𝐍𝐀𝐌𝐀𝐊𝐔 𝐊𝐀𝐓𝐑𝐈𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐈 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇𝐊𝐔 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟐

 


Tiga hari setelah persetubuhan terlarang dengan Mr.Adnan itu, aku dan suamiku pun bercinta. Dan lagi-lagi suamiku keluar duluan, membuatku kembali harus kecewa karena tidak merasakan puncak kenikmatan saat bercinta. Aku seperti biasa harus bermasturbasi di kamar mandi untuk mendapatkan orgasmeku.


Tidak kupungkiri aku mendambakan meraih orgasme dari bercinta. Dan Mr.Adnan dengan penis perkasanya itu lah yang bisa membuatku merengkuh nikmat yang luar biasa. Walaupun apa yang terjadi malam itu salah dan bisa dibilang selingkuh karena akhirnya aku ikut menikmati disetubuhi client suamiku itu. Hanya saja gairah seks menggebu-gebu yang menuntut pemuasan ini membuatku berimajinasi saat-saat aku ngeseks dengan Mr.Adnan. Sambil memainkan vaginaku, aku membayangkan saat-saat memekku digenjot dengan kuat oleh batang kejantanan Mr.Adnan. ‘clep clep clep’, jari-jariku yang dengan cepat keluar masuk di liang vaginaku. 5 menit kemudian aku pun mendapatkan orgasme dari sesi masturbasiku ini.

Hari-hari pun berlalu hingga sekitar 2 minggu kemudian, suamiku bilang 3 hari lagi ia akan ke Singapura untuk mengurus bisnisnya dan mengajakku ikut serta sekalian jalan-jalan. Tentu saja aku iyakan, hehe.

Akhirnya hari itu pun tiba dan jam 12 siang kami terbang ke Singapura dengan maskapai asal negara tetangga itu. Di bandara kami sudah disambut oleh Mr.Adnan dan sekretarisnya yang bernama Lucia. Ia seorang gadis Chinese Singapura dengan tubuh langsing dan wajah cantik. Berkulit putih sepertiku juga. Dari perawakannya sepertinya ia baru berusia awal 20an.

Saat bertatapan mata dengan Mr.Adnan, aku kembali teringat bagaimana ia menyetubuhiku. Seketika jadi ada perasaan tidak enak karena harus kembali bertemu pria yang melakukan hubungan intim denganku ini. Kucoba tetap bersikap normal dan tersenyum kepadanya supaya suamiku tidak curiga.

Kami pun lalu diajak untuk makan siang di salah satu restoran elite di kawasan Raffles. Sekitar 1 jam lebih kami selesai makan dan diantar menuju hotel yang juga tidak jauh dari kawasan Raffles. Kami hanya meng-drop bagasi kami karena memang suamiku sudah ditunggu meeting di kantor Mr.Adnan untuk meeting dengan Mr.Adnan dan para shareholder

Setibanya di gedung kantor elit itu, aku menunggu di sebuah ruang yang difungsikan untuk tempat menunggu. Lucia bilang ia sudah meminta OB kantor untuk membuatkanku kopi. Setelah itu Lucia pun pamit karena harus ikut meeting juga.

Sekitar 10 menit kemudian OB itu pun datang mengantarkan kopi. OB ini seorang pria keturunan Melayu dengan kulit coklat gelap. Dari perawakannya sepertinya ia berusia sekitar 40 tahun. Kusadari ia mencuri-curi pandang ke arah dadaku yang memang terlihat belahannya akibat dress yang kukenakan ini. Cepat-cepat kututupi area dadaku dengan berpura-pura memegang smartphoneku dengan dua tangan.

Kuseruput kopi susu yang dibuat OB ini sambil menatap ke layar HPku. Ada chat masuk dari temanku, Hani. Ia memberikan info kepadaku mengenai toko Lingerie langganannya di Singapura. “Supaya suami lu makin nafsu pas seks. Hehe.”,begitu chat dari Hani yang membuatku berpikir tidak ada salahnya untuk membeli lingerie. Memang selama ini aku dan suamiku cukup konservatif dalam bercinta. Hani mengirimkan lokasi alamat toko tersebut kepadaku.

Sekitar 30 menit kemudian, suamiku masuk ke ruang tunggu ini dan memberitahuku bahwa mereka akan mengunjungi lokasi proyek. Suamiku menyarankan aku untuk tidak ikut dan bisa stay di hotel saja. Aku pun setuju dan bilang aku memang mau pergi shopping. Lalu Mr.Adnan mengatur seorang sopirnya untuk mengantarku. Sopirnya ini bernama Farouk. Ia sudah cukup berumur, mungkin sekitar 50an tahun. Dari mukanya sepertinya ia berdarah Arab. Pak Farouk ini orangnya tinggi dengan kulit coklat. Orangnya sangat ramah dan sopan. Kuberikan alamat toko yang diinfokan Hani kepadaku tadi, yang berlokasi di area Orchard.

20 menit kemudian kami pun tiba di lokasi yang kuminta. Lalu pak Ikhsan memberikan nomor hpnya padaku jadi aku bisa menghubunginya jika sudah siap dijemput. Lalu aku pun masuk ke dalam toko Lingerie itu. Kulihat banyak model lingerie dari yang standar hingga yang sangat seksi. Aku tertarik pada 1 lingerie berwarna hitam berenda dengan bagian dada yang transparan. Akhirnya setelah fitting ukuran yang pas aku pun membelinya.

Aku berjalan dan belanja di kawasan Orchard road ini sekitar 1 jam lebih sebelum akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke hotel. Kutelpon pak Farouk untuk menjemputku. Sekitar 10 menit kemudian ia pun tiba dan aku diantar ke hotel tempat aku dan suamiku menginap.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 15:48. Kuchat suamiku bahwa aku sudah di hotel dan aku lalu segera mandi dan berganti ke pakaian santai. Kubaca chat dari suamiku yang bilang ia sudah perjalanan ke hotel. 20 menit kemudian suamiku pun masuk ke kamar hotel ini dan ia bilang Mr.Adnan akan menjamu makan malam. Ia lalu bersiap mandi dan berganti pakaian.

Sekitar jam 17:35, kami pun berangkat diantar sopir menuju ke restoran Italia yang ditentukan Mr.Adnan. Setiba disana sudah ada Mr.Adnan yang sedang melihat-lihat menu. Setelah membaca menu lalu kami pun memesan. Mr.Adnan mengatakan besok jam 9:30 pagi akan ada meeting final dengan shareholder membahas beberapa poin penting di kerjasama dengan perusahaan suamiku.

Sekitar hampir 2 jam makan malam di restoran ini, kami pun pulang ke hotel. Sesampainya di hotel, aku mengajak suamiku bercinta tetapi ditolak suamiku dengan alasan ia lelah. Setelah berganti pakaian santai, lalu suamiku pun tertidur. Aku hanya cemberut melihat respon suamiku itu. Terpaksa aku harus bermasturbasi di kamar mandi untuk melampiaskan hasratku.

Di kamar mandi, kutanggalkan pakaianku hingga aku telanjang bulat, lalu kukocok vaginaku dengan jari-jariku dan kuremas payudaraku. Aku mengerang keenakan oleh permainan tanganku di dua titik rangsang tubuhku itu. Sambil bermasturbasi, aku teringat akan bagaimana Mr.Adnan menggenjotku malam itu. Kuingat bagaimana nikmatnya saat vaginaku sedang disodok oleh penisnya yang besar. Sekitar 5 menit kemudian aku pun mencapai orgasmeku. “Aaahhhhhhhh..”,lenguhku dengan tubuh mengejang.

Setelah membersihkan diriku, lalu aku pun naik ke ranjang dan ikut tertidur. Keesokan harinya suamiku bangun duluan cukup pagi untuk mempersiapkan dokumen yang diperlukan saat rapat nanti. Ia sudah sarapan pagi di restoran hotel ini. Saat ia membuka pintu, aku baru bangun dan jam menunjukkan pukul 08:17. Ia bilang aku tidak perlu ikut dengannya dan lebih baik bersantai saja di hotel. Aku setuju dan sekitar 15 menit kemudian suamiku pun berangkat ke tempat meeting dengan diantar sopir Mr.Adnan.

Setelah aku mandi dan berganti pakaian, aku pun turun ke bawah untuk sarapan. Kumakan menu masakan thailand sambil meminum kopi. Kulihat banyak tatapan dari penghuni hotel lain ke arah tubuhku yang sedang memakai tanktop ketat dan celana hotpants. Aku memang suka berpakaian seksi jika sedang berada di luar negeri.

Oh, ada perasaan aneh yang membuatku darahku berdesir saat melihat tatapan nafsu para pria ini, termasuk dari pelayan hotel. Aku pun menghapus pikiran tersebut dan menghabiskan makan pagiku. Lalu aku kembali ke kamar. Aku bersantai di atas kasur sambil menonton TV.

Setelah sekitar 1 jam bersantai dalam kamar, aku pun memutuskan untuk pergi ke sebuah mall yang memang sangat dekat dengan hotelku. Hanya dengan berjalan kaki sekitar 5 menit aku sudah tiba di mall tersebut.

Aku masuk ke beberapa toko pakaian dan setelah melihat-lihat akhirnya aku membeli beberapa potong baju dan juga sepotong celana jeans pendek. Aku memutuskan untuk beristirahat di sebuah cafe di mall itu. Kulihat sosmed di HPku sambil meminum kopi tarik yang kupesan. Kutelp temanku Hani untuk mengobrol. Hani menanyakan apakah aku sudah memakai lingerie yang kubeli untuk menggoda suamiku, Alex. Aku bilang belum sempat karena Alex sangat lelah kemarin meeting seharian. Lalu Hani bilang “Wah malam ini lu harus coba pas Alex masuk ke kamar. Dijamin pasti nafsu langsung dia. Hehe.”. Aku hanya mengiyakan saran temanku itu sambil tertawa.

Sekitar 30 menit mengobrol bersama Hani, akhirnya percakapan telepon kami pun harus diakhiri karena Hani sudah mau pergi menemani ibu mertuanya untuk makan siang. Kulirik jamku ternyata sudah pukul 12:16. Kuchat suamiku apakah ia mau makan siang bersamaku di mall. Suamiku menjawab iya dan memberitahu jika ia dan Mr.Adnan sekarang sedang menuju mall ini.

Oh, aku yang menyadari ada Mr.Adnan menjadi menyesali keputusanku memakai pakaian seseksi ini. Tentu saja ia akan menatap tubuhku dengan bernafsu. Kurang lebih 15 menit kemudian suamiku pun menelponku dan bilang untuk langsung bertemu di restoran saja karena sudah lapar. Kuiyakan dan segera membayar di cafe ini dan lalu berjalan ke restoran yang diinfokan suamiku.

Setelah tiba di restoran itu aku pun masuk ke dalam dan kulihat di sebelah Alex, ada Mr.Adnan dan Lucia. Aku pun ikut duduk di samping suamiku. Mr.Adnan melihat kepadaku dengan tatapan yang seperti serigala, terutama ke dadaku yang agak menonjol akibat tanktopku yang ketat.
Setelah memesan kami pun berbincang-bincang mengenai rapat dengan shareholder tadi. Suamiku menjelaskan kepadaku bahwa meeting berjalan baik tetapi setelah makan siang ini akan perlu rapat sekali lagi untuk menyelesaikan beberapa pembicaraan yang tidak sempat tadi.

Kurang dari 1 jam kami pun selesai makan dan mereka bertiga pun memutuskan untuk langsung pergi karena jadwal meeting menunggu. Kubilang ke mereka aku akan tetap di mall ini dulu dan bisa pulang sendiri nanti ke hotel. Mereka pun berangkat dan aku pun berjalan di mall ini. Kumasuki toko kue dan membeli beberapa kue untuk kubawa ke hotel. Setengah jam kemudian aku pun kembali ke hotel.

Saat tiba di kamar hotel, sudah pukul 14:33. Aku memutuskan untuk mandi dan lalu berganti pakaian santai. Aku menonton TV sambil berbaring di kasur. Tapi karena agak mengantuk, tidak lama aku pun tertidur.

Aku baru terbangun saat ada suara dering telepon dari Alex. Sudah jam 15:19 sekarang. Alex bilang meetingnya sudah selesai dan mereka akan pergi ke sebuah pameran mesin. Ia menanyakan apakah aku akan ikut tapi karena masih ngantuk aku bilang tidak ikut dan mau di hotel saja.

Aku pun lalu melanjutkan tidurku setelah menutup TV. Tidurku cukup pulas sampai akhirnya aku dibangunkan oleh suara ketokan di pintu kamar hotel ini.

Kulirik ke layar HPku yang menampilkan jam 15:47. Aku yang mengira suamiku sudah kembali tanpa melihat ke lubang viewer pun membuka pintu. Deg! Betapa kagetnya aku saat Mr.Adnan berdiri di depanku dengan tersenyum mesum menatap tubuhku yang berbalut kaos dan celana pendek. Baru saja aku mau menutup pintu, Mr.Adnan sudah mendorongku dan masuk ke kamar ini. Lalu ditutupnya pintu kamar ini.

Aku yang agak kesal pun menghardik sambil bertanya, “Eh, apa-apan ini pak Adnan ke sini?? Suamiku dimana?? Bukannya kalian sedang ke pameran??”.

Lalu sambil terkekeh ia menjawab, “Hehe, ke Pameran? Pinter juga suamimu berbohong. Padahal dia sedang enjoy dengan sekretaris saya sekarang.”. Aku kaget dengan pernyatan Mr.Adnan itu tapi masih tetap tidak percaya dengannya. Bagaimanapun suamiku selama ini setahuku adalah suami yang baik dan setia. “Bapak bohong. Tidak mungkin suami saya berselingkuh!”,ucapku dengan lantang. Tapi Mr.Adnan tersenyum dan lalu memperlihatkan layar HPnya. "Ini aku punya buktinya. Ini video live dari kamera tersembunyi. Hehe.",ucap Mr.Adnan dengan bangga.

Di layar HP Mr.Adnan itu sedang menampilkan sebuah video rekaman livetime dari sebuah camera berkualitas bagus. Terlihat sosok pria dan wanita yang sedang bersetubuh di atas ranjang. Aku tercekat saat mengenali pria dan wanita di video itu tidak lain adalah Alex, suamiku dan Lucia, sekretaris Mr.Adnan. Ternyata yang dikatakan Mr.Adnan memang benar. Aku begitu shock dengan kenyataan ini. Suamiku berani-beraninya berselingkuh dimana saat aku masih berada di Singapura. Kakiku jadi terasa lemas mengetahui kenyataan pahit ini. Aku merasa sangat marah.

Dari video itu terlihat tubuh Lucia yang putih mulus dengan payudara yang tidak terlalu besar dan puting coklat muda sedang bergoyang-goyang di atas pangkuan suamiku. Mereka berciuman dengan liar di sela pompaan penis suamiku pada vagina si sekretaris Mr.Adnan. Terlihat begitu erotisnya gerakan tubuh Lucia yang sedang bergoyang diatas tubuh suamiku. Suamiku lalu mulai menciumi dada Lucia dan lalu menghisap puting susunya.

“Nah, suamimu saja sedang asyik. Jadi gak ada salahnya kalau kita juga melakukan yang mereka lakukan kan cantik? Hehe.”, Mr.Adnan yang mengetahui aku yang sedang marah itu berucap. “Kita ulangi lagi seperti yang malam itu Katrin. Kamu juga keenakan kan.”, sambungnya lagi.

Aku masih diam tidak berkata-kata karena pikiranku masih berkecamuk akibat mengetahui skandal suamiku dengan Lucia. Kemudian tangan Mr.Adnan pun mulai menggerayangi tubuhku. Diraba-rabanya paha mulusku yang tidak tertutup celana pendekku. Dan tangannya yang satu meremas dadaku yang masih tertutup kaos dan BHku.

Aku tidak menepis tangan-tangan nakal si pria india ini. Perasaan marahku pada suamiku membuatku ingin melampiaskannya dengan bercinta dengan Mr.Adnan. Apalagi rangsangan dari Mr.Adnan di tubuhku mulai menaikkan gairah seks ku.

Kupeluk Mr.Adnan dan kucium bibirnya dengan nafsu, lidah kami saling berbelit dengan liarnya di mulutku. Tangan Mr.Adnan yang bermain di dadaku kini dimasukkan ke balik kaosku lalu meremas payudaraku yang tertutup BHku. Tangannya yang satu kini dimasukkan ke dalam celana pendekku dan lalu masuk ke balik CDku. Jari-jarinya lalu mengelus-ngelus bibir vaginaku. Ini membuatku mendesah-desah tertahan oleh ciuman, “mmhhh..mmmhhhh..”.

Sekitar 5 menit berpagutan, lalu Mr.Adnan melepas ciuman kami dan ia bilang, “Kita main di kamar lain ya Katrin. Supaya tidak ada jejak di kamar ini. Hehe.”. Aku dengan muka sayu hanya menggangguk saja dan lalu kami pun keluar dari kamar ini dan kuikuti Mr.Adnan berjalan ke kamar lain yang ternyata terletak di ujung berlawanan dari kamar ini.

Setelah Mr.Adnan membuka kamar ini dan menutup pintu, lalu kami kembali melanjutkan pergumulan tadi. Kembali kami berciuman dengan nafsu. Lalu beberapa menit kemudian Mr.Adnan pun membuka kaosku yang kubantu dengan mengangkat tanganku. Celanaku juga ia peloroti hingga terlepas dari kakiku. Kini aku hanya tinggal menggunakan BH dan CD biru navy saja.

Mr.Adnan melotot menatap tubuhku dengan muka yang sangat bernafsu sambil berkomentar, “Tubuhmu memang sangat indah Katrin.”. Setelah itu ia pun memeluk tubuhku dengan bernafsu hingga aku terdorong jatuh ke atas kasur. Diciuminya bibirku dengan liar sambil kedua tangannya meraba-raba sekujur tubuhku.

Lalu ciumannya turun ke leher dan kemudian ke dadaku. Diciuminya area dadaku dan lalu tangannya menurunkan cup Bra ku ke bawah, sehingga buah dadaku dengan pentil pinknya sudah terlihat oleh pria India ini. “Nice nipple Katrin. Pinky. Hehe.”,ucapnya dan lalu dengan nafsu dilumatnya puting susuku yang sudah cukup tegak itu. “Ahhhhh..pak..”,desahku menikmati hisapan mulutnya di pentilku. Kuremas-remas kepalanya yang sedang menyusu itu. Ia mengenyot bergantian kedua puting susuku. Tangannya yang satu mengelus-ngelus memekku yang masih terhalang CDku. Tidak lama jari-jarinya pun memasuki celah CDku dan memainkan vaginaku. "Wow, your pussy so wet.. sudah horny ya.. hehehe..",ucapnya sambil terkekeh. Dikeluar masukkannya jari-jarinya di memekku itu. Aku makin menggelinjang akibat rangsangan rekan bisnis suamiku ini. “Ngghhhh..enak pak..ahh..”

Setelah puas mengenyot putingku lalu mulutnya pun turun ke perutku. Dijilati-jilatinya perutku dengan pelan-pelan dan makin turun hingga akhirnya ke area kewanitaanku. Ditariknya CD biru navyku ini hingga turun ke pahaku.

Ditatapnya vaginaku yang berjembut lebat itu sambil berkomentar, “Akhirnya bisa lihat dengan jelas pussy mu ini Katrin. Waktu itu di rumahmu gelap. Hehe. Sangat bagus vaginamu. Pink gini.”. Ucapannya itu membuatku makin nafsu saja..

Lalu Mr.Adnan pun membenamkan kepalanya di selangkanganku. Dijilatinya bibir vaginaku dengan bernafsu. Lalu lidahnya pun masuk ke liang vaginaku dan menghisapnya, menimbulkan suara hisapan, ‘ssllrrrpppp..slllrrrrrppp..”. Aku melenguh-lenguh keenakan akan permainan lidahnya di memekku itu, “Ohhh pak.. terus…iyahhh..nghhh…”.

Kulepas kaitan BHku dan kulempar BHku ke samping. Aku yang sudah sangat horny ini lalu memegang kedua tangan Mr.Adnan yang sedang berada di pahaku dan kuarahkan ke payudaraku. Mr.Adnan yang mengerti akan keinginanku pun langsung mulai memainkan kedua buah dadaku yang putih bulat ini. Dipilin-pilinnya juga putingku dengan gemas menambah sensasi nikmat yang menjalar di tubuhku.

Sekitar 5 menit kemudian, aku pun menggapai orgasme pertamaku sore ini. “Aahhh..Aaahhhhhhhhhhhhhh..”, erangku dengan tubuh yang bergetar dan dari vaginaku berkedut menyemburkan cairan orgasme yang segera diseruput oleh mulut Mr.Adnan.

Kini Mr.Adnan pun melepaskan seluruh pakaiannya hingga ia juga bugil sepertiku. Kutatap tubuh Mr.Adnan yang berkulit coklat kehitaman itu berjalan mendekatiku. Penisnya kini terlihat jelas karena saat persenggamaan kami di rumahku 3 minggu lalu kondisi kamar lampunya dimatikan. Penis Mr.Adnan yang sudah cukup ereksi itu berwarna lebih gelap dari tubuhnya. Ukurannya sangat panjang, penis Alex hanya sekitar separuh dari panjang penis Mr.Adnan. Batang kejantanan Mr.Adnan juga berurat sehingga makin menambah kekekarannya. Melihat penisnya ini membuat vaginaku berkedut dan aku kembali teringat akan genjotannya waktu di rumahku itu sehingga makin tidak sabar untuk disetubuhinya.

Lalu Mr.Adnan naik ke atas ranjang dan lalu berlutut di sampingku yang sedang berbaring. Aku pun bangkit dan sambil menungging kugenggam dan kukocok penis client suamiku itu. “Ohh Katrin..halusnya tanganmu..”,ceracau Mr.Adnan. Tidak lama aku pun mulai mengecup kepala penisnya yang tidak bersunat itu. Kujilat-jilati hingga ke pangkal penisnya, membuat Mr.Adnan mengerang keenakan sambil ia meremas rambut panjangku.

Setelah itu aku lalu mulai mengulum penis panjang si pria India ini dengan bibirku yang tipis. Mulutku benar-benar terasa penuh oleh penis Mr.Adnan yang besar. Kuhisap-hisap dengan memaju mundurkan kepalaku. “Uhhh Katrin.. very good.. mulutmu benar-benar nikmat..”, erang Mr.Adnan yang menikmati servis oral istri clientnya. Tangan Mr.Adnan digunakannya untuk memainkan payudaraku yang menggantung. Diremasnya buntalan susuku seperti sedang memerah sapi dan lalu dicubitnya kedua puting susuku membuatku makin bernafsu menyepongnya. “Mmmm..ehhmmmm..mmmm..”,suara desahanku di sela seponganku pada penis Mr.Adnan.

Ada sekitar 5 menit kublowjob, lalu Mr.Adnan memintaku berhenti. “Ayo Katrin. Time to fuck.”,ucap Mr.Adnan sembari memposisikan tubuhku menungging membelakanginya. Lalu digesek-gesekkannya penisnya ke bibir vaginaku membuatku makin tidak sabar. “Nghh..pak..masukin..”,ucapku yang sudah dikuasai nafsu birahi. “Haha, udah gak sabar ya Katrin untuk saya sodok?”,tanya Mr.Adnan sambil tertawa mengejek. Aku dengan binalnya menjawabnya, “iyahh..udah ga sabar..fuck me now please..”.

Tanpa menunggu lagi lalu Mr.Adnan pun mulai mendorong penisnya memasuki vaginaku yang sempit ini. Walau sudah pernah disetubuhi oleh penisnya, tetapi tetap saja sulit bagi penis Mr.Adnan untuk masuk. Akhirnya Mr.Adnan sedikit membuka liang vaginaku yang rapat itu dengan jari-jarinya sambil didorongkannya pinggulnya hingga pelan-pelan penisnya mulai masuk ke memekku. ‘Bles’, akhirnya penis client suamiku ini sudah berada di dalam liang vaginaku lagi.

Mr.Adnan tidak langsung memompaku tetapi ia mendiamkan sejenak penisnya untuk menikmati jepitan vaginaku yang sempit ini. “Ohhh Katrin.. vaginamu enak.. so tight..”,gumamnya. Aku yang juga keenakan karena liang kewanitaanku terasa penuh ikut berceracau dengan liar, “Ahh penis pak Adnan juga enak.. panjang.. besar..ayo mulai pak genjot memekku..”.

Mr.Adnan pun mulai memaju mundurkan pinggulnya menyodok memekku yang sudah sangat basah itu. ‘Plak Plok Plak Plok Plak’, suara peraduan kulit pantatku dengan paha Mr.Adnan yang sedang menyodok vaginaku dari belakang. “Ahh ahhh ahhh yes ahh ahh nghh enakk..”, rintihku yang sangat menikmati pompaan penis si pria india ini di liang kemaluanku.

Sekitar 5 menit kemudian, Mr.Adnan memelankan tempo sodokannya dan ia sedikit mengangkat tubuhku ke belakang, lalu rambut panjangku disibakkannya ke samping hingga leherku yang jenjang terlihat olehnya. Lalu diciuminya leherku sambil tangannya meremas-remas payudaraku. Ciumannya kini mengarah ke telingaku dan lidahnya juga memainkan lubang telingaku, membuatku makin keenakan. Kutolehkan kepalaku ke samping dan kami pun berciuman dengan panas sambil bersenggama. 5 menit kemudian Mr.Adnan melepas ciumannya di bibirku dan kembali menggenjot tubuhku dengan tempo cepat. Ah, begitu enaknya pompaan batang kejantanan client suamiku ini, membuatku menjerit nikmat, "Nghh ohhh ohh! Feels good Adnan! Ahh keep going ahh ahh!".

Sambil menggenjotku, kedua tangan Mr.Adnan tidak diam saja. Diremas dan ditepuk-tepuknya pantatku yang bulat dengan gemas. Lalu tangannya yang satu memainkan bibir vaginaku. Tambahan rangsangan yang sangat nikmat ini membuatku makin terbuai. Tidak lama, vaginaku pun berkedut-kedut tanda orgasmeku tiba. ‘crrtt…crrt..crttt…’,semburan cairan orgasmeku membasahi penis Mr.Adnan yang masih memompa liang nikmatku. “Nghh..pak Adnan..aahhh..aaahhhhhhhh!!”,jeritku saat orgasme.

Aku yang baru orgasme pun roboh hingga telungkup di kasur. Mr.Adnan mengubah posisi kami kini menjadi berbaring menyamping lalu tetap dari belakang, client suamiku ini pun kembali menggenjotku. Aku yang masih lelah setelah orgasme hanya bisa berbaring sambil melenguh merasakan lubang kemaluanku yang dihunjam oleh penis perkasa Mr.Adnan. Selagi menyodok memekku, tangan kiri Mr.Adnan meremas-remas payudaraku sambil sesekali jari-jarinya mencubit puting susuku. “ahhh..ahh..pak..ahhh..”,desahku yang kembali bergairah.

Sekitar 10 menit digenjot di posisi ini, aku pun kembali orgasme. “Aahhh pak..aku keluar lagi..oohhhhhhhhh!!”,lenguhku keras dengan badan yang bergetar-getar. Mr.Adnan masih belum keluar padahal aku sudah orgasme 2x. Memang ia sungguh perkasa, mampu membuatku mendapat orgasmeku dibanding suamiku yang sangat jarang membuatku orgasme.

Lalu Mr.Adnan mengajak berganti posisi seks lagi. Ia membaringkan tubuhnya ke kasur dan memintaku menaiki penisnya. Aku pun tanpa malu-malu segera berjongkok di atas selangkangan Mr.Adnan dan pelan-pelan kududuki batang kejantanannya itu. ‘Bles’, kembali penisnya tertanam di memekku.

Di posisi aku diatas, dengan segera kugoyang pinggulku memberikan kenikmatan birahi bagiku dan Mr.Adnan. Goyanganku membuat Mr.Adnan keenakan hingga ia menggeram dan bergumam,”Uhhh..enak goyanganmu Katrin..I like it..ahh..”. Mendengar itu membuatku makin bersemangat dan kini kunaik turunkan tubuhku memacu vaginaku yang menjepit penis si pria India ini.

Kulihat ke arah cermin di meja kamar ini, dimana seorang gadis berkulit putih mulus dengan tubuh seksi sedang bergoyang dengan liar di atas tubuh buncit pria yang berkulit kehitaman. Sangat kontras apa yang terlihat dari pantulan cermin ini. Melihatnya membuatku malah makin bernafsu dan lebih liar lagi menggoyang pinggulku. Apalagi mengetahui suamiku yang berselingkuh, membuatku kini benar-benar tidak peduli lagi dan hanya ingin meraih kenikmatan dari seks ini.

Kini Mr.Adnan juga ikut menghujamkan penisnya ke atas dan kusambut dengan arah berlawanan. Oh, makin bertambah kenikmatan dari persenggamaan ini. Apalagi tangan kokoh Mr.Adnan kini sudah bermain di buah dadaku yang bulat putih ini. Tangan-tangannya dengan keras meremas-remas susuku. Putingku yang berwarna pink ini juga tidak luput dari permainan tangannya. Jari-jarinya memelintir pentil susuku yang sudah sangat tegang dan menonjol.

“Ssshhh..aahhh yes..ahhh..pak..enak..ohhh..”,lenguhku nikmat.

“Ohh Katrin..tight pussy..nice tits..kamu sempurna..uhh.. aku gak akan bosan ngentotin kamu..”,ceracau Mr.Adnan dengan muka keenakan.

“Nghh..your cock is big.. ahh.. my pussy.. ahh.. feels so good..ahh ahhh..”, timpalku sambil mendesah.

“Lebih enak penis siapa..aku atau suamimu?”,tanya Mr.Adnan di tengah persetubuhan kami ini.

Aku yang sudah dikuasai nafsu birahi pun menjawabnya, “Punyamu pak..ahh.. panjang.. keras..aku su..mmphhh…”. Belum sempat aku selesai bicara, bibirku pun dilumat oleh Mr.Adnan yang kini sudah di posisi duduk.

Bibir kami saling berciuman dengan hot dan lidah kami saling belit. Kupeluk tubuh client suamiku ini dengan erat sambil berpagutan dengannya. “mmmmh…ummmmh..”,hanya itu suara yang terdengar dari mulut kami yang sedang menyatu seperti halnya alat kelamin kami juga sedang menyatu.

Tubuh kami sudah bersimbah peluh padahal kamar hotel ini memiliki AC. Setelah puas berciuman lalu Mr.Adnan pun menciumi leherku dan lalu bibirnya mengemut puting susuku. Dikulum-kulumnya putingku yang mungil tapi tegak ini dengan sangat nafsu, membuatku makin menggelinjang dan mendesah nikmat, “Ssshhh..ahh..enak pak..hisap terus putingku..ohh..”.

Lalu kurasakan gelombang orgasme kian mendekat akibat nikmatnya genjotan dan hisapan mulut Mr.Adnan di putingku. Saat orgasme itu tiba, kulepas rasa nikmat ini dengan menjerit keras, “Oohhh.. i’m cumming.. aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!”. Vaginaku yang berkontraksi dengan kuat ini meremas-remas penis Mr.Adnan membuatnya kewalahan. Lalu Mr.Adnan bertanya padaku, “Aku sudah mau keluar. Kukeluarkan dimana?”. Berhubung ini bukan masa suburku, aku pun memintanya keluar di dalam, “nghh..di dalam aja pak.. lagi gak subur..”.

Lalu kurasakan penis di vaginaku ini berkedut-kedut dan tidak lama menyemburlah spermanya memenuhi rahimku. ‘crot crot crot’, cukup banyak semprotan spermanya hingga meluber keluar dari vaginaku. Setelah itu Mr.Adnan mencabut penisnya dan lalu berbaring di sampingku.

Kupeluk leher Mr.Adnan dan kukecup pipinya seolah berterima kasih atas kenikmatan 3x orgasme tadi. Lalu kusandarkan kepalaku di dadanya yang berbulu itu. Dengan muka yang terengah-engah, aku benar-benar puas dengan seks kali ini. Jauh lebih nikmat daripada saat Mr.Adnan menyetubuhiku di kamar tidur rumahku. Mungkin karena kali ini aku melayaninya dengan penuh penyerahan.

Mr.Adnan menciumi rambutku dan berucap, “Kamu sungguh cantik Katrin.. aku suka.. lain kali masih mau kan seks denganku?”.

Aku menatapnya sambil tersenyum manis dan menjawab, “Tentu saja pak.. aku juga sangat puas..hehe..”. Lalu kupagut bibirnya sambil memeluk lehernya. Kami berciuman dengan mesra dan saling beradu lidah di mulutku.

Tidak lama HPku berbunyi, kulihat ada notif chat masuk dari suamiku yang bilang ia baru mau pulang ke hotel. Aku pun memberitahu Mr.Adnan bahwa aku harus kembali ke kamar supaya suamiku tidak curiga. Lalu Mr.Adnan meminta no HPku supaya mudah untuk menghubungiku langsung. Segera kuberikan nomor HPku kepadanya dan setelah itu aku pun kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar aku pun segera mandi untuk membersihkan sisa pertempuran seksku dengan Mr.Adnan. Sekitar 30 menit kemudian suamiku pulang. Aku pura-pura tidak tahu jika ia tadi habis ngeseks dengan Lucia. Tidak lama kami pun tertidur.

Besoknya sekitar jam 10 pagi aku, suamiku dan Mr.Adnan makan dimsum di sebuah restoran terkenal di Singapura. Dan sehabis makan, kami pergi ke Marina Bay untuk shopping. Lalu setelah 2 jam berada di mall itu, suamiku mengajak untuk ke casino yang memang terletak di gedung yang sama dengna mall. Cukup lama kami di casino, sekitar 3 jam. Kulihat jam sudah pukul 17:21. Aku yang cukup lelah pun bilang mau istirahat di hotel. Suamiku bilang ia akan pergi mengunjungi pameran lagi.

Setengah jam kemudian aku sudah berada di kamar. Aku pun mandi dan setelah itu bersantai sambil menonton TV. Beberapa menit bersantai, kulihat ada chat masuk dari Mr.Adnan yang bilang ia ingin mengulang yang semalam lagi. Ia juga memberitahu bahwa suamiku kembali pergi dengan Lucia. Aku sudah tidak peduli lagi suamiku berselingkuh karena aku juga membalas dengan affair bersama clientnya.

Mr.Adnan memintaku untuk menunggu di kamar kemarin tempat kami memacu birahi. Memang kemarin malam ia memberikan keycard cadangan padaku sebelum kami berpisah. Melihat chat itu membuatku makin bernafsu dan tidak sabar untuk segera bercinta dengan client suamiku itu. Muncul ide nakalku untuk tampil super seksi sebagai surprise untuk Mr.Adnan, maka kuambil lingerie yang kubeli kemarin dan kubawa ke kamar itu. Sesampainya di kamar itu aku pun berganti pakaian ke lingerie untuk membuat Mr.Adnan makin bernafsu padaku. Padahal lingerie itu awalnya kubeli untuk menggoda suamiku, sekarang malah untuk menggoda client suamiku, hihi.

Sekitar 10 menit kemudian, pintu kamar ini pun dibuka dan masuklah Mr.Adnan yang langsung terkesima melihat penampilanku yang seksi berbalut lingerie ini. “Wah, hot banget Katrin. Langsung horny aku ngeliat kamu pake lingerie begini.”,puji client suamiku ini yang mulai melepas kemejanya. Dengan tersenyum nakal aku pun mendekatinya sambil meliukkan tubuhku menggodanya. “Ahh, ini spesial buat pak Adnan. Biar tambah nafsu dan makin kuat puasin aku..nghh..”,ucapku sambil mendesah dan meremas payudaraku.

Mr.Adnan yang sudah bertelanjang dadapun sangat bernafsu lalu memelukku dan menciumku. Aku yang memang sudah horny karena membayangkan bercinta dengannya lagi segera meladeni permainan lidahnya di mulutku. Cukup lama kami berciuman sampai kami agak kehabisan napas.

Setelah beristirahat sejenak, aku pun mulai berlutut di depan Mr.Adnan dan kulepas celananya hingga kini Mr.Adnan hanya menggunakan celana dalam. Terlihat di bagian tengah CDnya menggembung oleh penis besar Mr.Adnan yang sudah tegang. Lalu dengan bernafsu aku pun mencium penisnya yang masih tertutup CD nya.

Dan aku lalu menarik turun celana dalamnya dengan tanganku. Penisnya yang sudah keras pun mengacung gagah di depan mukaku. Tanpa menunggu lagi aku pun segera menjilat penisnya dan mengulumnya hingga basah oleh ludahku. “Ohhhh nice..mulutmu enak Katrin..”,ceracau Mr.Adnan sambil meremas kepalaku.

5 menit kusepong, Mr.Adnan pun memintaku berhenti karena ia tidak mau buru-buru keluar. Lalu ia membaringkanku di ranjang dan lalu dengan tangannya ia memainkan memekku yang masih terhalang lingerie. Disibakkannya lingerieku hingga vaginaku pun terlihat olehnya. Lalu ia melumat memekku dengan mulutnya hingga aku pun menggelinjang. Nikmatnya lidah client suamiku ini yang menari-nari di liang kewanitaanku. Klitorisku pun tidak luput dirangsangnya dengan lidahnya. “Nghhhh enak pak..ahhh iyahh terus..jilat clitku..ahhhh!”,aku mendesah-desah keenakan.

Beberapa menit kemudian Mr.Adnan pun sudah memposisikan penisnya di vaginaku di posisi misionaris. ‘Bles’, penisnya sudah masuk ke memekku yang basah. Lalu mulai dipompanya vaginaku menggunakan penis perkasanya. “Ohhh pak..ahhh ahhh ahhh!”,lenguhku dengan tubuh bergetar-getar. Sambil menggenjot, ia melepas tali bahu lingerieku hingga kini tubuh atasku pun sudah telanjang.

Kedua payudaraku yang bergoyang-goyang pun diremasnya dengan gemas. Puting susuku yang tegak dipelintirnya, membuatku makin mendesah keras. Tidak cukup hanya memainkan susuku dengan tangannya, lalu Mr.Adnan pun mencaplok pentil merah mudaku dengan mulutnya. Digigit pelan putingku membuatku seperti tersetrum. “Ngghhh pak! Enakkk.. I like it! Ahhhh!”,ceracauku sambil merem melek.

Digenjot sambil dirangsang begini membuatku cepat mencapai orgasme. ‘Crrt..crttt.crrtt..’, tubuhku berkelojotan dan vaginaku menyemburkan cairan orgasme cukup banyak. Mr.Adnan pun sekarang mengubah posisi kami menjadi doggy style. Disibakkannya bagian celana dalam tipis lingerie ini dan lalu didorongnya penisnya memasuki memekku yang sudah becek. Setelah penisnya bersarang di liang kemaluanku, lalu disodokkannya penisnya dengan tempo cepat, membuatku kembali bernafsu.

Begitu cepatnya tempo sodokan penis si pria india ini hingga suara peraduan kulit kami membahana di kamar ini. Aku melenguh-lenguh merasakan begitu dalamnya penis Mr.Adnan menghunjam memekku hingga menyentuh ujung rahimku. “Ahhh yeahhh ahhh harder..fuck me harder! Ahhh ahhh!”, aku yang sudah sangat horny menjerit-jerit kesetanan meminta client suamiku ini untuk menggenjot lebih kencang.

Eranganku dan Mr.Adnan sahut menyahut di kamar hotel yang menjadi saksi persetubuhan terlarang ini. Sambil menggenjot tangan Mr.Adnan juga menampar pantatku yang putih mulus ini hingga agak merah. ‘Plak Plak Plak’, suara tangannya yang mengenai kulit pantatku yang halus. Sensasi pantatku yang ditepuknya ini membuatku makin bernafsu hingga aku pun kembali orgasme. Vaginaku berkontraksi menjepit penis Mr.Adnan hingga ia pun tidak lama menyusulku orgasme.

‘crot crot crot crot’,kurasakan beberapa kali semprotan sperma Mr.Adnan di pantat dan punggungku. Aku yang lemas setelah orgasme lalu berbaring telungkup. Mr.Adnan yang juga puas kemudian berbaring di ranjang ini. Aku lalu menggeser tubuhku hingga berbaring telentang di sampingnya. Ia memeluk tubuhku sambil mencium rambutku.

Diambilnya wine di kamar hotel ini lalu dituangkannya untukku dan dirinya. Kami minum sambil tetap berbaring di ranjang. Sekitar 20 menit kemudian Mr.Adnan pun mengatakan ingin lanjut ronde dua. Aku yang sudah pulih kembali pun mengiyakannya. Lalu kami saling merangsang dengan posisi 69.

Mr.Adnan berbaring telentang dan aku berada di atasnya dengan posisi telungkup. Aku hisap penis hitamnya yang panjang itu dengan bibirku yang tipis. Memekku dimainkannya dengan jari dan lidahnya, membuatku mendesah di sela kulumanku pada penis Mr.Adnan. “Mmmhhh..mmmhhh..”,suara desahanku yang tertahan itu. Ah,aku sedikit terlonjak karena rangsangan kuat di klitorisku oleh lidah Mr.Adnan. Begitu kuatnya rasa nikmat di itilku itu hingga aku sampai melepaskan hisapan mulutku di penis client suamiku dan mendesah keras,"Nghhh pak! Ohhh!". Lalu beberapa saat kemudian aku kembali memberikan servis oralku di rudal hitam Mr.Adnan.

Setelah puas saling menstimulasi organ intim masing-masing, kami pun kemudian kembali bersenggama. Kini dimulai dengan posisi aku di atas alias posisi Women On Top dengan aku yang membelakangi Mr.Adnan. Aku yang sangat horny pun dengan gencar menggoyang tubuhku. Sesekali juga aku membuat gerakan memutar sehingga kontol Mr.Adnan seperti dipelintir oleh vaginaku.

Mr.Adnan mengerang dengan keras merasakan kenikmatan tak terkira dari goyangan pinggulku itu,"Aahhhhh..enak Katrin memekmu..". Lalu Mr.Adnan juga mulai menyodokkan kontolnya ke atas menyambut gerakanku sehingga membuat kenikmatan ini semakin bertambah. "Ahh ahhh ahhh fuck me harder Adnan! Ahh ahhh!",lenguhku yang sudah dikuasi nafsu seks. Kedua tangan Mr.Adnan disisipkan dari bawah ketiakku dan meremas-remas payudaraku yang sedang memantul naik turun seirama goyangan tubuhku.

Beberapa menit kemudian, gelombang orgasme pun muncul. Aku mendongak ke atas saat aku klimaks dan melenguh, "Oohhhhhh Adnan sayang.. aku sampe! Aaahhhhhhhh!". Tubuhku mengejang dengan kuat di atas tubuh Mr.Adnan yang terus menggenjot penisnya. Aku yang lemas karena baru orgasme itu pun membaringkan tubuhku di atas tubuh Mr.Adnan.

Lalu Mr.Adnan menggeser tubuhku ke samping dengan penis masih menancap di memekku. Kini ia kembali menyodokkan penisnya di vaginaku dengan posisi berbaring menyamping. Tangannya digunakan untuk meremas payudaraku. Pentilku yang tegak juga dipencet-pencetnya bergantian yang kiri dan kanan. Sodokan dan permainan jari di putingku membuatku libidoku kembali bangkit. "Ahhh ahhh ahhh terus pak..yeahhh..harder harder!",erangku yang sudah dikuasai nafsu birahi dan meminta pria india ini untuk lebih kencang menggenjotku.

Aku terus bercinta dengan Mr.Adnan hingga 2 jam ke depan dimana aku mendapat 3 x orgasme sebelum Mr.Adnan akhirnya menyemburkan air mani nya yang kali ini dikeluarkan dalam mulutku. Sungguh luar biasa seks kami malam ini, mungkin karena efek lingerie yang kugunakan juga.

Setelah itu aku pun kembali ke kamar tidur untuk bersih-bersih dan bersiap tidur. Kuchat suamiku bahwa aku tidur duluan karena ngantuk. Suamiku tidak membalas. Huh, pasti ia sedang bermesraan dengan Lucia.

Esoknya setelah makan pagi bersama Mr.Adnan, aku dan suamiku pun kembali ke Indonesia. Aku tetap berpura-pura tidak tahu affair suamiku dengan Lucia. Sebaliknya aku juga merahasiakan hubungan gelapku dengan Mr.Adnan.

Sejak affairku pada malam itu dengan Mr.Adnan di hotel, kami jadi sering mengulanginya. Biasanya Mr.Adnan yang ke Jakarta dan aku yang ke hotel tempatnya menginap. Atau beberapa kali juga aku yang ke Singapura untuk menemuinya.

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com