"( lo gak gentle ren, kalau lo tulus cintai dia gak manfaatin dia lagi gitu)" ucap kata hati rendra saat memasukan kepala kont0lnya.
"( yap.. kalau lo cowok, ajak dia kalau sadar, dan lo bakal tau perasaan dia.)" kata hati kecil lainnya.
"( kalau vivi sepsial bagi lo, lo gak bakal lakuin seperti cewek sebelumnya)" kata hati lainnya.
"( dia cewek yang udah rubah sikap lo, lo lupa?)" ucap kata hatinnya
"( dia cewek yang gak pantas lo gituin, kalau gak sama-sama mau.)". kata hatinya terus berbicara.
"( stop lah ren.. vivi cewek baik-baik, lo harus berubah dapetin dia secara baik-baik.)" kata hatinya.
"aaahhhhh.... Shitt....." gumam rendra menatap wajah vivi yang tertidur,
"ada benernya ya, gue ternyat suka sama lo vi, gue syang saama lo vi, gue gak mau rusak lo" gumamnya sambil cabut kontolnya.
( rendra pun tersadar dan pikirannya menjadi tenang, di pakaikannya pakian vivi satu per satu seperti semula, begitu juga rendra. )
"maaf vi.. gue nafsu banget, gue bakal berusaha lo suka ke gue. Dan lo yang terakhir buat gue.." di peluknya tubuh vivi.
"gue bakal ubah menjadi lebih baik, mmuahh" di ciumnya bibirnya vivid an di sandarkan kepala vivi ke dada rendra
"gue berharap lo ada persaan juga ke gue" di peluknya erat..
( rendra pun menahan nafsunya, dan mengikuti kata hatinya. Tangan vivi pun merangkul pingganya. Perasaan nyaman keduanya, membuat rendra tertidur pulas berpelukan. )
***
( pagi hari. )
"ngghhh...hoaaammm." Vivi menggeliatt...
"heeeee?" matanya kaget saat rendraa peluk tubuhnya
"aaaaaahhhhhhhh.. ngapain lo....Bugg...." teriak vivi sambil nendang tubuh rendra sampai jatuh..
"awhhhhh.. shitt.. kenapa lo.." rendra langsung terbangun.
"lo apain tadi malem.? Pasti macem-macem gue ya?' teriaknya vivi..
"apaan sih.. gue cuman tidur..aja" ucap rendra kucek-kucek mata.
"ihh booongg.. boongg" ucap vivi sambil lempar bantal ke rendra/
"benerann... liat aj sendiri gak percaya.." ucap rendra serius.
"awas lo macem-macemin gue.." vivi pun berselimutan dan melihat memeknya.
"(hmm syukurlah beneran gak kenapa-kenapa)" gumam senang vvi dalam hati.
"gimana? Benerkan? Mana nafsu gua liat lo,," ucap rendra sambil lempar bantal dan menuju keluar kamar.
"(ihh jadi gak enak sama rendra.. tapi gue makin suka ih sama dia.. tapi gue bikin dia benci sama gue. Makin jauh deh harapan gue(" ucap vivi dalam hati dengan lesu.
***
" wahh pada ngapain bawa-bawa kayu?" ucap rendra liat om hen dan tante nia
"hmmm patahh tempat tidurnya hehe.." ucap tante nia nyengir.
"makanya kalau main liat sikon, makanya patah deh" ucap rendra bรชte.
"hehe,,, maaf ren.. kedengarann ya?" tante nia mancing.
"menurut mama?"
"ah udhlah lupain.. eh kenapa muka km di tekuk gitu?" tante nia penasaran.
"tuh sivivi.. anggap rendra dah perawanin dia, padahla mah kgk cuman peluk aj dia kedinginan." ucap rendra bรชte.
"heee serius? Kamu perawanin? Wahh" ucap tante nia,
"ngggkk mama... siapa juga yang perawanin.. dh ah.. mau cari angin." Ucap rendra keluar resort,
"paa.. papa gagal juga hmmm" ucap tante nia.
"yahh.. kok bisa ya ma? Papa juga dulu di kash ikan asin sama mama, langsung hajar ya ma" ucap om hen..
"hmm.. ih papa inget yang dulu-dulu, kan buah jatuh tak jauh dari pohoonya ya pa?" ucap tante nia bingung.
"ahaha inget lah.. mama kasih papa ikan asin di kebon, yah papa makan aja deh." Ucap om hen genit,
"ihhh dasar, emang yang makannya ikan asinya kucing garoongg.. nafsu terus hhaha" tante nia godain om hen.
***
"kreekk" di dorong jendela kamar.
( vivi melihat rendra sedang duduk temenung, persaan vivi pun tak enak karena udah menuduh rendra)
"tok tok tok vii.." ini tante..
"iahh tante masukk." Ucap vivi.
"hmm tadi bener kamu di perawanin rendra?"
"ihh ngk kok tant beneran,," ucap vivi
"hmmm kamu sebenernya suka sama rendra? Jujur vi" ucap tante nia serius.
"uh,mm ia sih tante, tapi kyknya vivi bukan tipe dia deh.." ucap vvi lesu.
"coba kamu ungkapin aj kalau berdua, siapa tau rendra juga sama." Ucap tante nia semangatin.
"tapi tan.. vvi gak tau caranya..." ucap vvi bingung.
"kamu serahin aja perawan kamu ke rendra, dengan syarat dia mau nikahin kamu?" ucap tante nia senyum.
"tapi kalau gak mau?" ucap vivi..
"kamu harus yakin.. tapi kamu keberatan rendra perawanin kamu?" bisik tante nia.
"ngak asal dia mau sama aku aja, dan gak ke wanita lain tante." Ucap vivi pasrah.
"tante juga mau rendra perawanin kamu hihi" bisiknya
"ih apan sih tante, tapi kyknya rendra gak suka sama vivi" ucapnya ragu.
"hmmm ya udah. Kamu ajak di ke pulau aj yang sepi, kemarin bilang ada bilang pulau kecil masih jarang kesana, kamu main aja kesana ungakpin deh,, ia atau tidaknya yan penting kamu berusaha" ucap tante nia.
"tapi vivi malu tante ungakpin duluan." Vivi manyun.
"lebih malu lagi kalau rendra kegaet cewk lain.. ya kan?" tante nia myakinkan.
( vivi pun setuju rencana tante, dan menemui rendra. )
***
"hi ren...." Ucap vivi ikut duduk.
"kenapa?" ucap rendra masih jutek,
"sorry ya, soal tadi.." di pegangnya tangan rendra
"iahh udah kok.. wajar lo marah. Gue kan bukan siapa-siapa" ucap rendra.
" kalau gitu nanti siang ke pulau yang di sana yuk.. tante nia katanya nyusul," ucap vivi sambil tunjuk suatu pulau.
"ber2an?" ucap rendra
"iahh tapi nanti nyusul, diasna suasanya lebih alami, bisa liat penyu kata tante nia" vivi coba menghibur.
"okk... gue mau.." ucap rendra .
( siang hari pun rendra dan vivi menyebrang menggunakan perahu nelayan setempat, vivi diam-diam menggunakan pakian dalam yang minim, yang di lapisi tangtop yang hanya menutup dadanya dan di lapisi kaos yang longgar di padu celana pendek atau hotpants.)
img46973_1_image4Miniset.jpg
brief-underwear-sexy-mini-g-string-panties.jpg
***
(vivi dan rendra pun berangkat duluan, perjalanan pun sampai di pulau tujuan.)
( masih banyak perpohonan, dan tak ada orang. Tapi suasananya sangat tenang, vivi dan rendra pun turun. )
"mass. Mbak saya balik lagi ya,, jemput ibu sama bapaknya" ucap nelayan itu.
"ia pak makasih" ucap vivi.
"sini vi... airnya mash jernih banget.. tuhh karangnya bagus-bagus" ucap rendra.
"hmm iaa.. lebih jernih sini ya" vivi senyum
( vivi pun bersantai di pondokan sambil menikmati santap siang yang di bawa dari resort.)
"vii.. cuacanya gelap banget.. kesana yuk." Ajak rendra ke pondok yang terbuat dari bamboo
"disni kenapa?" tanya vivi bingung.
" kalau hujan, pas basah.. yuk." Ajak rendra.
( rendra pun sampai di sebuah pondok, yang dalamnya terbuat dari kayu, tempat tidurnya pun di lapisi tiker dan kain selimut yang berhadapanlangsung dengan jendela.)
"hmmm siapa yang tinggal sini ya" ucap vivi.
"paling nelayan kalau lagi neduh.." ucap rendra.
"eh tapi dari sini pemandanyga bagus juga.. aman dsini dari hujan.." sambung rendra.
"hmm iaa.. " ucap vivi singkat.
***
( terdengar suara petir, di ikuti angin kencang, rendra pun menutup jendela pondokan. )
" bisa gak balik kita ren.." ucap vivi..
"iahh vi.. mana gak da siinyal telp juga" rendra was-was.
( hujan lebat pun cukup lama, dan tak terasa sudah 2 jam hujan turun. Dan tanda-tanda hujan pun mulai reda.. dan di bukalah jendela pondokan. )
"wuihh adem udaranya habis ujan.." ucap rendra.
"tapi ren.. tuh liat ombaknya tinggi-tinggi" ucap vivi ketakutan.
"iah... mana air pasang juga tuh dah mulai.. beneran nginep dsini." Ucap rendra.
( suasana pun semakin gelap dan tidak ada pencahayaan di pulau, rendra pun menumkan obor dan korek, di bawanya ke pondok. )
"cuman dapat obor ginian.. lumayan gak gelap banget ehee" ucap rendra yang basah kehujanan.
"lo sih nekad udah tau mash ujan.." ucap vivi.
"daripada kendingan yang penting ada obor mayan angetan dikit." Rendra buka bajunya yang basah dan membeberkan di bangku kayu.
"udah gelap banget ya..." ucap vivi.
" nihh nyalah juga.." di katikan obor di dekat tempat tidur kayu,
***
"paakk gak bisa jemput sekarang?" ucap tante nia kwahtir.
"gak bu,, sangat berisiko.. ombaknya juga tinggi bu." Ucap nelayan yang antar vivi.
"terus gimana pak?" sambung om hen.
"kita tunggu besok pagi pak, saya pasti jemput. Namanya siapa anak ibu bapak?" ucap nelayan itu.
"vivi sama rendra pak." Ucap om hen.
" ya udah besok pagi saya pasti kesana, sebaiknya bapak ibu kembali ke penginapan." Ucap nelayan itu.
( tante nia dan om hen pun, mengkwahtirkan kedua nya, )
***
" renn lo kendinnginan?" ucap vivi rendra mengigil.
"iaah.. tpi gpp kok.." ucap rendra duduk bersimpu di pojokan.
( cukup lama mereka terdiap sampai hujan berhenti..)
"renn.. sini gue angetin." Di dekapnya tubuh rendra.
"gpp kok vi.." ucap rendra masih menggigil.
"gpp sini.." vivi membuka kaosnya..
"nih pakai aja.." vivi memakaikan kaosnya ke rendra dan dipeluknya
" thx ya vi.." di dekapnya juga tubuh vivi yang pakai tangtop dan terlihat tali bra nya.
" udah anget bilang.." ucap vivi..
"iah bawel.. bangun vi.." ucap rendra dan vivi pun melepas peluknya..
" gini aja enak.." di dekapnya tubuh vivi dari belakang dan rendra bersandar di tembok kayu,
"hmm..." vivi bersandar di dada rendra
"gue selimutin biar lo angetin juga." Di bukanya kaos dari vivi menutupi tubuuh vivi.
"ehmm lo nanti kedinginan" vivi kwahtir.
"ngk lah.. tubuh lo yang anget.. " di peluknya eratt..
( rendra pun dan vivi berpelukan lumayan lama )
***
" vii.. " bisik rendra.
"gue mau berubah buat lo.." sambungnya.
"heee?" vivi kaget.
"gue suka sama lo vi..." di peluknya erat..
"nggh.. kok kok bisa.." vvi grogi.
"bisalah... gue sekarang tau beda cinta sama nafsu, dan kalau gua nafsu, udah awal kita dsini gue entot" bisiknya.
"terus kenapa lo gak lakuin?' ucap vivi
"gue mau lakuin karena sama-sama cinta, bukan nafsu" bisiknya lembut.
"hmm.. " vivi bingung ngomong apa.
"lo mau gak jadi pasangan gue untuk sampai akhir nanti.." bisiknya.
"maksudnya?" vivi melirik ke rendra.
"lo mau gak jadi cewek gue?" di dekatkannya muka rendra ke vivi.
"ittuu... hmm.. ituu.." vivi gemetar dan matanya terpejam..
"mhhhmmm" di ciumnya bibir vivi, tak ada perlawanan dari vivi.
"ngghh, h,,,mm" vivi pun membalas ciumannya
( rendra dan vivi pun berciuman mesra, tangan rendra pun beraniin meremas payudara vivi,)
"ngghhh ren,," ucapnya di celah mereka berciuman.
"hmmm,,,," di remas lembut
***
" paa.. mama gk bisa tidur." Ucap tante nia cemberut.
"iaah papa juga... semoga mereka baik-baik aja ya" di peluknya tubuh tante nia.
"iah paa... semoga ya.. mama nyesel ih suruh vivi sama rendra kesana, kalau tau kejadian gini.. mama gak jadi.." ucapnya lesu.
"huss.. gk boleh bilang gitu,, nelayan setempat bilang kan bakal janji jeput mereka ber2, jadi mama tenang aj ya.." om hen coba menghibur.
"iahh " perasaan tante nia pun tenang.
***
"uhmm vi.. lo belum jawab, lo ada persaaan yang sama gak ke gue?" rendra mengehentikan remasannya.
"uh,,, itu,, gue gak tau, gue takut.. takut salah orang ren.." vivi menunduk
"terus kenapa lo diem aj pas gue remesin?" bisiknya pelan.
"ituuu... gue masih ragu sama lo.. " ucap vivi
"ragu kenapa?"
"gue ragu aja, kalau sikap lo masih sok berkuasa di sekolah, gue pengen lo berubah. " ucapnya pelan.
"terus gue berubah lo mau sama gue?" ucap rendra peluk erat.
"iaahh.. " ucap pelan.
"kalau gitu gue janji, demi lo, detik ini gue berusaha.." rendra senyum
"gue masih ragu ren..." ucap vivi masih belum yakin.
"baik kalau gitu? Kressss"( rendra mengigit jari kelingking sampai berdarah.)
"dengan darah ini gue berjanji bakal lo satu-satunya di hati gue sekarang." Di ajaknya rendra janji jari kelingking.
"hmmm... iaah" vivi pun menyilangkan jari kelingkingnya.
( sejak detik itu, vivi menerima cintanya rendra.. )
***
" gue bakal sentuh perawan tanpa se ijin lo vi.." peluknya erat sambil berciuman.
"hmm.. gue dah jadi cewek lo, seterah lo mau apa, kan lo dah janji" vivi muka agak malu
"kenapa begitu?" ucap manja rendra.
"jujur pas lo tolongin gue dan lo mainin gue gitu, gue pasrah lo perawanin. Yang penting bukan si ben." Di gengamnya tangan vivi.
"tapi gue gak jadi kan?" sambungnya
"iaah.. gue seneng, tapi kali ini.. gue relain ren.. gue hangatin lo malam ini" ucapnya sambil liat wajah rendra dengan senyuman tulus.
"vi... uhhm.." di ciumnya bibir vivi, mereka berdua pun rebahan dan saling pangut bibir.
"uhhmmm..( gue masih ragu, tapi vivi udah relain tubuhnya buat gue?)" gumam rendra.
"ngghhh ( ren,, gue rela lo perawanin gue, gue yakin janji lo)" ucap vivi dalam hati.
"uhhmm ( gue janji vi, lo cewek yang terakhir gue entot sampai nanti lamanya, maaf vi gue udah nafsu)" nafas rendra mulai mengebu.
( rendra pun meremas kembali payudara vivi, di ciuma dengan nafsu begitu juga vivi libidonya mulai naik walau masih malu, di lepasnya tangtop dan bra vivid an langsung di lahapnya rakuss,, )
"uhhh. Vi.. gue suka toket lo.." hmm racau rendra sudah horny
"ngghh geliii ren.. hmm" vivi mendesah sambil merem melek.
"hhehe... uhmm" di putar-putarnya dengan lidah putting susu vivi.
"uh rendra.. geli bangett.. hmm" racau vivi yang udah horny.
( cukup lama rendra bermain dengan payudara vivi, dan mulai berlahan render menurunkan celana vvi dan cd nya. Di kangkanginya lebar..)
"slruupppppssh..." di jilatnyaa memek vivi.
"nggghh renn.. auh gelii ah" vivi mencoba rapetin pahanya tetapi tertahan tangannya.
"tembem ya vi memek lo, uhmm.. lebat pula.." di sedotnya klitorisnya kuatt..
"rennnn aaaaahhhhhhh" desah vivi kegelian.
( rendra pun membuka celananya... dan menggsekannya ke memek vivi )
"uhh ya... ngghh " rendra terus gesekin, vivi matanya terpejam dan buang muka.
"vi.. kalau sakit bilang yah.." di elusnya klitoris vivi.
"hmm.. pelan.. kata orang sakitt.." vivi ketakutan.
"iahh mknya bilang kalau sakit.. blessh" di masukannya kepala kontol rendra yang cukup besar.
"awh.." ucap vivi pelan,
"sakitt?" vivi tak menjawab dan geleng-geleng.
"nggghh.." di terbosnya pelaan...
"aaauhh... ngh." Vivi mengerang kesakitan.
( rendra pun mengehentikan saat vivi kesakitan, dan meneruskannya saat vivi diam. Cukup lama dan kini sudah masuk setengah. Di terbosnya agak dalem sampai vivi menjerit dan kembali diam.. dan sampainya terasa mentok )
"vi.. tahan ya... " di sumbalnya mulut vivi dengan bibirnya.
"nggghh.. " mata vivi terpejam.
"ngghh vii.." di hentakiknnya kontol rendra kerass dan masuk semuaa..
"ngggghhhhhhhhhh" teriak vivi tertahann... dan obor yang di nyalahin pun mati tertiup angin.
( diciumnya terus.sampai vivi tak berteriak,, )
"perihh ya?" ucap rendra pelan.
"..." vivi mengangguk dan mata berkaca-kaca tahan perih.
"nanti lama-lama enak kok.." di remasnya kembali toket vivi.
"ngghh.." vivi kembali terpejam.
"( ini perawan yang paling berharga gue ambil vi,)" di rangsangnya vivi sampai perih tidak terasa.
( cukup lama terdiam, rendra pun mulai menggenjot vivi perlahan.. )
"aaahwh/" ucap vivi saat rendra mulai gerak.
"tahan ya.. lama-lama enak kok." Rayunya, rendra pun semakin cepetin
"nggghh renn.." vivi berusahan menahan perih,
( hampir 10 menitan rendra keluar masukin kontolnya, vivi mulai tak teriak kesakitan.. )
"uhh.. vii sempit banget" goda rendra. Sambil menyilangkan kaki vivi ke pinggulnya.
"nggh renn.. uhhhh. Uhh" kini sakit itu berubah menjadi desahh...
"enak vi?" sambil di maikannya payudara vivi.
"ngghh iah.. auh.. anu gue kerasa lebar banget auhh tapi geli banget.." ucap vivi.
"udah enak ya.. gue cepetin ya." Hmm... gerkan pinggul rendra semakin cepat..
"ahh ahh,, ahh aahh.." desah vivi saat kontol rendra menghujam dalam memeknya.
" vii auhh..memek lo, ahh" di percepatnya
***
"ngiittt ngittt ngittt" suara tempat tidur kayu berdenyit dan hampr 10 menit rendra mengenjot cepat..
"( ah gilaa lama keluarnya nih anak.. gue bisa crot dluan)" gumam rendra dalam hati.
"renn... auhh stop gue mau pipiss. Ren... aahh" ucap vvii mengerang..
"aahh.. vii uh.. " kembali di ciumnya dan di peluknya eratt..
"nggghhhhhhhhhhhh" vivi mengerang dan tubuhnya mengejang hebattt...
"ouhhh.... Aahhh " lanjut desahan vivi panjang..
( terasa cairan hangat membahasi kontol rendra. Di hentakinnya pelann kontolnya )
"ngghh.." tubuh vivi menggeliata dan matanya terpejam.
"vii.. giliran gue.." di enjotnya cepat sampi tempat tidur berdenyit..
"nggh ngh" suara vivi pasrah dan terpejam.
"viii ahhhh shitt.. gue mau keluarr.." 5 menit setelah rendra menggenjot cepat.
"( ah gak tahan gue.. ini kakinya vivi masih melingkar di kaki gue. Shitt gue gak tahann), ngghhh vii.." ucap rendraa menekan kontolny dalam-dalam...
"sfx* crootttt... crrottt crottt.... Crottt..." uhhdi tekannya terus.
( vivi pun mengerang merasakan cairan hangat menyembur... di ikuti lenguhan vivi dan rendra ).