinya memeluk pinggang rampingnya

Dengan sigap, Mike juga buru-buru turun dari sofa dan jongkok didepan kaki putri kandungnya. Mengangkap kaki jenjang Clara supaya tak menendang-nendang ke segala arah.

"Aaahhh... ERRRGGHH....PAPAAA..... Lepasin kaki Clara Paaa..." Rengek Clara memohon kepada Mike dan mencoba menarik-narik tangan Mike yang erat mengunci pergelangan kakinya.
"Tenang Claraku Sayaaangg... Tenaaang..." Seru Karnia yang buru-buru menangkap lengan Clara dan menjepitnya dengan lututnya.

Untuk kesekian kalinya, Clara kembali tak dapat bergerak bebas.
"Nikmatin aja ya Sayang...." Bisik Karnia lagi sambil kembali merogoh selangkangan Clara.
"ANJING lo Karrr..."
"Ssshh... Sayaang... Jangan ngomong kasar gitu aahh..." Tegur Mike pelan sambil iseng menggoser-goserkan kantung zakar penisnya ke punggung telapak kaki Clara.
"Paaa.. Iiiihhhsss....Lepasin kaki Clara Paaa...Pleasseee...." Pinta Clara malu-malu karena melihat kemesuman ayah kandungnya.

Tak menjawab rintihan Clara, Mike hanya tersenyum. Sambil terus mempermainkan kantung pelernya ke kulit mulus putri kandungnya. Menggesekkan kulit kenyal itu dengan gerakan maju mundur gemas.

"Wwoooowww.... Ooommm....Ternyata... Memek putri Om udah becek banget niihh... " Tunjuk Karnia memperlihatkan jemari tangannya yang baru saja mencolek celah kemaluan Clara, "Memek Clara ini udah siap untuk dientotin ama kontol Ommm... Hihihi....."
"Eehhh... Enggaaakk... " Erang Clara mencoba mengatupkan celah kakinya, "Udah ah Paa... Lepasin kaki Claraaa..."

"Nikmatin aja Say.... Jangan dilawan....Ntar pasti enak kok..." Bisik Karnia terus menggoda Clara sambil memainkan ibu jari dan telunjuknya didepan wajah sendu sepupunya itu. Menempelkan dan menjauhkan kedua jemarinya secara berulang-ulang, membuat lendir yang ada dijemarinya itu ikut memanjang-manjang.

"Hihihi... Om-Om.... Ada yang sedang dalam masa subur nih Om..." Goda Karnia sambil kembali merogoh vagina sepupunya lagi. Mencolek lendir vaginanya lebih banyak lagi, "Lendir memek putri Om kentel banget Oomm...."

"Masa sih...? Beneran gitu ya Sayang...?" Girang Mike mencoba mencari tahu.
"Iya Om... Nih lihat lendir memek Clara... Lengket banget Ooomm..." Balas Karnia terus mempermainkan cairan kewanitaan Clara dengan jemari tangannya.
"Hmmmm... Clara Sayaanngg...? Emang terakhir kamu mens kapan...?" Tanya Mike antusias.

"Ooohhh... Shhh..... Dua minggu lalu Paaa...." Lenguh Clara malu-malu karena mulai keenakan merasakan kobelan jari Karnia.
"Waah Saayy... Kalo kamu beneran ngebolehin Papa kamu ngentotin memek ini sekarang.... Kamu bisa langsung dapet adek lagi loh Say... Hihihi..." Kekeh Karnia terus mengorek liang kenikmatan Clara. Membuat tubuh sepupunya itu makin belingsatan menahan nikmat yang amat sangat.

"Aaaahhh... Karniaaa...." Lenguh Clara putus asa karena tak mampu melepaskan diri dari sergapan sepupunya itu, "Anjing lo Karrr... Anjiinnnggg... Oooohhh... Ssshhh....."

Karena dikobel secara terus menerus,otot-otot tubuh Clara perlahan mengendur. Nafasnya memburu, suhu tubuhnya meningkat, dan wajahnya memerah.

"Hihihi... Om... Sepertinya ada yang mulai merasa keenakan nih..." Celetuk Karnia yang melihat kepasrahan Clara dalam menerima kobelan jemari nakalnya.

Tiba- tiba, Karnia mengangkat samping rok Clara. Menyelipkan ibu jarinya disamping celana dalamnya, dan menariknya turun.
"Eeehh... Eeehh.. Loohh...? Karniaaa.. Kamu mau apaa...? " Seru Clara panik ketika sepupunya itu menarik paksa celana dalamnya supaya terlepas dari posisi seharusnya.
"Hihihi... Sumpah.... Aku udah nggak sabar banget kepengen ngelihat memek kamu diperawani ama kontol Papa kamu Say..." Bisik Karnia sambil menjilat telinga sepupunya, "Tarik turun celana Clara Om... Lepasin dari kakinya...."

Bagai kerbau yang dicolok hidungnya, Mike pun menuruti setiap perkataan Karnia. Dengan satu tangan, ia menarik lepas celana dalam Clara. Bahkan, tak sampai disitu. Mike bahkan menarik rok seragam sekolah putri kandungnya juga. Sehingga sekarang, tubuh telanjang Clara terpampang jelas didepan wajah ayah kandung dan sepupunya.

"Hihihihi... Om pasti udah nggak sabaran lagi ya Om...?" Goda Karnia yang terus menggelitik vagina Clara, "Pasti kontol Om udah bener-bener pengen nembusin memek putri kandung Om sendiri yaaa...?"
"Hmmmm.. Iya.. Om udah pengen banget..." Sahut Mike sambil membuka pergelangan kaki Clara kesamping dan mendekatkan tubuhnya maju. Kearah selangkangan putri kandungnya yang sudah membanjir basah.

"Clara Sayang...." Panggil Mike.
"Ya Paaa...?" Sahut Clara dengan wajah khawatir, melihat batang penis besar Mike yang mengacung tinggi didepan selangkangannya.
"Kamu sayang ama Papa khan...?"
"Ngggg...." Bingung Clara harus menjawab apa.
"Sayang...? Kamu sayang Papa khan...?" Ulang Mike menanyakan pertanyaan yang sama.

"Clara pasti sayang kok ama Om..." Jawab Karnia mewakili.
"Kalo kamu sayang.... Papa boleh ya ngambil perawan kamu...?" Tanya Mike sambil mengangkat pantat Clara maju hingga membuatnya sedikit merebahkan badan. Setelah itu, ia makin merenggangkan lebar-lebar kedua paha putrinya kesamping. Setelah itu ia bersimpuh tepat didepan celah kewanitaannya "Boleh ya Claraku Sayang...?"

"Bilang Boleh... Ayo Say... Bilang BOLEH..." Bisik Karnia yang karena tak mampu lagi menjangkau vagina Clara, segera memindahkan tangannya kepayudara besar sepupunya. "Entot Clara Paa.. Entot memek Claraaaa..." Saran Karnia terus membisikkan kalimat-kalimat mesum ke telinga Clara.

"Aaaahhh... Karniaa.... Aaahhh....." Lenguh Clara tak menjawab pertanyaan Mike. Ia hanya terus menggelijang-gelijang sambil sesekali memejamkan mata. Remasan tangan Karnia pada payudaranya, benar-benar membuatnya makin pasrah.

"Claraku Sayang...? Putri Papa yang paling cantiiikkk.... " Panggil Mike lagi sambil mengusap pelan paha mulus putri kandungnya, " Papa boleh ya ngambil perawan kamu...?" Cecar Mike sambil terus menggeser posisi duduknya maju.

Hingga tak lama kemudian...

PLEK...
Batang penis Mike menempel tepat di mulut vagina Clara



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com