( ben pun masih asik bermain di payudara viivi, dan tak lama tubuh vivi mengejang hebatt )
"wahh enak ya.. tuh keluarr haha.." di tatapnya muka vivi saat klimaks.
"gimana rasanya ha?", kembali di olesan kontol ben ke muka vivi.
"haha kalau gini lo kayak pecun kampung vi.." bisiknya ben
"ngggghhh ngghhhh.. " di tatapnya tajam muka ben.
"kenapa marah? Jangan dulu donk, gue masih asik sama toket sama memek lo,, kita main sampai nih sekolah sepi.." di lumatnya bibir vivi.
"(aws lo ben.. gue lepas gue bakal bkin perhitungan)" ucap vivi dalam hati dengan kesal,
***
" eh.. si vivi kemana?" ucap rendra
" tadi sih katanya ke belakang, kakinya sakit katanya" ucap reni.
"ouhh.. dari tadi.. ?" ucap rendra
" iahh.." jawab reni singkat.
"eh ngomong-ngomong daritadi si ben gak keliatan ya?" ucap raka.
"wahh ia bener.. masa gak dateng." Lanjut indra.
( teringat kembali ucapan ben saat itu )
"( ben , vivi, ben , vivi anjrittt jangan-jangan)" rendra pun panic langsung bangun dan bejalan ke belakang.
"oii renn kemana?" teriak jerry.
"cari vivii.... Perasaan gue gak enak.. " rendra pun bergegas.
"heee tumben si rendra ngomong gitu.. " ucap reni.
"ih yah.. yukk ikutin.." ucap jerry
( jerry dkk pun ikuti rendra.. karena pensaran )
***
"aahh taii kenapa baru inget sekarang, ben kan selalu terbobsesi sama si vivi dari pertama masuk, vii,, dimana lo.. " ucap rendra menelusuri lorong
" jangan sampe si ben nekad, ahh goblog banget gue.. kenapa harus keingetan sekarang.." rendra menyalahkan dirinya sendiri,
"Liatt. Ben..? liat ben?? Liat ben?" tanya rendra ke semua orang yang di lorong.
"liat ben gak?" tanya rendra lagi siswa yang lagi bercumbu di tangga.
"cpetaan liat kagak.." bentak rendra..
"di di di atasss.. " jawab siswa yang sedang bercumbu di pergokin rendra.
"sendiri??" tanya rendra lagi.
"sendiri apa ber 2 tai,,, jawab." Nada rendra meninggi.
"ia ber2 sama cewek.. tapi lo gak bakal laporin kita kan.." tanaya siswa itu ketakutan
"thx.. " di tepuknya bahunya.
" vii... tunggu gue.. " rendra pun berlari naik tangga
***
" uh vi,,, gue gak tahan.. gue entot ya.." ucap ben sambil kangkangin vivi..
"haha.. lo juga bakal keenkan kok.." di tempelkannya kepala kontol ben..
"awh. Masih perawan toh,, manteb banget nih.." palkon ben mulai masuk ke memek vivi,
"beeennn... dimana lo..." teriak rendra..
"beennn...." Teriaknya lagi.
"ahh tai.. si rendra ganggu aja... " ucap ben kesal sambil acak-acak rambut.
"nggghhh..ngghh.. ( itu rendra... )" vivi mmebrontak lagi,,
" diaaaammm... bodo amatt... gue nanggung." Ben mulai menekan lagi.
"beennn....... Ngapain lo.." ucap rendra ngos-ngosan.
"wah... ada lo ren, gpp .. lagi ngentot.. lo cari siapa?" ucap ben.
" gue cari vivi" ucap ben menarik nafas
"ouhh gue gak liat, tadi sih ada di bawah
"itu vvi kan ben??" ucap rendra
"hehe...ketauan deh.. lo mau gantian? Tunggu gue crotin dulu baru lo deh" ucap ben cengengesan.
"taiii loo... anjingg.. " di tariknya baju benn
( kontol ben terlepas yang palkonya doank masuk. )
***
"lepasin gua... renn.." ucapnya kesal.
"lo berani banget mau entot vivi" ucap rendra tinggi
"kenapa.. lo gak suka kan sama dia? Kenapa lo marah ha?? Gue dah entot vivi perawan udah gue ambil hahaha" ucap ben teriak,,
"bangsaat.. bugggggg..." di pukulnya wajah ben,
"hee.. he.. lo kenapa marah sama gue? Lo bisa nikmatin vivi bareng gue disni ren.. jangan munafik" ucap ben yang bibirnya berdarah.
"gue gak mau vivi di nodain model kayak lo.. " di pukulnya kembali sambapi ben pingsan..
***
"huu huu... " nafas rendra putus-putus,
( rendra pun mendekati tubuh vivi yang masih terikat.)
"vii lo gpp?" rendra liat payudara dan memek vivi terliaht jelas..
"ngggh nggh.." vivi berontak.
( rendra pun bangunin vivi, dan menurun bagian gaun yang di singkapnya.)
"( vivi udah di entot ben, benerkah?)" tanya rendra dalam hati.
"( kalau bener gue aja sekalian entot vivi ya)" entah setan apa yang masukin ke rendra
"nggghhhhh,,,,( plsh jgan ren )" rendra meremas kedua payudara vivi dari bekalang..
"vii.. kecewa gue lo dah gak perawan.." bisiknya.. sambil meremas perlahan sambil hidungnya menghendus tengguk vivi.
"nggghghh... ( gue belom di perawanin renn.)" gumam vivi..
"uhmm.. " di pilinya puting vivi sambil lehernya di ciumin..
"ngghhh... ( ren gue pasrah kalau lo yang giniin)" ucap vivi sambil tutup mata..
( di balikanya tubuh vivi menghadap kearah rendra, vivi terpejam pasrah.)
"vi... " di copotnya ball gag di mulutnya..
( di pegangnya ke 2 payudara vivi sambil remas pelan, bibir rendra mendekati bibi vivi yang terpejam )
***
"duarrrr... Duarrr.... Duarrr.... " suara kembang apii..
( vivi pun langsung buka mata, dan menatap rendra yang menatap dirinya juga.. )
"(aaagghhh gak boleh.. )" rendra geleng-geleng.
( lama menatap pikiran rendra pun kembali normal, rendra pun mencopot handcuff vivi, dan membelakangi dirinya. )
"cepet benerin gaun lo.. " ucap rendra menenangkan diri
( tak ada jawaban vivi pun benerin gaunya, dan memakai cd yang di lepas ben. )
" udah.." ucap vivi nunduk
" ayo turun." Rendra tarik tangan vivi ssambil liat ben yang mengerang kesakitan.
( rendra pun memegang erat tangan vivi sampai lantai bawah. )
***
"vivii.. renn... " teriak reniii..
"kalian gpp?" ucap jerry,
"ngggk.. kok.." ucap vivi berusaha senyum.
"dia mau di perkosa si ben.. tapi gue telat dia udahh..." ucap rendra lesu..
"gue belom di perawanin... ren.. jgan percaya ucapan ben" bentak vivi..
"dia cuman masukin dikit, terus lo dateng." Ucap vivi nunduk.
"cup-cup vii,,, harusnya gue bareng lo.." di peluknya reni..
"gue gpp kok. Reni beneran." Jawab vivi senyum
( rendra terduduk lesu, memikirkan kejadian tadi.. )
***
" haha.. ciee. Udah mulai suka sama vivi ya ren.." ucap indra
"apaan sih.. " rendra jutek.
"ituu lo bela-belain cari vivi.. " ucap raka.
"entahlah... gue dah siap cari cewek lagi gak." Ucapnya sambil liatin vivi dari bekalng
"cari cewek bukan buat ngentot aj makanya, tuh si vivi aj ren.. tapi jangan buat lo entot, lo sayang sepenuh hati.." ucap jerry.
"au ah.. gue pusing.. hmm. Dah yuk balik.. dah pada selesai tuh." Ucap rendra alihkan perhatian.
"yaahh payahhh" ucap raka..
"bubar-bubar.." lanjut indra.
( acara pun selesai jam 10 malam, vivi dan rendra pun pulang, teman-temannya juga bersikap tak terjadi apa-apa termasuk rendra. Dan tak menyangka ben melalukan se nekat ini. )
***
( mobil )
"hmm vi.." ucap rendra ragu.
"ya" ucap vivi
"ssorry yang tadi ya.." rendra ragu.
"yang mana.. " vivi pura-pura.
"yang tadi.. masa lo lupa." Jawabnya agak bête.
"gue cuman inget pas ada kembang api, lo tatap gue, dan lepasin gue" jawabnya senyum manis ke rendra.
"heee? Ta tapi.. hmm ya udah.." ucapnya terputus langsung salah tingkah liat wajah vivi.
"( gue masih inget kok, lo yang hampir gituin gue. )" gumamnya dalam hati sambil wjahnya nunduk.
"( kenapa si vivi bersikap gitu ya, apa gue sekarang suka sama dia?)" gumam rendra sambil melirik kearah vivi.
(rendra dan vivi pun akhirnya sampai di rumah, keduanya bersikap santai tak seperti terjadi apa-apa. Bersikap seadanya dan bersamaan masuk ke kamar masing, menutup pintu bersamaan dan bersandar di pintu, keduanya bersamaan memikirkan kejadian tadi )
***
"( kalau tadi lo ambil perawan gue, gue seneng lo yang ambil bukan orang lain yang gue gak suka.. tapi gue lebih seneng lo gak ambil perawan gue.)" gumamnya dalam hati
"ihh kok gue mikirin si rendra, apa gue suka ya sama dia.. hmm" ucap vivi dengan hati berdebar. Mukanya memerah
"( huh.. kalau ucapan vivi bener, dan khilaf gue entot, gue yang ambil virginya, tapi dia bakal nyesel kayaknya, tapi apa mungkin dia suka gue? Mau sama gue? Tapi kyknya sih mau..)" gumam rendra, guling-guling di tempat tidur.
"apa bener ucapan jerry, gue suka sama si vivi?hmmm" diikuti tarikan nafas panjangnya.
***
( kamar tante dan om )
"hihi.. pa liat gak sikap rendra, kayak salting gitu liat vivi.." ucap tante nia.
"hmm iahma.. kenapa?" ucap om hen.
" kita ajak liburan yuk meraka ber 2" ucap tante nia.
"kemana ma?" jawab ampusias om hen.
"ke pantai.. sewa vila yang 2 kamar aja." Ucap tante nia.
"terus?" om hen pensaran.
"yah nanti kita tempatin mereka 1 ranjang, pa" tante nia senyum
"teruss?"
"hmm ih intinya mama bikin rendra gituin vivi..." jawabnya senyum
"hee serius?" om hen bengong
" hu,uh.. mama yakin bisa.. hihi.. " jawab semangat tante nia
"mama apain?" tanya serius om hen
"hihih.. kasih obat perangsang ke rendra" jawab tante nia
"hee serius??? Kenapa gak ke si vivi ma?" om hen protes
"ih.. kalau rendra nafsu, mau gak mau kan vivi bakal pasrah lawan rendra, kalau udah gituan. Mama hasut vivi biar rendra jadi cowoknya vivi.. kalau vivi kayknya bisa nahan nafsunya deh gak bakal rendra bertindak pa " ucap tante nia
"wahh... iah yah.. kalau nungguin bakal lama ya ma.. tumben mama pinter" om hen tertawa.
"hmm 2 minggu lagi kan liburan sekolah, bisa gak pa?" tante nia cukup lama mikir.
"ok papa bisa-bisain kok" jawabnya yakin,
***
( om hen dan tante nia pun kasih tau rencana liburannya ke vivid an rendra, mereka pun setuju, 3 hari 2 malam. Vivi pun bersikap seperti biasa begitu rendra. Waktu pun berlalu dan sampailah di hari yang di tentuin, mereka ber empat berangkat pagi hari, karena biar tidak terlalu siang sampai di pantai and mereka naik pesawat ke suatu daerah yang pantainya masih jernih dan belum banyak wisatawan belum datang. Walau cukup lama perjalanan di tempuh untuk menuju lokasi pantai itu. )