Kepala pusing karena semalaman ga tidur, kontol cenat-cenut ingin merasakan jepitan vagina karena menyaksikan menyaksikan perselingkuhan mamaku 2 hari sebelumnya, pacar sedang keluar kota jadi tidak ada pelampiasan, hari ini juga harus kuliah lengkap deh penderitaan hari ini pikirku.
Setelah menyaksikan perselingkuhan mama makin banyak timbul pertanyaan dibenakku ada berapa sayang didalam kehidupan mama?
Apa Pak RT atau tetangga sebelah yang kadang-kadang berbincang-bincang dengan mama juga pernah menikmati tubuh mama?
Selasa kemarin berarti bersemayam 3 sperma laki-laki didalam vagina mama, kenapa mama tidak ada penolakan? Apa mama tidak khawatir akan hamil? Kalau hamil akan jadi anak siapa nanti?
Sejak kapan perselingkuhan ini terjadi? Jangan-jangan aku bukanlah anak biologis papa.
Sepertinya antara Om Rahmat dan Om Ardi tidak saling mengetahui kalau mereka sama-sama telah menikmat tubuh mama, bagaimana cara mama mensiasati agar para pacarnya tidak saling mengetahui bahwa mama telah selingkuh lebih dari 1 orang? pintar sekali mama menyimpan rahasia hingga tidak diketahui oleh masing-masing pacarnya.
Dan pertanyaan-pertanyaan liar lain yang timbul memenuhi kepalaku.
Mama : Boyyyyyy…. Bangunnnn… cepat solat subuh…..
Gw : Iya mah, boy udah bangun ko…
Seperti biasanya setelah sholat Subuh aku langsung bergegas mandi walaupun masih merasa enggan dan bersiap-siap untuk kuliah.
Pukul 7.00 seperti biasa kami sekeluarga sudah sarapan di meja makan. Mama seperti biasa terlihat cantik walaupun hanya memakai daster berwarna merah dengan motif bunga-bunga.
Pukul 7.15 aku sudah berangkat keluar rumah tetapi tidak menuju kampus, aku menuju kostan temanku yang berada tidak jauh dari rumahku. Mungkin sekitar 20 menit dari rumahku. Temanku setiap pagi berangkat bekerja jadi aku bisa meminjam kamar kostnya hingga sore.
Sebenarnya aku malas untuk keluar rumah karena pusing tidak tidur semalaman dan sedang tidak mood untuk kuliah. Tapi kalau aku dirumah bakal diomelin papa dan tidak bisa memantau mama. Aku juga masih penasaran akan ada kejadian apa lagi hari ini, kejutan apa yang bakal terjadi hari ini?
Sekitar pukul 7.30 aku sudah sampai di kostan temanku. Kasur dengan spreai berwarna putih tersebut menjadi tempat bagiku untuk berbaring mengistirahatkan tubuhku yang sangat lelah karena kurang istirahat.
Sambil menyeruput kopi aku langsung membuka hp dan memantau rekaman cctv rumahku.
Seperti hari-hari sebelumnya rutinitas mama hanya membersihkan rumah, mengepel,memasak, menyapu dan mencuci. Mungkin pada heran kenapa kami tidak memakai jasa ART untuk membantu mama mengerjakan pekerjaan rumah, mengingat kami tinggal di komplek elit dan juga termasuk keluarga berkecukupan bahkan dapat disebut berlebih.
Mama tidak menggunakan jasa ART karena beliau sudah tidak percaya menggunakan jasa ART karena telah berkali-kali terjadi kejadian tidak mengenakan, dimana ART yang kerjanya tidak bagus hingga mencuri.
Pukul 9.00 hingga 10 tidak ada kejadian menarik. Semua tampak sama seperti biasanya. Mata mengantuk tetapi tetap aku tahan agar tidak tertidur.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00. Tinggg…. Tongggg…. Terdengar bunyi bel.
Kulihat Mama segera bergegas menuju pintu depan untuk melihat siapa yang datang.
Mama : ‘loh ko mas datang?’
......
Tiba-tiba terlihat Om Ardi datang bersama Om Rahmat.
Ardi : ‘Iya, aku lagi free hari ini makanya bisa datang’
Mama : ‘kemarin kenapa ga cerita-cerita mau datang juga hari ini?’
Ardi : ‘Mau ngasih kejutan buat kamu’ ucap Om Ardi sambil tersenyum.
Rahmat : ‘yank kamu siap-siap ya hari ini’
Mama : ‘Siap-siap apa?’ sahut mama sambil tersenyum genit
Rahmat : ‘siap-siap happy lah hari ini hehehe’
Mama tersenyum mendengar ucapan Om Rahmat. Cukup terkejut aku dengan keadaan ini ternyata mereka sudah saling tahu rahasia ini.
Om Ardi, Om Rahmat dan mama berbincang-bincang di ruang tamu sambil bercanda-canda. Sesekali terdengar gelak tawa diantara mereka. Lama-lama canda tawa mereka semakin panas karena sesekali baik Om Ardi ataupun Om Rahmat secara sengaja bergantian meraba-raba tubuh mama, meraba payudara, paha ataupun pantat mama.
Sepertinya Om Ardi dan Om Rahmat sengaja mempermainkan libido mama dimana mereka secara bergantian meraba-raba tubuh mama, walaupun mereka sedang berbincang-bincang terlihat muka mama sedikit memerah dan sesekali terdengar lenguhan kecil dari mama ketika payudaranya sengaja disenggol atau diraba oleh Om Ardi ataupun Om Rahmat.
Mungkin karena sudah terangsang, tangan mama juga mulai secara aktif meraba-raba kontol Om Ardi dan Om Rahmat dari luar celananya. Setelah cukup lama saling menggoda dan berbincang-bincang, mama kemudian langsung bersimpuh dibawah sofa dan berusaha melepaskan kontol Om Ardi dan Om Rahmat dari celananya.
Melihat tingkah mama yang tidak sabaran dan langsung bersimpuh dibawah mereka, keduanya tersenyum sepertinya mereka puas telah berhasil membuat mama merasa sangat terangsang.
Cukup lama Mama terlihat berusaha untuk melepaskan celana tapi tidak terlepas juga melihat Mama yang sedang kesulitan untuk melepaskan kontol mereka, Om Ardi dan Om Rahmat tanpa dikomando keduanya secara bersamaan langsung berdiri dan melepaskan celananya masing-masing.
Muka mama terlihat senang dan sumringah seperti mendapatkan sebuah doorprize ketika kedua kontol tersebut telah berhasil keluar dari sangkarnya dan berdiri tegak menghadap muka mama.
Seperti paham akan tugasnya Mama segera membuka mulutnya yang mungil itu dan mulai mencium kepala kontol Om Ardi dan Om Rahmat secara bergantian.
Hendak membalas perlakuan mereka, mama hanya memasukkan kepala kontol dan sedikit batang saja kedalam mulutnya membuat Om Ardi dan Om Rahmat menjadi penasaran.
Rahmat : ‘ah... cin masukin yang full.. nanggung bener sih’
Mama tersenyum mendengarnya tapi tetap saja tidak mengikuti kemauan Om Rahmat.
Cukup lama mama mengerjai mereka, akhirnya karena tidak sabaran Om Rahmat langsung menarik paksa kepala mama hingga mengulum secara penuh batang kontolnya.
‘ooghhh....’ mama seperti kaget mendapat perlakuan om Rahmat hingga keluar sedikit air liurnya.
‘nah gitu cin... enak sampe penuh’ kata om Rahmat.
Secara telaten mama mulai mengulum kontol mereka secara bergantian. Mulut mama yang mungil itu seketika penuh ketika dijejali kontol Om Rahmat ataupun Om Ardi. Apabila mama sibuk mengulum kontol Om Rahmat, kontol Om Ardi mendapatkan pelayanan kocokan dari tangan mama dan begitupula sebaliknya.
Bergantian kontol Om Rahmat dan Om Ardi mendapatkan hisapan dan kuluman dari Mama. 10 menit berlalu mungkin karena lelah berdiri Om Rahmat langsung meminta mama untuk melanjutkan pekerjaannya di kamar tamu. Saat berjalan ke kamar tamu, mama mulai melepaskan baju dan celananya satu persatu hingga telanjang bulat sepenuhnya.
Rahmat : Di, lo cupang ya si Cindy?
Ardi : iya, heheheh… nafsuin soalnya…
Rahmat : ‘gw aja ga pernah nyupang takut ketahuan joe, ini lo malah cupang sial lo. Ikut ah ntar gw kasih tanda wkwkwkwk’
Ardi : wkwkwkwk… udah tandain aja… Udah hak milik ko..
Kemudian Om Rahmat dan Om Ardi langsung naik ke atas kasur dan mengambil posisi duduk berjejer dan bersender di depan dipan kasur, mama berada tepat di depan kontol mereka. Seperti sebelumnya mama kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda dengan mengocok, mengulum dan menghisap secara bergantian kontol om Rahmat dan Om Ardi. Setiap inci batang dan kepala kontol Om Rahmat dan Om Ardi dihisap, di kulum dan sesekali mama juga memainkan lidahnya pada buah zakar hingga sunhole mereka berdua.
‘mmmm…… akhh…..’
‘aaaaahhhhhhhhhhhhh…..’
Terdengar bergantian erangan Om Rahmat dan Om Ardi mendapatkan pelayanan dari mama.
Posisi mama yang menungging dengan pantat yang bulat dan besar, vagina merah merekah dan ditumbuhi jembut yang tertata rapi, dengan mulut mungil terlihat sibuk naik turun, menghisap dan mengulum kedua kontol di kamar tamu menjadi pemandangan yang sangat indah yang aku saksikan di layar hp aku saat itu.
Tak terasa tangan ini turun mengocok-ngocok kontolku mengikuti irama gerakan naik turun kepala mama seolah-olah mendapatkan pelayanan yang sama.
Om Rahmat tiba-tiba berdiri dan langsung menuju pantat mama. Sadar akan niat om Rahmat untuk menyetubuhinya dari belakang, tangan mama langsung bertumpu pada kasur agar tidak jatuh.
‘aahhhhh………..’
erang mama terdengar ketika kontol Om Rahmat masuk dengan bebasnya ke dalam vagina mama karena sudah basah kuyup.
Tangan om Rahmat mencengkram pinggul mama selagi kontolnya menggenjot vagina mama dengan kasarnya.
‘ahhhhh…. Enak ya kontol akuu…..’
‘memek km sempit banget, nih rasain kontol kesukaan kamu’
Kontol Om Rahmat bergerak liar menggenjot vagina mama dengan sangat cepat dan tak lupa tangannya om Rahmat juga menampar berulangkali pantat besar mama baik kiri maupun kanan. Terkadang om Rahmat juga meremas-remas dengan kasar payudara mama yang menggantung bebas.
Plakkkk……..plakkkkk……….. plakkkk………… keras sekali tamparannya hingga menimbulkan tanda merah di pantat mama.
Walaupun sedang disetubuhi dengan kasar oleh Om Rahmat, mama tidak melupakan kewajibannya. Mulut mama tetap sibuk naik turun, mengulum dan menghisap-hisap kontol dan buah zakar Om Ardi.
Cukup lama mama disetubuhi oleh Om Rahmat dari belakang.
Setelah beberapa lama Mama menghentikan gerakan om Rahmat dan mulai mencoba menduduki kontol om Ardi yang sudah basah terkena air liur mama.
Pelan-pelan mama memposisikan ujung kontol Om Ardi ke dalam vaginanya dan menurunkan pantatnya. Sedikit demi sedikit kontol monster Om Ardi mulai terbenam ke dalam vagina mama.
“urggghhhh….” Terdengar suara desahan mama.
Om Rahmat tidak tinggal diam memperhatikan mama yang masih kesulitan memasukkan kontol Om Ardi karena terlalu besar. Om Rahmat berdiri dengan kontolnya yang tegang mengacung dan langsung memegang kepala mama agar segera menghisap kontolnya kembali.
Pada bagian bawah vagina mama terlihat sibuk menelan kontol monster Om Ardi sedangkan pada bagian atas mulut mungil mama terlihat sibuk mengulum dan menjilati kontol Om Rahmat, di tekan-tekan kepala mama hingga mama melakukan deepthroat, di maju dan mundurkan kepala mama berkali-kali hingga terlihat air liur mama keluar membasahi badannya.
Tiba-tiba tangan Om Ardi memegang pinggang mama dan memaksa pinggang mama agar turun sepenuhnya..
‘blessssssssssssss…………’’
‘urrrggggggggggggghhhhhhhhhhh….. “ pekik mama kesakitan, merasakan kontol monster Om Ardi sepenuhnya telah masuk ke dalam vagina mama seakan merobek liang vagina mama.
Melihat mama menghentikan gerakan mengulumnya, Om Rahmat segera menampar pipi mama.
Plakkk….
“Cind,, ngapain berhenti, cepet isep lagi…”
Tanpa berkata apa-apa, mama pun menuruti perintah om Rahmat dan segera melanjutkan kegiatannya untuk menghisap dan mengulum kontol Om Rahmat.
Om Ardi sibuk mengentoti vagina mama dari bawah dan om Rahmat sibuk mengentoti mulut mungil mama sambil tangannya berulang kali menampar payudara mama tak kusangka mama ku yang anggun itu ternyata sangat binal.
Mungkin karena kurang nyaman atau tidak dapat menggenjot vagina mama dengan sempurna, Om Ardi mulai merubah posisinya, terlihat om Ardi memerintahkan mama untuk menungging kembali. Tanpa melepaskan kulumannya pada kontol Om Rahmat. Mama pun mulai menungging dan memperlihatkan vaginanya yang telah basah.
Om Ardi segera bergerak memasukkan kontolnya sedikit demi sedikit sambil mama meringis kesakitan. Posisi mereka saat ini seperti huruf H dengan mama yang berada ditengah-tengah.
“urgghhh,, pelan-pelan… sakitttt” ucap mama
Pelan tapi pasti akhirnya kontol Om Ardi dapat sepenuhnya masuk kembali ke dalam vagina mama. Om Ardi mendiamkan kontolnya agar mama dapat terbiasa.
Setelah mulai terbiasa om Ardi segera memaju mundurkan kontolnya dengan ritme sedang, akhirnya mama sudah mulai dapat menikmati dan cairan pelumas mama juga turut keluar lebih banyak menandakan mama yang sangat dilanda birahi.
Ceplakkk… ceplokk… ceplakkk.. ceplokkk… suara ketika om Ardi dengan semangatnya menggenjot vagina mama dari belakang.
Sangat unik menyaksikan persetubuhan mama, Om Ardi dan Om Rahmat. Om Rahmat menyetubuhi mama dengan sangat kasar, berkali-kali pantat ataupun payudara mama menjadi sasaran tamparannya dan berkali-kali pula terlihat mama meringis kesakitan sedangkan ketika bersetubuh dengan Om Ardi hentakannya terlihat lebih santai atau tidak kasar tetapi mama tetap saja mama terlihat meringis kesakitan ketika kontol Om Ardi masuk sepenuhnya karena sangat besar.
Vagina mama terlihat sangat basah bercampur antara cairan pelumas dan orgasmenya karena sudah berkali-kali mama mengalami orgasme sejak dientoti oleh Om Rahmat maupun Om Ardi, spreai yang basah dan berantakan menjadi saksi bisu perbuatan mama siang itu.
Setelah beberapa lama mama, Om Ardi meminta mama untuk tidur diatas kasur. Om Ardi dan Om Rahmat secara berbarengan mengocok-ngocok kontolnya diatas muka mama.
Mama menjulurkan lidahnya, menjilati dan menikmati secara bergantian kontol Om Ardi dan Om Rahmat.
“Aaaahhhhhhhh…. Uuugggghhhh…. Enakkk ciinnnn….” Erang Om Rahmat
“aahhhhhh…… mantabbbb… cinnnnn… enak bangeetttt sepongan lo” ucap Om Ardi.
BERSAMBUNG ....