𝐈𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 [𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟖]


mobil sedan putih terparkir di parkiran sebuah sekolah sd swasta di salah satu sudut kota semarang.

teriknya sinar matahari tidak membuat seorang wanita turun dari mobilnya yang sejuk oleh pendingin udara.

ambar kini sedang berdiri di pelataran SD tempat andi bersekolah untuk menemui pak siswanto, sang kepala sekolah.

'ini mungkin yang terbaik' batin ambar

'aku harus tegas pada pak siswanto'

'aku tidak ingin pak siswanto memanfaatkanku dalam keadaan seperti ini'

'meskipun resikonya harus keluar dari sekolah'

ambar berjalan mantab menyebrangi lapangan tengah sekolah dasar itu lalu berjalan menyusuri selasar depan kelas.

dia sudah hafal dengan ruangan di sekolahan andi sehingga tidak sulit baginya untuk menemukan ruangan pak siswanto.

'tok tok tok'

ambar mengetuk pintu ruangan kepala sekolah yang terbuat dari kayu jati itu, dan menunggu jawaban dari dalam.

'saya tidak akan membiarkan dia melakukan hal sama padaku' batin ambar.

'apa ndak ada ya pak siswantonya?' batin ambar penuh tanya.

pintu ruangan yang tidak tertutup sempurna embuat ambar bisa melihat ke dalam ruangan kantor pak siswanto.

'eh ndak dikunci?'

penasaran ambar masuk ke dalam ruangan tanpa permisi lebih dahulu, hingga akhirnya sesosok tangan membekap hidung dan mulutnya.

tiba tiba rasa kantuk hebat menyerang ambar hingga dia tidak sadarkan diri dan tubuhnya jatuh dalam pelukan seorang laki laki yang telah membekapnya.

#####

ambar terbangun dari tidurnya ketika cipratan air mengenai wajahnya yang putih nan ayu.

sedikit demi sedikit matanya terbuka dan dia bisa melihat jelas sosok lelaki yang berdiri dihadapannya.

'pak siswanto' ambar terkejut melihat pak siswanto dihadapannya.

lebih terkejut lagi mabar ketika menyadari dia berdiri pada posisi kedua tangannya terikat keatas tubuhnya.

'pak pak jangan pak tolong' ambar menyadari kejadian beberapa hari yang lalu akan terulang lagi.

'coba saya tebak ibu pasti kangen dengan saya kan haha?'

'bukan pak tolong lepaskan saya dulu'

'ibu pasti masih mau seperti yang kemarin kan?'

'eh bukan eh'

pak siswanto tiba tiba mendekat dan mencengkram payudara ambar yang membusung indah lalu meremas remasnya kasar.

'ibu berani masuk ke ruangan saya tanpa permisi'

'eh iya pak maaf'

'maaf saja tidak cukup, ibu harus dihukum'

pak siswanto menarik paksa kemeja putih yang dipakai ambar keluar dari roknya lalu membuka kancing bajunya satu persatu.

'tolong lepskan saya pak, atau saya berteriak'

'silakan saja bu, tidak akan ada yang mendengar'

buah dada ambar membusung dihadapan pak siswano hanya tertutup bh yang terlihat sesak emnampung buah dadanya.

pak siswanto lalu melanjutkan membuka ritsliting rok ambar dan memelorotkannya hingga ke mata kakinya.

'ah ibu pakai celana dalam yang seksi sekali, psati ini spesial buat saya kan?'

'bukan tolong pak leapaskan saya'

'yang benar bu, sekarang saya buka celana dalam ibu'

'hnn..mmnnnnnnn'

'huh lihat bu memek ibu basah dan merah sekali?'

'mmmnnhhhh'

'ibu pasti rindu sodokan kontol saya kan?'

'akh tidak'

pak siswanto mengambil sebuah botol obat dari meja di sampingnya dan membawa bersamanya ke arah ambar.

pak sis lalu memutar tutup botol yang mirip pasta gigi itu dan memencet keluar isinya keluar di telunjuk jarinya.

'sebentar lagi, saya akan membuat ibu keluar berkali kali'

'apa itu pak?'

'ini obat perangsang, harganya mahal tapi cukup setimpal buat ibu'

pak siswanto lalu mengmasukkan jari telunjuknya yang sudah dilelehi gel berwarna putih kedalam vagina ambar.

'ah tolong tunggu dulu akhhhh'

'aaahhh sudah pak tolong'

'saya akan mengoleskan ini keseluruh vagina ibu'

'akkhhhhh tunggu pak berhenti'

tangan pak siswanto terus mengocok ngocok vagina ambar yang kini semakin basah oleh cairan kelaminnya sendiri.

'ahhhhhhh...ahhhhh.....ahhhhh'

'ibu benar benar basah sekarang'

'akkhhhh...akhhhh vagina saya panas sekali pak panasss akh'

'detak jantung ibu berdetak hebat juga kan?'

'akhhhhhh panas sekali akh tubuhku pak'

'wow memek ibu merah sekali dan seamkin basah'

'akhh...pak akhhh'

'lihat klitoris ibu jadi sebesar ini'

pak siswanto dengan sengaja menyentil klitoris ambar yang membengkak hingga seukuran kacang.

sementara puting ambar juga ikut menegang maksimal dan mulai meneteskan air susu meskipun masih tertutup bh.

'akhhhhh....'

'ennnak kan bu hahaha?'

'akhh saya sudah ndak kuat akhhhh'

pak siswanto melepas bh yang dia pakai lalu mulai meraba buah dada ambar yang menggantung bebas.

'akhh pak jangan diremas pak saya mau keluar akh'

'diremas begini'

pak siswanto lalu menarik kedua puting ambar dengan kuat keatas sehingga membuatnya berteriak.

'akkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhh'

'ibu mau dikocokin lagi hah?'

'iyah pak tolong dikocok lagi'

'maksud ibu seperti ini?'

'akhhhhh...iya akhhhhhhhh terus pak akh'

pak siswanto lalu melanjutkan kocokan jarinya pada vagina ambar, membuat ambar mengatupkan mulutnya menahan nikmat.

'ruangan ini kedap suara bu, silakan ibu berteriak sesuka ibu'

'akhhhh ya pak iyaaaaaaaaaaa'
####

'saya penasaran apakah ibu bisa tahan dengan ini'

pak sis mengambil sebuah vibrator dari saku celananya, lalu menjeptikannya pada puting payudara ambar.

'apa ini pak akhhh'

'ini vibrator bu, biar ibu tambah enak'

pak siwanto lalu menghidupkan vibrator itu sehingga membuat puting ambar yang tegang bergetar hebat karenanya.

'kyaaaahhhhhhh'

'jangan lupa disini juga'

pak siswanto juga menjepitkan satu buah pada klitoris ambar yang berwarna merah dan berukuran sebesar kacang.

'aaahhhhhhhh'

'ibu kan berteriak keenakan dengan ini'

pak siswanto juga memasukkan sebuah vibrator tongkat berukuran besar dalam vagina ambar secara paksa.

'akkhhhhhhhh.....'

'gimana bu haha'

'saya keluar pak saya keluar akhhhhhhh'

pak siswanto mengoleskan obat perangsang itu juga pada penisnya setelah dia melepas celananya.

dia melumuri seluruh permukaan penisnya dengan obat perangsang itu hingga terlihat mengkilat oleh pantulan cahaya.

'akh itu belum semua ibu, sekarang baru yang sebenarnya'

pak siswanto memasukkan penisnya dalam anus ambar yang sempit membuatnya berteriak kesakitan.

'hyyyaaaa.......sakit pak akhhhhhh'

'ayo bu keluar sekeras mungkin seperti pelacur'

pak siswanto mulai menggenjot anus ambar dengan penisnya yang terlihat sesak di dalamnya.

'ahhhhhhhnnnnnnn...ahhhh...sudah pak'

'ayo saya kocok juga memek ibu'

pak siswanto menggerakkan vibrator tongkat dalam vagina ambar dengan tangannya membuatnya semakin menggelinjang tidak karuan.

'akkkhhhhhhh...agghhhh'

pak siswanto juga meremas remas puting payudara ambar sebelah kiri dengan jari jari tangannya sesekali putingnya juga ditarik dan dipelintir.

'akhhhh.....memekku pak akhhhh'

'gimana bu ennnak hahaha?'

'iyyya ak ennnnak akhhhhhhhhh'

pak siswanto terus menerus menggenjot anus ambar dengan liar hingga ambar sampaiorgasme untuk kesekian kalinya hari itu.

'hahah ibu benar benar pelacur yang ndak bisa berhenti orgasme'

'akkhhhhhhhh memekku pak akhhhh'

'sekarang saat pelatihan baru buat ibu'

'akhhh iya pak'

'terima pejuhku bu akhhhhhhhhhhhhh'

'akhhhh pejuhhhhhhh pejuhhhhhhhh'

setelah memuntahkan semua spermanya dalam anus ambar pak siswanto menarik penisnya yang sudah lembek dari vagina ambar.

'akh jangan dicabut akhhhh'

'kenapa bu masih mau lagi?'

'akh memek saya pak masih gatal akh'

'tapi ibu harus pulang sekarang, anak ibu sudah nunggu di depan tuh'

'akkhh tapi pak akh'

'udah bu, ndak apa apa, yang penting ini dipakai terus ya vibratornya'

'ya pak'

'mulai sekarang ibu harus mematuhi perintah saya, paham?'

'i...iya pak'

'sudah bu sekarang pulang, itu dipakai dulu pakaiannya'

ambar pun menuruti semua perkataan pak siswanto dan segera memakai bajunya kembali dengan vibartor masih terpasang di puting, klitoris dan vaginanya.

####

'akhhhhh....ssshhhhh....'

ambar berjalan keluar meninggalkan ruangan tempat nya melayani nafsu bejat laki laki yang berprofesi sebagai guru sekaligus seorang kepala sekolah itu.

ambar berjalan dengan kaki menyeret karena selangkangannya yang penuh dengan vibrator belum lagi anus nya yang baru saja diperawani pak siswanto.

ambar melihat dari kejauhan andi anak semata wayangnya tengah duduk di depan kelas dan berjalan menghampirinya.

sperma pak siswanto yang begitu banyak mengalir dari lubang anusnya melewati paha hingga betisnya saat ambar berjalan.

untungnya keadaan sekolah sudah sepi sehingga tidak ada yang melihat dan andi pun sepertinya tidak menyadari atau melihatnya.

'adik nungguin ibu ya?'

'iya, darimana sih bu?'

'habis ketemu pak siswanto'

'tapi kok lama banget sih?'

'iya maaf, ngobrol ndak liat jam tadi'

'yaudah yuk ma pulang'

'yuk'

wajah ambar nampak memerah dan berkeringat karena sedari tadi semua bagian sensitif tubuhnya bergetar karena vibrator yang terpasang.

hal itu tidak lepas dari perhatian sang anak yang menyadari hal aneh terjadi pada ambar sejak mereka bertemu.

'ibu kenapa tho?'

'emang kenapa dik'

'kok dari tadi keringetan terus padahal ac nya dingin lho'

'ndak tau ini dik'

ambar berusaha mengelak dan berbohong dari pertanyaan anak semata wayangnya itu dari apa yang sebenarnya terjadi.

karena sebenarnya semenjak mereka bertemu tadi sudah 3 kali ambar mengalami orgasme karena bagian sensitifnya yang terus dirangsang.

'ibu sakit ya?'

'eh ibu cuma ndak enak badan paling dik' jawab ambar sekenanya. 'eh adik mau makan apa?'

ambar berusaha mengalihkan topik pembicaraan agar andi tidak terus bertanya apa yang sedang terjadi pada dirinya.

'ehm terserah ibu aja'

'nanti goreng nugget aja dik'

'iya deh bu'

suasana kembali hening di dalam mobil yang tengah melaju menembus jalanan berdebu sore itu antara ibu dan anak didalamnya.

'eh iya dik sekolahnya gimana?'

'ndak gimana gimana kok bu'

'ibu dapat laporan kalo nilai kamu kurang'

'.....'

'dik makanya jangan main terus ya'

'andi kan kalo maen juga cuma sebentar'

'iya tapi sekarang adik sudah kelas 6 lho, mau masuk smp harus rajin rajin belajar ya?'

'iya'

'janji ya?'

'iya adik janji'

BERSAMBUNG ...


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com