𝐍𝐀𝐌𝐀𝐊𝐔 𝐊𝐀𝐓𝐑𝐈𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐈 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇𝐊𝐔 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏

 


Hi, namaku Katrin. Aku sudah married. Suamiku bernama Alex. Aku dan suamiku merupakan WNI keturunan. Umurku kini 28 tahun sedangkan suamiku 35 tahun. Kami sudah menikah hampir 2 tahun tapi belum dikaruniai anak. Suamiku adalah seorang businessman sukses yang bisnisnya berskala internasional, terutama di Singapura. Kami tinggal di sebuah rumah mewah di area Jakarta Barat.


Seperti umumnya pasangan suami istri, saat ini aku sedang bercinta dengan suamiku di ranjang besar kamar tidur kami. “Ahhh ahhh ahh..”,desahanku yang sedang digenjot oleh suamiku. Tidak sampai 2 menit suamiku sudah orgasme sedangkan aku masih nanggung belum orgasme. "Argghhh sayang.. aku keluar..",lenguh suamiku dan lalu mencabut penisnya dari vaginaku. Sudah sering terjadi seperti ini dimana suamiku tidak mampu membuatku orgasme. Jarang aku mendapat orgasme saat bercinta dengan suamiku karena ia hampir selalu keburu orgasme duluan. Akhirnya meninggalkanku yang nanggung ini untuk masturbasi di toilet.

Ya memang sudah sering hubungan seks kami hambar seperti ini dimana hanya suamiku yang puas. Suamiku memang tidak bisa tahan lama. Atau kadang jika ia terlalu lelah, maka ia selalu menolak ajakanku untuk bercinta. Sebagai seorang istri, kebutuhan badaniahku ini jarang terpenuhi dari suamiku. Aku sangat sering bermasturbasi dengan tanganku ataupun dengan dildo yang akhirnya kubeli supaya sesi masturbasiku lebih nikmat.

Seperti sekarang dimana aku sedang memainkan vaginaku dengan jari-jariku. Kumasukkan jariku lalu kukocok-kocok memekku dengan cepat. Merasa perlu rangsangan yang lebih kuat, lalu kuambil dildo hitam yang memang sudah kusiapkan. Dengan cepat aku memaju mundurkan dildo yang panjangnya 15 cm ini di liang vaginaku. Tanganku yang satu meremas-remas buah dadaku untuk menambah rangsangan. “Ngghhh…ohh..”,rintihku menikmati masturbasiku. Sekitar 5 menit akupun mencapai orgasme. Dari vaginaku yang berkedut-kedut, menyemburlah cairan orgasmeku membasahi dildo yang sedang menancap di liang kemaluanku itu.

Setelah itu aku pun membersihkan vaginaku dan lalu mendekat ke wastafel untuk mencuci tangan. Kulihat pantulan cermin kamar mandi yang memperlihatkan tubuh putihku yang langsing dengan payudara berukuran 34B berputing merah muda. Aku memang rutin senam untuk menjaga tubuhku tetap kencang dan ideal. Rambutku panjang berwarna kecoklatan dengan wajahku yang bisa dibilang cantik dengan hidung yang mancung dan bibir tipis. Bukannya narsis, tapi memang banyak teman-temanku memuji kecantikanku ini, hehe.

Keluar dari kamar mandi, tidak lama aku pun berbaring di ranjang dan lalu tertidur pulas di samping suamiku. Keesokan harinya, suamiku pun sedang bersiap-siap untuk ke kantornya. Aku menyiapkan sarapan pagi untuknya. Suamiku memang sangat sibuk mengurus bisnisnya ini dan sering bepergian ke Singapura yang memang merupakan tempat client bisnisnya berada.

Aku pun memutuskan untuk pergi ke mall bersama temanku yang juga sesama ibu rumah tangga. Temanku ini bernama Hani. Dia juga WNI Keturunan. Kami sudah berteman sejak kuliah. Ia baru saja menikah 2 bulan dengan suaminya yang hampir seumuran dengannya.

Penampilanku dan Hani yang masih muda dan cantik ini memancing banyak perhatian dari pria-pria di mall. Kami shopping dan makan siang di mall elite di kawasan Jakarta Selatan ini. Setelah itu kami pun duduk ngopi di sebuah cafe di mall ini. Kami berbincang mengenai kehidupan rumah tangga kami. Termasuk urusan ranjang. Hani bercerita bagaimana suaminya begitu perkasa di ranjang. Ia bisa orgasme berkali-kali ketika bercinta dengan suaminya. Memang suaminya itu seorang guru olahraga di sebuah sekolah Internasional di Jakarta. Aku jadi iri membayangkan kenikmatan yang didapat oleh Hani ketika ngeseks dengan suaminya.

Aku tidak bercerita mengenai suamiku yang loyo di ranjang itu. Karena aku malu dengan keadaan itu. Aku hanya bilang urusan seks dengan suamiku cukup memuaskan saja. Kami pun terus mengobrol hingga sore hari dan karena sudah cukup sore, kami pun memutuskan untuk pulang. Kutelp sopirku untuk menjemputku.

Kutelp suamiku untuk menanyakan akan makan malam dimana. Suamiku bilang ia harus ke Singapura malam ini karena besok akan meeting pagi-pagi dengan clientnya. Sekarang ia sedang di rumah mempersiapkan pakaian dan dokumen untuk dibawa ke singapura.

15 menit kemudian, aku pun tiba di rumah. Kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan siap untuk berangkat ke airport. Aku pun bilang akan ikut mengantarnya ke bandara. Lalu kami pun sudah dalam perjalanan menuju airport. Setelah dari airport aku pun pulang ke rumah dan kuputuskan untuk makan malam di rumah.

Besoknya suamiku pulang jam 3 sore. Ternyata ia membawa seorang pria Singapura yang adalah client bisnis suamiku. Suamiku pun memperkenalkan clientnya ini kepadaku. Ia bernama Mr. Adnan, ia warga Singapura keturunan India. Dari perawakannya sepertinya usia Mr. Adnan sudah kisaran 40an tahun. Orangnya cukup tinggi dengan kulit coklat kehitaman. Badannya agak gemuk. Ia menatap tubuhku dengan pandangan yang tajam seolah ingin menelanjangiku. Aku jadi risih dengan tatapannya dan pura-pura melihat ke arah lain. Bagaimanapun Mr. Adnan ini adalah client suamiku.

Setelah suamiku mengantarkan Mr Adnan ke kamarnya lalu suamiku pun masuk ke kamar dan berbincang denganku. Suamiku bilang Mr. Adnan ini adalah client baru yang sangat penting untuk ekspansi bisnis suamiku di Singapura. Untuk itu suamiku mengundangnya menginap di rumah kami ini.

Sekitar jam 6 sore kami pun pergi makan malam di restoran elit di kawasan Kemang. Kami berbincang selama makan. Mr. Adnan cukup lancar berbahasa Indonesia karena memang dulu ia pernah bekerja di Indonesia selama 5 tahun sebelum menjadi seorang pengusaha sukses di Singapura. Dari percakapan ini juga aku tahu ternyata Mr. Adnan belum menikah padahal ia sudah cukup berumur. Ia bilang ia sudah berusia 47 tahun. Sekitar 2 jam kemudian, kami pun selesai makan dan lalu kami pun kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah kami, suamiku lalu mengajak Mr. Adnan untuk berbincang-bincang sambil minum wine. Aku juga ikut mereka duduk di sofa ruang tamu ini. Sambil menonton berita di TV kami ngobrol mengenai bisnis dan hal-hal lain.

Tidak terasa 2 jam sudah kami mengobrol di ruang tamu sampai akhirnya aku pun mulai mengantuk dan berpamitan duluan untuk tidur. Kulihat jam sudah pukul 21:53. Suamiku dan Mr.Adnan masih berbincang dan minum wine. Kulihat suamiku sudah cukup merah mukanya akibat alkohol.

Aku pun berganti pakaian ke piyamaku dan segera merebahkan tubuhku di ranjang. Tidak lama aku pun tertidur. Sekitar tengah malam aku terbangun karena ingin buang air kecil. Kulihat suamiku tidak ada di sampingku, aku bertanya dalam hati, apakah mereka masih mengobrol di ruang tamu.

Setelah keluar dari toilet kamar, aku pun keluar menuju ruang tamu. Kulihat toilet ruang tamu yang lampunya menyala dan pintunya hanya tertutup separuh. Mungkin suamiku di dalam toilet, begitu pikirku. Aku pun mendekati toilet itu dan coba kulihat dari celah pintu.

Betapa kagetnya aku melihat orang yang berada di dalam adalah Mr.Adnan dengan celana dan kolornya yang sudah melorot. Aku makin shock karena ia sedang mengocok-ngocok penisnya sambil mengerang. Kudengar ia berceracau, “Ohh.. Katrin.. suck my dick..uhhh..”. Oh gila, Mr. Adnan bermasturbasi sambil membayangkan diriku sedang memblowjobnya. Aku cukup takjub melihat penisnya yang berukuran besar itu, mungkin hampir 2 kali lipat panjang nya dibanding penis suamiku. Penisnya berwarna kecoklatan dan berurat.

Uh, kurasakan vaginaku sedikit berdenyut menatap batang kejantanan si pria india ini. Mr.Adnan terus mengocok penis panjangnya itu sambil mengerang nikmat. Aku tetap terpaku menonton kegiatan onani Mr.Adnan di toilet ruang tamu ini. Sekitar 5 menit kemudian, kulihat Mr.Adnan mengerang dan penisnya menyemprotkan sperma beberapa kali ke kloset toilet ini.

Aku pun buru-buru segera mengendap pergi menjauhi toilet ruang tamu ini. Kucoba mencari suamiku di ruang tamu. Ternyata suamiku tertidur dengan posisi duduk di atas karpet ruang tamuku ini. Badannya bersandar ke bagian sisi samping sofa ruang tamu ini. Suamiku terlihat sangat mabuk dengan muka sangat merah. Aku pun buru-buru membangunkan suamiku dan dengan muka yang masih agak mengantuk suamiku pun pelan-pelan bangkit dan kutuntun ke kamar tidur kami.

Saat sedang menuju kamar tidur kami itu, Mr. Adnan keluar dari toilet dan berpapasan dengan kami. Melihat suamiku yang dalam kondisi teler itu, ia hanya tertawa dan bilang, “Um Katrin, suamimu minum terlalu banyak wine. Hehe. Good night Katrin”. Kulihat tatapan matanya yang curi-curi pandang ke tubuhku yang hanya berbalut piyamaku yang ketat dan pendek ini. Apalagi aku tidak memakai bra saat tidur sehingga samar-samar payudara dan putingku dapat terlihat dari piyamaku yang tipis ini. Aku hanya tersenyum padanya dan lalu segera masuk ke dalam kamar. Suamiku segera berbaring dan tidak lama kembali terlelap sampai mendengkur.

Aku pun berbaring di sebelah suamiku dan coba untuk tidur juga. Tapi pikiranku masih terbayang akan penis panjang Mr. Adnan tadi. Oh, birahiku jadi naik mengingat kembali saat aku mengintip Mr. Adnan yang beronani sambil membayangkan diriku itu. Tanganku pun mulai kuarahkan ke selangkanganku dan tangan yang satu meremas payudaraku dari luar piyama. Kuraba-raba area kewanitaanku yang masih tertutup celana piyamaku itu. Cukup lama kumainkan vaginaku dari luar celana, sampai akhirnya kumasukkan tanganku ke dalam celanaku dan juga masuk ke dalam celana dalamku. Kuraba permukaan vaginaku yang ditumbuhi bulu yang lebat ini lalu mulai kubelai-belai bibir vaginaku. Kurasakan vaginaku mulai lembab. Tanganku yang satu juga kumasukkan dari bawah baju piyamaku dan kuremas-remas payudaraku yang tidak tertutup apa-apa lagi. “Nghhh..”,aku mulai merintih keenakan akibat permainan tanganku sendiri.

Kini kumasukkan 2 jariku ke liang vaginaku dan mulai kumainkan dengan tempo cepat. Aku kembali membayangkan penis panjang client suamiku yang kuintip tadi. Penisnya yang panjang berwarna coklat gelap dengan urat-uratnya menambah kekar penisnya. Kubayangkan jika yang keluar masuk di liang kemaluanku ini adalah penis si pria india itu. Walau aku tahu tidak mungkin aku bercinta dengan Mr.Adnan karena aku sudah bersuami. Ini hanya fantasi untuk menambah rangsangan bagiku saja. Ah, nikmatnya makin bertambah akibat fantasiku itu. ‘clep clep clep’, suara kocokan jariku di liang vaginaku yang sudah sangat basah.

Kupilin-pilin puting susuku yang sudah tegak dengan jari-jariku. Kubayangkan jika jari-jari Mr.Adnan lah yang sedang bermain di pentilku. Sungguh nikmat ini makin menjadi-jadi akibat fantasi nakalku ini. 5 menit kemudian aku pun mencapai orgasmeku. “Aaahhhhhh..”,aku melenguh nikmat tapi dengan suara pelan. Tubuhku berkelojotan disertai kedutan-kedutan di vaginaku yang mengeluarkan cairan orgasmeku. Masturbasiku kali ini terasa berbeda dibanding biasanya, mungkin karena kini aku sambil membayangkan disetubuhi pria lain. Ah, aku yang seorang istri baik-baik begini bisa dengan nakalnya bermasturbasi dengan berfantasi mengenai pria lain selagi ada suamiku tertidur di sebelahku.

Aku pun ke toilet dan membersihkan vaginaku. Lalu aku berbaring dan tidak lama sudah tertidur pulas. Keesokan paginya aku terbangun sekitar jam 9 pagi. Kulihat suamiku masih tertidur pulas. Sepertinya memang dia minum terlalu banyak semalam sehingga masih tetap tertidur saja. Memang hari ini adalah hari Sabtu sehingga suamiku tidak pergi ke kantor.

Aku pun segera ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mandi. 25 menit kemudian aku sudah selesai mandi. Kupakai kaos dan celana pendek santai. Lalu aku pun pergi menuju dapur untuk memasak. Walaupun memang ada ART di rumahku tapi kadang aku juga memasak sendiri seperti hari ini.

Kulihat ARTku sedang mempersiapkan sayur dan lauk. Setelah kuatur untuk menu masakan yang akan kumasak, aku lalu ke ruang tamu. Kulihat Mr. Adnan sudah bangun dan sedang minum kopi dengan toast yang dibuat oleh ARTku. Kulihat ia terus menatap tubuhku, membuatku jadi agak risih. Tapi aku mencoba ngobrol dengannya supaya tetap terkesan sopan.

Sekitar 15 menit mengobrol dengannya lalu kulihat suamiku pun keluar dari kamar tidur dengan pakaian santai. Ia pun ikut duduk dengan kami dan mengobrol cukup lama hingga akhirnya ARTku memanggilku karena makanan sudah siap dimasak. Aku pun pamit dan pergi ke dapur untuk memasak.

Selesai masak, kami pun bersantap makan pagi yang sebagian kumasak dan sebagian lagi oleh ARTku. Hari ini suamiku ingin mengajak Mr.Adnan bermain golf di Senayan. Sekitar jam 2 siang kami pun berangkat. Aku juga ikut walaupun aku tidak bermain golf. Selama mereka bermain golf itu, aku hanya memainkan HPku saja. Kurang lebih 3 jam di lapangan golf ini, akhirnya kami pun pulang.

Kami tidak langsung pulang melainkan ke restoran dulu untuk makan malam karena memang sudah dekat jam makan malam. Selesai makan jam sudah menunjukkan pukul 18:40 malam. Kami pun pulang ke rumah. Aku pun lalu mandi, setelah itu aku keluar kamar dan kulihat suamiku dan Mr.Adnan sudah duduk di ruang tamu lagi seperti kemarin. Meminum wine sambil mengobrol membahas bisnis kerjasama mereka.

Kali ini aku minum cukup banyak sama seperti suamiku. Akhirnya kurasakan kepalaku mulai pusing dan aku pun coba berdiri untuk berjalan ke kamar tidurku. Kuminta suamiku untuk memapahku ke kamar. Suamiku yang juga sudah agak mabuk pun membantuku tapi juga dengan agak sempoyongan. Akhirnya Mr.Adnan menawarkan diri untuk memapahku. Suamiku yang memang sudah mabuk itu pun membolehkan Mr.Adnan untuk membantuku ke kamar tidur. Aku sebenarnya risih disentuh oleh Mr.Adnan tapi memang kondisiku tidak memungkinkan untuk berjalan sendiri ke kamar.

Setelah itu aku pun sudah berada dalam kamar tidur dan segera berbaring di atas ranjang springbedku ini. Sebelum tertidur, aku sempat melihat Mr.Adnan keluar kamar.

Entah berapa lama aku tertidur sampai akhirnya tidurku agak terganggu oleh belaian di pahaku. Kurasakan ada dua tangan yang menggerayangi kedua pahaku. Aku yang masih sangat pusing akibat mabuk itu hanya bisa tetap memejamkan mataku. Uh, apa ini hanya mimpi? Atau ini suamiku yang sedang horny?, batinku yang mulai agak terangsang akibat elusan-elusan di pahaku ini. Cukup lama pahaku diraba-raba, hingga akhirnya kedua tangan ini mulai merayap naik ke selangkanganku yang tertutup celana pendekku. Oh, darahku berdesir saat tangan itu meraba kemaluanku yang masih terbalut oleh celana dalam hitamku. Kini aku pun sudah sadar bahwa ini bukan mimpi. Pasti suamiku yang horny ingin bercinta denganku. Maka aku pun pasrah saja dirangsang suamiku dan kini mendesah-desah keenakan.

Aku makin merasa keenakan akibat rangsangan suamiku di area kewanitaanku itu. Tapi kepalaku yang terasa berat efek kebanyakan minum ini membuatku hanya tetap menutup mataku sambil mengerang nikmat. Kini satu tangan ini merayap dari celah kaosku menuju ke dadaku yang masih terbalut BH hitamku. Lalu tangan suamiku dengan kasar meremas-remas buntalan susuku, membuatku agak memekik karena ada rasa sakit dari remasan suamiku tapi juga tetap terasa nikmat. Tidak biasanya suamiku kasar begini, tapi mungkin juga efek alkohol yang membuatnya menjadi liar begini. Nafasku makin memburu seiiring diriku yang makin tidak tahan akan sensasi nikmat ini. Libidoku mulai bangkit dengan cepat akibat rangsangan suamiku di payudara dan vaginaku.

Sekitar 5 menit kemudian, tangan-tangan suamiku sudah berhenti memainkan tubuhku dan mulai menarik celana pendekku turun hingga terlepas. Kini bagian bawah tubuhku hanya menyisakan celana dalam. Itupun juga segera dilepaskan suamiku. Oh, aku tidak sabar merasakan jilatan lidah suamiku di vaginaku. “Oh sayang, cepet jilat punyaku..”, ucapku sambil membuka lebar-lebar pahaku untuk memudahkan suamiku menjilati liang vaginaku.

Tanpa perlu diperintah lagi, lidah suamiku dengan cepat menari-nari di liang kewanitaanku. ‘Sllrrrpppp…slrrrrpppp’, suara jilatan lidahnya yang rakus di vaginaku. Aku yang sudah sangat horny ini pun menaikkan kaosku hingga leher lalu kulepas kait BHku yang terletak di bagian depan. Lalu kuremas kedua buah dadaku dan juga kupelintir puting susuku yang sudah tegak ini. Aku sempat membuka mata melihat ke arah selangkanganku yang sedang dijilati suamiku, aku memang tidak bisa melihat jelas suamiku karena kondisi kamar yang gelap gulita ini. Ketika lidah suamiku mengais mengenai klitorisku, aku pun melenguh keras lalu berbaring lagi dan kembali memejamkan mataku.

Desahan-desahanku makin keras akibat nikmat yang kudapat dari permainan lidah suamiku di vaginaku dan permainan tanganku di payudaraku. Kurang lebih 5 menit kemudian aku pun mencapai orgasme. Vaginaku berkedut menyemprotkan cairan orgasmeku dengan deras disertai tubuhku yang mengejang-ngejang beberapa kali.

Lalu ada jeda sesaat sampai kurasakan ada benda tumpul yang mulai menyentuh bibir vaginaku. Kurasakan penis suamiku yang sedang menggesek-gesek liang kewanitaanku seakan-akan ingin menggodaku. Aku yang sudah tidak sabar untuk bersetubuh pun berucap pada suamiku, “Oh, ayo masukin sayang..”

Tidak lama mulai kurasakan penis suamiku yang mencoba masuk ke vaginaku. Oh, ada yang berbeda dari penis suamiku ini. Kali ini terasa lebar dan besar. Biasanya tidak sesulit ini untuk ia mencoblos liang senggamaku. Cukup lama ia mencoba memasukkannya tapi tetap belum bisa masuk. Akhirnya setelah beberapa kali mencoba, penisnya pelan-pelan mulai merangsek masuk ke liang vaginaku. ‘Bles’, akhirnya penis suamiku bisa masuk dengan sempurna. “Nghhhhh..”,desahku saat kurasakan vaginaku terasa sangat penuh sesak oleh penis suamiku yang ukurannya besar ini. Kudengar geraman nikmat suamiku yang menikmati jepitan vaginaku.

Setelah mendiamkan sesaat penisnya, suamiku pun mulai memaju mundurkan pinggulnya menyodok vaginaku. Oh, kurasakan nikmat yang melebihi biasanya saat penis suamiku memompa tubuhku. Tempo sodokannya juga lebih bertenaga dibanding biasanya. Apakah efek alkohol sampai membuat suamiku sedemikian bernafsu dalam bercinta? Aku sangat menikmati seks kali ini dengan suamiku.

Aku mulai melenguh-lenguh dengan keras dan liar seiiring genjotan-genjotan penis suamiku. “Ahh.. yes..ahh.. honey.. sodok terus yang kuat..ahh ahhh..”,ceracauku yang keenakan. Kedua tangan suamiku pun menggenggam payudaraku lalu meremasnya dengan kasar. Aku pun membuka mataku dan langsung terkaget ketika kulihat sosok pria yang sedang memacu tubuhku ini bukanlah suamiku, melainkan Mr.Adnan! Berani-beraninya pria ini masuk ke kamar tidur aku dan suamiku lalu menyetubuhiku!

Aku pun menatapnya dengan melotot marah dan menghardiknya, “Eh apa-apaan ini pak!? Ahh,Kurang ajar kamu! Berhenti pak!”. Kudorong tubuhnya yang terus menggenjotku tapi apa daya aku yang seorang wanita berbadan ramping ini jelas kalah tenaga dengan pria tinggi besar seperti Mr.Adnan. Kedua tangan Mr.Adnan yang kokoh memegangi kedua pahaku agar terus mengangkang. “Ngh.. berhenti Mr.Adnan.. ini salah.. ahh.. aku sudah bersuami..”,ucapku yang agak mendesah akibat pompaan Mr.Adnan yang keras itu. Lalu Mr.Adnan tersenyum mesum kepadaku dan berucap, “Hehe, kamu juga menikmatinya kan Katrin. Gak perlu pura-pura lagi. Nikmati aja.”. Memang walaupun ada rasa bersalah pada suamiku, tetapi harus kuakui aku sangat menikmati genjotan penis Mr.Adnan yang besar ini di vaginaku. Tetapi bagaimanapun aku adalah seorang istri baik-baik dan wanita terhomat sehingga aku pun membantahnya, “Nghh..tidak pak Adnan. Ohh..tolong berhenti.. aku tidak mau mengkhianati suamiku..”. Lalu Mr.Adnan terkekeh dan menimpaliku, “Hehe, sudah terlanjur cantik. Jadi kita tuntaskan saja.”. Aku yang masih tetap tidak mau melanjutkan persetubuhan ini pun berkata, “Oh jangan pak. Nanti kepergok suami saya..tolong hentikan..”. Mr.Adnan lalu kembali menimpali, “Hehe, tenang aja. Suamimu sudah teler tertidur di sofa. Dia gak akan sadar sampe besok siang.”. Aku kembali memprotesnya walau diselingi desahan, “Oh..berhenti pak..nghh..ini salah..”.

Ia tidak mempedulikan omonganku dan terus memompa tubuhku bahkan kini disodoknya vaginaku dengan tempo yang lebih cepat, membuatku semakin melayang oleh rasa nikmat di vaginaku ini. “Ahh..tolong..nghh.. hentikan pak.. nghh..”,gumamku antara mendesah dan memohon Mr.Adnan berhenti. Oh, aku mulai merasakan gelombang orgasme yang akan meledak.

Tapi tepat saat aku akan mencapai klimaks, Mr.Adnan menghentikan pompaan penisnya dan mencabut penisnya dari liang kemaluanku. Aku yang nanggung langsung mendesah kecewa, “Ohh..”. Mr.Adnan yang tahu aku hampir orgasme itu pun tertawa terkekeh mengejekku, “Hehe, kenapa Katrin? Mau saya buat orgasme?”. Aku yang gengsi dan ingin menjaga martabatku itu, masih tidak mau mengakui dan membalasnya, “Eh, nggak pak. Hentikan ini..”. Mr.Adnan pun tidak lagi memegangi kedua pahaku. Tapi aku hanya diam berbaring dan tidak mengatupkan pahaku yang terbuka lebar itu.

Pergolakan batin pada diriku sangat hebat. Di satu sisi aku tahu ini salah karena mengkhianati suamiku dimana aku disenggamai client suamiku di ranjang kami. Tapi di sisi lain aku sangat butuh pemuasan akan gairah seks yang tidak aku dapatkan dari suamiku. Kondisi ini membuatku diam terpaku dengan kondisi masih ditindih Mr.Adnan.

Melihatku yang hanya diam saja, Mr.Adnan pun kembali mencoblos vaginaku dengan penisnya. Lalu digenjotnya lagi liang nikmatku dengan tempo cepat, membuatku kembali merasakan sensasi enaknya bersenggama. “Aahhhh..”,tanpa sadar aku mengerang cukup keras. Mr.Adnan pun tersenyum lebar melihatku menikmati pompaannya. Sambil menggenjot dengan tempo sedang, ia lalu bertanya,”Katrin, jadi kita lanjutkan ya ngentotnya supaya kamu juga bisa klimaks. Gimana?”. Aku yang sudah dikuasai birahiku ini menjawab dengan pasrah,”Mmm, terserah bapak saja..”.

Melihatku yang malu-malu tapi mau ini pun membuat Mr.Adnan kembali bernafsu memompa vaginaku dengan penis kerasnya itu. Genjotannya makin cepat dan kuat, membuat tubuhku bergoyang-goyang. Buah dadaku yang sedang memantul seirama goyangan tubuhku pun membuatnya gemas hingga diremas-remas oleh Mr.Adnan.

Oh, tempo sodokannya begitu cepat membuatku sangat keenakan. ‘Plok Plak Plok Plak’, suara pertemuan kulit paha Mr.Adnan dengan pahaku. Aku makin lupa diri akibat nafsu birahi yang tinggi ini dan hanya ingin merasakan orgasme. “Ahh ahh ahhh ahh..”,suara desahanku yang tidak kutahan-tahan lagi saat sedang digenjot Mr.Adnan di posisi misionaris ini.

Ini gila, aku menikmati seks dengan seorang pria asing di atas ranjang yang seharusnya hanya untuk suamiku saja. Tapi sensasi nikmat dari keperkasaan penis pria keturunan India ini membuatku tidak kuasa menolak. Bahkan saat Mr.Adnan menciumi buah dadaku itu membuatku makin liar merintih. Dihisapnya puting susuku yang sudah keras itu membuatku makin keenakan. Tanpa sadar kusambut sodokan penisnya dengan goyangan pinggulku sehingga menambah sensasi nikmat persetubuhan panas ini.

Mr.Adnan yang menyadari aku yang sudah sukarela disetubuhinya, bertanya padaku, “Gimana Katrin penisku? Kamu suka?”. Aku yang sudah dimabuk birahi menjawab dengan liar, “Ahh..penis kamu enak pak..ahh.. keras.. besar..ohh ohh..”. “Memekmu juga enak.. sempit sekali seperti punya perawan..”,timpalnya sambil ia terus menyodok vaginaku dengan penisnya. Lalu ia mencium bibirku yang reflek juga kubalas tidak kalah panas. Lidahnya masuk membelit lidahku dengan liar. Beberapa menit kemudian barulah ia melepas ciuman kami dan ia kembali melumat buah dadaku.

5 menit berselang akupun meraih orgasmeku dari persenggamaan terlarang bersama client suamiku ini. Tubuhku berkelojotan dengan hebat dan dari mulutku keluar suara rintihan nikmat, “Nghhh…aku keluar.. ahhh aaahhhhhhhhhhh..”.

Kini Mr.Adnan mengangkat tubuhku dengan penis yang masih menancap di dalam liang kemaluanku. Diposisikannya kini aku duduk di pangkuannya lalu mulai digoyangnya lagi penisnya mengaduk vaginaku yang sudah basah. Dipeluknya tubuhku lalu diciumnya aku dengan bernafsu. Bibirnya yang tebal melumat bibirku yang tipis dan lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku. Aku yang masih horny pun memegang kepalanya dan meladeni permainan lidahnya di mulutku dengan liar. “Mmmm..mmmm..”,suara dari mulut kami yang sedang menyatu. Kedua payudaraku yang berguncang-guncang diremasnya. Sesekali juga pentilku dipilinnya.

Aku juga aktif menggoyangkan pinggulku menyambut genjotannya. Kulakukan gerakan memutar sehingga penisnya seolah dipelintir oleh vaginaku. Mulutnya lalu kini menciumi leherku dan lalu turun ke payudaraku. Diciuminya area buah dadaku dengan nafsu dan mulutnya pun mengemut puting susuku, membuatku menggelinjang keenakan. Mulutnya sampai kempot karena asyik menyusu di puting merah mudaku. “Ohh..hisap terus pak pentilku..nghhh..”,desahku.

Sekitar 10 menit kemudian aku pun kembali merasakan gelombang orgasme. Tubuhku mengejang dalam pangkuan Mr.Adnan dan aku melenguh keras, “Nghhhhh..pak..Oooohhhhhhhhhh!”.

Aku sudah 2 kali orgasme tapi Mr.Adnan tetap masih belum keluar. Sungguh kuat staminanya dalam bercinta. Lalu Mr.Adnan mengajak untuk ganti gaya. Kini dimintanya aku menungging yang segera kuturuti karena aku sudah dibutakan oleh kenikmatan bercinta dengannya. Dari belakang ia mulai menyodok liang vaginaku dengan penisnya.

Di posisi doggy style ini Mr.Adnan dengan tempo cepat memompa vaginaku membuat aku makin merintih-rintih nikmat, “Ahh ahhh ahhh ahhh..”. Diremas-remasnya kedua bongkahan pantatku dengan gemas sambil berkomentar,”You have nice ass Katrin. Aku suka.”.

Oh, di posisi ini penisnya terasa makin dalam menghujam vaginaku hingga rahim. Sungguh nikmat ini membuatku sudah terlena, tidak pernah aku mendapat kenikmatan begini bersama suamiku. 5 menit digenjot di posisi ini aku pun kembali klimaks. Aku melenguh keras, “Ahhh..pak..aku keluar lagi.. aaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh!”. Vaginaku berkedut-kedut menyemburkan cairan orgasmeku.

Mr.Adnan terus saja memompa penisnya di vaginaku tanpa memberiku jeda istirahat. Tempo sodokannya makin cepat hingga kurasakan penisnya mulai berkedut. Oh, ia akan orgasme. Cepat-cepat kubilang padanya, “Oh pak, keluarin di luar..aku sedang subur..”. Untungnya Mr.Adnan mengerti dan mencabut penisnya lalu menembakkan spermanya ke pantatku yang membulat ini. ‘crot crot crot crot’,banyak sekali semprotan spermanya yang keluar. Terasa hangat spermanya di kulit pantatku.

Akhirnya Mr.Adnan pun segera memakai pakaiannya. Lalu ia mengecup pipiku dan kemudian berbisik di telingaku, “Terima kasih Katrin. You are amazing. Lain kali kita main lagi ya.”. Aku hanya diam mendengar ucapannya itu karena sangat lemas setelah orgasme 3x bersama pria keturunan india ini.

Ia pun keluar kamar tidurku, meninggalkan aku yang masih telanjang bulat di atas ranjang ini. Aku merasa sangat hina karena telah membiarkan seorang pria yang bukan suamiku ini untuk menyetubuhiku dan bahkan aku meladeninya dengan bernafsu. Aku telah mengkhianati suamiku yang setia padaku. Tidak terasa ada air mata mengalir dari mataku.

Sekitar 5 menit kemudian aku pun bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dari keringat dan sperma Mr.Adnan. Setelah itu aku memakai piyamaku dan langsung tidur tanpa mencari suamiku lagi.

Keesokan harinya Mr.Adnan akan pulang kembali ke Singapura. Kami makan pagi bersama di meja makan rumahku. Aku yang masih teringat affairku semalam bersama Mr.Adnan ini menghindari bertatapan dengannya, karena malu dan merasa bersalah dengan suamiku. Aku cukup diam selama makan pagi ini. Membuat suamiku sedikit khawatir dan bertanya ada apa denganku. Aku hanya menjawab masih agak pusing karena banyak minum semalam. Suamiku pun mengerti dan tidak bertanya lagi.

Sekitar 1 jam kemudian kami pun selesai makan pagi. Mr.Adnan yang memang sudah berpakaian rapi itu pun akan pergi ke airport diantar oleh sopir kami. Suamiku juga ikut mengantarnya karena akan sekalian ke kantor setelah dari airport.

Mr.Adnan pun berterima kasih kepadaku untuk hidangan makan pagi ini dan sambil tersenyum penuh arti ia berucap, “Thank you Katrin for this wonderful meal. Alex benar-benar pria beruntung punya istri cantik dan jago masak sepertimu.”. Suamiku hanya menimpali dengan tertawa saja.

Lalu saat suamiku bilang mau pergi ke kamar untuk mengambil dokumen kantornya, Mr.Adnan mendekatiku. Dengan kurang ajarnya, ia meremas pantatku dan berbisik, “Aku akan merindukan pantatmu..dan juga dadamu ini..”. Tangannya yang satu dimasukkan dari bawah kaosku dan meremas payudaraku yang masih tertutup oleh BHku. Aku segera mundur dan menepis tangan si pria mesum ini dan melotot marah menatapnya. Kuhardik ia tapi dengan suara pelan karena takut didengar suamiku, “Yang semalam itu adalah kesalahan pak. Tidak akan terulang lagi.”. Ia hanya tersenyum dan dengan santainya menimpaliku, “Kita lihat saja Katrin. Hehe.”.

Kulihat suamiku sudah keluar dari kamar dan lalu setelah memakai sepatu mereka pun berangkat. Perkataan Mr.Adnan tadi sungguh brengsek. Ia seakan-akan yakin aku sudah takluk olehnya. Aku tidak habis pikir ia yang biasanya bersikap ramah dan sopan ternyata adalah pria yang bejat begini.

Hari-hari setelah affairku dengan Mr.Adnan coba kulalui dengan biasa. Aku bertekad untuk setia kepada suamiku dan mengatakan pada diriku bahwa yang terjadi malam itu hanyalah akibat aku yang dalam kondisi mabuk dimanfaatkan oleh Mr.Adnan.

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com