Akhirnya sudah tuntas juga dua pria ini memuaskan nafsu birahinya. Aku pun istirahat sambil lalu menonton seks threesome Stephanie dengan dua pria itu. Kini Stephanie makin keras mendesah-desah karena dirinya sedang disodok-sodok dengan cepat oleh Kakek Warjo dan pria yang aku belum tahu namanya itu. Dan kini pria itu sedang mengenyot pentil susu Stephanie yang berwarna pink itu.
Tampak bibir tebal pria itu mengisap-ngisap dengan kuat seolah sedang menyusu. Tangannya meremas-remas buah dada Stephanie yang tidak sedang ia cumbu.
“Ngghhh iyahhhh ahh enakhh.. isep terus putingku pak.. ohhh ohhh ohhhh..”, rintihan erotis si gadis cantik itu sambil meremasi rambut pria yang sedang mengulum puting susunya itu.
Kulihat Kakek Warjo yang sedang asyik menciumi punggung penuh peluh Stephanie. Lidahnya juga tampak asyik menjilati kulit mulus basah si gadis keturunan chinese itu. Kakek Warjo terus mencumbu hingga mencapai leher Stephanie yang jenjang.
“Ohhh bapak dah mau ngecrot nih neng Phani..”, ujar si pria yang sedang menggenjot memek Stephanie.
“Ssshhhh ahhh iyahhh pakhh.. ngghhh.. aku juga dikit lagihh crot juga.. ahh ahh.. terussss… ahh ahhh”, lenguh Stephanie yang badannya tampak makin seksi berkilat oleh keringat itu.
“Iya neng Phani.. mau minum peju bapak lagi kaya biasa?”, tanya si pria paruh baya itu. Wah sepertinya Stephanie memang sudah sering ngeseks dengan pria ini dan suka minum sperma sampai si pria bertanya “kaya biasa”.
“Ngghh ahhh iya pakhh.. crot di mulut aku ajahh.. ahh ahhh aku mau.. ahh minum peju bapakhh.. ahh ahhh..”, rintih Stepahnie dengan ekspresi muka yang sangat binal.
“Baiklah kalo gitu neng Phani.. ughhh..”, ujar pria itu yang lalu segera mencabut penisnya dari vagina Stephanie. Ia pun segera menyodorkan kontol hitamnya itu ke Stephanie yang sudah membuka lebar-lebar mulutnya. Penis itu pun dikulum gadis berparas cantik itu dengan liarnya. Kepala Stephanie pun bergerak maju mundur seolah gerakan bersetubuh antara mulutnya dengan penis si bapak itu.
“Aaahhhh bapak crot… nihh peju bapak buat neng Phani!!!”, teriak pria paruh baya itu di ambang ejakulasinya.
Tampak pria itu pun bergetar saat penis perkasanya sedang menembakkan sperma ke mulut Stephanie. Kulihat bagaimana mulut gadis berambut panjang itu sedang meneguk habis peju dari kontol pria paruh baya itu. Sungguh liar sekali Stephanie ini. Aku saja tidak selalu mau menelan sperma dari pria yang bermain.
“Uhhh asoy memang neng Phanie. Hehe.”, celoteh pria paruh baya itu yang segera duduk beristirahat di samping si Cepak dan Plontos.
Kini tinggal Kakek Warjo yang masih belum ejakulasi. Si Kakek Warjo pun mengganti posisi seksnya dengan Stephanie. Ia kini duduk dan lalu ia memposisikan Stephanie duduk di pangkuannya dengan berhadap-hadapan. Gadis berwajah lugu itu pun segera menaiki penis kakek Warjo.
“Nah gini kan enak bisa nyusu. He he he.”, kata kakek Warjo yang lalu meremas-remas buah dada Stephanie sebelum lalu mengisap pentil susu kiri gadis itu.
“Nggghh enakhh kekhh.. terusshhh.. ssshhhh..”, desah Stephanie yang keenakan oleh emutan bibir kakek Warjo di pucuk payudaranya. Tampak daging mungil di tengah bukit payudara Stephanie yang sudah mancung itu sedang dikenyot-kenyot penuh nafsu oleh kakek itu.
Si sopir speedboat itu sambil masih tetap mengisap-ngisap puting Stephanie, dengan semangat terus menghentakkan kontolnya ke memek Stephanie.
‘Plok Plak Plok Plak!’, suara keras kulit si gadis keturunan chinese dengan si kakek tua keturunan melayu yang terus beradu dengan cepat.
“Sllrrrpp.. Hmm.. gemes kakekhh sama pentil lu neng..”, ujar kakek Warjo yang sedang asyik mengenyot pentil Stephanie.
“Sssshhhh.. kalo gemesss isep terus aja kekhh.. aahh ahh..”, timpal Stephanie yang sudah terbuai birahi itu.
“Siap neng.. he he he.”, jawab Kakek Warjo singkat dan kembali mengulum pentil susu si gadis cantik itu.
Kulihat kakek Warjo yang semakin gencar menyodok-nyodok memek Stephanie yang ditumbuhi rambut kemaluan yang lebat. Terus saja bibir kakek Warjo mencumbu buah dada gadis cantik yang padat itu. Dan tidak lama kemudian Stephanie pun kembali mencapai orgasme. “Ngghhh kekhh.. aku mau keluarr..”, ceracau gadis cantik itu dengan tubuh putih mulusnya yang berkelojotan.
Hanya berselang beberapa detik setelah Stephanie klimaks, kakek Warjo juga ternyata sudah mau orgasme. Ia pun buru-buru mencabut penisnya dan menyodorkannya ke wajah Stephanie yang sedang terengah-engah. Gadis itu walau masih agak lemas tetap bangkit dan duduk di depan selangkangan kakek. Ia lalu segera menyepong kontol kakek Warjo.
Tak lama kemudian, kakek Warjo pun orgasme. “Aahhh mau ngecrot.. abisin peju kakek ya neng cantik.. Ooohhh..”, ceracau kakek Warjo yang berejakulasi selagi diblowjob Stephanie.
Tampak Stephanie yang membiarkan tembakan sperma kakek supir speedboat itu memasuki mulut dan terus ke kerongkongannya. Gadis berambut panjang itu tampak menelan semua peju kakek Warjo hingga tak ada yang keluar dari mulutnya. Sungguh binal Stephanie ini yang begitu doyan minum sperma.
Stephanie pun lalu berbaring untuk istirahat. Kulihat liang pantat dan vaginanya yang baru saja menampung kontol itu tampak basah dan agak membuka. Selesailah pesta seks ini walau aku tahu ini baru ronde 1. Karena para pejantan ini pasti ingin bertukar pasangan. Dengan Si Plontos dan Si Cepak yang ingin menyetubuhi Stephanie. Dan aku sendiri akan melayani nafsu pria paruh baya tadi ngeseks dengan Stephanie itu.
Sambil istirahat kami pun ngobrol-ngobrol tentang bagaimana bisa terlibat seks. Ternyata Stephanie memang sudah “langganan” bercinta dengan pria yang akhirnya memperkenalkan dirinya itu. Nama pria paruh baya ini adalah Adi. Si pak Adi ini adalah supir speedboat, sama seperti kakek Warjo. Dan awal mula bagaimana pak Adi bisa menikmati tubuh indah Stephanie adalah karena keinginan Stephanie sendiri. Gadis itu yang menggoda pak Adi dengan modus diantar ke pulau dan menemaninya dan akhirnya setelah seks pertama itu, mereka mengulanginya beberapa kali. Mereka juga selalu melakukannya di saung ini karena saung ini sangat jarang didatangi orang-orang. Aku juga menceritakan bagaimana niatku yang ingin bersetubuh dengan kakek Warjo dan aku yang menggoda kakek itu dengan minta dipijit.
Sekitar 15 menit kami mengobrol ini, akhirnya si Plontos yang membuka suara, “Yuk kita ngewe lagi. Uda ngaceng lagi kontol gua ngeliat dua amoy bugil gini. He he.”.
“Iya, gua juga nih. Hak hak hak.”, ujar si Cepak yang segera bangkit dari duduknya dan mendekati Stephanie.
“Eh gimana kalo mainnya jangan di saung lagi?”, celoteh Stephanie yang mengusulkan kami main di tempat lain.
“Wah mau dimana lagi neng Phani? Disini uda paling aman.”, tanya pak Adi dengan raut bingung.
“Ih ya di pantai dong pak. Hi hi.”, jawab Stephanie cepat. “Soalnya saungnya juga sempit kurang leluasa kan.”, sambungnya lagi.
Memang benar, saung ini sebenarnya begitu penuh sesak oleh kami berenam. Tapi ya masa iya main di tepi pantai begitu? Sungguh gila ide Stephanie ini.
“Kalo di luar entar ketahuan orang gimana tuh neng?”, tanya kakek Warjo.
“Tenang aja kek. Kita mainnya ntar di belakang saung jadi ketutup deh dari arah pantai. He he.”, jawab Stephanie sambil tersenyum nakal.
“Oh ya uda. Yuk lah. Uda ga tahan gue pengen sodok memek amoy ini.”, ujar si Cepak sambil menggrepe selangkangan Stephanie.
“Aku juga ga tahan pengen ngerasain dientot batang bapak..”, balas Stephanie dengan binalnya.
Pak Adi pun membuka pintu dan melihat keadaan. Setelah memastikan di luar tidak ada siapa-siapa, kami berenam pun segera keluar dan berjalan ke arah belakang saung yang memang hanya ada pohon-pohon saja. Huff, sensasi tegang karena kami akan pesta seks di outdoor begini membuatku deg-degan. Tapi memang rasa takut kepergok malah membuatku semakin bergairah saja.
Di belakang saung ini ada halaman yang dikelilingi pepohonan. Ada sebuah batu besar yang bentuknya tidak terlalu tinggi. Lalu kulihat pak Adi yang mengambil sebuah tikar yang tadi sedang dijemur dengan digantung di dekat jendela saung. Ia pun menggelar tikar itu di halaman yang akan menjadi tempat ngeseks kami berenam.
Si Cepak yang memang sudah tidak sabar menikmati memek Stephanie pun segera berbaring di atas batu. Ia pun berkata, “Yuk moy sini naikin kontol gue.”
Stephanie pun menimpali seraya berjalan ke arah si Cepak, “Iya pak. Memekku juga uda gatel pengen disodok kontol bapak.”
Tampak gadis berambut panjang itu yang segera menaiki tubuh si Cepak. Ia memegangi penis si Cepak dan digesek-gesekkan ke vaginanya yang berjembut rimbun itu. Gadis cantik itu tampak tersenyum nakal menggoda si Cepak dengan tidak langsung memasukkan kontol pria itu ke memeknya. Si Cepak yang sudah sangat nafsu itu pun segera memegang pinggul Stephanie dan ia segera menurunkan tubuh Stephanie hingga batang kejantananya pun tertelan ke vagina gadis itu.
Aku sendiri juga kini sedang disibukkan dengan dua batang penis di kiri dan kanan kepalaku. Ya, kakek Warjo dan pak Adi memintaku untuk menservis punya mereka sebelum bersetubuh. Kukocok bergantian sambil kukulum-kulum kontol dua pria ini. Dengan semangat aku memblowjob bergantian kontol kakek Warjo dan pak Adi di kiri dan kananku.
“Uhhh sepongan cici gak kalah sama Stephanie nih.. ohh mantul..”, erangan nikmat dari pak Adi yang menikmati oral sex dariku.
“Mungkin karena emang mulut amoy pak jago nyepong. Hak hak hak.”, timpal kakek Warjo sambil ketawa dengan norak.
Kini dua kontol pria yang kuhandjob dan blowjob bergantian ini sudah ereksi maksimal. Aku pun menyudahi foreplay ini dan bilang, “Yuk entot aku ya.”.
“Siap cici cantik.”, ujar pak Adi sambil kini ia pun bersiap dengan berbaring telentang di atas tikar yang digelarnya tadi. Tampak penis pria ini yang sudah mengacung gagah seolah menantangku untuk disodok. Aku pun segera naik dan kuposisikan vaginaku di atas penis pak Adi. Pelan-pelan aku pun menurunkan tubuhku hingga liang vaginaku tertancap kontol pak Adi. Lalu tubuhku didorong kakek Warjo hingga dadaku menempel ke dada pak Adi.
“Ok, kakek kebagian bool neng ya. Ga papa dah. He he.”, ujar kakek Warjo yang menyiapkan diri di belakangku yang menungging ini.
Kurasakan bibir lubang anusku yang digesek-gesek oleh batang kejantanan kakek Warjo. Uh, geli geli nikmat sensasi dari gesekan kepala kontol si kakek supir speedboat ini di sunholeku. Tidak lama aku mulai merasakan kepala penis si kakek ini yang mulai menerobos kerapatan rongga anusku. Centi demi centi batang kejantanan kakek Warjo mulai memasuki lubang pantatku.
‘Bles’, akhirnya sudah menancap kontol si kakek ini ke anusku.
Tanpa menunggu lagi, pak Adi segera memompa vaginaku dengan penisnya. Kakek Warjo pun segera menyusul mulai menggoyang pinggulnya menghunjam kontolnya keluar masuk lubang pantatku. Oh, aku merasakan kenikmatan luar biasa dari double penetration oleh dua pria yang baru kukenal beberapa jam saja ini.
Kuarahkan pandanganku ke Stephanie yang ternyata sekarang juga sedang disetubuhi dua pria juga sepertiku. Ia dalam himpitan si Cepak dan si Plontos yang sedang menyodok-nyodok lubang memek dan boolnya. Tampak gadis berkulit putih itu sedang mendesah-desah selagi disandwich dua pria berkulit coklat kehitaman. Matanya merem melek menikmati seks double penetratrion dengan si Cepak dan si Plontos. Kulihat kalung di leher Stepahnie yang memantul-mantul ke dadanya mengikuti irama gerakan tubuhnya yang sedang digenjot itu. Dari bibir tipisnya yang merekah keluar suara rintihan keenakan yang begitu erotis.
Jadilah di belakang saung yang masih termasuk area pantai ini aku dan Stephanie yang wanita keturunan chinese sedang berpacu dalam birahi dengan empat pria pribumi. Suara desahan, lenguhan dan peraduan kulit saling sahut menyahut. Pohon-pohon dan saung ini menjadi saksi bisu kegilaan yang sedang terjadi di area dekat hutan pantai ini. Seandainya ada yang lewat tentu saja dapat mendengar suara yang sangat menggelitik birahi ini. Apalagi jika ada yang melihat apa yang sedang terjadi di sini. Kekontrasan warna kulit aku dan Stephanie yang putih dengan para pejantan yang berkulit gelap ini sangat menggetarkan nafsu seksual siapapun yang menonton.
Tiba-tiba terdengar jeritan penuh kepuasan dari Stephanie. “Ngghhhh ahh aakuuhhh keluarrr!!! Oooohhhhh!!”, kepala Stephanie mendongak ke atas dengan mulut membuka lebar menjerit cukup keras. Kulihat tubuh gadis berambut panjang itu yang berkelojotan dalam himpitan si Cepak dan si Plontos. Wah dia sudah mencapai orgasme nih, hihi. Aku sendiri juga merasakan gelombang klimaks seksualku yang mengumpul dengan cepat. Aku tahu sebentar lagi akan orgasme juga.
Gesekan dua batang kejantanan perkasa dari pak Adi dan kakek Warjo yang sedang keluar masuk di vagina dan anusku membuatku begitu keenakan. Akhirnya tidak sampai 1 menit kemudian giliran aku yang orgasme menyusul Stephanie. Tubuh putihku berkelojotan dengan kuat selagi disandwich pak Adi dan kakek Warjo. Aku pun menjerit melampiaskan kepuasan seksual ini, “Aaahhh iyahhh iyaahhhh aaaahhhhhh!!!”. Cairan orgasmeku pun menyemprot dan membasahi penis pak Adi.
Aku dan Stephanie sudah orgasme tapi keempat pria yang menggenjot memek dan anus kami belum juga keluar. Mereka memang punya stamina yang kuat. Itu lah kenapa aku dan gadis hyper sex seperti Stephanie senang dan rela disetubuhi mereka walau ada perbedaan status sosial dan juga rasial. Keperkasaan mereka untuk urusan persenggamaan ini lah jadi alasannya. Mereka mampu memuaskan kami dan tidak hanya sekali tapi bisa berkali-kali. Tidak seperti suamiku yang begitu cepat ejakulasi.
“Wah wah dua amoy udah crot aje nih. Hak hak hak.”, celoteh si Cepak sambil tertawa.
“Iya nih. Enak ya neng Phani kontol gua?”, tanya si Plontos ke Stephanie.
“Ngghh iyahh pak. Ahh ahhh Kontol bapak enak banget.. keras.. panjang.. ngghh ahh ahhh”, jawab Stephanie bercampur desahannya karena ia yang masih terus disodok-sodok dua pria yang mensandwichnya itu.
“Kalo punya gua gimana ci? He he he.”, tanya pak Adi padaku.
“Ahh enak juga punya pak Adi. Aku suka. Nghh ahh ahhh ahhh..”, jawabku cepat sambil tetap mendesah karena digenjot si pria paruh baya ini dan kakek Warjo.
“Kalo punya kakek?”, tanya kakek Warjo dengan nada menggoda.
“Nghh iyahhh enak juga kek.. ahh ahhh ahhh.”, timpalku cepat seraya merintih sensual.
“Neng Phani coba cipokan dong sama si cici. Pasti makin hot. He he.”, celoteh si Plontos yang mengusulkan aku ciuman dengan Stephanie.
“Wah iya boleh tuh. Sini-sini agak deketan.”, ujar si Cepak yang mengangkat Stephanie dan mereka agak bergeser mendekat ke kami.
“Iya juga. Kapan lagi liat dua amoy cipokan. Hak hak hak.”, komentar kakek Warjo dan lalu tertawa mesum.
“Yang hot ya ciumannya neng Phani. he he he.”, celoteh pak Adi sambil terkekeh.
Lalu si Cepak dan si Plontos memposisikan supaya kepala Stephanie dapat menjangkau ke arah kepalaku. Duh, ada-ada saja mereka ini. Tapi aku yang memang masih horny ini setuju saja walau aku belum pernah ciuman dengan sesama wanita seperti ini. Tapi panasnya seks ini membuatku tidak masalah mencobanya, hihi.
Kini aku dan Stephanie yang masih dalam himpitan para pejantan yang sedang menyodok-nyodok vagina dan anus kami pun saling menatap. Aku memajukan kepalaku mendekat. Begitu juga dengan Stephanie. Bibir kami pun segera beradu dan terlibat ciuman yang panas. Bibir tipis kami saling melumat satu sama lain sebelum kemudian aku mengeluarkan lidahku. Stephanie yang merasakan lidahku menyentuh bibirnya pun membuka mulutnya. Lidahku pun segera masuk dan saling beradu dengan lidahnya. Aku dan Stephanie pun berfrench kiss dengan liarnya bagaikan sepasang kekasih lesbi.
Para pria yang melihat aksi kissing dua wanita chinese ini pun bersorak sorai. Terdengar komentar mesum mereka tentang ciumanku dan Stephanie seraya mereka terus memacu penis-penis mereka keluar masuk di lubang memek dan pantatku dan Stephanie. Aku dan Stephanie tidak ambil pusing dan kami tetap asyik terlibat panasnya aksi silat lidah ini.
“Wihhhh mantul juga liat amoy cipokan gini.”, celoteh pak Adi.
“Asoy dah dua cici cantik ciuman. Hak hak hak.”, komen dari si Cepak.
“Behhh makin panas aja neh cipoknya. Hajar terus lidahnya.”, ujar si Plontos menyemangati kami.
“Saling remes tetek juga dong. Hak hak hak.”, kata kakek Warjo memberi usulan.
Aku pun mengarahkan tanganku ke buah dada Stephanie dan segera kubelai lalu kuremas-remas. Stephanie pun ikut membalas meremas payudaraku. Kumainkan pentil susu mancungnya dengan dua jariku. Stephanie juga tak mau kalah dan memilin-milin pentil susuku yang sudah keras.
“Mmmmhhh.. mmmmmmhh… slrrrppp mmmmhh… slrrppppp..”, suara desahan bercampur peraduan lidah aku dan Stephanie dalam mulutnya.
Disetubuhi dua penis sambil berciuman panas plus saling remas payudara antara aku dan Stephanie membuatku begitu keenakan. Sebentar saja aku pun kembali dilanda badai orgasme. Aku segera melepaskan pertautan lidahku dan Stephanie dan mendongak sambil melepaskan jeritan kepuasan, “Ngghhhh enakhhhhh aaaahhhhhhhhh!!”. Oh dahsyatnya orgasmeku kali ini. Tubuhku mengejang-ngejang hebat sampai pak Adi dan kakek Warjo yang sedang mensandiwch tubuhku agak kewalahan akibat kontraksi kuat di vaginaku selagi aku dilanda klimaks birahi. Kontraksi dinding memekku ini membuat kedua kontol yang sedang tertanam di lubang memek dan anusku terasa dipijat-pijat. Pak Adi dan kakek Warjo sampai mengerang keenakan merasakan sensasi penis mereka diremas-remas saat aku orgasme. Mereka menghentikan sejenak gerakan sodokan mereka mungkin takut cepat keluar jika terus menggenjot.
Aku yang baru orgasme pun segera roboh ke dada pak Adi dengan napas terengah-engah. Saat aku masih sedang istirahat, aku mendengar teriakan kepuasan Stephanie yang mendapat orgasmenya juga. “Ooohhh Fuckkkk yeahhhh aaahhhhhhhh!!”, lenguhan Stephanie yang sedang diterpa gelombang klimaks seksualnya.
Tidak lama pak Adi dan kakek Warjo pun mulai memompa memek dan anusku dengan tempo cepat. Aku yang masih agak lemas pun membaringkan diriku di dada pak Adi yang berbulu lebat itu. Aku menikmati gesekan demi gesekan batang kejantanan berurat dua pria berkulit coklat gelap ini di dua lubang tubuhku itu.
Akhirnya beberapa detik kemudian kudengar geraman dari kakek Warjo dan tidak lama kurasakan beberapa semprotan cairan kental dan hangat di dalam lubang anusku. “Arrghh asoy dah bool neng bikin kakek gak bisa tahan lama..”, ceracau kakek Warjo yang lalu mencabut kontolnya dan duduk di tikar di sebelahku dan pak Adi yang masih bersetubuh.
Pak Adi pun berpindah dari bawahku dan ia lalu membaringkanku telentang. Jadilah gaya seks kami sekarang gaya misionaris. Pria paruh baya ini pun segera mulai memompa vaginaku. Sodokan-sodokan pak Adi ini yang benar-benar mantap membuat diriku jadi mendesah-desah keras setiap kontol panjangnya itu menghujam ke dalam memekku.
Kulihat ke arah Stephanie yang ternyata si Cepak sudah ejakulasi dan pria itu sedang disepong oleh si gadis cantik. Tampak gadis berambut panjang itu sedang memaju mundurkan kepalanya memblowjob kontol si Cepak selagi anusnya sedang disodok-sodok oleh si Plontos di posisi doggy style. Terdengar ceracauan si Cepak, “Oohhh mantep Neng Phani.. ughhh terima peju gua..”. Lalu kulihat pinggul si Cepak tampak bergetar selagi penisnya sedang menembakkan lendir benih pembuat anaknya ke mulut Stephanie. Tampak gadis cantik itu yang terus menghisap kuat sampai kempot pipinya. Bahkan ada sperma yang meluber keluar dari mulutnya saking banyaknya.
“Aaahhh enakk. Istirahat dulu bentar. Masih pengen nambah. Hak hak hak.”, celoteh si Cepak dan lalu duduk di batu di sebelah Stephanie dan si Plontos. Stephanie terus digenjot oleh si Plontos dengan tempo cepat hingga buah dadanya bergoyang. Mulutnya pun merekah membuka merintih-rintih keenakan, “Ngghhh aahh ahhh iyahhh ahhh yang kencangg pakhh ahh ahh enakhh ahh ahhh!”.
“Uhh siap neng Phani.. bapak nahan sekuat tenaga ini.. lobang bool neng sempit gila.. ohh..”, timpal si Plontos yang terus memompa anus Stephanie.
Aku juga tidak kalah keras merintih akibat menerima hunjaman demi hunjaman batang kejantanan pak Adi. Tapi kegaduhanku ini diredam oleh cumbuan pak Adi yang begitu buas di bibirku. Aku yang memang begitu horny ini membalas dengan tak kalah liar. Lidah pria paruh baya ini pun segera menerjang masuk ke mulutku dan segera menyentuh lidahku. Kami pun terlibat french kiss yang panas selagi terus ngeseks di posisi konvensional ini. Kedua buah dadaku yang memantul juga diremas-remas pak Adi.
‘Mmmhhh sllrrrpppp mmmmhhhhh’, begitu panasnya french kissku dengan pak Adi hingga menimbulkan suara cukup keras.
Sekitar 3 menit berlalu samapi aku dan pak Adi menghentikan french kiss yang begitu panas ini karena perlu menarik napas. Tapi pria itu tetap menghentak-hentakkan kontolnya keluar masuk memekku yang begitu basah oleh cairan cintaku. Keringat sudah membasahi tubuhku dan pak Adi ini. Batang kejantanan pria paruh baya ini terus memompa liang senggamaku tanpa kenal lelah. Kuat juga stamina pak Adi ini padahal sudah dari tadi ia menyetubuhiku. Pantas saja Stephanie si gadis muda itu sampai takluk dan ketagihan bercinta dengan pak Adi ini.
Tidak lama kudengar jeritan penuh kepuasan dari Stephanie. “Ooohhhhh iyaahh aku nyampeee…”, suara rintihan orgasme gadis berambut panjang itu. Kulihat tubuh langsing dan putih Stephanie segera melemas dan menelungkup di atas batu itu. Si Plontos yang di belakangnya masih tetap menyodok-nyodok lubang pantat gadis itu.
Tidak lama kudengar geraman pria berkepala botak itu, “Uhhh mantep bool amoy.. aahhh mau crot..”. Ia lalu mencabut penisnya dari anus Stephanie dan lalu ia segera mendekati kepala Stephanie. Kulihat gadis itu yang segera mengulum-ngulum kontol pria paruh baya dengan semangat. Tak sampai 1 menit kemudian pria itu pun melenguh dan menghentakkan dalam-dalam kontolnya ke mulut Stephanie. “Telen semua peju gua ya neng Phani.. kan demen nenggak peju kan neng?”, ceracau si Plontos yang tampak puas.
Kulihat Stephanie yang benar-benar menelan habis sperma itu sampai tidak ada yang keluar dari mulutnya. Lalu gadis itu berkata, “Puahh semua aku telan koq pak pejunya. Hi hi hi.”. Benar-benar sangat liar gadis ini. Aku seusia dia saja tidak pernah menelan sperma begitu apalagi sampai begitu menikmati meminum sperma.
Pak Adi masih belum ejakulasi padahal ketiga pejantan lain sudah keluar semua. Ia tetap memompa vaginaku dengan begitu cepat. Malahan aku merasakan badai orgasmeku yang mendekat. Sekitar 3 menit kemudian aku pun mencapai klimaks birahiku. Aku menjerit melampiaskan kepuasan seksual yang entah kesekian kalinya ini, “Aaaaahhhhhhhhhhhhhhh!!!”. Tubuhku berkelojotan selagi aku dilanda orgasme. Vaginaku berkontraksi kuat meremas-remas penis pak Adi yang sedang mengisi liang kewanitaanku dan mengeluarkan cairan orgasmeku membasahi penis itu.
Pak Adi tiba-tiba mencabut penisnya dan ia segera duduk di atas dadaku. Lalu pria paruh baya ini menjepitkan batang perkasanya itu di tengah-tengah dua bongkahan payudaraku. Lalu ia segera bergerak maju mundur sehingga penisnya seolah sedang menyodok buah dadaku. Aku yang masih lemas membiarkan saja pria tua ini mencari kepuasannya.
Tidak lama ia pun mendapatkan ejakulasinya. “Ugghhhhh bapak crottt.. ohhh..”, lenguhnya. Segera kurasakan semburan-semburan sperma dari kontol pak Adi yang mengenai wajah dan leherku. Aku memejamkan mataku supaya tidak terkena lendir putih kental itu.
Maka semua pria ini pun sudah orgasme di seks di luar saung. Tapi aku tahu mereka tentunya mau ronde ke 2. Ya, stamina pria seperti mereka ini memang kuat-kuat. Bahkan kakek Warjo yang sudah begitu berumur ini masih kuat bercinta. Aku pun berbaring di tikar ini mengistirahatkan diriku setelah bersetubuh begitu intense dengan para pria ini. Stephanie sendiri juga kulihat sedang berbaring di tikar di sebelahku.
Aku dan Stephanie pun berbincang-bincang. Dia ternyata masih seorang mahasiswi dan sedang mengerjakan skripsi. Ia sudah biasa ngeseks dengan pria-pria seperti pak Adi ini. Karena ia sedang stress oleh skripsi maka ia memutuskan pergi kesini dan bertemu pak Adi. Ternyata sudah enam kali ia bercinta dengan pak Adi dan semuanya ia lakukan di saung ini. Gila juga ternyata gadis yang padahal bermuka alim dan religious ini. Ha ha. Dan benar saja ternyata ia adalah selebgram yang aku follow IGnya. Aku bahkan pernah membeli baju yang di endorse olehnya. Siapa sangka aku akan bertemu selebgram ini selagi aku sedang have fun dengan kakek Warjo dan dua pria. Aku juga cukup shock ternyata ada gadis muda dan cantik seperti Stephanie yang punya nafsu seks yang besar juga.
Stephanie juga bilang pacarnya tidak mampu memuaskan dirinya dan selalu ejakulasi cepat. Sehingga lama-lama ia pun tidak tahan lagi dan mau mencoba penis pribumi. Ia bercerita jika pria non chinese pertama yang ia cicipi kontolnya adalah supir pribadi ayahnya. Ia nekat untuk menggoda supirnya itu pada suatu hari karena ia membaca cerita panas di sebuah forum. Nafsunya yang meninggi membuat Stephanie tidak tahan dan ia bilang saat itu memang situasi mendukung dengan hanya dirinya di rumah. Kedua orang tuanya sedang pergi jalan-jalan dan ia tidak bisa ikut karena sedang ujian akhir semester. Panjang lebar ia bercerita yang membuat aku takjub juga. Lain kali akan kuceritakan keliaran gadis bernama Stephanie ini.
Para pria lain yang mendengar cerita Stephanie pun berkomentar macam-macam. Seperti si Cepak yang bilang, “Wah beruntung banget jadi sopir pribadi neng Phani yak. Uda digaji terus dapat ena ena lagi. Hak hak hak.”
“Iya tuh, gua juga mau dah kalo boleh jadi sopirnya. He he.”, timpal si Plontos.
“Kakek juga mau dah nyetirin mobil kalo bisa ngewek sama neng Phani tiap hari.”, kini kakek Warjo yang berceloteh.
“Hi hi, kalo semua mau ntar sopirku jadi banyak dong.”, Stephanie tertawa sambil mengomentari ucapan para pria mupeng ini.
Mungkin ada sekitar 20 menitan kami mengobrol seru dan saling berkenalan. Aku juga meminta whatsapp Stephanie supaya kami bisa membuat janji jika ingin pesta seks dengan para pejantan perkasa begini lagi, hi hi. Tiba-tiba Stephanie melihat jamnya dan teringat jika ia ada janji. Ia pun pamit pulang kepada kami dan diikuti pak Adi yang memang mengemudikan speedboat mengantar gadis itu ke pulau ini.
Tinggallah aku dan tiga pria di area belakang saung. Dan aku tahu mereka kembali siap tempur dan sange lagi setelah kulihat mereka terus memandangi tubuh bugilku ini. Penis si Cepak bahkan sudah ereksi hanya dengan melihat kemolekan tubuhku! Aku sendiri juga mulai bangkit libidonya mengetahui aku yang begitu diinginkan mereka.
Aku mengajak mereka ke dalam saung karena resiko jika kami di luar begini tentu lebih besar ketimbang di dalam saung. Untungnya mereka setuju saja dan kami berempat kembali masuk ke dalam saung. Di dalam saung aku pun berbaring sambil mengangkangkan kedua belah pahaku hingga menampakkan vaginaku ke tiga pria ini. Aku lalu bilang, “Yuk bapak-bapak, tunggu apa lagi?”. Kukerlingkan mataku sambil tersenyum nakal dan kuelus bibir memekku sendiri.
Si Cepak dan Kakek Warjo segera maju dan menodongkan penis mereka ke wajahku. Aku segera mengocok batang kejantanan mereka berdua sambil kukulum bergantian dengan mulutku. Si Plontos yang sepertinya nafsu melihat memekku yang tersaji begini segera membenamkan kepalanya ke area kewanitaanku. Mulutnya pun segera mencumbu vaginaku ini diikuti jilatan lidahnya yang amat rakus.
Aku pun merasakan nikmat dari serbuan mulut pria botak itu sambil aku terus mengoral dan menghandjob kontol kakek Warjo dan si Cepak. Sekitar 5 menit kemudian kontol mereka pun sudah tegang maksimal. Aku yang tahu mereka sudah akan menyetubuhiku kembali ini segera berbaring menyamping. Aku bilang, “Kita ganti gaya ya jadi tiduran miring gini. Bosen juga gaya yang biasa aja. He he”. Ya aku pernah menonton bokep JAV dimana seks double penetration yang posisi berbaring menyamping berhadapan. Ya, variasi seks lah, hi hi.
Di posisi tidur menyamping ini aku pun bersiap menerima sodokan kontol mereka. Kedua pria ini pun ikut berbaring dengan posisi menyamping menghadapku. Kakek Warjo di depanku dan si Cepak di belakangku. Pria berambut cepak itu menyiapkan kontolnya untuk mempenetrasi lubang pantatku. Kakek Warjo tidak ketinggalan dan segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Di posisi berbaring menyamping begini mereka pun mendorong penisnya memasuki ke dua lubang tubuhku itu.
‘Bles’, kedua kontol panjang pria berkulit gelap ini pun sudah menancap dalam liang vaginaku dan pantatku.
Tanpa menunggu lagi kakek Warjo segera menggenjot vaginaku dengan cepat. Si Cepak pun juga segera memompa penisnya keluar masuk lubang anusku. Terasa nikmatnya gesekan dari batang berurat dua pria yang usianya terpaut jauh dariku ini. Mulutku yang menganggur kini disumpal oleh penis si Plontos yang berlutut di posisi di atas kepalaku. Jadilah tiga lubangku sudah dipenuhi batang kejantanan hitam dari tiga pria yang berbeda ras denganku.
“Mmmhhhh… mmmmhhh.. mmmmhhhh”, suara erangan teredam yang keluar dari mulutku yang sedang menampung penis si Plontos.
Si Plontos kini duduk mengangkang di depan wajahku dari posisi di atas tubuhku. Pria ini terus menyodok-nyodok mulutku dengan penisnya yang panjang. Batang kejantanannya ini ditekan-tekankan ke dalam mulutku hingga wajahku hampir terbenam pada bulu-bulu kemaluannya. Aku yang horny berat ini pun menikmati memblowjob kontolnya, kedua buah zakarnya kupijati dengan tanganku.
Oh, enak juga gaya seks double penetration yang baru kucoba ini. Jika dilihat dari atas pastinya begitu liar persetubuhan 3 vs 1 kami ini. Aku yang wanita chinese berkulit putih sedang dipompa memek, bool dan mulutku oleh kontol pria pribumi yang berwarna coklat kehitaman. Sebuah persetubuhan interracial yang sangat liar yang terjadi di saung dekat pantai ini. Suara-suara tumbukan kulit yang cukup keras membahana di ruangan saung yang sempit.
“Uhhh ni gaya boleh juga ci. Belajar dari mana? Ohh..”, celoteh si Cepak sambil melenguh keenakan.
“Iya loh. Baru tau kakek gaya begini. Ha ha.”, timpal kakek Warjo.
“Dari bokep nghhh jepang pak.. ahh ahhh mmhhhh..”, aku melepaskan kulumanku untuk menjawab pertanyaan si Cepak sebelum aku kembali mengulum penis si Plontos.
Sambil menikmati servis oral sex dariku, si Plontos pun meremasi buah dadaku. Ia juga memilin pentil susuku dan ditarik-tarik gemas. Aku makin keenakan oleh tambahan stimulasi pada tonjolan sensitif payudaraku itu. Aku pun mulai merasakan akan mencapai orgasme setelah digenjot mereka sekitar 10 menitan.
Akhirnya tanpa bisa ditahan lagi klimaks seksualku pun meledak. “Ohhhhh aa aku keluar.. kontol kalian enakkhhhhh Ooohhhhhhhhhhh!!”, jeritku saat badai orgasme yang melandaku.
Tubuhku berkelojotan di antara tubuh kakek Warjo dan si Cepak yang tidak menghentikan genjotan mereka. Dinding vaginaku berkontraksi kuat dan bagai meremas penis si kakek sopir speedboat itu. Tidak lama kakek Warjo pun melenguh keras pertanda ia berejakulasi.
“Aaahh gilaaaa sempit bener ni memek pas lagi ngecrot. Gak tahan lagi kakek.. Ugghhh!”, ceracau kakek Warjo di ambang ejakulasinya.
Lalu kurasakan ada semprotan-semprotan lendir hangat ke dalam rahimku. Aku pun terengah-engah setelah orgasme barusan yang cukup dashyat. Kakek Warjo yang sudah puas ini pun mencabut penisnya dan ia duduk tidak jauh dari kami. Si Plontos yang melihat memekku yang lowong segera melepaskan kulumanku di batangnya.
Ia pun menggantikan kakek Warjo dan segera mempenetrasi vaginaku. Kembali kurasakan liang kewanitaanku terisi batang penis. Si Plontos pun mulai memompa memekku dengan tempo cepat. Si Cepak yang sempat berhenti saat kakek Warjo berejakulasi ini pun memulai menyodok anusku lagi.
“Nghh ahh ahhh iyahhh ahh ahhh terusshhh ahhh ahhh..”, mulutku yang kini bebas pun mendesah-desah merespon kenikmatan seksual yang kudapat dari dua penis yang keluar masuk rongga memek dan pantatku ini.
Sambil menggenjot, si Plontos pun mengisap puting susuku yang sudah begitu tegak ini. Sedangkan si Cepak menciumi leher jenjangku dengan bernafsu selagi terus menyodomiku. Aku makin blingsatan keenakan oleh rangsangan yang kuterima ini. Kuremas-remas kepala botak pria yang sedang asyik menyusu di pucuk payudaraku ini.
Si Cepak lalu menolehkan wajahku ke samping dan ia segera memagut bibirku dengan nafsu. Aku pun menyambut ciumanya itu dengan tidak kalah liar. Segera lidah pria rambut cepak itu pun menjelajahi ke dalam mulutku. Lidah si Cepak itu pun bermain-main dengan lidahku.
‘Mmmmhhh slrrppp mmmmhhhh slrrrpppp’, suara hisapan dan erangan teredamku yang bercampur aduk selagi kami sedang berfrench kiss panas ini.
Tidak lama kudengar geraman si Cepak di belakangku. “Ughhhh uda mau crot gua.. Ni gua sembur bool lu ci. Ooohhh..”. Aku pun merasakan ada semburan lahar putih kental dari kontol pria berkulit coklat gelap ini. Terasa hangat duburku yang terisi sperma si Cepak. Kurasakan lendir kental yang mengalir keluar dari liang anusku dan turun ke pahaku.
Ia pun mencabut penisnya dan segera duduk sambil menonton aku dan si Plontos yang masih bersetubuh. Kini tinggal pria botak ini yang belum keluar. Aku sendiri sudah merasakan gelombang orgasme yang makin dekat. Kini si Plontos mengangkat tubuhku dan mengganti gaya bercinta kami menjadi gaya duduk.
“Ayo ci, gua pengen rasain goyangan ci Katrin sampe crot. He he.”, pinta pria botak ini sambil tersenyum mesum.
Aku pun mengiyakan saja karena aku sendiri sudah mau orgasme juga. Maka aku pun memegang pundaknya dan aku segera memacu tubuhku naik turun di pangkuan si Plontos. Dengan gencar gerakan menumbukku itu membuat penis itu seperti diaduk-aduk oleh vaginaku. Aku dan si Plontos mendesah keenakan dengan aksi liarku ini.
Dan akhirnya tidak sampai 10 menit kami berpacu di gaya duduk ini, aku pun merasakan orgasme itu mendekat. Aku semakin mempercepat goyanganku mencari kenikmatan ekstra sebelum klimaks birahiku. Dan meledaklah orgasme yang begitu dahsyat ini. Kudongakkan kepalaku sambil menjerit penuh kepuasan, “Aahhh iyaahhhh.. Aaaaaaaahhhhhhhhhhh!”.
Tubuhku sampai melengkung ke belakang saat aku sedang diterpa badai orgasmeku. Buah dadaku semakin menonjol akibat tubuhku yang sedang mengarah ke belakang begini. Si Plontos pun mengemut pentil susuku yang begitu dekat dengan wajahnya itu dan digigit gemas. Aku makin keenakan selagi tubuhku menggelinjang dan memekku yang terus mengeluarkan cairan orgasmeku ini.
Setelah selesai orgasme itu, napasku pun seperti habis marathon saja. Memang aku begitu liar menaik turunkan tubuhku tadi seperti sedang berolahraga. Aku yang lemas pun segera menyandarkan badanku ke si Plontos. Ia terus menyodok-nyodok vaginaku dengan tempo cepat mengejar klimaks birahinya sendiri. Lalu ia mengangkatku dan membaringkan tubuhku ke kasur. Jadilah kini ia memompa memekku di posisi misionaris.
Si Plontos terus menggempur memekku dengan kontol panjangnya itu. Dan tiba-tiba pria paruh baya ini pun berkata, “Ughhh udah mau ni. Gua pengen keluarin ke tetek dan mulut lu ci.”.
Ia segera mencabut penisnya dan memposisikan dirinya di atas dadaku. Dipegangnya kedua buah dadaku dari samping dan dijepitkan ke kontolnya yang berada di tengah belahan gunung kembarku. Pria botak ini pun bergoyang maju mundur dengan cepat menjadikan buah dadaku sebagai “liang senggama”. Aku pasrah saja di titfuck oleh pria ini karena memang sudah lemas setelah orgasme barusan.
Tidak lama si Plontos pun menggeram kuat, “Uhhh terima peju gua di tetek dan mulut lu ci..”. Lalu ia mengocok-ngocok kontolnya dan mengarahkannya ke bukit payudaraku. Beberapa semburan pun mengenai buah dadaku yang putih ini dan ia lalu memajukan tubuhnya hingga penisnya mengarah ke wajahku. Semburan-semburan berikut pun ditembakkan ke wajahku yang rajin perawatan ini. Aku menutup mataku selagi sperma itu mengenai wajahku. Jadilah aku pun sudah belepotan oleh peju para pria ini di tubuh atas dan bawahku.
“Wah mantep ci muka, tetek, memek sama bool cici kami pejuin. Hak hak hak.”, ujar si Cepak sambil tertawa norak.
“Anggap aja luluran ci. Ha ha.”, timpal kakek Warjo sambil ikut tertawa mesum.
Selesai sudah pesta seksku dengan para pejantan ini. Lelah juga aku setelah “olahraga ranjang” dengan total 4 pria dan 1 wanita. Udah gitu juga sampe beberapa ronde, hi hi. Setelah beristirahat sekitar 10 menit kuputuskan sudah saatnya pulang ke rumah. Kami pun berpakaian kembali dan mereka meminta no Whatsappku. Aku memberi no Whatsappku yang di HP yang tidak diketahui suamiku. Ya untuk jaga-jaga saja daripada ketahuan oleh suamiku kan. Tidak lupa aku merapikan diriku terutama rambut dan riasan wajahku, untungnya aku selalu membawa make up di tasku.
Kulihat jam juga sudah jam 3:17 sore. Aku pun bilang ke kakek Warjo untuk mengantarku pulang. Setelah itu aku dan kakek Warjo pun berjalan ke arah speedboatnya. Perjalanan pulang untungnya aman-aman saja dan kami berbincang-bincang. Kakek Warjo bilang jika aku ingin bersenang-senang seperti hari ini lagi, tinggal kirim pesan ke dia. Aku mengiyakan saja karena memang kakek Warjo sesuai fetishku, hi hi.
Aku pun sudah tiba di dermaga. Segera aku memesan taksi online untuk pulang ke rumah. Setiba di rumah jam sudah menunjukkan angka 4:38 sore. Aku segera mandi karena memang badanku begitu lengket oleh keringat dan sperma para pria itu.
Jam 6:15 sore, suamiku pun pulang. Ia bertanya apa yang kulakukan hari ini, aku pun bilang jika aku jogging di sekitar sini. Seperti biasa suamiku percaya saja dengan apa yang kukatakan. Malamnya ia mengajakku bercinta, tapi aku bohong ke dia jika aku sedang kurang enak badan, mungkin kecapean. Alasan sebenarnya aku menolak adalah karena ada bekas cupangan di buah dadaku, entah kakek Warjo atau pria mana yang tadi mencupang buntalan susuku ini. Bisa runyam kalau ketahuan suamiku kan jika aku main gila dengan pria lain. Untungnya suamiku percaya saja dan kami pun tidur. Aku tidur dengan nyenyaknya setelah aktivitas pesta seks hari ini yang sangat melelahkan sekaligus memuaskan dahaga birahiku.
Besoknya suamiku berangkat kerja lagi. Aku mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa. Dan saat aku sedang duduk istirahat sambil minum kopi dan menonton drakor dari layar iPadku, tiba-tiba ada telepon masuk di HPku. Kulihat nomornya yang ternyata kuingat jika itu nomor dari toko kulkas. Si karyawan toko pun bertanya apakah bisa jika kulkasnya diantar hari ini. Aku mengiyakan saja karena memang hari ini aku tidak ada janji.
Hmm, terlintas di pikiranku apakah aku menggoda kurir pengantar kulkas ya. Hihi. Aku pun menyusun rencana untuk membuat kurir ini memperkosaku. Ya, aku ingin kali ini aku berpura-pura supaya aku dalam keadaan diperkosa. Sambil tersenyum nakal aku pun membuka lemariku melihat pakaian yang akan menggoda iman kurir toko kulkas..
~ BERSAMBUNG ~