𝐈𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟑

 


 "ahh ahh ahh om henn.. teruss" desah vivi saaat posisi dogy style di tangga.
"ahhh memek kamu sempit vi.. om sukaa.." di genjotnya cepat kontolnya ke memek vivi.
"omm uhh.. enak om... uhh" desah vivi sambil payudaranya di remas.
"uhh... plok plok plok" bunyi keras kontol om hen ke memek vivi.
".........." Desahan vivi begitu mengebu-ngebu... dan tak lama.

"uhhh enak memek kamu vii gak kalah sama tantee uh". Kontolnya makin cepat keluar masuk.
"Vviii,,, papaapaaaa..... kalian ngapaiinnn?" teriak tante nia di belakang.
(vivi dan om hen pun panic, mencabut kontolnya dan langsung pergi )
"gak tau di untung kamu haa.." di jambaknya rambut vivi.
"ampunnn tante.. ini bukan mau vivi.." jawab vivi kesakitan.
"dasar lontee....." di jambaknya kerass..
"pecun kamu....plaakk....." tamparan keras di pipinya..

***

"haaaa... " vivi terbangun, nafas tak beraturan.
"mimpi buruk apa ini ya..." wajah vivi yang berkeringat dan mencoba menangkan diri.

( vivi pun mulai mengatur nafasnya, mengingat mimpi yang terjadi barusan. Diliriknya jam dinding menununjukan jam 3 pagi. Mimpinya begitu terasa nyata, dan tak lama vivi ke kamar mandi untuk pipis.)

" hmm ini apa ya.." di colek carian yang keluar sedikit dari memeknya.
"kayak inguss... ihh". Vivi yang panic langsung membersihkan memeknya dan kembali pipis.

( terasa putting agak mengeras, dan ada saat rasa geli ketika putting susunya bergesekan dengan baju tidurnya. Tidak ambil pusing vivi kembali ke kamarnya, dan menenangkan kembali pikiranya dan berusaha kembali tidur.)

"ya tuhan, kenapa mimpi kayak gini, gak lagi-lagi intipin deh.." matanya terus terpejam tapi tidak mau tertidur.
( jam pun menunjuka jam 6 kurang, vivi pun langsung bangun karena tidak bisa tidur kembali setelah bermimpi, perasaanya sudah tenang dan memilih ke dapur bantu bi inah.)

***
(ruang dapur )

"eh si non udah bangun pagi lagi" sapa senyum bi inah.
"eh iah bi... vvi bantu ya." Jawabnya dengan ramah.
"bolehh... " jawab bi inah sambil sibuk mencari bahan-bahan.
"mau masa apa bi?" ucap vivi.
"bubur kacang ijo... " bi inah sambil cuci biji kacang hijau.
( hampir 30 menita, bubur kacang hijau pun jadi, vivi pun mencicipi bubur kacang ijo hangat bersama bi inah)
"sini non vivi bibi aja yang bawa ke ruang makan" ucap bi inah.
" gak usah kok bi,, biat vivi aj.." vivi pun membawa ke ruang makan..


***
(Ruang makan )

"lohh vi, kok kamu yang siapin sarapan, bi inah kemana?" tegur tante nia yang baru bangun.
"hmmm hehe sesekali tante vivi yang siapin, bi inah lagi kerjain yang lain" jawabnya nyegir,
"ouhh... kamu kenapa gak pakai bra?" bisik tante nia.
"heee?" di lihat baju tidurnya yang basah terkena air saat cuci piring
"maaf tante, tadi abis cuci piring hhee, maaf tante." Vivi menjawab dengan gugup.
"ouhh.. tante kira buat godain suami tante.." ledeknya sambil elus rambut vivi.
"ya udah kamu mandi sana, udah sarapan juga?" ucapnya.

"udah tante tadi duluan sama bi inah.." jawab singkat.
( vivi pun bergegas ke kamarnya untuk mandi )
"hoaamm.. pagi mama tercintah.." sapa om hen sambil cium bibir tante nia.
"pagi papa.. tumben romantis.." jawabnya tersenyum
"oh ia pa, tau gak?" tanya tante nia.

"ngaakk... mama aja gak bilang, mana papa tau.." jawabnya cengegesan om hen.
"ihh seriusan.. tadi malam, vivi lihat kita lagi main tau.." bisiknya.
"teruss?" om hen sambil mengunyah bubur kacang ijo.
"yah mama pura-pura gak liat ajah.." lanjutnya.
"hmm bagus donk.. " ucap om hen.

"bagus gimana?" tanya tante nia
"yah bagus aja... kalau gak mama iseng tanya ke vivi kejadian tadi malam" ucap om hen.
"Teruss?" jawab singkat tante nia.
"Yah tapi papa yakin, vivi masih tabu soal seks, mama ajarin aja dikit-dikit heheee, gimana?" ucap om hen.
"ih papa, anak orang di ajarin gitu..." jawabnya manyun.
"yah kan, nanti nikah juga bakal di genjotnya sama anak kita ma gpplah" sambung om hen.
"ia sih, ya deh mama coba nanti.." jawab tante nia senyum.
( om hen dan tante nia pun lanjut sarapan paginya, dan lagi lagi anaknya tak terlihat saat itu. )

***
( kamar vivi )

"non vivi.. ini pakaiannya," sambil bi inah menaruh di meja samping tempat tidur.
"iah bi.. makasih ya.." jawab vivi yang baru selesai mandi.
"sama-sama non, oh ia udah bibi pisahin pakaian buat siang, malam dan buat tidur juga non" jelasnya bi inah.

"Oh ia bi... jadi orang kaya ribet yah.. mandi aja sabunnya banyak, beda sama di kampung sabun lifeboy aj bisa di pake rame-rame" ucap nya sambil duduk di pinggir ranjang.
"Hihi.. ada-ada aj si non vivi, nanti juga terbiasa kok non.." jawab bi inah coba menghibur.
"oh ia non, udah bisa kan pake showernya?" sambung bi inah.
"Hmm bisa kok bi, tapi enakan pakai gayung jeburrr jeburr gitu lebih terasa airnya hehe" jawabnya seadanya.

"non non... " bi inah geleng-geleng kepala.
"bibi ke bawah dulu ya, urusin yang lain.. kamu pakai pakian itu kata ibu.." ucap bi inah sambil tunjuk pakaiannya dan tak lama keluar kamar vivi.
( vivi pun,sempat diam sambil melihat semua pakian yang sudah di cuci, begitu banyak dan tak lama memakai celana pendek, kaos , serta tak lupa bra dan cd di pakainya.)

***
( Ruang tengah )

"Mau kemana lagi ren...." Ucap tante nia
"Kamu tuh yah.. selalu pergi terus kenapa sih? Gak kayak biasanya" ucap om hen dengan nada agak tinggi
"Rendraa gak bakalan betah... kalau tuh anak kampung yang mama masih disini" ucapnya rendra
"Kamu aj lom pernah liat dia, udah bilang gak suka.." sambung om hen.
" namanya juga orang kampung pa.. pasti lusuh dekil, papa mau rendra suka sama yang gitu? Gak level sama rendra paa.." ucap rendra begitu emosi kalau bahas itu.

"ren.. kamu lihat dulu orangnya baru komentar.." sambun tante nia.
"gak.... Dah rendra pergi dulu.." ucapnya sambil melangkah keluar
"ini salah kita ya pa, dulu kita pentingin kerjaan dan sekali kita luangin buat dia kayak gini, " ucap tante nia lemas.

"Gak tuh.. papa mah udah bener pas buatnya. " jawab om hen.
"Ih papaaaa... serius... " sambil di cubitnya pinggang om hen.
"awhh mama... ia ia.. mau giman lagi ma nasi udah jadi bubur, gak mungkin kita bikin satu lagi.. " javab om santai

"au papa mah.. di ajak ngomong serius juga.. " ucap tante nia manyun.
"hehe... ia maaf, lebih terlambat berubah daripada gak sekali ma.. " senyum om hen ke tante nia.

***
( kamar vivi )

"tokk tok tokk..." ketuk tante nia
"viii....." tak ada jawaban tante nia buka perlahan pintu kamar
"eh eh ia tante... kenapaa".. vivi langsung terbangun dari tidurnya.
"lagi tidur siang ya?" tanya tante nia sambil tutup pintu.


"hhmm gak tante.. abisnya mau nonton tv gak bisa nyalahin tv nya hehe." Jawabnya malu-malu.
"ouh.. tante mau ngomong penting ke kamu.." ucapnya sambil duduk di samping vvivi.
"ehmm ngomong apa tante?" vivi pun gugup,takut bicarainn soal tadi malam.
"bahas yang tadi malam kamu liat tante sama om lagi main" bisiknya.

"i..ii... iiituu... an..annuu.. tttaan.." bibirnya gemetar tak bisa bicara.
"kenapa kamu gemeteran?" sambung tante nia.
"Maaf tante.. vivi gak bakalan intip tante lagi..vivi janji..." ucapnya panic karena taktut tante nia marah.
"iah ggp, itu salah tante juga kok main di ruang tengah, tapi tante kesini bukan buat marah ke kamu, cuman mau tanya km pernah liat orang lain selain tante?" ucapnya pelan.

"ngggk kok tante... seriusan.." jawabnya sambil tertunduk.
"kalau di film-film?" sambungnya..
"ngak tante..vivi gak pernah kok gitu-gituan." Jelasnya.
"ouhh... jadi baru pertama kali liat ya?" di elusnya kepala vivi.
"iah tante.." jawabnya sambil angguk-angguk.
"teruss kamu terangsang gitu gak?" bisiknya.

"jujur aja gpp ke tante, kita sama-sama cewek kok gak usah malu... ya vi" sambungnya sambil belai rambut vivi.
"vivi aja gak tau perasaaan itu gimana tante, yang jelas saat liat tante, ada rasa aneh menjalar ke tubuh vivi." Jelasnya sambil agak ragu.
"teruss?" tanyanya penasaran.
"itu aku geli kalau ke gesek..." jawabnya malu-malu.
"apanyaa? Putting kamu? Bisik tante nia.

"hu,uh" angguk vivi sambil tertunduk."
"hihih.. itu namanya terangsayang sayang atau juga horny.." jelasnya.
"terus kamu apain?" sambungnya lagi
"vivi biarin aja hehe" jelasnya.
"yah.. mau gak tante ajarin?" bujuknya.
"ajarin apa tante?" jawab singkat.
"ini namanya Mastrubasi... bisa melepaskan stress, bikin rilex deh efeknya." Bujuk rayu tante nia
"hmmm vivi gak pernah tante.."

"kita coba yuk, kalau gak enak kamu bilang nanti tante berhenti deh gimana?" tante nia sambil mendekat.
"tapi takut gak perawan tante.." jawabnya singkat.
"aman kok.. semua cewek harus tau masalah kyk gini, coba dulu ya.." bujuk lagi tante nia
"......" tak ada jawaban dari vivi, tante nia beranggapan vivi mau.
"uhhmmm kalau udah biasa kamu remas sendiri kayak gini vi.." tante nia duduk di belakang vivi sambil meremas payudaranya.

"hm tan.." ucap tertahan.
"nikmatin aja vi.." tangan tante sambil membuka kaos vivi.
"tante.. hmmm" getaran yang aneh itu pun muncul kembali.
" liat deh putting kamu, kalau mengeras gini kamu pilin kayak gini.." di pilinya putingnya perlahan.
" tantee gelii... hmm" kepalnya tak mau diam.

"nah kalau itu belum cukup kamu coba belai ini kamu" tangan tante nia pun masuk ke celana vivi, sambil elus lembut belahan memeknya.
"hmm lebat juga vi..." bisiknya sambil lanjut jarinya mencari klitoris vivi.
" tantee uhm.." tubuhnya meliuk-meliuk antara terangsang dan geli.
" sini vi tangan kamu, nanti kamu gesekin jari kamu disini " di letaknya jari tangan vivi tepat di klitorisnya.

" hmm.. geli.." vivi agak canggung karena celana di turunin setengah paha.
"nah gitu... perlahaan,,, dari bawah ke atass.." tante nia menggerakan tangan vivi perlahan.
"kalau udah terbiasa kamu sambil remas payudara kamu sendiri.." tante nia meletakan tanngan vivi satunya dan meremasnya perlahan..
"eh tante.. makin geli ya h,.." tubuh bergetar saat jari tangannya mengesek klitorisnya
"ahmm... " di lumatnya payudara sebelahnya,
"aahhh " desah kecil vivi..

( tak lama tante nia pun ikuta buka celananya dan duduk samping vivi..)

" liatin tante ya, kamu juga ikutin." Gerakan tangan tante nia mengesek memeknya yang botak.
"iiaahh" jawabnya canggung, dan tak lama vivi pun mengikuti caranya tante nia.
"hmmm tante... mau pipiss.." k dua kakinya di rapatkan..
"terus vi... sampai kamu pipiss.. gesek teruss". Tante nia membuka lebar paha vivi.
"tanteee.. hmmm..." tak lama tubuhnya mengejang hebat di ikuti lelehan putih keluar dari memeknya.

(matanya terpejam sambil bibirnya menahan teriakan, tanganya tante masih menahan paha vivi selebar-lebarnya.. hebusan nafas vivi begitu mengebu-ngebu. Tante nia tak lama memakai celananya lagi dan keluar kamar vivi. Vivi yang terpejam sambil mengatur nafasnya dan pengalaman awal baru segera di mulai.)

To Be continue


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com