๐’๐ค๐š๐ง๐๐š๐ฅ ๐’๐ž๐›๐ฎ๐š๐ก ๐Š๐ž๐ฅ๐ฎ๐š๐ซ๐ ๐š ๐„๐ฉ๐ข๐ฌ๐จ๐๐ž ๐Ÿ๐Ÿ‘ ~ ๐Œ๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐๐ž๐ฌ๐ญ๐š ๐๐ž๐ซ๐ง๐ข๐ค๐š๐ก๐š๐ง ๐„๐ซ๐ข๐ค๐š

 


 Hari ini diselenggarakan acara pernikahan ci Erika. Papa dan Mama yang sebenarnya sedang bertengkar harus terlihat seakan tidak terjadi apa-apa. Mama sebenarnya masih kesal dengan Papa, tetapi demi menjaga citra keluarga, Mama berpura2 akur dengan Papa dan begitu juga dengan Papa terhadap Mama.

Ciciku yang kedua ini begitu cantik dengan mengenakan gaun pengantinnya. Dia wanita yang sangat beruntung karena menikah dengan seorang lelaki tionghoa yang kaya. Nantinya mereka akan tinggal di sebuah perumahan mewah yang disediakan oleh orangtua suaminya. Pekerjaan suaminya itu mengurus bisnis besar orangtuanya.

Sejak pagi Papa dan Mama telah sibuk mempersiapkan upacara adat Tionghoa hingga semua berjalan dengan lancar. Acara adat hanya dihadiri oleh keluarga inti dan keluarga dekat saja. Malam hari merupakan acara resepsi perjamuan makan malam di restoran. Oleh karena keadaan ekonomi keluarga yang masih belum stabil, maka acara resepsi pihak perempuan kami adakan di restoran yang tidak terlalu mewah dan lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Konsekuensinya adalah para kerabat keluarga kami yang tinggal di kota harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dari kota sampai ke restoran butuh menempuh perjalanan selama 1 jam lebih. Tapi banyak keluarga dan teman Papa yang memastikan akan tetap hadir di acara makan malam meskipun perjalanan cukup jauh. Citra keluarga kami di mata orang luar masih tergolong baik, hanya saja sedikit terpuruk sejak Papa bangkrut. Kebanyakan mereka masih menghormati Papa sebagai anak sulung dalam keluarga dan mantan pengusaha bahan bangunan yang pernah berjaya.

Acara resepsi sebagian besar dihadiri oleh keluarga besar, rekan2 bisnis dan teman2 Papa dan Mama. Kami sebagai anak2 diizinkan juga mengundang teman2 kami. Sayangnya aku seorang yang kurang pergaulan. Teman2 ci Erika banyak yang hadir karena ini adalah acara pernikahannya. Ci Elena juga mengundang beberapa teman dekatnya. Sedangan aku dan ci Velin tidak mengundang teman, soalnya kebanyakan teman kami masih anak sekolah, jadi mereka tidak bisa hadir karena kejauhan lokasinya. Setidaknya ci Velin masih bisa mengundang Rizki pacarnya. Sebenarnya aku sendiri juga sudah punya pacar namanya Fitri, teman sekelas ci Velin. Kami sudah pacaran 1 bulanan tapi aku belum berani menunjukkan pada keluargaku. Soalnya pacarku itu sehari2nya berjilbab, aku kuatir nanti akan mendapat banyak pertentangan dari keluarga besar khususnya kakek nenekku.

Kira2 setengah jam sebelum acara di mulai, aku masih berdiri di luar aula pesta. Signal hp di dalam aula cukup lemot, jadi aku keluar untuk mencari lokasi yang jaringannya lebih lancar tepatnya di lokasi parkir. Tidak berapa lama, sebuah mobil L300 dan mobil inova milik Om Faiz berhenti. Om Faiz datang sendiri, sedangkan penumpang L300 itu sebanyak 5 orang laki2 berpakaian sederhana mengenakan sendal serta bertampang agak sangar menurutku yang belum ku kenal. Di tempat parkir itu Om Faiz mengenalkan 5 orang itu padaku, ternyata mereka adalah pekerja om Faiz. Kuingat nama panggilan mereka ada om Zulman, Ipul, Ujang, Rizal, dan Pak Dulah yang keliatan lebih tua. Om Zulman bilang ke om2 lainnya kalau Mama itu cantik dan seksi. Dia gak sabar pengen liat penampilan Mama malam ini di pesta.

Menyusul ada sebuah mobil SUV putih parkir tidak di sebelah mobil L300. Setelah mobil itu berhenti, keluarlah 3 orang cewek chinese teman ci Erika. Mereka berbusana gaun pesta yang ketat dan rata2 hanya menutup tubuh sampai ke paha saja. Cewe2 itu mengenakan gaun hitam sehingga kontras memperlihatkan kulit putih khas amoy yang menyolok. Bagian dada sedikit banyak terlihat belahan payudara. Cewe2 yang berpenampilan seksi begini bukan hal yang aneh buat aku, karena setiap kali menghadiri pesta cewe2 chinese kebanyakan begitu. Tapi mungkin pemandangan ini jarang ditemui di kampung, sehingga teman2 ci Erika ini menarik perhatian pekerja2 om Faiz ini. Teman2 ci Erika dipelototin terus oleh semua om2 sambil tersenyum sinis.

"Wahhh...banyak amoy2 gurih malam ini...hahaha..!!"

"Iya bang...pengen kali aku perkosa itu amoy2..."

"Sama bang...apalagi liat bodinya seksi2 gitu...tegang punya aku bang..."

"Kalian tahu gak kenapa amoy2 suka pake seksi2 begitu..?! kata Om Faiz.

"Emang kenapa kalo menurut bos...?" tanya Ipul

"Yang tadi itu tipe2 amoy2 yang minta dientot..." kata Om Faiz

"Masa sih bos...?! ntar kalo kita ajak bisa2 kena tampar pula sama itu amoy.." kata Ipul

"Ya jelas kena tampar kalau terang2an diajak ngentot Pull..." kata Om Faiz

"Jadi gimana dong bos...?!" tanya Ipul

"Biar kalian tahu aja...amoy2 itu memang bawaannya gengsi, suka jual mahal...apalagi sama kita2 orang lokal begini....." kata Om Faiz.

"Betul itu boss...!!!" rata2 setuju dengan perkataan Om Faiz.

"Ingat kata saya...jual mahal kalau di luar, murahan kalau di ranjang..." kata Om Faiz.

"Maksudnya gimana itu bos...? tanya Rizal.

"Amoy kalo di luar memang sok jual mahal, gak mau diajak ngentot, tapi kalau kalian bawa ke tempat aman.. dirangsang bentar aja udah sange...apalagi amoy model2 yang tadi itu..." jelas om Faiz.

"Coba kalian pikir pake otak, kenapa amoy pake baju seksi begitu..?! Emangnya dia gak tahu bakal banyak laki yang lihat ke mereka... gak mungkin gak tahu .... sudah pasti pengen dilihat bodinya... iya kan...?!" jelas Om Faiz

"Emang nya dia gak tahu, kalo laki2 udah liat bodi seksi mereka bakal terangsang...?! gak mungkin gak tahu juga... tapi mereka sengaja kasi liat bodi mereka biar ada yang dekati baru diajak ngentot..."jelas Om Faiz.

"Betul juga kata bos kita itu... masuk di akal..." semua nya setuju dengan penjelasan Om Faiz.



"Nah, persoalannya adalah tinggal gimana cara kita dekati mereka...buat kita laki orang lokal begini memang agak sulit... harus pake akal giring ke tempat aman baru agak di paksa sampe birahinya muncul... kalo amoy sudah kena kontol lokal kita ini baru mau nurut..." kata Om Faiz.

"Mantap betul penjelasannya bos ini..." kata om Zulman.

"Gini aja bang... kita tandai dulu ini mobil putih, ntar kita cari akal selesai pesta kita jebak itu amoy2 biar kita perkosa rame2 ..." kata Ipul.

"Itu yang bawa nyetir mobil ada satu cowonya, mau kita apakan....?! tanya Rizal

"Gampang itu bang, kita sini ada 5 orang masa gak bisa lumpuhkan 1 orang..." kata Ipul

"Siappp... kita makan dulu di dalam, pulang dari sini kita beraksi...hahahahaha.." kata Rizal

Mama dengan persetujuan Papa turut mengundang Pak Imron dan Om Faiz ke acara resepsi. Tapi dasar orang kampung, yang diundang cuma Om Faiz tapi dibawa pula beberapa pekerjanya. Tidak lupa kami juga mengundang Pak Imron yang datang terlambat bersama rekannya om Zul yang duduk di satu meja bersama Om Faiz dan pekerjanya. Terakhir disusul oleh si Rizki yang datang sendiri. Kami sudah menyediakan satu meja memuat 10 orang diisi semua oleh mereka.

Aku sempat berkenalan dengan teman baik Papa yang dulu punya pabrik CPO yang rumahnya sedang kami tempati, namanya Om Ahuat dan istrinya tante Vivi. Papa dan Mama menyambut mereka dengan baik karena berkat pertolongan mereka, kami masih punya tempat tinggal. Mereka duduk di meja utama yang diisi oleh mempelai dan orangtua mempelai serta kakek nenek. Usia tante Vivi tidak jauh dari usia Mama tapi belum punya anak. Usia om Ahuat juga tidak jauh beda dengan usia Papa. Kelihatan Papa Mama sangat akrab dengan Om Ahuat dan tante Vivi. Penampilan tante Vivi juga tidak kalah cantik dan seksi dari mama.

Aku sendiri dan ci Velin juga duduk di meja utama karena kami adalah adik dari mempelai wanita. Teman2 cewek ci Erika yang tadi turun dari SUV putih itu datang mengucapkan selamat ke ci Erika lalu menyapa Papa Mama. Mendengar percakapan ci Erika dengan mereka, kudapatinya kalau nama mereka itu Gisel, Sherly, dan Yuna. Posisi meja tempat mereka duduk itu tidak terlalu jauh dari meja Om Faiz dan pekerjanya. Hanya jarak beberapa meja saja. Aku jadi penasaran apakah niat om Ipul itu benar2 dilakukan atau hanya bercanda.

Selama acara berlangsung, panggung diisi dengan karaoke lagu2 mandarin yang dibawakan oleh keluarga dan tamu2 undangan. Pada saat panggung masih kosong karena belum ada penyanyi, om Faiz mengambil kesempatan itu untuk nyanyi di depan dengan membawakan lagu Chrisye yang berjudul "Kala Cinta Mengoda". Selama di atas panggung om Faiz terus melirik ke Mama sesekali ke tante Vivi terutama pada lirik reff nya yang bunyinya "Maka izinkanlah aku mencintaimu.....Atau bolehkanlah aku sekadar sayang padamu ....". Seperti biasa jika ada tamu yang bernyanyi Mama akan memberikan sebuah angpao sebagai tanda menghargai tamu yang bernyanyi. Ternyata bukan cuma Mama yang memberikan angpao, tante Vivi juga naik ke panggung memberikan angpau pada Om Faiz. Rupanya tante Vivi juga sudah kenal dengan om Faiz, pantesan kulihat tante Vivi menatap ke om Faiz yang sedang benyanyi di panggung dengan senyuman.

Beberapa saat sebelum pesta selesai, papa melihat bahwa ada 3 orang debt-collector yang sedang duduk di salah satu meja kosong. Papa yakin kalau mereka sedang mengincar Papa untuk menagih hutang judi yang belum dilunasi. Demi keamanan maka Papa memutuskan untuk diam-diam melarikan diri sebelum pesta berakhir. Om Ahuat juga meninggalkan pesta lebih dulu untuk mengamankan Papa, sedangkan tante Vivi masih tinggal di lokasi pesta nanti akan dijemput setelah pesta berakhir. Para debt-collector itu tidak menyadari bahwa Papa sudah tidak cabut duluan sampai pesta berakhir dan akhirnya mereka pun menghilang tidak tahu pergi kemana.

Akhirnya pesta pun berakhir, satu per satu tamu bergerak meninggalkan lokasi pesta tapi rombongan om Faiz masih duduk merokok sambil minum2 bir. Kami semua pun akan meninggalkan lokasi pesta tapi kami perlu berunding bagaimana kami bisa pulang. Ci Erika dan suaminya akan pulang ke rumah mereka di kota dengan mobil pengantin. Ci Elena akan pulang ke kota karena besok dia harus masuk kantor jadi tidak bisa mengantar kami pulang dengan mobilnya. Ci Velin akan pulang bersama dengan Rizki pacarnya dengan sepeda motor gedenya.

Tante Vivi malam ini akan nginap di rumah kami karena mobil om Ahuat tadi di jalan sedang bermasalah. Besok Om Ahuat akan menjemput tante Vivi di rumah, lagipula mama dan tante Vivi sangat akrab jadi malam ini tante Vivi jadi bisa curhat dengan Mama. Om Ahuat pun gak masalah jika tante Vivi bermalam beberapa malam di rumah karena semua pekerjaan rumah tangga mereka ada asisten rumah tangga yang mengerjakan.

Melihat kami yang kebingungan gimana pulang, om Faiz pun datang menghampiri kami lalu memberikan solusi dengan menawarkan tumpangan. Om Faiz akan mengantar Mama dan tante Vivi untuk pulang ke rumah. Om Faiz menawarkan pilihan padaku mau ikut mobilnya atau mobil L300 yang dipakai pekerjanya. Teringat dengan rencana mereka yang membuatku penasaran, akupun memutuskan untuk pulang bergabung dengan pekerjanya itu. Kebetulan 3 amoy seksi yang tadi turun dari SUV putih itu masih asik ngobrol dan berfoto dengan ci Erika. Cowo chinese yang menjadi supir itu dengan sabar membantu menjebret mereka yang bergaya cewe genit dengan hp Iphonenya.



Para pekerja Om Faiz terus memantau gerak gerik teman2 ci Erika. Setelah teman2 ci Erika puas berfoto ria, merekapun mengucapkan sampai jumpa pada ci Erika dan mau beranjak dari lokasi pesta. Para pekerja itupun bergegas mau mengikuti amoy2 seksi itu dari belakang. Akupun didesak mereka untuk segera ikut menumpang pada mobil L300 mereka. Di dalam mobil L300 itu selain aku ada om Ipul yang menyetir, Ujang, Rizal, dan Pak Dulah. Om Zulman tidak ikut karena Om Faiz minta dia ikut mobilnya untuk mengantar pulang Mama dan tante Vivi. Setelah semua amoy2 itu masuk ke mobil dan bergerak, kamipun mengikuti mobil SUV putih itu dari belakang.

Kondisi jalanan termasuk jarang penerangan karena lokasi pesta kami itu berada di tepi jalan lintas menuju pinggiran kota. Mobil kami berusaha menyalip mobil SUV putih itu, tetapi mereka tidak mau mengalah. Om Ipul pun terpancing emosi lalu memaksa untuk mengambil jalur mereka hingga akhirnya mereka menurunkan kecepatan untuk mengalah. Dengan sengaja om Ipul mengerem secara mendadak hingga mobil SUV putih itu menabrak bagian belakang mobil kami.

Akibat kejadian ini, om2 semua mau ikut turun dari mobil tetapi ditahan oleh om Ipul karena jangan mengejutkan mereka dulu. Cukup om Ipul satu orang yang turun saja supaya mereka berani turun dari mobil. Kalau mereka melawan baru yang lain turun membantu. Om Ipul dengan mengetuk kaca mobil SUV putih itu dengan keras agar mereka turun dari mobil. Pada saat mereka membuka kaca mobil dengan cepat Om Ipul mengambil kunci mobil mereka sehingga mau tidak mau cowo yang jadi supir itu turun.

Cowo itu menyalahkan om Ipul yang rem mendadak tetapi Om Ipul bersikeras bilang mereka yang terlalu cepat melaju. Siapa yang nabrak berarti dia yang salah. Sempat terjadi adu mulut antara om Ipul dengan cowo itu. Lalu si ci Sherly yang duduk di belakang kursi supir menurunkan kaca mobil lalu bilang ke cowo itu untuk memberikan uang saja ke om Ipul. Ci Sherly memakai bahasa cina dialek yang lazin dipakai oleh orang2 chinese kota ini, sehingga akupun mengerti karena di rumah kami juga berbahasa yang sama. Kulihat om Ipul pasti tidak mengerti pembicaran mereka.

Lalu cowo itu mengeluarkan dompetnya untuk memberikan uang kepada om Ipul. Dengan cepat om Ipul merebut dompet cowo itu lalu mengambil SIM dan KTP cowo itu sekaligus. Sempat terjadi rebut2an dompet tapi om Ipul memiliki gerakan tangan yang gesit. Melihat aksi rebutan ini, Shiely dan Yuna pun turun dari mobil untuk membela cowo itu.

Ipul: "Saya gak butuh duit kalian... saya butuh pertanggungjawaban... malam ini lu orang harus perbaiki mobil saya..."

Sherly: "Pakk.. kami kasi bapak uang nanti bapak yang perbaiki sendiri... kan tadi salah bapak yang ngerem mendadak...sukur2 kami masi mau ngasi bapak duit..."

Ipul: "Ehhh... lu pikir saya butuh duit kalian... saya butuh kalian tanggungjawab sekarang... ini mobil punya bos saya... malam ini harus dikembalikan...jadi tolong sekarang kalian perbaiki...."

Sherly: "Itu urusan bapak sama bos bapak... ngapain bilang2 ke kami... terima saja duitnya baru kembalikan KTP dan SIM nya supaya selesai urusan kita... jangan pikir kami takut sama Bapak..."

Ci Sherly mulai mengeraskan suaranya. Ternyata ci Shiely cukup galak untuk beradu mulut dengan om Ipul. Cowo itu dan Ci Yuna juga ikut2an membela ci Sherly membuat om Ipul sedikit kewalahan didesak tiga orang sekaligus. Melihat situasi begini, om2 yang lain ikutan turun dan aku hanya menyaksikan dari dalam mobil.

Ipul: Ehhh....hati2 situ ngomong... ini bukan siapa takut cik...ini soal tanggungjawab... saya tidak mau terima uang kalian....kalau kalian tidak takut emangnya kalian mau apa...?!

Melihat jumlah kami lebih banyak mereka mulai panik mendapat ancaman om Ipul. Ternyata cowo itupun sebenarnya penakut juga, ci Sherly lebih banyak bacot daripada cowo itu. Lalu kata cowo itu dengan nada minta belas kasian: "Pak..tolong bantu kami gimana biar selesai urusan ini..."

Sherly: "Oi..lu ini laki tahu ga... napa lu takut sama orang2 ini... mereka pikir kita ini orang Tionghoa mau peras2 kita..." katanya dalam bahasa dialek dengan nada kesal.

Yuna: " Tolong dong Pakkk... jangan persulit kami, sudah malam ini kami mau pulang..."

Ipul: "Baik kalau begitu... jangan bilang kami tidak mau bantu kalian... ini memang daerah kami jadi kami tahu di mana ada bengkel yang bersedia buka untuk perbaiki mobil ini...lu pegang aja duit lu nanti baru bayar orang bengkelnya... jangan lu pikir kami butuh duit kalian... kalian ikut aja dari belakang kalau mau SIM sama KTP kalian balik..."

Dengan kesal mereka kembali ke mobil mereka lalu jalan mengikuti mobil kami dari belakang. Dalam mobil semua om2 itu tertawa lalu om Ipul bilang: Kena lu Moy... siap2 kita kerjai..." Semua pada tertawa: "hahahaha..."

"Gila tuh amoy..***lak juga rupanya..." kata Ujang.

"Aku paling tertantang sama si amoy galak... ntar yang itu aku yang garap... oh y Sen.. itu siapa namanya?" Lalu ku jawab "Itu namanya Sherly om..."

"Cantik juga nama amoy ini, beda sama sikapnya yang galak... nanti om bikin jinak kayak anjing itu si amoy Shiely...hahahaha..." kata om Ipul

"Kalau itu yang berdiri samping cowo itu yang terakhir ngomong itu siapa namanya Sen..." tanya Rizal

"Kalau itu namanya Yuna om, cowo itu pacarnya..." jawabku

"Ohh pantesan cowo itu digandeng terus... om tertarik sama si Yuna ini.... orangnya agak kalem, dugaan om kalo udah sange pasti binal...hehehe..." kata Rizal

"Sama bang...aku juga tertarik sama si Yuna itu..." kata Ujang

"Ya udah kita garap sama2 aja itu si Yuna itu kalo bisa depan pacarnya...hehehe..." kata Rizal

"Lalu sisa satu lagi yang amoy nya siapa namanya Sen...? tanya Ipul

"Yang satu itu namanya Gisel om..." jawabku

"Yang itu nanti Pak Dulah garap aja...yang satu dari mukanya kuliat paling binal..." kata Ipul

"Hahahaha...bapak dari dulu paling suka amoy2 muda yang binal begini... nanti pasti bapak bikin sampe lemes itu non amoy itu..." kata Pak Dulah

Mereka ikuti mobil kami sampai ke gudang truk besar. Kuingat tempat ini adalah ci Velin diperkosa oleh si Rizki. Rupanya gudang ini milik om Faiz. Di gudang ini ada dua orang pekerjanya yang nginap untuk menjaga gudang.

Begitu sampai kami semua turun melihat bamper belakang mobil kami. Sedangkan om Ipul sedang membicarakan sesuatu dengan montir yang nginap di gudang ini.

Para penghuni SUV putih itupun akhirnya turun semua untuk membicarakan perbaikan mobil L300 ini. Lalu montir itu bilang kalau bamper sudah rusak begini sudah tidak bisa diperbaiki harus ganti baru. Di sana tidak ada stok barang.

"Wah kalau begini kondisinya, mohon maaf saya belum bisa kembalikan KTP dan SIMnya sampai bamper ini diperbaiki..." kata Ipul

"Ga bisa begini dong Pak...kami harus pulang sekarang..." kata Sherly

"Malam ini kalian juga belum bisa pulang kalau mobil saya belom diperbaiki..." kata Ipul.

"Hei bos, sapa namanya lu...?! suruh ini cewek sabar nginap disini dulu sampai mobil ini selesai baru kalian pulang..." kata Ipul

"Saya Alwi bang...tapi kami gak bisa nunggu sampai pagi begini bang...." kata Alwi

Lalu om Ipul merangkul Alwi lalu berjalan masuk ke dalam bengkel lalu bilang, "Koh Alwi nyantai saja di sini... saya bisa bantu koh Alwi asal koh juga bantu kami..."

"Bantu gimana bang....?" tanya Alwi setelah berada di dalam bengkel bersama Om Ipul sehingga pembicaraan mereka tidak kedengaran oleh cewe2.



"Abang bantu koh Alwi untuk selesaikan urusan bamper mobil yang rusak, soal itu abang nanti besok bisa urus sendiri saja..tapi malam ini koh Alwi bantu kami2 ini duduk tenang2 di sini..." kata Om Ipul

"Buat apa gw duduk tenang disini bang..? tanya Alwi bingung

"Begini koh... kita orang semua malam ini mau bersenang-senang sama amoy2 yang lu bawa.... jadi koh Alwi nyantai saja lihat kami hepi2..." kata Om Ipul

"Hepi2 apaan banggg...?!" tanya Alwi terkejut.

"Kami orang mau entot itu amoy2 semua... jadi koh Alwi jangan coba2 menghalangi kami..." tegas Om Ipul.

"Abang jangan macam-macam ya...!!." Alwi mulai tegas lalu mendorong om Ipul.

BRUKKK...!!!! bang Ipul meninju perut Alwi sampai dia kesakitan lalu di dorong sampai terjatuh.

Melihat Alwi yang sudah terjatuh, ketiga amoy itu masuk ke dalam untuk melihat keadaan Alwi. Ci Yuna dan Gisel jongkok disamping Alwi lalu bertanya: "Wiii..kamu gak apa2 wi...?!"

Tapi Ci Sherly dengan berani mendorong om Ipul lalu dengan galak nya dibilang: "ABANG KOQ MAIN KASAR SAMA ORANG....AWAS AKU LAPOR POLISI YAAA......?!!

"Hehehe...Cicik ini orangnya cantik tapi koq galak sekali..." goda om Ipul sambil menyentuh dagu ci Sherly.

Lalu tangan om Ipul ditepis lalu bilang: "AWAS KALO BERANI MACAM2 YA BANG....!!!"

"Abang paling suka amoy galak kayak cici ini... pasti binal kalo di ranjang...hehehe..." ledek om Ipul

PLAKKKK..!!!!! Ci Sherly menampar pipi om Ipul.

"Berani sekali lu......DASAR AMOY MURAHANN..!!!" lalu om Ipul dengan penuh amarah ci Sherly dirangkul lalu dipikul paksa di bahunya seperti karung. Lengan Om Ipul merangkul kedua kaki ci Sherly, sehingga bahu om Ipul menopang perut ci Sherly.

Buat om Ipul tubuh ci Sherly itu cukup ringan untuk dipikul lalu dibawa masuk ke dalam ruang ngumpul sekaligus tidur siang para montir2. di ruang itu ada beberapa kasur busa yang letaknya di lantai.

"TURUNKANN AKUUU.....!!!!"ci Sherly menjerit2 sambil memukul punggung om Ipul tapi om Ipul sama sekali tidak merasakan apa2.

Sesuai dengan kesepakatan di mobil, Ujang dan Rizal segera mendekati ci Yuna lalu dibopong paksa oleh Ujang untuk di bawa ke ruang yang sama.

"Ampunnn banggg... jangannnn...!!! ci Yuna ketakutan sambil memohon, tapi tidak dihiraukan.

Begitu pula ci Gisel ditarik paksa oleh Pak Dulah tanpa bisa melawan karena tenaga nya yang tidak sebanding.

"TOLONGGGG....TOLONGGGG....!!!!" ci Gisel minta tolong tapi Pak Dulah tidak merasa terancam dengan teriakan itu.

Alwi kemudian diborgol oleh kedua penghuni gudang itu lalu di masukkan ke satu kamar kemudian dikunci. Dari dalam ruangan itu masih kedengaran suara dari ruang ngumpul itu.

Akupun ikut masuk kedalam ruangan ngumpul dimana ketiga amoy yang seksi itu siap untuk diperkosa oleh buruh kasar om Faiz secara bersamaan di ruangan sama pula.

LEPASKAN AKUU...!!! BAJINGANNN...!!! berontak ci Shiely dengan galaknya.

Ci Shiely lalu dilemparkan ke kasur yang terletak di posisi sudut ruangan. Setelah terbaring di kasur, ci Sherly mencoba untuk memberontak, kakinya menendang2 ke arah om Ipul. Om Ipul lalu menangkap betis kedua kaki dengan satu kaki satu tangan. Lalu kedua kaki nya dilebarkan sehingga tubuh om Ipul berada di antara kedua pahanya.

Lalu tubuh Om Ipul menindih tubuh ci Sherly sehingga dia hanya bisa menendang tapi tidak tahu apa yang ditendang.

"Diam kau amoy lonte, jangan sok jual mahal luu... nanti juga lu bakal abang bikin keenakan.." kata Om Ipul.

"GAKKK... GAKKK MAUUU... LEPASKANNNN..!!! Ci Sherly masih terus meronta-ronta sampai membuat om Ipul agak kewalahan. Karena kesal dengan perlawanan ci Sherly, dengan kuat gaunnya ditarik hingga tali penyangga bahunya yang tipis itu putus.

Dengan refleks kedua tangan ci Sherly menutup dadanya sambil terus meronta-ronta. Lalu tangan om Ipul dengan gesit menyusul ke dalam celana dalam ci Sherly lalu mencolek2 memeknya.

"Aaaaaahhhh.....aaaaahhhh...." ci Sherly mulai mendesah.

Om Ipul mencolek2 memek Ci Sherly dengan cepat sampai perlawanannya lambat laun menjadi melemah.

"Ooooohhhh...aaaaahhhhh...jangaaannn....!!!" ucap ci Sherly dengan mata yang agak sayu.

"Jangann..jangann... apaan cikk... lu bilang jangan tapi memek lu minta ci...nih udah basah memek luu...dasar amoy munafik lu...!!! ledek om Ipul.

Ci Sherly sepertinya sudah mulai pasrah terhadap perlakuan om Ipul yang masih mencolek2 memeknya.

"AAAAAHHHHH.....AAAAAHHHH.....AAAAAHHHHHHH...!!!! ci Sherly muncrat akibat permainan tangan om Ipul.

"Dasarrr amoy !!!! Sok gak mau tapi tangan abang lu bikin sampe basah begini... hehehe.." kata Om Ipul sambil mendekatkan tangannya yang basah oleh cairan memek ci Sherly ke mukanya.

Ci Sherly masi berusaha menyesuaikan nafasnya karena orgasme. Celana dalamnya yang juga sudah basah diturunkan oleh Om Ipul tanpa perlawanan.

"Sialan betul2 sialan lu amoy... belum nikah tapi sudah gak perawan tapi masi sok jual mahal...." kata Om Ipul.

"Bajingan kau Bang...!!!! Plakkk..." bentak Ci Sherly lalu menampar pipi om Ipul.

Tapi keliatannya kali ini Om Ipul tidak terbawa emosi lagi. Dia tahu kalau ci Sherly sudah ditaklukkan. Dengan santai dia lepaskan pakaiannya sendiri sampai benar terlanjang. Kontol nya yang gelap sudah berdiri tegak siap untuk dihujam ke memek ci Sherly. Selama om Ipul melepaskan pakaiannya, ci Sherly pun tidak berusaha melarikan diri, hanya terbaring pasrah melihat ke dinding.

Dari tadi abang belum mencicipi toket lu moy... sini abang rasakan dulu teteknya yang mulus sayang..." kata Om Ipul yang mulai meremas sambil menjilat payudara ci Sherly secara bergantian. Ci Sherly pun hanya pasrah sambil sedikit melenguh membiarkan Om Ipul menikmati kedua payudaranya yang mulus. Putingnya dijilat2 sambil diremas2 dengan keras.

"Puting ini yang paling abang suka... masih warna merah muda...sruuuppp...srrruuuppp...." om Ipul melahap menjilat payudara Ci Sherly.

Ci Sherly keliatannya sudah mulai gelisah. Pinggulnya sedikit2 diangkat ke atas. Sepertinya memeknya sudah mulai gatal tapi dia tidak berani bilang ke om Ipul.

"Kenapa sayanggg..?!?! memek lu udah gatal ya... hehehe...." ledek om Ipul tapi Ci Sherly hanya diam, tapi gelagatnya jelas sudah menunjukkan dia sudah dilanda birahi.

Om Ipul sepertinya sengaja membuat ci Sherly gelisah segelisah mungkin. Mata Ci Sherly tertutup rapat menahan gelora birahi yang bergejolak di tubuhnya.

"Baaangggg...." ci Sherly dengan pelan memanggil.

"Apa sayang...?! tanya om Ipul seakan pura2 bodoh sambil mencumbu payudara bawah.

"Cepattt..." jawab ci Sherly dengan pelan.

" Cepat apanya...?! " tanya Om Ipul lagi kini cumbuannya turun ke perut ci Sherly

"Masukin cepattt..." tegas ci Sherly dengan suara pelan tapi sedikit lebih tegas

"Masukin pake apa syangg..? Om Ipul menjilat2 paha ci Sherly

"Punya abangg...!!!"

"Apanya punya abangg...!?!" Paha Ci Sherly masi di jilat2 om Ipul semakin mendekati memeknya

"Tolong jangan permainkan aku banggg..." kata ci Sherly

"Lohh bilang dulu donggg..." ledek om Ipul sambil menjilat2 bibir memek c Sherly

"Kontolllll abanggg...!!!" jawab Ci Sherly kesal.

"Hehehehe...makanya jadi cewe itu jangan galak2 Moyy...kalian itu kalo doyan kontol bilang aja... jangan sok jual mahal sama orang kami ini..." tegas om Ipul lalu berhenti mencumbu ci Sherly

"Sini buka lebar2 memek cina lu... biar lu ngerasain kontol lokal abang ini...." perintah om Ipul.

Ci Sherly pun langsung menuruti perintah om Ipul lalu melebarkan kedua pahanya. Om Ipul mengarahkan kontolnya ke memek ci Sherl.

"Aaaaaahhh..pelan-pelan banggg.......Arrrrrhhhhhh" Perlahan-lahan kontol om Ipul yang besar itu masuk.

"Aaaaahhhh...aaaahhhhh....aaaahhhh...." Om Ipul menhujam-hujamkan kontolnya dengan kencang ke memek ci Sherly.

Kedua kaki ci Sherly mengelilingi punggung Om Ipul seakan takut dilepaskan. Om Ipulpun mendaratkan ciuman ke mulut ci Sherly lalu disambut dengan kedua tangan yang merangkul kepala om Ipul. Mereka sempat berciuman panas, sampai lidah mereka berpagutan.

Tidak kusangka ci Sherly yang karakternya begitu galak sampai om Ipul pun dibentak. Tapi kini malah minta dientot oleh om Ipul. Sifat galaknya ci Sherlysudah takluk oleh birahinya yang dihidupkan om Ipul.

"Aaaaaaahhhh....aaaahhh...aahhh...ooohhh..."ci Sherly mendesah dengan kuat.

"Akuuu mo pipis bangggg...." sepertinya ci Sherly sudah mau orgasme.

"Tunggu dulu Amoy galak....Enak ga kontol pribumi....?! ledek om Ipul sambil terus mengenjot ci Sherly

Karena ci Sherly tidak menjawab, maka om Ipul menghentikan genjotannya tapi punggung ci Sherly masih naik turun dengen sendirinya.

"Ayooo cepattt banggg....!!!" pinta ci Sherly

"Jawab abang dulu..enak ga kontol pribumi...?! tanya Om Ipul tegas.

"Enakkk bangggg... kontol pribummii enakkk...."jawab ci Sherly

"Tau aja lu mana kontol yang enakk Moy....hehe" ledek Om Ipul lalu melanjutkan genjotnya.

"Oooooohhhh....ooooohh...aaaahhhh....!!!! kembali ci Sherly mendesah.

"AAAAAAAAAAHHHHHHHH...........!!!! aaaahhh....aaahhhh...." ci Sherly klimaks tapi om Ipul tidak menghentikan genjotannya.

"Uuuuhhhh...uuuhhhh.... abang mau titip peju abang di memek lu Moyy...." kata Om Ipul semakin mempercepat genjotannya.

"Aaaarrrhhhh...!!!!! Terima peju abanggg..!!!! Bang Ipul menyemburkan spermanya ke memek Ci Sherly.

"Enak betul memek amoy... hah...hah...!!! om Ipul puas mengenjot ci Sherly.

Pesta amoy malam ini belum selesai. Masi ada amoy Yuna dan Gisel dalam waktu bersamaan sedang diperkosa sampai menjerit2.

 POV : Edisen

ALWI......ALWI....!!!! TOLONGGG AKUUU...!!! jerit Yuna minta tolong pada pacarnya yang kedua tangannya terborgol dari belakang di ruang sebelah.

Alwi sendiri tidak bisa melepaskan diri dari kuatnya ikatan borgol yang biasa digunakan polisi untuk menangkap penjahat. Selain itu pintunya juga terbuat dari besi yang dalam keadaan terkunci. Alwi hanya bisa menendang2 pintu besinya tanpa bisa merusaknya.

ANJINGGG KALIANNN....!!! LEPASKAN DIAAAA...!!!! jerit Alwi dari ruang sebelah sambil menendang pintu.

Berbagai ucapan kotor keluar dari mulut Alwi karena tidak bisa membebaskan dirinya untuk menolong pacarnya yang akan diperkosa oleh Ujang dan Rizal.

Ci Yuna terus meronta-ronta untuk melepaskan diri dari dua lelaki pribumi ini, tetapi rasanya tidak mungkin bisa.

"Zall...ayo kita sikat ini amoyy...hahaha...!!! ucap Ujang

"Gak sabar aku ingin ku entot Jang... lasak kali ini amoy, berontak aja..." kata Rizal.

"Pokoknya kamu tahan dulu tangannya biar gak bisa bangun nih amoy... ntar ku jinak dari bawah..." kata Ujang.

Om Rizal menahan kedua tangan ci Yuna sambil berusaha mencium bibirnya tapi ci Yuna terus mengelak.

Sedangkan Om Ujang menahan kaki ci Yuna lalu menurunkan celana dalam nya yang berwarna hitam. Dicium aromanya celana dalam ci Yuna sambil menaiki lalu kedua kakinya mengapit kaki ci Yuna sehingga gak bisa bergerak.

"Hmmm harum celana dalamnya Zall..hehe...!!" kata Ujang

"Yang betul saja Jang...?! kata Rizal.

"Betul ini, harum kencingnya Zalll...hahahaha... tapi aku suka bau memek cina Zalll...." ledek Ujang

"Zal kamu tahan dulu, sekarang ini amoy mau kujinakkan..." tambah Ujang.

Om Ujang melebarkan kedua pahanya lalu mengangkat kedua kakinya ci Yuna tinggi2 sampai memeknya yang berbulu cukup lebar namun halus terpampang dengan jelas.

"Memek pingki Zall.. tapi udah gak perawan...udah dientot duluan sama laki yang lagi jerit2 di ruang sebelah itu kali...hehehe..." kata Ujang

"Tapi ini memek amoy masih sempit Zall... mungkin kontol pacarnya kecil... malam ini kita colok kontol besar kita Zal... hahahaha...!!!" kata Ujang.

"ALWI....!!!! TOLONGGGG...TOLONGGG...!!!! jerit ci Yuna tapi sedikitpun gak menghentikan perbuatan om Ujang.

"BANGSATTT KALIANNN...!!! LEPASKANNN DIAAA....!!! jerit Alwi mendengar perkataan om Ujang.

"Diam lu sana...!!! Malam ini memek pacar lu bakal kena suntik kontol lokal... pasti keenakan dia...hahahaha...!!! ledek Ujang.

Om Ujang mulai menjilat memek ci Yuna dari bawah ke atas. "Hmmm....hhhmmmm...."

"Aaaahhh...aaaaahhh.....JANGAAAANNNN... aaaaahhhh....!!

"Hmmmmm... sruuuppp... hmmm...." Om Ujang terus menjilat bibir memek ci Yuna sesekali lidahnya masuk kedalam.

"Aaaaaaahhhhhh....aaaaaaaaahhhh.....Jaaanggggaaannnn.....!!!

"Srrrruuuppppp.....cuppp...cuupppp....srrruuuppppp...."

"Hmmmm... udah terasa asin-asinnya ini memek...srruuupppp....hhhmmmm..." memek ci Yuna mulai mengeluarkan cairan cintanya.

"Aaaaaahhh.....aaaaaahhhh..... jaaaannn...ggaaannn....aaaaahhhh...!!! ci Yuna mendesah

"Hhhmmmm.... apanya jangan Moy....muncrat memek lu moy... " kata Ujang.

Om Ujang terus menjilat memek ci Yuna sampai pasrah tanpa bisa melawan gejolak birahi yang timbul dari tubuhnya. Mata ci Yuna hanya terpejam menikmati jilatan om Ujang sambil menjilat bibirnya.

"Zaaaalll...udah jinak ini amoyyy...liat nih memek cina udah becek gini..." kata Ujang.

Rupanya om Rizalpun sudah berhasil berciuman dengan ci Yuna sehingga tidak bisa merespon perkataan om Ujang. Om Rizal berciuman dengan bibir yang ada di kepala ci Yuna sedangkan om Ujang berciuman dengan bibir selangkangan.

Om Rizal dan ci Yuna masih berciuman panas, lidah mereka saling berpagut. Karena Ci Yuna sudah dikuasai oleh nafsunya sendiri sehingga om Ujang melepaskan kakinya. Om Ujang melepaskan pakaiannya sendiri sampai telanjang lalu bersiap2 memasukkan kontolnya ke memek. Ketika kepala kontol om Ujang menyentuh memek ci Yuna, dia terkejut lalu melepaskan ciuman.

"Pelaaannn...pelaaaan banggg..." kata ci Yuna.

"Tenang sayanggg... abang tahu kontol abang besar, memek lu sempit..." kata Ujang

"Buka dasar lu Jang...hahaha..." kata Rizal.

"Gak sabar kontol aku Zall... udah nagih.... sialan sempit nih memek cina...aaaahh" kata Ujang sambil melesakkan kontol nya pelan2 ke lubang sempit memek ci Yuna.

"AAAAAAHHHHHHHH......SAKITTTT BANGGG...!!!! rintih ci Yuna menahan sakit saat kontol om Ujang masuk ke memeknya.

"BANGSATTTT KALIANNNNN.... BANGSATTTT...!!!! jerit Alwi.

"DIAM KAUUU...!!! PACAR KAU AJA GAK NOLAK DIENTOT SAMA KONTOL...!!! tegas Rizal.

"Aaaahhh....aaaahhh....hhhmmm....aaaaahhh..." desah ci Yuna

Sembari memek ci Yuna digenjot om Ujang, payudara ci Yuna juga dijilat om Rizal bergantian kiri kanan.

"Besar juga teteknya Janggg...hhmmm..." kata Rizal sambil melahap payudara ci Yuna.

"Gila Zalll.... enak kali ini memek...aaahh...aahhh..." kata Ujang.

"Cepatan sikat sampe puas..habis itu gantian aku yang entot tuh memek...!!! kata Rizal

"aaahhh...aaaaaahh...aaaahhh.... AAAAAAAAAHHHHHHH....!!!! ci Yuna klimaks

"udah nyampe moy... abang belom nih.... abang lanjut dulu yaaa...." kata Ujang terus menghujamkan kontolnya ke memek ci Yuna.

"aaaaahhh...aaaahhh...capekkk banggg....aaaaahhh..." kata ci Yuna

"tahan dulu moyyy... tar lagi abang sampeee...aaahhh...aaaahh..." kata Ujang

Beberapa saat kemudian,

"Bangggg... mau keluarrr lagii...aaahhh...aaaahhhh....." kata ci Yuna

"Iyaaa sayanggg... abanggg jugggaaa...aaaahhh....aaaahhh....." kata Ujang.

"AAAAAAAAHHHHH......keluarrr bangggg...." ucap ci Yuna

Gak seberapa lama kemudian menyusul om Ujang, "Abanggg jugaaa sayangggg...!!!!

Ci Yuna kelelahan sampai nafasnya terputus-putus karena dua kali klimaks tidak diberi istirahat oleh om Ujang.

"Enak memek lu moyyy...." kata Ujang

"Gantian Janggg... aku udah nunggu dari tadi mau entot itu memek..." kata Rizal sambil melepaskan pakaian dan celananya.

Begitu dilihat memek ci Yuna, "Sialan kamu jang... banyak kali peju kau nempel di memek ini amoy..." kata Rizal.

"HAHAHAHAHA...." om Ujang ketawa keras.

"Maaf Zalll... abis mau nembak di mana kalo gak di memeknya..." kata Ujang.

"Sini bajumu itu, biar ku hapus dulu peju kau di memek ini..." kata Rizal sambil mengelap memek ci Yuna sampai kering. Ci Yuna hanya terlentang pasrah diperlakukan sesukaanya oleh kedua lelaki pribumi ini. Pakaian ci Yuna masi belum sepenuhnya lepas. Gaunnya hanya menutupi perutnya saja, tetapi tidak untuk payudara dan memeknya.

Setelah itu, om Rizal mulai melakukan penetrasi pada ci Yuna. Tapi kali ini ci Yuna tidak terlalu merintih kesakitan lagi karena baru saja kontol om Ujang keluar dari memeknya.

"Aaaaaahhh...aaaaahhh...aaaahhh..." kembali ci Yuna mendesah menerima kontol om Rizal di memeknya.

Nafsu om Rizal sepertinya udah dipuncak. Dengan kecepatan penuh om Rizal mengenjot memek ci Yuna.

"Aaaahhhh....aaaahhhh... pelann pelannnn bangggg......oooohhhhh....pellaaanann....!!! pinta ci Yuna tetapi tidak dihiraukan om Rizal.

"Gaakkkk... abangg sudah gakkk tahannn.... aaahhh...aaahhhh...." ucap Rizal.

Om Ujang yang masih terlanjang hanya duduk di samping menyaksikan ci Yuna dientot oleh om Rizal sambil merokok.

"Sikattt terus memek tuh amoyyy sampai jebolll...hahahahah..." kata Ujang

"AAAAAAAAAAAHHHHHH.....AAAAAAAAAHHHHHH....." ci Yuna klimaks yang ketiga kali.

Gak seberapa lama om Rizal juga ejakulasi di memek ci Yuna. "Arrhhh....aaaaahhhh....anjingggg enakkkk kaliii....!!!! ucap Rizal.

"Oiiii yang di sebelah... biar lu tahu aja, pacar lu sampe muncrat tiga kali... hahahahaha...!!! ledek om Ujang kepada Alwi.

...............

Di lain sudut pada masa yang sama,

AMPUNN PAKKK....AMPUNN...!!!! jerit ci Gisel ketika berhadapan dengan Pak Dulah.

"Non tenang aja...bapak gak akan sakiti kamu...asal non turuti maunya bapak..." kata Pak Dulah

"GAKKK MAUU PAKKK...LEPASKANN GISELLLL...!!! jerit ci Gisel sambil meronta-ronta membuat Pak Dulah kewalahan.

Kemampuan Pak Dulah mengatasi pemberontakan ci Gisel tidak setangkas Om Ipul maupun Om Ujang, mungkin karena faktor usia.
Ci Gisel berusaha melarikan diri sampai hampir terlepas dari cengkraman Pak Dulah. Ketika ci Gisel membalikkan tubuhnya lalu mau merangkak, tapi Pak Dulah masih sempat menarik kedua kakinya lalu menyeretnya kembali.

Dalam posisi terlungkup, gaun ci Gisel disingkapkan hingga keliatan pantatnya yang masih tertutup celana dalam. Pak Dulah lalu mencium2 pantatnya sampai puas dengan penuh nafsu.

Posisi ci Gisel sedang terlungkup dan ditahan oleh berat tubuh Pak Dulah. Dalam posisi itu, Pak Dulah menanggalkan seluruh pakaiannya sendiri sampai kontolnya menyembul keluar dengan gagah.

"Janggg... kamu kesini dulu..." Pak Dulah meminta bantuan om Ujang yang sedang duduk santai merokok menyaksikan ci Yuna dientot Om Rizal

"Kau tahan dulu kakinya Janggg... bapak mau nyusu dulu...hehe..." kata Pak Dulah lalu diturunkan gaun ci Gisel sampai payudaranya menyembul keluar.

"Berani sekali ini amoy, kepesta gak pake BH...." kata Pak Dulah, ternyata ci Gisel gak mengenakan BH.

"Ampunn Pakkk...janggannnn...!!! pinta Ci Gisel.

"Tenang Non Gisell..bapak pengen nyusu tetek lu non... sruuupppp...hmmmm..."

"Tetek non Gisel mulus sekali...bapak suka tetek amoy muda kayak non ini..." kata Pak Dulah sambil menyedot puting ci Gisel yang berwarna merah muda.

"Sudah lama bapak gak mencicipi tetek begini Non...hmmmm...." kata Pak Dulah dengan penuh nafsu mencicip sambil meremas payudara ci Gisel.

"Geliii Pakkk...aaaahhh....aaaaahhh...." kata ci Gisel

"Gelii tapi enak kan non..." kata Pak Dulah yang menjulurkan ujung lidahnya ke puting ci Gisel.

"Janggg...tolong dulu kau turunkan kolornya itu..." kata Pak Dulah ke Om Ujang.

"Siap Pakkk...." lalu Om Ujang turunkan celana dalam ci Gisel.

"JANGANNN PAKKKK....!!!!" jerit ci Gisel sambil merapatkan kedua pahanya.

"Dibuka Non... biar bapak lihat memek lu..." kata Pak Dulah.

"Jangannn Pakkk...***k bolehhh...!!!" kata ci Gisel

"Kenapa gak boleh... nanti Bapak bikin non Gisel sampai keenakan pake kontol Bapak ini..." kata Pak Dulah

"Jangann Pakk... Gisel masi perawann..." kata ci Gisel

"Wahhh..wahhh.. Bapak sudah 30 tahun lebih gak ngerasakan memek perawan Non...sini perawan Gisel buat bapak...sini..." Pak Dulah makin bersemangat begitu tahu kalau ci Gisel masih perawan.

"Hahahaha... beruntung sekali... ayo sikat Pakk... tunggu apa lagi..." kata Ujang.

"Jangannn Pakkk.....lepasskan aaakuu..." ucap ci Gisel terus merapatkan pahanya.

"Ayooo duriannya dibelah Pakkk..." Om Ujang menyemangati Pak Dulah.

Sekuat-kuatnya ci Gisel merapatkan pahanya tidak sanggup menahan kekuatan tangan Pak Dulah. Durian ci Gisel akhirnya dibelah juga oleh Pak Dulah. Pahanya tidak bisa lagi dirapatkan karena sudah tertahan tubuh Pak Dulah. Kini Pak Dulah tanpa sabar segera ingin merasakan perawan amoy.

"AAAAAHHHHHHHHHHHH......SAKKKITTTTTT......AAAAAAHHHH.......SAKKKITTT PAKKK...!!!! ci Gisel menjerit karena Pak Dulah menusuk kontolnya dengan paksa ke memeknya sampai selaputnya terkoyak.

"AAAAAAAHHHH....AAAAAAHHHH....SAKKITTT PAKKK...!!!

"Ahhhhhhh....aaaaahhhh....perawannn ohhh perawannn...!!! Pak Dulah merasakan nikmatnya memek perawan ci Gisel.

"AAAARRRHHHHH...!!! AMPUNN PAKKKK...!!!

"Sabar non... nanti lama2 enak koq...aaahhh...aaahhh..." kata Pak Dulah

"Aaaaahhhh....aaaaahhhh....aaaaaahhh...." rintihan ci Gisel lambat laun melemah.

"Ahhhhhh....aaaahhhh.....oooohhhh.....Pakkkk....pelan-pelannn Pakk...." ci Gisel mulai bisa menyesuaikan diri.

"Masihhh sakit nonn....?! tanya Pak Dulah.

"Sedikittt Pakk..." jawab ci Gisel

"Bagusss...bentar lagi sakitnya akan hilang non...." kata Pak Dulah.

"Ahhhh...aaaaahhhh....aaaahhhh.....hmmmm...." ci Gisel mendesah

"Masih sakittt non....?! " tanya Pak Dulah lagi

"Gak lagi Pakkkk....Gisell mau pipiss Pakkkk....." jawab ci Gisel

"Keluarin sayanggg...." kata Pak Dulah

"AAAAAAAAHHHH....AAAAAAHHHH....AAAAAAHHHH....." Ci Gisel mencapai klimaks nya tapi Pak Dulah tidak berhenti mengoyangkan pinggulnya.

"Nonn... bapakk masukkan benih bapak ke dalam rahim non ya.." kata Pak Dulah.

"Pakkk jangann Pakkk...tolonggg..." pinta ci Gisel

"Tapi bapak sudah gak kuat non....bentar lagi bapak mau keluar..." kata Pak Dulah

"Tolong jangann Pakkk.... diluar saja..." kata ci Gisel

"Tapi janji lain kali bapak dibolehin ngentot sama non ya..." kata Pak Dulah

"Iya Pak iyaaa... jangan di dalam pokoknya..." kata ci Gisel

Tiba2 Pak Dulah mencabut kontolnya yang berlumuran darah perawan lalu di semprotkan maninya ke perut ci Gisel.

"Ahhhhh....aaaaahhhh... makasih non sudah kasi perawannya ke bapak...." kata Pak Dulah sambil menikmati ejakulasinya. Ci Gisel hanya diam lalu menangis.

"Kenapa menangis non...?" tanya Pak Dulah.

"Bapak benar2 jahat...!!!! kata ci Gisel.

"Maafin bapak non... bapak gak tahan lihat non Gisel yang seksi begini... bapak ini lelaki normal non..." jelas Pak Dulah.

"Tapi kenapa Gisel harus jadi korban Pakk...?!" kata ci Gisel

"Loh siapa suruh non Gisel pake baju seksi begini..." kata Pak Dulah.

"Siapa suruh Bapak lihat ke Gisel..." kata ci Gisel.

"Kan bapak sudah bilang kalau Bapak ini lelaki normal...bapak tertarik sama non yang seksi begini... nih liat kontol Bapak naik berdiri lagi gara2 non...." jelas Pak Dulah.

"Gak mau tahuu.....Pokoknya Bapak jahatttt..." kata ci Gisel lalu menangis lagi.

"Sini sayang Bapak kasi non enak lagi... jangan nangis lagi ya..." kata Pak Dulah

"Gak mau lagi Pakk...!! ci Gisel menolak

"Loh tapi katanya bapak masih boleh entot kalo tembak keluar..." kata Pak Dulah.

"Gak mau pokoknya Gisel gak mau lagiii...!!!! tegas ci Gisel

"Bapak gak mau tahu non Gisel mau apa kagak... Pokoknya non harus nurut sama Bapak...!!! tegas Pak Dulah lalu dengan paksa kembali menusuk kontolnya ke memek ci Gisel

"jangann Pakkkk...hentikannn...!!!!" jerit ci Gisel sambil menangis tapi Pak Dulah tidak berhenti mengenjot

"Aaaaahhhh....aaaaaahhhh.....aaaaahhhh...." suara tangisan ci Gisel berubah menjadi desahan meskipun air matanya sedikit membasahi pipinya.

"Hhhhmmmm....aaaaahhhh....aaaahhhh...Pakkkkk...."

"Apaaa nonnn..." kata Pak Dulah.

"Lebih cepat Pakkk..." pinta ci Gisel

"Kenapa non... udah ngerasa enak ya non...?! kata Pak Dulah

"Iyaaa Pakkkk...aaaahhh....aaaahhhh...aaaahhh..." jawab ci Gisel

"Ayooo pakkk....lebih kencanggg...!!!" kata ci Gisel lalu Pak Dulah mempercepat genjotannya.

"Aaaaahhhhhh......aaaaaahhhhh.....aaaaaaahhhh...iyaaaaa Pakkk....iyaaaaa.....enakkkk....!!!! desah ci Gisel.

"Gakk sakittt lagii non...?! tanya Pak Dulah.

"Sakittt sedikittt...tapi ada gelinya juga....enakkkk...!!!! kata ci Gisel.

"Aaaaaaaaaahhhh....aaaaaaahhhh....aaaaahhhh....Pakkkk...." panggil ci Gisel

"Gisell mauuu pipisss laggiiii... aaahhhhh....ooohhh...." kata ci Gisel

"Iya sayangggg..... sama2 ya nonnn....Bapaaakk jugaaa sudahhh mauuu..." kata Pak Dulah

"AAAAAAAAHHHHH.....PAAAAAAKKKKKK....!!!!

"Nonnnnn....Bapakk keluarrrrr...!!!!

"OOOOOHHHH....PAAAAAAKKKK....!!! Kenapaaa keluarrin ke dalammm Pakkkk...?!!

"Ahhh..maaf nonnn...Bapak lupaaa...sudahhh gak tahaaannn nonnn...aaahhh...aaahhhh..."

"Kalooo Gisell hamil gimana Pakkkk...?! tanya ci Gisel

"Ngak apa Non... Bapak bersedia jadi suami non Gisel asal non juga mau sama bapakkk..." kata Pak Dulah

"Pokoknya kalo Gisel hamil Bapak aku cari yaaaa...!!! kata ci Gisel

"Iyaaa nonnn.... bapak malah senanggg...." kata Pak Dulah

Malam ini ku saksikan para buruh Om Faiz sedang pesta seks dengan amoy2 yang cantik. Para buruh itu kelihatan sangat puas menyetubuhi amoy2. Aku sendiri pun sudah sangat terangsang melihat amoy2 itu disetubuhi oleh para lelaki pribumi.

Lalu om Ipul panggil aku, "Oii Senn... lu jangan liat kayak orang bego aja... sini lu juga cobain... mau pilih memek yang mana lu Sen...?"

Aku sendiri masih dilema mau pilih siapa untuk memuaskan kontolku yang sudah tegak berdiri. Kalau sama ci Gisel aku merasa kasian baru kehilangan perawan. Kalau sama ci Yuna, aku merasa bersalah sama pacarnya ko Alwi. Kalo sama ci Sherly aku takut soalnya dia orangnya galak banget, bisa-bisa aku ditampar sama dia. Bingung juga aku sebenarnya.

Semua lakinya dan amoy2 sudah pada selesai menuntaskan birahi mereka. Ci Gisel sudah duduk membersihkan darah perawannya dengan tissue, sedangkan ci Yuna masi tidur menyamping. Tiba2 ci Sherly bangun dari tidurnya lalu berjalan mendekati aku masih tanpa busana.

"Dekk.. lu ini adiknya ci Erika bukan...?! tanya ci Sherly

"Iya ci.. " jawabku dengan gemetar

"Sini biar cici bantu lu muasin kontol lu yang udah berdiri... kasian aku liat lu dari tadi cuma bengong liatin kami..." kata ci Sherly

"Tapi lu jangan bilang2 ke ci Erika ya..." tambah ci Sherly dan akupun mengiyakan.

Akupun hanya duduk di lantai dengan kedua tanganku menahan lantai. Lalu ci Sherly naik ke atasku lalu tangannya memegang kontolku, dimasukkan ke memeknya.

Lama kelamaan akupun terlentang ke lantai tapi kepalaku ku angkat untuk melihat goyangan ci Sherly yang sangat erotis seperti sedang menari striptis.

Di tengah-tengah ruangan ci Sherly mengoyangkan tubuhnya di atasku sambil disaksikan oleh semua lelaki pribumi. Tubuh dan payudaranya tergoncang-goncang seperti sedang menunggang kuda.

"Amoyyy memang luar biasa...", "Betul-betul kuda betina yang binal..."

Para lelaki pribumi memberi semangat kepada ci Sherly dengan ucapan2 mesum. Ucapan itu justru membuat ci Sherly makin cepat mengoyangkan tubuhnya sampai akupun gak bisa menahan ejakulasi.

"Aaaaahhh...aaaahhh....sudah cii...sudahhh...!!! Aku sudah gak kuat menahan ejakulasi.

"Sialan lu Sen... mau nembak tapi gak bilang2...sampe basah memek cici ini..." ci Sherly kesal, sepertinya dia belum capai klimaks.

"Moy.. knapa lu marah2 gitu sama si Edisen...?! Lu belum keluar ya moy...?! tanya om Ipul

"Payah nih adiknya si Erika... cepat banget udah keluar..." kata ci Sherly yang mempermalukan aku.

Tiba2 ada seorang lelaki lagi yang belum ku kenal namanya mendekati ci Sherly lalu dengan memasukkan kontolnya ke memeknya. Lelaki itu adalah pekerja Om Faiz yang menginap di gudang ini.

Kemudian yang ada lagi satu pekerja yang juga menginap di gudang ini tidak mau ketinggalan lalu mendekati ci Yuna lalu mengenjotnya.

"Aaaaaahhhh...aaaaahhh... aaaarrrhhhh...aaaaahhhh...hhhmmmm...." suara desahan ci Sherly dan ci Yuna saling bersahut-sahutan memenuhi ruangan itu. Beberapa lelaki masih memainkan kontolnya melihat adegan itu.

Alwi sudah tidak bersuara lagi, sepertinya dari suara desahan dia sudah tahu jelas bahwa teman-teman cewenya termasuk pacarnya yang sudah bisa menerima perlakuan dari para lelaki pribumi ini.

Ci Gisel hanya duduk menyaksikan ci Yuna dan ci Sherly masih belum selesai digenjot sambil memeluk Pak Dulah yang telah mengambil perawannya.

....................

Pesta seks ini berlangsung sampai sekitar jam 5 pagi. Semua amoy2 itu termasuk Alwi dilepaskan tanpa bayaran ganti rugi karena semua sudah puas mengentot amoy. Lagipula urusan perbaikan mobil adalah urusan gampang buat mereka para montir2 senior. Mereka pun pulang dengan SUV putihnya. Akupun di antar pulang dengan mobil L300 sampai di rumah.

Ketika sampai di rumah ternyata ada motor gede kebanggaan Rizki yang terparkir di depan rumah. Ternyata malam itu Rizki nginap di rumah. Kuintip kamar ci Velin, ternyata mereka berdua belum bangun sedang tidur terlanjang. Mungkin mereka juga kelelahan habis berhubungan seks tanpa gangguan siapapun

๐’๐จ๐š๐ฅ๐ง๐ฒ๐š ๐š๐ค๐ฎ ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ฆ๐ž๐ฅ๐ข๐ก๐š๐ญ ๐Œ๐š๐ฆ๐š ๐š๐ญ๐š๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ง ๐ญ๐š๐ง๐ญ๐ž ๐ฏ๐ข๐ฏ๐ข ๐๐ข ๐ซ๐ฎ๐ฆ๐š๐ก. ๐’๐ž๐ฆ๐ฎ๐š ๐ค๐š๐ฆ๐š๐ซ ๐ฌ๐ฎ๐๐š๐ก ๐š๐ค๐ฎ ๐ฉ๐ž๐ซ๐ข๐ค๐ฌ๐š ๐ญ๐š๐ฉ๐ข ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ค๐ฎ๐ญ๐ž๐ฆ๐ฎ๐ค๐š๐ง. ๐Œ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ฉ๐ž๐ซ๐ ๐ข ๐ค๐ž๐ฆ๐š๐ง๐š ❓

๐๐š๐ฌ๐ญ๐ข ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ฌ๐ž๐ฆ๐š๐ฅ๐š๐ฆ๐š๐ง ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐š๐ง๐  ๐›๐ž๐ซ๐ฌ๐š๐ฆ๐š ๐จ๐ฆ ๐…๐š๐ข๐ณ ๐๐š๐ง ๐จ๐ฆ ๐™๐ฎ๐ฅ๐ฆ๐š๐ง. ๐’๐ž๐๐š๐ง๐  ๐š๐ฉ๐š ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ฌ๐š๐ฆ๐ฉ๐š๐ข ๐ ๐š๐ค ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐š๐ง๐  ๐ค๐ž ๐ซ๐ฎ๐ฆ๐š๐ก ❓​​​​​

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com