"There is life even after a broken heart, broken heart
You can fight the pain from a broken heart broken heart"
Reffrain lagu Broken Heart nya White Lion seperti mendengung di telinga Adrian. Dia cerdas memanfaatkan kemarahan akibat penolakan cintanya kepada Bu Kartika dengan semangat dan tujuan yang berbeda.
Ia akan membuat Bu Kartika mengingat kemampuannya bercinta di sepanjang hidupnya. Ia akan membuat Bu Kartika selalu mengingat kehebatannya dalam memuaskan dahaga seksual Ibu temannya itu.
"Rasa cinta saya terhadap Ibu sudah mati. Tapi kontol saya akan selalu hidup untuk menyirami memek Ibu agar selalu mekar saat kita bercinta." desis Adrian,membuka lilitan handuk dan membuangnya lalu meremas kedua payudara yang lebih besar dari telapak tangannya.
"Kamu semakin nakal sayang." sahut Bu Kartika langsung menerkam mulut Adrian
Adrian yang semakin matang dalam bercinta,membalas lumatan,jilatan,gigitan dan pagutan bibir Bu Kartika.
Mengangkat bokongnya lalu menurunkan celana dalamnya. Tangan Bu Kartika cekatan memegang penis Adrian,ujung penis itu ia arahkan ke klitorisnya,
"Ssssshhhh..oooouuuhhh." desis Bu Kartika mengawali petualangan birahinya yang ke dua.
Adrian menahan desahan,hanya menatap mata Bu Kartika yang makin sayu terbakar nafsu. Tangannya semakin keras meremas payudara Bu Kartika dari bawah.
"Aaaaaaaahhhhh." Jerit Bu Kartika saat menurunkan vaginanya melahap penis Adrian.
"Eeenngggghhh" Adrian mengeram bertahan sekuat tenaga agar tidak mendesah.
Kedua tangannya berpindah ke pinggang Bu Kartika,menahan pinggang itu agar tidak bergerak.
Mata Bu Kartika semakin sayu. Ia tidak mampu menggerakkan pinggulnya. Vaginanya berkedut-kedut liar mengharap penis itu bergerak.
"Riaaannn..biarkan memek Ibu mengocok kontol mu sayang." Pinta Bu Kartika sambil berusaha menggerakkan pinggulnya,tangannya memegang sandaran sofa.
Adrian hanya diam,menatap tanpa berkedip ke arah Bu Kartika,entah apa yang ada di pikirannya saat ini.
"Ayo sayang..jangan tahan Ibu,jangan diam saja." Rengek Bu Kartika.
Tanpa bicara,Adrian meletakkan kedua tangannya di pantat Bu Kartika lalu mengangkatnya hingga di ujung kepala penisnya.
Digesek2in kepala penisnya di vagina Bu Kartika,
Jleb!!
"Adriaaaaaaannn..oooooohhhh" jerit Bu Kartika ketika Adrian menghujamkan penis hingga ke pangkalnya.
Sensasi kenikmatan akibat hujaman yang mengejutkan seakan membuka kran cairan kewanitaanya. Adrian melakukannya berulang-ulang,payudara besar Bu Kartika ikut bergelombang akibat hentakan kuat penis Adrian.
"Aaaarrrggghhhhh" desahan itu akhirnya keluar dari mulut Adrian. Vagina Bu Kartika terasa begitu nikmat.
Bu Kartika berjongkok,menduduki penis Adrian,jempolnya menggitik kedua puting Adrian dan pinggulnya bergerak maju mundur,naik turun. Vaginanya seakan mengurut dan memijat penis Adrian akibat teknik kegel yang sedang dilakukannya.
"Eeeehhhh..mmmhhh..memek Ibu hebat." Puji Adrian.
Dia mencoba merilekskan pikiran dan syarafnya saat serangan vagina Bu Kartika terhadap penisnya semakin liar. Dia harus mampu bertahan.
Keduanya mampu bertahan untuk tidak mencapai puncaknya saat ini.
Usia tidak mampu berbohong,kemampuan hebat goyangan pinggul Bu Kartika tidak diimbangi oleh fisiknya yang sudah berumur.
Nafasnya memburu dan keringatnya semakin deras mengalir. Ia terbakar gairah.
Adrian meminta Bu Adrian jongkok di sofa,kakinya dirapatkan,tangannya menahan tubuhnya di senderan sofa. Adrian agak menekuk lutut agar penisnya tepat di belakang vagina Bu Kartika,kakinya mengangkang lebar,diarahkannya penis ke vagina yang sudah sangat basah itu.
Jleb!!
"Oooooohhhhh..Adriaaaannn." desah Bu Kartika,wajahnya menempel di sandaran sofa,matanya sayu menatap Adrian yang berulang kali menyodokkan penisnya secara keras dan cepat.
Tamparan-tamparan Adrian pada pantatnya terasa panas,tapi malah menambah sensasi kenikmatan sodokan penis si remaja.
Lutut Adrian gemetar,dia merasa kecapekan karena harus menekuk lutut sambil menghentakkan pinggulnya. Ia tarik Bu Kartika agar berpindah ke ranjang. Kembali Bu Kartika menungging,kali ini pahanya terbuka lebar,tangannya menahan tubuhnya. Adrian berlutut dan kembali memasukkan penisnya,menghentakkan pinggulnya
"Eeeehhh..eeehhh..eeehhh." desahan demi desahan terdengar dari mulut mereka berdua.N
Adrian menarik kedua tangan Bu Kartika,merapatkan kakinya, sehingga badannya pun ikut terangkat naik dan hampir menempel di tubuh Adrian. Adrian meremas payudara besar yang terombang ambing oleh gelombang sodokan penis Adrian,menjilat leher Bu Kartika,
"Mppphhhhh" Adrian menolehkan wajah Bu Kartika lalu melumatnya dengan ganas.
Ciuman,remasan dan sodokan penis Adrian menimbulkan kegelian yang luar biasa. Vaginanya seakan enggan berhenti mengucurkan cairan. Suara kecipak air dan pertemuan kedua paha menjadi irama syahdu pergumulan syahwat yang dahsyat.
Adrian meminta Bu Kartika tengkurap,kakinya dirapatkan,lalu dia menaiki selangkangan Bu Kartika. Penisnya yang berdiri kokoh diarahkan ke vagina Bu Kartika.
"Eeeegggghhh..memek Ibu semakin nikmat di posisi ini, oooouuuhhhh."lenguh Adrian,
Tangannya menahan beban tubuhnya di ranjang,pinggulnya bergerak perlahan. Jepitan vagina Bu Kartika menimbulkan kegelian yang luar biasa pada penisnya.
"Eeehhhh..eeeehhh..eeeehhh" Bu Kartika hanya bisa.mengangkat kepala dan menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.
Episentrum kegelian di sekujur tubuhnya berada di vaginanya, gesekan penis Adrian yang keras dan cepat seakan menjadi harapan agar puncak getaran di vaginya segera berakhir.
Gerakan pinggul Adrian semakin cepat,kegelian pada penisnya mulai menjalar ke batang yang keras,
"Eeeerrrggghhh..aaaahhhhh." erang Adrian yang merasa puncak kenikmatan itu hampir dia gapai.
"Entot Ibu yang kenceng sayang..Aaaahhhh..kontol mu dalam banget di memek Ibu." racauan binal Bu Kartika menandakan gelombang deras di vaginanya sudah tidak bisa ia tahan.
Kebinalan Bu Kartika melecut pinggul Adrian bergerak cepat dan kasar,tusukan penisnya di vagina Bu Kartika semakin dalam.
"Aaaaarrrggghhh..Ibuuuuu!!"
"Adriaaaaannnn..aaaahhhh"
Lenguhan keduanya mengisyaratkan berakhirnya perjalanan birahi mereka.
Lelehan lahar hangat bercampur cairan kewanitaan Bu Kartika keluar dari gua kenikmatan yang tersumpal batang keras yang perlahan menjadi lembek.
Adrian terguling di sisi Bu Kartika,mengatur nafasnya yg menderu,memejamkan mata dengan dadanya yang turun naik dengan cepat.
Bu Kartika masih tengkurap. Kepalanya menoleh ke sisi di mana Adrian telentang dan sepertinya tertidur. Pikirannya menerawang jauh. Ia tidak menduga Adrian akan sehebat ini dalam bercinta, yang terjadi hari ini sama sekali di luar ekspekstasinya. Dia yang berencana mendominasi Adrian hari ini justru bertekuk lutut dan tak berdaya oleh imajinasi seorang anak remaja bau kencur yang baru 2x bercinta dengannya.
Ia mencoba mengingat kejadian dari awal dengan Adrian. Semakin dia menggodanya,Adrian semakin mesum dan nekat menanggapi godaannya. Satu hal yang dia ketahui dan yakini saat iini mengenai remaja kencur itu. Adrian bernafsu besar dan imajinasi nya mengenai sex sangat liar.
"Aku seperti membangunkan macan liar yang masih terlalu muda" batin Bu Kartika ketika memandang wajah Adrian yang mendengkur halus.
Wajah yang biasa-biasa saja,bentuk tubuh yang biasa-biasa saja,ukuran penisnya pun normal,bukan yang besar sekali atau panjang sekali. Tapi imajinasi liarnya mengenai sex akan dengan mudah membuat wanita lupa dengan ukuran itu.
Bu Kartika yang awalnya ingin menjadikan Adrian sebagai objek dominasi seksualnya malah terseret keluar dari arusnya sendiri. Ia begitu terlena dengan berbagai gaya dan posisi bercinta yang dipraktekkan Adrian.
"Akankah Adrian membuatku ketagihan dengan permainan sex nya?" Tanya Bu Kartika kepada dirinya sendiri.
"Keinginan ku mencoba suatu hal baru yang kuinginkan ternyata membawa ku berubah arah dan sepertinya sukar untuk kembali."
Bu Kartika meletakkan kepalanya di lengan Adrian,merapatkan tubuhnya dan memeluk remaja itu.
Mereka tertidur,
Mereka kelelahan,
Mereka tenggelam..
"Love hurts, love scars
Love wounds and marks
Any heart
Not tough or strong enough
To take a lot of pain, take a lot of pain
Love is like a cloud
Holds a lot of rain
Love hurts
Ooh, ooh, love hurts
I'm young, I know, but even so
I know a thing or two
I learned from you
I really learned a lot, really learned a lot
Love is like a flame
It burns you when it's hot
Love hurts
Ooh, ooh, love hurts
Some fools think of happiness
Blissfulness, togetherness
Some fools fool themselves, I guess
They're not foolin' me.
I know it isn't true
I know it isn't true
Love is just a lie
Made to make you blue
Love hurts."
Lantunan video klip lagu Love Hurts nya Nazzareth dari MTV Music Channel yang terpampang di layar televisi membangunkan Adrian. Ia menoleh ke samping karena merasakan pegal di lengannya. Wajah Bu Kartika terlihat kelelahan. Adrian mengangkat kepala Bu Kartika dan menarik lengannya pelan lalu menggantinya dengan bantal agar tidak menggangu tidur wanita yang selalu memenuhi lamunannya.
Ia duduk lalu bangkit ke kamar mandi. Dia hanya diam menatap dirinya sendiri di cermin yang berada di atas westafel. Lantunan lagu itu seakan membuka kembali luka hatinya.
"Heeeeeehhh" dia menghela nafas lalu menggosok-gosokkan kedua telapak tangan keseluruh wajahnya,menggaruk-garuk rambut kepala lalu mulai membersihkan mukanya.
Pancuran air panas dari shower toilet itu membawa Adrian kembali ke dalam kenangan akan perasaan hatinya terhadap Bu Kartika. Sakit hati tidak akan semudah itu untuk disembuhkan. Adrian menyadari sepenuhnya ucapan Bu Kartika tapi tidak berarti dia bisa seketika mencabut perasaan cinta yang sudah mengakar di hatinya.
Dia sadar perasaan cintanya hanya akan membawa luka lebih banyak di masa depan. Siapapun tidak akan menyetujui perasaan cintanya kepada Bu Kartika mengingat status mereka saat ini.
Adrian belum menyadari akan sebuah potensi atau malah menjadi sebuah kutukan bagi dirinya. Remaja itu tidak akan pernah menduga bahwa ada sebuah hal lain di dalam dirinya yang mulai bangun dan akan semakin tumbuh liar dan susah dikendalikan.
BERSAMBUNG...