𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟓 [𝐏𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢]

 


Saat aini hendak beranjak keluar kamar franz, tiba-tiba
" Tunggu.... Jangan keluar...." ucap franz mengagetkan aini

" ada apa franz?" tanya aini sambil menengok lagi ke arah franz yang bangkit dari posisi tidurnya

" tunggu kak aini... Ada yang mau aku bicarakan" kata franz.

Aini pun menutup kembali pintu. Ia pun tak tega melihat franz yang tiba-tiba menangis itu

" ada apa franz? Ada masalah apa? Kalau ada maslah bisa ceritain ke kakak... Siapa tau kakak bisa bantu" ucap aini pada franz yang sedang menangis itu


Tak berapa lama aini duduk disofa kamar itu sedangkan franz masih duduk di ujung ranjang

" ada apa franz... Ceritain aja .. Siapa tau aku bisa bantu" kata ustadzah aini

" Jdi.... Gini... Kak... Aini..... " Franz pun mulai bercerita tentang beban pikiran yang ada di otaknya.

Ia bercerita bahwa ayahnya saat ini sakit Sakit an, sehingga
ia harus mengurus perusahaan ini.

Franz pun curhat ia yang seharusnya menghabiskan masa muda dengan melakukan hal yang ia sukai sekarang malah mengurus perusahaan ayahnya ini.

Belum lagi permasalahan perbuatan harta kekuasaan ayahnya yang ia perebutkan.

Franz bercerita jika selama ini meski hidupnya sangat ber kecukupan namun ia merasa trus ditekan oleh sang ayah,

sehingga ia tak pernah bisa hidup bebas dan bahagia. Ia seperti tak bisa menikmati hidupnya dan hanya stress yang selalu dirasakan oleh Franz

Aini dengan jiwa keibuan nya dan pengalaman nya sebagai pendakwah yang sering dimintai pendapat tentang masalah seperti ini pun menasihati franz agar tetap tegar dan tidak terlalu mengambil stress tekanan dari ayahnya.

Mendengar nasihat dari aini franz pun yang dalam kondisi mabuk menangis.

Aini yang tak tega melihat franz yang sudah banyak membantunya itu menagis karena sedih pun menghampiri frans dan mengusap kepala nya sebagai tanda kepedulian nya pada pria ini.

" Ngga apa-apa franz... Semua masalah pasti ada solusi nya... Kalau Franz butuh bantuan atau teman curhat... Kamu bisa kok ngomong aja ke kakak... Kak aini pasti bakal bantu franz... Kalau kakak sanggup.." ucap aini sambil tersenyum sangat manis.

Franz pun menoleh ke arah ustadzah cantik itu, dan sejenak franz mulai merasakan getaran aneh pada dirinya.

Aini pun duduk ber sebelahan dengan franz di tepi ranjang itu sambil terus menenangkan franz yang menagis meratapi nasibnya.

Semakin lama Franz pun semakin mendekatkan duduk nya ke arah aini, aini yang sadar pun mencoba menjauhkan diri dari franz,

hingga tak sadar posisi aini sudah berada diujung ranjang itu, dan saat ia bergerak kesamping lagi aini pun akhirnya terjatuh dari ranjang itu.

namun beruntung kedua tangan franz yang kekar berhasil menahan aini agar tak terjatuh, franz menarik aini kembali ke duduk dirajang dan kejadian tak terduga pun terjadi.

" Kakak ngga kenapa napa kan...?" tanya franz meyakinkan ustadzah cantik ini.

Tanpa aini duga, tiba-tiba franz tiba-tiba memeluk aini, Aini sempat shock karena mendapat pelukan dari pria muda tampan kekar itu,

Aini yang tau jika ini salah pun mencoba mendorong tubuh franz menjauh darinya.

namun sia sia saja karena ukuran tubuh franz yang tergolong besar dan kekar itu dibandingkan dengan tubuh seorang wanita jelas aini kalah jauh.

Aini pun akhirnya membiarkan franz memeluk nya dan ia pun mengelus kepala dan pundak franz untuk menenangkan nya.

" Udah franz... Jangan bersedih lagi... Minum minuman haram seperti itu juga bukan jalan keluar dari masalah yang kamu hadapi... Dari pada minum seperti itu mending kamu lebih terbuka pada orang yang kamu percaya franz..." Ucap ustadzah aini kembali menenangkan franz.

Aini sama sekali tak ada pikiran negatif terhadap apa yang dilakukan franz itu, aini hanya berfikir jika pemuda itu butuh sesorang untuk menjadi tempat curhat nya saat ini.

Aini hanya merasa jika franz membutuhkan bantuan untuk menenangkan nya dan membuat franz bisa bangkit dari keterpurukan nya itu.

Aini pun tak masalah mengingat apa yang sudah franz berikan padanya dan fahma tadi.

Keduanya masih terus berpelukan hingga 10 menit kemudian.......

Inilah saat dimana semua akan dimulai........

Sesuatu yang akan mengubah segala, awal dari sebuah dosa yang akan terjadi malam itu ....................

Franz pun berhenti menagis, namun masih dalam posisi memeluk sang ustadzah cantik itu.

Tiba tiba saat pelukan keduanya merenggang Franz pun meraih wajah aini dan mereka berdua saling menatap mata sama lain.

Aini pun bingung harus berbuat apa ketika franz mulai mendekatkan wajahnya ke wajah aini

" Franz... Franz... Apa yang ingin kau lakukan... Franz...!!!" ucap aini Mulai panik melihat apa yang sedang dilakukan pemuda itu,

lalu saat wajah franz sudah makin dekat ke wajah ustadzah cantik itu, tiba-tiba....

Cuppppphhhhhhh...mmmhhhhhh... Mmpphhh... Cupphhh.. Mmhhhhh...

Dengan tiba-tiba franz mencium bibir ustadzah aini dengan perlahan dan lembut.

Untuk sesaat aini merasakan sebuah sensasi aneh dari pertemuan bibir mereka,

namun tiba-tiba bagaikan disengat aliran listrik aini pun kaget dengan yang franz lakukan.

Ia pun mendorong tubuh franz sekuat tenaga, namun kini pegangan franz malah semakin kuat kini tangan franz yang satu sudah berada di kepala bagian belakang aini,

sedangkan tangan satunya sudah berada dipinggang aini dan menariknya mendekat ke arah franz.

Aini dengan sekuat tenaga mendorong tubuh franz namun tetap sia sia karena perbedaan kekuatan keduanya.

" Franzz... Apa yang kamu lakukan.... Ini semua salah Franzz...." ucapnya setelah berhasil melepas kan bibir nya dari franz.

Franz pun tak menjawab dan malah mencoba kembali mencium bibir aini, aini pun bisa menghindari ciuman franz dan....

Aini dengan sekuat tenaga mendorong tubuh franz namun tetap sia sia karena perbedaan kekuatan keduanya.

" Franzz... Apa yang kamu lakukan.... Ini semua salah Franzz...." ucapnya setelah berhasil melepas kan bibir nya dari franz.

Franz pun tak menjawab dan malah mencoba kembali mencium bibir aini, aini pun bisa menghindari ciuman franz dan....

Pllllakkkkkkk............

Sebuah TAMPARAN telak dari tangan halus Aini mengenai wajah tampan franz

" Franz... Ini salah... Ngga seharusnya kamu begitu..... Lepasin kakak ....!!! ." ucap aini sambil marah besar terhadap pemuda tampan itu.

Aini dengan kemarahan luar biasa pun kemudian berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar dengan penuh rasa marah kepada franz.

Namun...... Tiba tiba.....

" Kak aini... Tunggu... " ucap franz yang seketika membuat aini menengok lagi kebelakang, dan tanpa diduga.

Franz bangun dan dengan kekuatan penuh ia menarik aini dan langsung menghempaskan nya ke ranjang,

aini pun merasa kaget dan shock setengah mati dengan hal yang dilakukan franz, beruntung tubuhnya tak terluka saat landing tadi.

Franz pun langsung melompat dan menindih tubuh sintal ustadzah cantik itu. Aini pun sekarang panik melihat franz sudah berada di atas tubuhnya

" apa yang kamu lakukan franzz.... Lepasin kakak..... Franzzz saddarr.... Franzzz... Hentikkaann... " ucapnya dengan perasaan panik dan gelisah.

Aini pu mencoba meronta dan memukul tubuh kekar franz agar bisa melepaskan dirinya dari pelukan franz,

namun usaha Aini itu sama sekali tidak membuat pria blasteran ini bergeming.

" franzzzz..... Tolong lepassin mbak.... Mbakk janjjii nggaaa akaan biilanngg siapa siapa... Inget franz.. Ini salah franz... Ini Dosa franz... " ucap aini dengan bergetar.

Aini yang tadi terlihat marah kini justru terlihat ketakutan dengan yang mau dilakukan oleh franz.

Aini pun terus memohon sambil mulai menangis untuk dilepaskan oleh franz,

namun franz yang dalam kondisi mabuk terus menahan kedua tangan aini disamping dan ia terus memandangi wajah ayu aini itu.

" franzzzz tolong Lepasin kakaakhhh.... Framzz... Mmmhhhhh..... Mmhhhhh" ucapan aini teropong saat tiba-tiba mulut franz menyunpal mulutnya,

franz kembali menciumi aini, kali ini ciuman itu adalah ciuman penuh nafsu dan birahi dari seorang pria muda....

Mmmhhhh..... Mmhhhhh.... Mmpphhh Cuppppphhhhhhh.... Aahh.. Mmhhh...

Suara yang terdengar dari keasyikan franz menciumi dan menghisapi mulut aini, aini pun meneteskan air mata Sambil terus menutup mulutnya.

Aini merasa amat berdosa dan bersalah terhadap keputusan nya datang ke sini.

Ia menyesali keputusan nya untuk ikut franz ke tempat itu, aini tidak menyangka jika franz yang ia kenal baik bisa berbuat hal seperti itu padanya.

Disaat aini menangis dan menyesali keputusan nya, franz malah asyik mencumbui bibir aini, tak lama kemudian

Brreettt...... Jebbbrreeetttt..... Srrretttt

Dengan sekali tarikan kuat seluruh kancing di pakaian yang digunakan aini pun terlepas dari bajunya,

franz dengan paksa mencopot pakaian aini, aini pun semakin kencang menangis dan meronta karena ia tau hal buruk mungkin dan pasti akan terjadi padanya jika tetap dalam posisi seperti ini.

" FRANZZZZ... APA YANGG KAMU LAKUKANN....!!!!" Ucap Aini sambil menangis ketakutan.

Aini pun terus memohon pada franz untuk dilepaskan namun franz yang dalam kondisi mabuk memang sedang tidak bisa berpikir jernih.

Apalagi saat melihat gundukan payudara 34B milik aini yang masih terbungkus bra dan tanktop yang aini gunakan.

Kembali dengan sekali gerakan franz pun merobek tank top warna putih yang aini kenakan saat itu.

Sehingga sekarang hanya bra saja yang menutupi bagian payudara indah milik aini,

franz pun kembali mencium aini dengan ganas yang membuat aini seperti mengalami sesak nafas.

Tak lama franz pun menghentikan aktifitas di bibir manis aini, ia pun melihat kearah payudara aini yang hanya tinggal tertutup bra itu,

seketika nafsu birahi franz langsung naik. Melihat hal itu Aini pun semakin panik

" Franz... Franzzz... Kakakk mohonnn...... Janggaannn FRANZZZZ.... Sadarrrr" ucap aini ketakutan karena ia tau bisa saja ia menjadi korban pemerkosaan malam ini.

Tapi tanpa bergeming, Franz langsung melepas paksa bra hitam dengan renda yang dipakai aini dan membuang nya kesisi ranjang,

ia pun lalu membenamkan wajahnya ke payudara aini yang sudah terbuka itu

" FRANZZZZ..... JANGGGAAHHHH... MMHHHHH... FRAAMMZZHHHH!!!" Jerit aini yang sayang sekali tak bisa terdengar orang lain diluar karena memang kamar itu adalah kamar kedap suara

Mmmmmhhhh.... Cupppppp..... Sluurrp.... Mmpphhhh... Slurrpp...

Franz mulai menciumi, menjilati dan menghisap i payudara aini,

ia pun dengan semangat menghisap puting payudara aini yang terlihat amat serasi dengan payudara ustadzah itu.

Disaat yang sama tangisan aini kini semakin menjadi jadi, karena aini tau apa yang mungkin akan terjadi pada dirinya.

Aini terus mencoba meronta dan melepaskan diri dari franz.

Namun satu hal yang sangat ia pertanyakan adalah MENGAPA MENDAPAT PELECEHAN DARI FRANZ SEPERTI ITU, TAPI NAFSU BIRAHI NYA MALAH NAIK.

itulah yang membuat aini kecewa pada dirinya sendiri yang tak mampu mengendalikan nafsu birahinya. Aini pun terus mencoba menahan gejolak dalam dirinya itu.

Kemudian tangan franz yang tadi memegang tangan aini kini mulai jail dan menyusup dalam rok panjang yang digunakan aini,

saat vagina nya bersentuhan dengan tangan franz aini merasakan aliran listrik dengan daya tinggi menyentuhnya,

tubuh aini pun langsung mengejang dan bergetar hebat mendapat perlakuan seperti itu dari pemuda tampan itu.

" frannzzz... Lepasinn...atauu kakakk bakalll laporr polissssiii.. Aahhhh..." aini pun mengancam franz,

namun franz sama sekali tak menanggapi perkataan ustadzah cantik itu.

Dan ia malah sibuk ingin melepaskan seluruh pakaian ustadzah cantik itu.

Saat franz mencoba melepaskan rok yang digunakan aini, ustadzah itupun mendaptkan sebuah celah untuk melawan,

Franz pun lengah dan tanpa membuang kesempatan aini langsung menendang bagian kemaluan franz dengan lututnya, seketika franz pun terkapar di kasurnya.

Aini memanfaatkan kesempatan emas ini untuk melarikan diri,

ia sempat bingung karena pakaian bagian atasnya sudah dirusak dan tak bisa dipakai lagi olehnya.

Aini pun mengambil selimut dan menyelimuti dirinya dengan selimut itu agar tak dilihat orang.

Aini langsung mengambil tasnya lalu membuka pintu kamar itu dan berlari kedalam kamarnya dengan menaiki tangga darurat.

Beruntung bagi aini karena tak ada yang melihat aksinya tadi. Aini pun berhasil masuk ke kamarnya sendiri.

Didalam kamar nya aini pun tak henti nya menangis karena menyesali keputusan nya tadi.

Aini sebenarnya bisa melaporkan franz atas tindakan percobaan perkosaan pada dirinya namun kemudian ia menurungkan niatnya tersebut.

Karena ia merasa jika franz tadi hanya dikendalikan oleh pengaruh alkohol, sehingga ia Berbuat seperti itu

Banyak pertimbangan yang diambil aini untuk mengambil keputusan ini, salah satunya Aini merasa jika sampai terekspos hal itu bisa merusak citra baiknya dan bahkan bisnis nya.

Lagi pula saat melakukan tadi posisi franz dalam keadaan mabuk, aini yakin bahwa franz sebenarnya tak ingin melakukan itu,

namun karena dorongan dari MINUMAN HARAM itu lah yang mengubah kelakuan franz jadi seperti itu,

aini pun coba memahami kondisi franz dan coba melupakan kejadian itu namun tetap tak bisa.

Ia pun menelepon suaminya untuk minimal ngobrol sambil memancing kantuk.

Aini ingin menceritakan semuanya tapi, ia takut jika suaminya akan bereaksi ekstrem.

Aini yang takut ketemu franz lagi pun memesan tiket yang berangkat paling pagi, ia ingin secepat mungkin meninggalkan tempat ini.

Pagi harinya meski tadi aini tak bisa tidur dan menagis terus, sekitar jam 5 pagi ia memesan taksi online untuk mengantarkan ke stasiun.

Karena memang jadwal berangkat kereta yang ia pesan adalah berangkat jam 7 pagi.

Sebelum berangkat aini sempat mengembalikan bebrapa pakaian yang dibelikan franz kemarin.

Beruntung aini datang tepat waktu saat kereta akan berangkat.

Dengan perasan galau aini pun menempuh perjalanan pulang dengan hati sedih...

Sedangkan di hotel pagi itu sekitar jam 9 franz pun terbangun dari tidurnya,

ia masih tak percaya jika semalam ia mimpi basah dan memimpikan bercinta dengan aini.

Namun.....

Saat membuka mata akhirnya ia sadar JIKA ITU BUKANLAH MIMPI.

Franz melihat kancing baju berserakan di lantai kamar itu sama persis dengan yang terjadi dalam mimpinya.

Franz pun merasa khawatir jika aini marah, ia pun langsung menghubungi aini lewat telepon dan ternyata benar saja dugaan franz....

Nomor nya kini sudah DI BLOCKING oleh aini. Franz merasa marah dan kecewa terhadap dirinya sendiri,

ia pun menyesal tak dapat me ngontrol diri nya dalam keadaan mabuk malam tadi.

Sedangkan aini kini sudah tiba dirumah dan ia langsung memeluk suaminya dengan erat sambil merasa bersalah pada dimas, namun dimas tak tau mengapa aini memeluk nya saat itu...

Aini sebenarnya ingin mengatakan kejadian yang menimpamya pada sang suami, namun ia tak tega dengan dimas suaminya.

Aini pun memilih menyimpan dan melupakan peristiwa buruk yang hampir ia terima itu,

bebrapa hari aini terlihat murung, baik saat mengisi kajian ataupun Saat njalani kehidupan sehari hari.

Aini jadi sering melamun di bebrapa momen, fahma pun tau jika aini sedang mengalami suatu masalah dalam hidupnya. Namun ia tak berani bertanya pada aini.

Waktu pun berjalan seperti biasa.

Hingga..........

.....................

Ustadzah Aini

Satu bulan kemudian, aini pun sudah kembali ke kehidupan normalnya,

ia sudah melupakan peristiwa yang menimpa nya itu, dan bisa lebih fokua baik pada dakwahnya maupun pada bisnis online yang ia kelola.

Disisi lain franz sudah ber kali kali menghubungi aini, namun hasilnya sama sama saja.

Aini kini sudah mengganti nomornya dengan yang baru sehingga franz kesulitan mencari jejak aini.....

Franz pun akhirnya terpikir sebuah cara untuk dapat menemukan aini kembali......

1 bulan kemudian........

Aini tiba-tiba mendapat sebuah email dari perusahaan X yang memang terkenal sebagai perusahaan multifinance company.

Sebuah undangan sekaligus tawaran untuk mengisi sebuah kajian rohani yang akan dilakukan di salah satu hotel mewah di daerah Malang itu.

Aini pun membaca kontrak yang dikirimkan. Ia pun kaget melihat bayaran yang sangat besar untuk mengisi dua sesi kajian yaitu pagi dan malam.

Acara yang digelar adalah acara pelantikan pegawai baru di perusahaan itu.

Karena memang sedang membutuhkan modal lebih untuk usaha nya dan memang ingin sedikit liburan untuk meredakan stress nya, aini pun menyambut positif tawaran dari perusahaan itu.

Hari berikutnya aini pun berkonsultasi dengan dimas suaminya dan fahma sahabatnya, mereka pun mendukung aini untuk mengambil proyek ini.

Hari sabtu pagi aini pun berangkat dengan menggunakan kereta api karena memang hari itu suaminya ada acara karya wisata dikantor nya.

Aini pun berangkat sendiri, setelah menempuh perjalanan dengan kereta aini pun sampai di stasiun,

kemudian ia melanjutkan perjalanan dengan taksi online untuk menuju lokasi acara.

Semua biaya akomodasi sudah ditanggung pihak perusahaan tentu saja, bahkan bayaran untuk aini sudah dibayarakan sebelum ia berangkat.

Sekitar setengah j perjalanan dari stasiun, aini pun smpai di hotel bintang 5 itu.

Saat masuk ia sudah disambut oleh salah satu panitia acara itu,

aini pun diantarkan ke kamarnya yang berada. Aini pun beristirahat sebentar di hotel mewah itu, karena acaranya sesinya baru akan berlangsung nanti malam.

Didalam hotel aini mengabarkan pada suaminya bahwa ia sudah sampai di tempat acara.

Malamnya setelah acara ramah tamah dan makan malam bersama panitia dan pengisi acara lain disana, aini pun memulai sesi nya,

sebuah sesi renungan malam untuk para pegawai baru disana.

Aini sempat membahas bebrapa topik termasuk untuk bersyukur dan menjauhi dosa besar seperti Zina.

Para audience seperti biasa menerima materi dari aini dengan sangat excited.

Aini pun menutup sesi dengan dibarengi tepuk tangan meriah dari audience, ia pun mendapat ucapan selamat dari para panitia.

Namun.............

Dari jarak agak jauh tampak seorang pria tinggi besar sedang memperhatikan aini dengan seksama.....................

Setelah menyelesaikan sesinya aini pun mengabari fahma bahwa acaranya malam ini sukses dan tinggal 1 sesi lagi sore besok pada acara penutupan acara.

Setelah itu aini duduk santai sambil memandangi pemandangan indah disana, ia berpikir dalam hati,

Jika saja suaminya ikut mungkin suasana akan jadi sangat romantis.

Akhir akhir ini aini merasakan bahwa ia sudah ingin punya anak, namun sang suami sepertinya belum terlalu tertarik dan masih sibuk dengan urusan kantor nya saja.

Aini sebenarnya merasa cukup kecewa dengan suaminya sendiri.

Kemudian setelah nya aini pun tertidur karena paginya ia harus mengisi acara lagi.

Aini sebenarnya merencanakan untuk jalan jalan dulu pagi harinya.

Pagi harinya setelah mandi dan berdadan aini pun pergi ke salah satu tempat jualan oleh oleh disana ia membeli bebrapa makanan untuk oleh oleh teman2 nya.

Aini berkeliling disana cukup lama hingga siang harinya ia kembali ke hotel karena nanti sore ia harus kembali mengisi acara disana.

Hingga akhirnya tiba lah waktu acara

Aini kali mengenakan gamis panjang warna coklat dipadukan dengan hijab warna cream setelah sebelumnya ia dirias oleh pihak panitia.

Memang untuk acara yang ini karena akan dihadiri oleh direksi dan juga akan direkam untuk arsip maka acaranya jadi lebih formal.

Aini pun dirias secantik mungkin yang padahal tanpa riasan pun ustadzah 28 tahun ini sudah nampak cantik.

Kemudian aini pun naik ke panggung....

Meski awalnya gugup aini berhasil bawakan acara dengan sangat baik dan mendapat attensi tinggi dari para penonton,

ia pun mendapat tepuk tangan meriah dari padar audience yang puas dengan penampilan aini.

Selesai penampilan aini, acara pelantikan pegawai baru pun resmi ditutup dan para peserta boleh meninggalkan lokasi,

sedangkan aini masih sibuk mendapat pujian dan ramah tamah dengan para pejabat perusahaan itu.

Setelah semua rangkaian acara selesai aini pun kembali ke kamar hotel nya untuk beristirahat sejenak karena memang kereta nya baru akan berangkat jam 10 malam nanti.

Aini pun mandi dan membersihkan semua make up yang ia gunakan tadi.

Setelah mandi aini pun mengenakan pakaian yang lebih santai yaitu kaos lengan panjang warna putih polos dipadukan celana panjang kain dan hijab warna hijau tua itu.

Nanti saat berangkat aini tinggal mengenakan jaket tebalnya saja.

Kemudian aini pun berbaring santai diranjang mahal itu sambil bermain ponselnya.

Tak lama kemudian terdengar.......

Tokk..... Tokk..... Tokk

" Iya Tunggu sebentar..." ucap aini sambil merapikan pakaiannya lagi.

Terdengar suara ketukan di pintu kamarnya, aini pun beranjak untuk membukan pintu.

Aini yakin orang dibalik pintu adalah salah satu panitia tadi yang ingin berpamitan.

Saat pintu dibuka AINI pun KAGET SETENGAH MATI MELIHAT sosok yang tak asing baginya

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com