“WOOOSHIAAAPPP….” Ucap Tamin yang tanpa membersihkan ceceran sperma Babon di vagina Clara, langsung menempatkan batang penisnya tepat ditengah liang peranakan Clara, ”Mumpung masih licin….”
“Uuuhhh…... Memek Clara udah gatel bangeeett Pak…” Erang Clara terus mempermainkan jemari lentiknya. Mengusap, menarik, dan menggelitik biji klitorisnya yang semakin keras.
“Memek Neng Clara…. Pengen cepet disodok-sodok kontol ya Neng…?” Goda Tamin menepuk-tepukkan batang penisnya ke selangkangan Clara.
“Hoo’oohhh…. Ayo pak….Ssshhhh…..” Seru Clara makin memperdalam kocokan jemarinya
“Gausah kobel-kobel memek Neng…. Bapak bantu garukin memek Neng Clara pake kontol jumbo Bapak aja ya…?” Goda Tamin menyingkirkan tangan Clara yang mengusap-usap klitorisnya sendiri lalu digantinya dengan penis tua kebanggaannya.
PUK PUK PUK
Suara penis Tamin ditepuk-tepukkan ke bibir vagina Clara yang belepotan sperma Babon sambil mengoles-oleskan sperma Babon ke sekujur batang penisnya.
“Ssshh…. Kontol super apa Pak….?” Tanya Clara tiba-tiba
“Ini… Kontol Bapak yang gagah ini… Hak hak hak…” Kekeh Tamin menyombongkan diri.
“Itu bukan kontol jumbo Pak…” Jawab Clara singkat, “Itu kontol JOMPO….”
“WAHAHAHA…Bener itu Neng… Kontol Jompo….” Tawa Babon seketika.
“Kontol Bapak mah…. Ssshhh… Kecil….”
“Haaa…? Kecil….?” Kaget Tamin mendengar perkataan Clara
“Hmmmmhhh… Iya… Kontol Bapak itu…. Ga ada setengahnya dari kontol kakak Clara Pak… Ooohh…. Ssshhhh……“ Ledek Clara yang terus-terusan menggelitik liang senggamanya, “Tapi gapapa Pak… Ayo sodok memek Claraaaa…”
“SIALAAAN…. Berani-beraninya Neng Clara menghina kontol super Bapak….” Gerutu Tamin yang buru-buru mengambil ancang-ancang di depan selangkangan Clara. “Sekali tusuk… Neng bakalan
Ngelupain kontol Kakak Neng….Hak hak hak…”
“Uuuhhhsss… Tusuk aja Pak … Sssshhh…” Tantang Clara dengan raut wajah manjanya, “.. Kalo emang kontol Bapak bisa…. Hihihi” .
“SIALAN nih bocahh…”
“Jangan salahin Bapak ya kalo abis bapak ENTOTIN nih memek… Neng ga bakalan bisa jalan…”
PUK PUK PUK
“Siap-siap Neng …. Kali ini… Kontol Bapak yang akan memberimu kenikmatan.. Hak hak hak…” Kekeh Tamin sombong sembari langsung menyodokkan pinggulnya maju dengan kekuatan penuh.
CLEEEP…
Tusukan pertama, kepala penis Tamin langsung terbenam keliang peranakan Clara.
“Huooohhh… Enak banget Booonnn….” Girang Tamin keenakan, “Sempit gila ini memeeeekk…” Tambahnya lagi sambil menarik keluar batang penisnya.
“Ooohhhh…. Ssshhhh… Kak Ciellooo… Memek Adek diperkosa lagi Kaaakk….” Lenguh Clara kembali berusaha menikmati sodokan penis tamin sambil membayangkan sosok kakak kandungnya.
CLEEEPPP
Tusukan kedua, kepala penis Tamin masuk lebih dalam. Namun,
BEGG
“Lohh… Eeehhh….?” Bingung kakek kurus itu. Ia melirik kearah Babon yang juga terlihat bingung sebelum akhirnya ia menarik dan mencoba menusukkan batang penisnya lebih dalam lagi.
CLEEEPPP
BEGG
“Kok gabisa masuk….?” Heran Tamin lagi,”Bon… Kamu udah perawanin ini cewek belom sih…?”
Buru-buru, Tamin mengintip ke arah selangkangan Clara dan membersihkan lelehan sperma Babon yang masih menggenang. Dan dengan seksama kakek kurus itu memperhatikan liang peranakan Clara, bahkan ia sampai menusuk vagina gadis semok itu dengan satu jarinya.
“Uuuuhhhh… Paaakkk….” Lenguh Clara begitu merasakan telunjuk Tamin menyelinap masuk di vaginanya, “Ayo tusuk yang dalem Pak… Clara masih perawan….”
“Eh… Nih memek ada lubangnya kok….” Ucap Tamin yang kembali menempatkan kepala penisnya tepat divagina Clara kemudian menusuknya dalam-dalam, “Tapi kok susah ditembusnya ya…?.
BEGG
Lagi-lagi susah.
“Aneh ya Min… Daritadi aku juga ngerasa seperti itu…. Kontolku gabisa masuk lebih dalem lagi…” Jelas Babon disela nafas tuanya, “Berasa kaya ada lapisan karet yang nahan-nahan gitu…”
“Hmmm.. Mungkin kontol kita udah tua kali ya Bon… Udah susah merawanin anak gadis… Hak hak hak….” Ejek Tamin yang kali ini mencoba menyodok celah kewanitaan Clara lebih kuat lagi.
BEGG
Lagi-lagi kepala penis Tamin seperti mendapat jalan buntu.
“Hihihi… Katanya kontol super Pak….?” Kekeh Clara yang kemudian mendorong perut Tamin dan mengobel kembali vagina beceknya, “Kontol kecil Bapak kayaknya ga kuat njebolin memek Clara deh..."
"Jangan sakit hati ya Pak.... "
"Kontol papa Clara yang ukurannya lebih besar dua kali dari kontol Bapak aja... Ga berhasil ngerobek selaput perawan Clara.... Hihihi….”.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HAHAHAHA….
Tawa Mike mengejek
“Kontol jumboku aja susah banget ngejebolin memek putri kandungku…. Apalagi kontol kecil nan loyo macam kalian…” Ucap Mike sombong sekaligus bersyukur jika kedua kakek tua itu tak mampu mengambil keperawanan Clara.
“Sampe subuh juga ga bakalan tembus… Hahahaha…..” Girang Mike merasa lucu, “Hebat kamu Clara sayang… Memek kamu memang buat Papa aja seorang…. Papa yakin… Setelah ini… Perawanmu bakal ilang ama Papa….” Ucap Mike sambil terus mengocok batang penisnya kuat-kuat.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Merasa heran karena tiap sodokan penisnya cuma-cuma, Tamin pun mulai berpikir jalan keluarnya.
“SIAAALLL….. Kalo di memek Neng ga bisa dimasukin kontol…. Gimana kalo kita sekarang coba jalur belakang neng….? Cobain… Lubang anus….?” Ungkap Tamin mengenai ide briliannya.
Dengan sigap kakek kurus itu membalik tubuh Clara hingga tengkurap. Ia tarik pantat Clara naik, dan mengatur ketinggiannya hingga dirasa pas dengan selangkangannya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DEG
“Eeehh…. Eehh…. Anjinggg…. Apalagi ini….?” Umpat Mike dalam hati, “Pinter juga otak mesum kakek tua itu…. Dia mau ngentotin bool Clara…?”
CLEK CLEK CLEK…..
“Ooohhh… Bool Clara….? Gimana ya rasanya….?”
Melihat putri kandungnya pasrah mendapat perlakuan mesum Tamin, gemuruh birahi Mike semakin melupa-luap. Segala macam pikiran mesum Mike semakin menjadi-jadi. Walhasil, ia semakin mempercepat kocokan batang penisnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PUK PUK PUK
“Neng Clara….?” Panggil Tamin yang menepuk-nepukkan batang penisnya ke liang dubur Clara.
“Hhhhh… Ya Pak….?”
“Kalo anus Neng Clara… Masih perawan ga…?” Tanya Tamin yang tiba-tiba menyelipkan jempol besarnya ke lubang anus Clara
CLEEEPPP
“Ouuuggghhh Paakkk…Ssshhhh….” Geleng Clara seolah memberi jawaban.
“Hehehe…Sudah Bapak duga…”Goda Tamin yang terus menusuk dan mencabut jempol besarnya secara perlahan di dubur Clara. “Pacar Neng Clara… Juga pernah masukin kontolnya di bo’ol ini ga….?”
Mendapat tusukan-tusukan jempol mesum Tamin di liang anusnya, bulu kuduk Clara seketika berdiri. Terlebih ketika Tamin mengoleskan lelehan sperma Babon disekitar lubang duburnya. Clara tiba-tiba menunggingkan pantatnya lebih tinggi lagi. Seolah memamerkan lubang anusnya lebar-lebar ke kakek renta yang sibuk mengobel duburnya.
“Pacar Clara belom pernah maenin anus Clara Pak…” Jelas Clara singkat.
“Lalu…? Siapa dong…?” Goda Temin terus mempermainkan lubang pembuangan Clarain keluar masuk.
“Ohhhh…. Yang sering nusuk anus Clara tuh…. Kak Cielloo….” Lenguh Clara dengan nada kesal menyebut nama kakak kandungnya, “Kakak yang diminta ngentotin memek Clara… Tapi ga dateng-dateng… Hhhhh…..” Tambah Clara sambil menguatkan otot anusnya. Menjepit jemari Tamin kuat-kuat
“Wuuooohhh Booonnn… Bo’ol Neng Clara… Bisa ngempot ayam….” Girang Tamin yang buru-buru menempatkan kepala penisnya tepat di tengah lubang pembuangan Clara “Sepertinya… Ngentotin bo’ol Neng Clara ini bakalan terasa lebih enak daripada memeknya…. Hak hak hak…”
“Padahal ngentot tuh enak khan ya Pak…?”
“Gitu kakak aku ga mau dateng…”
“Padahal Clara udah siap loh… Dientotin sampe pagi…”
“Ayo Pak… Kalo ga bisa ngentotin memek Clara… Duburin aja anus Clara…”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“OOOHHH CLARAAAA… MABOKMU MENYERAMKAN SEKALI SAAYAANNGG…” Seru Mike yang geli sekaligus kasihan melihat gejolak birahi Clara.
“Benar-perek kamu Sayang…” Seru Mike melihat tingkah putri kandungnya yang mirip perempuan murahan. Bukannya menolak kelakuan mesum kakek tua itu, Clara malah makin santer meraba-raba liang senggamanya. Hingga satu jemari lentiknya masuk mengobok-kobok vagina sempitnya sendiri.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ohhhhsss…. Paaaakkk….” Lenguh Clara sambil merem melek. Tak sadar, gadis cantik itu juga mulai menggoyang pinggulnya maju mundur seiring gerakan jempol mesum Tamin.
.
“Hahahaha…. Dia pasti bener-bener suka tusbol tuh Min…” Kekeh Babon yang melihat kenakalan Clara.
“Berarti Neng Clara ini suka banget kalo dibo’olin Bon…. Hak hak hak…” Tawa Tamin memberi kesimpulan sambil makin mempercepat kocokan jemari di anus Clara, “Betul khan ya Neng…?”
“Ohhhh… Heee’eeehh Paaakkk…..”
“Hak hak hak… Kalo gitu… Bapak kontolin aja bo’ol Neng Clara sekarang yang Neng…?” Kekeh Tamin yang tiba-tiba melebarkan lubang anus Clara dan menusukkan kepala penisnya kuat-kuat.
“….HEEEEGGGHHHH…”
CLEEEEEEPPPPPP
“OOOOUUUUGGGGGGHHHHHHH…..” Raung Clara lantang, ketika ia merasakan sepotong daging kecil hangat berbonggol milik Tamin menyeruak masuk melewati pintu anusnya dan terus melaju hingga perut kakek tua itu menabrak pantat Clara..
PEEKK
“AAAARRRGGGGHHHHH….. “ Teriak Clara lantang, “OOOOOOHHHHH….SAKIIIITTT PAAAAAAKKKK….”
Mendapat tusukan mendadak dari penis Tamin, Tubuh Clara ambruk kedepan.
“AARRRRGGGHH…PAAKKK…. JANGAN BURU-BURU PAAKK… SAAKIITTT…..” Jerit Clara sambil menggelepar-gelepar.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“AAAANN… JJIIINGGG…. KAKEK-KAKEK BAJINGAN….” Erang Mike melihat perlakuan kasar Tamin, “SETAAN…. Akhirnya bisa juga tuh kakek menjebol anus putri kandungku….” Tambah Mike yang
walaupun tahu anus Clara sedang diperkosa seperti itu, ia sama sekali tak berbuat apa-apa. Otak mesum berpikir, Jika selama vagina dan perawan Clara aman, maka tak ada hal lain yang perlu dikhawatirkan.
Oleh karena itu, ayah kandung Clara itu pun makin mempercepat mengocok batang penisnya.
CLEK CLEK CLEK CLEK
“CLARA ANJING… CLARA PEREK…. CLARA MURAHAN…. “ Seru Mike terus mengamati persetubuhan putri kandungnya sembari mengocok penisnya kuat-kuat, “OOOOHHH ANAK PAPA… KAMU BENAR-BENAR MEMBUAT PAPA TERANGSANG NAK… OHHH KONTOL PAPA MENYODOMI ANUS CLARA…OOOHH CLARAAAA..”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sejenak, suasana di ruangan itu hening.
Clara yang sama sekali tak menyangka akan sodokan penis Tamin yang begitu tiba-tiba, hanya bisa terdiam kaku sambil mengatur nafasnya. Walau ia sering bermain anus bersama Ciello, tetap saja masih merasa sedikit kesakitan pada anusnya jika diperlakukan secara kasar
“Hhhhh…. Hhh…. Hhhhh…..” Deru nafas Clara berkejar-kejaran. Matanya terpejam, alisnya mengernyit dan urat di lehernya menonjol. Bahkan ada setitik air mata yang keluar di ujung matanya.
“Gila kamu Min… Anak orang nih…. “ Suara berat Babon memecah keheningan, “Kalo sampe mati gimana…? Bisa masuk penjara lagi nih kita….”
“HAK HAK HAK… Abisan aku udah ga tahan Min…. ” Kekeh Tamin girang ketika ia berhasil menyodomi anus Clara, “Lubang bo’ol sempit kaya gini… Sayang banget kalo dianggurin lama-lama….”
“Tapi ya jangan dadakan gitu ya Neng…?” Ucap Babon sambil mengusap-usap rambut Clara. Mencoba menenagkan gadis manis itu.
“Ahhh.. Lebay dah…. Neng Clara mah udah jago… Dia ga bakalan mati kalo cuman ditusbol kaya gini… Ya ga Neng…?”
“Eeemmmhhhhh….” Dengus Clara yang biarpun merasakan kesakitan, masih mengangguk pelan.
“Gapapa khan Neng….? Bapak tusuk bo’olnya kaya gini…?”
”Heee’eeehhmmm… Sssshhhh…..” Angguk Clara lagi
“Tuuuuuhhh… Boonn… Neng Clara aja ngebolehin… Kamu malah bawel…. Hak hak hak….” Ejek Tamin
Yang perlahan menarik batang penisnya dari anus Clara dan mendorongnya lagi.
“Uuuuuhhhhh….. Paaakkk… Pelan-pelan….Sssshhh… Nusuknyaa…” Lenguh Clara lirih. Mencoba beradaptasi dengan kondisi anus barunya yang tersumpal penis. Sedikit menikmati rasa sakit yang mulai mulai berubah menjadi enak karena efek obat perangsang.
PLEK…
Batang penis Tamin masuk seluruhnya dilubang anus Clara. Didiamkan sejenak, dan ditariknya pelan.
PLEKK….
Begitu lagi. Masuk. Didiamkan. Ditarik
PLEKKK…
PLEKKK….
Makin lama, suara tepukan perut Tamin dan pantat Clara mulai terdengar bersahut-sahutan.
“Huoooohhhh Booonnnn… Bo’olnya sempit bangeeettt….Ooohhh….” Seru Tamin sambil merem melek keenakan, “Kamu kudu nyobain Bo’ol ini Bon… Bo’ol Neng Clara… Ssshhh…. Bon… Rasanya…. Uhhh… Bener-bener MAK NYOOOSSS ….“
“Hehehe… Ga dapet memeknya… Bo’olnya juga gapapa ya Min…” Kekeh Babon.
“Iyaaak… Ini bo’ol terenak yang pernah aku rasain Bonn…” Puji Tamin sembari meremasi kedua pantat bulat Clara, “Hoooohh… Bo’ol semok…. Bo’ol enak… Bo’ol sempit….”
PLEKKK…
“Bo’ol semok…. Bo’ol enak… Bo’ol sempit….”
PLEKKK…. PLEKKK….
“Bo’ol semok…. Bo’ol enak… Bo’ol sempit….”
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK….
Tak lama. Suara tepukan perut Tamin dan pantat Clara pun memenuhi ruangan.
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK….
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CLEK CLEK CLEK CLEK
“Clara Anjing … Dia bener-bener mau loh….Disodomi kakek bangket itu…. DASAR PEREK…. Anak gadisku yang murahan…. “ Raung Mike yang terus mengocok penisnya kuat-kuat, “Ohhh… Sialan… Papa jadi pengen Sayang…. Papa Iri… Harusnya Bo’ol kamu buat Papa seorang… Ooohhh… Anak PEREEEKK…”
CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK
“Kalo ngelihat tingkah murahanmu seperti itu… Papa bisa cepat keluar nih Sayang… “
CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK CLEK
“Uugghhh …CLARAAA….. Pejuh di KONTOL PAPA bisa cepet NGECROOOT nih Sayaanng….”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Ooohhh.. Paaakkk…. Shhhhh…Ooohhh.. Ooohhh.. .” Lenguh Clara menerima sodokan penis Tamin.
“Hak hak hak …. Enak Neng….?”
“Ooohhh…. Sshhh…. Hooo’ooohhh… Enak banget Paaaakkk…” Desah Clara sambil meremas dan memilin payudaranya sendiri. Seolah berusaha ingin cepat-cepat mendapatkan orgame keduanya.
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK….
“Bo’ol semok…. Bo’ol enak… Bo’ol sempit….” Raung Tamin tak henti-hentinya. Memompa batang penisnya makin cepat dan cepat.
Saking cepatnya sodokan penis Tamin, muncul busa putih di sekitar lubang anus Clara. Percampuran lelehan sperma Babon dan kocokan penis Tamin juga membuat persetubuhan jalur belakang Clara dan Tamin makin terlihat licin dan seksi.
Walhasil, sodokan penis Tamin makin cepat keluar masuk liang anus Clara. Ditambah dengan ukuran diameter batang kelamin kakek tua yang tak terlalu besar, semakin membuat syaraf lubang pembuangan Clara tergelitik geli.
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKK
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKK
Seperti piston motor dua tak. Penis kurus Tamin menghajar lubang pantat Clara tanpa henti. Keluar masuk dengan kecepatan tinggi. Sampai-sampai lendir putih yang semula hanya ada disekitaran dubur Clara, mulai merayap turun. Membasahi paha jenjang mulusnya.
“Hoooohhhh…. Boo’oool sempitmu enak banget Neeengg… Wuuuoooohhhh….” Raung Tamin menggenjot anus Clara cepat-cepat. “Huuoooooohhh… Walau cuman bo’ol…. Bo’ol sempitmu ini neng… Lebih enak dari memek-memek wanita lain…”
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKK
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKK
PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKKK…. PLEKK
“Kak Ciello…”
“Adek ga tahan lagi Kak….”
“Bo’ol Adek geli sekali Kaaak… “
“Adek mau ngecrit lagi….” Seru Clara yang terus mengobel vagina dan remasan payudara bulatnya.
Dan benar saja. Tak perlu menunggu berapa lama lagi, tubuh Clara mengejan. Matanya tertutup rapat. Giginya gemeretak. Gadis semok itu menaikkan pantat bulatnya dan menungging setinggi-tingginya.
“HHHHHHHHEEEEEGGHHH…. OOOOHHHHHHH… AAAANJIIIINNNNGGGG… CLARA KELUAR LAGI PAAAAAKKKK….. EEEEHHHMMMMM…SSSSHHHHHH……” Jerit Clara sambil menggaruk-garuk klitorisnya dan meremas payudaranya kuat-kuat.
CREEEEETT….CRRRRREEEETTT….CRRRRRRREEEETTT….CRRRREEEECCCCCEEEETTT….
SEEEERRRRRRRRRRR…..
Semburan demi semburan, menyemprot deras dari vagina Clara. Membasahi paha Tamin yang masih saja memompa penisnya kuat-kuat di dubur Clara. Kuyup, sampai cairan orgasme Clara menetes ke lantai bale-bale
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CROOT CROOOT CROOOTTT CROOOOCOOOOTT CROOOTTT….
Bersamaan dengan orgasme Clara, Mike pun merasakan hal yang sama. Orang tua Clara itu tak sanggup lagi menahan gejolak birahi yang menuntun orgasmenya keluar dari mulut penisnya. Menghantar jutaan benih segarnya terbang melalui otot-otot batang penisnya yang berkedut hebat. Muntah, beterbangan ke segala arah.
CROOT CROOOOCOOOOTT CROOOTTT….
“OOHHH… BANGSAAATTT…. CLARAAA…. NGENTOTTTT….. ANAK PEEREEEEKKKK…. OOOHHHH….”
Erang Mike sambil terus mengocok batang penisnya. Merasakan kenikmatan masturbasinya dari tontonan mesum Clara.
“ANJING… Clara PEREKnya Papa …Kamu seksi sekali Sayaaaangg…….”
“NGENTOT… Clara seksinya Papa…. Goyangan erotismu membuat KONTOL PAPA muncratt….”
“Ooohhh…. CLaaaraaaa…. “
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“AAAANNJIIIINNNGGG…. OOOHHHH…. OOOOHHHHHHH… AAAANJIIIINNNNGGGG… CLARA KELUAR LAGI PAAAAAKKKK….. KELUAARRRR EEENAAAAKKK…. ” Jerit Clara menggeliat-geliat bak orang kesurupan. Tubuhnya mengelejat tak terkontrol hingga akhirnya ambruk kedepan, menimpa kedua tetek bulatnya.
BRUUUGGHH
PLOOPPP…
Suara penis Tamin ikut terlepas dari jepitan anus Clara
“OOHH… ANNNJIIINGG…. ANNJIIIINNGG…. ANnjiiinnggg… Enak banget Pak….Shhhhh…Hhhh…Hhh….” Lenguh Clara disela-sela orgasmenya sambil berusaha mengatur nafas. “Ooohhh….Ngentot… Enak bangeeet…. Hhhhh… Hhhhh…”
Sseeerrrrr… Sseeerrrrr…
“Hhoooooohhhh… Eenaakkkk…..” Dengus Clara keenakan sambil merasakan semburan cairan orgasmenya yang masih mengejat pelan.
CPAAAAAKKKK
Tiba-tiba Tamin menampar pantat bulat Clara kencang-kencang
“PEREK….” Seru Tamin.
“Uuuuhhhh…SAKIITT…. Paaaakkkk….” Lenguh Clara yang merasakan panas di pipi pantat bulatnya.
CPAAAAAKKKK
“LONTEEEE….” Hina Tamin lagi
“Uuuuhhhh…. Paaaakkkk….” Jawab Clara yang entah kenapa bukannya marah, ia malah tersenyum, “Lagi Pak….”
“Hak Hak Hak…. Dasar PEREK….”
CPAAAAAKKKK
“Pelacur murahan….”
“Ssshhhh…. Terus Paaakk…Uuuhhhh….” Lenguh Clara yang malah menunggingkan pantatnya
CPAAAAAKKKK
“Cewek KONTOL….”
“Uuuuhhhh…. Sssshhhh…..Paaaakkkk….”
”Ssshhhh…. Enak Pak…. Teruss…. Tabok terus pantat Clara Paakk….” Ronta Clara yang setelah orgasme keduanya kembali menggaruk-garuk klitoris dan meremas payudaranya kuat-kuat.
”Oooohhhhh…..”
“Hak hak hak hak…Neng Clara suka ya…?”
“Hiyaaahhh…. Clara sukaaa…”
Mendapat tamparan Tamin berulang dipantat bulatnya membuat Clara seolah-olah tertantang untuk memberikan pelayanan yang lebih untuk kedua kakek tua itu. Selain itu, bersama lelaki yang sama sekali tak Clara kenal, ia merasakan munculnya berbagai sensasi kenikmatan baru yang membuat birahinya ikut meninggi. Tinggi dan Tinggi.
Birahi bersetubuh dengan orang asing kali ini, plus efek obat perangsang di peredaran darahnya. Membuat gadis semok itu benar-benar kecanduan akan perlakuan kasar.
Vaginanya makin membanjir. Makin Gatal. Ingin dihisap, dicucup, dikobel, ditusuk penis.
Puting payudaranya makin mengeras. Ingin diremas, dipelintir, dijilat, dilumat.
“Ooohhh…. Pak…. Memek Clara…. Gatal sekaliiii….. .”
“Garukin rasa gatal di tubuh Clara Paakk… “
“Sumpah …. Clara ga bisa nahan gatel di memek Clara….”
“Clara butuh pelampiasan….”
“Memek Clara pengen dientot kontol Bapak….”
Tiba-tiba, Clara membuka mata. Ia lalu menghentikan segala gerakan tubuhnya.
Setelah itu gadis semok itu tersenyum manis ke arah pojok ruangan. Pojok dimana Mike berada. Mengintip segala perlakuan mesum Clara yang sedang dikerjain dua lelaki tua itu.
“CLARA SAYANG PAPA…..” Bisik Clara terus menatap pojokan ruang itu. Sambil terus tersenyum. Seolah bisa melihat Mike yang baru saja orgasme karena perbuatan mesum putri kandungnya.
“MAAFIN CLARA YA PA…”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"EH...? EEHHH....?"
“CLARA…. KAMU MAU APA NAK….?”
Jerit Mike dalam hati ketika melihat ada gelagat yang bakal mengagetkan dari putri kandungnya.
Mendadak, Mike sadar. Sepertinya efek tertinggi dari obat perangsang yang diberikan dalam jumlah banyak ke Clara tadi, bakal segera terjadi sebentar lagi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Nikmatin aja ya Pak….” Ucap Clara tersenyum sebelum akhirnya ia beranjak dari posisinya.
"Kontol Bapak.... Bakal ngerasain enak... Yang teramat sangat enak...." Senyum Clara sambil merangkak mendekat kearah Tamin. Jemari lentiknya meraih batang penis lelaki tua yang masih berkedut hebat itu kemudian.....
BERSAMBUNG