𝐈𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡 [𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟐]

setelah sampai di tempat kerjanya dan memarkirkan mobil, ambar segera masuk ke dalam gedung pabrik tempatnya bekerja.


di depan pintu masuk, ada meja resepsionis yang dijaga petugas keamanan untuk pemeriksaan identitas dan keamanan.

ambar menunjukkan kartu tanda pengenal perusahaan miliknya meskipun dia sudah mengenal akrab sang petugas yang sedang berjaga.

'selamat pagi bu ambar'

'selamat pagi mas bowo'

setelah pemeriksaan identitas, petugas bernama bowo itu segera mengambil metal detector dari mejanya.

'maaf bu, saya periksa tasnya'

'iya mas silakan'

petugas itu memeriksa tas kerja ambar dengan metal detector tadi selama beberapa saat, setelah itu dia beralih ke arah ambar.

'maaf bu tolong tangannya'

ambar merentangkan tangannya ke arah samping karena akan dilakukan pemeriksan badan oleh petugas.

karena poisi tangannya yang mengangkat, membuat buah dadanya yang memang berukuran besar semakin membusung ke depan.

petugas keamanan tadi beberapa kali menelan ludah saat memeriksa sekeliling tubuh ambar dengan metal detector di tangannya.

bokong yang semok dan payudara indah membusung membuat hormon kelaki lakian bowo meningkat dan membuatnya terangsang.

belum lagi wangi tubuh ambar yang khas membuat penisnya semakin mengeras di balik celana kerjanya.

namun bowo tidak bisa berlama lama menikmatinya karena tugasnya yang sudah selesai dan tidak ada hal mencurigakan yang mengharuskannya melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

'sudah bu, silakan'

'makasih mas, mari mas'

'iya bu, sama sama'

ambar segra masuk ke dalam gedung pabrik, menyusuri lorong lorong pabrik yang dingin karena hembusan pendingin udara yang memang dikondisikan seperti itu.

sementara itu lagi lagi, dari kejauhan goyangan bokongnya menjadi santapan mata lelaki yang tidak lain adalah bowo si petugas keamanan.

####


sesampainya di ruangan divisinya, ambar segera melepas blazer biru yang dipakainya dan segera menggantinya dengan jas lab putih khas laboratorium.

sementara itu rekan kerja ambar di ruangan itu langsung memusatkan perhatian mereka pada sosok ambar yang baru masuk ke dalam ruangan.

terutama pandangan rekan laki laki yang lekat pada tubuh ambar yang memang cukup menggoda bagi mereka.

pagi itu ambar memakai rok span berwarna biru senada dengan blazer yang sudah dilepasnya tadi dan kemeja putih yang cukup menempel pas pada tubuhnya.

meskipun sudah dilapisi jas lab putih di luarnya, namun semua itu tidak bisa menyembunyikan keseksian tubuhnya.

'bu ambar, ini laporan sampel kemarin' rekan kerjanya yang bernama joko menyerahkan laporan pada ambar.

'oh iya, sebentar saya periksa dulu'

ambar membolak balik kertas laporan ditangannya dan dengan serius membacanya, sampai sampai tidak menyadari bahwa rekan kerja yang dihadapannya sedari tadi melihat ke arah dadanya.

'ini sudah diuji semua?'

'eh iya bu itu yang mau saya laporkan'

'memang ada masalah?'

'ehm begini bu sampai saat ini kami belum menemukan relawan untuk mengujinya'

'lho bukannya kemarin sudah ada yang masuk'

'iya memang benar, tapi setelah uji kelayakan dan pemeriksaan, tidak ada yang memenuhi syarat'

'lho dari 8 orang kemarin ndak ada yang masuk kriteria?'

'benar bu'

'ehm..padahal tenggat waktu rilis produk tinggal sebentar lagi' amabr mulai cemas 'belum lagi kita masih harus sertifikasi produk'

'lalu tindakan kita bagaimana bu?'

'nanti biar saya bicarakan kepada jajaran direksi dulu, sekarang lebih baik kita selesaikan dulu laporan pengantar uji klinis untuk sampel sampel tadi'

'baik bu'

####

di salah satu ruangan di perusahaan itu ambar berdiri di depan layar proyektor lcd yang sedang emnunjukkan laporan divis yang dipimpinnya.

dihadapannya duduk di meja panjang, jajaran direksi perusahaan tempatnya bekerja sedang mendengarkan laporannya pada rapat itu.

namun selain mendengarkan pemaparan ambar, mereka juga asik menikmati bulatan daging nan bulat di dada ambar yang membusung.

'jadi untuk laporan uji klinis sudah kami selesaikan'

'yang jadi hambatan kami sampai saat ini belum menemukan relawan untuk pengujian obat'

'bukannya kemarin sudah disiapkan dari perusahaan' tanya manajer produksi

'memang benar pak tapi hasil pemeriksaan tidak ada yang memenuhi kriteria'

'trus bagaimana? deadline nya tinggal 4 bulan lagi' tambah manajer pemasaran.

'kami usahakan segera pak, tapi kita harus bersiap siap untuk merubah tanggal produksi'

'tidak bisa, kita sudah terikat kontrak pada klien, kalo sampai terlambat kita bisa kena penalti' potong manajer pemasaran
.
'tapi saya tidak bisa membuatnya seperti itu pak, karena untuk sertifiksai obat paling tidak butuh waktu 3 bulan'

'sudah sudah, bu ambar , masalah ini saya serahkan pada anda' kata general manajer 'saya harap akhir bulan ini laporan hasil uji obat sudah jadi, bagaimana sanggup?'

'saya usahakan pak'

'ya sudah, sekian dulu rapat hari ini, silakan melanjutkan pekerjaan masing masing'

####

hari sudah sore dan langit mendung mulai menurunkan air hujan dan ambar menyelesaikan pekerjaan di ruangannya.

pikirannya berpikir keras untuk menyelesaikan masalah yang dia hadapai, semua usaha dia lakukan agar laporan pengujian pemakaian obat selesai tepat waktu.

'bu ambar, saya duluan' kata rekan kerjanya yang bernama wawan dari balik pintu ruangannya.

'oiya mas silakan'

ambar menyandarkan kepalanya dan mengambil nafas dalam dalam, dia berpikir tidak ada gunanya dia tinggal lebih lama di kantor.

selain tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapinya juga anaknya sedang menunggu kepulangannya sendirian di rumah.

akhirnya ambar membereskan barang barangnya dan segera keluar ruangan kerjanya untuk pulang ke rumah.
===================================

ambar berlari lari menembus hujan gerimis di parkiran kantornya, buah dadanya bergoyang goyang seiring dengan derap langkahnya.

namun ketika membuka pintu mobil ambar menyadari sesuatu yang salah mobilnya, dia mengamati dengan seksama keadaan mobilnya.

ban mobil bagian belakang sebelah kanan ternyata kempis, kondisinya sudah benar benar rata karena anginnya sudah banyak keluar.

ambar semakin bingung karena dalam keadaan hujan seperti ini dia tidak bisa mengganti ban mobilnya yang kempis.

dia hanya clingak clinguk ke segala arah untuk mencari orang yang bisa membantunya.

sementara itu dari kejauhan, bowo si petugas keamanan melihat ambar yang terlihat tengah kebingungan di tengah hujan.



dia segera bergegas menghampiri ke arah mabar setelah sebelumnya membawa payung dari bawah meja kerjanya.

'ada apa bu?'

'eh mas bowo, ini mas ban saya bocor'

'wah iya bu, sampai habis gitu'

'mas bisa tolong gantiin ban'

'bisa bu, biar lihat dulu bu'

'oh iya mas, saya buka bagasinya dulu'

cklek, pintu bagasi belakang mobil putih berjenis sedan itu mulai terbuka, bowo segera membuka bagasi belakang.

'sini mas, biar saya bawakan payungnya'

'oh ini bu'

bowo terlihat membuka bagian dasar mobil ambar, dia melihat lihat ban cadangan serta peralatan dongkrak.

'ini ban dan dongkraknya ada bu'

'jadi bisa mas?'

'tapi ini ban cadangannya juga kelihatannya bocor'

'oh gitu mas'

ambar tidak tahu menahu sekali soal kondidi mobilnya, dia hanya menggunakan mobilnya sedang urusan kondisi menjadi pekerjaan suaminya.

'sudah ibu naik taksi saja, mobilnya di tinggal saja dulu, nanti saya tambalkan dulu bannya dan baru diganti besok baru dibawa pulang'

'oh iya bener juga mas, lagian anak saya sudah nungguin saya di rumah sore begini'

'ya sudah bu saya panggilkan taksi dulu'

####

sudah hampir setengah jam ambar menunggu taksi yang sudah dipanggilkan bowo, namun taksi yang ditunggu tak kunjung datang.

'ini kok lama ya mas taksinya'

'kurang tahu bu, tadi saya sudah telepon poolnya'

'mungkin jam sibuk ya mas'

'mungkin bu'

'wah padahal sudah gelap, anak saya gimana di rumah'

'gimana kalo naik bus saja bu, nunggu dari depan'

'oh iya ya mas'

'kalo begitu saya pinjam payungnya dulu ya mas'

'silakan bu'

'terima kasih sebelumnya ya mas bantuannya'

'sama sama bu'



ambar berjalan menembus hujan dengan payung, namun karena hujan disertai angin membuat kemeja putih yang dipakainya menjadi basah.

blazer yang dia pakai tadi tertinggal di mobil namun karena bis yang akan dia tumpangi sudah datang dia terpaksa naik dan tidak sempat kembali untuk mengambil blazernya karena dia harus segera pulang.

####

saat naik ke dalam bus, ternyata tempat duduk sudah penuh, ambar terpaksa berdiri dalam perjalanan pulang naik bus itu.

setelah beberapa saat bis berjalan, sedikit demi sedikit bis mulai penuh dengan penumpang.

terutama saat sampai di depan halte beberapa penumpang lelaki masuk sehingga membuat posisi berdiri ambar terdorong ke bagian belakang bis.

sementara itu penumpang laki laki disekitarnya mulai melihat bagian dadanya yang terlihat penuh dengan kemeja yang dipakainya.

belum lagi air hujan yang membuatnya basah membuat bh yang dipakainya menjadi tercetak jelas di kain putih kemejanya.

bh berwarna krem dengan model full cup berhiaskan renda itu terlihat jelas menyangga payudaranya oleh penumpang lelaki disekitarnya.

namun karena ambar tidak menyadarinya, dia hanya tenang tenang saja dengan hal itu dan tidak memikirkannya.

ambar yang berdiri menghadap ke arah kaca samping bis, di depannya ada laki laki setengah baya yang duduk terkantuk kantuk.

posisi kepala si lelaki yang sedang mengantuk itu tepat di depan dada ambar yang membusung indah.

goyangan bis yang berjalan membuat beberapa kali kepala lelaki tadi terbentur payudara amabr yang berukuran besar.

meskipun merasa risih, ambar tidak berpikiran buruk terhdap lelaki itu karena dia pikir hal itu tidak sengaja.



dia hanya berusaha menutup bagian dadanya dengan tas kerja yang dia bawa untuk melindungi bagian dadanya agar tidak membentur kepala lelaki itu.

####

pukul 6.20 petang ambar tiba di halte dekat pintu gerabang masuk perumahan tempat tinggalnya.

setelah bis berhenti dia segera turun dan membuka payung untuk melindungi diri dari hujan.

ambar berlari lari kecil menembus hujan sepanjang perjalanan dari halte ke rumahnya.

'dek ibu pulang'

'kok lama banget sih ma?'

'tadi mobil ibu bocor, jadi naik bis deh'

'oh gitu ya'

'udah makan?'

'belum, lauk udah habis buat makan pulang sekolah tadi'

'yaudah ibu mandi dulu habis itu ibu masak buat makan bareng, masih kuat kan?'

'masih dong bu'

'yaudah ibu mandi dulu, kamu nonton tv saja dulu'

baru saja ambar berjalan ke arah kamarnya, andi sang anak memanggilnya kembali.

'bu..'

'apa dek?'

'itu rok ibu ada yang nempel'

'masa? apa yang nempel?'

ambar membalikkan tubuhnya berusaha melihat apa yang menempel di rok span yang dia pakai.

ternyata di roknya menempel cairan putih kental mirip ingus tepat di bagian pantatnya dan mengalir sampai ujung bawah dan seabgian mengenai kaki putihnya.

'ini apa ya?' batinnya heran

namun ambar tidak mabil pusing dengan cairan yang menempel pada roknya itu dan segera masuk ke kamar untuk mandi dan berganti pakaian.

BERSAMBUNG ...


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com