𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏𝟔 [𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐃𝐞𝐤𝐚𝐭]



Saat aini terus berjalan mundur untuk menjauh dari franz, tiba-tiba..........

" Awass... Kak...." ucap franz, dan...........

Bruuggghhhhhh...... Braaaggghhhh

Aini tanpa sengaja menyenggol salah satu peralatan gym dan sebuah besi beban yang cukup besar hampir menimpa aini.

Tapi beruntung dengan sigap franz menahan besi itu dengan tangannya tapi...

Claaakkkk...... Kraaakkkkk

" Aawwwsss..... Aadduuhh....." ucap franz sambil meletakkan beban yang beratnya 25 kg itu.

Aini yang masih bingung pun akhirnya menyadari jika dirinya tadi dalam bahaya,

beruntung dengan sigap franz berhasil menahan besi beban itu sehingga tak jatuh menimpa aini.

Meski franz harus merasakan kesakitan luar biasa di tangganya karena memang posisi franz taadi tak siap untuk menahan beban yang jatuh tadi


Tapi franz sengaja melakukannya demi aini, Karena bisa saja aini mengalami gegar otak karena besi tadi mengarah tepat ke kepala ustadzah itu.

Hal itu memancing para pengunjung lain untuk datang karena penasaran dengan suara tadi.


Aini pun melihat franz yang sedang terduduk seperti menahan sakit,


" Franz... Kenapa...? Ada Apa..? Apa kamu terluka...?" tanya ustadzah aini dengan penuh kekhawatiran.


" I... Iya kak.. Aku ngga apa-apa kok.. Tenang aja..." ucap franz. Tapi saat ia mencoba untuk menggerakkan tangannya, tiba-tiba..........


" Aawwsss.... Aaahhhh.... " Franz pun mengerang kesakitan.

" Franz kamu kenapa.. Ada yang sakit..?" tanya aini semakin panik melihat pemuda itu kesakitan.


" Mas franz... Kayaknya itu patah deh... Mending langsung dibawa ke rumah sakit aja... Takutnya kalau gimana gimana... " ucap salah satu trainer lain


" Franz.. Kenapa franz... Kamu ngga apa-apa kan..?" tanya aini yang pikirannya kalut karena melihat pemuda yang biasanya terlihat gagah itu, kini terlihat seperti menahan sakit.


" Ngga apa-apa kok kak... Tenang aja... Paling cuma keseleo aja.." jawab franz

sambil tersenyum untuk menenangkan aini yang terlihat panik, aini takut jika terjadi apa-apa dengan pemuda ini.

Franz yang sebenarnya masih kesakitan pun dibawa oleh trainer lain ke ruang kesehatan untuk diberi perawatan awal.


Aini yang khawatir pun mengikuti franz menuju ke ruang perawatan,


tapi karena ia takut dengan hal begitu aini pun memilih untuk menunggu diluar saja.


Tak lama aini kembali mendengar suara teriakan kesakitan franz yang ternyata sedang di tangani oleh salah satu trainer yang lebih senior.


Tak lama trainer itu keluar, aini pun langsung bertanya pada trainer itu.


" sementara franz tadi tak kasih perawatan pertama dulu.. Sekarang mending dibawa ke rumah sakit.." ucap trainer itu


" Hmm.. Kalau begitu biar aku aja yang bawa franz ke rumah sakit mas..." ucap aini mengajukan diri.


Kemudian franz pun keluar dengan kondisi tangan yang sangga oleh penyangga tangan.


Aini pun pergi bersama franz dengan taksi online menuju ke rumah sakit terdekat disana.


Sepanjang perjalanan aini pun terlihat sangang khawatir dengan kondisi franz,


aini bahkan tak mampu menatap franz karena ia merasa amat bersalah.


Akibat kecerobohan nya membuat pemuda tampan ini harus mengalami cedera yang mungkin cukup serius


" Ayo pak buruan..." ucap aini


" I.. Iya non..." jawab sopir taksi online itu.


Franz pun tersenyum melihat aini yang mengkhawatirkan dirinya, franz merasa jika ustadzah cantik ini mungkin Sudah tak marah lagi padanya.


Sekitar 20 menit perjalanan, mereka pun sampai di rumah sakit.


Aini pun dengan panik langsung membawa franz ke UGD untuk segera ditangani.

Tak lama franz pun dibawa ke ruang perawatan oleh bebrapa perawat.


Sementara menunggu franz diobati aini pun duduk di ruang tunggu dengan cemas karena takut terjadi apa-apa dengan franz.


Saking cemas nya aini bahkan tak tau jika dimas suaminya sudah lebih dari 5x menelpon aini, tapi tak satupun telepon yang terjawab.


Sekitar 30 menit pemeriksaan akhirnya dokter yang menangani franz pun keluar dari ruang periksa nya, aini dengan panik langsung menuju ke arah dokter itu


" Dok... Gimana kondisi franz..?" tanya aini


" Mbak ini siapa nya pasien..?" sebuah pertanyaan yang keluar dari mulut dokter wanita itu membuat aini terdiam.


Aini sendiri bingung harus menjawab apa, ia bahkan tak tau status hubungan nya dengan pemuda tampan itu.

Hingga akhirnya karena tak ingin dicurigai sebagai sesuatu yang aneh aini pun menjawab


" Sa.. Saya kakak nya franz dok... Gimana ya kondisi adek saya..?" tanya aini.


" Ayo mbak silahkan masuk... Saya terangkan didalam..." ucap aini.


Mereka pun langsung menuju ke ruang dokter itu dan benar saja aini melihat franz sudah terbaring di ranjang rumah sakit itu


" Gimana dok kondisi adek saya ..? " tanya aini


" Ohh.. Jadi adeknya mbak kayaknya mengalami sedikit pergeseran tulang.. Mbak... Saya tadi udah denger ceritanya dari mas franz... Saya rasa jika kondisi fisik adeknya ngga sekuat ini bisa aja.. Peristiwa kayak begitu bisa berakibat patah tulang yang cukup parah... Mbak " jawab dokter itu yang membuat aini lega sekaligus bingung.

" Alhamdulilah dok... Terus gimana selanjutnya...? " tanya aini

" Kalau mbak sama mas mau.. Saya bis jadwalkan untuk operasi malam ini juga... Monggo silahkan didiskusikan berdua... Saya keluar dulu ya..." ucap dokter itu,


lalu iapun pergi dari ruangnya, hingga kini hanya menyisakan aini dan franz.

Aini pun berjalan menuju ke arah franz dengan rasa masih khawatir


" kamu.. Ngga apa-apa franz..? " tanya aini


" I... Iya kak... Aku ngga apa-apa kok.. Cuma terkilir dikit begini.... Udah sering kak.. Hehe.." ucap franz sambil tersenyum mencoba menenangkan aini yang sedang khawatir.


" mmm... Kamu mau operasi sekarang franz..? Ngga apa-apa kan?" tanya aini


" I... Iya kak... Kayaknya aku operasi sekalian sekarang..." ucap franz yang terhenti saat tiba-tiba......

.......
----------------------------

" mmm... Kamu mau operasi sekarang franz..? Ngga apa-apa kan?" tanya aini

" I... Iya kak... Kayaknya aku operasi sekalian sekarang..." ucap franz

yang terhenti saat tiba-tiba Handphone aini berbunyi yang menandakan suami aini sedang sibuk menghubungi istrinya itu

" Kak... Itu ada telepon kak... Silahkan diangkat duku... Siapa tau penting kak.. " ucap franz.

Aini pun langsung membuka Handphone nya dan benar saja, ternyata telepon itu adalah telepon dari dimas suaminya.

Dimas menanyakan dimana sekarang istrinya itu, dengan terpaksa aini pun berbohong jika ia sedang berada di swalayan untuk membeli sesuatu.

Dimas pun mengabarkan jika ia mungkin akan pulang tepat tengah malam nanti,

dan meminta aini untuk tidak usah menunggunya dan tidur lebih dulu. Setelah telepon mati, aini pun kembali ke tempat franz

" Dari suaminya ya kak... Kak aini kalau mau pulang duluan silahkan lho kak... Aku baik-baik aja kok kak... Tenang aja... Aku kan punya fisik yang kuat bak superman... Heheh.." ucap franz yang justru membuat aini makin merasa bersalah pada pemuda tampan ini.

Tak lama dokter pun kembali dan Franz menjawab jika ia siap langsung menjalani operasi malam ini.

Sebelum franz dibawa ke ruang operasi, pemuda itupun berkata pada aini

" Udah kak aini jangan khawatir... Aku baik-baik aja kok kak... Tenang aja..."

" Kak aini silahkan pulang.. Kasihan suami kakak yang udah nunggu kakak dirumah... Tenang aja.. Jangan khawatir kak... Paling besok aku udah sembuh kak..." ucap franz yang memang begitu perhatian pada ustadzah cantik itu.

Seketika jantung aini pun berdebar mendapatkan perhatian yang bahkan tak ia dapatkan dari dimas suaminya sendiri.

Aini merasa jika franz sebenarnya begitu baik hati, lembut dan penuh perhatian.

Sosok tipe idaman aini baik dari fisik maupun kepribadian nya benar-benar ada di diri franz, meski keyakinan merrka berbeda.

Tak lama kemudian............

Lalu franz pun dibawa ke ruang operasi...

Sedangkan aini yang sebenernya tak tega meninggalkan franz yang sudah menyelamatkannya itupun akhirnya pulang,karena jam juga sudah semakin malam.

Diperjalanan pun aini masih terus teringat dan khawatir akan bagaimana operasi yang akan dijalani franz.

Hingga malam itu aini benar-benar tak bisa tidur karena terus kepikiran kondisi pemuda tampan itu.

Aini yang sudah sangat desperate pun akhirnya coba menghubungi franz lewat nomor yang pernah diberikan fahma dulu,

tapi sayang tak ada jawaban karena nomor itu adalah nomor Handphone khusus bisnis milik franz yang jarang ia bawa kecuali jika Ada hubungannya dengan bisnis.

Aini pun akhirnya teringat sesuatu, aini ingat jika masih punya nomor franz yang dulu pernah ia blokir karena takut franz akan menghubungi nya lagi.

Sungguh miris sekali apa yang terjadi pada aini, ustadzah yang dulu menjauhi franz bahkan hingga memblokir nomornya.

Kini justru menjadi yang pertama untuk menghubungi pemuda itu, dan benar saja janji franz dulu,

jika ia akan datang jika aini yang menginginkan nya lebih dulu, dan itu benar-benar terjadi.

Aini secara sadar membuka blokir nomor franz dan mengirim pesan untuk bertanya kondisi franz.

Tapi malam itu tak ada jawaban sama sekali dari pemuda itu,

hingga dimas pulang pun aini masih terus melihat Handphone nyaa dengan penuh kekhawatiran akan kondisi franz.

Pagi harinya, aini pun langsung membuka Handphone dan ternyata belum ada balasan, ia pun lanjut ibadah dan memasak sarapan untuk suaminya.

Bahkan saat memasak sarapan ustadzah muda itu pun kembali tak berkonsentrasi karena masih memikirkan franz.

Bahkan rasa masakan yang dibuat aini pagi itupun hambar, karena aini lupa tak memberi bumbu yang benar.

Dimas pun bingung dengan apa yang aini pikirkan, tapi saat ia bertanya, aini pun beralasan jika ia sedang banyak pikiran tentang rencana tausiah nya depan.

Dimas pun akhirnya paham dan tak bertanya lagi, tak lama dimas pun berangkat ke kantor

sedangkan aini kembali membuka Handphone nya dan betapa terkejut nya aini saat ia mendapat pesan balasan dari franz

yang mengatakan jika ia baik-baik saja franz pun menyertakan ruangan rawat inap nya dengan harapan aini datang.

Aini pun bimbang dengan apa yang harus ia lakukan saat itu,

apakah ia harus menjenguk franz yang notabene pernah memperkosa nya???

ataukah aini melihat sosok franz sebagai sesorang yang sudah menyelamatkan dari bahaya?

Aini pun hanya diam sesaat sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Hingga sore itu didepan sebuah kamar kelas VVIP rumah sakit XXX itu

Tokk.. Tokk.. Tokk

Terdengar suara ketukan pintu di ruang rawat itu...

" Silahkan masuk..." ucap franz dari dalam kamar, dan pintu kamar itupun terbuka.

Franz pun tersenyum lebar melihat sosok yang ia harapkan ternyata benar-benar datang ke tempat itu dan menjenguk franz

" Kak aini... +?!" tanya franz berpura-pura kaget padahal ia sudah sangat mengharapkan.

" I.. Iya franz... Gimana franz kondisi mu...? Apa semua baik-baik aja...?" tanya aini dengan sangat canggung.

Aini pun datang membawakan buah buahan dan kue cake sebagai buah tangan.

Aini pun masuk ke ruang rawat yang jauh lebih mewah dan lebih besar dari kamar di rumahnya itu.

Aini pun lalu menaruh barang bawaan nya itu di meja depan TV

" Makasih ya kak... Udah jenguk franz..aku ngga nyangka kak aini kesini...." ucap franz dengan bahagia.

Aini pun terlihat canggung harus bagaimana menanggapi ucapan franz itu,

" I.. Iya franz... Syukurlah... Alhamdulilah kamu ngga kenapa napa... Kak aini ikut lega... " ucap ustadzah aini.

" Kan aku udah pernah bilang kak.. Kalau aku ini kuat... Jadi gitu aja ngga akan buat aku sakit kok kak... Tenang aja.." jawab franz sambil tersenyum lebar.

" Oh.. Iya... Franz... Hmmm kakak ke kamar mandi dulu ya " Ucap aini

lalu ia pun menuju ke kamar mandi yang ditunjukkan oleh franz itu.

Aini pun buang air kecil lalu ia merapikan kembali make up nya yang ia rasa agak luntur karena perjalanan panjang tadi.

Hingga saat aini ingin membuka pintu kamar mandi itu, tiba-tiba ia mendengar suara percakapan beberapa orang di luar sana.

Terdengar cukup banyak orang yang bicara di kamar rawat inap franz itu.

Aini yang terkejut pun langsung bersembunyi di kamar mandi itu, tapi karena penasaran aini pun mengintip dengan siapa franz bicara.

Dan ternyata saat aini mengintip dari celah pintu betapa terkejutnya ustadzah cantik itu melihat bagaimana ramainya orang didalam kamar franz itu.

Saat aini melihat sosok sesorang yang ia kenal , ia yakin dengan identitas para tamu franz itu.

" Lho.... Itu kan...?? Arif..?!" ucap aini.

Ya...

Orang orang yang datang menjenguk franz itu tak lain adalah teman temannya dari kampus franz.

Aini pun semakin kaget, khawatir bercampur takut karena beberapa mahasiswa yang menjenguk franz adalah jamaah nya di acara pengajian yang pernah ia laksanakan di kampus itu,

dan bahkan ada beberapa mahasiswi yang merupakan follower setia nya di tiap kesempatan.

Jelas akan terasa sangat aneh jika aini bagi ustadzah muda itu untuk tiba-tiba muncul di tempat itu,

apalagi franz adalah pemuda yang berbeda keyakinan dengannya yang merupakan seorang influencer di bidang agama aini.

Aini pun hanya terdiam sambil duduk dan menunggu teman-teman franz itu untuk meninggalkan tempat itu.

Ternyata kegelisahan aini pun mendapatkan hasil, saat tiba-tiba terdengar suara seseorang ingin membuka pintu kamar mandi.

Aini pun jelas kaget bercampur panik mengetahui ada ingin ke toilet,

beruntung franz pun mencegah temannya itu untuk ke kamar mandi dan menyuruhnya ke toilet umum rumah sakit.

Hingga sejam kemudian aini yang lelah pun tertidur di atas closet, Lalu.........

Tokk... Tokkk... Tokkk....

" Kak... Mereka udah pergi kak... Sekarang udah aman kok kak.." ucap franz sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Ketukan itupun membangunkan aini yang langsung membuka pintu kamar mandi

" Huffttt.. Syukurlah... Merrka udah pergi franz..?!" tanya aini masih dengan perasaan was was.

" Ma... Maaf ya kak... Aku aja ngga tau kalau temen temen bakal kesini... Maaf ya kak udah buat kak aini terkunci didalam..." ucap franz dengan halus

" I.. Iya franz... Ngga apa-apa kok.. " jawab aini.

Dengan perasaan berdebar-debar aini pun akhirnya pamit untuk pulang,

aini merasakan rasa ketakutan akan sesuatu saat berada didekat franz.

Rasa takut akan franz yang pernah memperkosanya bercampur rasa takut akan jatuh hati pada pemuda tampan itu bercampur menjadi satu.

Hingga selama tiga hari dirawat di rumah sakit itu, aini pun selalu datang sehari sekali untuk sekedar menjenguk dan membawakan makanan kesukaan franz.

Franz pun merasa bahagia mendapat perhatian yang besar dari ustadzah cantik nan seksi itu.

Aini pun kini mulai intens dalam berkirim pesan dental franz,

bahkan saat suami dirumah pun aini kerap sering fokus ke Handphone nya untuk kesederhanaan /sekedar berkirim pesan untuk menanyakan kabar maupun bertukar lelucon dengan franz.

Entah mengapa aini yang sebenarnya berstatus sebagai seorang istri malah terlihat seperti seperti seorang remaja yang sedang kasmaran.

Bahkan pernah sebelum tidur dimas mengetahui aini sedang asyik berkirim pesan dengan seseorang, saat dimas bertanya aini pun berbohong jika ia sedang menjawab pesanan client.

Meski tak pernah melakukan video call, tapi Semakin hari frekuensi berkirim pesan kedua insan beda keyakinan ini semakin intens.

Aini pun kini rutin mengikuti fitness nya yang memang punya jadwal 2x dalam seminggu.

Bukan untuk menyehatkan badan tapi aini malah sedang dalam proses membuat hubungan rumah tangganya sakit.

Fahma pun melihat perubahan dalam diri aini yang dulu terlihat tak terlalu niat saat fitness, kini aini terlihat malah jadi yang paling niat saat fitness.

Tapi baik fahma maupun dimas atau yang lain tak ada yang mencium gelagat aneh ustadzah muda itu, karena aini dan Franz pandai menutupi kedekatan mereka.

Keduanya terlihat biasa saja bahkan cenderung tak akrab saat aini fitness bersama teman-teman nya,

tapi jika aini sendiri keduanya terlihat sangat dekat bagaikan seorang sahabat, atau tanpa aini sadari kedekatan mereka hampir mirip pasangan kekasih.

.

.

.

Semua berjalan lancar, hingga malam itu tepat sebulan setelah franz dirawat di rumah sakit.

Kebetulan dimas kembali menjalani diklat di Jakarta, dan baru berangkat kemarin sore, hingga 7 hari kedepan.

Aini pun berangkat ke tempat fitness sendirian karena ketiga sahabatnya berhalangan hadir.

Entah mengapa aini kali ini ingin berdandan secantik mungkin saat bertemu dengan franz,

aini pun membeli pakaian olahraga baru yang lebih mahal dari pakaian lain yang pernah ia beli.

Saat aini datang franz pun tersenyum melihat penampilan aini yang kini terlihat lebih modis dengan pakaian olahraga barunya itu

" Baju baru ya kak..?" tanya franz

" I.. Iya kok tau franz..?" tanya aini

" kak aini cocok deh pakai baju itu.. Kelihatan lebih modis dan lebih cantik" ucap franz memuji aini.

Yang jelas membuat ustadzah muda itu tersipu malu bagikan seorang remaja yang sedang kasmaran.

Merrka pun lalu melanjutkan fitness mereka, dengan dipandu franz aini pun menjalankan tiap instruksi yang diberikan pemuda tampan itu.

Franz pun bisa melihat tubuh aini kini menjadi makin kencang dan indah,

bahkan payudara dan bokong aini pun kini terlihat makin padat dan menantang.

Franz merasa bangga karena dengan panduan nya aini kini memiliki tubuh yang bagaikan seorang model itu.

Hari itu franz pun mengakhiri sesi mereka lebih cepat sekitar jam 8 malam,

sebelum mereka menuju ke kamar mandi masing-masing, franz pun berkata

" Kak.. Habis ini kak aini ngga keburu pulang kan...?" tanya franz

" Ngga sih franz... Ada apa..?" tanya aini

" beneran nih.. Kak aini ngga ditunggu suaminya...?" tanya franz

" Hmm.. Ngga sih franz... Suamiku lagi diklat ke jakarta seminggu sampai hari minggu besok.. " ucap aini yang entah sadar atau tidak telah memancing seekor harimau untuk mendekat ke daging segar bernama aini itu.

Franz pun tersenyum mendengar perkataan aini tadi,

" Kak.. Abis ini temenin franz jalan jalan bentar yok... Franz pengen deh beli baju olahraga baru... Tapi franz butuh pertimbangan untuk pilih yang bagus... Dan Franz rasa selera kita bakal sama kak..." ucap franz menggombali ustadzah itu.

Aini pun hanya mengangguk pertanda setuju dengan usulan franz itu, lalu keduanya pun menuju ke kamar mandi untuk mandi.

Selesai mandi aini pun berdandan secantik mungkin dan ia semprot parfum ke pakaian nya lalu aini membetulkan lagi hijab warna pink yang ia pakai itu.

Tak lama aini keluar dari kamar mandi dan ternyata franz sudah menunggunya di depan

" Ayo kak..." ajak franz dan bagai terhipnotis aini pun menuruti perkataan franz itu dan mengikuti nya menuju lift.

Aini pun kembali dibuat terkesima dengan penampilan franz yang meski hanya memakai celana pendek jeans dan sweater warga hitam,

tapi ketampanan wajah dan proporsi tubuh franz terlihat begitu indah dan seksi dimata ustadzah cantik ini.

Tak lama merrka pun sampai di salah satu toko merk pakaian olahraga yaitu Adidas.

Franz pun mengambil beberapa jaket, celana dan sepatu olahraga lalu ia mengajak aini ke ruang ganti untuk mencoba pakaian olahraga itu.

Satu demi satu franz pun mencoba pakaian itu, dan aini selalu memuji franz franz yang memang terlihat sangat tampan dan macho dengan pakaian pakaian itu.

Bahkan saat franz sibuk mencoba beberapa jaket, aini pun sempat berkhayal jika ia memiliki SUAMI SETAMPAN dan SEKAYA FRANZ pasti hidupnya akan lebih menyenangkan dari sekarang.

Saat franz akan membayar pemuda itupun sadar jika aini sedang berdiri memaku sambil melihat dengan takjub ke sebuah jaket keluaran terbaru dengan harga 1,5 juta itu.

Tapi melihat harga itu aini pun segera menepis pikirannya untuk memiliki barang mahal itu,

aini pun lalu pamit untuk ke toilet sementara franz melanjutkan belanja nya.

Saat aini menuju ke toilet tiba-tiba sebuah sapaan mengejutkan ustadzah muda itu.

" Itu kan.. Kak aini... Kakkk...." ucap seseorang dari belakang aini.

Saat aini menengok ia pun kaget ternyata beberapa orang ukhti yang merupakan penggemar nya menyapa nya.

Mereka pun langsung berlari menuju ke arah aini untuk meminta tanda tangan dari ustadzah muda idola mereka.

Para ukhti itupun mengatakan jika mereka ngefans berat dengan ustadzah muda itu,

seketika muncul perasaan bersalah di diri aini karena sebagai seorang penceramah yang kini banyak diikuti para wanita muda di kota itu,

aini malah sibuk ngedate dengan seorang pemuda tampan yang jelas bukan muhrim nya itu.

Aini merasa dirinya kurang bisa bertanggung jawab akan statusnya baik sebagai seorang istri maupun seorang ustadzah yang diikuti banyak pemudi kaum milenial.

Entah mengapa aini pun ingin segera meninggalkan mall itu untuk pulang, aini tak ingin bertemu dengan franz.

Aini pun langsung berjalan menuju lobby depan, dan ia pun memesan taksi online, tapi saat aini hendak berjalan keluar tiba-tiba....

BERSAMBUNG ...


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com