๐ƒ๐จ๐ฌ๐š ๐“๐ž๐ซ๐ข๐ง๐๐š๐ก ๐„๐ฉ๐ข๐ฌ๐จ๐๐ž ๐Ÿ๐Ÿ“ [๐Ž๐ฅ๐š๐ก๐ซ๐š๐ ๐š ๐๐ž๐ซ๐ฌ๐š๐ฆ๐š]


 Mendengar suara pria yang terdengar tak asing di telinga ustadzah muda itu membuat seluruh Bulu kuduk aini berdiri.

Dengan seluruh keberanian yang telah ia kumpulkan aini yang penasaran pun mencoba melihat siapa pria itu.

Aini pun terkejut saat menoleh ke arah asal suara di belakang nya itu. Dan ternyata..

" Fra.... Fraa.. Frannzz....." ucap aini lirih sehingga tak didengar oleh siapapun.


Seketika aini pun hanya terduduk lemas sambil pandangannya entah kemana.


" Lho... Dek Farid ya to...? Kok bisa disini...?!" tanya fahma dengan antusias.

Farid alias franz pun berjalan menuju ke arah para ukhti yang membuat wanita wanita itu tercengang melihat ketampanan dan tubuh seksi franz.

" Lho dek Farid kok bisa disini..? Fitness disini juga ya...? " tanya fahma.

" Mmm.. I... Iya kak.. Kebetulan aku juga trainer disini... Lumayan kak sekalian bisa olahraga bisa buat ngisi waktu luang juga..." jawab franz..

" Oh.. Iya kak... Kakak sama yang lain sejak kapan mulai fitness disini..? " tanya franz

" Oh... Kita baru dek... Baru dua kali ini... Kmaren pertama kita ngga pakai trainer pribadi jadi badan kita sakit semua dek... Sekarang kita pengen pakai trainer dek..!! " ucap fahma

sambil tatapan nya tak lepas dari tubuh kekar franz yang memang hanya memaki pakaian tanpa lengan dan celana lagging ketat.

" Oh.. I.. Iya.. Dek.. Ini kita baru nunggu trainer nya.. Oh iya dek Farid kenal sama yang punya tempat ini kan...? " tanya fahma

" Yang punya tempat ini...?" tanya franz bingung

" Iya dek.. Katanya dia sekarang yang punya tempat ini juga jadi trainer disini... Namanya kalau ngga salah.. Mmm.. Siapa sih... Kayaknya nama nya kayak nama orang barat... Hmm... Siapa ya... " ucap fahma bingung.

Sejenak fahma berpikir dan merecall ulang ingatannya tentang nama dari pria yang ingin ia temui itu.

" Aaahhh... Iya dek... Namanya kalau ngga salah FRANZ siapa gitu... " Ucap fahma.

Franz pun sedikit menampakkan senyum tipis di bibir nya, lalu ia menjawab pertanyaan fahma tadi

" Ohh.. Jadi kakak yang janjian sama mas franz ya...?!" tanya franz yang Tak mengaku dirinya adalah franz

" Iya dek Farid... Katanya jam 7 dia dateng.." jawab fahma

" Ohh.. Iya kak... Aku mohon maaf.. Aku sebenarnya yang mewakili mas franz kesini... Jadi mas franz hari ini ngga bisa kak karena ada urusan di Amerika... Jadi sebagai gantinya dia ngutus Aku untuk gantiin beliau " jawab franz

Ucapan franz tadi membuat bulu kuduk aini berdiri semuanya karena aini memang tau kenyataan yang sebenarnya, jika Farid yang sahabatnya kenal Itu adalah franz si pemilik mall itu.

" Mmhhh... Ya.. Ngga apa-apa sing dek... Kita malah seneng ya... Bener ngga nok..?"

" Ohhh.. Pak franz ya kak... Dia yang punya Mall ini malahan.. Dia orangnya baik kok kak.. Dia aja tadi pasrahin janji kakak ke aku... Hehe.." jawab franz sambil tersenyum manis tapi tetap penuh karisma.

" Kalau gitu aku siapin alat nya dulu ya kak... Kakak sekalian boleh tetap disini dulu.. " ucap franz sambil pergi meninggalkan rombongan ukhti itu menuju ke tempat yang ia siapkan.

Tapi pandangan franz tak bisa beralih dari seorang wanita berhijab yang sebenarnya sangat ia rindukan,

tapi franz merasa canggung karena ia sudah berjanji pada ustadzah aini untuk tidak mengganggunya.

Padahal jauh dipikirkan franz ia amat merindukan wanita berhijab itu,

bau tubuhnya, kehangatan tubuhnya dan kebaikan hati ustadzah cantik itu selalu terbayang di kepala franz selama beberapa hari ini.

Franz yang setelah kejadian di Malang dulu langsung berangkat ke Inggris untuk urusan bisnis selama beberapa hari seakan lupa dengan aini,

tapi setelah ia kembali ke Indonesia ingatan franz kembali kepada momen dimana mereka saling memuaskan hasrat yang mereka pribadi tahan selama ini.

Franz pun menunggu kesempatan Itu datang kembali padanya, dan mungkin dengan kesabaran lebih franz bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

Saat franz menyiapkan tempat fitness, Ketiga wanita itupun berkumpul sambil berbisik satu sama lain

" Ehh.. Itu trainer nya ganteng banget gila.... Mukanya kayak aktor Hollywood... Badannya juga seksi banget..." ucap zizah

" Iya... Kayaknya dia yang Paling ganteng deh diantara semua cowok disini..." ucap Ratih

" Beruntung ya si ainik udah kenal duluan... Iya ngga nik..??! " ucap fahma mengejutkan aini yang dari tadi masih melamun karena terlalu terkejut bisa bertemu dengan franz disini

" Eh.. Nik... Kamu kenal dimana sih... Kok bisa kenal..?!! " tanya zizah penasaran dengan itu.

Aini pun terpaku tanpa kata karena bingung harus menjawab apa, karena tidak mungkin aini berbohong jika bukanlah Farid melainkan franz.

Aini jelas tak bisa mengungkapkan kenyataan karena memang dulu kebohongan itu juga dilakukan aini terlebih dulu.

Aini pun takut jika ia mengaku, para sahabatnya akan curiga mengapa aini yang selama ini selalu jujur, tiba-tiba berbohong demi seorang pria muda tampan itu

" Iya nik... Aku aja yang pernah ketemu masih penasaran kok kalian bisa kenal dari mana...?!" tanya fahma dengan tatapan aneh

" Aa.. Mmm... Aanu.. Mm..." ucap aini tak jelas dan terbata bata. Tapi saat ia dicecar pertanyaan oleh para sahabatnya tiba-tiba ...

" Ayo kak... Ini udah siap alatnya... " ucap franz sambil menunjuk beberapa alat fitness seperti treadmill dan lainnya.

" Ayok buruan kesana... Ditunggu mas ganteng tuh lho..." ucap fahma sambil berjalan lenggak lenggok tak jelas

" Ayo.. Buruan... Keburu RAHIM KU ANGET NIH.... " Jawab zizah yang diteruskan Dengan tertawan kedua ukhti yang lain.

Ya...

Memang dalam circle pengajian merrka Fahma dan zizah dikenal cukup mesum, mereka yang sudah bersuami sering membahas masalah ranjang di obrolan grup.

Dan tak jarang mereka membahas tentang tubuh pria yang mereka sukai,

Tapi meski begitu mereka yang berpikiran mesum itu malah belum pernah melakukan perzinaan dan Perselingkuhan.

Sangat berbeda dengan Ustadzah Aini, yang sebenarnya ia cenderung diam dan tak menyukai pembahasan mesum seperti itu,

justru sudah pernah melakukan sebuah perzinaan dan Perselingkuhan dengan pria muda tampan yang berbeda keyakinan dengannya itu.

" Ayo nik... Buruan kesini... Ngapain bengong disitu... Sini lho biar diajari mas ganteng kita... Hehe.." ucap fahma yang membuat franz pun malu.

Aini pun kemudian mencoba menggunakan treadmill, tapi karena pikiran nya entah kemana tiba-tiba saat berlari kecil,

Krena belum pernah menggunakan alat fitness itu, tiba-tiba aini pun tersandung dan hampir terjatuh terjerembab.

Tapi dengan sigap franz berhasil menahan tubuh ustadzah cantik itu dan tubuh aini malah kini berada di pelukan franz.

Seketika franz pun langsung bisa merasakan kehangatan dan harum nya tubuh aini yang sangat ia rindukan itu.

Begitupun aini yang sesaat ia kembali bisa merasakan betapa bidang, kekar dan macho nya tubuh pemuda tampan yang sebenarnya menjadi tipe idaman perempuan cantik ini.

" Eehhmmm... Lagi ngapain nih.." ucap fahma mengagetkan kedua insan beda keyakinan itu.

Dan seketika aini pun langsung mendorong tubuh franz dan ia pergi menuju toilet dengan wajah memerah.

Franz pun menjelaskan pada fahma jika tadi aini hampir jatuh dari thread mill karena mungkin melamun.

" kayaknya si aini lagi galau deh.. Kayaknya dia keinget suaminya terus deh.." ucap fahma

" emang kenapa suaminya...? Selingkuh...?" tanya zizah

" Ya nggak lah... Mana ada cowok normal yang mau selingkuh kalau istrinya aja secantik dan sebaik aini.. Udah beneran ****** tuh cowo.. Kalau ada...?! " ucap fahma dan tanpa sadar franz pun mengangguk tanda setuju dengan perkataan fahma tadi

" Terus kenapa sama suaminya..? " tanya zizah

" Jadi.. Suaminya zizah tuh udah Beberapa hari ini ngga dirumah karena dia ikut diklat di kantor pusat gitu kayaknya... Nah Karena itu kayaknya aini tuh kesepian dirumah sendiri...." ucap fahma dan seketika franz pun tersenyum penuh makna dan mengerti dengan apa yang terjadi

Sementara itu dalam kamar mandi...

Aini pun terlihat galau sambil memandangi cermin kamar mandi itu,

tanpa sadar aini pun kembali melamun membayangkan sosok franz yang barusaja ia lihat tadi.

Bagaimana ketampanan dan body macho franz benar-benar tak bisa dilupakan aini.

Aini merasa seperti bertemu dengan sosok yang selama ini ia impikan dari kecil datang bertemu dengannya.

Entah mengapa aini malah membayangkan bagaimana ganteng nya wajah franz,

bayangan aini pun terhenti saat ia membayangkan bagaimana bibir franz yang terlihat begitu sexy dan indah.

Tanpa disadari aini pun menyentuh sendiri bibirnya sambil membayangkan bagaimana saat bibir franz mencaplok bibirnya seperti saat di Malang lalu.

Membayangkan itu seketika membuat wajah aini memerah karena ia masih tak bisa melupakan nikmatnya berciuman, beradu lidah dan bertukar liur dengan pemuda tampan itu

Cupphhh... Mmhhhh.. Muuaccchh

Tiba-tiba aini memejamkan mata sambil memonyongkan bibirnya,

aini pun tiba-tiba membayangkan jika bibirnya saling lumat dengan franz dalam sebuah aksi ciuman super panas.

Tapi tiba-tiba..............

" Astagfirullah aini... Apa yang kau pikirkan... Apa kak sudah gila..?!" ucap aini pada diri sendiri.

Ustadzah muda itupun mencubit lengannya sendiri untuk menyadarkan dari dunia khayalan anehnya itu.

Dan tak lama aini pun kembali ke tempat teman temannya.

Malam itu mereka latihan fitness biasa dengan bimbingan dari franz, aini pun mencoba sebisa mungkin menjauh dari pemuda yang pernah menjamah tubuh nya itu.

Meski terus menjauh, tapi tak jarang aini malah justru curi curi pandang ke arah franz,

entah mengapa hati aini terasa agak panas saat ketiga temannya itu sengaja menggoda franz dan me mepet pria tampan yang kelihatan kurang nyaman itu.

Hingga Sekitar jam 9 malam fitness pun selesai aini secepat kilat langsung meninggalkan tempat dan menuju ke kamar mandi,

aini pun mandi paling awal karena kamar mandi lain penuh dipakai oleh pengunjung lain.

Didalam kamar mandi aini pun kembali mendengar pembicaraan teman temannya dari luar

" Eh... Ganteng banget ya.. Instruktur nya tadi... Mukanya blasteran gitu.. Aku demen banget deh.." ucap zizah

" Iya ganteng... Kaya muka muka Pemain bola dari Spanyol ya... Apa jangan jangan dia blasteran?" tanya Ratih

" Mungkin sih... Tapi yang aku yakin kalau cowo itu pasti barang nya gede... Aku bisa bayangin kalau batang nya super gede.. Panjang.. Kekar.. Kaya orangnya.. Hahha.. " jawab fahma.

" Ihhh... Msuk banget sih mak... " tegur Ratih

" iya mak... Setuju aku... Bayangin nya aja bikin rahim anget gini... Kira kira dia punya pacar ngga ya..? Beruntung banget tuh cewe... Hehehe " jawab zizah

Mendengar perkataan perkataan mesum dari temannya membuat aini seketika malu mempunyai teman seperti mereka.

Mendengar perkataan merrka tentang kejantanan franz seketika membuat vagina aini menjadi gatal,

ia kembali teringat momen saat batang super jumbo franz itu menggesek dengan kuat lubang peranakan nya yang masih sangat sempit itu.

Aini pun merasa bangga karena jadi wanita pertama yang bisa merasakan kejantanan franz yang luar biasa.

" Astagfirullah aini... Kenapa lagi denganmu...? Apa yang kau pikirkan barusan...??!! Sadarlah aini... Ini semua adalah kesalahan..." ucap aini pada dirinya.

Tak lama setelah semua selasai mandi merrka pun pulang ke rumah masing-masing.

Aini pun sperti biasa nebeng mobil fahma untuk mengantarnya pulang ke rumah,

didalam mobil topik pembicaraan mereka tak jauh jauh dari sosok franz yang membuat fahma tak berhenti memuji ketampanan, tubuh seksi dan kelembutan sikap franz tadi.

" Aku seandainya suruh pilih Farid sama suamiku... AKU PASTI PILIH FARID kok nik... Hehe... Kalau demi cowok kaya Farid aku rela deh cerai sama suami buat Ikut dia... Hahaha.." ucap fahma yang pikirannya sudah teracuni entah apa.

" Astagfirullah fahma... Kamu ngga boleh ngomong begitu... Bisa pamali nanti... Inget mak kamu udah bersuami... " ucap aini dengan tegas menasehati sahabatnya yang sudah terlalu jauh melenceng ini

" Iya.. Iya nik... Itu cuma seandainya aja kok... Tenang nik... BTW kalau kamu suruh pilih.. Pilih Farid apa Dimas...? " tanya fahma

Deggghhhh.....

Sejenak jantung aini berhenti berdetak lebih kencang, ia benar-benar shock dengan pertanyaan fahma itu.

Tapi disisi lain entah mengapa aini sangat sulit untuk memilih jawaban yang seharusnya tak sulit baginya itu.

Jawaban yang sebenarnya bisa dengan mudah dijawab aini dengan jawaban nama suaminya justru terasa berat bagi Aini,

entah mengapa di hati dan pikiran aini kini mulai terus terbayang sosok franz

" Ya tuhan.. Apa yang terjadi padaku... Kenapa aku seperti ini... Mengapa aku bingung memilih antara suamiku sendiri dengan pria yang notabene bukan siapa-siapa bagiku.." ucap aini sambil tertunduk.

Aini pun memilih untuk menanggapi ucapan sahabatnya itu,

dan aini terlihat terpaku sambil melihat ke arah jendela sambil tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Tak lama mereka pun sampai di rumah aini, aini pun segera masuk dan membersihkan diri, lalu aini pun berbaring sambil menelpon suaminya.

Aini merasa bahagia karena akhirnya telepon darinya diangkat oleh suaminya.

Aini pun mengobrol cukup lama dengan suaminya, hingga akhirnya sekitar jam 12 mereka pun mengakhiri telepon mereka.

Aini pun masih tak bisa tidur karena terus mengingat sosok franz yang baru ia temui kembali hari ini.

Entah mengapa aini merasa jika franz sekarang jadi lebih tampan dari sebelumnya, padahal dulu franz juga sudah sangat tampan.

Entah mengapa aini merasa hatinya semakin gemetar saat ia bertemu dengan pemuda tampan itu.

Akhirnya untuk mengusir kesepian nya aini memutuskan untuk mengaji sambil mengatur kembali pikirannya yang kacau karena franz.

Hingga dua hari kemudian dimas pun kembali dari masa diklat nya di Jakarta, aini pun menyambut suaminya itu dengan sangat antusias.

Aini langsung memeluk suaminya begitu ia sampai dirumah

" Ada Apa ma... Kangen ya sama papa...?!!" tanya dimas

" Iy. Pa... Kangen... Heheh.." jawab aini.

Mereka pun masuk kerumah dan makan siang dengan menu yang aini buat sendiri.

Malam itu saat akan tidur tiba-tiba dimas menemukan sesuatu dari tas aini

" Lho ma... Sekarang mama ikut program fitness di sini ya...? " tanya dimas yang mengejutkan aini

" ko.. Kok tau pa...??!" tanya aini

" Ini ma... Kartu anggota mama didalam tas... Hehe... Katanya dulu ngga mau kalau papa fitness.." ucap dimas. Aini pun terlihat bingung harus menjawab apa

" Mm.. Ngga... Mmm.. I.. Ituu.. Kemarin didaftarin fahma kok pa... Mama ngga daftar sendiri kok..." jawab aini dengan sangat canggung.

" Iya.. Ngga apa-apa kok ma... Papa malah senang kalau mama ikut fitness... Kalau bisa papa malah pengen ikut ma... Hehe.. " ucap dimas.

Selama dua minggu itu aini tak pernah mengikuti fitness lagi meski fahma selalu mengajaknya,

aini seakan selalu memiliki alasan untuk bisa menghindari ajakan sahabatnya itu.

Karena jelas aini tak ingin bertemu Dengan franz lagi, aini takut jika hatinya bisa goyah karena pemuda tampan itu.

.........

Hingga sore itu aini mendapat telepon dari fahma yang mengatakan jika ia hari ini tak bisa datang ke tempat fitness karena sedang ada urusan di luar kota.

Tapi fahma meminta aini untuk mengambilkan barangnya yang ketinggalan saat ia terakhir kali fitness disana.

Aini awalnya tak mau, tapi fahma mengatakan jika Ratih dan Zizah juga tak bisa karena ada urusan dan satunya sakit.

Sehingga fahma tak ada pilihan lagi selain meminta aini yang datang kesana.

Akhirnya karena mendengar ucapan fahma yang terdengar cukup putus asa, aini pun menyanggupi permintaan sahabatnya itu.

Sore itu aini pun berangkat ke mall tempat fitness itu, saat dijalan aini mendapat telepon dari suaminya yang mengatakan jika dimas akan pulang agak malam karena lembur,

Dimas pun meminta aini untuk mengunci saja pintunya karena ia sudah membawa kunci duplikat.

Aini pun merasa lega karena dimas tak akan tau jika ia akan pergi fitness,

hingga tak terasa ustadzah muda itupun sampai di tempat mall dan langsung menuju ke tempat fitness.

Disana aini mencari di bagian resepsionis Dan bertanya tentang barang milik fahma yang ketinggalan.

Mereka pun mengatakan jika benar ada kotak make up dan tas berisi pakaian yang ketinggalan dan aini memastikan Jika itu milik fahma.

Aini ingin segera pergi meninggalkan tempat ini, karena ia takut jika ia bisa saja bertemu dengan franz disini.

Tapi sesaat kemudian saat aini hendak melangkah keluar, tiba-tiba..........

" Lho kok aini udah pulang... Ngga jadi fitness kak.. Bukannya jadwal kak aini malem ya...?" tanya franz yang mengejutkan aini.

Aini pun bagai seseorang kepergok melakukan kejahatan, ia pun gagap harus bilang apa pada franz, apalagi tiba-tiba seluruh pandangan orang disana tertuju pada Aini.

Aini pun harus segera menemukan jawaban yang tepat agar tak memancing pemikiran aneh dari orang orang di sekitar.

Hingga akhirnya...

" Mmm.. Ini aku mau ganti baju dulu.." jawab aini. Franz pun tersenyum melihat ustadzah muda yang salah tingkah itu

" Yaudah kak.. Aku tunggu disini...!!" ucap franz.

Aini pun kembali terkejut dan seketika hatinya berdebar-debar karena mengingat perkataan franz tadi yang bilang jika dirinya akan menunggu aini disini.

Ustadzah muda itupun langsung menuju ke kamar ganti dan mengganti pakaian nya dengan pakaian di tas Fahma tadi,

karena memang aini yang sebenarnya tak berniat untuk fitness, jelas tidak membawa pakaian olahraga.

Aini awalnya tak yakin dengan pakaian yang dibawa fahma itu apakah pas dengan tubuhnya.

Dan benar saja jersey olahraga yang dibawa fahma dan celana training itu ternyata benar-benar terasa sempit saat digunakan oleh aini.

Hal itu terjadi karena memang ukuran pakaian aini dan fahma beda satu size.

Saat melihat ke kaca aini pun benar-benar kaget saat melihat tonjolan buah dadanya terlihat begitu menantang karena pakaian yang dipakainya terlalu ketat.

Tak hanya itu bagian pantat aini pun terlihat begitu bulat dan menonjol karena ukuran training press body itu yang terlalu kecil.

Saat aini masih bingung, terdengarlah bunyi ketukan dari luar ruang ganti yang terbayar sudah banyak pengunjung wanita lain yang sudah mengantri untuk nanti pakaian.

Akhirnya dengan malu malu aini pun keluar memaki pakaian yang terlihat super ketat dan sexy itu.

Aini pun langsung menuju ke arah franz yang sedang mempersiapkan alat fitness,

saat franz menoleh betapa terkejutnya pemuda tampan itu saat ia melihat ke arah ustadzah aini.

Gluuuggghhhhhh..........

Franz hanya bisa menelan ludah melihat keseksian luar biasa yang diperlihatkan oleh ustadzah muda itu.

Seketika bayangan franz kembali ke saat dirinya bisa merasakan kekenyalan bongkahan payudara dan bokong padat nan besar milik aini yang membuat batang kontol franz langsung tegang maksimal.

Saat aini berjalan mendekat ke arah franz, aini pun sadar jika ada sesuatu yang mulai bangkit dari arah selangkangan franz.

Wajah aini pun memerah membayangkan benda didalam celana pendek yang dipakai oleh franz itu.

Kedua insan itupun hanya diam dengan suasana yang sangat canggung karena keduanya malah fokus mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu itu

" Si.... Silahkan dimulai kak... Aku juga mau fitness dulu" ucap franz mencoba menjauh agar tak membuat aini tak nyaman.

Batang kontol franz pun tambah tegang Saat melihat aini yang berlari di treadmill,

seketika kedua gundukan bukit kembar aini pun bergoyang dan memantul bagaikan bola basket.

Franz pun sadar jika aini juga sedang dilihat oleh seseorang.

Tapi franz pun merasa tak suka, saat salah seorang bapak bapak mesum secara mendadak berjalan mendekat ke arah Aini.

Tapi...

Dengan cekatan franz mendatangi aini terlebih dahulu dahulu, dan tiba-tiba franz pun melepaskan jaket Nike nya.

Lalu hal yang tak diduga aini pun terjadi, tiba-tiba franz melepas jaket nya dan ia pakaikan jaket itu ditubuh aini.

Franz pun berbisik

" Dipakai aja kak... Biar ngga diliatin orang... Banyak orang orang mesum disini kak..." ucap franz sambil meresletingkan jaket nya itu ditubuh aini.

Aini pun bisa dengan jelas mencium bau wangi tubuh franz yang terasa sangat harus dengan bau khas pria tampan yang membuat hati aini semakin berbunga bunga.

Seketika wajah aini pun memerah karena malu dengan tindakan franz yang ia rasa sangat romantis itu.

Aini yang malu pun mulai salah tingkah, hingga saat ia bergerak mundur tiba-tiba.........

" Awas kak.... Ituu" ucap franz dan.......

Bruuggghhhhhh....... Braaakkkkk

.......

Apakah yang terjadi pada Franz??




Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com