๐Š๐ข๐ฌ๐š๐ก ๐‚๐ข๐ญ๐ซ๐š ๐ฉ๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐Ÿ | ๐Š๐ž๐ง๐š๐ค๐š๐ฅ๐š๐ง ๐๐ข ๐“๐ž๐ฆ๐ฉ๐š๐ญ ๐”๐ฆ๐ฎ๐ฆ


Lanjutan dari Kisah Citra part 20 | Olahraga Pagi
"Klis... Kita hari ini nggak usah kekantor deh...." Kata Citra tiba-tiba ketika ia sedang melintas sebuah pusat perbelanjaan yang searah dengan tempat kerjanya.
"Loh kok...?" Bingung Muklis.
"Iya... Temenin Mbak yuk.... Mbak mau bolos.. Hihihiihi...."
"Yah Mbak... Beneran nih...? " Tanya Muklis mencoba meyakinkan, "Tinggal beberapa belokan lagi kita sudah sampe kantor Mbak loh..."
"Ihhh Muklisss.... Ayolah... Mbak pengen belanja nih Klis... Kali aja belanja di pagi gini berasa enak tuh sepi.... Jadi kita khan bisa bebas mau ngapa-ngapain...."

Mendengar kata 'sepi dan bebas ngapa-ngapain', Otak super mesum Muklis langsung saja merespon batang penisnya untuk segera menengang. 

"Heeeeeh... Ngapa kontolmu bangun Klis...?" Tanya Citra heran.
"Nggg.... Iseng aja Mbak..." Jawab Muklis.
"Iseng gimana...? Nggak mungkin deh kontol mesum gini iseng-iseng bangun.... Pasti ada sesuatu yang bikin dia keras seperti ini... Ya khaaann...? "Jelas Citra yang segera saja melakukan kebiasaannya ketika sedang menjadi boncengers. Melucuti resleting celana Muklis, mengeluarkan batang penisnya, dan mulai mengocokinya perlahan. Karena Muklis sengaja mengenakan jaket terbalik berukuran besar dengan resleting dibagian belakang, otomatis kegiatan mesum kedua saudara itu sama sekali tak terlihat oleh orang disekitarnya. " Kamu pasti sedang mbayangin mbak ya....?"

"Uhhhhh.... Mbak....Uuuuuhhh.... " Lenguh Muklis keenakan, " Uuuuuhhh.... Enak banget mbak..."
"Hayo ngakuuuu.... Bener khan Klis...? Kontolmu ini pasti sedang mbayangin mbak....?"
"Hehehe.... Mbak tuh ngerti banget ya tentang kontol aku.... Kaya udah lama aja jadi istriku... Hehehe..." 

Merasa sedang digoda Muklis, Citra tiba-tiba meremas kepala penis Muklis keras-keras.

"Aaaddduuuuhhhhh... Ampuuunnnn mbaak... Sakiiiitttt......" Teriak Muklis sambil meringis-meringis keenakan.
"Istri-istri... Enak aja jadi istrimu...." Gemas Citra sambil terus mempelintir kepala penis Muklis dengan jemari lentiknya, "Kalo mbak jadi istrimu... Emang kamu pernah ngasih mbak nafkah...?"
"Iyalah... Masa Mbak lupa sih...? Khan aku juga sering kasih mbak nafkah..." 
"Nafkah opo...?"
"Nafkah batiniyah.... Kaya semalem.... Khan aku mbak... Yang ngentotin memek ama anus mbak sampe pagi....Hehehe...."

Lagi-lagi Citra mempelintir-pelintir kepala penis Muklis bak memeras cucian basah. 
"Uuuuuhhh.... Aduuuhhh... Ampun mbaaak.... Aaaaammmmmpppppuuuuuuunnn.... "

"Hihihihihi... nafkah batiniyah....Bener juga kamu Klis.... "
"Aduh busyet dah Mbaaak... Untung aja kita nggak jatuh dari motor...."
"Hihihi... Habisan kontolmu ngegemesin sih Klis... Tapi untung aja ya Klis... Kita selesai ngentotnya pas sebelum mas Marwan pulang...." 
"Hehehe... Hiya mbak... Pas banget..." Jawab Muklis yang tiba-tiba menghentikan obrolannya.

"Kenapa Klis...?"
"Cieeee ciiieeeee......" Goda Muklis, "Yang tadi pagi abis dientot suaminya..... Cieeee cieee...."
"Iiiihhh.... apaan sih....?"
"Hehehe..... Gimana rasanya Mbak....? Cieee cieeee "
"Gimana apanya....? 
"Ya gitu.... Setelah lama ga disodok kontol Mas Marwan... Tadi pagi langsung kuplak kuplak kuplak...Hehehe..."
"Iiihhh..... apaan siiihh....? Biasa aja kali Kliiiss...." Jawab Citra genit sambil kembali memelintir kepala penis Muklis.
"Aduuuuhhhhh... Ampun mbaaak.... "
"Hihihi... Rasain...."

"Eh...Masa biasa aja sih Mmbaak ...? Emang ga kerasa bedanya ya....?"
"Ada deeeh... hihihi...."
"Kasih tahu-in dong Mbaaaak.... Enakan mana? Dientot ama kontol Mas Marwan atau dientot ama kontolku mbak...? Tadi pagi mbak puas nggak...? Emang mas Marwan nggak ngerasa ya memek mbak agak longgar ya...? Khan memek Mbak semalaman tadi abis aku sodok-sodok ama kontolku.... Khan kontolku jauh lebih besar dari punya mas Marwan Mbak... Pasti kontol kecil mas Marwan jadi ngerasa memek Mbak agak longgar tuh... Khan...." 
"Ihhh... Udah udah ah Klis... Nggak seru taauukk... Ngebahas tentang kontol Masmu mulu.... "
"Hehehe... Yaudah.... Hmmm.... Kalo gitu kita ngebahas tentang kontolku aja ya Mbak.... Hehehe....
"Hadeeeehhh.... Otakmu Kliiisss.... Mesum mulu...."

"Hehehe... Jadi gimana Mbak.... Nanti kita ngentot dimall yuk.... Aku jadi iri ngeliat memek kamu pagi-pagi udah disodok-sodok Mas Marwan.... 
"Laaah.... Mas Marwan khan suamiku Dek... Jadi dia berhak ngapa-ngapain tubuhku.... Hihihii.."
"Loohh... Aku khan juga adik suamimu mbak.... Kontolku khan juga pengen ngentotin memekmu...."
"Iiiihhh... Sumpaaaah deh.... Punya ipar kok cabulnya amit-amit gini...."
"Cabul tapi suka khaaannn...? Hahahaha...."
"Hihihihihi....Dasar otak mesuuummm...."

Sesampainya di mall Muklis segera memarkirkan motornya. Helm dan jaket segera mereka titipkan. 
"Mas... Ini helmnya..." Kata Muklis ketika menyerahkan helm dan jaket mereka ke petugas penitipan.

Alih-alih menerima helm dan jaket, petugas penitipan malah hanya melongo dengan mata tak berkedip. Rupanya ia sedang asyik mengamati tubuh molek Citra yang ada dibelakang Muklis. Dalam siraman sinar matahari pagi, tubuh hamil Citra memang terlihat begitu menawan. Walau masih dalam balutan kain dress hijau yang longgar, namun lekuk tubuhnya yang seksi dapat terlihat dengan jelas. Terutama perut dan payudaranya yang menonjol. 

"Hoi Mas...?" Panggil Muklis lagi sambil melambaikan tangan didepan muka si petugas.
"Ehh iya... Maaf" Kata petugas penitipan itu tersadar dalam lamunannya. "Mau nitip helm Mas....?"
"Nih.... Dua helm ya Mas...." Jawab Muklis.

Namun, lagi-lagi, petugas penitipan helm itu tak menghiraukan perkataan Muklis, ia kembali sibuk memperhatikan kecantikan dan kemolekan tubuh Citra.
"Mas... Woiy Mas... " Panggil Muklis
"Eh iya... Maaf Mas.... "
"Niat kerja nggak sih...? Ketus Muklis.... Saya mau nitip nih... Dilayanin dong... Bukannya kerja malah ngeliatin cewe mulu..."

"Ma.... Maaf Mas... Habisan cewe Mas cantik bener... Saya jarang liat cewe secantik cewe Mas... " Kata petugas penitipan itu sambil tak henti-hentinya melirik kearah Citra yang sedang sibuk mempercantik diri dengan makeup tipisnya.
"Dia bukan cewe aku... Dia Mbak ipar aku..." Jawab Muklis, "Emang kenapa Mas...?"
"Busyeeett... Cantik banget Mas.... "Puji petugas penitipn helm itu, "Dan juga MONTOK beneeerrr.... Hehehe...." Tambahnya lagi sambil berbisik
"Trus kenapa kalo Mbak iparku montok... ? Mas kepingin...?"
"Hehehe.... Dua helm ya mas.. Ini nomornya...." Kata petugas penitipan itu sambil menyerahkan bukti penitipan kepada Muklis.

"Klis...? Udahan....? Yuk ahh.. Mbak udah kepanasan nih...." kata Citra yang sudah selesai mengenakan makeup dan kemudian mendekat kearah Muklis berada.
"Kepanasan karena sange ama kontolku ya Mbak....?"
"Heeeh....?" Bingung Citra sambil melirik kearah petugas penitipan helm yang masih menatap lekat kearahnya, "Hush.... Kamu itu... Becanda mulu...."
"Hehehe.... Udah selesai mbak makeupannya?" 
"Iya... Udah selesai kok... Yuk..."

Melihat penampilan Citra yang apa adanya, serta lirikan mata petugas penitipan yang tak sedikitpun berhenti ketika menatap Citra, membuat Muklis tiba-tiba memiliki pemikiran iseng. Terlebih situasi parkiran yang masih sepi pengunjung, membuatnya nekat untuk menggoda kakak iparnya itu lebih jauh.
"Eh Mbak... Sebentar deh... " Panggil Muklis ketika Citra tiba di depan petugas penitipan helm.
"Yaa....? Kenapa Klis....?"
"Ini tetek Mbak... Putingnya masih kelihatan banget...." Kata Muklis spontan yang kemudian meremas dan mengatur gundukan payudara Citra, seolah membetulkan dress Citra.
"Eeeeehhh.... Kliiisss.... " jerit Citra reflek, sambil berusaha menghalangi tangan Muklis dari payudaranya.

"Ssssttt.. Mbaak diem dulu... Ini loohh.... Putingmu nonjol gini mbaaak... Malu ah... Kalo ntar ternyata banyak orang yang tahu mbak nggak pake beha..." Jawab Muklis enteng sambil menepis tangan Citra.
"Udah ah... Malu tuh diliatin ama mas-mas penjaga helm.... Hihiihi..." Kata Citra genit sambil menepisi tangan adik iparnya yang sibuk meremasi payudaranya
"Ssshhh.... Udah nggak apa-apa... Bentaran ini..." Ucap Muklis yang seolah sengaja memamerkan keberuntungannya menjadi adik ipar Citra kepada petugas penjaga helm.

Melihat ulah kedua kakak beradik itu, petugas penitipan helm haya bisa terdiam tegang sambil menatap kearah payudara Citra.

"Ah... sekalian deh... aku benerin putingmu mbak...." Jawab Muklis yang dengan tiba-tiba mempelorot atasan dress Citra dan kemudian mengenyot kedua puting payudara Citra secara bergantian, "Cup Cup... Sluuurrppp..... Cup cup....."
"Aaaaaawwww Mukliiiissssss..... Udah aaaahhhhh...." Jerit Citra spontan 
"Sluuurrppp... Cup cup.... Muah.... Bentaran mbak.... Ini loh... Aku benerin dulu putingmu... Sluuurppp..." 
"Aaawww... Muklisss... Udah udaaaah...." Lenguh Citra sambil bergerak menghindar. Menjauhkan puting payudaranya dari cucupan mulut Muklis. "Dasar adik ipar meeeesssuuummmm..." Tambah Citra yang kemudian membetulkan letak payudara besarnya pada dress hijau mininya.

"Hehehe.... Lumayaaaannn...." Kata Muklis sambil mengedipkan mata kearah petugas penjaga helm.
"Maafin adik iparku ya Mas... Dia orangnya emang mesum gitu...." kata Citra berusaha menjelaskan perbuatan tak senonoh Muklis pada petugas penjaga helm, "Mas...? Mas....?" Heran Citra sambil melambaikan tangannya kemuka petugas penjaga itu.
"Dia kenapa klis...?" Tanya Citra heran.
"Hehehe... Nggak tau.... Mungkin kena stroke kali mbak... Jadi dianya diem aja kaya patung"
"Hihihi... Lucu... Yaudah yuk tinggalin aja..." ajak Citra sambil mengamit lengan Muklis dan berjalan kearah mall. 

"Sumpah Mbak... Tubuhmu benar-benar seksi... " Puji Muklis sambil menggerayangi setiap lekuk tubuh istri Marwan yang tampak begitu semok menggoda.
"Trus kalo tubuhku seksi kamu mau apa klis...?" tanya Citra genit.
"Hehehe... Maaauu...... Itu tuuuhh... " jawab Muklis sambil memonyongkan bibirnya menunjuk kearah vagina Citra.
"Hihihiihi.. Dasar otak meeessuuummm..."
"Eh mbak... Gimana kalo kita nyobain seks di Mall yuk..... Pasti seru tuh Mbak...."
"Hmmm.. Nggak ahhhh.. Mbak takut...."
"Takut... Emang di Mall ada hantunya...?" Canda Muklis, "Seru kali Mbak...."
"Seru-seru gundulmu... Ntar kalo ketahuan gimana....?"
"Kalo ketahuan...? Yaudah... Diajak aja sekalian Mbak... Biar bisa ngentot bareng kaya kemaren..."

"Iiiihhh... Ssssuumpaaah... Mesummu tuh nggak hilang-hilang ya Klis... Hihihi...."




Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com