" tok tok tok.. den ini bibi" ketok bi inah.
"iah.. bi... gimana udah ada?" ucap rendra sambil buka pintu.
"anu den... ketauan sama ibu.. di tunggu di ruang tengah sama ibu" ucap bi inah nunduk
"kok bisa.. ah bibi maah.. ya udah.. nanti rendra ke bawah" ucapnya
"iah den." Bi inah pun kebawah.
" mampus dah.. mama bisa marah besar nih.. kalau gue udah gituin vivi.. hmm" ucap panik rendra dalam hati.
( tak lama rendra pun turun ke bawah, melihat tante nia duduk bersila sambil memegang test pack)
"hmm.. " rendra duduk di depan tante nia.
"renn.. ini buat siapa?" di lemparnya test pack.
"ittuu anu mah.. buattt pelajaran biologi.." ucap rendra sekenanya.
"dah lah jujur aja. Ini buat cewek kamu kan si angel? Dia hamil?" nada tante nia meninggi.
"Bukan.. rendra dah putus sama dia pas masuk naik kelas 2" jelas rendra.
"terus ini buat siapa? Siapa yang kamu hamilin renn?" tanya tante nia kini tegas.
" buat vivi ma..." ucap rendra singkat
"haaaaaaa? Tante nia kaget.
"hooooo? " non vivi hamil??" bi nah mendengar pembicaraan langsung tutup mulut.
" sejak kamu gituin vivi? Kok bisa?" nada tante nia mulai mereda.
"itu pas waktu kemarin kejebak di pulau, " jawabnya berusaha gak tegang
"pasti kamu yang perkosa.." mata tante nia tajam.
"ngak kok... sama-sama mau.." ucap rendra tarik nafas.
"kamu keluarin di dalem?" ucap tante nia ragu,
"iah ma.. kebablsan.." ucapnya risih.
"kamu yakin vivi hamil?" ucapnya masih curiga.
"iahh.. tengah malam, muntah-muntah" jelas rendra.
"kamu tunggu sini, mama mau liat vivi.. jangan kemana-kemana" tante nia pun langsung ke kamar vivi.
"aneh.. kenapa si mama tiba-tiba berhenti marahnya?" tatapan bingung rendra
"tapii duh gimana beneran hamill.. aahhh" rendra pun panic..
( tante nia pun segera ke kamar vivi untuk memastikan )
***
"tok.. tokkviiiii.... Kamu di dalam?" ucap tante nia.
"ia tante masuk aja.." ucap vivi yang tiduran..
"kamu kenapa?" tante nia mendekati.
"masuk angin kyknya tante.. hehe" ucapnya
"badan kamu panas, kata rendra kamu muntah-muntah ya?" tante nia kwahtir.
"iah tante, tapi udah mendingan kok ehhee" wajah vivi agak pucat.
"vivi jujur sama tante... kamu udah kikuk-kikuk kan sama rendra?" ucapnya sambil genggam tangan vivi.
"itu.. ituu... maaf tante.. " vivi nunduk.
"rendra paksa kamu ya?" senyum tante nia.
"ngk kok.. tante.. vivi lakuin gak ada paksaan tante maaf tante." Vivi nunduk.
" kamu sayang sama rendra? Kok bisa kamu yakin?" tanya tante nia.
"hmm iahh. Rendra dah janji kok bakal berubah.. " ucap vivi
"ya ampun vi.. berubah gimana?" tante nia bingung.
" iaa rendra sifatnya lebih kalem gitu tante, tapi kyknya ssh hmm" ucap vivi.
"hmm butuh waktu yang lama vi, kamu yakin bisa vi?" tante nia heran.
"yakin tante.. hehe.." ucapnya senyum
"tante juga, berharap punya menantu kayak kamu." Senyum tante nia sambil elus rambt vivi.
"tante gak marah? Hmm " vivi bingung.
"hehhee kan awal kamu disini buat rendra berubah.. tante udah liat sebagainnya vi." Ucapnya menjelaskan, vivi pun bingung.
( satu langka tante nia berhasil, terkadang biarkan cinta tumbuh alami jangan terlalu ikut campur dalam memupuk cinta. )
"nih vi, air pipis kamu taruh dikit yah kesini, tante kwatir aja kamu hamil" ucap tante
"hee hamil? Hmm tapi vivi lom siap." Vivi ikutan panik.
"makanyaa kamu pipis nanti kasih tau tante.. gih.." pinta tante nia, vivi pun ke kamar mandi.
"hmm ia tante" vivi pun ke kamar mandi.
( vivi pun tak lama keluar dan memberikan testpack ke tante nia )
" gimana hasilnya tante?( semoga gak hamill tuhan... belom siaap)" vivi resah.
"negative, tuh garisnya 1, bearti kamu gak hamil hehe. " ucap tante nia agak senang.
"fiuhhh, baguslah.. hmm" vivi bernafas lega.
"tapi kok kamu bisa mual-mual gitu?" ucap tante nia heran..
"gak tau tante, masuk angin kayknya pas kejebak di pulau hmm" ucapnya
"hmm.. ya udah, tante mohon jangan sampai kamu bablsan terus hamil ya.. belum waktunya, nanti apa kata orang, masih sekolah udah hamil, dan ingatin rendra, kayaknya dia cuman dengar kamu aj deh" ucap tante nia.
"iah tante,, vivi udah bilangin kok, dia harus berubah dulu baru boleh sentuh vivi lagi, " ucap vivi senyum
"bagus, teruss dia nya?" lanjut tante nia.
"dia udah janji kok tante, " ucap vivi yakin..
"yaudah.. tante keluar dulu ya,, eh ia.. enakan vibrator apa yang asli?" bisik tante nia.
"ihh apaan sih tante.." muka vivi memerah.
"hihihi..." ketawanya sambil menuju keluar, vivi pun kembali beristirahat.
( tante nia pun dengan persaaan senang keluar kamar vivi kembali menuju ruang tamu )
***
( ruang tamu )
"gimanaaa... ma vivi beneran?" ucap rendra pensaran,
"tanya aj sendiri.. kamu harus tanggung jawab tuh" tante nia kerjain rendra.
"maa.. rendra belum siap.. duh.." ucapnya garuk-garuk kepala.
"makanyaa, kamu berusaha berubah.. vivi bilang ke mama.. km gak boleh sentuh dia sebelum sifat-sifat jelek kamu mulai di ubah, termasuk ucapan tuh" nasehat tante nia.
"iah ma... tapi gmna.. rendra belum siap.." ucap rendra panic,
"ya udah bilang ke vivi.. kamu udah pacaran kan ke vivi?" tanya tante nia
"hmm ituuu. Kayaknya sih , " ucapnya ragu
"panggilananya jangan kayak panggil gue dan elo lagi donk.. yang lebih halus gitu, misalnya panggilannya mama papa gitu?" ledek tante nia agak senyum.
"ih mama ah, belum siap... mama.." rendra duduk sambil usap rambutnya sendiri.
"siap gak siap kamu harus siap, dah kamu temuin vivi, inget pesan mama. Ucapan kamu jangan gue elo lagi." Tante nia masuk ke kamarnya.
"iaahh... semoga" rendra pun tarik nafas dan menuju kamar vivi.
( rendra pun melangkah ke kamar vivi, persaan campur aduk.)
***
"vii...tok tok". Ucap rendra pelan.
"iaa masuk aja." Jawab vivi sambil tiduran.
"gimana ke adaan lo. Eh mkasnya kamu.?" rendra duduk samping vivi.
"udah mendingan.. ih kenapa lo sok manis banget pake kamu haha" vivi tertawa.
"kenapa, gak cocok?" ucap rendra.
"kagak bangett.. wkwkwk " ketawa terbahak-bahak.
"ahh tau bรชte.. " rendra pun menemai vivi di sampingnya.
"ih maaf, tapi beneran gak ccok.. haha" vivi masih tertawa kecil.
"ia.. gue pikir kan kita dah jadian, masa panggilan gitu.. aku kamu aj deh.." pinta rendra.
" hmm sterah kamu" ucap vivi sambil malu-malu.
"hehe.. ok deh.. tapi di sekolah jangan sampe tau ya kita jadian." Ucap rendra
"kenapa? Ada selingkuhan ya di sekolahan?" tatap vivi tajam.
"aahh plsss.. ya ya.. percaya deh" ucap rendra.
"gak ah.. kata mau berubah.." vivi berbaring sambil membelakangi rendra.
"yahh ambekan ah..huuu" di maininya rambut vivi.
"au gelap." Jawab vivi jutek.
"haha.. makin gemesin km kalau marah" di peluknya dari bekalang.
( vivi pun tak berontak, dan pura-pura tidur..)
"yahh di tinggal tidur.." di liatnya wajah vivi.
( rendra pun peluk vivi dari belakang dan elus-elus perutnya..)
"apa gue siap jadi ayah ya vii".. ucap rendra pelan.
"ihhhh siapa yang hamil?" vivi langsung berbalik.
"heee.. " rendra kaget.
"ren.. lo hamilin anak orang?" ucap vivi
"iaahh gue hamilin anak orang.." jawabnya santai.
"siapa? Ihh... parahh ihh " nada vivi marah dan berbalik membelakangi rendra.
"namanyaa vivi.. gue hamilin pas di pulau yang sepi" bisiknya sambil peluk..
"hmm. Aku gak hamil.. kata siapa hamil?" vvi menengok ke rendra.
"heeee?" rendra kaget.
"kata mama.. kamu hamil?" ucapnya bingung.
"tante nia? Ihh gak kok.. aku gak hamil.. beneran.." ucapnya manyun.
"huffttt... syyukurlah,, aku lom siap jadi papa haha" ucapnya senang.
"hmm sama hehe.. lom siap juga" ucap vivi senyum
( di ciumnya bibir vivi pelann, dan berpelukan berhadapan, pelukan sangat erat tanpa suara apa pun )
***
"cocok yah buu rendra sama vivi.." ucap bi inah menintip.
"ia donk..siapa dulu yang pilih.." ucap tante nia.
"tapi beneran non vivi hamil bu?" bi inah penasaran.
"gk lah.. haha jangan hamil dlu.. kasian rendra masih sekolah"
"dah jangan ganggu ah bi.." ajak tante nia ke bawah"
( rendra dan vivi pun ternyata tertidur, hembusan ac dan suasana hangat di pelukannya terasa sangat nyaman. Mereka pun tertidur sampai sore, vivi meninggalakn rendra yang masih tertidur untuk mandi. Dan selesai mandi rendra tak ada di tempat tidurnya, jam menunjukan untuk makan malam. tapi vivi tidak nafsu makan. )
"kreeeekk.. " suara pintu kamar vivi terbuka.
"aku bawain sup kentang, mama yang masak ini vi" ucap rendra tanpa izin langsung ke vivi yang menonton tv.
"ihh kyk anak kecil di bawain. " ucapnya gemes.
"dah jangan bawel.. makan dulu.. besok udah sekolah.. masa sakit sih" ucapnya
"hmm taro aja.. gak nafsu " vivi menolak.
"aaaaaaa... gak mau tau.. yang penting makan ah" di suapinya vivi.
"aaahmm".. vivi pun menanggapi suapan rendra.
"enakaan.. " ucapnya
***
( kamar )
"paapaa....." teriak tante nia..
"kenapa.. seneng banget.. " di peluk erat tante nia.
"mama punya kabar gembira" ucap tante nia.
"apaa ma?"
"rencana kita berhasiilll... walau gagal sih, tapi intinya berhasilll haha" jelas tante nia
"kok bisaa emang kenapa?" om hen bingung.
"rendra sama vivi udah kikuk-kikuk.." tante nia nyengir.
"seriuss?? Dimana?" tanya om hen ambisius.
"hihi... pas mereka kejebak di pulau.. " tante nia menjelaskan.
"wahh.. bagus donk.. rendra udah suka.." om hen menghela nafas.
"gak sia-sia pilihan papa ya" ucapnya geer.
"ihh.. pede banget.. oh ia pa.." minggu mama mau antar vivi ke temen mama, mau pasang spiral, " ucap tante nia.. sambil sisir rambut.
"emang kenapa vivi?" tante hen kunci pintu.
"iahh mama gak mau vivi hamil dulu, siapa tau rendra khilaf, mendingan mama cegah, kita tunggu mereka lulus kuliah, baru kita nikahin hehe gimana?" ucap tante nia.
"tapi.. gak kelamaan? " ucap om ben.
"papa mikir juga donk andri masa di langkahin adiknya?" ucap tante nia
"hmm.. ia ya rendra lulus, andri udah kelar yah kuliahnya. Bakal pulang ke indo apa betah disana ya ma.." om hen menghela nafas ingat anak pertamanya.
"yah.. mama pengenya dia disni cari orang sini aja.. kangen tau" ucap tante nia ,
"hmm ia.. papa bakal kenalin sama ank bos papa deh, siapa tau jodoh" ucap om hen
"ih papa mah, jodoh-jodhin terus, cukup rendra aja.." tante nia menolak.
"hmm ia deh.. tunggu dia balik kesini aja." Om hen tiduran.
"iah.. main bentar yuk pa" ajak tante nia sambil matiin lampu
"yukk"...
( vivi pun menghabiskan sup kentangnya dengan lahap, rendra telah selesai kembali keluar kamar, dan membawakan obat. Hari ini rendra berusaha menjadi dirinya lebih baik di mata vivi, berat tapi harus di lakukan dan menahan nafsu ke vivi, malam ini vivi beristirahat full dan om tante bermain kuda-kudaan.)
***
( hari ini pertama masuk sekolah, dan sekarang vivi, rendra sudah kelas 12. Pagi ini wajah vivi sudah lumayan segar, mereka pun berangkat dan bersikap tak seperti orang pacaran. Kali ini kelas mereka di lantai paling atas, karena di pakai anak-anak baru. )
" vivi..." lambai reni..
"haaii" vivi juga melambaikan tangan.
"kok lo iteman vi.." tanya reni.
"hmm abis kebanyakn main di pantai x hehe" jawabnya sekeannya.
"gimana lo sama rendra?" godanya.
"hmm.. apaan gk ada apa-apa." Ucapnya agak malu.
"aahh yang benerr... masa sama tmn sendiri pelit.." reni manyun,
"hmm hehe.. iah gue udah suka si rendra" jawabnya malu tanpa bilang sebenernya.
"terus-terus rendra?" tanyanya pensaran.
"tanya sendiri ajah" vivi berjalan ke kelas.
"aahh gak mau ah.. males ke dia". Ucapnya bรชte.
( banyak anak baru, vivi kwahtir dengan sikapnya rendra. Di lihatnya dari lantai atas, masih godain anak baru terutama cewek cakep bersama raka, indra, sama jerry. Walau vivi tau cuman iseng, tapi tetap aja merasa cemburu. )
***
"eh ren.. lo liat ben gak hari ini?" ucap jerry.
"bodo amat, udah keluar kali dari sekolah" ucap rendra.
" ya tapi dia juga teman kita ren,, berkat dia kan lo deket sama vivi ya gak?" ucap raka.
"hmm ya sih.. tapi masih kesel aj gitu, " ucap rendra.
"btw.. gimana lo suka si vivi gak?" ucap indra sambil ngupil
"hmm itu.. itu.. nanti aj liat hehe" ucap rendra jaga rahasia.
"menurut gue lo incar vivi deh, masa semenjak putus sama angel lo jomblo, karatan gak tuh senjata ahaha" ucap jerry
"hahaha... tai.. mentang-mentang bisa kapan aj minta pelumas ke reni jadi sombong eek" ucap rendra tertawa.
"hahaha.. lah beneran gue kasian aj sama tmn gue satu ini. Ganteng tapi jomblo, jangan-jangan homo lagi wkwk" ucap indra.
"sempaakk lo,, tai wkwkwk" mereka ber empat tertawa.
***
"woiii lo anak baru ya?" ucap rendra teriak liat anak baru ramput cepak.
"sayaa?" ucap anak baru ke takutan..
"ia tuyul siapa lagi..sini sini.." ucap rendra.
"iah kak.."
" lo bellin gue es donk 4, nih duitnya. Cepet.." ucap rendra iseng..
"iiaah kak" anak baru ketakutan.
"eheeemmm..." vivi berdiri di belakang ank itu sambil silangkan tangan,
"eh gak jadi deh.. sana.. makasih ya" ucap rendra manis, vivi pun ikut pergi.
"wkwkwkw kenapa lo ren.. di eheeem vivi" ucap jerry ketawa.
"ah tai.. gpp, kan efek taruhan mash berasa sampe sekarang, harus bersikap maniss " ucap rendra.
"ouh. Bener juga sih, menerut gue lo mendingan di segani karena bersikap sopan, daripada di segani karena takut sama lo" ucap raka.
"hmm.. tapi ssh .. gue udah coba" ucap rendra
"demi vivi ren.. haha" ucap jerry.
"iahh gue mau berubah demi dia, tapi ssh ya.. haha" geleng-geleng rendra.
"cieee ketauan deh.."
( rendra pun mau tak mau menceritakan tanpa harus cerita udah belah duren sama vivi, teman-teman rendra pun mendukung hubungan mereka, dan mendukung rendra menjadi pribadi yang baik. Tapi hal itu mustahil karena sangat sulit, rendra pun menepati janjinya tak menyentuh vivi. )
To be Continue.