𝐔𝐤𝐡𝐭𝐢 𝐀𝐫𝐢𝐧𝐚 & 𝐆𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟔

 

Setelah puas membuat vaginaku terkencing-kencing, mereka menyeret tubuhku yang masih lemas dan diposisikan menungging di atas meja. Tubuhku ditidurkan diatas meja, sedangkan pantatku, menggelantung menungging kebawah berpijak pada kedua kakiku

Aku kebingungan apa yang akan mereka perbuat padaku setelah ini. Padahal rasanya vaginaku masih nyut-nyutan setelah belasan pasang tangan mencabuli area kemaluanku itu hingga becek dan lecek.

“Waktunya kontol kita kenalan sama memeknya nih lonte..”, ujar si lelaki kekar

Aku tertegun mendengar ucapannya. Posisiku saat ini memang sudah sangat siap untuk disetubuhi. Tubuhku sudah tersaji sempurna menungging diatas meja dan mereka kapanpun bisa menyetubuhiku. Ingin rasanya aku melawan dan mempertahankan martabatku sebagai seorang akhwat bercadar. Tetapi rasanya percuma, tadi aku pun sudah berusaha melawan yang ada mereka malah semakin kasar dan tak ragu memukulku.

“Asik.. Hahahaa.. Akhirnya bisa nyicipin rasanya memek ukhti cadaran. Hahahahah...”, komentar para anggota gang motor sambil menyaksikan posisiku sudah begitu pasrah

“Antri gaes.. Setiap orang 3 menit nusuknya. Habis itu gantian orang berikutnya, tapi kalau gue sepuas gue. Hehehehe”, ujar si lelaki kekar

“Yeee Boss curang. Masak kita Cuma 3 menit doang Boss nyelupnya?”, protes salah satu temannya

“Ya. Lu kalau keberatan nonton aja kalau gitu..”, ujar lelaki kekar yang dipanggil Boss itu

“Halaaaahh iye iye....”, terlihat lelaki itu pada akhirnya setuju

*apa maksud mereka antri nusuk?* pikirku dalam hati dan kulirik kebelakang

Mataku terbelalak menyadari rupanya para anggota gang motor itu sudah membuat antrian panjang mengular dibelakangku. Yang membuatku semakin terkejut. Lelaki kekar tadi tepat berdiri dibelakangku sambil menurunkan celananya. Bahkan mataku justru memandangi kearah batang penis lelaki yang seharusnya haram bagiku itu

“Astaghfirullah hal adzimm..”, kataku terkejut dan segera menutup kedua mataku seketika sambil memalingkan muka

Sempat kulihat penis lelaki itu sudah mengacung begitu keras. Bentuknya luar biasa panjang dan ditambah lagi warnanya yang hitam dan berotot menambah keangkeran kelamin lelaki itu. Jantungku berdegup kencang. Bodoh rasanya jika aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan saat ini. Ya, mereka akan menyetubuhiku bergiliran!

“Lu masih perawan beneran?”, tanya lelaki kekar itu

“Sudah mas.. Jangan lakukan ini.. Lepaskan sayaaa...”, kataku lirih ketakutan sambil berusaha menghindari penisnya yang sudah mengacung

Tetapi semua perkataanku rasanya percuma, lelaki kekar itu sudah menyingkap rok gamisku yang bentuknya sudah tidak karuan itu. Kurasakan tangan kasar itu mulai meraba permukaan pantatku. Jantungku semakin berdegup kencang saat lelaki ini terus meraba pantatku dengan gerakan perlahan

*plak* sebuah tepukan mendarat dipantatku

“Aaaahhhh...”, aku mendesah kesakitan

*plak* sekali lagi sebuah tepukan keras mendarat ke pantatku yang satunya

“Nungging lu”, ujar lelaki yang nampaknya pemimpin gang motor itu sambil meraba kembali belahan vaginaku dari belakang dan mengocoknya sejenak

*srett srett srett* sebentar saja dikocok, kemaluanku kembali menyipratkan cairan encer

“Aaahhhh... Aduuhhh”, aku hanya mendesah pelan merasakan vaginaku kembali dijamah dengan kasar tak mempedulikan vaginaku yang belum berhenti mengeluarkan cairan

*plak..* sekali lagi sebuah tamparan

“Memek jalang. Dikocok dikit muncrat . Heheheh...”, ujar Boss gang motor itu

Tubuhku dihimpitkan keatas meja dengan kedua tangan besarnya. Sedangkan pantatku semakin menungging. Sesekali kurasakan penisnya menyentuh bibir vaginaku dan ia tampar-tamparkan kemaluannya ke bibir vaginaku. Sebelum akhirnya perlahan kurasakan penisnya mulai menyeruak masuk ke kemaluanku

“Heggghhh.. Ssshhh..”, aku mendesis saat kurasakan benda tumpul itu mulai membelah vaginaku

Kurasakan benda panjang itu terus membelah lubang kemaluanku yang sudah licin dan hangat. Rasanya begitu menyakitkan, penis lelaki itu rasanya terlalu besar untuk lubang vaginaku yang mungil ini. Aku meringis kesakitan sambil mencengkeram meja. Aku mencoba meraih permukaan meja atau apapun yang bisa kugenggam untuk menahan rasa perih ini. Kucoba kutahan mati-matian agar aku tidak mendesah kencang karena itu akan terasa sangat memalukan. Aku harus menjaga martabatku dan kukondisikan tubuhku agar tidak terlihat menikmati persetubuhan ini.

Kurasakan keperawanku pecah, darah segar rasanya mulai mengucur perlahan dari dalam vaginaku. Terasa dingin diantara lendir vaginaku yang hangat. Selaput daraku telah robek, bukan oleh calon imamku kelak. Tetapi oleh seorang berwajah sangar yang merupakan pimpinan gank motor yang tidak kuketahui identitasnya itu

“Pecah keperawanan lu.. kontol gue sampe kotor kena darah najis lu”, bisiknya sambil perlahan batang penisnya mulai didorong maju mundur didalam vaginaku

Aku kembali menangis, menyesali apa yang telah terjadi. Andai saja aku saat ini tidak keluar rumah pasti semua akan baik-baik saja. Sayangnya semua penyesalan ini tidak ada artinya sama sekali. Semua telah terjadi dan aku harus ikhlas menerimanya. Ini semua adalah takdir yang harus kujalani. Aku percaya Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya. Aku harus mampu bertahan dengan ujian terberat dalam hidupku ini

“Ssshhh.. Memek lu enak bener.. Sempit ngegrip.. Becek lagi”, puji si Boss gang motor

Aku hanya memejamkan mata sambil meringis menahan sakit. Tidak kugubris pujian yang tidak membanggakan itu.. Kurasakan batang penis lelaki dibelakangku itu terus mengoyak vaginaku. Memberikan gesekan-gesekan perih yang perlahan terasa nikmat. Tetapi kutepis perasaan nikmat itu, aku tidak akan mengakui aku menikmati pemerkosaan ini. Tetapi sayangnya, vaginaku tidak bisa berbohong. Ia justru semakin basah dan terus berlendir, memberikan pelumas tambahan kepada penis berotot lelaki itu

*Plok plok plok* suara pertemuan kedua kelamin kami

Lelaki itu terus menyetubuhiku, semakin lama genjotannya semakin terasa cepat. Batang kemaluan itu semakin terasa perkasa saja. Rasanya ujung kepala penis itu sudah menyentuh bagian terdalam dari rahimku. Tanpa sadar aku semakin menungging, tanpa sadar tubuhku mengakui kalau aku menikmati penis itu masuk keluar di dalam rahimku. Bahkan mulutku terus membentuk huruf O, merasakan hentakan demi hentakan penisnya pada rahimku

*plak* sesekali ia pukul bongkahan pantatku yang bergetar terkena sodokannya

“Aduuuhh sakitt...”, lenguhku

Ia percepatan hentakannya pada kemaluanku. Tubuhku rasanya semakin melayang tak karuan. Ingin aku mendesah keenakan saat ini. Penis itu terasa begitu jantan menggaruk-garuk bagian dalam vaginaku yang gatal. Tanpa kusadari, pantatku ikut maju mundur mengimbangi ritme sodokan boss gang motor itu.

Sodokan penisnya begitu mantab mengoyak vaginaku. Tidak kusangka ternyata bersetubuh dengan pria rasanya begitu nikmat. Tetapi aku tidak mau terbuai terlalu dalam. Aku tidak boleh menikmatinya! Aku harus berusaha mengacuhkan rasa nikmat ini!

5 menit berlalu, dan Si Boss masih menghajar vaginaku dengan cepat dalam posisi doggystyle. Pantatku rasanya sedikit perih karena selama aku disetubuhinya, ia sesekali memukuli pantatku. Sensasi macam ini, antara sakit, marah, malu, benci, nikmat, semua bercampur menjadi satu.

“Aarrrrgggghhh...”, tiba-tiba Boss gang motor itu mengerang hebat sambil membenamkan kemaluanmya semakin dalam ke dalam vaginaku

*cruootttt cruoottt cruoottttt*

Aku terkejut menyadari rahimku terasa disembur cairan hangat yang terasa begitu lengket. Si Boss gang motor masih membenamkan penisnya dalam-dalam ke rahimku. Terasa sekali batang keras itu berkedut-kedut sambil mengeluarkan spermanya ke dalam tubuhku. Aku berusaha menghindari penisnya yang tanpa permisa menanamkan benihnya ke rahimku. Tapi semua sudah terlambat, cairan hangat kental itu terasa memenuhi rahimku. Aku kembali menangis, Membayangkan aku akan hamil anak dari lelaki biadab ini

*plop*

Setelah semuanya ia keluarkan. Barulah ia keluarkan batang penisnya dari dalam vaginaku. Lelaki kekar itu tertawa penuh kepuasan setelah menyetubuhiku. Ia kemudian memberi kesempatan kepada seseorang dibelakangnya untuk memperkosaku

“Sudah, giliran lu!”, ujar Si Boss

“Aseeeekkkk...”, jawab rekannya

Kurasakan lubang vaginaku masih menganga sepeninggal penis berotot panjang tadi mengeblr kemaluanku. Kulirik kebelakang, benar saja kali orang dibelakangku sudah berbeda. Kali ini seorang lelaki yang tubuhnya biasa saja, tetapi masih terlihat atletis. Lelaki itu sudah mengocok batang penisnya sedari tadi sambil memperhatikan aku disetubuhi bossnya yang kekar tadi.

“Ukhti.. Saya ijin nyicipin memek ukhti ya”, canda lelaki itu sambil menancapkan batang penisnya ke vaginaku yang sudah basah terkena sperma Boss mereka dan cairan vagianaku sendiri

*plakkkk* kembali sebuah tamparan mendarat di bongkahan pantatku dan ia pun segera melesakkan penisnya ke kemaluanku

“Aaahhhh..”, aku mendesah kesakitan

“Anjing merdu juga suara desahan lu..”

*plak plak plak plak*

“Aaaahhhh... aampunn...”, desahku kesakitan karena lelaki itu memukuli pantatku dengan tenaga penuh tanpa ampun

Mudah saja bagi lelaki itu untuk menancapkan penisnya ke lubang vaginaku. Karena vaginaku sudah terbuka dan begitu basah setelah dihajar oleh penis berotot milik pria kekar pimpinan mereka. Aku kembali merasakan siksaan ini. Siksaan yang terasa menyakitkan tapi juga sangat nikmat.

“Aaahhhh... Aahh.. Ssshh”, desahku perlahan terus digenjot oleh lelaki kedua ini

Penis lelaki itu tidak setebal penis si Boss. Tetapi rasanya masih saja nikmat. Vaginaku rasanya terus menghisap penis lelaki itu begitu ikhlas. Gesekannya begitu mantap mengobati rasa gatal vaginaku yang semakin tak karuan. Nafasku terus ngos-ngosan dan kubiarkan lelaki itu menyetubuhiku tanpa perlawanan. Benda tumpul itu terus maju mundur menggesek dinding dalam vaginaku.

“Ahhh.. Jancok... Memek lu kok enak bener.. Aaahhhh.. Aaahhh..”, desah lelaki itu sambil terus menggenjotku dari belakang

“Spek bidadari ini bro, beda sama kualitas cabe-cabean yang udah ndower memeknya. Hahahahh..”, kudengar tanggalan rekannya dari belakang

“Ouuuhh.. Aaahhhh.. Pelan...”, pintaku karena lelaki itu demakin bersemangat dan mempercepat sodokannya ke vaginaku

Kemudian kurasakan lelaki itu menyingkap rokku semakin atas, sepertinya ia ingin menyetubuhiku sambil memandangi pantatku yang menungging dihadapannya. Tangannya perlahan meraba kedua bongkahan pantatku secara acak, menikmati permukaan halus bongkahan pantatku yang selama ini kututup dengan gamisku

*plak plak plak..* kembali pantatku ditampar-tampar

“Ouuhhh.. sakit...”, desahku yang terdengar manja dan membuat lelaki ini semakin bersemangat menyetubuhiku

Kurasakan lelaki itu semakin liar genjotannya. Gerakan penisnya semakin brutal mengoyak bagian dalam vaginaku. Sepertinya seluruh bagian dalam vaginaku bersinggungan langsung dengan batang serta kepala penisnya. Diperlakukan seperti ini aku sudah tidak sanggup menahan desahanku. Rasa nikmatnya begitu luar biasa dan meruntuhkan imanku dalam sekejap

“Aahhh.. Aaaahh.. Mas... Pelan-pelan...”, aku pun mendesah semakin kencang

“Enak sayang kontolku?”, goda lelaki itu

“Aaahhh... I.. Iyaa”, aku pun keceplosan tidak bisa berpikir secara realistis

“Apanya yang iya?”

“Itu itu... Ah.. Ah.. Ah...”

“Itu apaan?”

“Aaahhh.. Punya mas.. Aahh Aaahhh Aahhh”

“Apa namanya?”

“Titit.. Titit mas... Aahhh...”

“Kontol namanya kontol.. Coba ucapin yang bener dulu”, kata lelaki itu sambil mencabut penisnya dari dalam vaginaku

Sepertinya lelaki ini berniat menggodaku. Ia sengaja menghentikan genjotannya ke dalam vaginaku agar aku menyebutkan kata-kata jorok itu. Kata-kata yang rasanya aneh jika seorang wanita bercadar mengucapkannya. Tetapi, godaan ini terasa menyiksaku. Aku ingin disetubuhi kembali, seolah aku lupa saat ini aku sedang diperkosa. Aku benar-benar sudah melupakan imanku disaat seperti ini. Semua telah terjadi, imanku rasanya telah kubuang jauh. Berganti Nafsu syahwat yang selama ini selalu kupendam dalam-dalam. Aku tidak tahu, apakah ini benar-benar keinginanku ataukah ini akibat dari sesuatu yang diminumkan kepadaku tadi, aku tidak tahu dan tidak ingin tahu. Satu yang pasti, aku semakin menikmati semua ini atas kesadaranku sendiri

“Kontol.. Saya mau kontolmu mas...”, pintaku manja sambil menunggingkan pantatku semakin keatas

“Ah sialan suka sekali saya kamu bilang kontol... Heheheh..”

Harga diriku sudah tidak ada artinya seketika saat aku memohon kontol kepada mereka. Mereka terlihat tertawa-tawa. Aku yang tadinya menolak-nolak, saat ini malah terlihat begitu murahan meminta kontol salah satu anggota gang motor itu.

“Ada syaratnya!”, ujar lelaki yang berada dibelakangku dan ternyata sudah berganti orang

Ternyata lelaki tadi jatah waktunya sudah habis dan berganti ke anggota yang lain. Kali ini yang berada dibelakangku adalah seorang lelaki berambut panjang acak-acakan. Sekujur tubuhnya dipenuhi tattoo dan wajahnya begitu menyeramkan. Kali ini aku beranikan memandang penis mereka. Membiasakan mataku untuk melihat bentuk penis-penis yang seharusnya haram bagi mataku itu

“Apa syaratnya mas?”, ujarku sambil tersipu

“Lu yang masukin kontol gue ke memek lu sendiri. Hahahah”

“Hahahahahah...”, tawa mereka meledak seketika

Permintaan yang cukup jenius. Dengan begitu aku tidak terlihat sedang diperkosa. Tetapi aku lah yang menginginkan disetubuhi oleh mereka. Tentu saja dengan begitu aku akan semakin tidak ada harga dirinya dimata mereka. Aku yang bercadar ini sama saja seperti wanita murahan yang memohon agar disetubuhi oleh mereka

“Ayo masukin kontol gue ke memek lu”

“Iya.. Afwan ya mas..”, kataku sambil meraih penis panjang itu dengan tanganku

Terlihat sekali betapa kontrasnya kulit kami. Tanganku tampak begitu putih bersih dan batang penis lelaki itu tampak begitu hitam dan kotor penuh daki. Kugenggam penis panjang itu dan kuarahkan sendiri ke liang vaginaku. Kumundurkan sedikit pantatku dan kuarahkan sedemikian rupa agar bisa masuk ke dalam vaginaku.

Awalnya terasa susah, karena aku belum biasa menempatkan lubang vaginaku dengan sebuah penis. Kuulangi lagi pelan-pelan dan kuarahkan penis itu ke belahan bibir vaginaku. Kemudian kucoba mundurkan kembali pantatku agar penis itu bisa masuk ke vaginaku. Setelah kurasakan pas. Baru kumaju mundurkan pantatku sendiri seolah aku yang sedang menyetubuhi lelaki bertatoo itu

“Enak kontol gue?”, tanya lelaki gondrong itu

Aku mengangguk lemah sambil kugerakkan tubuhku sendiri agar batang penis itu menggesek-gesek dinding vaginaku. Lelaki itu hanya diam saja membiarkanku menikmati batang penisnya. Terdengar anggota yang lain tertawa-tawa sambil merekam tindakanku yang memalukan ini dengan handphoneku sendiri. Aku menghamba penis kepada lelaki yang tidak kukenal itu.

“Update status dulu ah... Malam-malam menikmati banyak kontol”, ujar salah seorang lelaki yang merekam menggunakan handphoneku

“Jangaaaannn!!!”, pekikku menyadari yang dipegangnya saat ini adalah handphoneku

Aku masih tidak sanggup jika teman-temanku mengetahui betapa jalangnya aku saat ini. Biarkan mereka tetap menganggapku wanita muslimah yang terjaga, jangan sampai mereka tahu betapa murahannya diriku yang saat ini sedang berusaha memasukkan sebuah penis ke lubang kelaminku

“Kalau gitu goyang yang bener sambil memohon kontol!!”, kata lelaki yang merekamku

“Iyaaa.. aaaahhh... afwaann..”, ujarku sambil mempercepat gerakan pantatku kembali

“Aaahhh.. Iya gitu yang binal ukhti.. Memekmu terasa hangat dan sempit..”, ujar lelaki gondrong dibelakangku sambil merem melek keenakan

“Aaahh... Mas... Aaahhh.. Aku mau kontol mas... Aaahhh.. Aku mau kontool...”, ujarku sambil semakin mempercepat gerakan pantatku

Tiba-tiba lelaki itu melepas batang penisnya dan berganti antrian selanjutnya. Tanpa disuruh kali ini aku yang memasangkan sendiri penis lelaki yang terlihat kurus kering berkepala gundul seperti pengguna narkoba ini. Setelah tertancap sempurna aku bergerak maju mundur agar penis itu bisa menggaruk bagian dalam vaginaku yang gatal.

“Oohhh.. Enak.. Enakkk.. Ssshhh..”, desisku semakin menggila

“Gila obat lu efeknya. Bisa bikin ukhti alim gini jadi wanita kecanduan kontol”, puji lelaki kurus kering berkepala gundul ini

Kali ini aku tidak berjuang sendirian. Lelaki kurus itu turut menggerakkan pinggulnya menyetubuhiku. Kedua pantatku dipeganginnya dan terlihat ia begitu menikmati menyetubuhiku. Apalagi vaginaku sudah berlendir amat banyak sehingga memudahkan semua batang penis disana menyetubuhiku. Rasanya begitu nikmat saat vaginaku kembali terbelah maksimal oleh sebuah batang penis

Kedua pertemuan kelamin haram kami terasa begitu memabukkan saat saling bertemu satu sama lain. Ukuran penisnya terasa begitu pas di dalam vaginaku. Padahal tadinya begitu sakit waktu pertama kali sebuah penis masuk ke dalam kemaluanku. Apakah lubang kelaminku semakin longgar karena telah dimasuki beberapa bentuk dan ukuran penis. Entahlah

*plok plok plok plok* suara pertemuan kedua kelamin kami

“Aahhhh.. Uuhhh.. Mas... Sshhh...”, desahku begitu lantang saat ini sambil mempertahankam posisi menunggingku yang terus disodoknya dari belakang

“Enak ya? Kenceng banget desahan lu..”, kata si lelaki kurus sambil terus menyodok vaginaku

“Iyaaahhh.. Aaahhh... Aku keluar massss”, kataku sambil kurasakan tubuhku menggeliat begitu liar

Lelaki itu tiba-tiba mencabut penisnya dan memberikan kesempatan bagiku untuk kembali muncrat untuk kedua kalinya. Pantatku menegang dan semakin naik. Tubuhku bergetar hebat tak karuan dan bergerak begitu liar. Rasanya, dari dalam kemaluanku akan tumpah cairan yang sudah kutahan selama puluhan tahun selama hidupku

“Aaaahhh.. Aaaahhhh keluarrrr...”, kataku sambil mencengkeram meja tempatku ditunggingkan

*Sreettt creeetttt creeettttt* akupun keluar terkencing-kencing untuk kedua kalinya malam ini

Cairan itu terasa muncrat begitu banyak dari dalam kemaluanku. Seketika tercium aroma khas cairanku diruangan pengap ini. Tubuhku masih kejang dan kedutan saat ini. Tetapi mereka tak peduli karena waktu yang diberikan untuk menyetubuhiku hanya 3 menit. Lelaki berikutnya sudah bersiap tuk memasukkan penisnya ke lubang vaginaku kembali.

Kali ini seorang pria gemuk tengah melucuti celananya. Tubuhku dirubah posisinya dari menungging menjadi rebahan diatas meja. Kedua kakiku dibukanya lebar. Nampaknya aku akan disetubuhi dengan menghadap kearah pemuda-pemuda itu. Kuhitung masih 12 kepala yang masih mengantri untuk menyetubuhiku. Pandanganku tak lama menatap kearah wajah para lelaki yang sedang mengantri itu. Karena dihadapanku seorang lelaki gemuk sedang mengarahkan kemaluannya ke lubang vaginaku.

Ukuran penisnya tidak seperti pria-pria sebelumnya yang terlihat panjang. Penis lelaki dihadapanku ini terlihat tidak panjang mungkin hanya sekitar 7 cm saja tetapi bentuknya cukup tebal dengan kepala penis yang besar. Lelaki gemuk itu mulai memasukkan penisnya ke kemaluanku. Perlahan benda tumpul itu membelah vaginaku.

“Aahhh..”, desahku perlahan saat vaginaku kembali dibelah oleh sebuah batang penis

Lelaki itu mulai menyetubuhiku begitu bernafsu. Gerakannya begitu cepat dan terkesan terburu-buru. Jujur saja kenikmatannya tidaklah sama dengan penis-penis panjang sebelumnya. Tetapi aku tidak bisa protes dan mengeluh saat ini. Aku mencoba menikmati disetubuhi olehnya, walau gesekan yang kurasakan tidaklah begitu terasa.

“Arrrggghh jancok.. Gue keluarrr....”, pekik lelaki itu tiba-tiba membuatku terkejut

*crot crot crot*

Dia benamkan dalam-dalam penis kecilnya ke dalam vaginaku. Aku sampai terkejut karena ini kedua kalinya rahimku menampung sperma lelaki. Rasanya begitu hangat dan kental didalam rahimku. Setelah seluruh spermanya ia tumpahkan ke rahimku, aromanya anyir menjijikkan seketika tercium diruangan ini mengalahkan aroma cairanku tadi.

Setelah ia cabut penisnya dari kemaluanku, spermanya tumpah keluar meluber mengenai meja tempatku disetubuhinya. Kakiku masih kubiarkan mengangkang di hadapan para anggota gang motor itu. Terlihat sekali betapa leceknya vaginaku malam ini setelah dihajar beberapa penis dalam semalam. Tetapi bukan itu yang kutakutkan saat ini. Aku langsung berpikir, Bagaimana jika aku benar-benar hamil akibat disetubuhi mereka? Aku benar-benar menjadi seorang wanita yang tidak suci lagi malam ini.

Lelaki gemuk itu terlihat begitu puas. Sekilas kulihat penisnya semakin mengecil saja, bahkan hanya terlihat kepalanya saja. Ia kembali mengenakan celananya dan keluar dari antrian.

“Cok.. kok udah keluar lu?”, ejek kawan-kawannya

“Lah ****** malah lu crotin di dalam. Harusnya gue aja tolol yang boleh crot di memeknya”, ujar Si Boss

“Eehhh sorry Boss, gue ga bisa nahan ngentotin cewek spek bidadari surga gini. Heheheh”, ujar lelaki gemuk itu sambil cengengesan

“Tololll.. Keluar kok cepet bener.. Yaudahlah mo gimana lagi, kalian boleh deh crot di dalam memeknya”, kata si Boss mengubah peraturannya

“Aseeekkkkk..”, ujar para anggota gang motor serempak

Aku dengar dengan jelas ucapan boss mereka yang mengijinkan para anggotanya untuk menanamkan spermanya ke dalam rahimku. Hancur sudah statusku sebagai seorang muslimah yang seharusnya menjaga diri. Seorang lelaki sudah tersenyum mesum kearahku. Lelaki berwajah sangar lainnya. Rambutnya keriting dan berantakan dan ia sudah bertelanjang dada. Perutnya six pack dengan dadanya yang bidang. Sungguh lelaki ini begitu atletis dan terlihat kuat. Bahkan aku sampai menelan ludah memandangi tubuh atletis yang penisnya mengacung tegak itu.

*Astaghfirullah apa yang kupikirkan..*, kataku dalam hati

“Sudah gak sabar ya sayang? Memekmu sampai ngos-ngosan gitu. Heheheheh..”, godanya sambil membentangkan kedua kakiku semakin lebar

Ya, seperti yang kubilang tadi. Terlihat sekali betapa leceknya vaginaku saat ini setelah dihajar beberapa penis mereka. Ditambah lagi cairan kental lelaki gemuk tadi masih menempel pada vaginaku membuat vaginaku tidak nampak cantik sama sekali. Tetapi lelaki itu seakan tidak peduli ada sperma temannya yang masih menempel pada vaginaku. Ia begitu bernafsu menatap kemaluanku dan tak sabar menceploskan batang kejantanannya ke vaginaku. Aku kembali akan disetubuhi oleh orang ke... Entahlah aku sudah lupa tidak menghitung jumlahnya.

Penis panjang lelaki itu kembali akan mengoyak imanku. Menjadikanku hamba penyembah syahwat dan birahi. Menjadikan muslimah bercadar seperti diriku menjadi hamba penyembah kontol lelaki. Aku hanya memandangi dengan pasrah saat vaginaku kembali dijejali sebatang kemaluan lelaki. Perlahan penis itu membelah bibir kemaluanku.

“Aahhhhh...”, Desahku nakal

Terasa sekali penis itu begitu mantab membelah vaginaku. Sekarang aku bisa memandang lawan mainku. Aku tak ragu melihat lelaki atletis ini menikmati jepitan kemaluanku. Berbeda dengan lelaki gemuk tadi yang sebagian besar kulayani dengan memejamkan mata. Kali ini sungguh berbeda, aku ingin melihat lelaki dihadapanku terpuaskan dengan tubuhku. Batang penisnya sudah bersarang di dalam rahimku. Sodokannya begitu mentok hingga bagian terdalam dari vaginaku. Suara kami saling beradu nikmat, saling mendesah menikmati pertemuan haram kemaluan kami

“Ohhh.. Mas... Ouhhh... Aaahh....”, aku terus mendesah dihujani penis kekar itu

“Memek lu juga enak mbak... Pantesan aja si Bagong langsung crot”, ujarnya sambil menyebut nama temannya yang gemuk tadi

Tanpa sadar kakiku kubuka semakin lebar. Seolah mempersilakan dengan ikhlas lelaki dihadapanku untuk menyetubuhiku sepuasnya. Kemaluan kami terus beradu, dan saling menggesek satu sama lain. Memberikan sensasi tak tergantikan, dosa ternikmat didunia ini. Hingga tanpa sadar 3 menit telah berlalu begitu cepat, memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk mencicipi jepitan vaginaku. Aku sedikit kecewa karena aku belum puas dengan penis pria atletis itu.

Oleh orang berikutnya, yang tidak sempat kuperhatikan bentuk tubuh serta wajahnya, tubuhku kembali ditunggingkan diatas meja, memamerkan bongkahan pantatku yang putih mulus dihadapan para lelaki disana. Tanpa berlama-lama lelaki itu menyetubuhiku dengan terburu-buru. Gerakannya begitu cepat mengoyak kemaluanku. Tubuhku bahkan sampai tersentak-sentak akibat tumbukan tubuhnya yang begitu kuat mendorong tubuhku. Sepertinya ia sudah sangat bernafsu karena mengantri cukup lama agar bisa beradu kelamin denganku.

“Aahhh.. Aahhhh.. Aaahhh... Ouuhhh..”, lenguhku menikmati batang penisnya

Aku terus menungging saat disetubuhinya. Tampak sekali betapa rela diriku ini disetubuhi oleh mereka. Tanpa ada paksaan, tanpa ada penolakan. Tumbukan penisnya semakin kuat menghajar vaginaku. Memberikan kenikmatan berzina yang selama ini selalu kutentang.

“Aarrgggghh... Sorry Boss gue juga gak kuat”, kudengar ia mengerang hebat sambil penisnya kedutan didalam vaginaku

*crot crot crot crot*

Benar saja, kembali rahimku disiram oleh sperma. Kali ini lebih banyak dari sebelumnya. Rasanya begitu hangat, lengket dan sedikit perih. Mungkin karena dinding vaginaku sudah lecet setelah melayani sebagian anggota gang motor itu. Setelah lelaki itu puas memberikan spermanya pada rahimku, ia berikan tubuhku kepada antrian selanjutnya. Begitu seterusnya hingga aku melayani orang di antrian terakhir. Kalau aku tidak salah ingat, ada 5 orang yang telah menumpahkan spermanya ke vaginaku. Tanpa keraguan untuk menghamiliku


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

POP ADS

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com