𝐈𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏

 


Awal cerita, seorang wanita desa yang akan di jodohkan dengan pria kaya. Tetapi wanita tersebut baru menyelesaikan SMP dan tak mempunyai biaya untuk meneruskan pendidikannya. Keluarga sang pria pun setuju tetapi si wanita harus menlanjutkan pendidikannya sampai universitas dan baru di nikahkan dengan anaknya. Orang tua wanita pun setuju demi anak perempuannya, sebut saja wanita itu vivi. Tampilan vivi agak tomboy karena sering mengerjakan pekerjaan pria dengan muka agak lusuh dan agak kusam. Di desanya vivi di takuti karena bisa berkelahi, jauh dari itu di dalam dirinya anak penurut kepada orang yang lebih tua dan sopan terhadap dirinya, vivi tak canggung berkelahi dengan orang yang menghina orang tuanya dan dirinya. Orang tua vivi sendiri adalah orang telah menyelamatkan hidup saat terjadi kecelakaan, orang tua vivi lah lah yang pertama menyelamakan mereka berdua sebelum masuk jurang, kejadian itu lah yang sangat berbekas di hati orang tua si cowok, dan berjanji berbalas budi mungkin dengan cara ini.

Hari itu juga vivi pun berangkat ke kota bersama orang tua si pria, dengan berat hari vivi pun berangkat. Pakian vivi saat itu sangat lusuh karena baru bantu orang tuanya. dan vivi memanggilnya om hen dan tante nia. Hampir 6 jam perjalanan vivi pun tiba di rumah yang megah.

"Masuk vi... " om hen ajak vivi ke dalam.
"iiiaah.. om.." matanya tak henti memandang halaman rumah yang luas.
"Sekarang kamu tinggal disini jangan sungkan ya." Ucap tante nia di belakang vivi.
"hmm iaah.. tante" jawab singkat karena masih mengagumi rumah megahnya.
Tak lama assiten rumah tangga keluarganya pun bantuin tunjukin kamar vivi yang berada di lantai 2, sampailah kamarnya yang cukup tertata rapih.
"Ini kamarnya non vivi, oia panggil aja saya bi inah non.. nanti saya beresin kamarnya ya" logat jawa bi inah yang masih kental.
"iiiaah bi.. saya bisa kok beresin sendiri. oia bi kamar mandinya dimana?" wajah vivi masih tertakjub dengan kamarnya.
"di sana non... handuknya udah ada di dalam.. bibi permisi dulu non, beresin bawah dulu" bi inah pun pamit ke vivi.

***
(Ruang Tengah Rumah )

"Rendraaaa gak mau di jodohin segala, apa lagi sama anak kampung gak jelass!" bentak rendra, sosok rendra sendiri tinggi putih dan tampan.
"Kamuu liat orangnya dulu... rennn" nada om hen tak mau kalah dengan anaknya.
" iahh ren.. orangnya lagi di atas bentar lagi ke bawah" sambung tante nia.
"gakk.. rendra bisa cari sendiri kok.." ucapnya sambil menuju kamar.

***

" Gimana caranya ini, mau mandi aja susah.. orang mandi orang kaya ribet banget.." sambil di pegang"nya satu persatu di kamar mandi.
"Nahh ini keluar nih airnya" vivi pun mandi di basuhnya seluruh badannya.
"Non... ini pakiannya... ahhh non vivi.. itu bukan buat mandi" ucap kaget bi inah saat masuk ke kamar mandi..
"Bii... ih.. ngapain" vivi langsung berjongkok menutupi bagian sensitive nya.
"ituu non, itu bukan buat mandi.. itu buat siram closed... " di jelasinya ke vivi.
"hmm.. abisnya ribet banget mau mandi, kalau di desa kan tinggal ambil dari sumur bi hehe" vivi sambil menutupi tubuhnya dengan handuk.
"ini shower namanya non, cara pakainya gini" di ajarinnya peratalan kamar mandi ke vivi.
"iah makasih bi.. hhehe" ucap nyengir malu ke bi inah.
"sama-sama.. mau bibi bantuin gak? Jangan malu sama perempuan kok.. " jelasnya bi inah.
"hmm.. iah boleh.." jawab malu-malu vivi.

(Di gosooknya punggung vivi sama bi inah, sambil di kasih tau sabun dan shampoo yang harus di pakai tiap hari).

"Ini punggung non ada bekas luka ya" ucap bi inah
"hmm iah bi, bekas jatuh dari pohon terus kena ranting gitu." Di jelasinnya ke bi inah, bi inah hanya geleng-geleng mendengar cerita vivi.
"udah non, vivi tinggal ke bawah ya.. oh ia nanti langsung keruang makan non, udah waktunya makan malam" bi inah berjalan meninggalkan vivi.

(Vivi pun mengganguk dan meneruskan mandinya sampai benar-benar bersih. Dan memakai pakian baju tidur yang di kasih bi inah tadi).

"uhmm.. kekecilan bajunya.. sempit banget" di lihatnya tubuhnya yang memakai baju tidur yang ketat sampi bentuk payudaranya tercetak jelas.
"Non viivii.. waktunya makaann.." panggil bi inah.
"Iahh bii... dikit lagi" vivi pun bergegas ke bawah ke ruang makan, sambil tangannya menutupi payudaranya yang menyembul.

***
(Ruang Makan )

"Vii kamu kenapa kendinginan?" tanya tante nia,
"Hmmm nggkk kok tante." Jawabnya sambil duduk
"Terus kenapa tangan kamu di kekepin gitu?" sambungnya lagi tante nia.
"anu ini tan bajunya kekecilan hehee" senyum malu vivi.
"oalaah.. sorry tante kira pas hehe.. eh taunya onderdil km gede jga" ledek tante nia sambil tertawa
"ehehe" tawa kecil vivi.

( makan malam pun dimulai, vivi curi-curi pandang ke kiri dan kanan karena pensaran dengan anaknya om hen dan tante nia)

"oh ia.. 3 hari lagi kamu udah masuk sekolah yah. Om dah urus semunya". Ucap om tian sambil membersihkan mulutnya.
"hmm.. iah om.. makasih hehe" senyum kecil vivi.
"besok ikut tante yuk, cari baju buat kamu.. kyknya semuanya kekecilan buat kamu deh. Takutnya si om nafsu sama kamu bahaya vi.. haha" canda dan tawa lebar tante nia.
"huss mama..." wajahnya om tian mengekerut.
"iah papa.. maaf.." senyum centil tante nia.
(obrolan ringan pun selesai, om dan tante pun menuju ruang tengah, dan vivi memilih ke kamarnya karena tidak nyaman dengan pakian tidurnya yang kekecilan)

***
(ruang tamu)

"maaa... papa punya ide.. " tangannya sambil di angkat.
"Apaa pa?" tante nia duduk samping om hen
"kita buat rendra suka sama vivi" ucap om hen
"Caranya?" sambung tante nia
"Yah kita kasih si vivi pakian minim gitu, tangtop atau hotpants. Dan sejenis deh gimana?" tanya om hen sambil menaikan dahi
"ihh.. mau nya papa kali ituu.. huuuuuu" jawab tante nia dengan cemberut
"Demi rendra ini mama... masih sexy an mama kok apa lagi di ranjang." Goda om hen
"ih bisa aj... iah deh mama coba yah.. eh tapi kalau rendra kebawa nafsu sampai gituin vivi gimana?" tanaya tante nia.
"Bagus donk, itu yang papa harapin.. "
"terus kalau hamil" sambung tante nia
"lebih bagus, biar si rendra gak main cewek lain.. itu kan tujuan kita?" tatapan tajam ke tante nia
"iah sih demi rendra.. mama usahain.. ya pap". Senyum genit tante nia.
"terus papa mau hamilin mama lagi gak?" sambung tante nia.
"2 anak cukup ah.. kalau buang-buang lendir mau gak?" goda om hen
"maauuuuu.... Di dalem yah... hihi." Tawa kecil tante nia.
"Yuk... buang lendirr." Di gendongnya tante nia menuju kamarnya.

***
( Kamar vivi )

"Hmmm.. penasarann sama anaknya tante sama om.. pasti anaknya penurut deh makanya mau di jodohin?" lamunan vivi
"Tapi apa mau ya sama anak kampung kyk gua gini?" mengehela nafas
"Kalau gak mau gpp deh, yang penting bisa lanjutin sekolah hehe."
"huft gak betah pake pakian sempit gini", vivi membuka baju tidurnya sambil melihat cermin.
"kalau di kecilin dikit pas kali yah nih." di pegangnya payudaranya.

***

( Kamar om hen & tante nia )
"aaahhhh.... Paa... ahhhh.. ngghhh" desah tante nia dengan posisi dogy style.
"uhh ma... gentian donk mama yang goyang ya." Ucap om hen.
"Ploooppppp..." kontol om hen lepas dari memeknya tante nia.
"Iah paa... blessshh" tante nia langsung masukin kontolnya ke memeknya dan langsung naik turun.
"plaaakk plaaakkk.." suara tamparan di pantat tante niaa.
" uh paaaa rasaaiinn nihhh ahhhh" di putar-putarnya pinggul tante nia
"awhh.. makin binal nih abg tuaa uhh..." desah om hen sambil mainin payudara tante nia.
"ihhh... dasarr bandot tuaa... uhh" tante nia semakin liar.

***
( kamar vivi )

"hausss hmm..jauh bngt pula dapurnya.." vivi pun menuju keluar kamar menuju dapur.
"lebih sepi di rumah ini daripada di kampung.. huu dmn ya dapurnya" gerutu vivi sambil terus jalan.
"sebelah sini kali ya... "
"eehh.. ehhh ehhhh" terdengar samar-samar.
"hmmm itu apa... dari kamar ini kyknnya" di tempelkannya kuping vivi ke pintu.
"Uhhh paa.. mau keluarr terus enjootttttt ngghh" rintihan desahh tante nia..
" ahh iahh ma. Barennggg ahhhhhhh" terdengar suara lenguhan panjang dari om dan tante.

( ada perasaan aneh saat vivi mengintip mereka agak lama, ada getaran aneh di tubuhnya. Dengan terburu vivi ke dapur dan kembali kekamarnya)



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com