cerita

๐‚๐ž๐ซ๐ข๐ญ๐š ๐“๐ž๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐ˆ๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐Ÿ‘ [๐’๐„๐’๐”๐๐†๐†๐”๐‡๐๐˜๐€]

Vina malah tertawa terbahak-bahak setelah mendengarkan hasil penyelidikanku di Hotel V, kali ini tawanya mungkin terdengar ke seluruh ruangan cafรฉ. Akupun memberi kode kepada Vina agar tawanya itu agak dipelankan.โ€œJadi kalian itu tadi sempet nyampe ke Hotel V ya? Hahahahaโ€ฆโ€ฆ Kang, dengerin ya baik-baikโ€ฆโ€ฆ...
Read More

๐ˆ๐›๐ฎ๐ค๐ฎ ๐“๐ž๐ฅ๐š๐ก ๐๐ž๐ซ๐ฎ๐›๐š๐ก [๐„๐ฉ๐ข๐ฌ๐จ๐๐ž ๐Ÿ๐Ÿ]

 'ahhhhhk......ah''ayo bicara, dimana anda mau kontol saya selanjutnya''aaaahhhhhhhhh....ah'ambar sudah begitu terangsang hebat, dia sudah tidak bisa berpikir jernih dan yang dia inginkan hanya penis besar itu di dalam vaginanya.'ahhh...tolong masukkan di memek saya pak''hahaha apa coba kamu ulangi...
Read More

๐‚๐ž๐ซ๐ข๐ญ๐š ๐“๐ž๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐ˆ๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐Ÿ [๐๐„๐‘๐“๐„๐Œ๐”๐€๐ ๐‘๐€๐‡๐€๐’๐ˆ๐€]

 Setelah diberi nomor telepon Vina, aku langsung menghubunginya. Biar lebih jelas langsung saja aku telepon, bukan melalui chat.โ€œHalo Vin, ini Kang Ariefโ€ฆ.โ€, aku membuka percakapan,โ€œIya Kang, ada apa nih tumben-tumbenan?โ€, jawab Vina di seberang sana.โ€œIni kamu lagi dimana?โ€, tanyaku memastikan...
Read More

๐ˆ๐›๐ฎ๐ค๐ฎ ๐“๐ž๐ฅ๐š๐ก ๐๐ž๐ซ๐ฎ๐›๐š๐ก [๐„๐ฉ๐ข๐ฌ๐จ๐๐ž ๐Ÿ๐Ÿ]

 pagi itu ambar tengah menikmati secangkir teh hangat di ruang kerjanya sambil mengecek laporan laporan yang masuk padanya.ambar merasa hidupnya begitu tenang dan indah saat ini, setelah semua tanggung jawab pekerjaannya sudah ia selesaikan.semuanya menjadi lebih sempurna karena suami yang dicintainya...
Read More

๐‚๐ž๐ซ๐ข๐ญ๐š ๐“๐ž๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐ˆ๐ฌ๐ญ๐ซ๐ข๐ค๐ฎ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐Ÿ [๐Œ๐€๐Š๐ˆ๐ ๐“๐„๐‘๐Š๐”๐€๐Š]

Bagai mendengar petir di siang bolong, aku tak menyangka hasil dari pertemuan dengan rekan bisnisku ini ternyata sangat buruk untuk kelanjutan usahaku. Aku tertunduk lesu menerima kenyataan jika kerjasama kami terpaksa harus berakhir. Aku tidak bisa apa-apa untuk mencegah hal itu, aku sadari memang...
Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright ยฉ 2025 Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com