( rere yang merasa risih saat di hadang vivi dan reni bersikap judes.)
"minggir..." ucap rere ketus.
" lo rere kan?" ucap vivi senyum.
"ia.. lo siapa?" ucap rere nantang.
"Gue?? Ceweknya rendraaa..dan lo udah kecentilan deketin dia tau gak?" tatapan vivi tajam karena dari awal tidak bisa di ajak baik-baik.
"haa??" rere kaget dan gugup. Matanya seolah berpura-pura tak mau lihat.
"tapi rendra masih jomblo, seterah gue donk" ucapnya berani karena merasa dirinya di gertak.
"ohhh gitu.. ren pegangin dia.." vivi pinta ke reni.
"okee" di peganganya tangan reni.
"lo mau apa? Berani keroyokan" rere semakin berontak.
"gue cuman mau tanya... lo centil sama rendra ada di suruh kan?" di tatapnya tajam mata rere.
"ituu..." rere buang muka.
"liat sini donk, jawab aja gpp kok, " ucap vivi senyum
"bukan urusan lo" ucap rere.
"gak bisa di ajak baik-baik ya.. hmm" di angkatnya kerah baju rere.
"terus mau apa? Main kasar? Silakaann tampar nih" ucap rere terus emmbela diri
"walau main kasar, rendra pasti bela gue. Makanya Gue maunya main halus aja.." di pegangnya rambut rere.
"hm hm.. lo mau apa?" rere mulai panic.
"yah mau tanya aja..." vivi pun mengeluarkan gunting dari saku celananya.
"nggh. Lo ma mau apa.." rere ketakutan.
"kan udah di bilang mau tanya ya.. lo ada hubungan sama orang yang namanya ben?" vivi sambil memainkan guntingnya.
"ituu.." rere ragu menjawabnya.
"hmm.. gak mau ngomong yaudah, biar gunting gue yang ngomong" ucap vivi senyum.
"vii,, udah,, kayaknya dia gak ada hubunganya sama ben." Ucap reni cegah,
"gue yakinn.. si rere ada hubungannya.. gue pendekin dulu rambutnya.. " ucap vivi sambil menempelkan gunting.
***
"kreesss..." di guntingnya beberapa helai rambut rere..
"iah iahh gue ngomong.." ucap rere saat helai rambutnya terpotong.
"iaah.. ini ada hubungannya sama namnya ben." Rere buang muka sambil tanganya melepas pegangan dari reni.
"gue lakuin ini terpaksa.. " sambungnya sambil nunduk.
"kenapa?" vivi memasukan guntingnya..
"dia bakal sebar foto-foto gue di situs xxx, dan gue turutin mau dia,, dia bakal hapus foto itu." Ucapnya sambil terbata-bata.
" terus?" sikap vivi mulai melembut.
"kalau gue bikin lo sama rendra gak deket lagi, gue bisa deketin rendra dan ben bisa deketin lo vi" ucap vivi..
"haaaa? Ben masih mau gue?" ucap vivi dalam hati, tak percaya ben lakuin semua ini.
"maaf vi.. gue gak bermaksud mau gitu, tapi terpakssaaa" ucap rere sambil terisak nangis.
"please bantuin gue, gue bingung harus apa." Rere menangis.
"wahh vii.. urusan ribet banget ini" ucap reni sambil duduk samping mereka berdua.
"hmmm.. gue bantuin, gue usahain foto lo gak kesebar" ucap vivi pegang pundak rere.
"Tapi... rencana mereka apa?" ucap vivi
"gue gak mau bilang, kalau gue gagal foto gue gmana" ucap rere.
"percaya sama gue.. lo tau rendra kan.. gue jamin lo kash tau rencana ben, rendra gue jamin bantuin lo..percaya sama gue." Ucap vivi sambil pegang pundak rere.
"iah tau.. rendra punya pengaruh di sekolah ini, tapi gue gak yakin dia mau bantuin gue. Dan gue berpikir kalau dapetin rendra bisa bantuin gue hapus tuh foto gue" ucap rere.
"gue jamin rendra di pihak gue.." di tatap matanya rere dalam.
( rere pun berpikir sejenak, vivi terus meyakinkan rere )
***
"gue percaya, gue kasih tau.. rencana ben, gue harus ML sama rendra dan diam-diam merekam adegan kita. Dan rekaman itu buat jadiin skandal buat rendra. Buat jatuhin dia." ucap rere sambil kasih unjung handycam kecil,
"haaaaa.. gila si bennn sampai segitunya.. hmm" vivi terkejut rencana ben sejauh ini.
"iahh.. biar lo jauhan sama rendra." Ucap rere sambil menghela nafas.
"terus gimana rencana lo vi." Ucap reni..
"siniii" ucap vivi sambil mendiskuikan renacannya, setelah berpikir cukup lama.
"hmm. Tapi si ben anggap gue gagal,," ucap rere.
"gk kok.. yang jadi penyebabnya itu gue, dan ben bakal marah ke gue" ucap vivi.
"vi.... Jangan nekad gini lah.. lo terlibat lagi kayak yang dulu loh" ucap reni protes.
" ben incer gue ren.. mau gak mau gue terlibat.. " ucap vivi.
"yahh kita bilang rendra aja selesai" ucap reni.
" iahh itu pasti, gue kasih tau kok nanti" ucap vivi yakkin.
(tak lama pembincaraan mereka pun selesai, reni dan vivi segera pulang. )
***
( malam hari )
"Besokk yah pulang sekolah di gudang belakang setelah pulang sekolah" vivi memandangi langit-langit.
"tapi rendra bakal tergoda gak ya.. tapi pasti tergoda" vivi mengerutkan dahi.
"liat besok.. dan pura-pura gak tau. Gue gak marah ke rendra kalau dia tergoda, justru bagus bisa bikin alasan buat marahin dia haha.. " vivi menghela nafas dalam-dalam.
"duhh deg-deg banget, tapi harus lanjutin sampai ada vivi" ucap rere gak karuan.
"semoga benn gak curigaa besok huftt, vi gue percaya sama ucapan lo". Lanjutnya, menghela nafas.
***
( hari pun berlalu, vivi, reni dan rere pun bersikap tidak terjadi apa-apa. Teman-teman ben terus memantau rere, vivi dan reni pun jaga jarak. )
( pulang sekolah )
" kak rendra..hoi.." ucap rere genit.
"kenapa dede.." rendra bersikap manis..
"hihi.. aku mau ngomong penting.." ucap rere sambil pegang tangan rendra
"ada apa dsini aja ( wahh gawat nih vivi liat )" ucap rendra
"hmm aku tunggu di gudang belakang ya.. pliss penting" ucap rere senyum menggoda.
"iah ok bentar aja kan?" ucap rendra.
"iaahh kak.. aku tunggu sekarang ya...bye" ucap rere sambil pergi ke gudang.
" hoii..." ucap vivi kagetin.
"pulang sendirian ya.. mau ke rumah reni hehe ya gak reni.." ucap vivi.
"iahh.." jawab reni singkat.
"hmm ya udah...)" ucap rendra senyum sambil melambai
"yaa udah byeee..." vivi senyum sambil melambai..
"iaa hati-hati"
( tak lama rendra pun ke gudang belakang, sangat sepi karena cuman petugas kebersihan yang kesini itu pun jarang, teletak di belakang sekolah dan pintuk gudang terbuka sedikit, bend an kawan-kawan pun mengikuti diam-diam dari belakang untuk memastikan. )
***
"reee... " ucap rendra
"iah kak renn.." rere berjalan mendekati rendra.
"ada apa?" ucap rendra santai.
"hmm.. kak.. " di peluknya tubuh rendra.
"eh eh,, ree ada apa" ucapnya kaget.
"aku suka sama kakak..uhmm" bibir rere langsung melumat bibir rendra.
( rendra pun terjatuh karena tidak kuat menopang tubuh rere, rere terus melumatnya.)
"been,, benn... ada orang kesini.." ucap temannya.
"shit.. siapa?" ucap ben kesal saat sedang asik melihat rere dan rendra.
"gak tau.. 2 cewek.. arah kesini.." lanjut nya.
"sembunyi dulu.. bahaya kalau ketauan.." ajak ben bersembunyi.
***
"vii.. tunggu donk.. jalannya pelan-pelan" ucap reni
" gak ada waktu.. " vivi sudah memasuki daerah gudang.
"eh reni.. yuk kita angkat nih meja.. kita pura-pura mau taruh nih meja ke gudang buat alasan." Ucap vivi..
"iaa bentarr tarik nafas dulu" reni pun menghela nafas dan mengangkat meja kea rah gudang,
"lo yakin vi berhasil?" uca reni merinding suasana gudang sepi.
"gak ada yang tau sebelum coba.." ucap vvii senyum dan vivi reni pun berjalan menuju gudang yang pintya agak terbuka.
***
"itu vivi... ngapain dia kesini." Bisik ben ketemannya.
"itu bawa-bawa meja rusak, wah bisa gagal ben kalau dia masuk kedalam" ucap temannya.
"shiitt.. ( tapi gpp vivi bakal rendra lagi mesum sama rere, itu lumayan)" senyumnya.
"gpp.. lah lain kali kita cari rencana lain, tapi hasilnya si vivi bakal ada konflik sama si rendra haha" tawa kecil ben.
"ya udah yuk.. cabutt.. ketauan bahayaa" ucap temannya
( ben dan teman-temanya pun melangkah perlahan meningalkan gudang. )
***
"ayoo cepetan ren, pasti rendra sama rere di dalem.." ucap vivi sambil terus angkat meja..
"ahh lama..." vivi pun segera berlari ke pintu,,
"vivi... tunggu" reni mengikuti,
"brrrrraaaakkk,,,,, " di tariknya pintu gudang..
"eeggghh,,," rere kaget pun langsung berdiri dan merapihkan pakaiannya.
"vi... vii... " rendra pun panic dan langsung berdiri.
"maaf..." rere langsung berlari keluar gudang tanpa di halangi.
"Ouhhh baguss.. yaa... ternyata dan ternyataa" ucap vivi
" vi... aku bisa jelasin..." ucap rendra
"( maaf ren.. gue pura-pura gak tau ya).. plaaakkkkkk" nafas vivi mengebu.
"......." Rendra menerima tamparan vivi telak.
"gue keluar dulu ya vi".. reni melangkah menjauhi mereka.
"huft.. jadi ke inget dulu pernah gue pergokin lo sama randy, inget gak vi. " ucap rendra sambil elus pipinya.
"ituu.." vivi buang muka.
" dan baru pertama kali gue di tampar sama orang.. dan itu lo, gue tau lo kesel. Tapi kenapa gak mau dengerin dulu? Lo yang ajarin gue sabar kan jangan emosi, tapi apa kenyataannya lo cuman bisa ngomong doank." Nada rendra meninggi..
"cukup tau gue vi.. cih" rendra pun langsung pergi meninggalkan vivi.
"reenn.... Rendraaaaa" ucap vivi..
( rendra pun berjalan bergegas, di ikuti vivi dari belakang.. )
"vii.. bentar.. sebenernyaa" ucap reni
"nanti aja reni, gue harus jelasin ke rendra" ucap vivi.
"haa lom kasih tau?" reni kaget?
"belom.. hmm.. kalau gue kasih tau, pasti ben sama teman-temannya curiga dan rendra pasti nolak, oh ia ren kasih rekaman ini ke rere. Dan suruh di laporan ke ben." Ucap vivid an lagnsung mengejar rendra.
"aahhh ihh... harusnya rendra gak pura-pura kan gue bilang ke jerry biar kasih tau rendra rencana vivi.." ucap reni kesal.
"ihhh oon banget sih.. vivi atau rendra yang oon.. aahh" gerutu reni sambil meninggalkan gudang.
***
"ben ben.. ben.. nohh rendra lagi ribut sama si vivi ya namnya?" tunjuk salah seorang temannya ke vivi sama rendra di tengah lapangan.
"hahahaahahah... mampusss.. " ucap ben senang.
"kak ben.. maaf" ucap rere sambil mebawa hadycam kecil.
"sini liat..." di tariknya handycam, ben pun menyetel adegan tadi.
"aahh kenapa ciuman aja.. kenapa lo gak langsung?" nada ben kecewa.
"hmm tapi ketauan duluaan " ucap rere.
"ya udah.. udah pulang sana" ucap ben..
"tapi kaak.. foto aku..." ucap rere ragu.
"nanti gue apus dah sana-sana" ucap ben mengusir.
"kak.. tapi udah janji" ucap rere.
"iaah.. gue gak sebar cuman gue simpen.." ucap ben kesal.
"( ahh padahal gue berharap vivi liat si rendra lagi ngentot si rere, dan nih video biar gue sebar. Aahh oon banget si rere"). Gerutu ben.
***
(reni menunggu di pojok sekolah, menunggu hasil dari rere )
" gimana ree. Apa kata ben?" ucap reni..
"gak mau di hapus.. malah bilang di simpen buat koleksi" ucap rere memelas.
"hmm.. tapi seengaknya foto loo aman, " ucap reni tenangin rere.
"tapii.. kalau di sebarr gimana.. gue masih takut" ucap rere
"lo percaya aja sama vivi ya.." ucap reni.
( rere dengan perasaan yang was-was masih belum tenang, tapi berharap ben menepati janjinya. Vivi pun segera pulang karena rendra duluan naik mobil dan vivi naik angkot. )
***
( rumah )
"lohh non vivi.. ko pulang gak bareng rendra?' ucap bi inah.
"hehe.. iah tadi abis main ke rumah temen. Rendra kemana bi?" nafas vivi ngos-ngosan karena jalan dari depan perumahan.
"oalah.. di kamarnya tadi.." ucap bi inah.
"ya udah.. vivi ke dalem bi" ucapnya vivi langsung ke kamar.
"( rendra pasti marah besar, harusnya gak pakai tampar.. ihh oon banget") vivi menulusir tangga dan sampai depan kamar rendra.
"tok tok tok... reendraa" ucap vivi pelan.
"(kenapa gue yang salah gini ya)" vivi mengetuk kembali.
"kreekk." Pintu kamar rendra tak di kunci..
"reenn... hmm, " vivi memasuki kamar rendra yang berantkan banget.
" rendra.. gue mau jelasin.. reen pliss" ucap vivi memelas.
"aku tau kamu marah banget sampai pake gue lo lagi, aku mintaaaaaaaaa.. ngggghhhhh" ucap vivi tertahan, dan mulutnya di bekap pakai kain..
"ngghh.." kepalanya berusaha menengok tapi matanya tertutup pakai kain...
"ngghh" vivi berontak,,, tanganya tertahan tangan rendra.
"hehehee" tawa kecil di telinga vivi.
"ngghh ( rendra mua apaan sih )" vivi teringat kembali kejadian dengan ben seperti ini.
"ini huukuman buat kamu.. sayang" bisik rendra.
"ngghh... " vivi berontak.
"hukuman buat gak kasih tau aku rencana kamu ke aku.." di remas buahdada vivi dari luar seragam sekolahnya.
(bibir rendra menelusuri pundak vivi, di ciumnya perlahan sambil terus meremas dengan lembut.. di mainkannya bibir rendra di leher vivi bergantian.. tak lama di baringkan vivi posisi terlentang sambil diam-diam rendra mengikat kedua tangan vivi di ujung ranjang. Di bukanya kancing baju perlahan sambil kedua tanganya meremas pelan. Terpampanglah buahdada vivi yang di lapisi tangtop dan bra, rendra pun menangkat tangtop berserta bra vivi )
" eleleleleleleeeleele" lidah rendra bermain di putting vivi,
"nggghhh" lenguh vivi sambil menggerakan badannya.
( sudah puas dengan buah dada vivi, rendra mengarah ke selangkangan. Di elusnya belahan memek vivi yang masih terbungkus CD dan di tariknya perlahan, tak ada penolakan dari vivi. Mulutnya rendra kini melumat memeknya sambil merengangkan paha vivi selebar-lebarnya. Rendra pun seger membuka pakaiannya dan merubah vivi menjadi menyamping. Di peluknya dari belakang sambil tangannya memainkan memek vivi dan tangan satunya memainkan buah dada nya, tak lama di angkatnya satu kaki vivid an kontol rendra di gesekan ke bibir memek vivi. )
"nggh ngghh" desah vivi tertahan oleh kain.
"eeegghh" ucap rendra sambil memasukan kontolnya perlahan.
( setelah masuk rendra pun langsung memompa kontolnya,, tangannya sambil memilin buah dada vivi. Tubuh vivi menggeliat, terasa nafasnya mengebu-ngebu, rendra pun yang sudah nafsu langsung menambah ritme nya semakin cepat. )
"nggghhhh" rendra merasakan kedutan di memek vivid an tak lama tubuh vivi mengejang..
"ehmmm" di mainkannya buahdada vivi sambil vivi menikmati klimaksnya.
( suara nafas vivi sudah mulai teratur, rendra membuka ikatan di tangan, mulut, dan mata vivi.. di pandanginya tubuh vivi yang masih pakai seragam sekolah yang terlentang pasrah.)
"uhhmmmm" di lumat bibir vivi sambil rendra menyelipkan kontolnya ke memeknya..
"ngghh,,, hmmm" vivi menyambut hangat ciuman rendra.
"ahmmm" di lumatnya agresif sambil rendra meremas buah dadanya, dan menekan kontolnya.
( hentakan-hentakan lembut, tak keluar kata-kata dari vivi dan seperti sama-sama tahu, di tariknya tubuh vivi ke pinggir kasur dan posisi menungging, dan rendra berdiri di belakangnya. Di peluknya tubuh vivi sambil rendra kembali menyelipkan kontolnya.)
"bleeessshh" kontol rendra memasukin perlahan.
"ahhh" desah vivi saat rendra mulai memompanya, buah dada vivi yang bergantungan tak lepas dari remasan tangan rendra dan juga tengkuk lehernya.
"eeegghh eeggh rennn aahhh.. aahh" desah vivi saat tanganya di pegang ke belakang dan rendra memompa memeknya cepet.
kinkysex_boppernation.jpg
"aaahhh.." lenguh vivi kerasss..
"uhh sini berbalik" uca rendra melepas kontolnya dan ubah posisi terlentang dan pinggul vivi di ujung tempat tidur..
"bleesshh" rendra kembali memasukan kontolnya.
( di angkatnya ke dua kaki vivi lurus dan mengangkang.. rendra pun seger memompa memek vivi secepat mungking, lenguh dan desah vivi tak tertahan sampai tangnya meremas buah dadanya sendiri. )
"aaaaagghh,,, aahh ah.. gk kuatt auhhhhhh" lenguh panjangg...
"aahhhh,, shitt.. waittt" ucap rendra yang terasa mau klimaks juga.Dan kembali tubuh vivi mengejang hebat.. lenguhh panjanggg..
"aaahh shittt"' rendra menekan kontolnya.
"aahh..crootttt crroootttttt" kontolnya menyembur lahar putih di tekannya dalam..
"ngghh.." vivi menggeliatt.
(di diamkan kontolnya di memek vivi yang masih terasa seperti isep kontolnya ).
BERSAMBUNG