Halo nama saya Andre, pada tahun 2012 saya tercatat sebagai siswa baru pada SMAN 69 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 15.00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman saya seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga didekat sekolah aku yaitu di SMPN 88.
Ketika kami saling berjabat tangan dan berkenalan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya sekitar 157cm dan mempunyai dada yang kelihatan okelah kalau untuk anak seumuran dia (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 166 cm dan umur waktu itu 16 tahun).
Saya berkata nama kamu siapa?, dia jawab ”nama aku Dewi” setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon dan pin BBM masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan BBM-an akhirnya kami berdua janjian untuk jalan besok harinya sekaligus makan-makan karena dia cinta pertama saya, dia membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya malam harinya sekitar jam 18.39 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu Dewi muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos berwarna putih dan hotpants 12cm diatas dengkul.
Saya tanya, “Mana orang tuamu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab saya”, saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa pergi kerumah temannya, jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu Satria FU 150cc).
*** Cerita Dewasa – Cinta Pertamaku ***
Setelah keliling kota dan singgah makan di restoran kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa aku kayaknya belum pulang”. Akhirnya setelah memarkir motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.33, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab saya.
Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…?”
“Aku…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…,?” (tanya saya) Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku kemana-mana)
Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar aku…”.
Dia bilang “Iyaa mau…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mencium bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar nikmat itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh keenakan “Ohh.., aahh.. pelan-pelan dong akhh..”. katanya.
Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk, payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing.
Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh, “Uuhh…, terus sayang”, kata saya.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”.
Diapun mendesah panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan wah, dia mempunyai payudara yang bagus dan puting imut yang berwarna coklat muda menjulang keluar kira-kira 1/2cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya).
Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya, dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiittt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan.
Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua payudaranya yang indah dan bikin hati para lelaki akan lemas melihat payudara yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju vaginanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya.
Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan buka celana yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna biru saya elus-elus vaginanya dengan penuh rasa lembut, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, terus sayang…”
Dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja. Terlihatnya vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu sudah lumayan banyak Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau keluar dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya, saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya.
Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan.
Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menikmati penis saya, langsung saya juga mendesis keenakan, “sssttt.. Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya. “aakk…, ahkk…, enakk sayyaangg…”.
Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya.
Saya langsung menubruknya sambil menjilati lehernya dan tangan saya meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku turunkan ke vaginanya dan memainkan jari-jariku di sana.
Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah, saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya yang sudah mantap, saya arahkan penis saya menuju vaginanya dari belakang.
Saya sodok pelan-pelan tapi tidak mau masuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang.
Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penissaya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Saya genggam penis saya menuju vaginanya kembali.
Pelan-pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang vaginanya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang vaginanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi.
Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga penis saya sakit di dalam vaginanya. Saya lalu tahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”
Dengan posisi saya berdiri dan dia yang membungkuk saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya tubuhnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama.
Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan tatapan mata yang penuh pengharapan membuat saya jadi semakin bergairah.
Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam vaginanya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada si suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku.
Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis,
“Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin mendesah menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang mantap itu. Dia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”
Sayapun berkata “aahhkk sssssttt… aahhh..”, saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai saya rasakan menyentuh ujung dari vaginanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, teruss” langsung dia bilang “Akuuu kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”.
Tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya genjot penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh lemas dan nafasnya terengah-engah.
Dari penis saya menyemprotlah cairan super sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat sperma saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku.
Diapun menjilatinya sampai bersih dan menelannya seperti orang kehausan. Setelah itu saya bilang pakai bajumu kamu dengan badan yang masih lemas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.
Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Aku pulang dulu yah sampai besok sayang, thanks buat malam yang indah ini…!”. Dia cuma mengangguk dan tersenyum tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.27, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.
๐๐ข๐ง๐ญ๐ ๐๐๐ซ๐ญ๐๐ฆ๐๐ค๐ฎ
Categories
- ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
- ๐๐ค๐ฎ ๐๐ฎ๐ซ๐ฎ ๐๐๐ซ๐ก๐ข๐ฃ๐๐ ๐๐๐ฉ๐ข ๐๐ข๐ง๐๐ฅ
- ๐๐ค๐ฎ ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐๐ง ๐๐๐๐๐ซ๐ง๐ฒ๐
- ๐๐ค๐ฎ ๐๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ง๐ข๐ค๐ฆ๐๐ญ๐ข ๐๐๐ซ๐ฌ๐๐ฅ๐ข๐ง๐ ๐ค๐ฎ๐ก๐๐ง ๐๐๐ฆ๐๐ก๐ค๐ฎ ๐๐๐ง ๐๐๐ฆ๐๐ง๐ค๐ฎ
- ๐๐ค๐ฎ ๐ฌ๐๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ญ๐ข๐๐- ๐ญ๐ข๐๐ ๐ฃ๐๐๐ข ๐ฅ๐๐ฌ๐๐ข๐๐ง
- ๐๐ญ๐๐ฌ๐๐ง๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ง๐ญ๐ข๐ค
- ๐๐จ๐๐ฒ ๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ฎ๐ก๐๐ฒ
- CERPEN
- ๐๐ข๐ง๐ญ๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ค ๐๐ข๐๐ฌ๐
- ๐ช๐๐๐๐๐๐๐๐๐
- ๐๐จ๐ฌ๐ ๐๐๐ซ๐ข๐ง๐๐๐ก
- ๐๐๐ข๐ซ๐๐ก ๐๐๐ซ๐ฅ๐๐ซ๐๐ง๐
- ๐๐๐ ๐๐ซ๐ ๐๐๐๐ฎ๐ค
- ๐๐๐ฎ ๐๐๐ซ๐ญ๐ฎ๐๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐ ๐๐ง๐ญ๐ข ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฎ ๐ฌ๐๐ก๐๐๐๐ญ๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฎ๐ค๐ฎ ๐๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ซ๐ฎ๐๐๐ก
- ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐
- ๐๐ง๐ข ๐๐๐๐ฅ๐๐ก ๐ญ๐๐ค๐๐ข๐ซ
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐๐ง ๐๐ง๐๐ค ๐๐ญ๐๐ฌ๐๐ง๐ค๐ฎ
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐ค๐ฎ ๐ฃ๐๐๐ข ๐๐๐
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐ข๐๐ฎ๐๐ญ ๐๐๐๐ข ๐๐ข๐ง๐๐ฅ ๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ฆ๐๐ง๐ง๐ฒ๐
- ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐๐ฌ๐ซ๐๐ก ๐๐ข๐ญ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ง๐ ๐๐ข๐ฃ๐๐ญ
- Kasih Terlarang Keluarga
- ๐๐๐๐๐๐
- ๐๐๐ฆ๐๐๐ฅ๐ข ๐๐ฎ๐ฅ๐๐ง๐
- ๐๐๐ง๐๐ค๐๐ฅ๐๐ง ๐๐๐ฆ๐
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก ๐๐ข๐ง๐ญ๐ ๐๐๐ง๐๐ง๐ญ๐ฎ ๐๐๐ง ๐๐๐ซ๐ญ๐ฎ๐
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก ๐๐๐ฅ๐๐ฆ ๐๐๐ฅ๐ฎ๐๐ซ๐ ๐
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก ๐๐๐ฌ๐ข๐ก ๐๐๐ฆ๐๐ง ๐๐๐ฃ๐๐ฐ๐๐ญ
- ๐๐ข๐ฌ๐๐ก๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ฆ๐๐ค๐ฎ
- ๐๐๐๐ ๐๐๐๐
- ๐๐๐๐ข๐ข๐ซ๐ข๐ง ๐๐๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ๐๐ง ๐๐๐ค๐ข๐ญ๐๐ซ๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฎ๐ญ๐๐ง ๐๐ข๐ซ๐๐ก๐ข
- ๐๐๐๐๐
- ๐๐๐ฆ๐ ๐๐ข๐ฌ๐
- Mama... aku minta Maaf
- ๐๐๐ฆ๐๐ค๐ฎ ๐๐ฎ๐ซ๐ฎ ๐๐ ๐๐ฃ๐ข ๐๐๐ง๐ ๐๐ฅ๐ข๐ฆ ๐๐๐๐ข ๐๐๐ค๐๐ฅ
- ๐๐๐ฆ๐๐ค๐ฎ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ ๐จ๐๐ ๐๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ก๐๐๐๐ญ๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐๐๐ฒ๐ ๐๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข ๐๐ซ๐๐ง๐
- ๐๐๐๐
- ๐๐จ๐ฆ๐๐ง ๐๐๐ง๐ฎ๐ก ๐๐ง๐ญ๐ซ๐ข๐ค
- ๐๐๐๐ฌ๐ฎ ๐๐ข๐ซ๐๐ก๐ข ๐๐ข๐ญ๐ซ๐
- ๐๐ฒ๐๐ง๐ฒ๐ข๐๐ง ๐๐๐ง๐ ๐๐ก ๐๐๐ฅ๐๐ฆ
- ๐๐๐ซ๐ฌ๐๐ฅ๐ข๐ง๐ ๐ค๐ฎ๐ก๐๐ง ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ญ๐๐ง๐ ๐ ๐
- ๐๐๐ญ๐ฎ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ซ๐ข๐๐ง
- ๐๐๐ญ๐ฎ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐ข๐๐ข ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ง ๐๐๐ฆ๐
- ๐๐๐ญ๐ฎ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐๐ค๐๐ค๐ค๐ฎ
- ๐๐๐ก๐ข๐ฆ ๐๐๐ง๐ ๐๐ญ ๐๐๐ง๐ ๐๐๐ฃ๐ข๐ค๐๐ง
- RANJANG YANG TERNODA
- ๐๐๐ฌ๐ญ๐ข ๐๐๐ฎ ๐๐ข๐ง๐๐ฅ
- ๐๐ข๐ญ๐ฎ๐๐ฅ ๐๐ฎ๐ง๐ฎ๐ง๐ ๐๐๐ฆ๐ฎ๐ค๐ฎ๐ฌ
- ๐๐ข๐ฌ๐ค๐ ๐๐๐ซ๐ญ๐ฎ๐๐ค๐ฎ
- The Jack Story
- The Ukhti's Story
- ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
- ๐๐ค๐ก๐ญ๐ข ๐๐ซ๐ข๐ง๐ & ๐๐๐ง๐ ๐๐จ๐ญ๐จ๐ซ
Blog Archive
- September 2024 (40)
- Agustus 2024 (96)
- Juli 2024 (92)
- Juni 2024 (98)
- Mei 2024 (101)
- April 2024 (68)
- Maret 2024 (56)
- Februari 2024 (52)
- Januari 2024 (62)
- Desember 2023 (77)
- November 2023 (53)
- Oktober 2023 (38)
- September 2023 (29)
- Agustus 2023 (31)
- Juli 2023 (47)
- Juni 2023 (24)
- Mei 2023 (40)
- April 2023 (23)
- Maret 2023 (18)
- Februari 2023 (27)
- Januari 2023 (17)
- Desember 2022 (20)
- November 2022 (24)
- Oktober 2022 (33)
- September 2022 (15)
- Agustus 2022 (25)
- Juli 2022 (31)
- Juni 2022 (38)
- Mei 2022 (8)
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.