Selamat seminggu liburan di kota B. Baik siang atau malam ataupun pagi hari ketika anakku masih tidur aku dan ibu mertuaku akan bersetubuh di manapun berada selama didalam villa.
Setiap aku menyetubuhi ibu mertuaku aku selalu menumpahkan sperma ku di dalam memek ibu mertuaku. ibu mertuaku tidak melarangku. Ibu mertuaku berpikir kalau dia tidak bisa memiliki anak lagi soalnya sebelum ada hubungan dengan aku. Ibu mertuaku masih rajin berhubungan sex dengan bapak mertuaku dan selalu menumpahkan sperma didalam. Tetapi setelah kelahiran anaknya yg pertama 21 tahun lalu Ibu mertuaku tak kunjung hamil lagi.
Seperti sekarang ini hari terakhir aku liburan. Sebelum kita pulang aku menyetubuhi ibu mertuaku.
" yang pelan-pelan sayang, memek ibu masih terasa ngilu banget,?" Kata ibu mertuaku
Kemudian aku pelankan sodokanku di memek ibu mertuaku. kusodok perlahan sambil terus mengecup bibir indahnya.
"iyyyaaahhhh sayaaaanggg oooouhhhh. aaahhh uuhhhh enaaakkkhhh ooouuhhh..aku sayang kamu sayang" desahan ibu mertuaku sambil mengucapkan kata sayang padaku
"akuuuuhhh jugaaahhhh sayaaaanggg Buu oooohhhhhh" jawabku
" Sayang ibu pingin di atas." pintanya setelah beberapa saat aku menindihnya dengan gaya konvensional.
" iyaaahh bu, ayo" jawabku
" kamu masih lama yang" tanya ibu mertuaku
Kemudian aku berguling kesamping, kemaluan kami masih terpaut. Kini Ibu mertuaku berada diatasku, mengangkangi aku yang sekarang tidur di kasur, dan betapa menggairahkannya posisi ini kalau dilihat dari bawah, payudaranya berayun-ayun mengundang tanganku menjamahnya, aku meremas-remas payudaranya, dengan tambah aksiku ini membuat ibu mertuaku banyak mendesah, malah kini berteriak-teriak histeris sambil menghempaskan pantatnya dengan keras, aku pasif saja menikmatinya, hanya tangan dan bibirku terus memainkan payudaranya yang kencang dan ranum itu.
"..uuuuhhhh aaahhh sayang Ibu saaaammmpaaaaiiii?oou uuhhh aaaaahhhhh keluuuaaaarrrr sayaaaaanggggg ahhhhhhh" Ibu mertuaku menjerit keras, diiringi dengan hempasan yang sangat kuat kearah pinggangku, penisku otomatis menghujam keras dan mentok di dasar liang rahimnya. Berdenyut disitu dan dengan segala sisa tenaganya ibu mertuaku menjambak rambutku, menunduk dan menyedot bibirku keras, lalu pindah ke dadaku, ia menggigit disitu.
" aku juga keluuuaaar saaaayaaaangg uhhhhhhhh.'" jerit panjangku karena mendadak penisku seperti tersedot nikmat dalam memeknya, tak dapat lagi kutahan cairan spermaku meluncur dengan deras di dalam memeknya.
Kita sama-sama terkapar di atas kasur. Setelah pertempuran hebat pagi hari ini. Sekitar jam 11 siang kita berangkat pulang kerumah setelah satu Minggu liburan disini.
2 Minggu setelah pulang dari liburan yang penuh dengan kepuasan dan kenikmatan sex. Aku melihat ibu mertuaku setiap pagi muntah-muntah dan mengeluh kalau badannya cepat capek. Aku sangat khawatir dengan kesehatan ibu mertuaku jadi aku menawarkan diri untuk mengantarkannya ke klinik dengan mobilku. Tapi ibu mertuaku menolaknya. Alasannya kalau aku yang mengantar aku akan terlambat masuk kerja jadi biyar bapak aja yang mengantar. Jadinya pagi itu aku berangkat kerja dengan menggunakan sepeda motor dan mobilku, ku tinggal di rumah buat mengantar ibu mertuaku ke klinik.
Di tempat kerja aku tidak bisa tenang dan kurang fokus dalam bekerja. karena aku mengkhawatirkan kesehatan ibu mertuaku dan aku tidak bisa menghubungi siapapun. Untuk menanyakan hasil pemeriksaannya di klinik. Kalau aku menghubungi bapak mertuaku dan menanyakannya aku khawatir bapak mertuaku akan curiga terhadapku karena terlalu mengkhawatirkannya. kalau aku menghubungi ibu mertuaku aku tidak tau siapa yang sekarang memegang hpnya. Jadi aku harus menunggu sampai aku pulang kerja nanti sore.
Sore harinya ketika aku sampai rumah. Aku bersikap biasa-biasa saja ( padahal di dalam hati ku, aku pengin cepat-cepat mengetahui hasil pemeriksaannya ibu mertuaku). Ketika masuk ke dalam rumah aku melihat cuma ada bapak mertuaku yang ada di ruang keluarga sambil lihat televisi. Aku tidak melihat keberadaan Ibu mertuaku dan juga anakku.
" Assalamualaikum...."
" Walakumsalam... Eh kamu gi. Sudah pulang"
" Iya pak.. jawab biasa basiku.. Gimana pak hasil pemeriksaannya? Ibu sakit apa?"
" Alhamdulillah Ibu mertuamu baik-baik saja tidak sakit apa-apa. Cuma...." ( Tiba-tiba bapak mertuaku mengetikan bicaranya yang membuat aku penasaran)
" Cuma apa pak? Kok malah berhenti buat aku penasaran"
" Hahahha maaf-maaf soalnya bapak sangat bahagia kalau memikirkannya.
Perkataan bapak mertuaku barusan membuatku tambah penasaran.
" Ibu mertuamu tidak lagi sakit cuma dia lagi hamil...."
" Apa ibu mertua hamil... "Jawabku dengan lantang dan keras karena aku sangat kaget dengan berita ini.
" Tukan kamu kaget dengar berita ini. Awalnya bapak juga kaget tapi sekarang bapak sangat bahagia karena bapak akan memiliki anak lagi"
Aku melihat wajah ceria dan bahagia terlukis di wajah bapak mertuaku ini. Tapi aku jadi penasaran siapa ayah kandung dari calon bayi yang sedang di kandung ibu mertuaku. Aku harus cepat menemui ibu mertuaku untuk bertanya siapa ayah kandungnya, aku apa bapak mertua.
" Selamat ya pak . Akhirnya yang dinanti-nantikan selama 20 lebih di dapatkan juga. Semoga calon bayinya sehat"
" Terima kasih ya gi. Atas do'amu Bapak juga berdo'a agak calon bayi sehat sampai lahir. "
" Oh iya. Ibu mertua di mana pak..? Aku juga mau ngucapin selamat atas kehamilannya..?"
" Ibu mertuamu lagi di kamar lagi bermain dengan anakmu"
" Kalau begitu aku mau nemuin ibu dulu mau ngucapin selamat."
Aku kemudian meninggalkan bapak mertuaku yang masih asik menonton televisi.aku mencari ibu mertuaku di kamarnya tetapi aku tidak menemukan keberadaannya di kamar. Kemudian aku menuju ke kamarku dan ternyata ibu mertuaku ada di kamarku dan lagi bermain dengan anakku.
" Assalamualaikum Bu.."
" Walakumsalam.."
" Bu apa benar yang dikatakan bapak mertua"
" Bapak mertuamu udah cerita.? Iya Benar yang dikatakan bapak mertuamu."
" Trus menurut ibu siapa ayah kandungnya?" Tanyaku penasaran
Ibu mertuaku tidak langsung menjawab tapi memberi isyarat agar aku lebih mendekatinya. aku berjalan mendekatinya kemudian Ibu mertuaku membisikkan di telingaku.
" Ini anak kamu soalnya perkiraan dokter usianya baru 3 Minggu itu berarti ini hasil hubungan kita waktu kita liburan kemarin."
" Serius Bu..? Ini anakku..? Sambil mengelus-elus perut ibu mertuaku
"Serius... masak ibu bohong sama kamu!"
Aku langsung memeluk ibu mertuaku karena sangat bahagia
" Yogi sangat bahagia bu. Mendengar kalau bayi yang ibu kandung itu anakku." kataku
" Bapak mertua curiga tidak Bu..?" Lanjut ku
" Bapak mertuamu tidak curiga soalnya habis pulang dari liburan kemarin. Bapak mertuamu langsung meminta berhubungan badan."
" Trus bapak mertua gak tanya berapa usia kandungan ibu..?"
" Tidak... bapak mertuaku setelah ibu kasih tau kalau ibu hamil. Dia begitu bahagia dan gak tanya aneh-aneh."
" Bu... Tolong jaga anak kita. aku akan selalu berusaha untuk membahagiakan ibu dan anak kita."
" Ibu akan sekuat tenaga menjaga anak kita ini."
Lalu ku kecup keningnya sebagai tanda kasih sayang ku.
BERSAMBUNG ....