๐ˆ๐ง๐ข ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ญ๐š๐ค๐๐ข๐ซ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ

 


( keesokan pagi nya)
"tumben non udah bangun jam 5 pagi?" tegur bi inah saat vivi kearah dapur.
"eh bibi.. iaah udah biasa kok bangun jam segini" sapa nya sambil senyum.
"non kenapa kancingnya di lepas gituuu,, lagi godain anaknya ya?' tawa kecil bi inah..
"ehmm.. anu ini kekecilan agak sesek bi,, tadi malam mknya di buka dikit hehe." Jawab vivi
"ouh gitu toh.. bibi kira gitu.. maaf ya non " bi inah salah tinggkah.
"oh ia bi.. foto keluarga di ruang tengah anaknya om tante yang mau di kenalin yang kiri apa kanan?" tnya vivi malu-malu.
"cie non.. hmm kanan non.. dia anak bontot. Yang satu kakaknya lagi kuliah di luar negeri." Jelasnya bi inah.
"hmmm terus kok gak kelihatan yah tadi malam?" tanya sambil nyegir.
"hmm yah gitu.. kalau ngambek gak mau pulang, susah di atur. Paling nginap di rumah temannya, ibu sama bapak aja udah geleng-geleng liat tingkahnya" bi inah menjelaskan.
"Masa bi? Tapi tampangnya kalem loh.." ucap vivi.
"iahh nanti deh liat aj sikapnya gimana.. hehe, bibi mau bikin sarapan dulu ya non.." bi inah langsung ke dapur
( vivi pun pilih untuk mandi, dan memakai pakian yang di bawanya, tak lama vivi pun turun ke ruang makan karena bi inah sudah panggil)

***
(ruang makan )

"loh kok vi pakai pakian gitu lagi?" tegur tante nia.
"hmm lebih nyaman gini tante gak sempit hehe". Jawabnya nyengir.
"oalahh... nanti siang kita cari baju yuk.. gak boleh nolak.. titik." Ucap tante nia.
"iaah.. tant..." jawabnya singkat.
"iah tuh biar kamu lebih cantik dan sexy vi.. haaha" sambung om hen.
"husss papa.... Cowok gak boleh ikut campur ini urusan cewek wee" tante nia manyun.

( makan pagi pun selesai, dan vivi belum pernah ketemu langsung dengan anaknya om dan tante. Sambil menunggu tante nia ajak jalan, vivi bersantai di kolam ikan di belakang rumah).

***

"yuk berangkat vi... " ajak tante nia.
"iaaahh tante.." jawabnya singkat
( sampailah tante nia dan vivi ke mall )
"vi.. tante yang pilih ya.. kamu harus cobain nanti" tukas nya.
"iah tante.." vivi ikut masuk ke toko khusus wanita
"kamu harus bisa menarik perhatian anak tante kalau mau nikah sama dia vi." Ucap tante nia sambil memilih pakian.
"Hmm... kyaknya vivi bukan tipe dia deh tante.. hehe" jawab vivi di samping tante.
"Yah... makanya kamu harus turutin tante biar kamu bisa menarik okeeyy?" ucap tante semangat.
"btw,, kamu udah lihat anak tante?" sambungnya.
"Belum tante... cuman liat di foto ruang tengah itu juga di kasih tau bi inah hee" jwabnya malu-malu.
"gimanaaa kamu suka gak?" bisik tante nia
"Ituu... anu tante.." vivi jawab gugup.
"gpp usah malu.. vii.. tante tau kok kamu suka.. tuh mukanya memerah gitu" bisiknya.
",,,,,,,,,," vivi menjadi salah tingkah.
"hahaa... nih kita cobain semua yuk.. ke kamar ganti dlu." Ajak tante nia.

( Kamar ganti wanita )

"uhmm tante. Ini baju apa tante? Kyknya sempit gitu deh" ucap vivi
"Ini namanya tangtop dan ini hotpants, cewek-cewek sering kok pakai gini.. cobain yah" perintah tante.
(vivi pun memakainya, perasaan risih pun hinggap)
" tante.. ketat banget.. itu ku nonjol banget tante." Ucap vivi setengah nyegir
"Hmm... pas kok gak sesek kan tapi?" sambung tante.
"Iahh tapi gimna gitu" lanjut vivi.
"hmm size kamu gede yah.." ucap tante nia sambil pegang payudaranya.
"ahhh.." jerit vivi
"huss.. tante cewek juga jangan malu ya, kita beli bra juga dan cd juga di toko sebelah ok." Ucap tante nia sambil vivi cobain satu persatu pakaianya yang dipilih.

(hampir 10 setel pakian yang berbeda, dari natural, clasual, minimalis, mini, sexy nan menggoda dan semuanya di beli )

"yuk ke pakian dalam.." di tariknya tangan vivi ke toko pakian dalam.
"hmm vii ukuran bra kamu berapa? Coba deh yang ini" salah satu bra
" kurang tau aku tante, jenis biasa kayaknya oia tante kekecilan yang ini hehe" bisik vivi.
"hmmm wahh coba ini deh" di kasihnya 1 jenis bra yang agak besar.
"ini pas tante.. " bisiknya lagi.
"wahh 36b, hihihi.. yuk sekarang cd,, banyak yang kamu harus coba loh.." bisiknya genit.

(vivi pun hanay nurut, nurut bukan bearti patuh. Tapi vivi merasa harus tahu diri, vivi pun coba satu per satu cd dan bra yang dari clasual sampai tipis. Selesai membeli mereka berdua pun makan siang sejenak dan kemudian langsung pulang).

***
(rumah )

"vivi, kamu harus biasain yah pakai pakian tidur, jangan pakain buat siang pun di pakai buat tidur okeee?" tukas tante nia.
"iah tante.." jawabnya senyum.
"Disini cewek harus feminim dan itu kodratnya jangan pernah berantem apa lagi pukul orang nanti anak tante gak suka sama kamu loh, kan cowok suka cewek feminim gitu. Hihi" jelasnya tante nia.
"Iah tante vivi ngerti kok, kenapa vivi disini" senyumnya
"pinter...." Ucapnya sambil elus rambut vivi.

( vivi pun di bantu bi inah membawa pakian yang sudah di beli, entah berapa setel yang di bellin tante nia, vivi pun masih ragu karena setiap malam vivi tidak memakai bra kalau tidur karena sejak di kampung bra yang di pakai tidak ada yang cocok untuknya dan sudah menjadi kebiasaan saat mau tidur. Dan malam pun tiba vivi pun memakai pakaian tidur jenis baby doll, memang tak sempit tapi payudaranya agak menjendol keluar)

"eh non vivi, tumben lebih awal makan malamnya" tegur bi inah lagi mempersiapkan makanan di meja.
"hehee ia bi.. bรชte di kamar makanya turun duluan." Jawab ramah vivi.
"Wahhh kamu cantik gitu vi.." ucap tante nia sambil jalan ke meja makan dengan baju tidur jenis kimono. Dan di ikuti om hen.
"biasa aja kok tante.. cantikan tante. " jawab senyum vivi.

( makan malam pun dimulai, anak tante pun tak kelihatan batang hidunganya. Karena selalu tak betah di rumah. Selesai makan om dan tante nia menonton tv dengan santai, vivi pun ikut nonton bersama. Tapi vivi selalu melihat dari tumit sampai terlihat tante nia seperti memakai stocking hitam tipis.)

"tantee.. vivi ke kamar ya, mau rapihin pakian yang tadi" ucap vivi beralasan.
"Lohhh bukanya di cuci semua ya?' jawab tante nia.
"Hmm.. maksudnya yang dari kampung hehe" jawabnya salah tingkah..
"Ya udah.. " jawab singkat tante nia.

***

"pa.. vivi terlalu polos kalau berbau seks gitu tau.," ucap tante nia
"Kenapa emang ma?" jawab om hen sambil belai rambutnya.
"ya masa pakaian aja gak tau.. apa lagi soal gituan " kepala tante nia bersandar di dada om hen.
"wah.. bagus donk.. nanti rendra nikah dapat perawan haha." Ucap om hen tertawa.
"ihh serius.. papa.. dulu pacaran aja mama di bobolink papa dulu... pasti rendra gak jauh dari papanya." Ledek genit tante nia.

"Ihh dulu itu kan mama emang godainn, papa khilaf dehh." Tangan om hen mulai meremas payudara tante nia.
"uhhmm tapi gpp yang penting enak ya pa.." bibir tante nia melumat bibir om hen.
"hmm. Gimana maama ajarin berbau seks ke vivi, biar nanti rendra tergoda sama vivi.." ucap om hen sambil pangku tante nia berhadapan.

"papa yakin?, nanti kalau cuman mau bodynya gitu aj gmn? Kasian tau pa?" rengeknya manja
"ia yah.. kasian jga. Tapi seengaknya kasih tau dkitlah jangan terlalu kampungan. Oke?" senyum om hen sambil remas payudara tante nia.
" uhmm iah deh.. mama coba yah nanti.. " jawab tante nia sambil menikmati remasan.
"paa.." tante nia sambil lepas kimononya perlahan.

"Gimana body stocking mama??" lerlihat stocking tipis menutupi payudaranya sampi ujung kaki.
"waah.. model baru ya.. nanti papa sobek lagi lohh selangkangnnya " ledeknya sambil elus punggung tante nia.
"ih papa mah, ini ada bolongannya kok geser dikit ajah.." jawabnya manja.
"hehe..nakal yah.. slrupp" di hisapnya putting tante nia.

"uhh... " desah kecil tante nia sambil lepasin baju om hen satu per satu.
" besok beli yang memek sama toket mama gak di tutupin ya ma.." di remas dan di lumatnya payudara tante nia dengan agresif.
"bolehh.. duitnya?? Hihi" goda tante nia sambil melucuti perlahan pakian om hen.
"iahh itu juga kalau mama yang kalah papa beliin..." peluknya erat sambil berciuman, dan om hen sudah bugil dan tante nia sangat mengoda dengan menggunakan body stocking.
"ihh hayo.***k takut.." di tempelaknnya kontol hen ke memek tante nia, dan tak lama tante nia mulai gerak naik turun.

"papa suka mama pakai ginian." Sambil tangannya terus memainkan payudara tante nia.
"hihi... makasih papa.." di gesernya sedikit kain di bagian yang menutupi memek tante nia, dah palkon om hen pun di gesekinya perlahan.
" uhh rasain nih.. blesss.." om hen menekan kontolnya saat pas di lubang memeknya.
"aaaahh paapaaa.. ih gak bilangg. Nghh.." di peluknya erat tubuh om hen.
"plokk plokk.." suara hentakan kontol om hen ke memek tante nia, di bantu dengan tangan om hen menaik dan turunin pinggul tante nia.

***
( kamar vivi )

"ahh.. lupa bawa minum lagi. Ke dapur lagi deh.." vivi pun beranjak dari tempat tidurnya ke dapur lagi.
"aaaaaahhh... bandottt tuaaa... ahhhh " erangan lumayan keras dari ruang tengah.
"ehmm.. suara siapa ?" vivi pensaran menuruni tangga perlahan.
"sini abg tuaa..." om hen menarik tubuh tante nia posisi nungging.
"uhm.. ayoo enjot lagi." Goda tante nia, dan om hen langsung mengenjot tante nia.

( vivi pun penasaran dan mencoba mengintip dari pinggir tangga, mata tante nia terpejam sambil mengigit bibir bawahnya. Tangan om hen meremas payudara tante nia sambil menarik putingnya, hal itu terlihat sangat jelas dan perasaan aneh itu timbul kembali, jantunganya berdebar begitu cepat. Vivi yang takut ketahuan vivi segera ke dapur dan berniat naik ke kamarnya, saat mau menaiki tangga tante nia berubah posisi menjadi di atas sedang naik turun cepat. Dan matanya tertuju ke vivi yang di tangga, vivi menyadari dirinya terlihat langsung berlari masuk ke kamarnya.)

"uhh.. uh.." nafas terengah-engah saat lari.
"tante nia liat gak yah... " persaan yang campur aduk, masih teringat jelas desah dan wajah keenakan tante nia.
"mendingan tidur ajah.." vivi pun melepaskan bra dan memakai kembali bajunya dan rebahan di kasur.

( di peluknnya guling, terbayang kembali kejadian saat di bawah tadi, semakin melupakan malah semakin jelas. Terbayang tanganya om hen meremas payudaranya, reflek vivi pun memegang payudaranya dan meremas perlahan. Rangsangan dari tangannya semakin menjadi-jadi, tapi vivi mengehentikan aksinya dan memilih untuk tidur walau masih terbayang aksi om hen dan tante nia.)


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com