𝐌𝐚𝐲𝐚, 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟎𝟕

 


Pak Bogo mendekati istriku dan berkata.

“Enak, lonte?”

Maya tak bisa menjawab, dadanya naik turun, nafasnya begitu berat setelah menuntaskan syahwat milik pak RT barusan. Pak Bogo lalu mengangkat tubuh Maya dan menghempaskannya ke sofa.

“Jangan dicoblos dulu, Bogo!” kata pak Bazam.

“Kenapa?”

“Sebentar.”

Kulihat pak Bazam mengambil gelas yang tadi dipakai Maya, ia hampiri istriku dan berjongkok.

“Nghhhhhh,” istriku melenguh pelan.

Dikarenakan pak Bazam mengorek lubang pantatnya untuk mengeluarkan sperma pak RT yang ia tadah dengan gelas tadi. Merasa cukup maka pak Bazam berdiri.

“Silakan lanjut hahahaha!”

Pak Bogo juga tertawa dan mengocok penisnya di hadapan vagina Maya.

“Ngangkang, sayang,” pak Bogo meremas payudara istriku.

Istriku dengan lemah mengangkat paha kiri nya untuk memberikan ‘WILAYAH BEBAS HAMBATAN’ bagi pak Bogo untuk melakukan penetrasi di vaginanya.

“Nghhhhhh,” Maya kembali melenguh menikmatinya saat penis pak Bogo mau memasuki vaginanya.

Penis pak Bogo akhirnya masuk seutuhnya didalam vagina Maya, dan betapa sesaknya vagina Maya menerima penis besar itu yang membuat dinding-dinding vaginanya saja terlihat ketat. Tapi yang namanya vagina itu elastis, meski sempit bagi Maya, tapi vaginanya itu mampu mengimbanginya.

“Oohhhhhhhh!!!! Ngghhhhhhh!!!!” Maya mulai mendesah saat penis Pak Bogo keluar masuk dari vaginanya.

“Slrrrrppp!!” sementara pak Bogo menjilat betis Maya yang menempel di pundaknya.

Suara PLOK! PLOK! PLOK! Yang basah begitu seksi terdengar. Dari kejauhan ini aku bisa melihat penis pak Bogo berkilauan karena dibasahi oleh air vagina milik Maya yang sebelumnya sudah orgasme 3 kali.

“Hehehehe,” pak RT duduk di samping Maya dan meremas payudaranya, “Pengen nenen, tadi saya lihat ada susunya.”

“Nenen saja, pak! Gratis! Hahahaha!” pak Bazam tertawa.

“Boleh ya dek?”

Dan benar. Maya sudah mulai terbiasa dengan penis pak Bogo, itu bisa dilihat dari tingkahnya yang tak lagi banyak mendesah hebat seperti tadi. Maya yang tubuhnya bergoyang karena digenjot lalu menoleh.

“Iya....”

Pak RT lalu mencaplok puting kanan payudara Maya yang membuat istriku merem melek merasakan geli-geli nikmat pada putingnya yang sedang diisap. Lalu datang pak Komar menghampiri dan mengangkangi tubuh istriku. Penisnya yang tegak itu lalu dikocoknya di depan wajah Maya.

“Pemanasan dulu dek, hehehe.”

Maya mengerti maksudnya, ia membuka mulutnya dan membiarkan penis pak Komar memasuki mulut indahnya itu. Pak Komar memegang kepala Maya dan mulai menggenjotnya pelan.

“UUUBBHHHHH!!!” suara Maya tertahan karena penis itu.

Tubuh Maya semakin mengkilat karena keringat dan suasana semakin gelap di dalam rumah ini. Tapi tak lama terang kembali dari hadirnya cahaya lampu.

“Sepertinya mau hujan. Di luar mendung,” kata Pak Bazam menghampiri.

“Kalau begitu saya harus cepat!!” Pak Bogo mempercepat genjotannya.

Sofa sampai bergerak mundur sedikit demi sedikit karena sodokan pria hitam kekar ini, begitu juga tubuh Maya yang menerima sodokannya.

“OOOOOHHH!!” Pak Bogo lalu mengerang dengan kepala ke atas dan semakin dalam menancapkan penisnya.

Aku tahu dia memuntahkan spermanya di dalam vagina istriku. Setelah itu ia tarik pelan-pelan penisnya ke belakang dan meluberlah cairan sperma kental dari vagina Maya.

Pak Bazam lagi-lagi menadah sperma yang mengalir itu dengan gelas dan membiarkan sperma itu mengalir masuk ke dalam gelas.

Pak Komar juga mengeluarkan penisnya dari mulut Maya lalu turun dari sofa dan Maya terengah. Pak Bogo menyodorkan penisnya ke arah mulut Maya dan Maya tahu apa tugasnya, ia kulum penis hitam itu untuk membersihkannya.

“Kalau begitu pergi sebentar, nanti saya ke sini lagi,” pak Bogo berjalan menuju tempat dia membuka baju.

Pak Bogo lalu pergi. Sementara Maya masih menjadi santapan 3 pejantan yang kulihat ini. Kulihat Maya diangkat mereka ber 3 menuju lantai yang terlapis karpet lagi dan sekarang giliran Pak Komar yang mau mengeksekusi vaginanya.

“Ouuuuuhhhhhhgh!!!” kepala Maya menukik ke atas saat pak Komar memasukkan penis ke dalam vaginanya.

Dan akhirnya kembali lagi, Maya digenjot sedemikian rupa dengan 2 pejantan merangsang bagian tubuhnya yang lain.

“Besar juga ternyata, hampir seperti susu Farin!” Pak RT begitu keras meremas payudara kanan Maya.

“Tapi pasti belum ada susunya seperti betina kita 1 ini! Hahaha!” pak Bazam tertawa dan menyentil puting payudara Maya.

“Oohh! Enak banget nih memeeeek!! Uhhh!! Pak Komar terus meracau sambil menggenjot.

“Tapi tadi pak Bazam keluar di dalam, tidak bahaya?” tanya Pak RT.

“Tenang, pak. Maya udah dikasih pill anti hamil. Udah kamu minum kan?”

“Aaaaaahhh nnggg aaahhhh,” Maya mendesah sambil memejamkan mata, tapi kepalanya mengangguk untuk mengatakan iya.

“Jadi aman, pak!” pak Bazam lalu menyodorkan penisnya, “Ayo lonte!”

Maya menoleh ke samping, ia mengangkat sedikit kepalanya dan HAP! Mengulum penis tua itu lagi.

“Kocokin!” pak RT meraih tangan kanan Maya untuk mengocok penisnya.

Alhasil Maya melayani mereka ber 3 sekaligus. Melayani Pak Komar dengan vaginanya, melayani Pak RT dengan tangannya, dan melayani Pak Bazam dengan mulutnya. Aku hanya bisa terpaku melihat ini. Aku terlalu bosan untuk tak menyangka, dan aku hanya bisa diam menikmati istriku melayani orang lain dan seakan menghormati kelakuannya. Aku mengocok penisku lagi. Maya melepas kulumannya pada penis pak Bazam, dan sekarang dia melahap penis pak RT, dia melakukannya secara bergantian. Maya benar-benar tidak menunjukkan perlawanan sama sekali, yang ia tunjukkan adalah kenikmatan seksualitas yang baginya berkualitas.

Rintik demi rintik suara hujan turun mulai terdengar di luar. Lama kelamaan suara itu semakin besar, yang menandakan betapa lebatnya hujan di luar, bertepatan dengan keluarnya sperma yang keluar dari penisku. Mendengar suara hujan lebat ini membuatku terjebak di sini, di rumah orang, yang di mana di dalamnya ada 3 orang yang asyik menikmati tubuh istriku.

“Oh! Bagaimana kalau Gio mencari Maya?” ucap Pak RT saat Maya mengulum penisnya.

Mendengar itu juga membuat Maya kaget, matanya terbuka sepenuhnya dan sedikit beranjak walau vaginanya masih digenjot pak Komar.

“Pakk ngghhhh, iyaa paak, gimana kalau suami saya mencari sayaaa, ngghhh,” kata Maya di tengah desahannya.

“Hujan begini. Suamimu pasti berpikir kamu masih di balai, kan sampai malam. Ini baru jam 5,” kata Pak Bazam.

“Tapii... nnnggghhhhh!!”

“Telepon saja, kamu bawa hp?”

Maya mengangguk dan mengatakan hp nya ada di celana, dan celananya ada di garasi. Itu berarti Maya ditelanjangi di tempat itu. Tapi aku juga sadar, Maya pasti akan menghubungiku! Buru-buru kukeluarkan HP-ku dan kumatikan nada deringnya. Pak RT berkata mau ke toilet dulu sedangkan pak Bazam mau mengambil HP Maya.

Tak lama pak Bazam kembali dengan kondisi Maya masih digenjot-genjot oleh pak Komar. Pak Bazam memberikan hp Maya dan pergi untuk melihat hp nya sendiri yang tergelatak di meja di samping sofa. Dalam posisi masih digenjot, Maya menempelkan HP-nya dikuping dan berbicara kepada pak Komar.

“Pak.....”

Tahu maksudnya, kulihat pak Komar menurunkan ritme genjotannya dan Maya sepertinya sedang meneleponku.

Dan benar HP-ku bergetar. Aku terdiam lebih dahulu melihat istriku yang tersenyum nakal kepada pak Komar. Lalu aku merasa suara hujan ini mengaburkan suaraku dari sini, dengan berat hati kuangkat telepon itu.

“Halo,” salamku.

“Halo, papa di mana?” tanya Maya.

“Papa.... Papa lagi di luar nih, Ma. Kejebak hujan.... Mama di mana?”

“Mama masih di sini, kejebak hujan juga. Emangnya papa di mana? Di luar mananya?”

“Tadi papa jalan-jalan pakai motor.... Lalu kejebak hujan begini..... sepertinya papa bakalan pulang kemalaman, lupa bawa jas hujan.....”

“Begitu. Ya sudah, ada warkop atau apa nggak di dekat tempat papa? Ke situ aja dulu, cari yang hangat-hangat ya?”

“Iya, ada....”

“Mama pulangnya agak malam, nanti mama bisa pulang sendiri. Gapapa kan, pa?”

“Iya...”

“Papa kenapa?”

“Apanya?”

“Suara papa lemah begitu.”

“Enggak, mungkin karena suara hujan.”

“Hehe iya ya. Kalau gitu udah dulu ya, pa, ga enak nih yang lain sibuk.”

“Iya...”

“I love you, Pa!”

“I love you too.....”

Dan hubungan telepon terputus. Aku kembali terdiam, karena setelah selesai menelepon. Maya menyambut ciuman yang pak Komar berikan. Apanya yang ‘I LOVE YOU’ setelah mengucapkannya kau malah menyumpal kalimat itu dengan berciuman dengan pria lain seperti ini?!

“Apa kata suamimu?”

“Aman,” Maya lalu menjulurkan lidahnya.

Dan lidahnya itu pun disambut oleh pak Komar dalam ciuman mereka. Lalu pak Bazam dan Pak RT kembali bergabung. Mereka menanyakan perilah diriku sama Maya dan jawaban Maya persis seperti yang dia berikan juga kepada pak Komar.

Sekarang Pak RT ingin mencoba tit fuck karena katanya dia penasaran dan beralasan kalau Farin tidak pernah memberikannya. Sementara pak Bazam meminta Maya mengulum penisnya dari atas.

Maya kulihat begitu suka rela melakukannya. Dia benar-benar seperti ‘BETINA’ yang bertugas melayani nafsu sang ‘PEJANTAN’ dalam dunia hewani.

“OOOHHHHH!!!” pak Komar akhirnya mengerang yang menandakan kalau dia sudah orgasme.

Maya membiarkan pria itu membasahi rahimnya dengan sperma karena ada 2 pejantan yang harus ia urus penisnya. Pak Bazam memberikan gelas tadi kepada Pak Komar, dan sepertinya pak Komar mengerti.

“Susah kalau begini, nungging dulu gih.”

Dengan dibantu Pak Bazam dan pak RT. Maya lalu berbalik badan dengan penis pak Komar masih berada di dalam vaginanya. Sekarang posisi Maya merangkak dan pak Bazam berada di depannya lagi meminta dihisap penisnya. Maya mengulum penis itu sedangkan pak Komar mengeluarkan penisnya dari dalam vagina Maya. Dan turun lah setetes sperma miliknya ke karpet dan buru-buru ia ambil gelas tadi dan ia taruh tepat di atas tetesan barusan, lalu pak Komar gunakan tangannya untuk mengorek sperma yang tersisa di dalam vagina Maya untuk dikeluarkan.

“Mmmmmmmhhhhhhhh!!” Maya menggeliat pinggulnya saat pak Komar melakukannya.

Pak Bazam yang belum sempat ‘MUNCRAT’ tentu saja ingin mendapatkan jatahnya, tapi ternyata Pak RT juga ingin menggarap tubuh Maya lagi. Mereka berdua sepertinya berdiskusi dengan Maya yang tampaknya tak peduli apa yang 2 orang itu bicarakan karena ia masih asyik mengulum penis pak Bazam.

“Oke, kalau begitu saya memeknya,” ucap Pak Bazam.

“Ya sudah,” pak RT mengalah.

Aku terus terdiam, dan dari pembicaraan mereka, tampaknya Maya akan mengalami double penetration lagi yang di mana vagina dan lubang pantatnya akan dipakai lagi secara bersamaan.

“Kita bikin dia capek dulu, pak angkat dia,” pinta Pak Bazam.

Pak RT lalu mengangkat Maya dan memangkunya dipundak. Maya kesusahan mencari tempat untuk menyeimbangkan tubuhnya dan kulihat kebingungan sambil menoleh ke belakang.

“Maya mau diapain, pak?” tanya istriku.

“Kayak tadi,” Pak Bazam menepuk-nepuk pantat istriku, “Kangkangin, Pak.”

Lalu Maya dikangkang dengan bantuan tangan pak RT. Maya awalnya bingung sampai akhirnya matanya melotot saat tangan Pak Bazam masuk dan mengobok-obok vaginanya.

“AAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH!!” Maya mendesah hebat.

“Hehehehehehe!!” pak Bazam dan Pak RT tertawa mendengarnya.

“Ouuuuuuhhh!!! Paaaak! Aduuuuuuhhh!!! Nnggh!!!”

“Lebatnya,” sedangkan pak Komar memainkan bulu-bulu keriting vagina istriku.

Tak lama kemudian pantat Maya bergetar hebat, lalu tak lama kemudian istriku yang binal itu orgasme dan mengucurkan cairan kenikmatan untuk ke 4 kalinya!

Pantat Maya tak henti-hentinya bergetar sedangkan Pak Komar menyambut tetesan air kenikmatan dengan gelas dibawahnya sehingga tercampur dengan cairan sperma dan cairan orgasme milik Maya. Kepala Maya terkulai dipundak pak RT, nafasnya tersengal-sengal, sebuah tanda yang mengatakan ia tak mampu berdiri lagi dengan semua ini.

“Arahkan ke sini, Pak,” pak Bazam mengocok-ngocok penisnya sendiri.

Pak RT membalikkan tubuh Maya dan menghampiri pak Bazam. Sementara Maya terlihat kesusahan berbicara kepada pak Bazam.

“Pak..... biarin Maya istirahat dulu ”

“Lonte sepertimu boleh istirahat,” pak Bazam lalu mengelus vagina Maya, “Kalau memek mu saya pejuhin dulu hehehehe.”

Maya tampak nya pasrah dan membiarkan saja 2 orang ini melakukan semaunya, karena kulihat istriku benar-benar capai dan memejamkan matanya.

“Dari bapak saja dulu,” ucap pak Bazam kepada pak RT.

Dan sudah kuduga ini akan terjadi. Dengan bantuan pak Bazam dan Pak Komar, Maya diangkat tinggi sejenak karena pak RT mau memasukkan penisnya ke dalam lubang pantat Maya.

“Ouuuuuhh!!!” Pak RT kembali merasakan kenikmatan saat penisnya masuk ke dalam lubang pantat Maya.

“Ssssssssshhhhhhh,” Maya meringis nikmat dalam pejaman mata.

“Sekarang saya.”

Lalu pak Bazam mengarahkan penisnya ke arah vagina Maya, dan BLEES!! Akhirnya istriku sukses mendapatkan gaya double penetration dalam posisi digendong.

“Ooohhhhhhhhhhhh.....” Maya melenguh, “Sesak.....”

“Kalau posisi begini kita berdua bisa nyodok sama-sama nih pak, kalau berbaring susah hahahah!” Pak Bazam tertawa.

“Memangnya bapak pernah?”

“Pernah sama pak Komar.”

“Hehehehe.”

“Nghhhhhhhhhhh,” sedangkan Maya terkulai dan menundukkan kepalanya.

“Yaudah pak! Langsung saja!”

Tubuh Maya lalu diangkat dan diturunkan dengan cepat. Dan benar ternyata! Ke dua penis itu dengan mudahnya menyodok penis Maya dari posisi itu walau harus menggunakan tenaga tangan untuk melakukannya.

“Uuuhhhhhhhhhh!” alis Maya mengerut menikmati penetrasi kepada 2 lubang yang ada diselangkangannya

💦 BERSAMBUNG

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com