𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 - 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟐𝟒 | 𝐏𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐚𝐭 𝐂𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐌𝐚𝐦𝐚


Sedikit-demi sedikit, ciuman Citra dan Clara pun semakin panas. Membuat nafsu Clara pun muncul dan mulai membalas perlakuan nakal ibunya. Hingga tak lama kemudian, mereka berdua sudah berciuman sambil saling bergulat lidah.

"Ooohh.. Mama.... Cuupp... Sluurrpp..Sluuurrpp... " Lenguh Clara sambil menyusupkan lidah basahnya dalam-dalam ke mulut Citra. Mengajak lidah ibunya untuk terus bergulat didalam mulutnya.
"Ooohh.. Sayang... Kamu ternyata sudah mahir banget ya berciumannya... Cuupp.. Sluurrpp..."
"Sshh.. Sluurrpp... Eeehhhmmm... Lidah Mama lembut banget Maaa..."
"Oohh....Clara... Kamu bikin Mama sange deh Sayang..."

"Oohh.. Clara juga Maa... Udah sange banget..."
"Hihihi... Pantes memekmu udah basah licin begini..." Celetuk Citra sambil menyelipkan jari tangannya lagi kedalam liang senggama putri kandungnya.
"Looohhh... Mamaaa.... Sssshhh... Mama mau apa...?"
"Hihihihi... Mama mau kasih kamu enak Sayang..." Jawab Citra, "Kamu mau khan....?"
"Nnngg... Oooohhh... Iya Maaa... Mau banget...."
"Kalo begitu... Lepas rok dan celana dalammu Sayang... Mama mau jilatin memekmu...." Ucap Citra yang kemudian beranjak dari samping Clara dan berjongkok didepan selangkangan putrinya.
"Beneran Maa....?"
"Iya Sayangnya Mamaaa... " Kecup Citra pada paha dalam Clara, sembari menyelipkan tangannya ke belakang rok Clara dan melepas kaitan rok seragamnya.

"Ooohh.. Geli Maaa...."
"Hihihihi... Bentar lagi... Kamu juga bakal ngerasain rasa geli yang lebih enak lagi Sayang... Jaauuuhhh lebih enak lagi..." Ucap Citra sambil terus mengusap paha mulus putrinya. "Ayo dibuka semuanya...."

Dengan menaikkan sedikit pantatnya, Clara pun melepas rok dan celana dalamnya. Turun melewati kedua kaki jenjangnya yang mulus dan ramping. Hingga tak lama kemudian, Clara sudah benar-benar telanjang bulat sambil rebahan dihadapan ibu kandungnya.

"Hmmm.... Badan kamu memang bener-bener sempurna Sayang...." Ucap Citra sambil terus merabai paha Clara. "Kulitmu bener-bener mulus sayang... Dan memekmu... Hihihi... Gemuk dan masih gundul yakk..?" Tambah Citra sambil mengusap gundukan lembut pada selangkangan putrinya.
"Sssshhh.. Mama.. Geli Maaa... " Lenguh Clara yang mulai terbawa kedalam permainan birahi ibu kandungnya.

"Ck.. Ck... Ck... Memek kamu ini... Bener-bener memek yang cantik Sayang... " Puji Citra lagi sembari terus memijat otot-otot selangkangan Clara, "Ini memek..... Masih perawan khan...?"
"Iyalah Maaa... Clara masih perawan...."
"Kamu udah pernah masturbasi...?" Tanya Citta lagi sembari menguak celah vagina putrinya. Seolah memeriksa selaput dara Clara lebih dekat.
"Ngggg... Gimana ya... Nggg..."
"Jawab aja yang jujur Sayang... Mama nggak marah kok..."
"Nnnggg.... Udah Maa..." Jawab Clara takut-takut.
"Hihihi... Bagus... Nggak apa-apa kok Sayang... Tenang aja... " Ucap Citra sambil tersenyum, "Pake jari atau pake alat...?
"Nnggg... Jari Maaa..."
"Hmmm... Coba... Kasih liat ke Mama dong gimana caramu kalo sedang ngobelin memek..?"

"Aduuhh.. Clara malu Maaa..."
"Kok malah malu sih Sayang..? Masa ama Mama sendiri malu...?" Ledek Citra yang terus mengamati vagina putrinya yang makin membasah banjir.
"Ya khan Clara belom pernah ngobelin memek didepan Mama... Jadi ya malu Maa..."
"Hihihi... Yaudah kalo malu.... Mama juga nggak masalahin... Karena ntar pelan-pelan... Rasa malumu ke Mama juga bakalan hilang...... Cuuppp...."

Tiba-tiba, Citra memajukan wajahnya keselangkangan Clara dan langsung mengecup serta menjilati liang penuh lendir milik putrinya. Membuat anak gadisnya itu seketika menggeliat-geliat keenakan karena gatal birahinya.

"Huuuooohhh... Maaamaaaa... " Jerit Clara kelojotan.
"Enak khan Sayang....?"
"Ooohh... Ooohhh.... Hiyaah Maaaa... Ooohhh.... Eeeenaaaakkk....."
"Nikmatin aja Sayang... Nikmatin... " Desah Citra kembali melahap vagina basah putrinya, "Sluuurppp.. Sluuurrrppp....Muuuah.. Cup cup... Sluuurrrppp..."
"Oooohhh... Mamaaaaaaa...."

Walau Clara sudah beberapa kali merasakan jilatan lidah pada vaginanya, namun bersama ibu kandungnya, ia merasakan jilatan yang jauh lebih enak daripada seblumnya. Hisapan mulutnya, selipan lidahnya, hingga seruputan bibir ibunya, berpuluh-puluh kali lebih nikmat daripada apa yang telah dilakukan oleh Karnia ataupun Mike. Membuat gelombang orgasmenya cepat sekali meninggi.

"Ohhh... Mamaaa... " Lenguh Clara dengan tubuh kelojotan tak terkontrol, saking enaknya. Kakinya berulangkali menendang-nendang kesamping, karena tak mampu menahan gelombang orgasmenya yang semakin dekat, "Ooohhh... Heeehhhggghhh.. Heeehhhggghhh.. Mamaaa.... Ooohhh..."
"Hihihi... Jangan ditahan Sayang... Teriak aja kalo kamu suka memek kamu dijilatin begini...."
"Ooohh..... Iyaaa Maaammaaaaaa... Ooohhh... Clara sukaaaa... Sukaa bangeett Mama jimekin gini... "

"Sluurrpp.... Cruucuupp... Sluurrpp.... Cup cuuppp...." Suara kecipakan lidah dan mulut Citra yang tak henti-hentinya menyeruput serta menggelitik vagina putri kandungnya yang makin lama makin membanjir basah karena lendir birahinya.

"Lendir kamu gurih banget Sayang... Mama sukaa.."
"Ooohhh.... Mulut ama lidah Mama juga enak Maaa... Geli bangeeett... Ooohhh.... Ooohhh.... Bikin Clara mau ngecrit Maaa.. Ooohh.... Ooohhh.... Ooohhh.... "
"Woow..... Cepet amat Sayang...? Cup... Cuupp... Muaaahhh...."
"Nggak tau Maaa.... Yang jelas... Ooohhh... Anjrit... Clara sepertinya udah mau ngecrit Maa..." Jerit Clara karena mendapat jilatan dan hisapan dari mulut Citra. Matanya tiba mendelik-delik keatas, mulutnya menganga lebar dan mendesah-desah keenakan.

"Yaudah kalo kamu mau ngecrit Sayang..? Sookk.... Ngecrit aja yang banyak...Sluurrpp... Cup Cup... "
"Ooohh..... Mamaaa... Ooohhh.... Ssshhh... Ooohhh.... ANJRIITT... MAAAMMMAAAAA..... Clara maaau ngecrittt niiiihhhhh... Ooohhh.... Ooohhh.... Ooohhh...."
"Iya Sayang... Iyaa... Keluarin aja semuanya... Sluurrpp.. Sluuurrppp..."
"OOOHHH.... OOOHHH.... OOOHHH.... MAAMMAAAA... OOHHH..... NGENTOTTTTT... CLARA KELUAR MAAA... CLARA KELUAAARRR...OOOOHHH.... AAARRRGGGHHHH......"

CRET CREETCREET... CREECEEET CREET.... CRET CREETCREET... CREECEEET....

Dalam hitungan sepersekian detik, vagina Clara menyemburkan cairan orgasmenya. Memancarkan cairan kenikmatannya dengan kencang, banyak dan deras kewajah ibu kandungnya. Hingga dalam sekejab, hampir seluruh wajah dan pakaian Clara langsung dibuat basah olehnya.

CRET CREETT... CREETCREET CREECEEET

"Ooohhh Mamaaaa... Ooohh... Ngentooott....Ooohh... Ooohh... Ooohh... Enak sekali Maaa...." Lenguh Clara keenakan dengan tubuh yang masih menggelijang-gelijang nikmat.
"Astaga Clara Sayang... Kamu bisa squirting... " Kaget Citra dengan wajah yang sudah basah kuyup akan lendir orgasme putri kandungnya, "Iya... Bener... Kamu bisa squirting..."
"Oohh.. Iya ya... Ooohhh..."

"Berarti... Kamu bisa multiple orgasme tuh sayang...." Iseng Citra yang kemudian kembali menjilat tonjolan klitoris putrinya sembari menggelitik vagina yang terus-terusan memancarkan cairan kenikmatannya.

"Ooohh... Oohhh... Oooohhh... Jangan dijiat lagi Maaa..."
"Hihihi... Mama cuman pengen tahu aja Sayang...."
" Ooohhh... ..Oooohhh.... MAMAAAA.... OOOHHH.... NGENTOOOOTTT.... JAANGAAANNN MAAAA... OOOHHH... JANGAAANNN.... NTAR CLARA NGECRIT LAAAGIII MAAA....OOOHH...."

CRET CREETTT... CREETCREET... CREECEEET CREET.... CRET CREETCREET... CREECEEET....

Lagi lagi semburan orgasme vagina Clara menyemprot begitu kencang dan banyak. Hingga semakin membasahi tubuh Citra yang masih berjongkok di depan selangkangannya.

" Ohhh.... Ohhh.... Ampun Maaa.... Ampuunn.... Jangan jimek memek Clara lagi... Clara lemes Maaa... Hhh... Hhh... Hhh... Bikin memek Clara ngilu bangeeett...." Ucap Clara dengan nafas putus-putus.
"Hihihi... Nggak apa-apa dong Sayang... Ngilu-ngilu enaaak... Sluurrppp... "
" Ohhh....Beneran Maaa.... Memek Clara... Jangan dijimek lagi... Hhh.. Hhh... Hhh... Ampuuunn...."
"Harus dibiasain Sayang... Biar multi orgasmemu makin dahsyat...."
"Ooohh... Ampun Maaa.. Mungkin nanti lagi aja ya Maa jimek memek Claranya... Jangan sekarang.. " Pinta Clara lirih, "Clara udah bener-bener lemessss.... Hhh... Hhh... "
"Hihihi... Baiklah kalo begitu... Cuuupp... " Kecup Citra untuk terakhir kalinya pada vagina putrinya.

"Ooohhh Mamaaa... " Seru Clara dengan nada bergetar.
"Hihihi... Muka kamu lucu deh Sayang kalo abis keluar... Cantiknya makin keliatan..."
"Iiihhhsss.... Mama mesum dehh...." Balas Clara malu-malu
"Hihihi... Kok mesum sih...?"
"Habisan... Mama bikin Clara jadi sange mulu Maaa.... Kalo memek Clara dijilat-jilat gini..."
"Hihihi... Kamu juga bikin Mama sange Sayang... Gara-gara jimek memek kamu... Mama jadi becek juga nih... " Ucap Citra yang kemudian merogoh kedalam celana dalamnya dan mencolek liang vaginanya.

"Serius Maa...?"
"Uuuhh.... Beneran Sayang... Memek Mama udah basah banget inih..... " Tambah Citra sambil mengeluarkan jemarinya yang belepotan lendir birahinya dan mendekatkannya pada wajah Clara, "Lihat nih... Udah becek banget khan memek Mama Sayang...?"

Melihat jemari penuh lendir didepan wajahnya, entah kenapa Clara tiba-tiba menangkap pergelangan tangan ibunya, dan mendekatkannya pada wajahnya. Dihirupnya pelan aroma vagina ibunya dalam-dalam sebelum kemudian Clara tersenyum lebar. Setelah itu, ia langsung menjilat jari Citra lekat-lekat.
"Slluuurrrppp.... Nyam nyam..."
"Loh...? Eeehhh...? Sayang...?" Kaget Citra melihat kebinalan putrinya.
"Hihihi... Lendir Mama ternyata rasanya enak ya Maa...? Asin-asin gurih... " Ucap Clara yang tiba tiba mencaplok semua jari ibunya.
"Enak...? Emang kamu suka Sayang...?"
"Sluurrpp... Suka Maaa... "Jawab Clara singkat, "Malahan.. Kalo ngejilat lendir memek Mama gini.... Bikin Clara jadi sange lagi Maaa.... Hihihihi..."
"Wah wah waaaahhh... Ternyata anak Mama nakal juga yaaa...? Sluuurrrppp... Cuupp... Cuuppp..." Ucap Citra sambil kembali mengecup dan menyeruput lendir vagina putrinya.

"Ooohhh.. Mamaaa.... Sssshhhh.... Gara-gara Mama nih Clara jadi demen lendir memek Mama.... Oohh.. Maaa... Pelan-pelan ngobel memeknya Maa.....Memek Clara masih... Ooohh..... Ngiluu..."
"Ngilu tapi doyan dijimek ya Sayang...?"
"Habisan... Clara jadi bener-bener sange Maaa... Ooohhh... Mamaa...." Lenguh Clara sambil terus menjilati jemari Citra sampai benar-benar bersih, "Ooohhh... Bagi lendir memeknya lagi Maaa..." Pinta Clara supaya Citra mencolek lendir vaginanya dengan jari tangannya yang lain.
"Waaahhh... Doyan kamu Sayang...? Sluurrpp... Juuhh.. Sluuurrppp...."
"Hihihi... Nggak tau kenapa Maaa... Lama-lama... Kok rasanya jadi makin enak ya Maaa....?"
"Enak gimana Sayang..?Sluurppp..."
"Ooohhh... Ya enak aja Maaa... Mirip rasa pejuh...." Ucap Clara keceplosan.

"Haaahh...? Rasa pejuh...?" Kaget Citra, "Emang....Kamu udah pernah ngerasain pejuh...?"
"Eeehhh... Nggg.... Anu.... Itu...." Jawab Clara dengan nada bingung.
"Pejuh siapa sayang...?" Tanya Citra lagi, "Kamu udah pernah ngerasain pejuh siapa...?"
"Nnnnggg.... Anu.... Maaa... Clara.... Nggg......"

"Jawab Sayang.... Kamu udah pernah ngerasain pejuh siapa...?" Cecar Citra sambil buru-buru beranjak dari posisinya dan kembali duduk disamping Clara. Matanya menatap tajam kearah Clara sambil mengangkat dagu lancip putrinya, "Kamu udah punya cowo ya...?"
Clara menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Temen deket...?"
Lagi-lagi Clara menggelengkan kepalanya.

"Lalu... Kalo kamu belom punya cowo... Kok kamu bisa tahu rasanya pejuh...?"
"Nnnggg... Clara.... Nngg...." Bingung Clara menjawab pertanyaan ibunya.
"Lihat ke mata Mama Sayang... " Ucap Citra yang mulai emosi. Lagi-lagi Citra mengangkat dagu putrinya dan membelokkan kepala putrinya supaya menghadap kearahnya. Setelah itu, ia menatap mata Clara dalam-dalam.

Dengan wajah penuh ketegangan, Clara mau tak mau menuruti permintaan Citra. Ia menatap mata bulat ibu kandungnya dengan perasaan takut. Detak jantungnya berdebar begitu kencang karena tahu, ibunya pasti bakal marah dengannya. Dan lebih parahnya lagi, jika ia membuka mulut dan memberitahukan tentang hal mesum yang sering ia lakukan bersama ayah kandungnya, bisa jadi jika hal itu bakal merusak hubungan kedua orangtuanya.

"Bodoh kau Clara... Kamu benar-benar bodoh..." Rutuk Clara pada dirinya sendiri.

"Clara..." Panggil Citra lagi.
"Ehh.. I...Iya Maaa...?" Jawab Clara gugup.
"Mama nanya ke kamu sekali lagi ya Sayang...? Kalo kamu belom punya cowo ataupun temen deket... gimana ceritanya kamu bisa ngerasain rasa pejuh...?"
"Nggg... Anu Maaa... Itu... Nggg...."
"Tinggal jawab aja kok susah banget sih...?" Tanya Citra berusaha menebak dengan nada yang mulai meninggi, "Ayo Claraaa... Jawab..."
"Ngggg.... Anu... Itu pejuhh... Ngggg..." Jawab Clara makin bingung. Ia benar-benar tak tahu harus berkata apa. Berulangkali Clara berusaha menundukkan kepala, menghindar dari tatapan tajam ibunya.

"Clara....? Jawab Mama dong Sayang... Pejuh siapa yang udah pernah kamu rasain itu...?" Ulang Citra lagi dengan nada bicara pelan, tegas dan dingin. Khas nada bicara ketika Citra mulai emosi.

Karena takut, Clara sama sekali tak berani menjawab pertanyaan Citra. Gadis belia yang masih bertelanjang bulat disamping ibu kandungnya itu hanya bisa terdiam sambil terus menundukkan kepalanya. Yang bisa ia lakukan hanya terisak ketakutan sambil mendekap tubuh telanjangnya.

Melihat ketakutan diwajah putrinya, Citra pun sadar jika sikap emosional sama sekali tak akan bisa memecahkan sebuah perkara. Terlebih ketika putrinya mulai sesenggukan dengan butiran air mata yang sedikit demi sedikit menetes jatuh dari pipi dan dagu Membuat Citra buru-buru menarik nafas panjang dan sedikit meredakan emosinya. Setelah itu, Ia mengusap paha Clara pelan sembari mengelus rambut panjangnya.

"Aduuhhh.... Aduuuhh..... Cup Cuuuppp Cuuuppp... Jangan nangis gitu dong Sayang... Mama khan cuman pengen tahu aja..." Ucap Citra lembut sambil memeluk tubuh telanjang putrinya, "Mama nggak marah kok Sayang.... Mama cuman nggak pengen kamu salah pergaulan...."
"Hiks hiks... Beneran Mama nggak marah...?" Tanya Clara yang akhirnya membuka suara.
"Iya Sayang... Mama nggak marah...."
"Janji...?"
"Hhhhhh.... Iya Sayang... Mama janji...." Ucap Citra sambil menghela nafas panjang, "Jadi... Kamu dah pernah ngerasain pejuhnya siapa Sayang...?"

"Pejuh Kakak Maaa...." Ucap Clara lirih dengan wajah yang masih menunduk.
"Pejuh Kakak...? Maksud kamu... Kamu pernah ngerasain pejuh Ciello...? pejuh daro kontol kakak kandungmu...?"
"Iyyaa Maaaa..."
"Cuman kakakmu aja...?" Tanya Citra lagibdengan tatapan mata penuh selidik, "Nggak ada yang lain...?"

Clara menggeleng. Dengan wajah makin menunduk.

"Ayo jujur aja Sayang... Mama tahu kok kamu juga pernah ngerasain pejuh siapa lagi..." Ucap Citra mencoba berspekulasi, "Mending Mama tahu hal itu dari mulut kamu... Daripada Mama tahu dari mulut oranglain..."

"Sebenernya...." Bingung Clara lagi,
"Iyaa...? Cerita aja Sayang..."
"Nnngggg... Sebenernya... Clara juga.... Nnnggg... Clara juga pernah ngerasain pejuhnya Papa Maa..."
"Pejuh Papa...?" Heran Citra, "Emang Papa sering ngapain kamu...? Kok kamu bisa sampe ngerasain pejuh Papamu...?"
"Ngggg.... Papa sering... Nnnggg... Papa sering minta tolong Clara buat... Nnnggg... "
"Buat apa Sayang....?"
"Papa sering minta tolong ke Clara buat ngocokin kontolnya Maaa..."

Bak mendengar petir di siang bolong, Citra kaget bukan kepalang. Ia tak mengira jika hubungan antara putri dan suaminya sudah sejauh itu. Yang walau semenjak awal Citra sudah cukup mengetahui tentang hasrat Mike untuk bisa meniduri Clara mulai terlihat, namun ia sama sekali tak mengira jika suaminya itu sudah mulai mewujudkannya secara diam-diam.

"Tapi.... Memek kamu... Masih perawan khan Sayang...?" Bisik Citra sambil melirik kearah vagina Clara yang masih becek.

Tak menjawab pertanyaan Citra, Clara hanya bisa mengangguk pelan.
"Papa udah pernah masukin kontolnya ke memek kamu belom.....?"
Clara menggelengkan kepala.
"Jadi bener nih... ? Kamu masih perawan...?"
"Iya Maaa... Memek Clara masih perawan... Belom pernah dimasuki kontol siapapun juga..." Jelas Clara lirih, "Ya kalo Mama nggak percaya... Nihhh.... Lihat aja sendiri..." Tambah Clara yang buru-buru membuka kedua kakinya dan menyibakkan liang vaginanya lebar-lebar ke hadapan Citra.

"Astaga Sayaang.... Kalian berdua kok bisa sampe ngelakuin hal itu sih...?" Heran Citra menatap suguhan pemandangan vagina putrinya dengan tatapan penuh rasa penasaran, "Emangnya... Gimana ceritanya sih kalian sampe bisa ngelakuin hal mesum seperti itu...?"
"Nnnggg... Jadi....."

Belum juga Clara sempet menceritakan awal mula kejadian mesum antara dirinya dan ayah kandungnya, tiba-tiba, terdengar suara benda terjatuh dari arah tangga. Yang membuat kedua wanita itu spontan menengok .

GEEDDDEEEBUUUGGHHH...

"Ciello....", "Kakak... " , Kaget Citra dan Clara secara bersamaan.

"Ssshhh.... Aduuuhhh... Sssshhh... Aaadaaawww.... " Rintih Ciello kesakitan sambil tiduran dilantai dekat tangga. Dengan wajah bersemu merah, ia buru-buru memasukkan batang penisnya kedalam celana. Tak peduli dengan muncratan cairan bening yang masih memancar-mancar dari ujung penisnya.

"Aduuuhh... Hati-hati Sayang....Kok bisa sampe jatuh gitu sih...?" Ucap Citra buru-buru beranjak dari depan putrinya dan berjalan mendekat kearah Ciello.
"Ssshhhh... Nggak kenapa-napa Maaa..." Bohong Ciello dengan nada kikuk.
"Beneran nggak kenapa-napa...?" Lirik Citra kearah tonjolan yang ada diselangkangan Ciello, "Nggak ada yang patah...?" Tambahnya lagi sambil memeriksa setiap jengkal tubuh putranya.
"Iya Maaa... Ciello nggak kenapa-napa kok..." Tambahnya lagi sambil buru-bur membuka kaosnya dan mengelap ceceran cairan bening di anak tangga.

"Emang kamu habis ngapain sih Sayang...? Dan itu dilantai air apaan...?" Tanya Citra penasaran.
"Ehhhh... Ini air minum Ciello tumpah Maaa..."

"Bohong Maaa... Itu bukan air minumm... Itu pejuh Kakak... " Celetuk Clara dari ruang keluarga.
"Pejuh Kakak...? Kamu kok tahu Sayang..?"
"Itumah sudah kebiasaan Kakak Maaa.... Dia khan suka ngocokin kontol jeleknya dimana aja..." Jawab Clara sewot.

"Kak Ciello tuh pasti tadi sedang ngocokin kontolnya.... Dan dia juga jatuh gara-gara kepleset pejuhnya sendiri..." Tambah Clara sambil memunguti baju beserta tas sekolahnya yang masih berserakan di ruang keluarga. Setelah itu, dengan tubuh yang masih telanjang bulat, ia ikut mendekat kearah ibu kandungnya berada. "Makanya Kaaak... Jadi orang tuh jangan suka ngintip...."

"Yeeee..... Siapa juga yang onani dan ngintipin...? Orang ini Kakak beneran kepleset...." Seru Ciello mempertahankan alasannya.
"Ya kalo Kakak ngintip nggak sambil ngocokin kontol... Mana mungkin dilantai tangga itu ada pejuh yang berceceran begitu..." Celetuk Clara sambil berjalan naik melalui anak tangga, namun dengan langkah berjingkat, khawatir menginjak ceceran lendir dilantai dengan kakinya.

"Eehhh... Jangan asal nuduh kalo nggak ada bukti...." Sangkal Ciello,
"Mau bukti apalagi Kak...? Liat aja kontolmu Kak... Wong masih ngecrotin pejuh gitu kok malah mau menyangkal..." Tunjuk Clara kearah selangkangan kakaknya.
"Huuuhhh.. Kamu tuh yaaaa... Dasar tetek wewe gombel..." Seru Ciello kalah debat sambil meremas salah satu payudara Clara.
"Iiihhhhsss... Kaakaaakkk.... Apaa'aan siiiihhhh.... " Seru Clara sambil berusaha menepisi tangan jahil kakakk kandungnya.

"Ciellooo.... Claraaaa.... Udah... Udah... Udah.... Kalian tuh ya... Kerjaannya berantem mulu..." Hardik Citra keras kepada mereka berdua. Membuat keduanya langsung menghentikan pertengkarannya.

"Clara... Udah udah... Kamu buruan cepet naik keatas... Pake baju trus tunggu Mama dikamar.... Mama nanti mau ngobrol banyak ama kamu..." Jelas Citra tegas, "Dan kamu Ciello.... Buruan pel lantai sampe bener-bener bersih... Mama nggak pengen ada yang kepleset gara-gara pejuh kamu yang berceceran..."

"Hhhh... Mama kadang nggak habis pikir ama kalian berdua... Kerjaannya kok beranteeeemm mulu... Bikin Mama puyeng aja... " Seru Citra sambil berjalan meninggalkan kedua anaknya dan melangkah masuk kedalam kamar tidurnya.



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com