𝐍𝐀𝐌𝐀𝐊𝐔 𝐊𝐀𝐓𝐑𝐈𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐈 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇𝐊𝐔 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟑

 


Diantara banyak kesempatan affairku dengan client suamiku, ada satu yang sangat gila karena terjadi di kapal dan saat sedang ada suamiku. Sejak kejadian ini juga lah aku makin berubah menjadi wanita yang liar. Mr.Adnan mengajak suamiku untuk berlayar menggunakan kapal. Kapal ini disewa Mr.Adnan dan start dari Singapura ke arah Batam. Tentu saja aku pun ikut. Pada malam pertama kapal ini berdiam di tengah lautan luas. Sekitar jam 7 malam sehabis makan malam, aku, suamiku dan Mr.Adnan duduk di geladak atas kapal sambil menikmati wine. Angin malam di lautan lepas yang dingin ini jadi tidak begitu terasa karena efek wine yang membuat tubuh kami jadi hangat.

Sekitar 30 menit kami duduk dan minum di meja di atas geladak kapal ini, Mr.Adnan dengan nakalnya menggunakan kakinya untuk menyentuh pahaku. Oh,sentuhan kakinya ini membuatku kaget hingga badanku agak terlonjak. Beruntung suamiku sedang menoleh ke arah Mr.Adnan dan sedang mengobrol seru mengenai kondisi ekonomi saat ini, sehingga ia tidak melihatku yang seperti orang tersetrum tadi.

Mr.Adnan dengan beraninya mulai menaikkan kakinya ke arah selangkanganku. Jari-jari kakinya pun disentuhkan hingga mengenai area kewanitaanku yang masih terbalut celana dalam hitam berendaku. Uh, begitu lihatnya jari-jari kakinya merangsang vaginaku dari luar CDku itu. Kurasakan darahku berdesir dan vaginaku mulai lembab. Kutatap Mr.Adnan tapi ia begitu pintar berpura-pura tidak ada yang terjadi dan tetap mengobrol serius dengan suamiku.

Kini jari-jari kaki client suamiku itu mulai menekan-nekan ke dalam liang vaginaku yang masih terhalang CD hitam ini. Jari-jarinya mulai menusuk masuk hingga kain CD ini ikut terdorong masuk ke dalam liang kemaluanku. Kucoba menahan desahan akibat rangsangan ini dengan menggigit bibirku.

Sesekali suamiku menoleh ke arahku untuk berbincang denganku dan aku pun terpaksa harus berusaha bersikap normal dan meladeni percakapan dengan suamiku. Tidak mudah karena jari-jari kaki Mr.Adnan yang dengan lihainya merangsang vaginaku. Oh, kurasakan memekku makin basah akibat permainan jari kaki Mr.Adnan.

Beruntung Mr.Adnan terpaksa menyudahi kenakalannya itu dengan menarik kakinya saat suamiku tidak sengaja menjatuhkan HPnya ke lantai. Kulihat ke wajah Mr.Adnan yang tersenyum mengejekku yang keenakan oleh rangsangan jari kakinya. Lalu suamiku pun kembali mengobrol dengan Mr.Adnan. Saat Mr.Adnan sedang menuangkan isi botol wine ke gelas kami, aku dengan nakalnya membalas apa yang tadi si client suamiku lakukan. Kugunakan kakiku untuk mengelus-ngelus selangkangan Mr.Adnan. Hihi, aku senang saat melihat ia agak terlonjak hingga pegangan tangannya di botol wine sempat bergoyang menyebabkan ada wine yang tumpah sedikit ke meja. Memangnya dia saja yang bisa iseng, batinku.

Setelah itu jari-jari kakiku pun mulai mengurut-ngurut penis Mr.Adnan yang masih tertutup celana pendek dan CDnya. Kurasakan penisnya mulai mengeras akibat rangsangan dariku. Mr.Adnan terlihat gelisah duduknya tetapi mencoba untuk terus mengobrol dengan suamiku. Aku benar-benar puas bisa gantian mengerjainya.

Tapi aku pun kemudian menghentikan permainan kaki ini karena ada pelayan kapal yang datang membawakan botol wine lagi ke kami. Berhubung aku tidak terlalu kuat minum, aku pun menolak saat pelayan akan menuangkan wine ke gelasku. Mr.Adnan dan suamiku terus saja minum. Jujur aku sudah sangat terangsang akibat kenakalanku dan Mr.Adnan tadi yang saling merangsang. Aku segera berharap suamiku mabuk dan tertidur.

Dan benar saja, sekitar 30 menit kemudian suamiku yang memang suka minum seperti biasa minum tanpa terkontrol hingga ia mabuk berat. Dengan muka yang memerah dan sudah tidak sadarkan diri, Mr.Adnan pun meminta pelayan kapal untuk memapah suamiku hingga ke kamar tidur kami. Setelah suamiku ditidurkan di ranjang kamar di kapal ini, Mr.Adnan pun memberitahu pelayan untuk membereskan meja karena kami sudah mau tidur. Lalu setelah pelayan itu pergi, Mr.Adnan memberi kode padaku untuk mengikutinya ke kamar. Kulihat jam kini sudah menunjukkan pukul 21:36.

Kami pun masuk ke kamar tidur Mr.Adnan. Sesampai di dalam aku yang sudah horny pun memeluk Mr.Adnan yang sedang menutup pintu. Kami pun segera berciuman dengan hot nya seakan sudah lama tidak berjumpa. Padahal minimal 1 minggu sekali kami pasti bertemu untuk ngeseks. “Mmhhh..ummmm..mmm..”,suara ciuman kami yang sama-sama bernafsu.

Tangannya pun mulai meraba-raba tubuhku dan kubalas dengan mengelus batang kejantanannya dari luar celana pendeknya. Mr.Adnan melepas ciumannya dari bibirku dan segera menelanjangi diriku. Setelah itu ia pun melepas semua pakaiannya hingga bugil juga.

Kembali dipagutnya bibirku sambil menggendongku ke ranjang. Setelah itu ciumannya mulai turun ke leherku dan pelan-pelan merambat ke area dadaku. “Ngghhhhh pak..”,desahku saat bibirnya mencaplok puting susuku yang berwarna merah muda. Oh, nikmatnya saat client suamiku ini menghisap pentilku yang sudah keras ini. Cukup lama mulutnya bercokol di susuku sambil tangannya kini memainkan memekku yang sudah basah.

“Ahhhh enak pak..terus..”,ucapku yang keenakan dengan permainan jari di vaginaku dan hisapan mulutnya di putingku. Tidak lama aku pun mendapatkan orgasmeku yang pertama malam ini. “Ohhh pak..aku dapat! Aahhhh!”,lenguhku dengan badan berkelojotan. Mr.Adnan pun lalu mengarahkan mulutnya ke vaginaku dan menghisap cairan orgasmeku hingga habis. “Sllrrrrpppp….sllrrrppp”,bunyi hisapan mulutnya yang rakus di memekku. “Lendirmu memang enak Katrin.”,ujarnya sambil menjilati bibirnya yang basah oleh lendirku.

Setelah itu Mr.Adnan berdiri dan mengarahkan kontolnya yang sudah cukup tegang kepadaku. Tanpa perlu diminta aku pun segera menjilati penisnya. Kujilat-jilat dari kepala penisnya hingga turun ke pangkalnya. Lalu kujilati juga testis Mr.Adnan, membuatnya mengerang keenakan. Setelah puas menjilati penisnya, lalu kubuka mulutku lebar-lebar dan lalu mengulum penis besar partner bisnis suamiku ini.

“Ohh..enak Katrin..”,ceracau Mr.Adnan yang sedang merem melek menikmati sepongan istri rekan bisnisnya ini. Tangan Mr.Adnan meremas-remas buah dadaku yang bulat dengan kedua tangannya, membuatku hanya bisa mendesah tertahan di sela kulumanku, “Mmhhhh…ummhhhh..”.

Setelah puas dengan oral seks dariku, lalu Mr.Adnan pun membaringkanku ke ranjang kamar ini. Dan didorongnya penis hitam beruratnya ke memekku hingga akhirnya masuk. Oh, terasa penuh liang kemaluanku oleh rudal si pria India ini.

Lalu Mr.Adnan pun mulai memaju mundurkan pinggulnya untuk menyodok vaginaku. ‘Plak Plok Plak Plok!’, terdengar suara kulit yang beradu akibat cepatnya sodokan penis Mr.Adnan di memekku. “Ahh ahh ahhh yes! Terus pak.. yang kencang!”,rintihku keras keenakan oleh penis yang sedang keluar masuk di lubang senggamaku.

Sekitar 10 menit digenjot, kembali kurasakan gelombang orgasme menghampiriku. “Ahh pak! Katrin keluar! Ooohhhhhhhhhh!”,lenguhku dengan badan yang bergetar-getar saat orgasme. Mr.Adnan mendiamkan penisnya sesaat melihatku yang baru orgasme. Nafasku masih putus-putus dan aku memejamkan mataku untuk beristirahat sejenak.

Sambil menungguku, Mr.Adnan menciumi payudaraku dengan lembut membuatku mendesah pelan. Tidak lama kemudian Mr.Adnan mengajak ganti posisi, “Katrin, sekarang kamu diatas ya.”. Aku pun menggangguk dan segera menaiki tubuh Mr.Adnan yang sudah berbaring telentang. Kukocok-kocok penisnya supaya lebih siap tempur lagi dan kemudian kuarahkan supaya tepat ke liang kewanitaanku.

Pelan-pelan kuturunkan tubuhku hingga penis itu pun mulai terbenam di dalam memekku yang basah. Di posisi ini aku yang memegang kendali. Kunaik turunkan tubuhku dengan liar membuat Mr.Adnan mengerang keenakan. Aku juga ikut merasakan nikmat dan meluapkannya dengan mendesah keras, “Nghh..enak..ahh ahhh ahhh ahhh!”. Tangan Mr.Adnan tidak tinggal diam dan memainkan kedua gunung kembarku yang sedang bergoyang seirama gerakan tubuhku yang naik turun. Dipilinnya puting susuku yang sudah sangat tegak itu.

Tanpa kami sadari ternyata ada yang melihat dan merekam persetubuhan kami ini. Lalu pintu pun dibuka oleh orang itu sambil berucap, “Wah Pak Adnan lagi enak-enak ni tapi koq sama non Katrin. Tapi ini selingkuh loh karena non Katrin udah bersuami. Hehe.”. Kami yang terkaget ini pun sontak melihat ke arah pintu. Disana sudah berdiri seorang pria paruh baya berseragam ABK dari kapal ini dengan tangan yang mengarahkan HPnya merekam kami. Terlihat nama “Budi” di seragamnya itu. Pria ini berkulit coklat, cukup tinggi dengan rambut cepak dan berbadan gempal. Dari perawakannya setidaknya ia sudah berusia diatas 50 tahun.

Mr.Adnan yang juga cukup panik karena tertangkap basah berselingkuh dengan istri clientnya ini pun lalu mencoba menyogok Pak Budi, “Pak, saya kasi bapak uang ya tapi tolong hapus yang barusan bapak rekam di HP. Anggap aja ini tidak pernah terjadi. Bilang aja mau berapa.”.

Tapi si Pak Budi dengan enteng menolak sogokan uangnya, “Wah kalo duit saya ngerasa cukup-cukup aja berhubung saya memang belum berkeluarga. Tapi memek amoy highclass kayak non Katrin ini yang jarang saya cicipi. Biasa lonte yang saya pake mah jelek-jelek. Hak hak.”. Mukanya tersenyum mesum sambil terus menatap ke arah tubuhku yang coba kututupi dengan bantal.

“Kurang ajar kamu pak! Memangnya saya apaan!”,bentakku yang marah mendengar ucapannya yang melecehkanku itu. Pak Budi dengan tenang menjawab, “Ya udah gapapa koq kalo gak mau. Saya tinggal kasi lihat bokep nya non sama si pak Adnan ke suami non. Hehe.”. Ancamannya itu sungguh membuatku sangat takut. Walaupun suamiku juga selingkuh tapi tidak ada bukti sedangkan video ini jelas-jelas menjadi bukti affairku dengan Mr.Adnan. Jika sampai video skandal perselingkuhanku ini tersebar bakal gawat. Kedua orangtuaku pasti mendapat malu besar jika aku ketahuan bermain di belakang suamiku, karena keluargaku memang sangat menjaga moral dan martabat. Aku tidak ingin orang tuaku kecewa padaku, apalagi ayahku juga mengidap penyakit jantung. Bisa berbahaya bagi kesehatannya juga.

Akhirnya dengan berat hati aku pun terpaksa menyanggupi permintaan Pak Budi untuk ngeseks dengannya, “Ya uda pak saya turuti maunya bapak, tapi setelah ini hapus videonya ya.”. Mr.Adnan yang kaget dengan keputusanku itu pun bertanya padaku lagi, memastikan apakah tidak apa-apa. Aku pun menjelaskan padanya daripada muncul masalah lebih besar maka lebih baik mengikuti kemauannya supaya dia tutup mulut.

Pak Budi yang tertawa senang lalu membuka pintu dan betapa kagetnya aku saat kulihat ada lagi seorang pria ABK yang masuk ke kamar ini. “Hehe, ini teman saya non, namanya Sugimin. Dia juga ikutan soalnya dia yang dengar suara desahan makanya kami kesini.”,ucap Pak Budi sambil terkekeh. Oh gila aku akan dikeroyok oleh 2 ABK ini. Pak Sugimin juga sudah berusia kisaran 50 tahun dengan badan pendek, kurus dan berkumis tebal. Kulitnya sangat gelap dan hitam terbakar matahari. Kulihat Pak Sugimin yang matanya melihat ke arahku terus dari awal masuk ke kamar ini. Aku merasa takut karena aku memang belum pernah seks dengan 2 pria sekaligus.

“Pak Adnan, kami berdua garap si non Katrin ini dulu ya. Bapak tunggu giliran nanti. Hak hak.”, dengan sombongnya Pak Budi berucap. Mr.Adnan pun terpaksa mengalah karena mereka sudah memegang kartu As bukti affair kami. Kulihat Mr.Adnan berjalan keluar kamar sambil mendengus kesal.

Lalu Pak Sugimin menyingkirkan bantal yang menutupi tubuhku dengan buru-buru. Kini tubuhku yang putih mulus ini pun terlihat oleh mereka berdua. Mata mereka seperti akan copot melihat pemandangan tubuh polos seorang wanita muda di hadapan mereka. Mulut Pak Budi sampai menganga saking takjubnya. Aku yang risih dengan tatapan lapar dua ABK ini, lalu menutup payudaraku dengan tangan dan kukatupkan kedua pahaku.

Pak Sugimin berkomentar,”Weleh weleh, mimpi apa semalam ni kita bisa ngentotin cewe amoy sebening ini ya Bud?”. Pak Budi sambil tertawa menimpalinya, “Haha, ini namanya rezeki Min. Kudu kita nikmatin dah malam ini sampe puas!”. Lalu mereka mulai mendekatiku yang sedang terduduk di ranjang. Pak Sugimin membelai kulit pahaku sambil berucap, "Wih halusnya kulit amoy..". Pak Budi tertawa dan menimpali temannya, "Haha, udah gitu putih banget sampe urat-uratnya bisa keliatan gini..". Aku yang takut dengan dua pria tua bejat ini pun lalu mundur hingga menyentuh ujung kepala tempat tidur ini.

Aku yang sudah tidak bisa mundur lagi segera diterkam mereka. Mereka menggerayangi tubuhku dengan kasarnya, membuatku agak kesakitan dan dibarengi rasa nikmat juga. “Ni toket beneran mantap, bulat putih gini.”,komentar Pak Budi yang meraba buah dadaku. “Ni putingnya bisa merah jambu gini lagi. Amoy emang beda ya Bud. Haha.”,timpal Pak Sugimin yang memencet pentil kananku. "Ukuran berapa ni tetek non?",tanya Pak Budi sambil terus mengelus dadaku. "Sshh..34B pak..aahhh!",ucapku yang menjerit ketika Pak Budi mencubit puting susuku dengan kasar.

Lalu mereka pun menjilati payudaraku bersamaan. Pak Budi menghisap puting kiriku dan Pak Sugimin menjilati yang kanan. Oh, rangsangan bersamaan di kedua pentilku ini sungguh nikmat, membuatku sangat keenakan. Tanpa sadar aku mendesah cukup keras saat Pak Sugimin menggigit gemas putingku, “Nghhh pak..Aahhhhh!”. Apalagi gigi Pak Budi yang ompong itu membuat hisapannya sangat nikmat. Pentilku yang sensitif makin menegang akibat ulah mulut mereka yang terus menghisap.

Kini Pak Sugimin menciumi perut dan lalu turun ke area selangkanganku. Dijilatinya bagian pangkal pahaku dan area kewanitaanku. Mulutnya juga menciumi jembutku yang lebat ini dengan rakus. “Memek jembut lebat gini ni yang gua demen.”,gumamnya. Dibukanya vaginaku dengan jari-jarinya hingga memperlihatkan bagian dalamnya. “Wah memeknya bagus banget non Katrin. Warna pink gini.”,ucapnya dengan takjub dan lalu ia mulai melumat liang senggamaku. "Wah harum banget memeknya ni amoy Bud.",komentar Pak Sugimin di sela hisapan mulutnya di vaginaku. "Haha, jelas lah Min. Perawatannya pasti mahal.",Pak Budi menimpali temannya.

Aku tidak mempedulikan komentar jorok mereka terhadap kemaluanku karena aku sangat terbuai oleh rangsangan mulut pria paruh baya itu. “Ahhh pak..”,rintihku saat lidahnya menjilati vaginaku. Pak Budi yang mendengar desahanku lalu mengejekku, “Hehe, non Katrin dah sange kan?”. Aku hanya diam tidak menjawabnya. Pak Budi pun lalu memelintir putingku sambil bertanya, “Ayo ngaku non. Sange kan?”. Aku yang memang sudah horny ini pun menjawab, “Nghh.. iya pak..aku udah sange..”.

Pak Sugimin terus menjilati vaginaku dengan sangat liar. Lidahnya kini juga menyentil klitorisku, membuatku makin blingsatan karena kenikmatan ini. “Ahhhh enak pak..iyahhh..ahh.. jilat terus..nghh..”,aku yang sudah dikuasi birahi kini mulai berani mendesah-desah. Sungguh aku merasakan sensasi nikmat yang luar biasa dirangsang oleh 2 pria seperti ini. Permainan lidah Pak Sugimin di memekku dan mulut Pak Budi yang menghisap 2 puting susuku bergantian ini dengan cepat mengantarku klimaks. Aku mendongak ke atas dan melenugh, “Ahhh aaaahhhhhhhhhh!”. Vaginaku berkedut-kedut menyemburkan cairan orgasmeku yang segera dilahap oleh pak Sugimin. "Mantep gurih banget peju amoy..",gumam Pak Sugimin dengan mulut belepotan cairan vaginaku.

Lalu 2 ABK ini pun melepaskan celana beserta CD mereka. Penis mereka yang sudah agak tegang pun didekatkan ke mukaku lalu Pak Budi berucap, “Ayo non, kami pengen cobain tangan dan mulut non.”. Aku pun segera menggenggam kontol Pak Budi dengan tanganku dan mulutku menjilati penis Pak Sugimin. Terasa bau pesing dan keringat di penis mereka, membuatku agak mual. Tapi kupaksakan untuk menservis mereka sebaik mungkin supaya mereka cepat keluar.

“Ohhh mulut amoy mantap banget..”,ceracau Pak Sugimin yang sedang kusepong. “Eh non gantian sepongin kontolku dong.”,pinta Pak Budi. Aku pun segera memblowjob penis ABK gendut ini sambil tanganku mengocok penis Pak Sugimin. “Uhh akhirnya kesampean juga ngerasain mulut cewe kelas atas..asoy enaknya..”,gumamnya yang menikmati penisnya dimanjakan oleh mulut wanita highclass sepertiku.

Kini 2 penis di depanku pun sudah ereksi sempurna. Oh, panjang dan besar penis mereka. Bahkan penis Pak Sugimin lebih panjang dan besar daripada punya Mr.Adnan. Aku pun mulai dilanda birahi tinggi karena membayangkan bagaimana rasanya jika memekku diaduk oleh penis Pak Sugimin.

Sayangnya, Pak Budi yang pertama ingin mencoblos memekku. Pak Budi pun membaringkanku dan ia memasukkan penisnya ke liang vaginaku. Setelah masuk Pak Budi mendiamkan sejenak sambil merasakan sempitnya vaginaku. “Ugh, peret banget meki non. Padahal uda gak perawan.”,ceracaunya yang keenakan.

Tidak lama mulai dipompanya vaginaku dengan tempo cepat. Perutnya yang buncit bertumbukan dengan perut dan pahaku menimbulkan suara pertemuan kulit yang khas. “Ahh ahh ahh.. terus..ohh.. enak pak..”,aku yang sudah dikuasi libido mendesah-desah saat sedang digenjot pria paruh baya berprofesi ABK ini.

Pak Sugimin yang belum kebagian lubang memekku pun lalu memintaku untuk menyepongnya lagi. Aku dengan segera mengulum penisnya dan kumaju mundurkan kepalaku. “Mmhhh..mmhhh..”,kini desahanku menjadi tertahan oleh penis Pak Sugimin.

Sekitar 5 menitan digenjot oleh Pak Budi, muncul rasa seperti tersetrum di vaginaku yang menandakan aku akan orgasme. “Ohh pak.. dikit lagi aku keluar..ahh..iyahh..ahh..aku sampe! Ahhhhhhhhhhh!”, jeritku dengan badan berkelojotan mengiringi ledakan orgasme ini, membuat Pak Budi agak kewalahan karena kontraksi vaginaku membuat penisnya makin terasa diremas. Pak Budi pun mencabut penisnya dulu selagi aku masih didera gelombang orgasme.

Pak Sugimin yang sudah tidak sabar untuk menggenjot vaginaku pun meminta Pak Budi untuk gantian, “Bud, giliranku sekarang buat entotin ni amoy.”. Pak Budi yang belum orgasme memprotesnya,”Lah aku belum crot nih Min.”. Pak Sugimin dengan seenaknya memberi saran, “Ya udah boolnya aja lu entot Bud.”. Pak Budi pun setuju dan segera memposisikan tubuh kami. Pak Sugimin berbaring dan aku berada di atas tubuh kurusnya. Lalu Pak Budi menunggingkan pantatku dan lalu mulai membasahi anusku dengan ludahnya.

Aku memang sudah pernah anal seks saat bersama Mr.Adnan walaupun sangat jarang, kalo tidak salah baru 2 x. Tetapi aku belum pernah disandwich dua penis di kedua lubangku. Oh, ini akan jadi pengalaman pertamaku merasakannya. Aku tidak tahu apakah akan kuat meladeni mereka berdua.

Aku pun memelas ke mereka supaya tidak jadi mengeroyok diriku, “Pak, tolong jangan sekaligus. Aku belum pernah langsung 2 begini..”. Tapi mereka tidak peduli dan Pak Budi berucap, “Hehe, justru karena belum pernah makanya kudu dicoba dong non. Pasti non ntar yang bakal ketagihan.” Pak Sugimin tertawa dan menimpali temannya, “Hahaha, iya Bud. Kalo dah tau enaknya pasti ni amoy bakalan minta disodok 2 kontol terus.”.

Mendengar itu, aku pun sadar jika percuma saja usahaku tadi dan hanya bisa pasrah saat penis Pak Budi pelan-pelan mulai mencoba menerobos lubang pantatku yang rapat itu. Oh, terasa perih saat penisnya yang tebal itu mulai didorong memasuki liang anusku. Akhirnya penisnya pun sudah masuk ke anusku. “Ohhh! Gila peret banget bool non! Uhhh mantap!”,ceracau pak Budi menikmati sempitnya liang anusku. Aku yang agak kesakitan, sedikit menjerit, "Aduh pak..penuh banget!".

Di bawahku, Pak Sugimin pun menancapkan penisnya ke lubang memekku. Cairan cintaku memudahkan masuknya penis si ABK itu. ‘Bles’, kini 2 lubang di tubuhku sudah terisi oleh penis. “Ahhhhkkk! Tolong hentikan pak!”,jeritku saat aku merasakan rahim dan anusku sangat sesak oleh 2 penis yang besar ini. Terasa begitu perih dan penuh di kedua ronggaku itu.

Sekitar 2 menit kemudian mereka pun mulai memompa penis mereka di memek dan anusku. Aku coba meronta-ronta saat mereka dengan brutalnya menggenjot kedua liang tubuhku itu. Tubuh langsingku yang terhimpit oleh tubuh mereka yang kasar itu membuatku hanya bisa mengeliat pelan. “Nghhh…pak..pelan-pelan..ahkk..”,pintaku. Mereka tidak peduli dan terus saja memompa dengan tempo cepat.

Aku masih coba beradaptasi dengan 2 penis yang sedang keluar masuk di tubuhku ini. Terasa perih terutama di duburku yang sedang dihunjam oleh batang kejantanan Pak Budi. Pelan-pelan aku mulai merasakan sensasi nikmat walaupun masih kalah oleh rasa sakit di anusku.

Tangan-tangan mereka meraba-raba tubuh mulusku selagi memacu penis mereka di memek dan lubang pantatku. Rasa nikmat yang kurasakan dari 2 penis di lubangku ini makin terus menguat. “Ahh ahhh ahhh ahhh!”,aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak mendesah lagi karena kenikmatan ini.

Ah sungguh dahsyat kenikmatan dari goyangan 2 penis di vagina dan anusku. Aku benar-benar terbuai oleh sensasi double penetration yang pertama kali kurasakan ini. Apalagi Pak Sugimin di bawahku yang terus memompa memekku dengan liarnya juga mencumbu payudaraku yang menggantung di depan mukanya. Lalu ia juga menghisap puting susuku. Dan Pak Budi yang terus meremas dan menepuk pantatku sambil menggenjot lubang anusku.

Begitu kontrasnya persetubuhan ini, dimana tubuh putihku yang mulus khas wanita keturunan sedang disandwich oleh 2 pria pribumi berkulit hitam kasar yang usianya terpaut jauh dariku. Sungguh erotis seks threesome interracial kami ini yang terlihat jelas pada pantulan cermin kamar ini. Peluh sudah membasahi tubuhku dan dua pria paruh baya ini, membuat tubuh kami berkilat terkena cahaya lampu.

Aku sudah sangat keenakan oleh sodokan penis Pak Budi dan Pak Sugimin hingga akhirnya aku pun merasa akan mencapai klimaksku. Tetapi saat aku sudah dekat, tiba-tiba Pak Budi menghentikan genjotannya yang diikuti oleh Pak Sugimin. Aku yang merasa kehilangan rasa nikmat dan sudah tanggung untuk orgasme pun memprotes, “Eh koq berhenti pak?”. Melihatku yang protes, mereka pun tertawa dan mengejekku. “Hehe, napa non? Nanggung ya dah mau crot?”,ejek Pak Sugimin. Lalu Pak Budi juga ikutan mengejekku, “Nah tadi non takut. Sekarang malah pengen digenjot 2 kontol terus. Gimana non? Enak kan dikeroyok gini?”. Aku tidak menjawab pertanyaan dari si ABK mesum itu, tapi akibat nafsu birahiku tanpa sadar kugoyang pinggulku seolah ingin merasakan 2 lubangku diaduk oleh penis mereka.

Mengetahui aku yang menggoyang pinggulku, mereka makin senang dan mengejekku. “Wah ni amoy goyang sendiri. Binal amat non. Hak hak.”,ucap Pak Budi. Pak Sugimin dengan terkekeh kembali mengejek, “Hehe, kalo non mau kami genjot lagi, non harus ngaku kalo non suka dientot dua kontol sekaligus.”. “Iya, bilang dulu kalo non demen memek dan bool non dikontolin kayak gini.”,timpal pak Budi.

Oh, aku begitu malu karena ketahuan sudah menggoyang pinggulku seperti seorang pelacur mencari kenikmatan. Mukaku panas akibat diejek oleh mereka. Beberapa menit mereka hanya mendiamkan tubuh mereka menyaksikanku yang bergoyang sendiri sambil terus mengejekku. Mukaku panas mendengar ejekan mereka yang melecehkanku itu. Tetapi karena nafsu birahiku yang menuntut pemuasan aku pun akhirnya takluk dan mengaku, “Iyahh pak.. aku suka dientot kontol bapak langsung di memek dan boolku.. ayo pak.. cepat entot aku!”.

Mereka pun tersenyum puas mendengar pengakuanku dan akhirnya kembali memompa tubuhku dengan cepat. Oh, aku pun kembali merasakan kenikmatan. “Ahh! Enak pak! Terus pak..entot memek dan boolku! Ohhhh oohhh!”,desahku yang sudah lupa diri bahwa aku adalah seorang wanita dari keluarga terhomat.

Aku pun dengan binalnya mendorongkan buah dadaku ke wajah Pak Sugimin seolah meminta ia untuk menghisap susuku itu. Melihat payudara putih bulat dengan pentil pinknya, Pak Sugimin pun langsung mulai mengemut dengan kuat. “sllrrppp..sllrrrpppp”, begitu kuatnya sedotan mulutnya hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Ahh, nikmatnya putingku yang sensitif dimainkan oleh mulut dan lidah si ABK ini.

Akhirnya gelombang orgasme yang tadi tertunda kembali muncul. Sekitar 5 menit kemudian aku pun diantar menuju orgasme. Aku menjerit melampiaskan kenikmatan orgasme yang hebat ini, “Nghh pak.. Katrin keluar! Aaahhhh ahhhhhhhhhhh!!!”. Vaginaku berkedut-kedut dan tubuhku juga bergetar-getar dalam himpitan 2 ABK ini.

Mereka diam sejenak membiarkan tubuhku yang sedang berkelojotan sampai aku selesai orgasme. Setelah itu mereka pun kembali memacu tubuhku yang sudah penuh keringat sama seperti mereka. Ruangan ber-AC ini jadi tidak terasa dingin akibat panasnya seks threesome kami ini. Stamina mereka kuat sekali, padahal sudah cukup berumur. "Ahh ahh pak..koq gak keluar keluar..lama.. ahh ahh..",ucapku. Pak Budi tertawa sambil menimpaliku, "Biar bapak udah umur 60 tahun, tapi bapak masih kuat ngentot.. apalagi kalo sama cewe semulus non..hak hak.". Pak Sugimin hanya terkekeh mendengar ucapan temannya itu.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka dan Mr.Adnan masuk ke dalam lalu mengunci pintu. Melihatku yang sedang disandwich ini membuat Mr.Adnan lalu tidak tahan dan mendekatiku. Diturunkannya celana pendek beserta CDnya hingga kini penisnya yang hitam berurat itu sudah menggantung di depanku. Penisnya belum ereksi maksimal tapi sudah agak tegang karena melihat liveshow seksku dengan dua ABK ini.

“Hehe, udah gak tahan ya pak? Maaf ya kami lama. Maklum soalnya belum pernah ngewek sama amoy jadi kudu lama mainnya.”,ucap Pak Sugimin. Pak Budi hanya tertawa mendengar celotehan temannya itu.

"Iya nih pak, dari tadi denger suara Katrin bikin saya konak lagi. haha.",jawab client suamiku itu sambil tertawa.

Aku pun membuka mulutku dan melahap penis client suamiku ini sambil aku tetap dihimpit dan digenjot oleh Pak Budi dan Pak Sugimin. “Ummhhh..mmhhh..”,aku terus mendesah tapi teredam oleh penis Mr.Adnan di mulutku.

Kini 3 lubang di tubuhku sudah terisi oleh penis. Ini pertama kali nya aku merasakan digangbang oleh 3 pria sekaligus. Jujur, aku menikmati seks seperti ini. Memikirkan diriku yang wanita baik-baik sedang ngeseks bersama 3 pria sekaligus membuatku merasa sangat nakal sehingga menambah sensasi nikmat yang dahsyat. Apalagi pria-pria yang menikmati tubuhku ini adalah dua orang pekerja di kapal dan satu lagi adalah client suamiku, benar-benar membuat libidoku naik sangat tinggi.

Sekitar 10 menit kemudian, Pak Budi yang menggenjot anusku pun akhirnya tidak tahan lagi untuk orgasme. Kurasakan penisnya berkedut-kedut di rongga anusku dan lalu terasa cairan kental hangat membasahi duburku. “Aahhhhhhh crot di dalam bool enak juga. Makasih non Katrin. Uhh..”,lenguh Pak Budi seraya mencabut penisnya dari lubang pantatku.

Pak Sugimin masih semangat terus menggenjot memekku sambil ia juga mengemut puting susuku. 2 menit kemudian giliran aku yang orgasme. Kulepas kulumanku pada penis Mr.Adnan dan aku merintih keras, “Oohhhh pak aku nyampe.. Aargghhhhhhhhhhhhh!!”.

Aku kira Pak Sugimin juga akan segera orgasme, tetapi ternyata ia masih belum mendapatkan orgasmenya. Lalu ia mencabut penisnya dari vaginaku yang banjir oleh lendir orgasmeku. Setelah itu ia bertanya pada Mr.Adnan, “Pak, saya mau sodok boolnya. Bapak mau barengan apa nunggu?”. Sungguh kurang ajar ia bertanya seperti itu seolah aku ini hanya lah barang. Aku hanya menatap mereka dengan sayu, menunggu aksi berikutnya dari penis mereka yang perkasa itu.

Mr.Adnan yang sudah sangat nafsu karena dari tadi kublowjob penisnya kemudian bilang, “Ya udah barengan aja. Saya mau memeknya.”. Kini Pak Sugimin pun membalikkan tubuhku hingga telentang di atas tubuhnya. Lalu diarahkannya penisnya untuk memasuki liang anusku. Oh, penisnya yang tebal ini membuat lubang pantatku agak kesulitan menampungnya. Pelan tapi pasti penisnya pun didorong masuk ke anusku. Penis Pak Sugimin yang memang lebih besar dari punya Pak Budi dan Mr.Adnan ini membuat anusku seolah seperti sedang diperawani. “Ahhh pelan-pelan pak.. sakit..”, pintaku pada Pak Sugimin. “Uhh iya non.. bool non sempit parah.. penis bapak kayak diurut-urut gini..ohh..”, ceracau Pak Sugimin yang juga sangat kewalahan dengan nikmatnya anusku. Akhirnya penisnya pun bisa masuk sempurna ke anusku.

Mr.Adnan pun mengangkangkan kakiku lalu didorongnya penisnya mencoblos memekku yang basah. “Siap ya Katrin. Ternyata coba variasi seks rame-rame gini enak juga ya.”,ucapnya yang kubalas hanya dengan anggukan. Setelah penisnya sudah masuk seutuhnya ke liang nikmatku, lalu ia pun mulai menggenjot dengan tempo yang terus naik kecepatannya.

Pak Sugimin juga tidak mau ketinggalan dan kini ia juga mulai menggoyangkan pinggulnya menyodok anusku. Kembali kurasakan sensasi 2 penis yang sedang memompa lubang vagina dan anusku. Bedanya kali ini anusku lebih terasa penuh sesak oleh penis besar pak Sugimin dibanding tadi saat digenjot Pak Budi.

“Ahhh ahhh ahhh ahhhh!”,rintihanku yang sahut menyahut dengan erangan Pak Sugimin dan Mr.Adnan di kamar ini. Ditambah suara kulit yang saling bertemu makin menambah riuhnya suara di kamar ini.

Lalu Mr.Adnan mencium bibirku yang sedang mendesah-desah itu. Aku yang horny pun menyambut ciumannya dengan nafsu. Kupeluk lehernya itu. Lidah kami saling belit di dalam mulutku. Pak Sugimin yang berada di bawahku meraih sepasang gunung kembarku dan meremas-remasnya. Pentilku juga tidak luput dimainkannya dengan jari-jarinya yang memencet-mencetnya.

5 menit kemudian, vaginaku pun berkedut menyemburkan cairan orgasme. “Aahh..yeahhh!! Oohhhhhhh!!”, jeritku yang sedang merasakan puncak kenikmatan bercinta. Pak Sugimin juga hampir bersamaan orgasme akibat sempitnya lubang pantatku. “Uhhh gila bapak gak kuat.. bool non sempit! Bapak crot dah! Arrgghhh!!”, ceracau Pak Sugimin. Kembali anusku disemprot oleh sperma dari pria paruh baya. Pak Sugimin lalu mencabut penisnya dan duduk di lantai.

Kini tinggal Mr.Adnan yang menggenjot tubuhku. Diubahnya posisi kami dari berbaring menjadi duduk di ranjang. Dipangkunya aku sambil terus menggenjot penisnya di memekku. Payudaraku diciuminya dan pentilku juga diemutnya dengan kuat seperti sedang menyusu. “Aahhh enakk..terus pak.. hisap! Ahh ahhh!”,aku mendesah-desah melampiaskan rasa nikmat ini.

10 menit digenjot di posisi dipangku ini, aku pun mendapatkan orgasmeku. Tubuhku berkelojotan diatas pangkuan Mr.Adnan. Vaginaku menyemburkan cairan orgasme hingga ada yang tumpah ke paha Mr.Adnan. Aku yang lemas pun hanya bisa memeluk Mr.Adnan dan menyandarkan kepalaku ke dadanya.

Kini Mr.Adnan mengangkat tubuhku dan lalu ia memompa tubuhku samibl menggendongku. Oh, nikmat juga digenjot sambil digendong begini. Pelan-pelan aku kembali dilanda gairah seks. Padahal aku sudah orgasme cukup banyak dari tadi. Apa aku termasuk hyper seks? Pikirku dalam hati.

“Nghhh oohh pak Adnan..terus pak..iyaahhh..ohh ohh!”,desahku. Tempo sodokan Mr.Adnan di posisi ini begitu cepat, membuatku sangat keenakan. Suara pantat dan paha Mr.Adnan yang beradu juga menimbulkan suara khas yang keras,’Plok Plak Plok Plak’.

5 menit kemudian aku kembali orgasme. Karena sudah sangat lemas, tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Hanya mulutku yang membuka membentuk huruf O saja saat aku melenguh. Tubuhku bergetar-getar dalam pelukan Mr.Adnan yang terus menggenjot memekku dengan penisnya. Beberapa menit kemudian, ia kembali membaringkan tubuhku di ranjang dan lalu melanjutkan memompa vaginaku.

Pak Budi dan Pak Sugimin mendekatiku yang sedang megap-megap digenjot oleh Mr.Adnan. Mereka naik ke ranjang dan berlutut. Lalu didekatkannya penis mereka yang belum ereksi ke wajahku. Tanpa perlu diminta aku pun lalu mengulum penis Pak Budi di kiriku dan kukocok penis Pak Sugimin dengan tangan kananku. Nafsuku yang kembali bangkit membuatku dengan binalnya bergantian menyepong 2 penis tua dari ABK ini.

Tidak sampai 10 menit kemudian, Mr.Adnan pun menggeram tanda ia sudah akan orgasme. dan mencabut penisnya. Ia lalu mengarahkan penisnya ke mulutku untuk kusepong. Aku pun melepas kulumanku di penis Pak Sugimin dan lalu mengulum kontol pria India ini. Kugunakan lidahku untuk menjilati kepala kontolnya di mulutku. Mr.Adnan menggerakkan pinggulnya seolah sedang menyodok mulutku. ‘crot crot crot’,penisnya pun berkedut menumpahkan lahar putihnya ke dalam mulutku.

Mr.Adnan pun berpakaian kembali lalu bilang ia akan pergi mengambil minuman. Kini Pak Budi dan Pak Sugimin yang sudah kembali bernafsu pun ingin kembali menikmati tubuhku. Kembali aku pun digenjot berbarengan di 2 lubangku oleh penis mereka seperti tadi. Aku sudah terlalu lemas hingga tidak ada suara lagi dari mulutku yang keluar saat mereka dengan ganasnya menyodok memek dan anusku.

Pak Budi yang mendapat jatah menyodok lubang pantatku yang pertama keluar. "Uhhhh terima peju gua di bool lu moy!",teriaknya sambil disemburnya lahar putihnya ke dalam anusku dan kemudian mencabut penisnya. Setelah itu Pak Sugimin yang belum orgasme lalu mengangkat tubuhku dan diposisikannya aku berdiri menghadap cermin yang terletak di meja kamar ini. Sedikit ditunggingkannya pantatku dan kemudian penisnya kembali masuk membelah bibir vaginaku. Lalu dipompanya kembali diriku dengan posisi ini. Aku bisa melihat jelas di cermin, rambut panjangku yang sudah berantakan karena basah oleh keringat dan bagaimana wajahku yang keenakan mulutnya sedang merekah seksi saat mendesah-desah. Desahanku tidak sekeras tadi karena aku sudah sangat lemas. Dua gundukan susuku ini bergoyang-goyang seirama genjotan penis pria tua yang seumuran ayahku ini. Melihat pantulan cermin ini membuatku makin nafsu dan beberapa menit kemudian aku pun orgasme. Aku yang lemas langsung menyandarkan tubuh atasku ke meja ini. Kedua payudaraku menempel pada permukaan meja yang terbuat dari marmer sehingga terasa ada sensasi dingin nikmat pada putingku yang keras ini. Pak Sugimin terus menggenjot tubuhku hingga ia pun mencapai orgasmenya. Dibalikkannya tubuhku dan ditembakkannya spermanya mengenai perut hingga payudaraku. "Aahhhhh amoy mantap!",ceracaunya sambil mengocok penisnya untuk memuntahkan semua spermanya.

Setelah itu kami pun segera berpakaian. Kuminta Pak Budi untuk menghapus video persetubuhanku dan Mr.Adnan tadi. Ia pun menghapus video itu sambil kulihat.

“Non, masih beberapa hari kan di kapal ini. Boleh ya bapak ngentot sama non lagi?”tanyanya kurang ajar. Aku memang merasakan nikmat luar biasa bercinta dengan mereka ini dan memang timbul keinginan untuk mengulanginya lagi. Aku pun menjawabnya sambil tersenyum penuh arti, “Umm, kita lihat nanti ya pak”.

Aku pun kembali ke kamarku dan kulihat suamiku yang sudah tertidur dengan sangat lelap akibat mabuk itu. Hingga beberapa hari ke depan selama kami berlayar di kapal ini, aku terus mengulangi seks threesome dengan Pak Budi dan Pak Sugimin. Mereka tidak bosan-bosannya menikmati diriku. Aku yang menikmati keperkasaan 2 ABK ini juga melayani mereka dengan sebaik mungkin. Bahkan kami lebih sering Foursome karena Mr.Adnan ikut bergabung. Tapi supaya aman dari resiko ketahuan, kami ngeseks saat tengah malam dimana orang-orang di kapal sudah tertidur. Tentunya perbuatan mesum ini kami lakukan setelah suamiku tertidur akibat mabuk. Sungguh aku mendapatkan kepuasan saat ngeseks dengan 2 ABK dan client suamiku itu.

Sejak kejadian di kapal itu dimana aku digangbang, aku mulai menyukai seks dengan lebih dari 1 pria dan juga pria yang status sosialnya jauh di bawahku. Entah kenapa ada perasaan nikmat yang luar biasa yang membuatku mendapat kepuasan sangat dahsyat. Sisi liar diriku seperti dibangkitkan oleh gangbang di kapal itu. Aku tidak peduli lagi karena aku juga mencari kepuasan dari client suamiku itu dan juga pria-pria lain yang beruntung bisa menikmati tubuhku. Seperti seorang ojek online yang mengantarkan makanan saat aku sedang sendiri di condo mewahku. Dengan pakaian minim, kugoda ojol itu hingga kamipun bersenggama dengan sangat panas di ranjang kamar tidur condoku. Ada juga 2 pria petugas maintenance condo yang datang membetulkan AC condoku. Kupancing nafsu mereka dengan hanya memakai handuk karena pura-pura ingin mandi saat mereka datang. Tidak tahan dengan kemolekan tubuhku, akhirnya aku disetubuhi dengan liar oleh mereka berdua sekaligus.

OB kantor Mr.Adnan yang sering memandangiku dengan nafsu juga salah satu pria beruntung yang bisa menyetubuhiku saat aku sedang mengunjungi Mr.Adnan di Singapura sekitar beberapa minggu setelah perjalanan kapal ini. Saat itu pagi hari, aku dan Mr.Adnan bercinta dengan panas di ruangan kantornya yang kedap suara. Aku digenjot di posisi misionaris di meja kerja Mr.Adnan. Saat sedang asyik memacu birahi, Mr.Adnan ditelpon oleh clientnya yang memintanya untuk hadir di rapat mendadak sehingga ia harus pergi meninggalkan kantor. Jadilah aku yang merasa tanggung dan masih sangat horny ini pun ditinggal di kantornya sendirian.

Saat aku sedang berjalan keluar, kulihat OB kantor ini yang sedang menyapu. Kulihat ia yang menatap tubuhku dengan nafsu. Aku yang sudah biasa dengan pria-pria seperti OB ini pun kemudian memintanya membuatkan kopi untukku dengan tujuan memancingnya ke ruangan Mr.Adnan. Selagi menunggu kopi dibuat olehnya, aku pun melepas BH dan CDku. Puting susuku bisa terlihat samar-samar di dressku yang tipis ini. Dan aku yang memakai rok ini jika kuangkat sedikit maka bisa terlihat vaginaku. Sesampainya OB itu di dalam ruangan, kukunci pintu dan lalu berpura-pura menjatuhkan pen ke lantai. Aku memungutnya sambil sengaja menunggingkan pantatku. Tentu saja belahan pantat dan bibir memekku bisa terlihat jelas oleh OB itu. Kutatap OB yang sudah bernafsu itu lalu kugoda dengan menggigit bibirku sambil kuremas dadaku. Ia pun meremas pantat bulatku yang hanya tertutup rok. Bisa ditebak yang terjadi berikutnya, aku dan OB itu pun bersenggama dengan hot. Aku yang butuh pemuasan tidak malu-malu lagi mereguk kenikmatan dengan memacu tubuhku di atas penis hitamnya. "Ahhh ahhh enak penis bapak.. ahhh ahhh",desahku yang bergoyang di atas pangkuan si OB yang bernama Arief ini. Dengan binalnya kudorong kepalanya ke arah buah dadaku. Tanpa perlu disuruh, OB ini pun segera melumat payudaraku, diciuminya dan lalu mulutnya menyedot puting susuku. 'Slllrrrpppp..sllrrprpp',suara hisapan mulutnya yang sedang menyedot putingku. Desahanku makin keras, beruntung ruangan Mr.Adnan ini kedap suara dan ada gorden yang menutup jendelanya jadi tidak terdengar dan terlihat dari luar.

Sedangkan kejadian dimana supir Mr.Adnan yang bernama Farouk menikmati tubuhku adalah saat ia mengantarku jalan-jalan di Singapura selama Mr.Adnan sedang sibuk dengan urusan bisnisnya. Aku yang belanja cukup banyak memintanya membawakan barang-barang belanjaanku ke kamar hotel. Itu memang akal-akalanku saja yang ingin dipuaskan oleh pria berdarah Arab ini. Sesampai di kamar aku pun pura-pura merasa pegal dan memintanya memijitku. Walau awalnya menolak, setelah aku bersikeras memintanya, akhirnya ia pun memberikan massage untukku. Aku lalu ke kamar mandi dan melepas pakaianku dan menggunakan handuk untuk membalut tubuhku. Selama dipijit olehnya aku sengaja mendesah-desah dengan nakal untuk memancing gairahnya. Ia yang awalnya menahan diri akhirnya jadi tidak tahan nafsunya. Ia meraba-raba dan menciumi punggungku yang mulus. Aku yang sudah horny dengan binalnya meremas selangkangannya yang menggembung sambil berucap, "Ahh, your cock..so big..". Tidak lama kami sudah bercinta dengan liar di kamar hotel itu. Pak Farouk yang wajahnya begitu kebapakan saat berbicara denganku selama ini, kini begitu beringas dan dengan sangat kasar terus menyodok memekku. Sensasi permainan kasar ini membuatku begitu keenakan. "Ohhh pak Farouk..fuck me harder! Yeahhh yeahhh ahhh ahhh!",jeritku dengan badan yang terus bergoyang akibat digenjot si sopir ini. Aku dibuatnya orgasme 4x sebelum ia menyemprotkan spermanya saat kuservis penisnya dengan jepitan buah dadaku.

Pernah suatu saat aku cukup gila dengan mengajak OB dan Sopir ini untuk bercinta bertiga di kamar hotelku. Tentunya kesempatan ini terjadi saat Mr.Adnan sedang tidak ada di tempat karena ia harus pergi mendadak ke Malaysia untuk urusan bisnis. Kutelp Arief si OB itu untuk datang ke hotelku dimana sudah ada Pak Farouk. Aku sangat menikmati seks threesome dengan mereka. Bahkan kami sampai bercinta dari malam hingga subuh.

Hingga kini hubungan gelapku dengan Mr.Adnan, client suamiku terus berlanjut. Suamiku juga tetap berselingkuh dengan sekretaris Mr.Adnan dan entah siapa lagi. Yang jelas aku tidak peduli lagi dengan perselingkuhannya karena aku juga membalas affair dengan Mr.Adnan. Seks dengan suamiku kini terasa hanya sebagai formalitas. Untungnya aku pintar menjaga rahasia ini dan rumah tangga kami juga tetap utuh hingga akhirnya aku dikaruniai seorang putri. Putri ini adalah anak sah dari suamiku karena saat seks dengan Mr.Adnan dan pria lain, mereka selalu keluar di luar, kecuali saat aku sedang tidak subur.

Setelah anakku lahir, aku masih tetap bercinta dengan pria-pria selain suamiku. Mr.Adnan juga kembali rutin berhubungan seks denganku sekitar 3 bulan sejak aku melahirkan. Ia suka menyedot air susuku langsung dari putingku saat sedang bersetubuh denganku. Berhubung suamiku tidak ingin menambah anak lagi, aku jadi meminum pil anti hamil. Membuat para pejantan yang berhubungan seks denganku bisa bebas membuang sperma mereka ke dalam rahimku.

Begitulah kisahku dari seorang istri setia menjadi wanita yang haus akan kenikmatan seksual dari pejantan-pejantan dengan penis yang perkasa.

BERSAMBUNG ...



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com