𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 - 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟒𝟐 | 𝐈𝐦𝐚𝐣𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐒𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐲𝐚𝐡

 


"Om... Aku sange Om..." Sepenggal pesan singkat dari seorang wanita yang masuk kedalam handphone Mike ketika ia baru masuk ke gedung perkantorannya.

Dengan tanpa menghiraukan salam recepsionis dan sapaan beberapa rekan kerjanya, suami Citra itu hanya bisa tersenyum sambil buru-buru masuk ke dalam ruangannya. Setelah itu, ia menutup pintu ruangannya rapat-rapat. Duduk di singgasana kerjanya dan segera membalas pesan singkat tersebut.

"Kamu sange...?" Balas Mike yang segera mengirim pesan tersebut
"Iya Om... Memek aku kangen banget..." Jawab pesan singkat itu.
"Dasar keponakan mesum.... Kok bisa kangen sih...? Kangen kenapa...?" Balas Mike lagi yang langsung mengetahui jika lawan chatnya itu adalah Karnia, keponakannya.

"Memek aku... Kangen ama kontol besar Om Mike...." Jawab Karnia cepat.
"Waduh... ? Pagi-pagi gini kok udah kangen...?" Balas Mike
"Habisan... Memek ini belom dapet yang enak-enak Om..."
"Emangnya... Ayah kamu nggak ngasih jatah...?"
"Ngasih sih Om... Cuman...." Potong Karnia tak meneruskan kalimatnya. Seolah sengaja ingin membuat Mike penasaran.

"Cuman apa...?" Balas Mike yang sepertinya mulai terpancing umpan Karnia.
"Kurang nikmat Om... Hihihi..." Goda Karnia sambil mengirimkan icon senyum pada Mike."Habisan kontol Ayah... Nggak sebesar punya Om... " Tambah Karnia lagi
"Kurang nikmat ya...?"
"Iya om... Kontol Ayah aku... Nggak bisa nyodok bagian memek aku yang paling dalam Om... Nggak bisa ngegaruk pangkal rahim milik putrinya ini... Hihihi...." Jawab Karnia
"Astaga Karniaaa...." Kaget Mike
"Pokoknya... yang jelas... Garukan kontol Ayah aku... Nggak senikmat garukan kontol Om..."

Membaca kalimat mesum Karnia, penis Mike perlahan menggeliat. Mulai membesar karena terisi oleh darah birahinya.

"Uuuuuuhh... Kata-kata kamu bikin Om jadi ikut-ikutan sange nih Sayang..." Ketik Mike bersemangat.
"Hihihi... Ya nggak apa-apa kali Om..." Balas Karnia cepat.
"Kamu tuh yaa... Emang bener-bener cewek nakal..."
"Hihihi.. Nakalin aku lagi dong Ommm..." Goda Karnia
"Nakalin gimana...?"
"Ya nakalin memek aku... Dengan kontol Om yang besar... Dan panjang itu tuuhhh... "

TING
Sebuah gambar, tiba-tiba masuk ke gallery handphone Mike.

Untuk sesaat, Mike mencoba menterjemahkan apa maksud gambar tersebut. Namun walau sudah diperhatikan dengan seksama, Mike masih belum juga mengerti apa yang dikirim Karnia barusan.

"Kamu kirim apaan Sayang..? Burem..." Ketik Mike.
"Masa sih Om...?"

TING...
Sebuah gambar masuk kembali.
Dan ternyata, itu gambar selangkangan yang diambil dari arah lutut dengan jarak yang agak jauh.

"Woow Sayang...? Kamu candid celana dalem siapa...?" Tanya Mike antusias.
"Celana dalam...?" Balas Karnia dengan sebuat pertanyaan, "Masa gitu celana dalem Om...?"
"Hmmm... Coba kirim gambar yang lebih jelas lagi dong Sayang...."

TING..
Lagi-lagi, sebuah gambar masuk kedalam handphone Mike. Namun kali ini dengan gambar yang benar-benar tajam.

"Astaga..." Batin Mike yang tak mengira dengan kenakalan keponakannya itu, "Itu gambar selangkangan yang tak terbungkus oleh celana dalam sama sekali..." Tambah Mike kegirangan.

"Udah jelas belom Om...?" Tanya Karnia.
"Jelas...."
"Kalo gitu... Gambar apa coba yang aku kirimin...?"
"Itu gambar selangkangan khan....? Kok udah nggak pake celana dalem Sayang..?" Tanya Mike yang mengetik dengan cepat.
"Hihihi.... Iya Om... Bisa tahu nggak itu selangkangan siapa...?" Balas Karnia.
"Hhhmmmm.... Sepertinya... Kalo ngelihat rambut memek yang kaya gitu... Om kenal deh ama pemiliknya..." Jawab Mike
"Woooww... Masa sih Oomm..?"
"Iya.... Om yakin... Kalo itu... Memek keponakan om yang paling nakal..." Tebak Mike sambil tersenyum mesum, " Bener khan...?"
"Keponakan yang mana sih Om...? Khan keponakan Om Mike ada buanyak..."
"Itu... Memek... Keponakan yang sering maen ama putri Om... " Jawab Mike meladeni pertanyaan mesum Karnia, "Keponakan yang paling jago bikin kontol Om sange... Sesange-sangenya..."

"Hihihihi...Om pinter banget deehh..." Balas Karnia lagi.

TING...
Sebuah gambar vagina yang diphoto dengan jarak dekat, lagi-lagi masuk kedalam handphone Mike.

"Wuaduuuhh...? Kok memek kamu udah basah gitu Sayang..?" Ketik Mike
"Iya Om... Udah basah dan gatel nih Om..." Balas Karnia

Karena darah birahi Mike sudah begitu menggelora, otomatis membuat batang penisnya makin terasa kurang nyaman didalam celana kerjanya. Tertekuk kebawah dan membuat duduknya gelisah.

Dengan perlahan, ia membuka sabuk celananya. Menurunkan resleting celananya dan memasukkan tangannya kedalam celana guna merogoh kedalam. Membebaskan batang penisnya supaya bisa terbebas dari sempitnya celana kerjanya.

"Uuuhh.. Akhirnya legaaa..." Seru Mike begitu berhasil mengeluarkan batang kejantanannya melalui resleting celananya.

Sebagai pemilik perusahaan, Mike bebas melakukan apa saja didalam ruangan kerjanya. Privasi yang tinggi dengan ruangan kerja terpisah, membuat Mike tak khawatir jika kemesumannya bisa terlihat oleh siapapun dari luar ruangannya. Oleh karenanya, setiap kali Mike melakukan hal nakal, ia bisa melakukannya dengan tenang.

"Kamu nakal banget Sayang..." Ketik Mike sambil mengusap batang penisnya yang sudah menjulang tinggi melewati sabuk celana kerjanya, "Masa kamu pamer memek basah ke suami orang...?"
"Hihihi... Ini memek Karnia basah juga gara-gara Om..."Jawab Karnia, "Khan Om sendiri yang membuat Karnia nakal seperti ini.. "
"Iya ya...?"
"Iya Om... Gara-gara Om... Karnia jadi nakal... Jadi seperti perek..."

TULILIT...LALALA... TULILIT... LILILI.... TULILIT...LALALA... TULILIT... LILILI....
Suara handphone Mike tiba-tiba berdering dengan suara yang begitu keras. Benar-benar membuat dirinya terkaget-kaget hingga hampir saja terlepas dari genggaman tangannya.

"Aaah.. Kampreeet... " Rutuk Mike yang buru-buru mengecilkan volume suara handphonenya, "Masa sama hape sendiri kaget sih...?" Batinnya lagi.

Ternyata, itu adalah sebuah panggilan video.

"Karnia calling..." Pesan yang tertera di layar handphone. Buru-buru, Mike mengambil headset bluetooth dan menyampirkannya ditelinga.

TUUTT....
Mike menekan tombol hijau dilayar handphonenya guna menjawab panggilan Karnia.

"Oooommm... Karnia kangen nih ama Om..." Kata Karnia diseberang sana sambil mengambil gambar di sekelilingnya.
"Looh...? Eeeehh... ? Kok rame banget Sayang... Kamu ada dimana..?" Balas Mike.
"Dikantin sekolahan Om..." Jawab Karnia yang lagi-lagi mengambil gambar sekellingnya. Dan ketika mengambil gambar gadis belia yang ada didepannya, Karnia sengaja memperlambat gerakannya.

"Coba tebak... Aku bareng ama siapa nih Om...?" Tanya Karnia sambil menzoom gadis belia didepannya.
"Itu... Clara ya...?" Tanya Mike begitu menyadari sosok wanita itu.
"Hihihi.. Iya Om... " Jawab Karnia singkat

Divideo itu, Clara terlihat sedang sibuk dengan handphone yang ada dihadapannya. Wajahnya begitu serius sampai tak menyadari jika ia sedang direkam video oleh sepupunya.

"Anak Om sedang autis tuh... Senyum-senyum sendiri sambil maenan hape... Hihihihihi..." Canda Karnia

Tiba-tiba Karnia menyorot wajahnya sendiri sambil berbisik lirih, "Om... Memek aku kangen kontol Om Mike terus niihh.... " Sambung Karnia dengan nada mendesah lirih kearah mic headsetnya.
"Serius...? Masa disekolahan bisa kangen gitu...?"
"Beneran Om..." Jawab Karnia sambil buru-buru mengarahkan camera handphonenya lagi kearah selangkangannya. "Lihat nih Om.. Memek aku... Ssshh... Udah becek bangeett..." Tambahnya sambil memasukkan salah satu tangannya kedalam selangkangan dan menyibakkan bibir vaginanya lebar-lebar.

"Assstaga Karnia... Kamu tuh ditempat umum loohhh..." Seru Mike kaget, "Kamu kok nekat banget...?"
"Hihiihihi... Itu tandanya... Memek aku beneran kangen ama kontol besar Om... Memek aku kangen ama kontol besar Papanya Clara..." Jelas Karnia yang terus berbisik lirih kearah mic headsetnya sembari celingukan kesekitar tempatnya duduk.

Karena posisi duduk Karnia dan Clara berada sudut kantin, Karnia sama sekali tak khawatir jika tingkah mesumnya terlihat oleh siswa-siswa lainnya. Terlebih dengan adanya tumpukan-tumpukan krat botol minuman yang memisahkan mereka dengan warung sebelah, membuat Karnia semakin nekat dan berani melakukan pertunjukan mesum buat ayah Clara.

Sambil terus melakukan video calling bareng Mike, Karnia melirik kearah Clara yang tiba-tiba melihat juga kearahnya.

"Vidcallan ama siapa Say...?" Tanya Clara menggerak-gerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara.
"Ama Derby..." Jawab Karnia berbohong dengan cara serupa.
"Derby...?" Tanya Clara dengan tatapan menyelidiki. Mengamati gerak-gerik kegatelan Karnia yang berulangkali sibuk memasukkan tangannya kedalam rok sekolahnya, "Hhhhhh....Dasar perek..." Balas Clara yang kemudian menghela nafas panjang dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aawaas Say... jangan sampe keliatan temen-temen...." Saran Clara ketus sambil melanjutkan bermain handphonenya.
"Hehehe... Iyeeee..." Balas Karnia yang begitu mendapat 'ijin' Clara, langsung melanjutkan aktivitas mesumnya.

Tak lama, Clara sudah terlihat serius lagi. Menggoyang-goyangnya handphonenya kesana kemari mirip seperti orang mengendarai mobil. Mata dan alisnya bertaut dan mulutnya manyun-manyun. Benar-benar terlihat serius.

Karnia tahu, ia sama sekali tak perlu menyembunyikan segala aktivitas mesumnya dari Clara. Semua ia ceritakan apa adanya, kecuali tentang siapa lawan bicaranya saat itu. Melihat Clara yang sudah kembali sibuk dalam handphonenya, sudah mampu membuat rasa khawatir Karnia sirna. Terlebih, setelah Karnia tahu kebiasaan Clara yang jika sudah tenggelam dalam hobbynya, ia tak akan mempedulian kondisi di sekelilingnya, termasuk mengganggu segala macam aktivitas mesumnya..

"Karnia...? Karnia...?" Panggil Mike yang untuk beberapa saat, kehilangan pembicaraan dengan keponakan mesumnya
"Yaa Om...? " Bisik Karnia pelan, tak ingin sampai percakapannya terdengar oleh Clara,"Kenapa...?"
"Kok Om panggil-panggil kamu nggak jawab...? Emang kamu lagi apa Sayang...?"
"Aku habis ngobrol ama Clara..."
"Haa... ? Ngobrol ama Clara...?" Kaget Mike, "Dia ngelihat dong apa yang kamu lakuin...?"
"Hehehe.. Kayaknya nggak deh Om... Khan aku ngobel memeknya dibawah meja... Jadi dia nggak bakalan ngelihat..."
"Astagaaa... Kamu tuh yaaa....."
"Aku kenapa Om...?"
"Kamu tuh berani banget Sayang... Mesum sekali...." Puji Mike menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kamu bener-bener ngebikin kontol Om nyut-nyutan..."

"Hihihi... Om juga makin ngebuat memek aku becek Om..."
"Masa sih Sayang...?"
"Iyaa... Nih lihat..." Lagi-lagi, Karnia kembali menurunkan camera handphonenya kebawah. Namun kali ini, ia menarik bawahan roknya sampai setinggi paha sehingga mempermudah Mike dalam pengambilan gambar vaginanya. "Lihat khan Om... Memek udah lepek begini..." Jelas Karnia yang makin berani mengobok-obok vaginanya di tempat umum. Jemarinya terus menggelitik celah kelaminnya yang berambut disertai dengan suara mulutnya yang mendesah-desah.

"GILAAA... Kamu bener-bener GILA Sayang..." Kagum Mike sambil terus memelototi layar handphone yang ada ditangannya, "Sumpah... Kamu nakal banget Sayang..."
"Hihihi... Khan udah aku bilang Om... Aku nakal gini gara-gara Papanya Clara...Ooohhh.... " Desah Karnia yang terus semakin dalam menancapkan jemari tangannya kedalam vaginanya.

"ASTAGAAA... Hati-hati Karnia... Jangan sampe keliatan Clara loohh..."
"Hihihihi... Bodo ah Om... Clara khan autis... Dia nggak bakal tau..." Jawab Karnia yang kemudian menjauhkan handponenya dari selangkangan dan mengarahkan ke Clara. "Tuh... Liat khan Om...? Clara tuh kalo udah deket ama handphone.. Langsung deh jadi autis... Hihihi..."
"Bagus deh..." Lega Mike.

"Clara tuh... Walau autis... Tapi cantik ya Om...?" Puji Karnia.
"Iyalah... Khan anak Om..." Sombong Mike
"Cantik mana Clara ama aku Om...?" Goda Karnia yang kemudian membalik sorotan camera handphone kearahnya, "Seksi mana ama aku Om...? Nggg... Nakal mana ama aku...? Hihihi..."

Tiba-tiba, Karnia mengarahkan sorotan handphonenya ke arah Clara lagi. Namun kali ini dia menyorot kearah bawah. Keselangkangan Clara yang terbuka lebar."Lihat deh Omm... Bagus mana...? Antara selangkangan Clara atau selangkangan aku...?"

"Glek.... Uhuk... Uhuk... Uhuk..."
Tersedak oleh air lirunya, Mike spontan terbatuk-batuk.

"Hihihi... Kenapa Om...? Kok sepertinya kaget gitu...?" Kekeh Karnia sambil mendekatkan camera hanpdhonenya ke selangkangan Clara lagi.
"ASTAGAAHH..." Kaget Mike menatap dengan seksama layar handphone yang menayangkan siaran langsung selangkangan putri kandungnya.

Walau Mike sudah sering kali melihat kaki beserta paha mulus putri kandungnya itu, tetap saja detak jantungnya mendadak melonjak-lonjak ketika ia melihat selangkangan Clara dengan rok seragam sekolahnya. Betis mulus tanpa bulu yang begitu jenjang, selangkangan putih mulus tanpa luka dengan semburat urat kehijauan yang muncul samar dibawah kulit putihnya, dan celana dalam berwarna biru muda yang seolah tenggelam diantara lipatan daging gemuk vaginanya.

"ASTAGA... Clara nggak pake celana dalam juga...?" Kaget Mike sambil terus menatap kearah layar handphonenya lekat-lekat. “Berani benar kamu Sayang…” Seru Mike sambil memperbesar tampilan layar handphonenya.

Melihat tampilan erotis Clara di layar handphonenya, membuat penis Mike makin berdenyut-denyut. Tangannya semakin gatal untuk terus mengusapi batang penisnya yang sudah penuh dengan darah birahinya.
“Ooohh… Claraa…” Desah Mike pelan sembari terus menguruti organ kejantanannya yang mulai mengeluarkan cairan precum.

Lagi-lagi, Mike memperbesar tampilan layar handphonenya. Dan sekali lagi ia memperhatikan celah-celah celana dalam Clara yang terselip diantara daging vaginanya. Berharap dapat menemukan kenakalan putri kandungnya lebih jauh.
"Eh... Yaahh.... Ternyata Clara masih pake celana dalam.... “Ucap dengan nada Mike kecewa sekaligus lega.

"Hihihi... Suka nggak Om...?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Karnia, Mike malah tenggelam dalam lamunannya.
"Iya Clara... Papa Suka... " Desah Mike pelan sambil terus mengurut penis tegangnya,
“Suka apanya Om…?”
“Oooohhh..… Papa suka ama semuanya Sayang… Kakimu… Pahamu… Celana dalem mungilmu… Ooohhh… Kamu ngebuat kontol Papa ngaceng banget Sayang... Oohhhh Claraaa... Kamu ngebuat kontol Papa nyut-nyutan Sayaaangg… " Tambah Mike terus mendesah tanpa sadar.

"Loohh…?Omm..?" Panggil Karnia.
"Ya Clara Sayang...?" Jawab Mike masih tak sadar dengan panggilan Karnia
"Kok daritadi Om nyebut-nyebut nama Clara mulu sih Om...? " Tanya Karnia yang tiba-tiba mengalihkan sorotan camera handphonenya kearah wajahnya, "Ini Karnia Om... Bukan Clara..." Celetuk gadis muda itu sambil tersenyum nakal.
"Eh…? Lohh…? Iiyaa.. Ka... Karnia..." Jawab Mike terbata-bata.
"Hihihi... Om ngigau ya...? Aku Karnia Om... Bukan Clara..." Tambah Karnia sambil menyorotkan camera handphonenya kearah Clara yang duduk diseberangnya, " Kalo Clara... Yang itu Oooommm... "

"Eehh.. Ngg... Iya... Karnia... "Jawab Mike sekenanya.
"Hayoooo... Om sange ya...?” Goda Karnia yang kemudan kembali menurunkan handphonenya dan menyorot kearah selangkangan Clara, “ Om nafsu ya...? Ngelihat selangkangan putri Om sendiri...?"
"Eee.. Ehhh… Kok kamu malah ngegodain Om sih...?"
"Hihihi... Biarin…. Biar Om makin sange..." Canda Karnia, “Masa ngelihat selangkangan anak sendiri sange Ommm…?”
“Heeehhh…. Kamu kok nakal banget sih Sayang...?"
"Waaahh…. Si Om parah niiihh…. Emang Om kepingin ya ngerasain anak sendiri…?”
“Ssssstttt... Udah ah udah… “ Sela Mike yang tak mau kelihatan mupeng karena penampakan selangkangan putri kandungnya, “"Om mah selalu sange Sayang... " Balas Mike mencoba mengalihkan pembicaraan, "Apalagi kalo kamu godain gitu.. Bikin Om makin sange lagi... "
"Hihihihi.... Masa Om…? Lihat dong Oooommm... Udah sesange apa Om sekarang..?"
"Kontol Om udah ngaceng banget Sayang..." Bisik Mike menjelaskan, “batang kontol Om… Udah berkedut-kedut banget…”
"Serius...? Coba Oom... Lihat lihat... " Girang Karnia

Mendapat permintaan mesum dari kekasih kecilnya, Mike pun segera meletakkan handphonenya di atas meja kecil yang ada disamping meja kerjanya. Menyandarkan handphone tersebut kedinding dan mengarahkan ketempat duduknya. Setelah itu ia menurunkan celana kerjanya lalu melemparkannya kesudut meja.

"Wwoooooww... Om dari tadi ternyata udah setengah telanjang ya Om...?" Tanya Karnia heboh.
"Iya Sayang... Gara-gara ngelihat kenakalan kamu inih... " Jawab mike melalui headset bluetoothnya sambil terus mengelus-elus batang penisnya yang makin memerah.
“Gara-gara ngelihat aku… Apa gara-gara ngelihat selangkangan anak Om sendiri niiihhh….?”
“Heeeehhh… Kok balik lagi ke selangkangan Clara sih…?”
"Hihihihi… Ya kali aja om beneran pengen ngerasain selangkangan putri Om…”

“Kamu nggak tahu saja sebenernya Karnia… Kalo Om kamu ini memang sangat kepingin merasakan jepitan vagina putri kandung Om sendiri….” Batin Mike sambil tersenyum penuh arti, “Itu hanya masalah waktu Sayang… Cepat atau lambat…. Om pasti akan dapat menikmati urutan vagina sepupumu itu…”

“Astagaa Ooomm.. Itu kontol Om… Kok makin gedhe aja siiih... ? Bikin memek aku makin pengen disodok-sodok aja... Hihihi..." Kagum Karnia yang melihat lawan bicaranya terus-terusan mengurut batang kejantanannya.
"Bener nih...? Memek kamu pengen Om sodok-sodok...? "
"Iya Om... Ooohhh.. Ngelihat kontol Om ngebuat memek aku makin basah lagi deh Om...Shhhh...Oohh..."
"Sama Sayang... Ngelihat kamu ngobel di tempat umum juga ngebuat kontol Om pengen ngecrot..."
“Uuuhh.. Mau dong Ommm… Dipejuin ama kontol besar Omm…”
“Bener nih…?”
“Iya Ommm…. Yang banyak ya Ooomm…”
“Astaga Karniaaa… Kamu tuh ya nakalnya banget banget banget dehhh… Bikin Om makin kelojotan aja…” Seru Mike yang makin mempercepat kocokan tangannya di batang penisnya

"Eh Ommm… Pejuhnya…. Jangan dikeluarin sekarang Om…” Potong Karnia pelan.
“Ssshh.. Emang kenapa Sayang…? Oooohhhh…” Desah Mike makin keenakan
“Nanti siang Om ada acara nggak...?" Tanya Karnia.
"Emang kenapa Sayang...?"
"Maen kerumah aku dong Om..."
"Hmmm.... Mau ngapain...?"
"Buang pejuhnya di memek aku aja Ommm..."

TENG TENG TENG....
TENG TENG TENG....
Ditengah masturbasi tanggung mereka, tiba-tiba suara lonceng istirahat sekolah berbunyi.

"Aaaahhh... Siaall... Cepet amat sih jam istirahat kelar..." Kesal Clara sambil memukulkan tangannya ke meja kantin. Membuat Karnia yang benar-benar terlena akan gejolak birahinya langsung terkejut kaget.
“Eee.. Eeeehh… Clara… Ka.. Kamu ngagetin aja….” Celetuk Karnia spontan.

“Ngehe nih Mang Sukri… Seenak-enaknya ngebunyiin bel sekolah….” Gerutu Clara yang kemudian celingak-celinguk melihat kondisi sekitar, menatap kearah gerombolan siswa yang mulai beranjak meninggalkan area kantin sekolahan. "Level belom juga tamat... Udah harus masuk kelas...." Tambahnya lagi sambil berdiri dari tempat duduknya. "Yuk cabut Saayy...."

"Eeehh.. Iii.. Iyaa... Aduh... Nggg... Anu... Bentaran..." Jawab Karnia bingung sekaligus panik karena nafsu birahinya belum juga tersampaikan. Antara menuntaskan kobelan jemari tangannya disitu, atau mengikuti ajakan Clara masuk ke kelas.
“Ayo Karnia… Balik ke kelas…” Ajak Clara sambil bergerak dari tempat duduknya.
“Eeh.. Iya bentaran….” Jawab Karnia tanggung.

Sambil menahan gatal divaginanya, mau tak mau gadis manis itu buru-buru mencabut tusukan jemari tangannya dari liang kenikmatannya dan menurunkan bawahan roknya

"Kamu kenapa Say...?" Heran Clara melihat tingkah kikuk sepupunya.
"Eehh.. Nggg....Anu… Itu…. " Bingung Karnia
"Udah aaaah… Yuk Say... Balik ke kelas..." Ajak Clara lagi sambil bergerak kearah Karnia duduk.

Tahu Clara mendekat kearahnya, Karnia makin bingung. Ia buru-buru mematikan video call dengan ayah Clara itu dan memeperkan jemari tangan yang berlumuran lendir birahi kebawah meja.

"Ngggg... Kamu duluan aja deh Say... Aku mau bayar makanan dulu... " Ucap Karnia lagi.
“Ngapain bayar…? Khan kita masih punya simpanan duit di Mbok Darni…” Balas Clara dengan wajah bingung.
"Eeeh.. Iya ya…” tanya Karnia.
“Iya Saaay… Kita masih punya deposit….” Jawabnya lagi, “Mbokk Daarniiii… Bayarnya pake sisa uang yang kemaren yaaa…” Teriak Clara lantang ke penjaga kantin.
“Iya Neeeenngg…” Jawab Mbok Darni sambil mengacungkan jempol

“Tuuuhh… Beres… “ Jawab Clara sambil tersenyum lebar, ”Yuk Say balik kekelas…”

“Nnnnggg… Kalo gitu… Aku mau ketoilet bentaran....Perut aku tiba-tiba mules..." Bingung Karnia yang kehabisan alasan, “Beneran deh… Kamu buruan aja….” Pinta Karnia lagi, seolah memaksa Clara supaya pergi meninggalkannya.

Karnia tahu jika ia tak segera menuntaskan rasa birahinya, seharian nanti pasti ia akan merasa gelisah. Oleh karenanya, ia harus menuntaskan rasa gatal di vaginanya itu, sesegera mungkin. Dan menurut Karnia, hal yang paling mudah ia lakukan untuk menuntaskan rasa birahinya adalah dengan cara bermasturbasi di toilet sekolahan.

Namun sepertinya, Karnia tak bisa membohongi Clara semudah itu. Melihat gerak-gerik aneh sepupunya, Clara sadar jika sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan darinya.

"Hmmm.. Yaudah kalo kamu mau aku duluan.... Aku balik kekelas duluan ya..." Ucap Clara dengan berpura-pura kecewa.
"I.. Iyaaa.. Mending kamu ke kelas duluan deh..." Jawab Karnia sedikit lega.
"Ehh.. Tapi Say... Selagi kamu ketoilet.... Aku boleh pinjem hape kamu bentaran... ? Punya aku lowbet banget niih..." Potong Clara yang kemudian menunjukkan layar handphonenya yang mati.
"Eeehhh... Pinjem hape...? Nggg... Anu...."
"Ayolaaahh Saaay... Bentaran doang koookk..." Pinta Clara lagi, "Nantiii... Pas kamu selesai dari kamar mandi... Aku langsung balikin ini hape kekelas kamu deh...."
"Nggg... "
"Kalo nggak boleh.... Satu menit aja deh... Mau ngabarin si monyet buntung aja kok...." Tambah Clara sambil menyunggingkan bibir merahnya lebar-lebar, "Pleeeaaassseeeee....."

"Nnnngggg.... Oke deh..." Balas Karnia tak mampu memberikan alasan sambil memberian hapenya kepada Clara, "Satu menit aja loh yaaa...." Tambah Karnia mewanti-wanti
"Hihihi... Iyaaaa iiiyyaaaaa.... Makasih ya Saay...." Jawab Clara sambil menyambar handphone sepupunya.

Dari ujung matanya, Karnia melihat gerak-gerik Clara ketika menggunakan handphonenya. Termasuk ketika ia melihat mata sepupunya itu yang untuk sejenak terbelalak melihat sesuatu yang ada pada layar handphonenya.

"Apa Clara mencoba mencari tahu siapa lawan videocall aku barusan...?" Panik Karnia ketika mendapati alis Clara mulai bertaut. Tanda jika ia sedang berpikir keras. "Bahaya nih kalo Clara tau jika aku punya hubungan spesial ama Om Mike..."
Dalam kekhawatirannya, Karnia mencoba mencari tahu apa yang sedang Clara lakukan dengan handphonenya. Mengapa ia terlihat begitu serius dengan percakapannya.

Namun, sebelum Karnia berhasil melakukan tindakan mata-matanya, jemari lentik Clara sudah terlihat sibuk mengetik-ketik pesan dan sigap berlempar-lemparan pesan sebelum akhirnya mengembalikan handphone Karnia ke pemiliknya.

"Udaaaahhh seleeesaaaaiiiii...." Girang Clara menyodorkan kembali handphone Karnia sambil kembali memamerkan senyum manisnya lagi.
"Fiiiuuufff... Syukur deh.... Aku udah bener-bener kebelet nih..." Jawab Karnia lega, karena ternyata Clara tak melakukan apa yang ia pikirkan.
"Yaudah kalo gitu... Aku balik ke kelas dulu ya Say... " Balas Clara
"Ooo.. Okee..." Jawab Karnia kikuk.
"Deeeyyy... See u after school..." Tambah Clara lagi yang kemudian berjalan menjauh sambil melambaikan tangan.
"Deeeeyyyy...." Jawab Karnia menyunggingkan senyum leganya karena pada akhirnya bisa melanjutkan masturbasinya sesegera mungkin.

***

Tak lama setelah meninggalkan Karnia, tiba-tiba pikiran Clara menjadi kalut, gelisah, dan tak karu-karuan. Detak jantungnya meninggi. Memompa darahnya dengan kecepatan penuh ke seluruh penjuru tubuhnya. Nafasnya terhisap dan terhembus dengan kencang. Dan yang paling aneh, Clara merasakan jika tubuh dan organ vitalnya menghangat. Terasa sangat hangat.

"Ooohh... Kenapa dengan tubuhku ini...?" Batin Clara yang mendadak merasa begitu gerah pada bagian leher, dada, dan selangkangannya. "Perasaan apa ini...?" Tanyanya lagi sambil meraba organ kewanitaannya dari luar seragam sekolahnya.

"Astaga... Rasanya kok aneh sekali...?" Heran Clara yang sama sekali tak pernah merasakan keanehan seperti itu pada tubuhnya. Terlebih ketika ia menekan-nekan area selangkangannya, muncul rasa gatal aneh yang muncul seiring debaran detak jantungnya, "Hangat...."

"Kenapa ini ya...? Ada apa dengan diriku...? Ooohh… Aku kenapa ini....?"

Tak mampu menjelaskan tentang apa yang sedang terjadi pada dirinya, Clara buru-buru berjalan kearah kelas. Berharap perasaan aneh pada tubuhnya itu dapat segera menghilang. Namun, seiring dengan langkah kakinya yang tergesa-gesa, membuat gesekan kain dan kulit tubuhnya menjadi sangat terasa. Terlebih lagi, Clara merasa jika gesekan pangkal paha dengan kain celana dalamnya terasa begitu aneh. Lembab dan basah.

"Aduuuhhh... Kenapa sih dengan tubuhku ini...?" Heran Clara tak habis pikir sambil terus mempercepat langkah kakinya menuju kelas.

"Apa ini karena ulah aneh Karnia barusan...?" Tanya Clara mencoba mencari tahu.
"Apa ini karena hubungan Karnia dengan Papa....?" Tambahnya lagi sambil terus berpikir.
"Apa ini karena...........?"

Tiba-tiba, raut wajah Clara yang semula riang, mendadak suram. Tertekuk sebal, penuh dengan emosi. Dan deburan amarah.

"Karena aku cemburu....?"


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com