๐ˆ๐ง๐ข ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ญ๐š๐ค๐๐ข๐ซ ๐๐š๐ซ๐ญ ๐Ÿ๐ŸŽ

 


**
( hari pun berlalu, hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan. Tak terasa sudah semester satu dan satu minggu terakhir sebelum UAS. Tapi selama hari-hari tersebut tak elak dari kerjaan rendra dan angel, di mulai dari kantong isi kecoa, hantu wc, kertas di temple di belakangnya, disuruh sebagai kacung, dan sampai durasinya berkurang sampai saat ini. )

"haii.. vi... " ucap randy di depan kelas pas pulang sekolah.

"hai kak.." senyumnya.

"pulang bareng gk?" sambil pegang erat tangan vivi saat rendra keluar melihat mereka berdua.

"iaa" jawabnya saat tau rendra d belakang dan biarin tanganya di tarik lembut randy.

" wahh.. ren.. makin ssh lo ngerjain si vivi, lengket banget." Ucap raka senggol pundak rendra.

"bodo amat, " matanya terus liatin rendra dan vivi menelusuri di lorong.

"helooo ayangg.." angel melambai-lambaikan tangan.

"ehh kamu.. hehe" rendra sedikit kaget.

" cepetan tuh dah mau di mulai latihan karate nya." Ucap angel.

( rendra sejak smp sudah eskul karate, tidak elaknya randy pun ikut hal yang sama. Di ujung taman vivi menunggu randy selesai latihan, begitu juga angel dengan mata tajam liatin vivi yang sedang baca buku.)

"yang,,, aku pulng duluan yah.. ada urusan.." ucap angel saat rendra selesai latihan.

"kok tiba-tiba?" tanya rendra heran.

"ia maaf buru-buru banget" di kecupnya bibir rendra.

***

"vi... ikut bentar ada yang mau di omongin." Di tariknya tangan vivi menuju kelas belakang.

"mau kemana?" tanya heran.

"bentar aj.." gengaman tanganya agak erat.

( vivi pun tak bisa tolak ajakan randy.)

"oi ren.. tuh si randy sama si vivi ke kelas belakang" ucap jerry yang juga ikut eksul karate

"terus kenapa? Mau ngentot kali mereka" ucapnya ketus.

"beuh.. lo mau rencana gagal mau keluarin vivi?, kalau mereka jadian. Bakal ssh lo bully dia" ucap jerry.

"(walau kejadian gitu, vivi bebas dari bully si rendra sama angel. Tapi gue ngerasa sikap rendra agak berubah dari tatapan matanya)" gumam jerry dalam hati.

"bodo ah.. " rendra sambil mengelap keringetnya.

"( gue bisa hasut, gue jga gak terima si vivi di rusak sama randy.)" ucap randy dalam hati

"dih bego... seriusan.. lo bakal ssh dan si vivi bakal merasa menang karena si randy bakal belain vvi.." hasutnya jerry.

"hmmm... tapi gue pergokin cuman ngobrol biasa.. bisa tengsin gue." Rendra mulai bimbang.

"gue yakin.. randy mau genjot si vivi tuh.." hasutnya jerry

"ok...yuk kesana.." ucapnya sambil selendangin handuk kecilnya.

"yuk"..

***

(kelas )

"hmmm ada apa kak? Hmm" persaanya tidak enak.

"mau ngomong bentar aj" randy sambil tutup pintu.

"hm... udah yuk sambil jalan pulang aja" vivi mulai resah randy dekat kearahnya.

"kak... kok diem.." arahnya semakin dekat, vivi pun mulai mundur sampai mentok ke meja guru.

"kak mau apaa.." perasaan vivi mulai panic, dan teringat mimpinya beberapa bulan yang lalu.

"kak.." vivi panic.

"bukkkk..." di rebahinya vivi di atas meja.

"kak ngapainn " vvi mulai berontak,tapi tenaganya kalah gede.

"dieemm.." di tariknya dasi dan di ikatnya ke mulut vivi.

"nggghh.." suaranya tertahan.

"vivi.. vivi... gue suka sama lo.... " di rentangkanya ke dua tanganya.

(vivi tak bisa bergerak kakinya terhan kaki randy begitu juga tananganya. )

"gue nafsu sama lo vi..." di ciumnya payudaranya yang masih terbungkus seragam secara lembut.

"lo masih perawan kan??" ciumanya semakin keatas kini di leher depan..

"km mau kan kasih ke kakak?" ucapnya menjadi halus manis.

"nanti km kasih, kita pacaran sayang.." di jilatnya leher vivi.

"ngggghhh... ngghh.." suara vivi

"km mau? kakak juga mau.." ucapnya semakin nafsu..

( bibir randy pun berusaha cium bibirnya, tetapi vivi berusaha menghindar. Usaha pun berhasil, merasa tak berhasil randy pun kembali ciumin buah dadanya.)


***

"brrraaakkkk......" suara pintu di tendang.

"wah wah..... lagi ada yang asik mesum... oh ternyta anak kampung lagi mesum.. sama ketua OSIS.. wah wah.." ucapnya rendra ketawa kecil
( randy yang kaget pun langsung lepasi gengamannya dan beridiri tegap.)

"apa urusannya sama lo?" ucap randy gak mau kalah.

"gak ada sih.. tapi yah gak tau malu aja ketua osis mesum." Ucapnya ketus.

"(lo juga sama rendraa. Sama angel haaaha)" ucap jerry dalam hati sambil ketawa kecil

"terus lo ada hubungan gitu sama vivi? Lo belom puas emang ambil angel dari gue haa??" ucap randy kesal.

"loh kok bawa-bawa angel, masa lalu itu broo... lo kan kalah taruhan ya angel milik gue sekarang.." jawab rendra santai.

"terus kenapa lo urusin anak kampung kyak vivi ha? Lo kan yang bully dia selama ini?" nada rendra semakin tinggi

"lo kan yang gak suka dia disini? Terus kenapa lo urusin gue sama dia?" lanjutnya.

"wah wah.. kok mikirnya panjang gitu?, gue kan cuman pergokin biar gak mesum di sekolah aja, di luar sekolah yah wajar aja.." ucapnya rendra

" lo nantangin gue ha??" nada randy teriak.

"loh... si anjing ssh banget di bilangin.." ucapnya datar.

"INI SEKOLAAAAHHHHH PUNYAAA BOKAAAPPP GUAAAAAAAAAAA..... GUAA GAK MAUUUUUUU SEKOLAH BOKAP GUE DI NODAI SAMA SAMPAH KAYAK SI VIVI NGERTI!" nada rendra teriak.

(tak terasa air mata vivi tertahan keluar dengar dari ucapan rendra dan randy yang masih anggap dia anak kampung, vivipun berjalan keluar )

"mau kemanaaa lo..." ucap randy sambil tarik rambutnya vivi sambil jatuh ke bawah.

"awh.." ucap vivi.

"diem disitu nanti gue masih ada urusan sama lo vi." Nada ancam randy.

( vivi hanya bisa menahan kesal )


***

"wahh ini sifat asli seorang ketua osis, pantesan aja angel gampang gue dapetin." Ucap rendra

"lo jangan bawa-bawa nama angel lagi..., lo nantangin gue ha??" nadanya masih emosional.

"mau taruhan lagi ??" tanya rendra

" ayo... duel sama gua.. gua menang lo gak ada urusannya sama vivi, gue kalah gue bakal jauhin dia ngerti dan anggap gue sama vivi gak kenal ok.. berani kagak?" tantang randy.

" gak takut... jumat pulang sekolah.. tengah lapangan di tonton semua siswa." Nadanya tegas.

"ok. Deal," ucapnya

"ren... kenapa lo belain vivi sampai gini?" ucap jerry.

"yah jerrr... kalau di ambil vivi, gue gak mainan buat bully orang.. boseen gak bahan kerjain gitu.. dia doing yang tahan gue kerjain.. seru kali.." ucapnya santai.
"cih.. ( gue bakal dapetin vivi ren.. gua gak bakal kalah kali ini )" gumam randy dalam hati.

" vi lo mendingan pulang gih.. " ucap jerry

(vivi pun perlahan keluar kelas, dan melirik wajah rendra )

" dan lo rendra sama randy, gak boleh ada urusan sama vivi sampai ketauan siapa yang duel win ok?" ucap jerry.

"ok".

"ok".

(di jawabnya serentak, vivi pun merasa senang karena tak langsung menyelamatkan bagian terpenting dari hidupya, bagi orang desa seperti vivi. Perawan adalah hal yang terpenting baginya. Vivi pun senang terharu dan vivi berniat hutang budi ke rendra, entah kapan di bayarnya. Randy, rendra dan jerry pun bubar dan pulang ke rumah )


***

(rumah)

( vivi pun yang belum ganti baju menunggu rendra pulang, dan akhirnya rendra pulang)

"ren tungguu.." vivi berlari kecil.

"apa?" nadanya datar.

"gue... guee.." ucapnya ragu

"apaan sih ah.." nadanya bรชte.

"guee mau bilang terima kasihh.... Udah bantuin tadi di sekolah, kalau gak ada lo perawan gue ilang sama randy." Ucapnya sambil di pegangnya tangan rendra.

"apaaan... terima kasihnya nanti aj, kalau gue menang lawan randy, kalau gue kalah? Lo bakal gitu deh" ucapnya sambil lepas tangan vivi.

"tapi lo harus menang.. gue mohon." Vivi halangin jalan rendra

"kenapa? Enak cuman di entot kali.." bisiknya

"uh,, perawan gue paling penting ren... gue mohon.." vivi dengan wajah lesu.

"ohhh masih perawan toh, gue kira udah ngak sama si randy. Haha" jawabnya sambil ninggalin vivi kekamar.

(persaan vivi pun tak tenang, ucapan rendra emang benar. Kalau randy menang mimpinya menjadi nyata, vivi pun kembali kemar )


***

(Kamar rendra )

"apa bener si vivi masih perawan?" gumamnya dalam hati.

"tapi bisa jadi sih, bocah kampung gitu mana ngerti soal gituan ya." Lanjutnya

"shitt kenapa jadi mikiran diaa"

"di liat-liat cakep sih.. hmm"

"ohhh ayoo ren,, kenapa lo mikirin diaa.." rendra menepak kepalanya.

***

( kamar vivi )

"ya tuhaan,, semoga rendra menang,, rela kalau di kerjain selamanya, asal perawanku ini gak hilang" vivi doa dalam hati

"gak mau hilang ke orang yang salah, " doanya.

" gue harap lo ren menang, gue berharap banget ke lo ren..." wajahnya kini lesu.

" tok tok tok.."

"viiii ini tante.." ucap pelan.

( vivi pun segera buka pintu)

"kenapa tante.." ucapnya pelan

" hihi.. tante punya hadiah buat kamu, nihh" di kasihnya sebuah kotak.

"apa tante.. buka aj.." bisiknya

( vivi pun membukanya perlahan )

"ini apa tante.." vivi bingung

"ini namanya egg vibrator, bosen kan main sama tangan terus" bisiknya genit.

"vivi gak ngerti tante" nadanya pelan


"ihh ini tinggal di masukin ke memek aja, terus pencet tombolnya deh" jelas singkat tante nia.

"tapi tante.. vivi gak perawan donk kalu di masukin hm" vivi agak ragu

"ngak kok.. ini kan kecil tau.. gak sampai selaput kamu deh.. tante jamin." Lanjutnya

"lain x aja tante hm.. vivi lagi gak mau gitu hmm lagi gak nafsu.." jelasnya

"ya iah gpp.. kalau mau nanti tante ajarin.. ya.. dah ya.. bye bye.. tante sama om mau kuda-kudaan dulu" lambaian tanganya keluar dari kamar vivi,

( vvi pun menerima pemberian tante nia, tapi vivi gak pensaran dengan alat itu. Vivi masih kepikiran untuk pertandingan karate rendra dan randy, kerana taruhannya adalah dirinnya. )


***

(kamar tante om )

( om dan tante berpelukan mesra sehabis tempur, kontolnya masih di dalam memek tante nia.)

"maa.. lom ada tanda-tanda rendra tertarik sama vivi?"

"hmm belum pa.. gimana ya caranya." Ucap tante nia.

"hmm.. oh ia rendra pindahin aja ke atas samping kamarnya, nanti papa bilangin alasanya renovasi kamarnya gimana?" ucap om hen.

"hmm bisa pa.. tapi rendra mau gak?"

"papa pikirin deh caranya, nanti.. yuk bobo sekarang"

( rencana selanjutnya untuk rendra di mulai oleh om dan tante )

( hari pun berlalu, dan hari ini hari terakhir sekolah sebelum uas. Pertandingan akan di mulai setelah pulang sekolah. Pagi ini persaan vivi semakin gak karuan, sikap santai rendra bikin vivi kwahtir rasanya tak mau sekolah hari ini. )


***

( sekolah )

"vii siniii ikut gue.." ajak reni ke wc wanita..

"lo berharap siapa yang menang?" bisiknya

" rendra hhee.." jawabnya ragu.

"cieeeee......" ledeknya reni.

"tapi seriusan kata jerry, lo mau di perkosa di kelas?" ucap reni sambung

"ih capek ah jelasinya, gue dah bilang kemarin-kemarin ke lo ren" nada bรชte vivi

"yahh.. gue sampe sekarang gak percaya ajaa si rendra duel buat lo, walau buat bully sih.." ucapnya sambil manyun.

"hmmm yah semoga, gue kan masih perawan.. ini bagian terpenting, ngebully gueasal gak dia perawan gue hilang gpp, tapi kalau randy menang terus perawan gue hilang gimana?" cerocosnya vivi.

"haaa? Serius lo masih perawan?" ucapnya kaget.

" iaahh beneran.. au ah" ucapnya bรชte.

"gue kira lo deket sama randy udah kikuk-kikukk.." jari telujuknya sambil di ketuk-ketuk,

"ih gak lah.. hmm. Dah yuk liat, dah rame tuh lapangan.." ajak vivi.

"cieeeeeeee" ledeknya reni

"au aahh..." di tarik tanganya reni ke lapangan.


***

( Lapangann )

( di lapang sedang di siapkan alas untuk bertanding, siswa dan guru pun ikut pensaran. Vivi dan reni pun berdiri di samping teman-temannya rendra karena di ajak reni. Tak lupa pasti ada angel. Tampang angel saat itu sangat jutek apa lagi lihat vivi, tatapan tak seperti biasanya karena tahu rendra bertanding untuk vivi. Tatapnya seolah ingin menerkam vivi.)

"renii.. emang dulu bener si angel bahan taruhan juga?" bisik vivi

"iahh mash SMP kelas 3 kata jerry, main basket atau apalah intinya di jadi taruhan gitu... dulu randy pacarnya angel, tapi udah di rebut sama rendra" bisiknya reni
"ouhh.. sampai kapan?" tanya vivi

"apanya?"

"efek taruhannya "

" sampai bosen... " jawab reni.

" seriusan?" vivi pensaran,

"iaaah,,, buktinya awet kan si angel sama rendra." Jawab reni serius

( vivi pun kepikiran kalau rendra kalah, tak lama muncul rendra dan randy memakai pakian karate memasuki arena, siswa pun bersorak ada yang mendukun randy dan rendra tanpa mengetahui sebab utama. Sikap angel pun panik, saat mereka berdua siap-siap. )

"3.....2... 1..... go" juri nya adalah guru karate itu sendiri,

( pertandingan pun di mulai, masing-masing mengeluarkan jurusnya, gak ngerti apa namnya haha... rendra dan randy tidak memakai pengaman kepala atau pun badan. Perturangan mereka seimbang, )

"ayoo... lagi tendangan lemah amat" ucap rendra panas-panasin randy

"diem lo" randy sudah terpancing

(rendra terus membuat randy panas, karena randy gampang emosian. Dan rendra memanfaatkannya saat terpojok, pertarungan semakin sengit, stamina keduanya sudah mulai abis. Randy yang penuh emosi karena hasutan rendra, tendangan serta pukulannya asal-asalan dan ini kesempatan rendra.)

"bugggggg...." Tendangan rendra mengenai kepala randy..

( randy pun langsung terjatuh..)

"aaahhh//" teriak angel sambil tutup mulut karena randy jatuh ketendang.

"ha.. haa.. ha.. gue menang." Nafasnya ngos-ngosan.

( randy pingsan, anggota medis pun segera sigap membawa tandu melihat keadaan randy. Sorak sorai pendukung rendra. Tapi angel tak senang melihat rendra menang, tatapnya sangat tajam ke vivi.)

"( aws lo vi... lo dah bikin randy belain anak kampung kayak lo.. )" matanya memerah antara benci dan sedih liat randy seperti itu.
( hati angel seperi teriris kedua kalinya, saat di rebut dari rendra dan sekarang randy seperti ini bukan karena buat angel. Tapi buat anak kampung seperti viv, angel pun menghilang entah kemana. )

***

"yoaaa.... Mamen.. menang juga lo.." ucap ben

"congratz brooo..." ucap jerry sambil salaman.

"selamattt ren.." ucap vivi ragu, tapi di cuekin rendra.

( satu persatu siswa pun mulai bubar satu per satu. )

"angel kemana ben?, gue gak liat yayang gue?" rendra celang celinguk cari angel.

"tadi sih ada.. apa mungkin ke randy?" ujar ben

"emang masih peduli si angel sama pecundang 2x si randy?" ucap rendra bangga

"ya kali aja.." lanjut ben.

"biarin deh.. biar si angel sadar, dah yuk kantin.. gue teraktir sepuasnyaa" ucap rendra

( rendra dkk pun ke kantin termasuk reni dan vivi, vivi merasa canggung tapi reni memaksa ikut. Mereka pun makan sepuasnya atas kemenang rendra. Dalam hati vivi ia pun bahagia perawannya aman oleh rendra untuk sesaat. Vivi yang canggung pun ikut bersama dalam kemenangan rendra )

to be continue

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com