𝐈𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 [𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏𝟑]

ambar menunggu dengan sabar pak siswanto menyelesaikan makan siomay yang dia belikan tadi.
kegilaan yang dialamai ambar karena pak siswanto siang itu di sekolah anaknya ternyata belum selesai.

setelah menyuruh andi untuk naik taksi ke rumah sendiri, amabr masih tinggal di sekolah andi dengan alasan konsultasi dengan pak siswanto.

tentu saja itu hanya kedok yang diberikan pak siswanto untuk menutupi kegilaannya yang akan segera dilakukannya.

ambar tahu pak siswanto akan berbuat aneh aneh lagi namun dia tidak tahu pasti apakah yang akan terjadi selanjutnya.

satu yang pasti saat ini ambar tengah berdiri telnajng bulat tanpa pakaian di depan kepala sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.

pak siswanto masih tampak berpikir keras dengan apa yang harus dia lakukan pada ambar yang berdiri di depannya.

pak siswanto berjalan mengitari ruangan menuju meja kerjanya dan menarik laci di sampingnya untuk mencari cari sesuatu.

pak siswanto mengambil beberapa buah boardmarker dan menjejalkannya dalam vagina ambar yang merah merekah.

'aaahhhhh...pak...sssshhhhh'

'haha lihat ini bu spidolnya masuk semua dalam memek ibu'

'aduh pak sudah pak'

pak siswanto melesakkan spidol spidol itu dengan paksa dalam vagina ambar yang masih basah dengan cairan kewanitaannya.

dengan iseng pak siswanto memutar mutar spidol itu dalam vagina ambar membuatnya menggelinjang keenakan.

pak siswanto lalu mengambil dua buah penjempit kertas berukuran sedang lalu menjepit kedua puting ambar dengan benda itu.

'akkkkkkkhhhhhhh pak sakit'

'sudah sudah jangan teriak teriak bu'

'sakit pak akhhhhh'

'nanti kalo kedengeran orang gimana bu?'

pak siswanto kembali iseng dengan menarik penjepit kertas itu sehingga puting mabr yang tegang ikut tertarik dan menyemprotkan air susu.

pak siswanto melanjutkan dengan mengaduk aduk tas kerja yang dibawa ambar dan mengambil kacamata baca milik ambar.

'anda pasti akan lebi cantik kalo pakai ini'

pak siswanto memasangkan kacamata itu ke wajah ayu ambar yang sudah pasrah dengan nasib yang menimpanya.

'anda benar benar cantik sekali dengan kacamata ini'

'ah terima kasih pak'

'anda adalah lonte yang cantik'

'akh iya pak saya lonte'

pak siswanto lalu mengambil jaket miliknya yang berukuran besar dan memakaikannya pada tubuh telanjang ambar.

'ayo bu kita jalan jalan'

'ah tapi pak'

'saya kan tunjukkan setiap sudut sekolah ini pada ibu'

'akh baik pak'

mereka berdua lalu berjalan keluar ruangan dan mulai menyusuri tiap sudut sekolah yang sudah sepi itu.

mereka berjalan melewati tiap ruangan yang ada di sekolah itu dengan santai seolah tidak terjadi apa apa.

'ibu ndak bosan ya?'

'maksud bapak?'

'jaket itu menutupi semua tubuh ibu'

'akh tidak pak'

'sekolah ini kan sudah sepi ayo buka sedikit bu'

'akh tapi pak'

'ayolah lonte seperti ibu pasti akan suka kalo sedikit buka bukaan'

'akh iya pak saya suka seperti itu'

'sekarang buka sedikit bagian susu ibu biar keliatan bebas'

'baik pak'

ambar membuka bagian depan jaket yang dipakainya sehhingga tersembulah payudaranya yang penuh dengan susu itu.

'bagaimana pak seperti ini?'

'eh yah bagus seperti itu'

mereka melanjutkan jalan jalan mereka menyusuri sekolah ketika matahari semakin condong ke arah barat.

'ayo kita kesana'

pak siswanto menunjuka ke arah halaman tenga sekolah yang difungsikan sebagai lapangan olah raga sekaligus upacara tiap senin.

'jalannya lambat sekali bu'

'akh maaf pak'

'ayo lebih cepat'

pak siswanto menarik jaket yang dipakai ambar sampai terlepas sehingga ambar kini bertelanjang buat di tengah lapangan.

'akh saya kebelet pipis pak'

'kalo begitu pipis saja disini bu'

'tapi pak saya malu'

'buat apa malu, hahha biar ibu mirip anjing'

'akh iya pak mirip anjing'

'kalo begitu ayo ibu buang air seperti anjing'

'baik pak'

ambar dengan menurut merangkak di tengah lapangan dengan tubuh telanjangnya lalu mengangkat kaki kirinya.

'hnnnnnnhhhhhh'

krcukkkkk krcukkkkk krcukkkkkk

'aaaahhhh...ahhhhhh'

'haha bagus bu setelah ini saya akan memberi hadiah untuk ibu setelah selesai buang air ahhaaaaahaha'

spidol yang tadi tertancap pada vagina abar ikut terlepas ketika ambar buang air di tengah halaman sekolah itu.

'sudah bu hahaha?'

'sudah pak'

'ayo sekarang bersihkan memek ibu'

'pake apa pak?'

'ibu kan anjing tinggal gesekin memek ibu dengan tangan ibu'

ambar pun menurut dan mengelap vaginanya yang penu dengan air seni itu dengan telapak tangannya sendiri.

'hahah bagus'

'akhhh pak'

'benar benar anjing yang penurut'

'akh iya pak saya anjing'

ambar pun mengelap bersih vaginanya sampai tidak ada air kencing yang tersisa lagi pada permukaannya.

'sekarang ibu mau kontol saya'

'akh iya pak'

'coba ngomong yang bener'

'saya lonte pengen dientot kontol bapak'

'hahaha bagus...bagus ayo sekarang kita ke ruangan itu'

pak siswanto menunjuk ke sebuah ruangan kelas yang ada di ujung lorong depan bagian sekolah dasar itu.

'buat apa pak'

'katanya pengen kontolku, kalo ndak mau ya sudah'

'akh baik pak'

ambar dan pak siswanto meninggalkan halaman tengah sekolah itu yang terdapat genangan air kencing ambar.

#####
mereka berdua masuk ke dalam sebuah ruangan besar yang berisi meja meja dan kursi serta papan tulis di dinding depannya.

tanpa di beritahu ambar segera memposisikan dirinya siap untuk di setubuhi oleh pak siswanto dengan penis besarnya.

ambar menunggingkan tubuhnya dan kedua tangannya bertumpu pada sebuah meja kayu besar di dalam ruangan kelas itu.

ruangan tempat ambar berada saat itu tidak lain dalah ruangan kelas 6 tempat andi anak semata wayangnya menuntut ilmu tiap hari.

'ah tolong pak cepat pak'

'akh kamu benar benar lonte bu hahaha'

'akh pak'

'sekarang katakan dimana ibu pengen dientot?'

'akh memek saya pak cepat'

'haha baiklah kalo begitu'

pak siswanto mendekatkan diri ke belakang ambar dan segera melesakkan penisnya masuk dalam vagina ambar.

perlahan lahan penis tu masuk dalam vagina ambar tanpa kesulitan karena sudah basah dengan cairan kewanitaan.

'akhh ennnakk memekku pak akh'

'baiklah kalo begitu'

pak siswanto mulai menggerakkan pinggulnya menyodok vagina ambar dengan penisnya yang besar dan panjang.

penis itu bergerak maju mundur dalam rongga vagina ambar, gesekan batang penis dan dinding vagina menghasilkan senasi kenikmatan tiada duanya.

'akkhhhh hyahhh pak terus lagi pak lagi'

'akhahahha bagaimana bu ennakkk hah?'

'hhhaaahhh enak pak ahhhh enak sekali'

penis pak siswanto terus menghujam dalam vagina ambar tanpa ampun memeberinya kenikmatan yang tak terlukiskan.

'aaaaahhhhhhhh kontolmu nikmat sekali pak akkhhhhh'

'ahhhhh...akhh...akhhhh'

'kontolmu bsar pak akhhhh memekku enak sekali akhhh'

'ughhh...ughhh...ughhh'

pak siswanto mengambil spidol di atas meja dan memasukkannya kembali namun kali ini dalam anus ambar.

pak siswanto menggerakkan spidol itu keluar masuk dalam anus amabr seakan akan ikut menyetubuhi anusnya.

'akkhhhhhhhhhh'

'ehmmm....shhhhh akh memekmu bu'

'akhhh pak spidolnya pak akhhhhhhh'

'akhhh jangan teriak teriak keras keras'

'akh anda ngentot saya keras sekali akhhh saya ndak kuat akh'

'ahhhhhh'

'memeku pak akhhhhh memekku nikmat sekaliiii akhh'

'ighhhhhhhhh'

pak siswanto terus menghujamkan batang penisnya dalam vagina ambar dengan sekuat tenaga membuat tubuhnya berguncang guncang.

'kamu suka dientot seperti ini?'

'akhhh suka sekali pakkkk akhhhhhhhh'

'ayo bu kita pindah kesana'

'tidak usah pak disini saja'

'ayo cepat, kalo ndak mau saya hentikan genjotan memek ibu'

'akh baik pak'

ambar menuruti perintah pak siswanto dan mengikutinya untuk berpindah posisi tanpa melepas penis dari vaginanya.

pak siswanto mengajak ambar berpindah ke meja murid paling depan sehingga posisi mereka menghadap ke belakang kelas.

'sekarang lihat bu, anda sedang dientot di kelas anak anda sendiri'

'akhhh saya suka pakkkkk akhhhhhh'

'coba bayangkan anak anda dan teman temannya sedang menonton anda dientot seperti ini'

'akkhhhh...akhhhh...akhhh'

'anda benar benar lonte bu hahaha'

'akhhh iya pak saya lonte murahan'

'kalo begitu ibu harus saya hukum'

'akh iya pak hukum saya entot saya di depan anak saya dan teman temannya akhh'

'akhhh...akhhh...akhhhhh'

'iiighhhhhhhh'

'aaaaaaaaahhhhh'

'terus pak lebih dalam terus akhhh'

'akh baiklah lonteku'

'akhhh...akhh...akhh'

pak siswanto semakin cepat menyodok vagina ambar dia meraskan orgasme sudah hampir sampai pdanya.

'saya mau keluar pak akhh'

'akh saya juga bu, kita keluar bersama sama akhh'

'iya pak kita keluar bersama'

'saya akan keluar di dalam memek ibu akhh'

'akh iya pak keluarkan semuanya dalama memek saya akh'

'jadi ibu mau dihamili di depan kelas anak ibu akhh'

'akhhh ya pak hamili saya akhhh'

'baiklah kalo begitu terima pejuhku bu akkkhhhhhhhhhhhh'

'akhhhhhhhhhhhhhh..........ennnakkkkkkkkhhhhhh'

ambar terus menerus mengalamai orgasme tanpa henti, vaginanya terus memuntahkan cairan bercampur sperma pak siswanto.

'akhhh saya ndak bisa berhenti akh'

'terus bu terus keluar terusss'

'akhh ini nikmat sekali pak akh nikmat'

#####

beberapa hari setelah itu ambar sedang berada di rumah sendirian, ketika sedang membersihkan rumah.

dia sedang menyapu seluruh lantai rumah dan semua ruangan tak terkecuali kamar tidur anaknya, andi.

ketika sedang menyapu kolong tempat tidurnya ambar merasakan ujung sapunya mengenai sesuatu.

'eh apa itu ya'

ambar membungkukkan badannya dan melihat ke lantai di bawah kolong tempat tidur yang baru dia sapu itu.

'ini apa ya?'

ambar mengambil benda yang mengenai ujung sapunya dan menariknya keluar dari bawah kolong tempat tidur.

'hah kotak apa ini'

ambar penasaran dan mencoba membuka isi kotak yang baru saja dia temukan itu di dalam kamar anaknya.

'andi nyimpen apaan sih ini'

DEGGGGGGGGG

ambar begitu terkejut ketika membuka kotak itu dan mendapati barang yang ada di dalamnya.

dia melihat salah satu celana dalamnya tergeletak dalam kotak itu dan terkejut bagaimana benda itu bisa disana.

'akh ini kan celana dalamku yang hilang'

'akh kenapa andi bisa memiliki ini'

'aku kan ibu kandungnya sendiri'

'bagaimana bisa andi bernafsu denganku'

ambar begitu bingung mengetahui anak semata wayangnya sudah menginja remaja dan menganggap ibunya sebagai objek seksualnya.

BERSAMBUNG ...


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com