( hari berikutnya )
( hari ini ben pun muncul, dan masuk ke kelas. Sikap sangat berbeda, terlihat sok cool, dan duduk berjauhan dengan rendra dan kawan-kawan)
" eh itu si ben, dah gak mau temanan sama kita lagi ren" ucap raka berbisik
"biarin aja, awas aja dia ganggu vivi lagi" tatapan tajam ke ben.
"dulu teman kini musuh ya ren.." jerry menghela nafas.
"ya biarin dah.. bentar lagi kita juga gak bakal liat muka dia, kalau udah lulus" ucap santai rendra.
( ben bersikap dingin, tatapan begitu tajam melihat vivi dan rendra. Jam bel pun berbunyi pertanda pulang, rendra hari ini bersikap santai dan menahan diri entah untuk apa. Mereka pun menuju mobil dan pulang )
***
"plokk... Plokk" mobil rendra di timpuki telur busuk oleh seorang,
"ah iseng banget." Rendra menepikan mobilnya
( vivi pun dan rendra turun melihat apa yang terjadi, ternyata itu ben naik motor dan 4 kendaraan motor lainnya langsung menimpuki rendra dengan telur busuk,)
"aaah" vivi menjerit lemparan telur hampir mengenainya.
"brengseek..." rendra melindungi vivi dari lemparannya
( rendra yang penuh pecahan telur tak bisa menahan emosinya)
" ren..." di gengam erat tangan rendra oleh vivi..
"vi..ini dah keterlaluan." Ucap rendra geram.
"ren..." ucap vivi lembut dan gengam tanganya semakin erat..
( di tatap nya wajah vivi )
"gue harus bisa nahan diri,,, hmm.." rendra menghela nafas..
"cabuttt cabutt" ucap ben sambil acungin jari tengah ke rendra.
"aahh.." di gebrak nya cap mobilnya kesal..
( rendra pun bisa menahan emosinya karena vivi, mereka pun pulang dengan mobil yang penuh pecahan telur dan juga rendra, dengan masih menahan emosi rendra pun masuk kamar. )
"mendingan gak usah ganggu rendra dulu, masih kesal kayaknya" ucap vivi dalam hati
"tapi rendra butuh gue kayaknya, kasian juga" ucapnya
( makan malam pun tiba, rendra gak keliatan keluar kamar. Vivi makan malam sendirian dan menyisakan buat makan malam rendra )
***
"rennnn.... Tok tok tok" ucap vivi
"masuk" nadanya agak tinggi
"huft.. aku bawain makan malam.." vivi menaruhnya di meja.
"lagi gak mood vi.." tampangnya gak enak di lihat,
"hmm masih kesal ya.." vivi duduk samping rendra.
"ya lah.. harga diri gue.. eh aku... kayak di injak-injak.. kesel banget udah songong anak" ucap rendra curhat.
"kamu mah, ssh ah jelasinya." Vivi pegang tangan rendra.
"kamu gak rasain sih.." sama-sama buang muka.
"kamu milih mana, belajar sabar atau menjaga image kamu pemilik sekolah ?" ucap vivi tatap wajah rendra.
"belajar sabar, tapi sabar juga ada batasnya.." rendra menghela nafas.
"kamu jangan pikir gitu... kamu lupa dulu pas aku disni sikap kamu gimana? Sama kan kayak si ben lakuin ke kamu?" jelasnya vivi.
"hmm... kayaknya karma ya vi,, hehe. Maaf yah buat dulu.." di ciumanya kening vivi.
"ih biarin ah masa lalu" ucapnya
"sekarang kamu pilih dan janji ke aku sekarang.. mengalah untuk menjadi di segani karena sikapmu, atau melawan menjadi di segani karena takut dengan sikap mu.
Kamu jawab dengan jujur, aku kasih hadiah nanti " senyum vivi
"hmm pilih salah satu dpt hadiah?" rendra heran
" tergantung jawabmu, hmmm" vivi liatin rendra.
( rendra pun berpikir cukup lama )
"huftt.. baik gue milih mengalah bukan bearti pecundang tetapi gue mengalah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, gimana?" ucap rendra tegas.
"hehe.. tumben pikirannya lagi lempeng.." ucap vivi puji.
"ada km sihh... " ledeknya..
"hmm. Sini... " rendra berbaring di paha vivi.
" yakinnnn?" ucap vivi tatap wajahnya sambil mendekati wajah rendra.
"yakiinn..." senyum rendra sambil memonyong bibir..
"ihh ngapainn enak aja minta cium" ledeknya vivi.
"yahh kali aja gitu, sama pacal sendiri gak boleh cium" ucapnya manyun.
"hmm ia yang ini aja" vivi mengeluarkan paayudara kanannya.
"waww... gak pakai bra ternyata." Ucap rendra
"hmm nii.." vivi mendekatnya payudaranya ke rendra.
"slruuppsss,,, slruupss" rendra mengenyot seolah dia bayi..
"aaahh".. vivi mendesah pelan..
( tanganya rendra membuka kancing baju tidur vivi sehingga kedua buah nya keliatan, di remas nya dan di emut secara bergantian posisi agak membungkuk )
"ehh udah hmm.." desah vivi memegang kepala rendra.
"uh,, tangungg.. asshhh slruupps" di sedotnya kuat puting vivi..
"aaaaahh..." hmm.. vivi terus menggeliat.
( rendra pun bangun dan peluk vivi dari belakang, dan di panggkunya )
"hmm.. udah yah.." ucap vivi
"nanggung vi.." kembali di remasnya dari belakang..
"ngggh ren,, hmm.. " tubuh vivi menggeliat.
"uhh... kita coba posisi baru yuk" ucap rendra berbisik.
"nggh apa?" vivi keceplosan.
"gak ah.. kamu gak mau" ledek rendra.
" hmmm.. iah kali ini aku mau, abis itu sesuai janji kemarin" ucap vivi
"asikk.. yuk.. " rendra melucuti pakian tidur vivi sampai bugil dan di tariknya ketengah tempat tidur.
( rendra pun melucuti pakiannya sendiri, dan langsung menindih vivi, langsung d lumatnya bibirnya. Tak lama rendra kangkangin paha vivi, dan melumat memeknya yang masih diriasi hutan lebatnya. Vivi hanya bisa mendesah nikmat sampai terasa memeknya sudah mulai basah )
***
" vi kamu nungging.. kita doggy, udah pernah liat?" ucap rendra ssambil posisi vivi nungging,
" uhh,, belum.. " ucap vivi sambil nungging.
"hehe.. aku ajarin, nahh kangkangin dikit.. ya gitu" rendra memposisikan.
"hmm.. rileks aja badannya.." render elus punggung vivi.
"hmm.. ih gelii" vivi merasakan kontol rendra di gesekan dari bawah.
" nggh.. " kepala kontol rendra mulai masuk.
"awwhh hmm.. kegedean" ucap vivi keceplosan,
"ah masaaa.. pas gini kok." Di dorongnya perlahan sambil remas bongkahan pantat vivi.
"aahh renn.. hmm" ucap vivi..
"bleessshh.." di tekannya sampai mentok..
( rendra pun langsung gerak maju mundur perlahan sambil memainkan toket vivi yang mengantung, desah vivi membuat rendra semakin cepat genjotnya.)
"plokk plokk plok.." bunyi benturan antara vivi dan rendra
"aahhh .. renn. Aahh" tubuh vivi bergoyang hebat sambil wajahnya mendongak ke atas.
"uhh fvk.. uhh,,, " di gerakinya semakin cepat sambil di remasnya keras.
"aahhh.. aahh aahh... renn..." vivi terus mendesah..
"ahh shitt,, si vivi belom muncrat juga.. angel aja dulu gue giniian 5 menit dah kejang-kejang, tapi dia tahan lama.." gumam rendra dalam hati..
" aahhh renn,, mau pipiss.." desahnya vivi setlah 10 menitan lebih di enjot cepat..
"uhh yeah.. pipis aja" rendra memainkan tempo geraknnya, di tariknya pelahan dan di hentakin cepat dan seterusnya.
"aaahh... aahhh" vivi jerit histeriss menjambak seprei kasur...
"sfx*creeettt.... Creerettt." Tubuh vivi mengejang hebat...
"ouh yeahh.. " rendra terus memainkan dengan tempo santai. Dan menanamkan kontol ek dalem memek vivi.
"giliran aku ya.." rendra membalikan tubuhnya dan langsung keluar masukin kontolnya dengan posisi vivi terlentang.
"nnggh ngh" mata vivi terpejam sambil tarik nafas.
" ahh.. vii.. plop " di cabutnya dan rendra mengocok kontol di depan wajah vivi.
"aahh.." vivi yang tidak mau liat kontol rendra pun pejamin mata.
"aahh, sfx*crootttt. Crroottt" sperma rendra menyembur ke wajah vivi..
( rendra pun mengoleskan kontolnya dari kening sampai bibirnya, dan rebahan di samping vivi.)
"ihh jijik banget.." vivi mencoba melek.
"hehe.. buat awet muda tau." Di elusna rambut vivi.
"awwww awh awh.. " di cubitnya perut rendra..
"rasain.." ucap vivi manyun.
***
( vivi pun memakai pakiannya kembali dan keluar kamar rendra dengan wajah belumuran sperma.)
"eegghh om" vivi langsung nunduk berpapasan dengan om hen.
"loh vi.. dari kamar rendra?" ucap om hen santai.
"nggh ia om.. " vivi masuk nunduk karena malu wajahnya basah.
"oh .. " om hen memandang wajah vivi yang basah.
"vivi ke kamar dulu om.." vvi nunduk dan berlari kecil ke kamar nya.
"abis main nih si vivi sama rendra." Ucap om hen sambil liatin pinggul vivi.
***
( kamar )
"huuh.." rendra tarik nafas dalam-dalam.
"padahal pengen nambah ini, kayaknya 1 ronde gak cukup" ucap rendra memandangi langit-langit.
"lagi apa si vivi.." rendra ke lubang kecil di kamarnya.
"hmm gak ada orang".. di lihatnya teliti,
( kamar mandi vivi )
"huftt. Lengekt banget nih muka, tapi aromanya bikin kerangsang gitu ya,," vivi lihat ke cermin,
"hmm.. " di olesinya ke leherr nya
" cobain ah.." vivi membuka piyamanya dan mengoleskan sperma rendra ke buahdada nya.
"hmm.. licin.. " desahnya sambil pilin.
( tak terasa dirinya kembali terangsang, vivi pun membuka kembali seluruh pakiannya. Di naikannya satu kaki sambil jari-jarinya yang basah sperma rendra di mainkannya di memeknya. )
"uhmm... malu ih kalau minta ke rendra.. dkirain nanti ketagihan" vivi memberhentikan aksinya, di basih tubuhnya hingga bersih dan kembali ke kamar dengan handuk di lilitnya.
***
"nahh itu dia,, abis bersih-bersih kayaknya" rendra masih mengintip
"perfect banget.. kata orang jembutnya lebat nafsunya juga gede.. tapi kyaknya vivi puas cuman satu kali klimaks" ucapnya dalam hati,
( vivi tak menyadarinya, membuka handuknya dan tiduran terlentang, kakinya yang mengangkan memperlihatkan memeknya pas di depan rendra )
"gue harus bisa atur jadwal main sama dia.. hmm. Pengen crotiny di dalem" kontol rendra kembali menegang.
"ahh mau gak ya vivi gue ajak lagi.. masih pengen gue, bisa sih gue paksa, tapi gue dah janji.. hmm.." rendra kembali ke tempat tidurnya,
***
"hmm.. harus bisa tahan ni.." vivi pun menarik selimut,
"tapi 1 kali keluar gpp kali ya.. hmm" vivi pun memainkan memeknya dengan vibrator di dalam selimut
( vivi pun tertidur pulas setelah klimaks tak lama tanpa pakian dan hanya di tutupi selimut, jam menunjukan jam 00.00)
"aahh gk bisa tidur... hmm.. gue ke kamar vivi deh" rendra keluar kamar perlahan menuju kamar vivi.
"Kreeekkkk" langkah rendra pelan."
"hmm udah tidur pulas" di elusnya pipi vivi.
"vii... main lagi yuk.." bisiknya pelan.
"iah mauu.." rendra menjawabnya sendiri.
( rendra pun perlahan masu ke kamar vivi yang gelapdan di peluknya vivi yang kebetulan tidur nyamping.)
"hmm.wew... tidurnya telanjang." Rendra kaget sambil melihat ke dalam selimut.
"tumben telanjang.. " kedua tangan vivi di jepit selangkangannya.
( rendra pun ubah posisi vivi terlentang, di kangkangannya dan di hirupnya baunyaa )
"abis manstrubasi, " rendra melihat cairan sperma yang mongering dip aha pipi.
"kenapaa gak bilang mau lagi sayangg" bisiknya sambil rendra buka celananya dan tanggannya mengocok memek vivi dengan 2 jari.
"nggh" lenguh vivi mash tertidur.
"kita sekali lagi okee" di gesekannya kontol rendra..
"nggh.. blesssss" tak lama rendra memasukan kontolnya perlahan.
( di kangkanginnya kaki vivi dan tertahan lutut rendra, d tahanya kedua tangan vivi terlentang. Di keluar masukannya kontol rendra dengan ritme pelaan, menikmati jepitan memek vivi. Rendra semakin cepat keluar masukin semakin cepat..)
"uhh vii.. gak tahann hmm" racau rendra.
"ngghh.." vivi tak sadar mendesahh..
( rendra pun semakin cepatt, membuat vivi setengah sadar dan menandakan vivi klimaks, rendra pun masih terus keluar masukin kontolnya)
"nggh rendra.." ucaap vivi saat setengah sadar melihat rendra..
"uhhh vii.***k tahan" ucap rendra.
"plooppp.. " di cabutnya kontol rendra
"ahhh *sfx crottt....crotttt" di tempelkan koontolnya di mulut vivi yang terbuka dikit
( di oleskan di bibir vivid an sebagian masuk ke mulutnya, di gesekannya terus sampai spermanya abis. )
"gleegg.." vivi yang setengah sadar menelan sperma rendra, dan matanya yang sayu-sayu kembali tertidur.
"uhh,, cantik banget km vi." Di kecupnya kening vivi.
( hanya hembusan nafas yang keluar dari vivi, matanya kembali terpejam. Diam-diam rendra keluar kamar sambil menyelimuti tubuhnya vivi dan kembali tidur dengan nyenyak )
***
( pagi hari )
"nggghhhhhhhh aahhhhh" vivi mengulettt..
"ehhmm kelupaaan tidur telanjang" ucapnya saat menyadari diirnya bugil.
"tadi malam mimpi apa beneran ya, rendra gituin lagi.." teringantnya kajadian tadi malam.
"hmm kayak mimpi deh.. tapi lemes hmm." Vivi pun melihat cermin.
"ihh ilerann hm" vivi mengira kerak di bibirnya itu ilernya.
( vivi pun segera mandi dan siap-siap untuk sekolah )
"wihh tumben, kamu bangun pagi, biasa masih molor" ucap vivi liat rendra keluar kamar.
"ya donk.. kan mau berubah" ucapnya senyum..
"hehe.. yuk turun.." ajak vivi.
"yukk.. muaaahh" di ciumnya bibir vivi sambil rendra berlari ke bawah.
"ihhh rese.." ucapnya langsung turun ke ruang makan.
( vivi, rendra, om hen, tante nia sarapan bersama, rendra terlihat riang entah kenapa. Tapi vivi mash kepikiran kejadian tadi malam, masih antara percaya tak percaya. )