Perkenalkan namaku Fiqi. Ceritaku ini bermula kira-kira 5 tahun yang lalu. Saat itu umurku masih 16 tahun dan akan segera menjadi 17 tahun. Aku ingat betul karena ceritaku ini terjadi berdekatan dengan ulang tahunku, dan mungkin sedikit berhubungan dengan ulang tahunku itu.
Hari itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 17. Saat itu aku dan Mamaku sedang makan malam berdua. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan Mamaku. Namanya Ayu. Mama seorang muslimah taat, selalu berpakaian sopan dan berhijab. Aktif di pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya. Mama berparas sangat cantik, dan kuperkirakan tubuhnya juga sangat seksi, karena selalu memakai pakaian terututp jadi aku tidak tahu pasti lekuk2 tubuhnya. Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang kepadaku. Selain itu, semakin aku dewasa, caraku melihat mama sudah tidak lagi seperti anak melihat ibunya, melainkan seperti laki2 melihat wanita pada umumnya. Dan lagi pakaiannya yang tertutup itu benar2 membuatku bernafsu kepadanya, entah mengapa..
Aku dan Mama tinggal di sebuah rumah yang lumayan besar. Maklumlah, Kakekku (dari pihak Mama) adalah pengusaha yang sangat sukses. Dan Mama adalah penerusnya. Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih berusia 33 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku.
Kembali ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata, “sayang, besok kan ulang tahun.”
Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya, Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?”
Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku.
“Mama ingin ulang tahunmu besok menjadi ulang tahun yang berkesan buatmu. Jadi kamu boleh meminta kado apa saja yang kamu mau.”
Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?”
“Iya, apa saja yang kamu mau,” jawab Mama.
Dengan hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Aku kan udah gede.”
“Betul, Lalu..?” tanya Mama penuh selidik.
“aku rasa udah waktunya tau yang namanya.. seks,” kataku dengan hati-hati.
“Seks?” Tanya mama
“iya, aku mau ngentot sama mama” jawabku
“sayang..” jawab mama terkejut
sesaat Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih sayang mau dari pada itu?” Tanya mama sambil memgang tanganku.
“Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Kasi aja kado sweater atau baju seperti ulang tahun yang udah lewat” kataku dengan wajah agak muram.
“mama bukannya gak mau sayang, mama tentu seneng sayang suka sama mama” kata mama
“tapi apa harus dengan cara ngentotin mama, sayang??” tanya mama lagi
Aku diam sejenak,
“terus gimana dong ma? aku udah lama nafsu liat mama, bukan sekedar suka, gak tau kenapa, walaupun mama keliatan alim gini tapi aku malah jadi tambah nafsu” jawabku
“sayang nafsu liat mama dengan pakaian begini alim?” tanya mama kemudian tersenyum
Aku mengangguk, dan mama kemudian mengelus-elus tanganku.
“tapi inget lho kita tetep ibu dan anak ya” kata mama kemudian tersenyum, akupun sedikit terkejut dengan responnya.
“eh?? Jadi??” tanyaku
Mama tersenyum padaku
“Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama.
“beneran ma??” jawabku dengan antusias.
“iya sayang, fiqi boleh ngentotin mama mulai besok” jawab mama dengan lembut.
“makasih mama..fiqi sayang mamaa..” kataku sambil menggenggam tangannya
“iya sayang..mama juga sayang fiqi..” jawab mama
“untuk persiapan besok sayang mau mama pakai baju apa??” tanya mama
“hmmm...”
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam itu Mama terlihat cantik sekali. Dengan pakaian setelan biru dan jilbabnya, terlihat anggun dan cantik.
Mama tiba-tiba berkata, “sayang udah siap menerima kado istimewanya??” tanya Mama dengan tersenyum manis.
Aku yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.”
Setelah selesai makan Mama menyuruhku untuk menunggu di kamarku,
“sayang tunggu dsni dlu ya, nanti kalau sudah selesai, mama panggil masuk kamar mama ya” katanya sambil mencium pipiku.
“lho kita gak ngentot dsni ma?” tanyaku
“enggak sayang, nanti kamar kamu kotor, di kmar mama aja, mama mau dandan dulu, kayak maunya sayang kemarin” jawab mama lagi
“jangan lama-lama ya ma, udah ga sabar” kataku sambil meremas kontolku
“iya sayang, jangan ngintip lho ya” kata mama sambil menutup pintu kamarku.
Sekitar 30 menit aku menunggu di kamarku, aku membayangkan seperti apa mama mengenakan pakaian yang aku minta kemarin, pasti luar biasa cantik dan pastinya bikin nafsu, sesaat kemudian penantianku usai, karena kudengar mama memanggilku.
“sayang, mama udah siap..” panggil mama
Aku langsung melompat dan bergegas ke kamar mama, dan begitu pintu kubuka kulihat mama sedang duduk di kasur, mengenakan kebaya berwarna crem, yang ukurannya bisa dbilang pas dengan tubuhnya, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya bisa terlihat samar-samar olehku, kepalanya ditutupi jilbab warna crem juga, dan bawahannya dengan kain jarik yang terjulur sampai sedikit di atas mata kaki, tidak lupa juga dengan make up yang menghiasi wajahnya tentunya dan parfum khas wanita yang membuatku semakin bergairah. Luar biasa mama.
“tolong tutup pintunya sayang” kata mama manja.
Akupun melaksanakan perintahnya, kututp pintu dan aku menikmati lagi pemandangan di depanku ini, wanita yang siap melayani nafsu birahiku sedang duduk anggun di depanku.
di kamar mama terdapat meja dan kursi lain selain meja rias, dan di atas meja itu ada cerek yang kuduga berisi air hangat dan dua cangkir, beserta sejenis jamu, ada dua jamu, yang pertama berwarna ungu dan yang kedua berwarna kuning.
Mama bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan dengan anggun menuju meja dengna cangkir itu, dan kemudian duduk di kursinya, dan mulai merobek sachet jamu itu dan menyeduhnya.
“minum ini dulu ya sayang..” kata mama padaku
“biar makin nyaman nanti sama mama” katanya lagi sambil tersenyum menatapku
Aku menuju arahnya dan duduk di kursinya, mama menyuguhkan jamu untukku yang telah diseduh, dan kemudian mama membuat untuk dirinya sendiri, berada sedekat itu dengan mama membuat kontolku berdiri tegak dan merasa tidak nyaman, mama sepertinya melihat hal itu.
“burungnya udah berdiri ya sayang???” tanya mama
“iya ma, ga tahan liat mama cantik gini..” jawabku sambl meremasi kontolku
“hihih..” mama kemudian meminum jamunya, melihatku yang belum meminumnya mama pun bertanya
“kok belum diminum sayang???” tanya mama
“hmm, tolong suapin dong ma..” kataku
“hmm manjanya..” kata mama kemudian meraih gelasku, dan meminum jamu yang ada di gelasku, dan kemudian menahannya di dalam muluntya, kemudian memberi tanda padaku untuk membuka mulutku, dan kemudian mama mendekatiku dan aku membuka mulutku, mama mendekatkan bibirnya ke bibirku dan kemudian mengeluarkan jamu yang tadi dimasukannya ke mulutnya dan memuntahkannya ke mulutku, seklias tampak seperti kami sedang berciuman.
“enak sayang???” tanya mama
“hehehe..” jawabku
“lagi dong ma..” pintaku
Mama tidak menjawab, tapi hanya tersenym saja dan kemudian mengulangi menyuapiku lagi, tapi kali ini rupanya banyak jamu yang berceeran di bajuku dan celanaku karena mama menyuapiku tadi, hal itu kemudian dilihat oleh mama.
“bajunya kotor sayang, mama buka ya” tanya mama minta ijinku
Aku tidak menjawab tapi langsung aku angkat tanganku memberi isyarat kalau aku mengijinkannya membuka bajuku. Mama mulai mebuka bajuku dlanjutkan dengan celanaku, dan celana dalamku, begitu celana dalamku lepas, kontolku langsung mengacung menunjuknya, yang mana membuatnya sedikit terkejut dan tersenyum geli.
“hihih..” tawanya renyah melihat kontolku
Sesudah telanjang bulat aku duduk, dan mama meminum jamunya tadi dengan sekali teguk, langsung habis secangkir. Sesudah itu mama mengambil tisu dan melap mulutnya yang bekas minum jamu tadi, mengabaikanku yang masih telanjang bulat duduk di kursi. Kemudian mama membereskan gelasku dan gelasnya dan merapikannya di tengah meja itu.
“Ma cepetan dong..udah ga tahan..” kataku sambil meremas kontolku
“hmm..??” jawab mama anggun sambil melirikku dan tetap membereskan meja
“cepetan ngapain sayang??” tanya mama menggodaku
“ituu..ngentotnya..” kataku semakin menggebu
Mama hanya senyum melihatku, kemudian mama menghentikan pekerjaannya dan berbalik arah, menatap ke kasur, tapi tangannya sembari meraih kain jarik di pinggangnya, mencari-cari bagian lilitannya kalau menurutku.
“pegangin dong sayang..” kata mama sambil mengisyaratkan aku untuk memegangi jariknya, akupun menurutinya.
Aku mendekat pada mama dan aku pegang ujurng jarik mama yang melilit ke pinggag belakangnya, isyarat mama menunjukkan kalau aku harus melepas ikatannya itu, akupun melakukannya, sehingga kini jarik itu ujungnya ada di tanganku dan sudah tidak terikat lagi satu sama lainnya.
“lepas sayang..” kata mama
Aku melepasnya, dan mama tersenyum melihatku, bau parfum mama membuatku semakin ingin menerkamnya, dan mungkin juga khasiat jamu tadi sudah mulai berasa di tubuhku. Mama berjalan menuju kasur, sekilas aku ingin mengikutinya, tapi ada yang menarik perhatianku sehingga aku putuskan untuk melihat mama dari kursi tempatku duduk saja, ternyata seiring mama berjalan, lilitan jarik itu semakin turun, dan turun dan perlahan-lahan tampaklah paha putih mama, dan semakin ke bawah, kaki jejnjangnya mulai terbebas dari lilitan jarik tadi. Rupanya mama menyuruhku untuk melepaskan jariknya tadi, dan membiarkan aku menikmati pemandangan jariknya turun perlahan-lahan sambil berjalan anggun!!!, dan memperlihatkan bagian bawah tubuhnya!!!
Aku bengong sebentar melihat yang tadi itu, sampai akhirnya kudapati didepanku di dekat kasur berdiri seorang wanita yang mengenakan kebaya crem dan jilbab dengan warna yang sama tapi sudah tidak mengenakan bawahan lagi!!, kebaya mama panjangnya sekitar sepaha mama, sehingga bagian paha kebawah itu bisa terlihat olehku dengan jelas, mama menatapku lagi smbil tersenyum.
“liat setan ya sayang..??hihih..” kata mama menggodaku
Aku masih bengong, kulihat mama dikasur sedang merapikan tempat tidur, dengan tubuh telanjang bawahnya tadi, dia merapikan selimtu, menata bantal, kemudian menuruhku duduk di kasur.
“sini sayang, kasurnya udah siap” kata mama
Akupun langsung menuju kasur, sementara mama kembali ke tempat jariknya terlepas tadi, kemudian mengambil jariknya dan melipatnya rapi, dan menaruhnya di kursi rias.
“satu lagi..” kata mama
Entah apa maksudnya, yang jelas dia meraih bagian samping kiri dan kana pinggangnya kemudian dengan sedikit gerakan mama menarik turun sesuatu, ternyata celana dalamnya. Pelan sekali mama menurunkan celana dalamnya, dan setelah lepas mama menaruhnya di kursi rias di atas jariknya tadi, mama masih berusaha menutup-nutupi bagian memeknya dengan menarik-narik baju kebayanya itu agar sebisa mungkin menutupi selangkangannya. dan berjalan menuju kasur dan kemudian duduk bersimpuh dan memegang tanganku. Kini aku sangat dekat dengan mama dan kulihat bagian selangkangan yang berusaha ia tutupi tadi sedikit mengntip keluar, dan terlihat olehku memeknya, yang sepertinya sudah dicukur halus.
“udah siap sayang?” tanya Mama.
“Udah dari tadi Ma.” jawabku.
Mama pun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu sedetik kemudian Mama mulai mencium bibirku. Dengan refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan.
“Mmmh.. mmhh.. mm..” hanya desahan saja yang terdengar kini di kamar mama
Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Kurasakan mulus kulitnya, aku merabai pinggangnya, dan sesekali menjamah area pantatnya yang tidak terlindungi apapun lagi. Mama pun terlihat sudah sangat terangsang. Tidak lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama dari luar kebayanya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama.
“sshhh…” desah Mama ketika tanganku menyentuh memeknya.
Kudengar desah mama itu, membuatku semakin semangat untuk ngentotin mama dan mendengarkan lantunan desahan-desahan lainnya. Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya.
“kita udah ngelanggar aturan agama kita lho sayang...” kata mama sambil senyum-senyum padaku
“mama keberatan???” tanyaku sambil masih meremas-remas payudaranya
“kalau demi kepuasannya sayang ya ga apa-apa” katanya sambil membelai wajahku
“mama cinta kamu..” bisik mama ditelingaku
“aku juga cinta mama” balasku
Lalu Mama menuntun tanganku untuk membuka kebayanya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepasi kancing kebaya Mama dari tubuhnya. Sekarang beberapa kancing kebaya mama sudah mulai lepas dan aku bisa mengakses payudaranya yang masih tertutup BH Mama tersenyum padaku lalu mendekatiku. Dan tidak lama, tangan Mama mulai meraba-raba tubuhku dan kemudian kontolku juga dijamahnya dan dikocoknya pelan-pelan.
Dengan tubuh mama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. Hanya desahan saja yang terdengar di kamar mama. Lalu perlahan tanganku menaikkan cup BH Mama. Mama tersenyum, lalu tangannya mengarahkan kepalaku untuk mendekat ke dadanya. Dan kemudian membenamkan kepalaku ke belahan dadanya. Sekarang wajahkupun tenggelam ke dalam belahan dada Mama yang indah itu.
“..ahh..” desah mama lagi
“dada Mama gede banget ternyata. suka deh jadinya” kataku sambil tenggelam di belahan dada mama dan meremasinya.
“masa sih sayang??? kalo sayang suka” kata mama sambil mengelus-elus kepalaku.
“Sayang mau nyusu ?? Hihih...” tanya Mama.
Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Mama yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Mama yang sebelah kiri.
“Aahh..” desah Mama sambil memejamkan matanya ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot.
Secara bergantian payudara Mama kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Mama meremas-remas batang kontolku. Setelah puas menggarap payudara Mama yang besar itu, aku menuntun mama untuk memberi serice pada kontolku. Aku membimbing mama agar sedikit menunduk dan mendekatkan wajahnya ke kontolku.
“kayaknya sambil duduk di tepi kasur lebih enak sayang..” usul mama
Akupun menurutinya, aku duduk di tepi kasur dan mama turun kemudian berjongkok, diraihnya kontolku dan dihirupnya aroma kontolku dalam-dalam.
“hhhmmhh... wangi burungnya sayang..” kata mama
“maksud mama kontolku??” jawabku
“husshh..kok ngomongnya kasar gitu sih..” kata mama sambil sedikit cemberut dan mencubit pahaku. Kemudian kembali menghirup aroma kontolku.
“burungnya sayang besar banget,” kata Mama takjub melihat batang kontolku yang sudah menegang.
“pasti nikmat banget nanti hihihh..” kata mama
“Tapi dada Mama juga gede kok. Emang dada Mama itu ukuran berapa..?” tanyaku lagi.
“Ukuran 38B, sayang suka kan..?” tanya Mama.
“Ya jelas donk Mama sayang, mana mungkin aku nggak suka.” jawabku, dan tanganku kembali meremas payudara Mama sambil menggigitnya.
“sshh…pelan-pelan sayang..” desah Mama manja.
“Ma’af, Ma keburu nafsu tadi.” jawabku sekenanya.
“Nggak apa-apa kok Sayang, Mama suka kok kalau tubuh mama bisa bikin sayang nafsu. sayang boleh memperlakukan Mama sesukanya sayang” kata Mama sambil tangan kanannya masih meremas-remas kemaluaku.
Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya.
“Uuhh.. aahh.. enak Mam..!” aku berteriak ketika lidah Mama mulai menyentuh kepala penisku.
Mama masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Mama. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti itu.
Setelah sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh kontolku sudah masuk ke mulut Mama.
“Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Maa..!” teriakku lagi.
Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-gerak dengan lincah seperti ular.
Dan sekarang kulihat Mama menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi.
“Maa.. enak Maa..!” aku hanya dapat berteriak.
Aku merasa ada yang mau keluar dari penisku, aku tidak tahan lagi, dan seerr.. Aku kaget juga, kupikir yang keluar tadi adalah sperma, tapi tidak tahunya adalah air kencingku yang menyembur sedikit.
“Wah, ma’af Ma. nggak sengaja.” kataku buru-buru dengan napas yang masih terengah-engah.
Mama terdiam sesaat,
“Bentar sayang, jangan dikeluarin dlu kencingnya” kata mama kemudian mengambil gelas ke bekas jamu tadi, dan kemudian menggandengku ke kamar mandi, kemudian mama menyurhku kencing.
“kencingnya tolong masukin ke cangkir ya sayang..” pinta mama
“buat apa ma..??” tanyaku
“mau mama minum nanti hihih..” jawab mama, dan langsung kupeluk mama sambil berdiri di kamar mandi, aku mau mencium bibirnya tapi mama menghindar
“bentar sayang, pipis dulu..” kata mama menyuruhku agar fokus pada aktifitas pipisku yang ditadahi gelas ini.
“bibir mama bekas pipisnya sayang tadi, biar mama bersihin dlu baru boleh cium lagi..” katanya sambil menghindari sosoran bibirku.
Karena tidak dapat bibirnya akhirnya aku menerjang dadanya saja, sambil beridiri mama memengangi gelas dan aku menyosor dadanya yang tadi kebayanya setengah terbuka.
“ahh....” desah mama
Setelah gelas penuh dan kencingku reda, kini mama menyuruhku kembali ke tempat tidur
“sayang balik ke kasur sayang..” kata mama
Aku balik ke kasur dan mama menuju meja tempat jamu tadi, dan menyeruput gelas berisi kencingku tadi . Dan kemudian dengan jilbabnya dia melap mulutnya tadi, dan menuju ke arahku.
“mama bener-bener minum kencing aku?” tanyaku tidak percaya.
“iya sayang...rasanya enak kok...soalnya kencingnya anak tercinta...hihih..” jawab mama
“kalau gitu mulai sekrang mama jadi tempat kencingku aja ya..” kataku
“jangankan kencng sayang...kotoran sayangpun mama mau makan kok..” kata mama
“bukti cinta mama ke kamu..” kata mama
Setelah itu Mama berdiri lalu menuju kasur dan duduk bersimpuh di sebelahku. Kami berciuman lagi dan kini aku baringkan mama, aku buka seluruh kancing kebayanya dan aku lepas BH nya, mama tampak pasrah saja dengan kelakuanku. Aku kembali menyasar payudaranya untuk aku jilati dan hisap-hisap. Dengan tanganku yang meraba vaginanya yang telah basah mama sudah tau kalau aku akan segera mengambil menu utamaku.
“mau dimasukin sekarang cinta..??” tanya mama sayu.
Aku tidak menjawab. Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Mama. Kugenggam batang kontolku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju vagina Mama. Mama memejamkan matanya.
“pelan-pelan ya sayang..” kata mama
Ketika memasuki liang senggamanya, Mama mendesah-desah, tapi bagiku lebih terdengar seperti berdoa. apalagi ketika separuh penisku mulai menelusuri dinding vaginanya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal.
“ssshhh...Ahh..” kembali desahan Mama memenuhi kamar.
Setelah sekitar 10 menitan, aku mencabut batang kontolku dari lubang vagina Mama. aku meminta Mama untuk berganti posisi. Kuminta Mama untuk menungging. Lalu dari belakang kuremas-remas pantat Mama yang semok itu. Lalu kuarahkan batang penisku ke bibir vagina Mama. Setelah kurasa tepat, lalu kusetubuhi Mama dari belakang dengan doggie style.
“ Sayang..! Sayang..!” desah Mama ketika kusetubuhi dari belakang, mungkin aku salah dengar tapi selama aku ngentotin mama kudengar dia seperti berdoa menahan kenikmatan duniawinya.
Sedangkan aku tetap fokus dalam menikmati persetubuhan ini tanpa banyak bicara
“Maa.. memek.. nya.. e..naak..!”
Rupanya gaya itu membuat Mama sudah tidak tahan lagi, sehingga sesaat kemudian,
“Syukur kalau Sayang suka..Aahh..!”
Mama mendesah manja, dan aku semakin bersemangat menghujam liang kewanitaannya
Aku merasakan kontolku seperti disiram cairan hangat. Ternyata mama sudah mencapai puncaknya meskipun begitu aku tetap saja memompa batang kontolku di dalam vagina Mama. Malah semakin giat karena sekarang liang Mama sudah licin oleh cairan Mama.
Dan tidak lama, “Maa..mau keluar..!” kataku ketika aku merasa mau orgasme.
“Keluarin dimana aja sayang...” pinta Mama.
“di mulut mama ya..??” tanyaku
“iya sayang..” kata mama
Segera saja batang kontolku kucabut dari liang Mama yang masih menungging.
Mama lalu berbalik kepadaku dan memegang batang kontolku. Lalu dibukanya mulutnya dan Mama pun mulai mengulum kontolku.
“hgghhh...” hanya desahan itu yang keluar dari mulutku.
Dan, creet.. croott.. crot..! air maniku menyemprot sebanyak sepuluh kali ke dalam mulut Mama. Mama tidak langsung menelan spermaku, melainkan mengumpulkan spermaku di mulutnya dulu, Dan sebelum ditelan, Mama membuka mulutnya dan menunjukkan spermaku yang ada di dalam mulutnya itu. Baru setelah itu spermaku ditelan sampai habis. Dan tersenyum padaku
“mama bersihin dulu sayang burungya” kata mama kemudian mengambil kain hijab dalam lemarinya, dan setleah itu kembali kedekatku dan menjilati batang kontolku.
Mama menjilat-jilat batang kontolku dan membersihkan sisa sperma yang masih menempel di kontolku, setelah cukup bersih, mama mengeringkannya dengan membungkuskan hijab yang diambilnya tadi ke kontolku kemudian mulai mengeringkannya. Gesekan kain hijab tadi Rasanya ngilu, nyeri plus gimana gitu. Setelah itu mama bangkit dan menuju meja dengan gelas berisi air kencingku tadi dan meminumnya.
“sayang masih mau lagi?” tanya mama manja
“kayaknya udahan dlu ma...” kataku
“ok deh, kalau gitu mama beberes dlu ya sayang..tunggu di kamar sayang aja ya, nanti mama nyusul” katanya lagi
aku menuju ke kamarku. Sesaat kemudian Mama datang, mama sudah tampak segar lagi, hijabnya sudah rapi kembali, baju kebayanya sudah terkancing lagi, terlihat samar-samar olehku tanpa BH di dalamya, dan tetap telanjang bawah kemudian duduk di kasurku dan mengelus-elus kontolku
“Bagaimana kadonya, sayang ?” tanya Mama ketika sudah agak tenang.
“Luar biasa, Ma. Nggak ada kado yang sehebat tadi. Terima kasih, Ma.” sahutku.
“Mama bahagia kalo sayang puas..” jawab Mama.
“besok masih boleh kan ma” tanyaku lagi.
“kapanpun sayang mau..” sahut Mama sambil tersenyum manis padaku.
“makasih ma. ..” kataku sambil mengarahkan mama berbaring disebelahku, setelah mama berbaring aku mulai meremasi dadanya. Mama hanya senyum saja melihatku begitu.
“ma... mau ini..” kataku.
Mama tidak menjawab, tapi langsung membuka beberapa kancing kebayanya dan menyodorkan dadanya padaku.
“tidur sayang...” kata Mama.
“besok mama layani lagi..” kata mama sambil mengelus-elus wajahku.
**********************************************************************
Sungguh malam yang indah di hari ulang tahun kemarin, karena itu adalah pertama kali aku merasakan kenikmatan tubuh mama seutuhnya, dan mama pun dengan ikhlas dan tulus merelakan tubuhnya untuk memenuhi nafsu birahiku.
Pagi ini rasanya aku bangun dengan penuh kemenangan, kemenangan karena berhasil memuaskan nafsuku yang memang dari dulu menggebu-gebu ingin merasakan tubuh wanita alim seperti mama, sebuah kemenangan yang menjadikan mama milikku seutuhnya.
Kubuka perlahan mataku, karena aku merasakan seseorang yang masuk ke kamarku, belum sepenuhnya mataku terbuka dan tiba2 kilau cahaya menyinari kamarku, sepertinya seseorang membuka tirai kamarku yang membuat sinar matahari datang menerjang tanpa ampun, “sudah jam berapa ini matahari sudah begini terang..??”.
Ditengah kilauan sinar matahari yang menerjang itu mulai tampaklah sesosok yang samar-samar seperti seorang wanita, pelan tapi pasti mataku mulai membiasakan diri dengan terjangan cahaya itu dan benar tampaklah sesosok wanita yang sedang membuka tirai kamarku dan merapikan tirai tersebut, ya wanita itu adalah mama, yang baru saja memenuhi nafsu birahiku semalam, mama tampak sangat segar pagi ini, dan sangat cantik tentunya.
“pagi sayang..” kata mama sambil merapikan tirai di kamarku, mama menyapaku dengan senyuman, aku bangkit dari berbaring-baring malas diatas kasur, kemudian duduk di kasur melihat aktifitas mama, sekaligus mengagumi kecantikan dan keseksian tubuhnya. sekedar info, pagi ini mama memakai set baju muslim lengan panjang dan rok panjang yang serba warna putih, tentu saja jilbabnya juga warna putih, kalau dilihat sekilas, pakaian mama sangat alim hanya buah dadanya yang agak menonjol dan aku yakin buah dadanya dilindungi oleh bh warna putih senada dengan pakaiannya, tapi karena aku sudah merasakan kenikmatan tubuh mama, pakaiannya yang sangat alim dan sopan itu tidak bisa mengalihkan pikiranku tentang betapa nikmatnya bila bisa bercinta lagi dengannya.
“pagi ma..” balasku, dengan agak malas, tapi aku berusaha melawan rasa malasku itu dengan merentangkan tangaku dan melakukan stretching ringan sambil duduk diatas kasur, mama melanjutkan aktifitasnya yaitu merapikan selimutku, dan begitu selesai mama duduk disebelahku.
“gimana kado dari mama semalem sayang..??” Tanya mama, sambil menggenggam tanganku. Menurutku itu pertanyaan yang tidak perlu dijawab sama sekali, karena jawabannya hanya akan ada satu “EXCELLENT”!!
“puas banget ma…” kataku memuji,
“makasih ya sayang..” kata mama sambil mencium pipiku
“mama sempet grogi kemarin, tapi Alhamdulillah sayang puas dengan tubuh mama” kata mama sambil menggenggam tanganku.
“nah sekarang sayang mau mandi dulu apa makan dulu..??” Tanya mama padaku
“hhmm…aku maunya..hmm..mau mama dulu…heheh..” kataku sambil memeluknya, yang mana membuatnya kaget
“aaww..sayang..” pekik mama diiringi tawa
“mau apanya mama sayang..??” Tanya mama
“mau semuanya maa..boleh kan..??” tanyaku
“ya boleh dong sayang..” kata mama sambil senyum dan membelai kepalaku
Kami saling berpandangan sejenak
“aku cinta mama…” kataku
“mama juga cinta fiqi..” jawab mama
Kemudian tanpa terasa bibir kami telah bertemu satu sama lain, kurasakan kembali kenikmatan tubuh mama seperti kemarin malam, dimulai dengan bibirnya.
Ciuman kami terus berlanjut, dari yang awalnya sekedar ciuman biasa, menjadi berubah saling hisap, gigit, dan saling kulum lidah, tidak ada yang mau menyerah dalam fase pertama permainan cinta ini, seorang anak dan ibunya yang alim sedang berciuman mesra layaknya seorang kekasih.
Selama kurg lebih 10 menit kami berciuman, dan tangan kami saling menggenggam satu sama lain seolah tidak ingin terpisahkan, setelah itu aku dan mama melepaskan ciuman kami sesaat, kami saling pandang dan tersenyum, ahh cantik sekali mama..
“bibir mama lembut banget..” pujiku terhadap mama
“makasih sayangg..” mama senang mendengar pujianku
“lagi yuk ma..” kataku mengajaknya berciuman lagi
Mama tidak menjawab hanya langsung mendekatkan bibirnya padaku, kami kembali berciuman, kali ini tanganku tidak lagi hanya diam menggenggam tangannya, kali ini tanganku aktif meremasi kedua buah dadanya, melihat tanganku yang mulai aktif, mama juga tidak mau kalah, tangannya meremasi kontolku dari luar celanaku, jadilah kini kami berciuman mesra dengan tambahan saling remas bagian tubuh lawan, ahh..kenyal sekali buah dada mama..
Ciuman kami kali ini tidak selama yang tadi, hanya sekitar 5 menit saja kami saling cium dan remas, ciuman kami lepas, tapi tangan kami masing-masing masih memberi kenikmatan satu sama lain, kami berpandangan lagi.
“mau maenin buah dada mama sayang..??” tanya mama
“iya maa..” jawab ku
“bentar ya mama buka dulu..” mama kemudian mengangkat bajunya hingga buah dadanya kelihatan, benar dugaanku tadi, dadanya dibungkus bh warna putih.
“udah nih sayang…, bh nya mau dibuka sekalian..??” Tanya mama sambil bersiap melepas bh nya.
Aku belum menjawab pertanyaan mama, karena masih terfokus melihat buah dadanya yang memang sangat indah itu, walaupun masih terbungkus bh, aku bisa merasakan kelembutan, kekenyalan buah dadanya.
“sayang kok bengong sih…kan udah liat dari semalem pas nyetubuhin mama..hihih..”
“kalo liat dada mama, sampe kapanpun pasti bikin bengong ma..” kataku memuji, sambil mulai mendaratkan tanganku di dadanya.
“hihih..sayang bisa aja sih..” jawab mama
Aku mulai meremasi dada mama, kami masih saling berpandangan, mama tampak menikmati remasanku di dadanya, memang tempo remasanku pelan saja dan kulakukan dengan lembut.
“ahh..sshh.” desah mama saat aku meremas-remas dadanya
Kemudian aku memeluknya, tapi kali ini aku benamkan kepalaku di belahan dadanya yang sangat memikat itu, aku ciumi belahan dadanya itu.
Mama mengelus-elus kepalaku yang masih terbenam di belahan dadanya.
“shh..geli sayang..” desah mama kali ini sambil memelukku dan semakin menekan kepalaku ke belahan dadanya .
Aku ciumi belahan dada mama disana sini, dan hanya bisa mendengar mama mendesah kegelian saja, tapi dari dugaanku sepertinya mama menikmati perlakuanku ini, menikmati sedang bercumbu dengan anak kandungnya.
Puas dengan bermain di belahan dadanya, aku mulai melepaskan bagian depan bh nya itu dan tampaklah olehku kini sepasang buah dada mama lengkap dengan pemandangan puttingnya yang menambah sensasi menggairahkan pada tubuh mama.
Tanpa basa-basi aku hisap dan jilat putting dada mama seperti dulu ketika masih bayi, mama hanya mendesah saja menikmati perbuatanku itu, selagi menyusu dengannya aku lihat sekilas raut wajah mama ketika aku sedang menghisap-hisap putingnya, mama tampak sangat menikmati perbuatan mesumku ini.
“mama..” panggilku
“iya cinta..” jawab mama
“bisa gak ini dadanya mama keluarin susu ya..??” tanyaku sambil menghisap putingnya
“bisa sayang…kalau mama hamil..hihih..” jawab mama sambil tertawa kecil
“terus gimana cara bikin mama hamil..??” tanyaku
“yaa..sayang harus rajin nyetubuhin mama..hihih..” mama tertawa kecil lagi
“memang mama aku hamilin..??” tanyaku
“kalo sayang mau ya tentu mama ikhlas sayang..demi fiqi tersayang ini…” kata mama sambil mengelus rambutku.
Aku tidak menjawabnya, tapi langsung mengencangkan hisapanku di dada mama yang mana membuatnya meringis-ringis menahan entah geli, sakit atau nikmat yang jadi satu.
Aku hentikan sejenak hisapanku pada dada mama,
“mama ganti posisi yuk…mama sambil sandaran deh..” perintahku
“baik cintaku..” mama menurutiku dan kami pindah posisi agak ke dekat sandaran kasur, sehingga mama bisa sambil bersandar selagi aku menikmati tubuhnya.
Selagi mama duduk aku sempatkan untuk mencium bibirnya sebentar kemudian mulai lagi menyusu padanya, kali ini aku arahkan tangan mama untuk memegangi kontolku dari luar celanaku.
Mama sudah mengerti akan keinginanku itu dan langsung membuka resleting celanaku dan mengeluarkan kontolku dan mengocoknya pelan selagi aku menyusu padanya.
Kurasakan jari jemari lembut mama menyentuh kontolku dan mengocoknya perlahan, tidak ingin aku buru-buru melewatkan kenikmatan ini, kocokan mama perlahan namun terasa sangat nikmat. Kini posisi kami lebih nyaman untuk saling memuasi, aku tiduran di paha mama sambil menyusu di dadanya, sedangkan mama bersandar di sandaran kasur dan tangannya aktif mengocok kontolku, mama tersenyum menatapku, sungguh cantik wanita alim yang sedang memuasi anaknya ini, jilbab putih yang masih ada dikepalanya semakin membuatku merasakan nafsu yang bergelora.
“enak sayang..??” Tanya mama padaku
Aku tidak menjawab dan hanya memberi anggukan kecil sambil menyusu padanya. Sekitar 10 menitan aku berada dalam posisi itu, akhirnya aku hentikan aktifitas menyusu tadi, kemudian bangkit dan menerjang bibir mama, kami kembali berciuman.
Sambil berciuman aku remasi lagi dada mama, dan mama juga tidak tinggal diam memuasi kontolku, sekitar 3 menit ciuman kami lepas.
“makasih ya ma..” kataku
“mama yang harusnya terima kasih karena fiqi udh milih tubuh mama..” jawab mama sambil mencium pipiku.
“aku cinta mama..” kataku
“mama juga cinta fiqi..” jawab mama dan tnpa terasa bibir kami beradu lagi.
Ciuman kali ini sekitar 10 menit, dan kemudian aku lepas ciumanku.
“ma tolong dong kontolku..pakai mulut ya..” pintaku, mama tidak menjawab dan hanya tersenyum kemudian mengecup bibirku.
Dilepasnya tangannya dari kontolku dan kemudian mama kembali merapikan pakaiannya yang tadi sempat aku buka di bagian dadanya. Jadilah mama kini kembali alim sepenuhnya, kini aku duduk di tepi ranjang dan mama bangkit kemudian berjongkok di depanku, di antara selangkanganku, mama kemudian mengelus-elus kontolku dan menghirup aroma kontolku, tampak menikmati sekali.
“hmmff…” mama menghirup aroma kontolku
“ini nih…yang mama tunggu-tunggu..hihih..” kata mama, kemudian mengecup kontolku
“sshhh…” aku mendesis nikmat merasakan kecupan mama di kontolku
“hihih..kenapa syang..??” Tanya mama sambil memandangku
“geli ma…” jawabku
“mama jilat yaa..” Tanya mama
Aku tidak menjawab, hanya langsung memegangi kepala mama, dan mama juga mulai menjilati kontolku, seperti sedang menjilati eskrim. Mama menjilati seluruh bagian kontolku dengan amat teliti, rasa-rasanya tidak satu bagianpun luput dari jilatannya, mama mengulang-ulang terus hingga kontolku basah dan mengkilat terkena liurnya.
“hgghh..” aku mendesah keenakan
“hihihi…gimana sayang..??seneng mama giniin..??” Tanya mama lagi sambil meneruskan jilatannya.
“ya seneng lah ma..” jawabku
“lucu juga liat mama kayak gini..,keliatannya alim, tapi mainannya kontol anaknya..” kataku
“yang penting sayang suka kan mama kayak gini..???” jawb mama
“kalo sayang suka, apapun akan mama lakuin..” jawab mama
“termasuk jadi kayak pelacur gini..??” tanyaku
Mama hanya mengangguk kecil dsambil senyum, kemudian mulai membuka mulutnya dan memasukkan kontolku sepenuhnya ke mulutnya.
“hhgghhh…” aku merasakan kenikmatan ini lagi.
Mama tersenyum, mama tidak langsung menggerakkan mulutnya, tapi membiarkan kontolku terbenam di mulutnya dulu untuk beberapa saat, kurasakan lidahnya menjelajahi kontolku di dalam mulutnya..sensasi yang luar biasa..!
Setelah beberapa saat mama melepas kontolku dari mulutnya.
“phuaahh…” hanya itu yang keluar dari mulut mama
“sekarang ganti buah zakarnya sayang yang mama emut…” kata mama kemudian menyasar buah zakarku dan langsung memasukkannya ke mulutnya.
Sensasi kenikmatan ini kembali kurasakan, seperti tadi, mama hanya mendiamkan buah zakarku di mulutnya, dan membiarkan lidahnya bekerja memuasiku. Jujur ini sangat nikmat, apalagi yang melakukan adalah ibu kandung sendiri, yang aslinya orangnya alim dan taat agama, tapi demi cintanya padaku dia rela melakukan semua hal mesum ini.
Sekitar 3 menitan saja mama memainkan buah zakarku, barulah kali ini mama sepenuhnya melahap kontolku lagi dan mengulumnya. Dengan gerakan perlahan mama mulai memajumundurkan kepalanya dan dengan terampil mulut serta lidahnya memuasi kontolku.
“hgghhnnh…” hanya itu yang keluar dari mulutku karena mendapat kenikmatan luar biasa dari mamaku ini, sungguh mama telaten sekali mengulum kontol anaknya, tanpa rasa jijik, atau mungkin rasa jijiknya sudah berubah menjadi rasa nikmat yang hanya bisa dirasakannya sendiri karena mama Nampak menikmati sekali setiap detik perbuatan mesumnya ini denganku, mama seolah sedang mengulum eskrim, menjilati dan menciumi kontolku.
“slurp..” hanya itu saja yang terdengar dari selangkanganku, aku yang juga sudah merasa tidak tahan akhirnya memegangi kepala mama dan menyuruhnya berhenti tapi tetap dalam keadaan mulutnya terjejali oleh kontolku.
Aku diamkan keadaan seperti itu selama kurang lebih satu menit, dan setelah itu barulah aku merasa menyemburkan semua spermaku ke dalam mulut mama. Tanganku masih menahan kepala mama agar jangan lepas dari kontolku, dan setelah beberapa saat barulah mama memandangku sambil tersenyum, dan akhirnya dilepaslah kontolku dari mulutnya.
“enak rasanya..” kata itu yang pertama keluar dari mulut mama, dan memang di dalam mulut mama masih samar terlihat olehku berwarna putih-putih kental, juga disekitar bibirnya. Tampak olehku mama menelan semua sperma yang keluar dari kontolku, juga sambil mama membersihkan mulutnya sendiri dengan menjilati sekitar bibirnya dengan lidahnya. Tampak sangat menggairahkan.
Mama kembali mendekati kontolku
“mama bersihin dulu ya sayang..” kata mama kemudian tanpa jawabn apapun dariku mama langsung menjilati sisa sisa spermaku di kontolku dan dengan cermat membersihkannya. Setelah selesai mama lalu mencium kontolku dan akhirnya bangkit, kemudian melap mulutnya dengan jilbab putihnya, lalu menatapku lagi.
“abis ini mau mandi apa makan dulu sayang..??” Tanya mama
************************************************************************
Setelah selesai mandi, aku tidak langsung berpakaian, aku bermaksud untuk telanjang saja hari ini, yah setidaknya agar tidak repot-repot lagi untuk mengeluarkan kontolku kalau aku ingin menyetubuhi mama lagi.
Yah walaupun sempat terlintas dipikiranku untuk menyuruh mama telanjang bulat juga hari ini, tapi niat itu aku urungkan, karena ternyata mama dengan pakaian yang tertutup, sopan dan alim malah membuatku semakin bersemangat untuk menyetubuhinya.
Aku sudah selesai membalut tubuku dengan handuk, dan kini aku keluar kamar mandi, langsung menuju meja makan. Sesuai dugaanku, mama sudah siap menyambutku dengan hidangannya. Aku tidak memesan masakan khusus pada mama untuk hari ini, tapi sepertinya mama sudah masak special, mungkin untuk memperingati ulangtahunku, atau memperingati kemenaanganku atas tubuhnya..heheh..
“sarapannya sudah siap sayang..” ucap mama padaku sambil sedikit mengatur kursi tempat aku akan duduk.
“kayaknya masak special nih ma..” kataku
“yaa dong kan memperingati ulang tahunnya sayang..” kata mama
“aku kira memperingati pertama kali kita ngentot..hehe..” kataku
“hihih..ya sebenarnya itu juga..” jawab mama sambil mencium pipiku
Kemudian mama mulai mengambilkan makanan untukku, dimulai dengan piring, kemudian nasi dan lauk-lauknya, jarak mama dan aku agak jauh ketika mama mengambilkan makanan, jadi aku tidak bisa menjamah tubuhnya, barulah ketika semuanya sudah tersedia, aku minta mama untuk duduk disampingku dan menyuapiku.
“mama sayang…suapin aku ya..hehehe..” kataku
“iya cintaku..” kata mama kemudian mengambil posisi duduk sebelahku
“yuk sayang, buka mulutnya..” kata mama sambil memberikan sesendok yang pertama
Aku buka mulutku dan menerima suapan pertama dari mama,
“enak banget ma..” seruku ketika mulai merasakan masakannya
“ya pasti dong sayang..hihih..” kata mama lagi
Mama terus melanjutkan menyuapiku, sekedar info, aku makan dalam keadaan telanjang bulat, sementara mama yang menyuapiku disebelahku mengenakan pakaian yang benar-benar sopan dan alim masih dengan pakaiannya yang tadi serba putih itu.
Tentu saja selama mama menyuapiku kontolku tidak bisa tidur nyenyak, akupun menyuruh mama untuk lebih mepet padaku agar aku bisa menggerayangi tubuh seksinya.
“mama, agak meepet sini dong..” pintaku
“ohh, iya sayang..” jawab mama, sambil lebih memepetkan tubuhnya padaku
Aku langsung menyergap pinggangnya dan kupepetkan mama padaku kemudian aku sambar bibirnya, kami berciuman sekejap, mama tampak diam saja sambil menutup matanya guna menikmati permainan lidah kami.
Ciuman kami terlepas dan mama kembali menyuapiku sambil tersenyum cantik sekali,
“lanjut ya sayang…” kata mama padaku, sebelum mama kembali memasukan sendok ke mulutku, tanganku kuarahkan ke dadanya dan mengelus-elusnya dari luar bajunya. Mama tidak berkata apa-apa mengenai tingkah lakuku ini, justru cuek saja, dan pada saat aku meremas dadanya barulah dia sedikit mendesah.
“ahh..” desah mama kecil, tapi kemudian melanjutkan kembali aktifitasnya menyuapiku.
Dada mama, seperti yang sudah aku jelaskan di bagian awal-awal, memang ukurannya pas saja, tapi aku sangat senang memainkannya, sangat menggairahkan, apalagi kalau masih tertutup baju begitu, jadi tidak sabar ingin memainkannya lagi.
“mama..” panggilku
“iya sayangg..” jawab mama sambil mengambil nasi lagi disendoknya
“stop bentar ma, mau maenin dada mama dlu..” kataku sambil menyambar sepsang dadanya itu dan meremas-remasnya.
Mama kemudian membusungkan dadanya, sehingga dadanya terlihat lebih menonjol agar aku bisa dengan nyaman memainkannya.
“udah sayang..? ayo lanjut maemnya..” kata mama, tapi tak kuhiraukan kata-katanya
Aku terus memainkan dada mama, meremasinya mulai dengan tempo pelan hingga tempo cepat, mama hanya pasrah saja membiarkanku memainkan dadanya.
“sshh..ahh..” desah mama pelan
“ayo sayang..sni satu sendok dlu..” kata mama, dan akupun menurutinya, kuhentikan sejenak kegiatanku memainkan dadanya dan menerima suapan nasi darinya. Setelah aku makan satu sendok tadi, aku lanjtkan lagi kegiatanku, kami saling berpandangan dan mama meberiku senyum termanisnya, sambil sesekali mendesah juga karena keenakan dadanya aku mainkan.
“sayang..” panggil mama
“hmm..??” aku tidak menjawab karena masih mengunyah makanan tadi
“mama buka baju aja ya..biar sayang lbh enak maenin dada mama..” kata mama
“ga usah sampe buka baju ma, cukup disingkap aja ke atas..” kataku
“iya sayang…” kata mama
Kemudian mama meletakkan sendoknya sejenak dan mulai menyingkap bagian bawah bajunya sehingga dadanya yang terbungkus bh putih itu terlihat jelas olehku.
“bh nya juga sayang..??” Tanya mama
“entar dulu ma..” jawabku sambil menyambar bibirnya, kami berciuman lagi sambil aku remasi dadanya, ciuman kami hanya sebentar saja dan kemudian mama kembali pada sendoknya dan bermaksud menyuapiku lagi.
“ayo sayang, lagi sdkit..” kata mama sambil menyuapiku lagi, dan memang ternyata tinggal satu sendok ini saja, tp ternyata aku masih lapar.
Aku melahap satu sendok terakhir itu, tentu sambil tetap meremasi dada mama yang kini tampak lebih menggairahkan karena hanya terbungkus bh, jilbab mama sesekali memang terjulur ke bawah dan menghalangi pemandangan indah itu, tapi mama langsung sigap membetulkannya karena tidak ingin aku merasa terganggu ketika menikmati tubuhnya.
Dan habislah akhirnya makananku itu, tapi seperti yang kubilang tadi bahwa aku masih merasa lapar, jadi aku minta tambah porsi ke mama.
“ma masih laper nih, tambah dong..” kataku sambil meremasi dadanya
“iyaa syang..” mama meninggalkanku sejenak, kemudian mengambil kembali nasi dan lauk2 tadi. Setelah selesai, mama kembali dan duduk di sebelahku seperti tadi, saat akan mulai menyuapi, aku tahan mama.
“mama..” kataku
“iyaa cintaku..” jawab mama mesra
“ma suapinnya pakai mulut mama dong..hehehe..” pintaku
“pakai mulut mama..?? gmn caranya cinta..??” Tanya mama
“jadi mama kunyah dulu itu makanannya terus baru masukin ke mulutku, masukinnya langsung pakai mulut mama..” jawabku
“iihh jadi sayang makan bekas yang mama makan gitu..??” Tanya mama
“iya ma..” jawabku
“duhh aada-ada aja ini cintaku..yaudah deh, kalau memang maunya gitu..” kata mama
Kemudian mama mulai memasukkan makanan ke mulutnya, dan mengunyahnya sesaat, kemudian mama mengkodekan padaku untuk mendekatkan wajahku, kemudian tangannya memegang sisi kiri dan kanan kepalaku barulah kemudian bibir kami bertemu dan mama mulai memasukkan makanan yang tadi dikunyahnya ke dalam mulutku.
“mmpphh..” hanya itu yang bisa keluar dari mulutku
Selagi mama memasukkan makanan ke mulutku aku sempatkan untuk memperlama memainkan bibirnya, tentu tidak lupa juga tanganku memainkan dadanya.
“clurpp.slurpp..” hanya itu yang terdengar di ruang makan
Ciuman kami terlepas, mama tersenyum dan menyiapkan sesendok berikutnya, kemudian mama masukkan lagi ke dalam mulutnya, dan mengunyahnya lagi seperti tadi, selagi mama mengunyah, aku mainkan dadanya dengan tanganku, dan mama kembali mendekatkan wajahnya padaku tanda mau memasukkan makanan ke dalam mulutku, bibir kami bertemu lagi.
Sebelum mama kembali dengan sendoknya aku minta mama untuk membuka bh nya,
“mama sayang.buka bh nya dong..” kataku
Mama hanya tersenyum saja tanpa menjawab dan segera membuka bh nya, tampaklah sempurna kini dadanya di depanku, aku langsung menerjangnya menghisapi putingnya.
“ahh..ahh…pelan-pelan dong cinta..” kata mama menikmati hisapan dan remasanku di dadanya
Aku tidak menghiraukannya dan terus saja dengan nafsu menggebu-gebu menghisapi dadanya.
“ahh..mass…” desah mama lagi
“makan dulu mass..ahh..” desah mama
Mama memanggilku “mas” ditengah kenikmatan yang menderanya, kurasa mama mulai bisa melihatku sebagai “pria” yang memberinya kepuasan dan akan mulai menganggapku sebagai “pria” untuk dia mengabdi. Aku lepaskan sejenak hisapanku.
“mama kok manggil aku “mas”..??” tanyaku
“hihih..yaa..biar lebih mesra aja..” jawab mama
“apa karna maama udh aku entot..?” tanyaku
“hihih..sejak sayang nyetubuhin mama, mama jadi ngerasa sayang ini sebagai laki-laki yagn harus mama layani..hihih..” jawab mama
“karna ketagihan kontol ya..?? hehe..” tanyaku
“ihh mas nii…” kata mama sambil mencubit pinggangku
“tapi emang bener sih..burungnya sayang juga bikin mama tmbh cinta..” kata mama
“sebenarnya juga, mama udh bner2 jatuh cinta sama sayang..” kata mama
“jatuh cinta gimana ma..??” tanyaku
“yaa..setelah sayang nyetubuhin mama, mama ingin sayang ngelihat mama sebagai wanita, bukan sebagai ibu..” kata mama sambil membelai kepalaku
“jadi mama mau aku memperlakukan mama sebagai istri gitu..??” tanyaku, disambut anggukan mama sambil agak tersipu malu.
“hmm…” jawabku
“aku lebih bergairah kalo ngentotin mama itu ya sebagai anak ngentotin mama nya..hehe..” jawabku
“aku lebih bergairah ngelihat mama ya sebagai mama..” kataku
“jadi sayang tetep mau nyetubuhin mama sebagai ibu dan anak..??” Tanya mama
“iya, hehehe..” jawabku, dsambut senyum mama.
“hihih..nakal ya mas sayang..” kata mama kemudian mencium pipiku
“yang penting mama udh bilang..mama jatuh cinta sama mas..” kata mama lagi
“mama mau ngelayani mas seperti suami..tidak masalah kalaupun mas tetap anggap hubungan kita seperti ibu dan anak..” katanya lagi
“tapi kalau lagi ngentot kita jadi suami istri ya ma..hehe..” kataku
“iya mass..hihih..” jawab mama sambil senyum malu-malu
“mama..” aku panggil mama
“iya mas..” jawabnya
“ayo sini…” pintaku, yang mana disambut senyum bahagia mama
“tapi habisin dulu makannya ya mas, tinggal satu sendok aja..” kata mama, kemudian bersiap memberi sendok terakhir untukku, seperti tadi, mama mengunyahnya dulu, kemudian memberikannya padaku melalui mulutnya.
Aku sambar langsung makanan yang ada dimulutnya, tanpa ampun aku lumat bibirnya dan kuremasi dadanya, mama tampak gelagapan, tapi akhirnya bisa mengimbangi keagresifanku ketika berciuman, mama memegangi kepalaku, dan kami mulai memperlambat tempo adu lidah kami, agar satu sama lain lebih menikmati kemesraan ini. Aku mulai meraba-raba selangkangannya bermaksud mencari memeknya.
“mas..mau nyetubuhin mama sekarang..?? mama telanjang aja ya mas...” Tanya mama
“ngga usah ma..buka bawahannya aja..bajunya sma jilbanya biarin aja..” pintaku, mama tersenyum mengiyakan permintaanku.
Perlahan mama bangkit, lalu melepaskan rok panjang putihnya itu dengan perlahan, aku menikmati setiap milidetik adegan mama menelanjangi diri itu, meskupun sudh tidak asing lagi dengan hal itu, setelah roknya terlepas, mama kemudian melipatnya dengan rapid an menaruhnya di atas meja makan, kemudian mama lanjut melepas celana dalamnya yang juga berwarna putih, sama seperti tadi mama melakukannya dengan lembut, sambil sesekali memberiku senyuman termanisnya, dan setelah itu mama juga meletakkan celana dalamnya di atas meja makan.
“mas..mau nyetubuhin mama disini..?? atau di kamar aja..??” Tanya mama
“disini aja ma..sini duduk di pangkuku..” kataku agar menyuruh
“langsung masukin burungnya sayang..??” Tanya mama
“iya ma..aku pangku sambil ngentot..” kataku
“hihiih..kok mama deg-degan ya mas..” kata mama
“kok gitu ma..??” tanyaku
“mama ngerasa kayak pengantin baru mas..” kata mama tersipu malu, sambil berusaha memasukkan kontolku ke memeknya.
“sleb..” akhirnya kelamin kami bersatu lagi.
“ahh..shh..” desah mama
Kami saling tatap,
“mama cinta sama mas..” kata mama
“aku cinta memek mama..” jawabku kemudian bibir kami saling mendekat, dan kami berciuman lagi.
Ciuman kami hanya sebentar saja, setelah itu kami lepas lagi.
“kokk gak digerakin mas..??” Tanya mama
“hehe..emang sengaja ma…aku Cuma mau masukin aja ke memek mama..” kataku
“hihi..terserah mas aja deh…mama pasrah aja ..” kata mama kemudian mencium pipiku
Aku meraih dadanya lagi, dan memainkannya sejenak
“maenin dada mama lagi mas..??” Tanya mama
“iya abis gemesin banget, empuk lagi..hehe..” kataku lanjut menghisapnya lagi
Mama tersenyum mendengarnya, sambil aku menyusu lagi, mama membelai-belai kepalaku, kontolku juga masih menancap di memek mama, tapi aku tidak gerakkan sama sekali, karena aku memang hanya ingin menikmati rasa memek mama saja.
Aku lanjutkan dengan menciumi bagian perut mama yang mana membuatnya kegelian,
“geli mass..ahh..” kata mama sambil membelai kepalaku
Mama yang menggelinjang-gelinjang karena geli membuatnya bergerak-gerak sehingga memeknyapun ikut bergerak dan memberi rangsangan pada kontolku yang masih menancap di dalamnya. Aku yang memang tidak ada persiapan untuk menahan keluarnya pejuhku, akhirnya keluar juga secara tidak sengaja karna goyangan mama tadi.
“aduh keluar ma..” kataku
“ga apa2 mas..keluarin dalem kemaluan mama..” kata mama
Sambil menikmati proses keluarnya pejuhku di mmek mama, kami saling bertatapan lagi dan beciuman kembali, setelah itu ciuman kami lepas.
“mas mau lanjut nyetubuhin mama..??” Tanya mama
“hmm kayaknya engga deh ma…” kataku
“yaudah kalo gitu mama lanjut beres2 ya mas..” kata mama
“iya deh ma..” jawabku, kemudian mama mencium pipiku
“mas mau mama pakai baju lagi..??aapa biar begini aja..??” Tanya mama
“hmm…bajunya sama jilbabnya aja rapiin ma.., mama telanjang bawah aja..” kataku dengan mesum
“hihiih..iya deh mas sayang..” kata mama kemudian merapikan bajunya dan jilbabnya kemudian menutup kembali dadanya dan mama mengambil rok dan celana dalamnya tadi dan membawanya ke kamar, kulihat dari belakang betapa seksinya pantat mama terekspos bebas, sementara tubuh bagian atasnya tertutup dengan sopan, pantatnya yang melenggak-lenggok benar-benar membuatku bernafsu lagi.
Aku baru ingat daritadi aku belum makan makanan pencuci mulut, dan kalau tidak salah mama juga sudah membuat pudding coklat, jadi sebaiknya aku minta mama menyediakan pudding itu untukku.
“mama..aku mau makan pudding coklatnya..” kataku
“iya mas..bentar ya sayang..” kata mama dari kamar
Sekitar 5 menit kemudian mama muncul kembali di ruang makan, masih dengan pakaian tadi dan telanjang bawah, hanya saja jilbab dan bajunya sudah lebih rapi, dan sepertnya mama menyempatkan diri berdandan tadi.
“mama tadi dandan ya..??” tanyaku
“iya sayang…mama kan harsu tampil cantik terus di depan mas..” jawab mama
“hehe..jadi nafsu lagi ma..” kataku sambil meremas pantatnya yang tidak terututp apa2 itu
Mama hanya tersenyum saja.
“mama ambilin pudingnya dulu ya mas..” kata mama, kemudian meninggalkanku sejenak,
Mama kemudian mengambil pudding bagianku dan menyajikanya di depanku
“mau mama suapin mas..??” Tanya mama
“Ga usah deh ma..aku makan sendiri aja..” kataku
“iya deh mas..” jawab mama
“nah mama, sekarang tolong dong ma..kontolku pakai mulut mama..” kataku meminta
Mama tersenyum saja dan langsung menuju kebawah meja guna meraih kontolku, dan sesaat kemudian kontolku sudah berada di dalam mulut mama.
Mama sangat telaten dalam melayani kontolku dengan mulutnya, terbukti hanya skitar 10 menit saja mama mengoral kontolku rasanya sudah ingin muncrat, aku yang ingin sensasi berbeda akhirnya menemukan ide untuk memuncratkan spermaku.
“mama udahan ma..sini naik bentar..” kataku, mama menurutinya
“ambil puddingnya lagi ma..” kataku sambil menunjuk piring kecil untuk pudding
Mama mengambilnya, dan kemudian meletakkan sepotong pudding di piring kecil, kemudian memberikannya padaku. Aku terus mengocok kontolku dan kemudian memposisikan sepiring kecil pudding yang tadi di ambil mama kedepan kontolku dan memuncratkan spermaku di pudding mama itu, sehingga spermaku seolah-olah menjadi saus untuk pudding mama. Melihat itu mama hanya tersenyum manis padaku.
“ini ma..untuk mama..ada saus special..heheh…” kataku
“mas ini ah..ada2 aja..” kata mama kemudian duduk dan mulai menyantap pudding saus sperma itu
“gimana ma..??” tanyaku
“enak kok sayang..hihihi..” jawab mama
“dari burungnya mas soalnya, ya pasti enak..” jawab mama tampak menikmati sekali menu barunya itu
“ga ngerasa aneh gitu maa..??” tanyaku
“enggalah mas sayang..apapun yang keluar dari tubuh mas, pasti nikmat buat mama..” jawab mama
“kan mama cinta sama mas..hihih..” jawab mama
Dan itulah acara makan pagi itu, selanjutnya kemana lagi ya..??