๐ˆ๐ง๐ข ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ญ๐š๐ค๐๐ข๐ซ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐Ÿ

 


( sekolah )
"ohh itu namanya rendra ya ben" ucap seorang temannya.

"ya yang kemarin kita lemparin." Ucap ben melihat vivi dan rendra jalan bersama.

"yakin lo dia sekejam gitu, kemarin aja gak lawan kita." Ucapnya seseorang.

"kalau bukan gue yang belain lo nanti, lo bakal di bully sama dia. Mendingan kita lawan duluan sebelum dia maju" ucap ben senyum licik.

"wahh.. dulu kan lo 1 gank sama dia, kok jadi gini?" ucap seseorang.

"ya.. gue paling benci di khianati sama munafik, cihh" ucap ben.

"liat aja bakal gua bikin perhitungan sama dia" lanjutnya.

( kini ben berteman dengan anak kelas 1 yang kelakuan 11 12 sama dia, tetapi badannya besar-besar. Ini membuat suatu ancaman untuk rendra dan kawan-kawan.)


***

"oii jerr.. lo liat tuh si ben, udah punya gank baru." Tunjuk indra ke ben dan kawan-kawan.

"iaa gue liat. Feeling gue gak enak ndra.. ini bakal awal untuk rendra sama kita juga" ucap jerry.

"kenapa emang?" ucap indra

"ya takutnya rendra bakal berantem sama ben dan kawan-kawanya,"

"ya kita kan udah mau buat rendra berubah kan, jangan sampai ada konflik lagi deh" lanjut jerry.

"yah ia sih.. kita liat nanti deh,, yuk ke kelas " ajak indra.

( jerry sudah mencium aroma yang tidak enak dari ben)

" eh ren.. lo dah tau lom. Di ben udah punya gang baru," ucap indra

"hmm terus?" rendra bersikpa santai.

"yah itu bisa ancaman lo dsini ren.." ucap indra.

"yah, si ben doank yang ngelunjak, yakin anak yang lain bakal ikutan dia?" ucap rendra.

"nah itu ren.. gue takutna aja." Ucap jerry.

"( bener juga sih, tapi gue udah janji sama vivi hmm.. )" gumam rendra dalam hati.

" Kita harus wasapada nih.. ada firasat gak enak si ben gitu." Ucap raka.

" nah,, kayaknya dia dendam pas lo hajar ren. Bilangin vivi gih nanti." Ucap jerry.

" ia slow aj." Ucap rendra.

( waktu pun berlalu, beberapa hari tak ada tampak dari ben mulai berulah dan berjalan normal seperti biasa. )


***

( pulang sekolah )

"yuk balik vi.. dah mendung juga.." ucap rendra.

"iahh hmm." Vivi mengikuti dari belakang.

"...." Vivi melihat ben dan kawan-kawan berlari dari arah parkiran..

"taiii kerjaan siapa lagii..." teriak rendra geram.

"kenapa?" tanya vivi.

"tuhh.. ban kempes semuaa.. ada yang bocorin... shit" ucap rendra geram.

"pasti ulah si ben.. anjing bener tuh anak" rendra terlusut emosi.

"ihh,, jangan emosi" di pegangnya pundak rendra.

"huftt, iaa maaf" rendra tarik nafas..

( rendra pun mencari cara untuk, dan akhirnya mendapat pinjaman pompa angin manual )

"semangattt.." ledek vivi.

"bantuin tiup gih.." ucap rendra menaik turunkan tangannya.

"ih gak mau.. itu kaan tugas lelaki.. wee" vivi menemani di sampingnya.

"lebih capek pompa ban... dari pada pompa kamu vi. Hhee" goda rendra terus pompa ban.

"ihh.. mesum.." di tepaknya pundak rendra.

"hehee.." keringetnya bercucuran dan ini roda ke 4.


***

"tin tinn..tinn.." suara mobil klakson..

"viii mendingan balik sama gue.. haha" ucap ben sambil buka jendela.

"hmm gak deh.. " ucap vivi senyum.

"hehe.. woi ren.. mendingan lo jadi tukang tambal aja. Lebih cocok haha" ucap ben tertawa bersama temannya.

"( tai lo ben... kalau gak ada vivi udah gue hajar lo..)" ucap rendra dalam hati sambil melihat tajam ke ben.

"brruuummmm" di gebernya mobil di hadapan rendra.

"brakk.." di bantingnya pompa angin.

"ihh udah d bilang tahan emosi.. " ucap vivi.

"siapa marah... orang capek banget ini pompa ban.. " rendra tarik nafas.

"boong..." ucap vivi jutek.

"yah ngambek,,," rendra pun segera mengambalikan pompa.

( walaupun sudah di pompa, ban mobilnya masih terasa kempes itu cukup sampai ke tempat tambah angin terdekat. Dan sampai juga di rumah )


***

( malam hari )

" tok tok tok.. vi..." ucap tante nia

"iaah... sebentar.." jawab vivi keluar kamar.

"eh tante. Ada ap?" sambung vivi.

"tante mau ngomong ke kamu." Tante nia tarik tangan vivi ke tempat tidur.

"minggu kamu gak kemana-mana kan?" ucap tante nia.

"hmm ia tante.. kenapa?" vivi heran.

"kita ke RS yuk, buat pasang kamu spiral" ucap tante nia.

"ih apaan tuh tante?" vivi kaget.

"itu salah satu program biar kamu gak hamil" bisik tante nia.

"hmm KB gitu tante?" ucap vivi ragu.

"yap.. heehe.. tante gak mau kamu hamil sampai kalian sama-sama selesai kuliah" bisik tante nia

"tapi tante.." vivi ragu..

"gpp kok.. kalau udah waktunya, kita lepas. Kamu juga katanya lom siap kan?" lanjut tante nia.

"hmm aman kan tante?, iah...apa lagi rendra males pakai itu tante apa namnya" ucap vivi bingung.

"kondom?" jawab tante nia

"ia iah itu..hehe" vivi nyengir.

"ouhh.. makanya kita pasang spiral, buat jaga-jaga ya.. aman kok.. " bujuk tante nia.

"iah deh..." vivi jawab setelah mikir panjang.

"nah gitu donk.. kamu juga jangan sering-sering layanin rendra, kasih jarak aj 2 minggu gitu. " ucap tante nia.

"hmm.. ia tante.. " vivi senyum

"hihi... udah brp kali semenjak belah duren?' bisik tante nia

"ih tante.. ah malu hmm" ucap vivi mukanya memerah.

"tuh masih malu ja. Kita sama-sama cewek kok" tante nia senyum.

"hmmm 3 kali tante,, hheee" ucap vivi nunduk.

"ih wow.. enakaan ?" lanjut tante nia.

"hmm. Iaah" jawab vivi malu.

"hihi... ya udah. Tante keluar dulu ya" ucap tante nia langsung keluar kamar.

( vivi masih ragu, tapi rendra keluarinya selalu di luar walau gak pakai kondom. Vivi tak bisa tolak keinginan tante nia karena dia sadar ia siapa dan darimana dan untuk apa)


***

( keesokan harinya, vivi tau rendra masih kesal kejadian kemarin, tetapi rendra tak pandai mentembunyikannya, hari ini berjalan seperti biasanya. )

( Bell isitrahat ).

"hoii vi.. kenapa bengong" tergur reni.

"ehh. Ngk kok.." ucap vivi beralasan.

"jangan boong. Lo liatin rendra di deketin cewek kan" ucap reni.

"hheee. Ia.. siapa itu sih" ucap vivi sambil tunjung cewek lagi ngobrol di taman sama rendra.

"hmm.. siapa ya.. kalau gak salah namanya rere, anak kelas X." ucap reni.

"kecentilan banget ya,," ucap vivi cemburu.

" padahal baru kenal, tapi rendra kayak akrab gitu" sambungnya.

"cieee.. cemburu yaa.. haha" ledek reni.

"ihh apaan sihh... " ucap vivi bรชte.

( tak lama cewek bernama rere meninggalkan rendra diikuti bell masuk untuk pelajaran selanjutnya. Vivi terus perhatiin rendra di kelas. )


***

"kringgg... krinnggg..." bell pulang sekolah.

"yukk vi pulang.. " ajak rendra.

"hemm tumben, gak ngobrol dulu?" ucap vivi.

"hehe mau ajak km makan di luar... tapi pulang dulu" ucap rendra

"ouhh iaaa." Vivi berjalan menuju parkiran.

( tak ada tanda-tanda ben beraksi, vivi dan rendra pun segera pulang. )

"reni... tadi cewek yang ngobrol siapa?" ucap vivi

"hmm yang mana?"

"yang tadi di taman.. hmm" ucap vivi

"ouhh.. itu rere, anak kelas X kok.. kenapa?" ucap rendra santai,

"ouhh.. suka ya.. kok kayak deket banget sama dia?" ucap vivi

"gak kok.. baru aja kenal tadi.. cemburu yaa?" ucap rendra godain.

"uhh siapa yang cemburu gak tuh.." vivi manyun.

"hahaa,, sabar ya punya cowok seganteng aku, banyak yang deketin haha" ledeknya.

"ihhhhhh dasarrrrr..!" di pelintirnya kuping rendra.

"aaaaaaahhhh,,,,wwwhh.. sakitt.. ia iaah.. " rendra teriak kesakitan.

"rasainn mata kegenitan gitu,, huu" vivi manyun sambil menyilangkan tangan.

"hahaa.. maaf, gak bakalan tergoda kok.. slow" ucap rendra santai,

"ah tau ah." Vivi cemberut.


***

( sekolah di sisi lain ).

"lo rere?" ucap ben cegat rere.

"hmm iaaa" jawab rere pelan.

"hehe.. gue mau ngobrol bentar." Ajak ben ke ruangan kelas yang kosong.

"ada apa ya kak.." rere deg degan.

"lo suka sama rendra ya?" bisik ben

"ngghh itu...itu.. iah kak, tapi katanya kak rendra udah punya cewek" ucap rere.

"good.. ngk kok mash pdkt, lo deketin aja gpp" ucap ben.

"serius kak?" rere senyum

"yapzzz. Lo cantik gini, pasti rendra suka kok." Bisik ben sambil cium aroma bau rere.

"hmm.. tapi gimana caranya kak" ucap rere.

"serahin ke gue, jangan panggl gue ben kalau gak bisa hehe" ucap ben membanggakan dirinya,

"oh ia, lo pernah ML gak, selain BJ?" ucap ben.

"nggh itu. Itu" rere gugup.

"jangan gugup gitu, gue tau lo kok, dari situs xxx cewek SMP suka BJ, rahasia lo aman kok di sekolah ini. Kalau bocorin lo bisa jadi perek di sni" bisik ben.

"iah kak,,, " rere nunduk.

"jadi udah pernah ML ?" di dongakkan kepala rere.

"udah kak... " jawab rere

"nahh, gue kasih nih rencananya,, " bisik rendra sambil kasih tau rencananya

"tapii kak ben, itu kalau ketauan gimana?" ucap rere

"selow.. temen-temen gue bakal amanin." Ucap ben.

"hmm ia kak.. kapan kira-kira" ucap rere.

"2 minggu lagi, jadi kalau rencana kita berhasil, lo dapet rendra, gue dapaet calon ceweknya rendra yaitu vivi, hehe" ucapnya nyegir.

" jadi lo, deketin dan buat panasin vivi si calon ceweknya rendra ok" sambungnya

"iaah kak... " rere pun nurut.


***

" lo mau BJ gue gak?" di elusnya pipi rere.

"lagi gak mood kak.." ucap rere.

"ouhh.. yaa udah. Gpp. Gue liatin foto lo aja lagi BJ ah" ucap ben berjalan keluar.

"kak.. ia aaku mau, pls hapus foto di situs xxxx" ucap rere ketakutan.

"ohh gampang..tapi sepong dlu.." ucap ben.

"tapi janji dulu hapusin dari situs xxx" ucap rere.

"okk... " ben mendekati rere.

( tak lama ben pun membuka celananya, dan rere pun segera blow job kontol ben, di keluarin semua kelihaian rere blow job. )

"uhhh.. anjingg enak bangett" di elusnya rambut rere.

"slrrruuuppppssssss" rere masih keluar masukin kontol ben di mulutnya.

"uhh... kak laama banget keluarnya udah pegel mulut aku" ucap rere.

"hehee.. pake memek lo aja gimana?" ucap rendra.

"uhmm tapi" ucap rere.

"lo juga horny kan, bayangin aja kontol gue yang tahan lama ini keluar masuk di memek lo," bisik ben.

"uhmmm" rere masih ragu.

( ben pun yang sudah nafsu membaringkan tubuh rere di meja, di bukanya baju dan bra nya. Dengan rakus dan menjilati toket rere, setelah puas di tariknya cd rere dan mulut ben melahap memeknya rere. Rere pun hanya bisa mendesah, menikmati perlakuan ben.. )

"uhh viivi,, bentar lagi lo milik gue ya" ucap ben sambil menggesekan kontol ke memek rere.

"ngghh kak.." rere mendesah,

"vviii aahhh.. bleessshhh" ben memasukan kontolnya dan menganggap rere adalah vivi.

(rendra pun dengan semangat genjot rere, dan 15 menitan menggenjot. Ben mengguba posisi rere agak menungging dan kembali di hujamkan kembali kontol ben..)

"kreeeeek.. oi benn lama banget.." seorang temannya membuka pintu,

"aaahhhh.." teriak rere kaget yang masih d genjot.

"ah tai.. keluar dulu.. nanggung." Ucap ben,,

"hahha ok"..

( ben terus menggenjot cepat )

"aaahhhh.. ploppp,,," di cabutnya kontol ben..

"Sfx * croottttt croottttt" di semburnya wajah rere..

(rere pun yang terduduk dengan muka penuh sperma, ben pun langsung keluar kelas meninggalkan rere.)

"ngghhh" rere memaikan memeknya karena tanggung dikit lagi klimaks.

"aaahhh." Lenguh rere saat klimaks dan terlentang di lantai..


***

"gila lo bisa ngentotin dia, ahha pake apaan?" ucap salah satu temannya.

"pakai ini" ben menunjukan foto-foto rere sedang blow job.

"wahh gilaa. Lo dapet darmana?" ucap temannya.

"dari mantan dia.. dan gue bilang ini udah kesebar di situs xxx, dan gue mau hapus. Dia suruh bantuin gue dan gitu deh.. haha" ucap ben bangga.

"cakep-cakep bodoh yee hahaa" ucap temannya

"( hehee,, gue simpen aja fotonya, mayan buat ngurut kontol") ucap ben dalam hati.

( sudah memasuki hari minggu, tante nia dan vivi segera ke RS memasang spiral untuk KB, dan hari pun berlalu, vivi melihat kedekatan rere semakin menjadi-jadi. Dan kini sudah memasuki 1 minggu lebih, tingkah rere semakin centil, membuat vivi dalam 1 minggu ini cuekin rendra karena masalah ini. )


***

(malam hari, kamar vivi )

"vii.. tok tok.." ucap rendra

"orangnya tidurr..." jawab vivi

"kok tidur jawab.." ucap ben..

"kok kamu gini sih,, kenapa?" ucap rendra sambil elus rambt vivi yang membelakanginya.

"tau tanya aja sendiri." ucap vivi bรชte.

"hmm pasti rere ya,," ucap ben.

"tuh tau.." ucap vivi

"kan aku udah bilang, dia yang kegenitan. Aku tanngepin biasa aja, tapi makin kayak gitu, plis percaya vi" di peluknya tubuh vivi.

"iaahh.. dah ah mau tidur." Ucap vivi yang sangat bad mood.

"iaahh met tidur" rendra menarik nafas dan keluar kamar.

"hmmm harusnya gak kayak gini ya, bisa di omongin baik-baik" ucap vivi dalam hati.

"besok deh minta bantuan reni hmm." Sambungnya

( rendra pun melihat cukup lama vivi yang tiduran membelakangi dia ).

"harus gue berbuat apa? " ucap rendra sambil tutup pintu kamar vivi.


***

( ke esokan harinya )

" reniii.." panggil vivi sambil di tariknya tangan reni ke depan teras

"ih ada apaan sih, buru-buru banget.". ucap reni.

"gue dapet feeling kenapa rere kecentilan sama rendra" vivi dengan muka serius,

" kenapaa?" ucap reni bingung.

"ini pasti ada hubunganya sama ben" ucap vivi.

"lohh kok gitu?" reni makin bingung.

"iaah persaaan gue aja gitu, lo liat aja masa tiap hari kecentilan terus, ada yang janggal gak sih." Ucap vivi.

"hmmm ya sih, di pikir-pikir buat bikin cemburu dan lo marahan sama rendra" ucap reni.

"iapp.. itu yang gue pikirin, lagian aneh juga kenapa dia centil gitu pas gue liatin dia sama rendra" lanjut vivi.

" terus lo mau apa?" ucap reni.

"hmmmm.. lo pulang sekolah bantuin gue cegat si rere" ucap vivi serius.

"heee lo mau apa?" mau tanya aja kok.

( reni pun siap membantu untuk menemui rere pas pulang sekolah, bell pulang sekolah reni dan vivi pun segera mencari rere setelah minta sudah izin pulang bareng reni ke rendra. Cukup lama mencari ketemulah rere yang lagi ngobrol yang di ketahui teman-teman ben sambil kasih sesuatu )

"renn,, tuh rere.. mau ke lorong " ucap vivi seger bergegas.

"yukk" rere mengikuti vivi..

( vivi pun mencegat rere di lorong yang lumayan sepi, karena ini lorong ke kelas belakang, )

BERSAMBUNG

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com