( rendra pun langsung tiduran samping vivi, hembusan nafas vivi masih mengebu tapi matanya terpejam, kontol rendra pun masih nancam di memek vivi, kini tubuhnya vivi berpelukan dengan rendra menyamping. Di peluknya eratt, )
"( baru kali ini gue senikmat ini, lebih enak dari angel, apa efek dah lama gak ngentot ya)", gumam rendra mlihat vivi mulai tertidur kecapaian.
"( badan gue lemes banget.. lebih lemes dari masntrubasi)" gumam vivi masih mengambil nafas.
"Love u... vi.." di kecupnya bibir vivi, sambil rendra menyelimuti tubuhnya dan vivi.
"( love u to..)" ucap vivi dalam hati.
( vivi pun memeluk erat rendra dan begitu juga rendra, deburan ombak dan hembusan angit malam dan suasan gelap membuat sensasi tersendiri buat rendra dan vivi, vivi dan rendra pun tertidur berpelukan.)
***
( keesokan paginya )
"ngghh.." vivi menggeliat dan mulai tersadar.
"haaa ( gue beneran malam gituan sama rendra)" di lihat tubuhnya yang masih bugil dan bercak merah di selimut.
"iahh gue malam gituan, hmm.. "diingatnya kembali kejadian tadi malam..
"wahh udah bangun ternyata" rendra membawa air di baskom dan 2 buah kelapa yang sudah di kupas.
"iaahh... " di selimutin tubuh vivi karena malu.
"hehe malu yah,, nih minum dulu. Sama bersihin itu lo bekas tadi malam" bisik rendra.
"hee... lo gitu di dalem?" vivi bingung ucapan yang benar apa.
"apnya? Ohh crot di dalam,, hehe ia. Lo yang tahan gue" goda rendra.
" ihhh jahat.." di lemparnya handuk kecil yang di dalam baskom.
"ihh siapa yang jahat.. " di ciumny mesra
"uhmm.. ini darimana? Kok tadi malam persaan gak ada apa-apa dsni?" vivi bingung.
"ouhh tadii pagi.. ada nelayan kesini,, cariin kita, dan gue bilang, lo lagi tidur masuk angin. Ya gue sama pak asep nelayan itu bikin api unggun dan masak air. Dan pas u bangun deh.. " jelas rendra.
"ouhh gitu.. " vivi masih menyelimuti tubuhnya.
"ya udah nih bersihin dulu, apa gue yang mau bersihin.? " ucapnya cengengesan.
"gue aj.. dasar cowok kerjaannya cuman crot aj" ucap vivi jutek.
"haha ih atuut... kaburr" ledeknya rendra keluar pondok.
( vivi pun, membasuh selangkangannya dengan handuk hangat dari baskom, vivi pun berjongkok membersihkan memeknya, dan cairan semalaman pun memeleleh keluar bercampur kemerahan, walau tak langsung sebagian di memeknya sudah tertelan masuk.)
"hmmm.. banyak banget,, tapi perih ihh" ucap vivi terasa perih di memeknya.
( vivi pun bergegas bersih-bersih dan sisa sperma, dan memakai pakiannya kembali. Selesai vivi melihat rendra sedang berbincang-bincang, hari masih setengah gelap. )
"udah mendingan vi?" ucap rendra memanggil
" iahh... " vivi turun dari pondok.
"gimana mbak katanya meriang ya?" ucap pak asep sang nelayan.
" iah udah mendingan pak" ucap vivi agak segar.
"yukk balik pak.." ucap rendra bersemangat.
( vivi pun segera naik ke perahu )
***
( perahu )
"pak kok cuman pulau itu gak ada apa-apa" rendra pensaran.
"iahh mas,, orang sini bilang itu pulau perawan, orang yang bulan madu, yang mau belah duren kebanyakan mau disitu karena pondok yang mas mbak tidur, tempat belah duren. Iah,, ada yang bilang juga abis main disitu ada yang langsung hamil. Macem-macem ceritanya, itu sih tergantung dari diri masing-masing?" jelas pak asep.
"ha hammiill?" ucap rendra kaget dan vivi juga.
"haha...itu cuman omongan orang." Ucap pak asep. Vivi pun bertatapan kaget.
" terus kok ada selimut gitu ya.?" Ucap vivi
"ouh iah.. ada yang urus, tapi orngnya lagi sakit". ucap pak asep.
"ouhhh" di jawabnya bersamaan
"tuhh liat matahari terbit, mas mbak." Ucap pak asep
"wahhh.. sunlight" ucap vivi.
"sunlight?? Wkwkwk ih oon.. sunrise kalii" ucap rendra tertawa,,
"eh iah... sunrise hhaa" vivi tersipu malu.
( rendra pun menggenggam erat, tangan vivi sambil menikmati sunrise dari tengah laut. Tak lama vivi pun hampir sampai di resort, terlihat om hen dan tante nia, menunggu di sana dan beberapa orang juga.)
***
"paaa itu vivi, sama rendra..." ucap tante nia senang..
"baik-baik aja kan.. apa papa bilang" ucap om hen sambil rangkul tante nia.
"maa... paaaaa." Teriak rendra sambil lambai..
( rendra pun turun sambil pegang erat tangan vivi.. )
"kalian gpp?" tante nia kwahtir..
"ngk kok tante" vivi senyum.
"ehemmm..."om hen melirik tangan rendra pegang tangan vivi.
"ups.." di lepasinya tangan vivi.
"ciee,, co cweet.." ucap tante nia ledek.
"ih apaan sih.." ucap rendra pura-pura gak terjadi apa-apa.
( mereka berempat masuk dan langsung sarapan)
***
"kita balik hari ini aja ya,, " ucap om hen.
"hmm kenapa pa?" ucap rendra.
"lahh udah 3 hari.. nambah 1 malam pula gara-gara kalian terjebak di pulau." Ucap om hen
"oh ia ya... lupa hehe.." ucap rendra
( selesai sarapan mereka pun merapihkan pakian masing-masing dan bersiap untuk pulang.. perjalan pun di mulai dan waktu lama yang di tempuh akhirnya jam 12 malam sampai rumah, )
***
" huaaa... kangenn kassuurrr" ucap rendra sambil membawa pakiannya vivi dan dirinya.
" bi.. bawa bawain nih oleh-oleh.. nya" ucap tante nia.
"ini apaan bu kok berat.." ucap bi inah
"pasir pantai hahaa.. " ledeknya tante nia.
"ih ibu mah di tanya.." bi inah bรชte
"haha bawa aj bi... nanti liat sendiri" ucap om hen... membawa pakian ktor ke dalam rumah.
( om dan tante nia pun langsung ke kamar. Dan vivi dan rendra juga.)
***
( kamar vivi )
"tok tokk tok.." ketuk rendra
" siapa?" ucap vivi.
" rendraaa" hmm.. vivi pun langsung buka pintu.
"hmm kenapa?" ucap vivi malu.
"pengen ucapin aja selamat bobo." Ucap rendra.
"ih ia met bobo" ucap vivi senyum
"iahh.. muaahh.." di kecupnya bibirnya.
"ihh.. nakal.." dicium kembali bibir rendra.
( mereka pun frenchkiss cukup lama dan kembali ke kamar masing-masing)
***
( esok paginya, vivi pun bangun, di bangunkannya rendra tapi tak mau bangun. Vivi pun turun perlahan karena selangkannya masih perih dan jalan agak ngangkang.)
"non... kenapa ngangkang gitu" bi inah tegur,
"eh bi,, ngh.. lecet,, kemarin cd nya gak cocok hehe" vivi beralasan.
"ouhh tumben udah bangun.. ibu sama bapak aj belum bangun masih pada kecapean kali" ucap bi inah.
"hehe.. vivi mau buatin sarapan buat rendra." Ucap vivi senyum.
"hee serius? Tumben banget" ucap bi inah bingung.
"iahh sesekali baikin anak manja gitu haha" ucap vivi
( vivi pun di bantu bi inah membuat nasi goreng special, dan jus jeruk )
" vivi bawa ke kamar rendra dulu.. " pamit vivi, dan bi inah mengejerjakan yang lain.
***
"kreekk" di bukanya kamar rendra yang masih gelap tertutup gorden dan menaruh saran di mejanya.
"banguuunnn keboooooooooooooooooooooooooo.." teriaknya di kuping rendra...
"aaahh taiii. Banget.." ucap rendra terbangun kaget..
"ihh bรชte sikap lo belum berubah." Ucap vivi cemberut.
"maaf, abisnya lo bangun gue gitu banget.. yang so sweet lah" rendra komentar.
"gak mau.. weee" vivi duduk di samping rendra.
"sikat gigi dulu gih.. guedah buatin sarapan" ucap vivi senyum
"hmm entar ah.." rendra peluk vivi sampai berbaring.
"ih cepetan.. gue yang buat tuh." Ucap vivi kembali bangun.
"iahh iah.." snyum rendra langsung ke kamar mandi sikat gigi dan cuci muka.
" gue cobain yaa.. ahhmm" rendra memakan nasi gorengnya.
"asiinnnnnnn" ucapnya
"masaa? Ihh nggaakk tuh" ucap vivi cobain nasi gorengnya
"asinnnn..."
"nggkkk..."
"asinnnnnnnn"
"engggaa rendraaa" ucap vvii bรชte..
"emang enggaaa haha" ledeknya
"aahh tau ah.. " ucapnya vivi sambil manyun..
"hehe seru tau bikin lo ngambek.. pengen gue rejeng rasanya trus gituin" ledeknya
"ihhhhh mesumm... rasain nih" di tariknya kuping rendra.
"aw aw awa,, iah iah ngak. Sakit tahu,," di ciumnya bibir vivi.
"ngghh ih abisin cepetan" vivi buang muka
"hehe makin suka gue lo gitu.. makin cantik kalau jutek" ucapnya dan tak lama kembali di jewer kuping rendra.
( vivi pun lahap makan sarapannya, )
"ahh kenyanggg... enak masakan lo" ucap rendra
"hmm makasih, gue bawa ke bawah yah.. " ucap vvi ambil
"waittt" di tariknya tangan vivi sampai rebahan di kasur rendra.
"ngghh knp" ucap vivi.
"masih perih gak?" ucap rendra sambil elus kening vivi.
"iaahh.. masih" vivi senyum
"nanti malam di bikin gak sakit mau?" ucap rendra rayu.
"ngghh.. tapi.. pasti sakit.." ucap vivi manyun,
"makanyaa sering di maenin biar terbiasa" godanya
"masa gitu.." vivi curiga
"iahh... gue jamin..." ucapnya.
"iah deh.. tapi jangan di pipisin di dalam." Ucap vivi manyun.
"iaahh gue tau.. gue pake kondom" ucapnya sambil tatap mata vivi serius.
"apaan tuh?"
"ihh oon.. gitu aja gak tau.." ucapnya tertawa.
"ihhhh... aahhh" di tariknya kuping rendra.
"awwhh ia ia.. pengaman biar sperma gue gak masuk memek lo" ucap rendra sambil remas lembut.
"uh,, dah ah.. nanti malam aja." Vivi pun bangun dan keluar kamar rendra.
( hari ini, tidak ada aktifitas apa-apa, dan 3 hari lagi masuk sekolaj. Om dan tante pun tidak keluar kamar, karena masih terasa capek perjalanan, dan malam pun tiba, makan malam seperti sebelumnya, tante dan om langsung ke kaamrnya untuk bersitirahat lagi. Rendra sudah duluan ke kamar, vivi pun ke kamarnya.)
***
( kamar vivi )
"hmmm kok gue jadi deg-deg ya.." ucap vivi dalam hati.
"huftt.." vivi duduk depan kaca sambil merapihkan rambut pendeknya.
"hmm.. gue udah ceweknya rendra.. mash belom nyangka hmm. " gumamnya dalam hati.
"dan gue udah di perawanin rendra juga, ya tuhan semoga gue gak salah lepas ke dia" di tatap wajah vivi di cermin.
( vivi pun menepati janjinya, di ikutinya mode pakian seperti di jav, vivi memakai rok mini, dan cd tipis di sebut g-string yang dulu di beliin tante, dan tangtop tipis dan gak pake bra.. vivi pun meliha dirinya di cermin. Begitu menggoda diirinya. )
"kreeeekkk.." suara pintu ke buka
"ehh siap itu.." ucap rendra.
"ihh kagetin ajah.. gue kira tante nia" ucap vivi
"hehe... lo lagi ngapain?" tanya rendra
"gpp.. tunggu di kamar aj.. bntr lagi gue kesana." Ucap vivi.
"hmm maunya di kamar lo ah.. hehe" ledeknya.
"ihhh... sanaa.. bntr lagi gue kesana" ucap vivi
"iaahh.... Byee" ucapnya nyegir.
( vivi pun keluar kamar nya dan memasuki kamar rendra )
***
"kreekkk,,,, rennn.... " ucap vivi pelan.
"kok gelap banget... hmm rendra.." vivi masuk ke kamarnya yang gelapnya remang-remang.
"nggghh aahh.." tangan rendra menyergap toketnya dari belakang.
"ihh ngeselinn kagetin aj ahhh" ucap vivi.
"heheh kaget ya.." di remasnya buahdada vivi.
"ngghhh iahlah.." tanganya pegang tangan rendra
"wahh udah dah gak BH" hmm di pilinya pentilnya.
"aahh ihh.. lo gak suka?"
"heheh suka kok.. hmm.. " di tariknya tubuh vivi terlentang, samar-samar telihat pakaian vivi menggoda.
"rok lo mini banget?hmm... ih g-stringg ternyata hhee" tangan rendra iseng mengelus selangkangannya.
"uhh,, ahh.. gk cocok ya pakai ginian" ucap vivi manyun.
"sexy kok vi... " di emutnya putingnya dari luar tangtop,,
( rendra pun langusng melahap buahdada vivi, yang sudah menegang kenyal, tanganya memainkan memeknya, lenguhan vivi tertahan. Rendra pun yang sudah nafsu membuka pakiannya, samar-samar vivi melihat kontol rendra yang menegang)
"kenapa vi?? Gitu amat liat kontol" ucap rendra.
"ihh gak mau liat.. giman gitu." Ucap vivi tutup muka.
"mau jilat gak?" rendra berbaring di belakang vivi.
"ih gak mau jijik." Ucapnya
"hmm ia deh.. langsung aja yah. Biar perihnya ilang" ucap rendra.
( posisi vivi yang miring di manfaatkan rendra menggesekan kontolnya dengan mengangkat 1 kaki vivi..)
"ngghh ren,, hmmm..( kerasa besar itu rendra)"vivi merasakannya
"yukk siap yah.." di selipkannya palkon rendra.
"eeennggghh masih perih"..di masukannya perlahan..
"renn" rendra tidak hiraukan kicauan vivi dan menekan sampai dalam.
( rendra pun perlahan hentakin kontolnya, kepalanya menyelinap ke ketiak vivid an meraih buahdadanya untuk di emut.. gerakan rendra semakin cepat, terasa buah dada vivi pun ikut bergoyang, tanganya meremas kedua buahdadanya, dan semakin cepat.)
"ngghh ehnnn" perihnya kini berganti kenikmatan.
"uh viii memek lo bikin gak kuat aj.." pujinya rendra
"ngghh renn uhh,, mau pipiss." Desahnya dengan nafas mengebu..
"iah vii.." di balikannya tubuh vivi terlentang.
( kakinya vivi di taruh di pundaknya rendra, dan rendra membungkuk sedikit dan kembalinya vivi di genjott).
"aahhh.. aahh.. terus.. ngghh" racau vvi yang 10 menitan di genjot dan terasa mau pipis..
"rennn.. auhh rennn" tak lama tubuhnya mengejangg hebat..
( vivi pun klimaks di benamkannya kontol rendra, jepitan otot-otot memeknya seperti mengurut kontol rendra. Di mainkannya kedua buah dada vivi dengan lembut.)
"lo lebih nafsuin vi gue entot mash pake pakaian..hehe" goda rendra..
"giliran gue yah.." di genjotnya kembali meme vivi..
( 5 menit kemudian.. di tahanya kaki vivi dengan dengkulnya,dan keluar masukin dengan cepat,, dan tak lama rendra mencabut kontolnya dan mengocoknya.)
"sfx*crooottttt crotttt croottt" spermanya menyembur di perut vivi..
"ehh,,, shitt. Hampir aja crot di dalem lagi.." ucapny pelan.
"ihh katanya mau pakai pengaman" ucap vivi
"hehe.. maaf vi keburu nafsu." Ucap rendra sambil tiduran di samping vivi.
"hmm.. kalau gitu.. gue gak mau main sama lo, sampai ada perubahan dari diri lo," ucap vivi
"maksudnya" ucap rendra
"iaah gue mau di ajak main sama lo, kalau udah da perubahan dari lo walau sedikit" ucap vivi.
"jadi kalau gue berubah boleh main, tapi sikap gue mash sama, gak boleh sentuh lo gitu?" ucap rendra.
"iaah... gmna?" vi tantangin.
"ok.. gue berusaha.. biar tiap hari main" godanya.
"silakan.. gue siap" senyumnya manis.
"gak takut.." di ciumnya bibir vivi.
( setelah cukup istirahat, vivi pun segera keluar kamar rendra dan, membersihkan spermanya di perutnya. Rendra dengan santai tinggal tidur. )
***
( 2 hari kemudian, tak ada tanda rendra berubah, sikapnya masih sama. Dan sesuai janji, rendra tak menyentuh vivi.)
"uweeeeeekkkk.... Uwweeekkkk..." vivi tiba-tiba mual di tengah malam., vivi pun langsung ke kamar mandi..
"uweeeeekkkk..." rasa mual tapi tak keluar apa-apa,
( vivi pun langsung keluar kamar menuju dapur mencari kotak obat )
"vivi kenapa ya.." rendra terbangun
( di ikutinya vivi perlahan ke dapur)
"uweeeelkkkk uwwweeeekkkk.." vivi kembali muntah tapi tak ada yang keluar.
"uweek..." di urutnya tengkuk vivi oleh rendra.
"ngghh lo kenapa kesni" ucap vvii kaget.
"lo kenapa?" rendra mengusap punggung vivi.
"ngak tau,, mual banget rasanya.. tpi pas muntah gak kenapa-kenapa" ucap vivi.
" hmm ywd.. minum obatnya"
( vivi pun di gendong menuju tempat tidurnya, dan di rebahkannya)
"udah mendingan?" rendra menemaninya di samping
"iahh makasih ya.." ucap vivi senyum.
( vivi pun bersandar di dada rendra. Dan tertidur, tak lama vivi tertidur, rendra pun balik ke kamarnya)
"apa vivi hamil? Bisa gawat ini... " ucap rendra resah.
" gue belom siap punya anak.." rendra mondar mandir gak jelas..
( rendra pun berpikiran untuk membeli alats tes kehamilan atau test pack)
***
"bii... bi inah.. " panggil rendra.
"nggh den rendra.. kok pagi-pagi udah bangun kenapa?" ucap bi inah kaget.
"rendra boleh minta tolong gak?" ucap rendra
"bolehh ngapain den?" tanya bi inah.
"bibi tau gak.. dimana beli test pack?" ucap rendra pelan.
"nggghhh buat siapa den?" ucap bi inah kaget.
"udah jangan banyak tanya bi.. rahasia.. tolongin bi.." ucap rendra memohon.
"iah iah.. bibi bantu... nanti agak siangan bibi bellin di supermarket depan" ucap bi inah senyum
"nanti ke kamar rendra ya udah beli" ucap rendra senang,
"iahh.. udah bibi mau lanjutin bikin sarapan." Ucapnya.
"ia bi,, thx bngt bi.." rendra ke girangan.
"( hmmm buat siapa ya den rendra, buat vivi apa ceweknya?)" pertnyaan di hati bi inah.
***
( bi inah pun pergi ke supermarket depan perumahan membeli test pack, sesampainya di rumah bi inah langsung bertatapan langsung dengan tante nia yang baru keluar dari mobilnya.
"waduhh... ibu kok udah balik.." ucap bi inah dalam hati.
"eh bi inah.. darimana?" panggilnya tante nia.
"ia bu... dari supermarket." Ucap bi inah panic.
"ouhh belanja apa? Kayaknya masih banyak deh..keperluan sehari-hari" tante nia curiga.
"ini beli obat sakit perut.. " bi inah beralasan.
"obat sakit perut apa? Coba saya liat" pinta tante.
"( wauhh kacau nih kalau ketauan," bi inah keringat dingin.
"mana saya liatt.." lanjut tante nia.
"inniii bu.." bi inah gemeteran kash kantung plastic
"ini kan testpack.... Ini buat siapa?" nada tante nia meninggi.
"bukan buat bibi kan?" lanjutnya.
"maaf bu,, maaf banget.. ini buat rendra.. den rendra suruh saya beli" bi inah menjelaskan
" buat apa rendra beli ini?" ucap tante nia
"saya kurang tahu bu..." ucap bi inah memelas..
"bibi gak tanya siapa yang hamil?" tante nia nada meninggi
"ngk bu.. rahasia katanya.." ucap bi inah ketakutan,
"ya udah cepet panggil rendra.." pinta tante nia. Masuk ke rumah.
To Be Continue