𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟑 & 𝟒 [𝐀𝐰𝐚𝐥 𝐌𝐮𝐥𝐚 𝐃𝐨𝐬𝐚]

 


3 - Mulai Akrab

Hari jumat ini aini berencana untuk kembali melakukan survey di mall bersama teman-teman nya.
Karena ia sudah sembuh sepenuhnya dari keseleo kaki nya.

Memang akhir-akhir ini pesanan pakaian di toko aini sedang meningkat meningkatnya.

Hal ini terjadi tak lain adalah karena popularitas aini sebagai ustadzah millenial semakin naik.

Sehingga kesempatan ini digunakan aini dan fahma untuk mencari ide busana baru agar tetap menjaga pasaran mereka.

Dan tentunya nama toko pakaian mereka bisa semakin naik di mata anak muda.

Pesanan busana muslim di toko aini pun meningkat drastis dari sebelumnya, bahkan peningkatan pesanan itu mencapai 300 persen dari sebelumnya.

Aini dan fahma mulai melakukan survei sore itu di bebrapa pasar baju, dan tempat kulakan pakaian.

Mereka berdua terlihat sangat sibuk melihat baik design, bahan maupun harga pakaian disana,

tak lupa mereka pun bertanya tentang tempat produksi pakaian yang mereka rasa cocok untuk dijual.

Hingga menjelang maghrib kedua wanita ini pun merasa belum puas dengan survei awal mereka tadi.

mereka pun akhirnya mengunjungi mall yang kemarin mereka pernah kesini untuk survey bebrapa boot pakaian disana.

Sampai disana karena waktu sudah memasuki maghrib, mereka pun memutuskan untuk langsung ibadah.

Setelah ibadah magrib itu mereka berdua mencari restoran untuk makan malam .

Saat makan tiba-tiba fahma izin untuk pergi duluan karena ada janji dengan temannya yang lain.

" Eh... Nik... Aku duluan ya... Mmm.. Soalnya aku udah ditunggu temen aku.... Maaf ya nik... Ngga bisa nemenin full hari ini... Hehe" ucap fahma.

Aini sebenarnya kecewa dengan hal itu, tapi mau bagaimana lagi.

"yaudah deh mak.... Aku sendirian aja... Ngga apa-apa kok" jawab aini.

Setelah fahma pergi akhirnya Aini pun kembali survei sendirian karena mereka masih belum jadi survey pakaian anak di mall itu.

Aini sebenarnya cukup Bete harus melakukan survei seorang diri .

Setelah fahma pulang Aini naik ke lantai 5 untuk melakukan survei pakaian anak anak.

Setelah menemukan design yang cocok Aini pun membeli bebrapa contoh pakaian yang akan ia jadikan contoh untuk design pakaian setelahnya.

Setelah survey selesai aini pun berencana turun kembali ke lantai satu, karena capek jika harus pakai eskalator Aini pun memutuskan untuk naik lift saja.

saat lift turun ke lantai 4 tiba-tiba pintu lift terbuka, dan masuklah seorang pria dengan pakaian olahraga tanpa lengan dan celana training panjang itu. Yang memperlihatkan otot otot di lengan dan perut pria muda itu.

Saat aini menoleh ke arah pria yang berdiri di dekatnya itu Tiba-tiba

" lho... Kak aini....." tegur si pria

" oo.... Lhooi... . Franz ya?" jawab aini balas menyapa .

" cari apa kak disini" tanya franz

" oo... Ini...." jawab aini sambil menunjukan tas yang ia bawa

" oo... Baju buat anaknya ya?" tanya franz

" boro boro buat anak.... Punya aja belum... Franz..."

" ini buat contoh design toko baju ku" jawab aini

" ooo.... Kirain udah punya anak kak.... Maaff ya..... Kakak buka toko atau jual online? " tanya franz

" Ohhh.. Aku buka online shop franz... Buat tambah tambah biaya hidup... Heheh" jawab aini sambil tersenyum manis pada pria muda tampan itu

" Kakak jualan apa aja di OL shop nya kak...?" tanya Franz penasaran

" Ohhh.... Ini.... Ini pakaian pakaian buat perempuan sama anak , sama hijab dan pakaian muslim.. aja franzz" jelas aini

" ooo... Bagus kak.... Kalau boleh Nanti franz bantu promosikan ke teman teman franz... Banyak kok temen kampus franz yang kemarin ikut kajian nya kak aini yang suka beli beli begitu... Hehehe " jawab franz

" okay... Makasih franz" jawab aini..

" oh iya... Ngomong ngomong... kamu dari mana kok bajunya begitu ?" tanya aini,

yang tak berani menatap franz langsung karena malu melihat seorang pria tampan yang menunjukan otot kekar nya itu

" oooo...ini tadi habis nge gym kak.... Tadi lumayan banyak trainee gym baru.. Jadi agak capek hari ini" jawab franz, sambil meregangkan lengan nya yang sangat kekar itu.

Seketika aini yang dari tadi hanya melihat dari pantulan dinding lift, kini coba membuang pandangan nya

" oooo...ka.. Ka.. . Kamu ngelatih gym juga?" tanya aini.

" iya... Kak..... Cuma buat ngisi waktu sama hobby aja kak... Sama lumayan bisa buat uang jajan juga hasilnya.. " jawab franz.

Aini pun melihat franz yang memakai kaos ketat hingga otot otot jantan nya terlihat.

terlihat ketampanan dan keseksian tubuh Franz entah mengapa membuat tubuh aini merasa aneh

Ditambah dengan rambutnya yang masih basah karena habis mandi tadi.

Sehingga menambah kesan sexy yang dipancarkan pria muda ini.

Entah mengapa tiba-tiba muncul pikiran nakal di otak ustadzah muda itu.

Tapi...

" Hush... Apa yang kamu pikirkan aini..." ucapnya dalam hati, aini pun segera membuang jauh jauh pikiran aneh nya itu.

Mereka pun lanjut ngobrol hingga......

Hingga mereka sampai di lantai satupun aini tak sadar karena sedari tadi ia menutup mata karena malu melihat franz yang tampan

" Kak... Udah sampai kak.. Kak aini kan yang pencet lantai ini..?" tegur franz mengagetkan aini

" Ehh... I... Iya Franz.." jawab aini lalu ia pun segera berlari keluar dari lift segan wajah memerah karena malu berdekatan dengan pria muda tampan itu.

Tapi ternyata franz pun ikut turun dan berlari untuk mengejar aini

" eh kak... Kak aini .... Btw kakak Pulang naik apa?" tanya franz

" oo... A... Ak... Aku tadi ama temen kesini nya ... Ini pulangnya paling naik taksi online" jawab aini tak bisa menutupi grogi nya

" oo... Gimana kalau bareng franz aja kak.." ajak franz

" ngga... Usah franz.... Nanti ngerepotin kamu... Aku naik taksi aja" jawab aini semakin grogi mendapat tawaran itu

" ngga kok kak.... Katanya kemarin kakak ber hutang sama franz" tanya franz

" eh... Iya ya.... Hutang.. ?!! Hutang apaan franz...??!! Lupa aku!! " tanya aini bingung

" Itu kak pas acara kampus kemarin... sekarang franz tagih ya... Ayok ikut franz" ajak franz.

Dan entah mengapa aini menurut saja diajak franz diantar ke rumah ...

" eh... Iya ya.... Hutang.. +?!! Hutang apaan franz...??!! Lupa aku!! " tanya aini bingung

" Itu kak pas acara kampus kemarin... sekarang franz tagih ya... Ayok ikut franz" ajak franz.

Dan entah mengapa aini menurut saja diajak franz diantar ke rumah ...

Franz pun mengajak aini ke parkiran, dan entah mengapa aini membiarkan saja tangannya di gandeng oleh pria muda tampan itu.

dan setelah di dekat mobil dengan sikap gentlemen franz membukakan pintu untuk aini.

Aini pun sempat kaget melihat mobil yang digunakan franz beda dengan sebelumnya, kali ini franz mengendarai mobil sport merk Porsche

" I... Ini mobil kamu franz..." tanya aini kagum dengan pria muda itu

" Iya kak... Yok masuk kak..." ajak franz sambil membukakan pintu mobilnya

" makasih franz" jawab aini kemudian masuk ke mobil mewah itu.

Franz pun kemudian masuk ke mobil dan berjalan ke tempat tujuan.

" mau kemana franz" tanya aini bingung

" Kak aini udah makan..?" tanya franz.

" U.. Udah sih franz..." jawab Aini

" kalau gitu temenin franz makan malam ya kak.... Hehehe" ujar franz, kemudian memacu mobilnya menuju salah satu hotel berbintang 5 itu.

Aini merasa cukup terkesima dengan situasi restaurant di hotel bintang 5 ini.

" franz ngga kemahalan makan disini? Kamu kan mahasiswa nanti gimana bayarnya?" tanya aini

" tenang kak" kata franz kemudian mengajak aini masuk ke restaurant itu.

Setelah duduk di meja itu, aini melihat lihat menu disana yang harganya sangat mahal.

" kak mau pesen apa..?" tanya franz

" aku udah makan kok franz... Ngga usah deh" jawabnya. Karena selain aini sudah makan bareng fahma tadi,

ia juga tidak sanggup membayar harga segitu untuk satu porsi makanan

" udah kamu aja yang makan franz... Nanti mbak yang traktir karena udah janji kmaren" jawab aini.

Franz pun memesan bebrapa sajian mahal dan desert untuk mereka. Aini kaget ternyata yang dipesan franz sebanyak ini.

Apalagi saat melihat semua menu yang dipesan ada dua porsi, padahal aini tadi sudah bilang jika ia sudah makan

..............................

Saat franz sibuk makan, aini justru sibuk menghitung uang yang is bawa. Melihat tingkah aini franz pun tertawa

" cari apa kak?" tanya franz

" oohh.. Ngga franz... Ini cuma cari kembalian" jawab aini panik.

" tenang aja kak.... Semua udah franz yang bayar.... Ini tinggal kakak makan aja..." katanya mau nemenin franz makan" kata franz.

Aini pun merasa lega, dan ia akhirnya mau makan menu mahal itu untuk mungkin 1 kali seumur hidupnya,

mereka pun makan malam sambil ngobrol bebrapa hal seperti franz ini kuliah tahun ke3,

ia sekarang berusia 22 tahun, ia keturunan spanyol singapura namun ayahnya menyuruh franz ke Indonesia.

Franz menceritakan keseharian nya yang juga merapat sebagai Instruktur fitness. Karena memang hobinya adalah olahraga.

Aini sebagai pendengar yang baik pun mendengarkan dan merespon perkataan franz dengan sangat baik.

Aini juga banyak cerita tentang kegiatannya selain mengisi ceramah ia juga sibuk dengan toko online nya itu.

Franz pun menganggap aini wanita yang hebat karna seorang ustadzah sepertinya mau makan dengan seorang yang beda agama dengan nys itu.

Dengan ngobrol bersama ustadzah muda itu membuka wawasan baru untuk franz sendiri.

Franz pun berterima kasih karena aini mau diajak makan oleh nya.

Setelah selesai makan franz pun mengantarkan aini untuk pulang. Didalam mobil perbincangan mereka mulai lebih akrab lagi dari sebelumnya.

Aini menganggap franz sebagai teman diskusi dari golongan milenial, karena ia hanya mengenal orang orang seusia atau lebih tua darinya.

Sehingga perkenalan nya dengan franz membuka lembaran baru dalam hidup sang ustadzah itu.

Sampai dirumah beruntung karena suami aini belum pulang, sehingga tak akan ada yang curiga.

Franz pun langsung memacu mobil nya keluar kompleks rumah aini, sedangkan aini masuk ke rumahnya.

Sambil perjalanan pulang franz pun tersenyum senyum sendiri jika teringat akan aini. Aini mengingatkan nya pada.....

-------------------------------

FLASHBACK masa lalu FRANZ

Fransisco Sebastian Wijaya atau biasa dipanggil Franz, adalah seorang pria keturunan spanyol dan singapura.

Ayahnya sendiri berdarah spanyol murni sedangkan ibunya adalah wanita berdarah Indonesia yang akhirnya mengambil warga negara Singapura karena ia lama bekerja di Singapura.

Franz sendiri adalah anak tunggal dikeluarga nya. Ia lahir tepat 22 tahun silam di madrid Spanyol saat kedua orangtua nya berbisnis di sana.

Franz lahir dikeluarga konglomerat, sang ayah memiliki banyak perusahaan bona-fide diberbagai bidang,

meski si ibu hanyalah ibu rumah tangga biasa namun ayah franz begitu mencintai istrinya itu.

Franz sendiri dibesarkan murni oleh ibunya sendiri tanpa bantuan baby sitter, hal itu yang menyebabkan franz kecil sangat dekat dan menyayangi ibunya.

Si ibu sendiri juga sangat menyayangi Franz kecil. Mereka hidup bak sebuah kisah dongeng yang indah.

Hingga menginjak usia 8 tahun peristiwa yang mengubah hidupnya terjadi...

Ibu dari franz meninggal dunia akibat kanker hati stadium akhir yang ia derita, hal itu jelas sangat membuat shock semua pihak termasuk ayah franz dan franz sendiri.

Franz lalu linglung bagaikan tisu dilempar diudara yang membuat ia tak bisa menentukan arahnya.

Namun hak yang membuat Hidup franz berubah lagi tak sampai disitu

Satu tahun setelah kematian ibunya, franz mendapati jika ayahnya akan menikah lagi dengan seorang wanita asal Spanyol juga.

Pernikahan kembali ayahnya ini jelas membuat franz marah besar kepada ayahnya.

Franz beranggapan jika ayahnya adalah seorang pria yang tidak setia dan tidak mencintai ibunya sendiri

Ia pun hingga kini amat sangat membenci ibu tirinya, ayahnya, serta adik tirinya itu.

Namun dilain sisi ayah franz selalu menyayangi franz seperti istrinya dulu, ia menganggap jiwa istrinya tumbuh di diri franz.

Setelah lulus SMA franz memutuskan untuk berkuliah di surabaya tempat kelahiran ibunya.

Dan kini franz dewasa menjadi pribadi yang tangguh, dengan kekayaan yang dimiliki,

ditunjang dengan wajah Rupawan dan tubuh kekar berotot itu tentu membuat semua wanita disekitar nya terpikat pada ketampanan nya.

Namun Franz berjanji akan memcari seorang pendamping yang seperti ibunya dulu.

Meski banyak wanita cantik dan seksi didekat nya namun tak satupun memikat hati Franz,

bahkan para selebgram cantik yang mendatangi Franz tidak lain hanya menjadi teman kencan nya ataupun sekedar teman tidur saja, tak ada satu pun yang memikat hati franz.

Hingga akhirnya peristiwa bebrapa minggu yang lalu Mulai membuka hati franz.

Saat itu ia sedang kencing dikamar mandi sebelum memulai sesi fitness nya, namun tiba-tiba seorang wanita berhijab masuk ke kamar mandi yang sontak mengejutkan nya.

Yang lebih aneh lagi ia marah-marah dan mengira franz lah yang masuk ke kamar mandi perempuan.

Kemudian saat ia sedang berjalan keluar tempat gym ia membaca bebrapa pesan di HP nya dan tiba-tiba

Byyurrrr...... Duaggggg.....

Seorang wanita berhijab menabrak nya dan menyiramnya dengan kopi,

franz sebenarnya ingin marah namun saat melihat wanita yang ia yakini adalah wanita yang masuk ke toilet tadi entah mengapa IA SEKILAS TERBAYANG SOSOK IBUNYA dulu.

Franz pun bingung dengan dirinya sendiri, apakah karena akhir2 ini ia sering bermimpi bertemu ibunya.

Namun,....

Peristiwa ketiga terjadi saat ia memandu ospek dikampusnya,

saat itu memang karena posisinya yang berada didekat kampus maka ketua panitia menyuruh ya untuk sekalian menjemput guess star nya.

Dan alangkah kagèt nya franz melihat jika yang ia jemput adalah seorang ustadzah dan wanita itu adalah wanita yang bertemu dengannya di mall waktu itu.

Sebenarnya semua berjalan baik baik saja hingga saat akan mengantar wanita ini pulang ia melihat aini hampir Jatuh dari tangga karena terpeleset,

beruntung dengan sigap franz berhasil menangkap tubuh aini, dan saat itulah mata franz bisa bertatapan dengan aini dan seketika bayangan ibunya yang dulu juga seorang muslimah pun kembali merasuki hati franz.

Franz pun bertanya tanya pada dirinya sendiri apakah Aini adalah SOSOK yang ia CARI dalam hidupnya.

Ataukah hanya karena sama-sama berhijab ia menganggap AINI mirip dengan IBUNYA. Franz pun belum mengetahui isi hatinya sendiri.

END FLASHBACK

------------------------------

Setelah mandi dan beribadah aini pun duduk diruang tamu sambil menunggu suaminya pulang dari kantor. Ia pun tiba-tiba mengirim kan pesan untuk franz.

Entah mengapa justru aini duluan lah yang mengirim pesan ke franz

" makasih ya franz atas makan malamnya" tulis aini.
Tak lama kemudian franz pun menjawab pesan aini

" iya kak.... Ngga apa2... Kakak udah aku anggep kakak sendiri. Apalagi di sini aku ngga punya keluarga kak..." kata franz.

Mereka berdua pun kembali ngobrol lewat pesan HP itu. Hingga akhirnya suami aini pun pulang dari kantor nya.

Aini lalu memasakan makan malam untuk suaminya, setelah makan dan menunggu suaminya mandi.

Didalam kamar entah mengapa nafsu birahi aini saat ini menjadi sangat tinggi, dan ingin segera dilampiaskan.

Sehingga saat suaminya masuk ke kamar aini langsung memeluk nya dan mereka pun melakukan ritual hubungan suami istri malam itu.

Meski nafsu aini sudah tinggi namun karena kelelahan bekerja dimas tak mampu memuaskan aini.

Namun tak sedikit pun aini memasang wajah tak puas, karena ia amat menyayangi suami nya.

Malam harinya saat sang suami tidur aini justru tengah asyik bermain dengan ponselnya, iya justru asyik berkirim pesan dengan franz hingga larut malam.

Franz bercerita tentang design2 baju yang biasa ada di luar negeri,

aini dengan antusias pun menanggapi tiap pesan dari Franz hingga barulah sekitar jam 1 malam aini tertidur. Setelah perbincangan mereka berkahir.

Bahkan akhir akhir ini aini terlihat sering tertawa tawa sendiri sambil melihat layar Hpnya.

Ia sekarang sangat sering berkirim pesan dengan Franz membicarakan kehidupan franz saat tinggal di luar negeri dulu,

Aini yang memang tertarik untuk pergi ke luar negri jelas tertarik dengan pembicaraan nya dengan franz ini,

bahkan aini sering lupa waktu, bahkan saat suaminya dirumah tak jarang aini curi curi waktu untuk sekedar membuka HP dan mengecek pesan dari Franz.

Sungguh ustadzah muda itu terlihat bagaikan seorang gadis yang dilanda kasmaran.

Hingga sore itu bertepatan dengan hari rabu sore setelah mengisi kajian di salah satu perkumpulan ibu ibu pegawai dinas, aini dan fahma mengobrol

" eh nik.... Ini aku dapet undangan ikut kajian sama wisata bareng kelompok pengajian sebelah mau ikut ngga?" tanya fahma

" kapan mak itu? Dimana?" tanya aini

" katanya sih sabtu depan nik, lokasinya tapi.... Di daerah puncak nik" jawab fahma

" wah jauh amat mak.... Gimana tuh kesana nya? Siapa sih ustad nya?" tanya aini

" ini rencana nya dari temen2 mau rombongan naik kereta nik... Rencana berangkat jumat siang nanti sampai disana sabtu pagi langsung ke tempat acara.... Terus nginep semalem sambil jalan jalan wisata... Baru kita ambil tiket pulang minggu siang."

" ustadnya nanti ustad ahmed yang orang timur tengah itu "jawab fahma

" hmmm... Gimana ya mak.... " jawab aini masih bimbang, sebenarnya ia merupakan fans berat ustad Ahmed itu,

namun karena perjalanan nya terlalu jauh ia pun bingung apakah suaminya mengizinkan atau tidak

" tunggu deh mak.... Aku tanyain suami dulu... Kalau boleh aku ikut deh " jawab aini

" buruan ya nik... Buat booking tiket sama hotel juga" jawab fahma. Mereka pun melanjutkan aktifitas mereka seperti biasa.

Hingga malam Minggu itu sambil makan bersama di suatu restaurants aini pun bicara pada suaminya

" pa.. Besok sabtu mama. Diajakin fahma buat ikut kajian" kata aini

" Ya...monggo ma... Bukannya biasanya juga begini?"

" kok tumben pakai pamit segala?" tanya dimas

" ini pa masalahnya pengajian nya di puncak jakarta pa... Dan acaranya 3 hari 3 malem pa... Nnti berangkat pakai kereta jumat siang.... Baru pulang minggu paling pa... " jawab aini ragu ragu

" kok tumben jauh banget ma...? Acara Apa sih itu? ", tanya dimas

" itu pengajian nya ustad ahmed pa.. " jawab aini

" ooo.... Ustad ahmed ya.... " jawab dimas sejenak berpikir, dan

" yaudah ma... Papa izinin mama ikut.... Papa tau kalau mama ngefans banget Sama ustad ahmed... Kalau bisa mintain tanda tangan ya ma... Hehhe"

" maaf papa ngga bisa ikut soalnya papa belum bisa cuti hari jumat sama senin nya" kata dimas

" iya pa..... Makasih banyak ya pa..." jawab aini dengan bahagia suaminya pun tau

Aini pun segera memberi tahu fahma jika ia akan ikut pengajian ustad ahmed itu.

Fahma pun menyambut baik keikut sertaan aini dalam perjalanan ini, karena fahma juga sendiri ia lebih senang jika ada teman ngobrol.

Fahma sering merasa kesepian jika tak ada teman ngobrol, apalagi sebenarnya ia tak terlalu kenal dekat dengan rombongan itu

Akhirnya tiba lah hari yang ditunggu, hari itu jumat pagi setelah mengantar suaminya di pintu gerbang aini pun bersiap siap dan mengepak barang yang akan dibawanya ke acara tersebut.

Ia membawa bebrapa baju ganti seperti gamis untuk acara kajian, pakaian santai untuk jalan jalan, sweeter jika dingin dan bahkan piyama untuk tidur malam.

Aini pun mengkontak fahma tentang barang apa saja yang ia bawa,

setelah list yang dibuat terisi penuh mereka pun mandi dan bersiap berangkat, rencananya memang mereka akan bertemu langsung di stasiun kereta.

Lalu setelah selesai menata pakaian dan memastikan semuanya dibawa aini pun mandi,

lalu ia ber dandan tipis dan kali ini aini mengenakan pakaian santai berupa kaos warna oranye, cardigan pink, dan hijab merah dipadukan dengan celana jeans itu.

Setelah memastikan pintu terkunci semua. Aini pun memesan taksi online dan berangkat ke stasiun.

Aini membawa tas gendong 1 buah buah berisi pakaian dan tas jinjing agak besar yang berisi keperluan lain seperti buku, dll.

Siangnya sampai di stasiun ia langsung bertemu dengan fahma dan diajak menuju rombongan untuk dibagi tiket nya.

Banyak yang pergi seorang diri, namun banyak juga yang pergi dengan keluarga mereka.

Tepat jam 2 setelah ibadah siang rombongan itu pun berangkat dengan tujuan ke jakarta.

Semetara ditempat lain,

Jumat siang itu di terminal tunggu bandara, terlihat franz sedang menunggu penerbangan nya ke suatu tempat,

ia sudah memakai setelan jas rapi, hingga tak ada yang tau jika ia adalah mahasiswa.

Sambil menunggu terlihat ia sedang menelpon sesorang dalam bahasa Inggris

" Ya... Mister... Sebentar lagi Saya terbang.... Meeting diselenggarakan jam 7 malam kan?"

" okay jemputan sudah siap kan?"

" setelah landing nanti aku kabari lagi... See ya" kata franz pada seseorang di telpon.

Saat pengumuman penerbangan diumumkan, franz dengan menenteng koper dan tas gendong itu masuk ke pesawat untuk terbang ke suatu tempat

4 - Awal Dosa

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 9 jam akhirnya tepat Tengah malam rombongan itu pun sampai ke stasiun tujuan.

Mereka pun langsung menyewa taksi untuk mengantar mereka ke puncak.

Rombongan jamaah itu pun menyewa beberapa taksi dan mulai jalan ke tujuan.

Sekitar jam 3 pagi merekapun sampai di hotel, yang sudah mereka sewa. Sebuah hotel yang cukup murah.

Karena memang mereka meminimalkan biaya perjalanan mereka.

Setelah sampai dihotel rombongan pun masuk ke kamar hotel masing-masing.

Aini mendapat kamar untuk dua orang, ia pun sekamar dengan fahma di hotel itu.

Setelah masuk kamar dan membersihkan diri mereka pun tidur sebentar dan dilanjutkan ibadah subuh dulu baru setelahnya mereka tidur sampai siang.

Sekitar jam 10 pagi barulah mereka bangun dan mandi secara bergantian,

karena memang acara akan dimulai jam 1 siang mereka sudah harus berada di lokasi sekitar sebelum jam 12.

Setelah selesai mandi dan berdandan mereka pun kumpul di lobby untuk berangkat menuju tempat acara.

Hari itu aini mengenakan pakaian gamis warna abu abu dipadukan dengan hijab warna coklat cream nya itu,

tak lupa aini memakai riasan wajah agar terlihat cantik hari itu.

Setelah berkumpul mereka pun pergi ke lokasi acara yaitu salah satu ballroom di satu hotel mewah daerah ini.

Mereka pun naik taksi online dan sampai di lokasi sekitar jam 12 kurang sedikit.

Saat sampai disana alangkah terkejutnya mereka karena ternyata antrean Orang disana sudah sangat ramai.

Ketua rombongan pun masuk kedalam untuk mengecek tempat duduk, sedangkan yang lain harus rela menunggu di luar,

setelah bebrapa saat menunggu si ketua panitia pun keluar dengan ekspresi sangat kesal.

Ternyata info yang ia peroleh kemaren merupakan info yang kurang tepat dan termasuk terlambat sehingga para pendaftar yang lebih dulu lah yang mendapat kursi didalam,

sedangkan antri an diluar hampir semuanya adalah yang mendaftar terlambat.

Mendengar informasi itu para rombongan pun seketika marah karena harga akomodasi mahal yang sudah mereka bayar tidak bisa ditebus dengan ikut acaranya langsung.

Fahma dengan sifat bar bar pun langsung menerobos kerumunan orang dan mencoba masuk ke ruangan acara,

aini dengan keras mencoba menahan fahma yang emosi dengan panitia yang dianggap nya tidak profesional itu.

" mak.... Jangan lah... Ngga usah... Dari pada malu2in" ucap aini sambil menahan fahma yang ingin masuk kedalam.

" ngga bisa gini nik.... Kita harus dapet transparency dari panitia nya.... Gimana kita udah jalan jauh jauh lagi" jawab fahma sambil menarik aini agar ikut dengannya.

Saat sudah sampai di depan pintu fahma pun lari duluan karena melihat salah satu orang yang diduga sebagai panitia acara...

" eh mak... Tunggu dong" kata aini memanggil fahma yang sudah jalan duluan. Karena fokus mengejar fahma tiba tiba.........

Gubrakk.... Dugg......

" aduh....." ucap aini karena menabrak seseorang pria tinggi.

" aduh mbak ini... Emang hobinya nabrak orang ya... Heehe" kata pria itu.

Seketika aini pun menoleh ke atas dan melihat wajah pria itu dan

" lho..... Franz....." ucap aini sambil kaget.

" franz.... Kamu kok disini..." Kata aini melihat franz yang berpakaian casual itu

" lho mbak sendiri kenapa ada disini?" tanya franz

" oohh... Aku disini buat ikut acaranya ustad ahmed itu di dalem" ujar aini

" lhoo... Bukannya udah mau mulai.... Kok ngga masuk?" kata franz

" aduh... Jadi gini.... Kami serombongan kena tipu dari calo... Jadi ngga bisa masuk padahal udah bayar" jawab aini dengan wajah memelas

" ooo.... Kasian si mbak udah jauh2 padahal" ucap franz bercanda

" yah..... Malah bercanda..... Yaudah aku duluan ya mau nyusul temen aku" ucap aini ssmbil melangkah menuju tempat fahma

" eh... Bentar mbak..." ucap franz menahan aini

" kenapa?" tanya aini

" kalau mbak beneran mau masuk, biar aku telepon in sekretaris aku... Kayaknya dia ada didalam juga" ucap franz

" eh.. Ngga usah dek..... Nanti ngerepotin" tolak aini

" udah tenang aja.... Buat berapa orang mbak? 2 aja kan?" tanya franz kemudian terlihat menelepon seseorang.

Setelah selesai menelepon. Fahma pun kembali ke tempat aini dengan wajah masih kesal

" hah... Percuma nik.... Banyak juga yang bahkan lebih jauh yang ke tipu " ucap fahma.

Kemudian ia melihat pria disamping aini itu. Fahma seakan terpesona dengan ketampanan Franz

" wih.... Siapa tuh nik.... Temen mu?"

" kok ngga bilang ada yang ganteng begitu? " tanya fahma agak genit

" eh.... Bukan.... Ini.... " ucapan aini terpotong oleh franz

" oo... Kenalin aku Farid murid nya kakak aini.... Mbak temenya kak aini ya.... Salam kenal mbak " jawab franz berbohong,

seketika aini melirik franz dan franz memberi nya kode signal.

Agar tidak terdengar mencurigakan, entah mengapa aini berbohong pada fahma tentang identitas franz

" eh iya ini... Farid..... Mahasiswa yang berguru di aku... Heheheh " jawab aini canggung.

Kemudian franz pun pamit undur diri namun sebelumnya ia berpesan pada aini

" mbak nanti tunggu temen saya keluar ya... Nanti udah ada 2 kursi buat mbak sama temennya" ucap franz kemudian pergi.

Setelah franz pergi fahma pun mencecar pertanyaan seputar franz kepada aini baik asalnya darimana?

Bertemu dimana?

Gimana bisa kenal?

Aini pun kepayahan menjawab semua pertanyaan fahma yang keluar bagai peluru machine gun itu.

Beruntung sesaat kemudian seorang pria muda yang juga tampan menghampiri mereka

" dengan mbak aini ya? Temennya mas....." kata pria itu terputus oleh jawaban aini

" iya..... Saya aini" jawab aini

" itu sudah saya siapkan kursi buat mbak aini sama teamnya mbak" jawab pria tua

" eh.. Beneran Ini mas?" tanya aini kembali meyakinkan diri. "

Akhirnya karena tak ingin membuang waktu mereka berdua pun langsung memasuki gedung ballroom mahal itu

dan lebih beruntung nya lagi mereka mendapat tempat duduk dikursi Vip yang letaknya dekat dengan panggung

sehingga mereka Bisa melihat langsung dari dekat ustad Ahmed itu.

Mengapa franz bisa dengan mudah mendapat kursi ??

karena memang promotor yang mendatangkan ustad ahmed adalah orang yang saat ini sedang mengadakan perundingan bisnis dengan pihak franz.

Saat ini mereka sedang merundingkan rencana kerjasama bisnis pembukaan resort wisata baru didaerah puncak dan satu lagi namun belum ditentukan.

Acara pun dimulai dan ustad ahmed mengisi dengan doa2 kemudian dilanjutkan dengan ceramah.

Ceramah nya kali ini membahas tentang hukuman dan dosa berzina.

Fahma dan aini terlihat sangat serius memperhatikan materi dari ustad nya.

Tak jarang mereka mencatat bebrapa materi dan pertanyaan dari audience lain tadi.

Disaat acara kajian itu dilaksanakan diluar tepatnya di meeting room terlihat franz sedang berdiskusi serius dengan salah satu pria bule disana yang dikenal sebagai mister Jhon.

Mereka berdiskusi tentang rencana mister Jhon untuk mendirikan resort Wisata nya di Indonesia dan tepatnya Akan dibuka di bebrapa cabang nantinya.

Setelah mendengar presentasi dari pihak jhon, franz pun Dengan serius membaca dokumen dari jhon..

Iya...

Memang sekarang semua keputusan perusahaan ayahnya dipegang oleh Franz sejak ayahnya sakit keras.

Setelah kedua pihak selesai dengan presentasi mereka, kedua pihak setuju untuk melakukan survei langsung kelokasi yang akan didirikan resort tepatnya survey akan dilakukan minggu siang.

Setelah acara bisnis nya selesai franz pun memutuskan untuk pergi dengan mobilnya bebrapa saat saja.

Dilain tempat acara kajian yang diikuti aini pun akhirnya sudah selesai setelah 3 jam lamanya, namun hal itu tidak terasa bagi aini.

Dan di suatu kesempatan aini akhirnya dapat meminta tanda tangan dari ustad ahmed itu.

Aini dan fahma merasa amat ber terimakasih dengan batuan dari franz yang membuat mereka bisa ikut acara itu.

Didepan lobby hotel beruntung kemudian mereka bertemu dengan franz yang sedang menyamar sebagai farid itu

" eh.... Dek farid.... Halo" panggil fahma memanggil franz

" ih.... Apaan sih mak? Malu tau" kata aini mencegah fahma

" kita harus berterima kasih sama dia nik.... Kan berkat dia kita bisa ikut acara" kata fahma.

Tak lama kemudian franz pun menghampiri mereka berdua.

" eh... Kak aini sama ini kak???" tanya franz

" oo... Aku fahma.... Nice to meet you" ucap fahma sambil mengulurkan tangannya pada franz.

Sambil berjabat tangan pandangan fahma tidak lepas dari tubuh kekar franz yang tercetak jelas dibalik kemeja putih ketat yang ia pakai itu.

" makasih ya dek.... Udah buat kita bisa masuk kedalam"

" btw kok dek farid bisa dapet kursi gitu sih?" tanya fahma penasaran

" oo..... Itu tadi kursi ku sama. Punya temen ku.... Tapi karena kakak udh jauh2 dari Surabaya aku kasih aja ke kakak.... Toh kita juga ada keperluan lain kak... Hehhe" jawab franz mencari alasan agar tak terlihat mencurigakan.

Setelah ngobrol basa basi franz pun pamit duluan untuk pergi.

Franz akan pergi ke tempat mr. Jhon untuk makan siang bersama.

Franz pun kemudian meninggalkan mereka berdua. Fahma pun berbisik pada aini......

" wah....Nik...kalau aku punya murid seganteng dan sebaik itu aku bakalan oleng sih dari suami... langsung bakal aku embat nikkk..... Hehehe" kata fahma bercanda

" hush.... Ngelantur kamu mak" jawab aini ketus

" bahkan kalau cowo seperti itu ngajak selingkuh aku sih.... Langsung SETUJU" kata fahma

" heh... Ngga boleh ya. Bilang gitu nanti karma lho" kata aini menceramahi fahma

" ngga2.... Cuma bercanda doang.... Hehhe.... Tapi memang ganteng sih macho lagi" ucap fahma

" udah yok pergi" ajak aini, dan mereka pun ber iringan pergi menuju luar

" eh.. Nik kalau semisal dia suka sama kamu terus nembak kamu gimana?" goda fahma

" ya... Ngga mungkin lah mak... Aku kan udah punya suami.... Kalau ngomong jangan Ngada2 ya z" bentak aini.

" tapi aku lihat dia tadi curi2 pandang ke kamu" kata fahma tak didengar aini yang sudah jalan duluan.

Tak berapa lama mereka pun memesan taksi online dan langsung menuju ke pusat oleh-oleh disana.

Sebenarnya aini ingin sekali pergi ke tempat wisata namun karena waktunya terlalu mepet maka ngga jadi.

Fahma sebenarnya tau jika aini sangat ingin menghabiskan waktu jalan2 di objek wisata disana.

Namun mau bagaimana lagi.....

Tak berapa lama mereka pun sampai di pusat oleh2 itu dan langsung membeli bebrapa oleh oleh untuk keluarga dirumah.

Mereka membeli bebrapa camilan, kerajinan, dan barang-barang lain yang sekiranya bisa dibawa untuk oleh-oleh suami mereka dirumah.

Mereka berbelanja hingga tak terasa sudah malam. Setelah ibadah disana mereka pun memutuskan untuk pulang kembali ke hotel.

Menyusul rombongan yang dari tadi malah wisata disana karena tidak bisa masuk ke acara.

Di hotel mereka beristirahat karena besok sudah harus persiapan untuk perjalanan pulang.

Sambil rebahan aini bercerita kalau sebenarnya ia ingin mengunjungi pasar tanah abang untuk melihat lihat harga dan barang disana.

Tapi karena waktu tak memungkinkan sehingga tak jadi, setelah capek seharian aktifitas mereka pun terlelap dirajang mereka masing-masing.

Pagi harinya barulah mereka bersiap untuk pergi pulang, setelah mengemasi barang mereka pun menunggu jemputan mobil di depan hotel.

Namun tiba-tiba, sebuah mobil alphard mewah berhenti didepan mereka dan si penumpang membuka kaca mobil

" lho kak aini sama kak fahma, ngapain di pinggir jalan?" tanya franz dari dalam mobil

" oh... Farid ya... Ini lagi nunggu jemputan ke stasiun" jawab fahma

" ooo.... Kalau gitu ikut aku aja, aku mau ke arah sana juga" tawar franz.

" emm... Ngga...."

" ayo deh boleh....." kata kata aini terputus oleh perkataan fahma.

" yaudah masuk aja" ucap alex kemudian membuka pintu mobilnya.

Alex pun membantu mereka berdua untuk memasukan barang bawaan mereka ke mobil.

Franz

Tak lama kemudian mobil pun melaju ke arah ibukota. Ditengah perjalanan mereka pun ngobrol

" eh... Dek farid mau kemana?" tanya fahma

" aku mau ke daerah tanah abang kak" jawab franz

" lho... Kok bisa pas banget.." jawab fahma

" pas kenapa kak? Kakak mau kesana juga?" tanya franz

", iya.. Dek.. Ini aini dari kmaren ngebet pengen kesana" jawab fahma

" hah... Kok aku sih?" tanya aini kaget dengan kata-kata fahma

" kalau begitu ikut aku aja kak... Pulang nya bisa besok" jawab franz.

" ngga kok... Dia cuma bercanda aja" kata aini

" beneran kak... Kalau mau nanti pulangnya bareng aku aja" jawab franz.

Mereka pun melanjutkan obrolan hingga sampai di stasiun.

Entah bagaimana saat sampai di stasiun HANYA FAHMA lah yang turun dari mobil

" udsh dinikmati aja liburannya. Nik..."

" titip aini nya ya dek..., kalau nakal cubit aja" kata fahma sambil mengedipkan mata pada mereka berdua.

Kemudian saat fahma turun, mobil pun kembali melaju dan menuju ke pasar tanah abang,

franz pun membantu dan menemani aini yang sedang melihat lihat pakaian disana.

Franz pun menawarkan untuk membelikan pakaian untuk aini namun ia menolaknya, karena tidak enak diri.

Aini pun membeli bebrapa contoh pakaian yang rencana akan ia jual ditoko online nya nanti.

Setelah selesai cari pakaian mereka pun makan disalah satu restoran mewah dijakarta. Saat makan mereka sambil ngobrol

" kak aini... Besok bisa temenin franz buat survey ke lokasi proyek? Sekalian jalan jalan mbak?" tanya franz

" ngga bisa franz... Mbak harus pulang hari ini udah janji sama suami mbak" jawab aini.

Mendapat jawaban itu franz tetap tidaklah menyerah untuk bisa membuat aini stay disini.

" oo... Iya kak kalau ngga salah nanti malem ada acara ramah tamah sama ustad ahmed lho... Mbak mau ikut?" tanya franz.

Seketika aini pun bimbang untuk tetap stay dan ikut franz atau pulang dengan tiket baru.

Ia sebenarnya ingin bertemu langsung dengan ustad ahmed, apalagi acara seperti itu mungkin tidak akan bisa dialami untuk kali kedua dalam hidupnya.

" atau mbak kabari dulu aja suaminya... Kalau dibolehin ayo ikut aku"

" kalau ngga aku antar ke stasiun langsung" tawar franz yang membuat aini bimbang. Aini pun berpikir sejenak

Tak lama kemudian aini membuka HP nya dan mengirim pesan pada suaminya, apakah diizinkan untuk ikut acara itu.

Setelah bebrapa saat menunggu sambil makan, tiba tiba sebuah pesan masuk ke HP aini.

Tanpa diduga suaminya mengizinkan aini untuk tinggal disana dulu dan ikut pulang esok nya saja.

" Franz, boleh deh aku ikut nanti malem" jawaban aini yang membuat franz jelas sangat gembira.

" yaudah ayok mbak balik ke hotel, udah Sore juga" ajak franz. Dan mereka pun menuju ke hotel mewah itu. Aini pun kaget

" lho franz kok kesini? mbak ngga kuat bayarnya kalau hotelnya disini"

" mending cari hotel yang lebih murah franz" ajak aini ragu ragu

" tapi acaranya nanti disini mbak"

" masalah kamar tenang aja mbak, aku cariin kamar nanti" jawab franz

" ngga usah franz... Aku ngerepotin kamu terus" jawab aini

" ngga kok mbak... Karena aku yang ngajakin dan kebetulan aku baru dapet rezeki maka mbak anggep aja franz traktir disini" kata franz, sambil berjalan masuk ke lobby hotel.

Tak lama aini mengikuti franz masuk ke lobby hotel mewah ini

Tak lama kemudian franz memberikan kunci kamar nomor 502 itu pada aini

" ini kamar nya kak... Silahkan istirahat dulu... Nanti jam 7 aku tunggu dilobby ya" kata franz. Namun aini masih terlihat ragu ragu.

" Kok mewah banget franz disini... Ini beneran buat aku...?" Tanya aini bingung

" Iya kak... ngga apa-apa kok... Kak.... Ini anggep aja traktiran dari aku" ucap franz kemudian ia menuju ke luar lagi.

" Eh... Franz... Beneran... Ngga usah franz..." ucap aini, tapi grab sudah berjalan pergi.

Sedangkan dengan perasaan masih ragu aini naik ke lantai 5 dengan lift,

tak lama Kemudian ia sampai di kamar itu dan saat pintu nya dibuka aini terkejut karena ukuran kamar yang sangat luas dan mewah itu pasti hargamys sangat mahal.

Memang harga 1 kamar untuk kamar itu mencapai 4 juta/malam.

Meski sempat ragu, namun karena sudah terlanjur dibayar aini pun langsung merebahkan tubuhnya dikasur mewah itu,

tak terasa karena terlalu nyaman aini pun tertidur pula di kasur itu karena memang ia kelelahan karena kegiatan siang tadi.

Ustadzah Aini

Hingga menjelang maghrib barulah aini terbangun, ia pun langsung pergi mandi. Ia pun takjub dengan fasilitas kamar mandi mewah di hotel itu.

Setelah menyelesaikan mandinya aini pun sedikit berdadan dan mengenakan pakaian lengkap

berupa pakaian lengan panjang dibalut gamis dengan motif garis2 putih hitam dipadukan dengan celana longgar warna putih dan hijab warna coklat itu

Tak lupa ia merias diri dulu karena ingin terlihat cantik dihadapkan para tamu penting yang mungkin datang ke acara itu.

Aini pun mengenakan gamis dipadukan dengan hijab dengan gaya trendi.

Setelah selesai dandan dan ibadah ia pun turun ke lobby untuk menemui franz yang ternyata sudah menunggu disana.

Franz pun terkesima dengan penampilan aini malam ini yang terlihat cantik.

" Wahhh... Kak aini... Cantik banget kak... Heheh" ucap franz memuji aini.

Ustadzah itu merasa aneh mendapat pujian dari pria muda tampan itu.

Kemudian franz mengajak aini ke restaurants rooftop di hotel itu untuk mengikuti acara ramah tamah itu.

Aini sempat terkesima melihat bebrapa ustad terkenal yang datang ke acara itu.

Setelah mendapat kursi franz pun pamit untuk turun, dan meninggalkan aini disana sendirian.

" Aku duluan ya kak... Nikmati aja acaranya..." ucap franz sambil pamit Karena memang franz beragama berbeda dengan aini.

Aini pun senang bisa melihat secara langsung tokoh tokoh agama kenamaan itu berkumpul dalam 1 tempat.

Aini dengan sangat antusias mengikuti acara itu, ia pun mendapat waktu dan menu makan malam eksklusif juga karena sebagai tamu eksklusif.

Aini pun mendapat kesempatan untuk berfoto dengan ustad ustad kenamaan di Indonesia itu.

Aini merasa amat berhutang budi pada Franz karena sudah membawanya ke tempat ini.

Aini pun menelepon sang suami untuk mengabarkan jika acaranya sangat bagus dan ia bertemu dengan banyak tokoh, sang suami pun mendengarkan dengan sangat serius cerita aini.

Acara Diakhiri dengan makan malam. Setelah selesai makan malam para tamu pun satu persatu undur diri termasuk aini yang pulang balik paling akhir, setelah sebelumnya ia mengabari fahma acaranya luar biasa.

Sedangkan ditempat lain franz menuju sebuah bar di hotel itu, ia kembali bertemu pribadi dengan mr jhon di bar tersebut.

Mereka pun melakukan diskusi secara pribadi, dan ternyata mr jhon ingin dilayani oleh wanita wanita pemandu disana.

Wanita yang disediakan di acara itu juga tak main main. Beberapa ada yang selebgram, model, hingga artis pemula, namun tak ada satu pun yang menarik bagi Franz.

Ada salah satu wanita yang berjalan mendekati franz dan coba menggoda nya untuk diajak ke kamar, namun langsung ia tolak.

Mereka pun ngobrol santai sambil minum minuman keras berharga jutaan rupiah tiap botolnya itu.

Karena memang pikiran nya sedang kacau karena stress, Franz pun larut dalam minuman haram memabukkan itu.

Setelah minum beberapa gelas, franz pun mulai merasa mabuk, ia pun pamit pada jhon untuk pergi lebih dulu,

karena mr jhon masih ingin menghabiskan waktu dengan para wanita panggilan itu.

Dengan kondisi agak mabuk franz pun memasuki lift dalam keadaan sempoyongan.

Saat franz hampir jatuh tiba-tiba seorang wanita menahannya

" lho... Franz... Kamu kenapa?" tanya aini yang kebetulan sudah selesai dari acara tadi dan melihat Franz yang terlihat berjalan sempoyongan

" ehh... Kakak Aini..... Halo kak... Hehehe.. Kok kakak bisa ada disini.. Heheh" ucap franz ngelantur karena mabuk itu.

" kamu sakit franz?" tanya aini yang merasa aneh melihat Franz, karena aini memang sebelumnya belum pernah bertemu orang mabuk.

" nggaaa....." jawab franz sambil sempoyongan karena mabuk

" kamarmu dimana franz?" tanya aini sambil memapah franz yang jauh lebih tinggi darinya itu menuju ke lorong di lantai 3 itu.

Franz pun menyerahkan kuncinya dan terlihat kamar nomor 303.

Aini dengan susah payah membawa franz yang lebih tinggi dan lebih berat itu hingga sampai dikamarnya.

Aini pun membuka pintu kamar franz dengan kartu kamar yang dipegang pria muda ini dan lalu membaringkan franz yang sangat mabuk itu ditempat tidur kamar franz sendiri.

Setelah selesai membaringkan Franz di ranjang, aini pun berdiri dan akan beranjak keluar namun tiba-tiba....

" Tungguuu...... Jangan keluar......" ucap franz yang mengagetkan aini itu.

Dan saat aini berbalik badan tiba-tiba hal itupun terjadi ..........


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com