Halo nama saya Andre, pada tahun 2012 saya tercatat sebagai siswa baru pada SMAN 69 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 15.00 sampai pada akhirnya saya dikenalkan oleh teman saya seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga didekat sekolah aku yaitu di SMPN 88.
Ketika kami saling berjabat tangan dan berkenalan, gadis itu masih agak malu-malu, saya lihat juga gadis itu tingginya sekitar 157cm dan mempunyai dada yang kelihatan okelah kalau untuk anak seumuran dia (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi saya 166 cm dan umur waktu itu 16 tahun).
Saya berkata nama kamu siapa?, dia jawab ”nama aku Dewi” setelah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon dan pin BBM masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan BBM-an akhirnya kami berdua janjian untuk jalan besok harinya sekaligus makan-makan karena dia cinta pertama saya, dia membuat saya deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya malam harinya sekitar jam 18.39 saya telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu Dewi muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos berwarna putih dan hotpants 12cm diatas dengkul.
Saya tanya, “Mana orang tuamu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.
“Oohh jawab saya”, saya tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa pergi kerumah temannya, jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis saya selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu Satria FU 150cc).
*** Cerita Dewasa – Cinta Pertamaku ***
Setelah keliling kota dan singgah makan di restoran kami langsung pulang ke rumahnya setelah tiba saya lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa aku kayaknya belum pulang”. Akhirnya setelah memarkir motor saya langsung mengikutinya dari belakang saya langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, saya lihat jam ternyata sudah pukul 21.33, setiba di dalam rumahnya saya lihat tidak ada orang saya bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab saya.
Saya tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Papa kamu yang bukain siapa…?”
“Aku…” jawabnya.
“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…,?” (tanya saya) Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku kemana-mana)
Saya tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar aku…”.
Dia bilang “Iyaa mau…”.
Lalu saya bilang, “kalau gitu sini dong dekat aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung saya tarik ke dalam pelukanku dan mencium bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar nikmat itu sambil saya remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh keenakan “Ohh.., aahh.. pelan-pelan dong akhh..”. katanya.
Saya langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk, payudaranya saya remas dengan kedua tanganku sambil bibir saya jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung saya lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing.
Penis saya langsung saya rasakan menegang dengan kerasnya. Saya mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana saya, dia cuma menurut saja, lalu saya suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, saya langsung mengeluh, “Uuhh…, terus sayang”, kata saya.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka saya di antara payudaranya, tapi masih terhalang BH-nya saya jilati payudaranya sambil saya gigit-gigit kecil di sekitar payudaranya, “aahh…, aahh”.
Diapun mendesah panjang tanpa melepas BH-nya saya langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan wah, dia mempunyai payudara yang bagus dan puting imut yang berwarna coklat muda menjulang keluar kira-kira 1/2cm dan keras, (selama saya main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya).
Saya jilat kedua payudaranya sambil saya gigit dengan keras putingnya, dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiittt…”, tapi saya tidak ambil pusing tetap saya gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah saya. Sambil saya memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian saya tarik payudaranya dekat ke wajah saya sambil saya gigit pelan-pelan.
Diapun memeluk kepala saya tapi tangannya saya tepiskan. Sekelebat mata saya menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup saya pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua payudaranya yang indah dan bikin hati para lelaki akan lemas melihat payudara yang seperti itu.
Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju saya. Saya pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan saya tapi tetap dalam keadaan berdiri saya jilati kembali payudaranya. Setelah puas mulut saya pun turun ke perutnya dan tangan saya pelan-pelan saya turunkan menuju vaginanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya.
Tangan sayapun menggosok-gosok selangkangannya langsung saya angkat pelan-pelan buka celana yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna biru saya elus-elus vaginanya dengan penuh rasa lembut, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, terus sayang…”
Dengan pelan-pelan saya turunkan cdnya sambil saya tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja. Terlihatnya vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu sudah lumayan banyak Sayapun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Setelah puas sayapun menyuruhnya duduk di lantai sambil saya membuka kancing celanaku dan saya turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, saya tuntun tangannya untuk mengelus penis saya yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau keluar dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis saya, saya turunkan CD-ku maka penis saya langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya.
Diapun kaget sambil melotot melihat penis saya yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) saya menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang saya suruh lakukan.
Dengan terburu-buru saya pun melepas semua baju saya dan celana saya kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan saya dikursi, saya tuntun penis saya ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Saya suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Setengah memaksa, saya tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menikmati penis saya, langsung saya juga mendesis keenakan, “sssttt.. Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis saya di dalam mulutnya. “aakk…, ahkk…, enakk sayyaangg…”.
Setelah agak lama akhirnya saya suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Sayapun tak mau ketinggalan saya langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya.
Saya langsung menubruknya sambil menjilati lehernya dan tangan saya meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku turunkan ke vaginanya dan memainkan jari-jariku di sana.
Setelah agak lama baru saya sadar bahwa jari saya telah basah, saya pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan saya siapkan penis saya yang sudah mantap, saya arahkan penis saya menuju vaginanya dari belakang.
Saya sodok pelan-pelan tapi tidak mau masuk-masuk saya sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, sayapun terus menyodok dari belakang.
Mungkin karena kering penis saya nggak mau masuk-masuk juga saya angkat penis saya lalu saya ludahi tangan saya banyak-banyak dan saya oleskan pada kepala penissaya dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Saya genggam penis saya menuju vaginanya kembali.
Pelan-pelan saya cari dulu lubangnya begitu saya sentuh lubang vaginanya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, saya tuntun penis saya menuju lubang vaginanya itu tapi saya rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi saya sudah tidak peduli lagi.
Dengan satu hentakan yang keras saya sodok kuat-kuat lalu saya rasa penis saya seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Saya rasakan penis saya sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga penis saya sakit di dalam vaginanya. Saya lalu tahan dalam posisi saya dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. sayang… cuman sebentar kok…”
Dengan posisi saya berdiri dan dia yang membungkuk saya memegang kembali payudaranya dari belakang sambil saya remas-remas secara perlahan dan mulut saya menjilati belakangnya tubuhnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut saya agak lama.
Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman saya dibadan dan remasan tangan saya di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu sayang sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada saya dengan tatapan mata yang penuh pengharapan membuat saya jadi semakin bergairah.
Saya cuma menganggukkan kepala padahal saya lagi sedang menikmati penis saya di dalam vaginanya yang sangat nikmat sekali seakan-akan saya lagi berada si suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak sayang?”, kataku.
Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu saya mulai bekerja, saya tarik pelan-pelan penis saya lalu saya majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis,
“Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika saya rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi saya pun mengeluar-masukkan penis saya dengan cepat dia pun semakin mendesah menikmati semua yang saya perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang mantap itu. Dia teriak “Sayaa mauu keeluuarr…”
Sayapun berkata “aahhkk sssssttt… aahhh..”, saya langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai saya rasakan menyentuh ujung dari vaginanya tapi saya benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, teruss” langsung dia bilang “Akuuu kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”.
Tiba-tiba dia mau jatuh tapi saya tahan dengan tangan saya. Saya pegangi pinggulnya dengan kedua tangan saya sambil saya genjot penis saya lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan saya di pinggulnya saya lepaskan dan langsung saja dia terjatuh lemas dan nafasnya terengah-engah.
Dari penis saya menyemprotlah cairan super sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, saya melihat sperma saya membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks sayangkuu…”, sambil berjongkok saya cium pipinya sambil saya suruh jilat lagi penisku.
Diapun menjilatinya sampai bersih dan menelannya seperti orang kehausan. Setelah itu saya bilang pakai bajumu kamu dengan badan yang masih lemas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.
Setelah kami berdua selesai saya mengecup bibirnya sambil berkata, “Aku pulang dulu yah sampai besok sayang, thanks buat malam yang indah ini…!”. Dia cuma mengangguk dan tersenyum tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Saya lihat jam saya sudah menunjukkan jam 23.27, saya pulang dengan sejuta kenikmatan.
𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚𝐤𝐮
𝐀𝐤𝐮 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐦𝐚𝐡𝐤𝐮 𝐃𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐁𝐚𝐠. 𝟗
𝐌𝐞𝐧𝐝𝐚𝐝𝐚𝐤 𝐒𝐚𝐧𝐠𝐞 𝐌𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐓𝐚𝐧𝐭𝐞𝐤𝐮
Kenalkan nama saya BONEK (Nama Panggilan) saya duduk di bangku SMP kelas 2 di sebuah kota di Jawa Tengah. Saya tergolong orang biasa yang menjalani aktivitas dan kehidupan sehari-hari apa adanya.
Aku hanya tinggal bersama Seorang tante bernama Anggun, Maklum aku disini hanya untuk menemani nya saja karena ia memintaku untuk menemani. Karena aku kasihan aku pindah ke rumahnya dan praktis di rumah yang luas dan fasilitas yang wah ini aku menjadi lebih bebas melakukan aktivitas semauku.
Di rumah tante aku bisa berenang sepuasnya dan tidur bareng tante Anggun yang umurnya 34 tahun namun dadanya masih sangat kencang dan tidak mempunyai suami dan wajahnya yang cantik serta putih mulus.
Pada saat aku pulang sekolah aku mencari tante sara dan ternyata tante sara sedang berenang di kolam renang memakai bikini seksi yang bikin kontol ku tegang, Aku pun hanya melihat dari balik jendela karena ingin mencuri pandang dan takut ketahuan tante Anggun karena pakaiannya terlalu terbuka. Akhirnya setelah lama mencuri pandangan akhirnya aku ketahuan juga
“BONEK ayo sini ikut berenang”
“Iya tante sebentar”
Aku pun langsung bergegas meletakan tas dan melepas sepatuku dan langsung menuju kolam renang dengan keadaan kontol gw masih tegang. Pada saat aku sampai di kolam renang ternyata tante Anggun sedang duduk di pinggir kolam dengan santai.
“BONEK, lepas bajunya dong sini ikut berenang sama tante”
“Nggak ah tante, BONEK malu”
“Jangan malu ah, Ntar aku lepasin loh bajunya”
“Jangan tante”
“Makanya lepas bajunya”
“Gamau”
Tiba-tiba tante Anggun melepas seragam dan celanaku sehingga hanya meninggalkan celana dalam yang agak menonjol ke depan karena kontol gw ini gak bisa diajak tidur. Tante Anggun hanya tersenyum saja melihat kontie ini yang tegang. Akhirnya aku langsung saja masuk ke kolam renang dan berenang bareng dengan tante Anggun.
Pada saat mendung mulai tiba dan udara mulai dingin, aku dan tante Anggun memutuskan untuk mengakhiri berenang hari ini. Tante Anggun langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi dan memakai baju seperti biasanya dan aku masih mengeringkan diri dengan handuk. Kamar mandi rumah kami hanya ada 2 yang 1 didekat kamar mandi dan yang satu di dalam ruang tidur kami.
Sambil mengeringkan diri dan menunggu tante Anggun yang mandi di kolam renang tiba-tiba saja muncul ide jahatku. Aku langsung mengeluarkan kontol yang sedari tadi tak bisa tidur dan langsung mengocoknya dengan fantasy tante Anggun yang seksi, Tak lama kemudian keluarlah lahar panas dan mengotori lantai. Tiba-tiba tante Anggun keluar dari kamar mandi dan melihat lahar panas tadi.
“BONEK, kamu coli ya?”
“I,,,I,,,Iya tante maaf ya udah ngotorin”
“Emang enak ya coli sendiri pasti lagi fantasi tentang tante ya?”
“Ga enak sih tante, cuman karena ada tante ya gimana lagi”
“Anak bandel kamu”
“Maaf tante”
“Dah sekarang mandi”
Tante Anggun yang keluar dari kamar mandi hanya memakai tanktop dan celana dalam saja dan tampak seksi dan menggairahkan. Aku pun langsung mandi dan hanya mengenakan celana dalam karena kebiasaan kami selalu terbuka saat dirumah jadi aku hanya memakai celana dalam saja. Pada saat kami asik menonton tv tiba tiba tante Anggun memegang kontol ku yang sedang tidur, aku pun kaget dan adik ku pun langsung terbangun dari tidurnya
“Kontol kamu gedhe amat sih?”
“Iya dong tante hihihi”
“Boleh tante seponging ngga”
“Jangan dong tante”
“Enak loh diseponging tante”
“Masak?”
“Iya mau coba?”
“Boleh deh”
Akhirnya tante Anggun membuka celana dalam ku dan langsung nyepong kontol ku. Rasanya pertama kali disepong itu ngilu tapi nikmat. Aku pun mendesah keenakan karena sepongan tante Anggun yang lembut dan pelan. Tak lama kemudian aku merasakan ingin mengeluarkan lahar panasku tadi
“Ouhhh…. Ahh…. Tante Ahhh, Ouhhh BONEK mau keluar nih”
“Semprotin di muka tante ya”
“Baik tante”
Akhirnya Crot… Croot…. Croooot Keluarlah lahar panasku ini ke muka tante sara yang cantik dan menggairahkan. Tante Anggun hanya tersenyum manis melihat ku dan ia pun langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku pun jadi ogah-ogahan memakai celana dalam lagi sehingga aku telanjang bulat sedangkan tante Anggun memakai tanktop dan celana dalamnya.
Malam harinya kami tidur bersama. Aku pun masih tetap pada pendirian ku tanpa memakai celana dalam dan baju sehingga aku telanajang bulat pada saat tidur.
“BONEK kamu ga kedinginan ya?”
“Nggak kok tante ntar kalo kedinginan kan bisa meluk tante yang seksi”
“Ah kamu bisa aja sini peluk tante”
Kami pun langsung saling memeluk dengan sangat erat hingga terlelap. Keesokan harinya pukul 5 pagi Aku bangun dan tante Anggun sudah tidak ada di pelukan ku lagi. Ternyata tante Anggun sedang olahraga lompat tali hingga badan dan tanktop nya basah kuyup dan aku hanya melihat nya dari pinggir taman. Tante hanya tersenyum saja melihat ku.
“Tante istirahat dulu gih dah berkeringat gitu”
“Ntar aja BONEK nanggung nih”
“Oke tante aku liat boleh kan?”
“Boleh BONEK”
Aku hanya melihat tante dari pinggir taman namun adiku langsung bangun melihat tante Anggun yang seksi. Pada saat waktu menunjukan pukul 6 pagi tante Anggun akhirnya berhenti karena sudah capek terbenaklah pikiranku untuk minta sepong ke tante Anggun yang berkeringat dan basah di balut dengan tanktop dan celana dalam.
“Tante, BONEK boleh minta sepongan lagi nggak?”
“Boleh kok tante malah mau nyepong kamu soalnya tante suka kontol kamu yang gede”
“Nih tante sepong yang ganas dong jangan lembut”
“Oke BONEK”
Nikmat sekali di sepong oleh tanteku sendiri, aku merasa berdosa karena telah meminta tante ku sendiri untuk menyepong ku. Namun apa daya nafsu birahi tidak dapat ditolak, tak berapa lamapun Lahar panasku pun keluar dan langsung meluncur ke mulut tante Anggun.
“BONEK spermamu banyak amat?”
“Tante telan ya spermanya”
“Udah nih”
“Makasih ya tante”
Akhirnya aku lemas dan tante pun merebahkan tubuhnya di aku sehingga payudara nya menempel di di dada ku, Setelah beberapa lama akhirnya tante sara kembali olahraga senam dan masih menggunakan tanktop dan celana dalamnya dan aku pun langsung mandi
𝐀𝐤𝐮 , 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐜𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐏𝐚𝐫𝐭. 𝟐𝟕
𝐁𝐞𝐫𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐩𝐨𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧
Hari itu tepatnya hari rabu jadi subuh- subuh saya sdh berangkat kesana sendiri dgn mobil operasional kantor, sengaja saya gak bawa supir karena ingin berlibur disana, kebetulan hari senin dpnya pas merah jadi saya Cuma kerja kamis dan jumat jadi masih ada 3 hari untuk berlibur.
Singkat cerita dari rabu sore sampai jumat siang, saya hanya disibukkan dgn kerjaan, meeting dgn cabang dikota tersebut, jumat siang saya mohon pamit balik kehotel karena semua kerjaan saya sdh selesai.
Setelah tiba dihotel lalu makan siang dan ganti baju saya bergegas bersiap-siap mau main surfing dilaut, ini hobi yg sudah saya tekuni dari 1 tahun lalu apalagi tiap bulan saya pasti kekota ini.Hal ini yg membuat saya selalu semangat setiap Dianas ke Pan***daran.
Saat hendak beranjak dari kamar, HP saya bunyi dan dilayar hp saya lihat nama Kak Diana, “Aduh…ada-ada aja yg ganggu “ pikirku agak kecewa. Lalu hp saya angkat siapa tau penting.
“Iya…halo ada apa kak”.sahut saya ketus.
“Lho..lho…kok…marah sih” balas kak Diana.
“Kakak cuma mau minta tolong gak bisa…”sahutnya merayu.
“Iya deh, ada apa?“ balas saya dgn nada lembut.
“Gitu dong jadi adek , yang baik sama kakak” sahutnya.
“Iya…ada apa?” sahut saya memotong.
“Itu..Dini kan lagi di pangandaran, kakak minta tolong kalo bisa entar pulang bareng kamu ke bandung, bisa gak Leo?“ tanya kakak saya.
Oh iya Kak Diana adalah kakak kandung saya dan sudah menikah punya 3 anak, yang pertama Dini umur 17 tahun masih kelas 11 SMU, yang kedua Tini Umur 15 tahun kelas 9 SMP dan yang terahir Liam umur 10 tahun kelas 4 SD.
“Emang Dini nginap dimana?“ kata saya.
“Dia nginap di Hotel ANU, cuma sore hari ini rombongannya sudah mau pulang ke Bandung, jadi tadi Dini telp kakak, eh, saya bilang kalo Om Leo lagi disitu.“ sahut kakak saya.
“Trus?“ sahut saya kembali.
“Nah pas dia dengar gitu, eh.. dia malah pengen ikut kamu pulangnya hari Senin, gimana boleh gak Leo, kalo boleh telp Dini sekarang ya.” kata kakak saya memelas.
“Ya udah gak apa-apa.“ kata saya.
Akhirnya saya telp Dini dan menjemput dihotel dia nginap, setelah izin dari guru-gurunya saya pun bawa dia ke Hotel tempat saya nginap.
Awalnya saya tidak terlalu memperhatikan penampilan ponakan saya ini karena hamper 3 bulan terakhir saya jarang ketemu dia.
Nah pas masuk kamar baru saya sadar akan kemolekan tubuh Dini. Dengan tinggi 165 cm, buah dadanya yang montok besar terlihat dari kaos pink ketatnya dipadu denga BH putih ikat leher membuat penisku mulai sadar dari kebisuannya, apalagi saat itu dia cuma pakai rok mini ketat memamerkan pahanya yg seksi dan bongkahan pantat yg padat berisi. Kulit Dini sangat putih mulus bersih didukung wajah yg cantik seperti gadis oriental.
Ponakan saya ini sangat aktif didunia Modeling dikota bandung hal ini membuat dia selalu rajin mengurus badannya.
“Om..tidurnya disini iya, asik sekali kamarnya, viewnya langsung kelaut sunset trus kolam renang juga kelihatan.“ sahut dia sambil masuk kekamar dengan santai dan menuju balkon kamar hotel, hotel yang disediain kantor emang kelas VIP jadi fasilitas lengkap.
“Eh..bukannya bantu Om Leo bawa barangmu , kamu malah main nyelonong aja “ kata saya .
“Ihhh…om Leo gitu aja sudah cape , huu….payah.” sahut dia menantang dari ruangan kamar padahal saya baru mindahin kesebelah pintu dan menutup pintu.
“Apa….kamu bilang om..payah , awas ya.” kata saya sambil berlari mengejar dia pengen dijotos eh dicubitin, eh dia malah lari naik ke atas kasur lalu saya kejar , eh dia lari kearah balkon saya lompat kelantai dan hap…… ”Kena…” kata saya, saya langsung memeluk pinggangnya dari belakang dan mengangkatnya keatas.
Dia hanya berontak bergoyang kesana kemari sambil tertawa dan meronta, “Ampun..om…ampun..”
Saya pun mempererat pegangan saya takut lepas dan tampa saya sadari tangan kanan saya memegang buah dadanya yang kiri dan Dini juga tidak merasakan hal tersebut , lalu saya angkat kekasur dan saya jatuhkan, dia berguling kekiri mau lari saya langsung tindih dia dari atas kedua tangannya saya pegang dia hanya berontak biar lepas masih sambil tertawa .
Saya baru sadar bahwa posisi saya saat itu sangat erotis persis gaya misionaris dimana Dini dibagian bawah menghadap kearah saya dengan kedua tangan terlentang saya pegang erat dan kedua pahanya terbuka lebar dgn posisi kemaluan kami saling menempel tapi masih pake baju.tiba- tiba saya terdiam dan Dini juga diam.
Kami saling menatap membisu, saya merasakan penisku berdiri dibalik celanaku dan tanpa Dini sadari saat kami berguling dikasur ternyata roknya naik dan memperlihatkan G-Stringnya yang merah merona ( seleranya bagus juga pikirku).
Tiba-tiba dia mau bangkit karena menyadari akan hal itu, tapi saya tidak membiarkankan malah saya pegang erat ,
“Om..lepasin om..” kata Dini memelas, saya tau kalau vaginanya merasakan kontolku yg berdiri makin tegang menempel di kemaluannya, saat itu saya sudah lupa dengan daratan bahkan saya tdk berpikir lagi siapa gadis yg ada didepan saya.
“ Om…lepas..” kata Dini sekali lagi, tapi saya malah langsung membuka celana pendekku dgn tangan kanan sedangkan yg kiri tetap memegang erat tangan kanan Dini. Secepat kilat kontolku yg tegang sudah kelihatan mengacung .
Dini mencoba brontak untuk bisa lepas. “ jangan..om “ kata Dini menangis, bukannya saya sadar eh malah makin liar, dengan sigap saya buka g-string Dini karena memang ada tali disamping sehinggah memudahkan reaksiku, pas melihat vaginanya yg gemuk merah merona dgn bulu –bulu halus membuatku makin liar ingin membenamkan kontolku, Dini menagis ingin melepaskan diri, tapi apa daya saya lebih kuat apalagi bandanku sangat atletis.
Dengan tangan kananku saya arahkan kontolku kelubang vaginanya, apalagi sudah 1 bulan saya tidak melakukan hal ini dengan pacarku Vega.
Setelah pas di depan lubang vaginaya, saya dorong dikit, “Aduh…sakit om…jangan Om”, pinta Dini menangis karena kaget kontolku ingin memasuki vaginanya.
Akhirnya saya mencoba fore play karena vaginanya kering saya langsum cium sedot sedot klistorilnya tapi tangan saya yang kiri tetap memegang tangan kanannya, tapi tangan kananku sudah masuk ke balik kaosnya dan meremas–remas bergantian buah dadanya yang memang besar .
”Akh…om..jangan..om” sahut Dini, tapi kali ini dia berhenti brontak hanya menangis saja tersedu–sedu .
“Om ingin menikmati tubuhmu, jadi diam saja nanti kamu malah ketagihan.“ sahut saya langsung, dan Dini terdiam saja mungkin kaget dgn omong saya yang dimatanya omnya ini memang baik dan sayang sama dia. Lalu saya menaikkan kaosnya keatas dan menarik kasar BH putihnya …brakkk….
“Om…sadar om..” sahutnya.
Langsung saya kulum pentil dadanya, yang memang menggairahkan berwarna pink dengan buah dada yg putih bersih. Saya kulum dada yg kiri yg kana saya remas .
“Uh…oh…uh..” tiba-tiba suara ponakan saya berubah merintih keenakan , sepertinya nafsunya naik pikirku dan memang benar kelemahan ponakan saya memang pada buah dadanya pada pentilnya, saya terus lanjutkan aksi saya, puas menjilati dadanya saya naik mencium bibirnya mengulum sambil tangan kanan saya mengelus vaginanya, kali ini Dini makin terbawa arus dia membalas semua kecupanku, setelah itu saya kembali menjilati klistorilnya, Dini makin meracau..
“Uh…uh…..oh…….oh….” Suara ponakan saya bikin saya makin bernafsu, saya terus jilati vaginanya yang harum karena sering dirawat, tiba-tiba 3 menit kemudian.
“Akh…oh…okhhhhh…ouuuuuuuuuuuuuuuuuuu…….” Badan keponakan saya bergetar hebat dan saya melihat cairan bening keluar dari vaginanya, saat dia mengalami organisme matanya tertutup sambil menggigit bibir bawahnya.
Keenakan kali pikirku, lalu saya buka kaos saya saya buka rok dan kaosnya, dan saya ambil posisi saya arahkan kontolku yg tegang memerah itu kepintu vaginannya saat itu Dini masih merasakan kenikmatan yg baru dia alami, dan tampa tunggu komando kontolku saya dorong keras dan…
“Akh…kkk…saaaakkkkitttt ommm…” jerit Dini sadar dari sisa sisa kenikmatan tadi.
Saya hanya diam meliahat wajahnya yg manis menggoda sambil memegang erat pinggulnya, setelah dia agak tenang saya langsung dorong keras….
Blesss………kontolku masuk semua.
“Akh…..sakit……….”rintih Dini.
Dan akhirnya saya diamkan dulu, saya melihat airmatanya menetes dan perlahan saya merasakan kontolku terasa dipijit dan raut muka Dini mulai merasakan keenakan kelihatan dari dia menggigit bibirnya…
Lalu saya tarik pelan kontolku dan dorong lagi kedalam makain lama makin kencang.
“Akh…akkhhh,,,,ouhhh…ouhhhh…” jerit Dini keenakan.
Saya dorong terus makin kencang sambil meremas kedua buah dadanya yg menggemaskan.
“Akh…akh…saya…mau pipis om…” sahut Dini .
“Keluarain aja.” kata saya.
Dan “Aouuuuhhhhh….yeassss…ohhhh…” suara keenakan dari ponakan saya. Setelah itu saya turun kelantai saya tarik badannya setengah menggantung dan saya masukin lagi kontolku, saya dorong terus….makin cepat ….
“Akhhh,…akkhhhh…. Sayang vaginamu enak sekali, apalagi buah dadamu, om senang bisa menidurimu hahaha…” sahut saya sambil bersemangat mendorong mudur kontolku.
“Akh…akahhhhh…..eeehhhhh..” suara Dini keenakan .lalu saya rubah gaya dogy stile sampay gaya monyet memanjat , dan akhirnya balik ke misionaris. Kira kira 20 menit kemudian Dini mengalami organisme dan saya juga sepertinya sdh mau keluar, makin saya percepat genjotan saya sambil mengangkat paha kiri Dini inin membuat efek yg berbeda pada kontolku…dan tiba-tiba…
“Akh…akhhh….croot….crooot…..” saya keluarkan spermaku kedalam vaginannya.
Dan badanku lemas, kami pun tertidur pulas karena kelelahan.
Tiba-tiba saya terbangun, dan melihat Dini masih tidur pulas saya lihat jam masih jam 6 sore diluar matahari mulai terbenam, eksotis pikirku, saya pun bangun dan membuat minuman penyegar tubuh tak lupa saya membuat minuman penambah tenaga, karena saya masih ingin memuaskan hasratku dengan ponakanku.
Malam itu saya melakukan 5 kali dgnnya dan sampai hari senin kami mau pulang, bahkan dijalan yg sepi saya sempat menuntaskan nafsuku dgn Dini.
Setelah kejadian itu saya hampir tiap malam tidak bisa tidur.Dan akhirnya saya coba telp kak Diana 2 hari yg lalu , Katanya Dini baik-baik saja, saya minta mau bicara padanya.
“Halo Dini” kata saya.
“Iya” katanya pendek.
“ Besok kan minggu “ kata saya
“ Habis dari gereja langsung ke apartemen om ya.“ sahut saya kembali.
Sambil menulis cerita ini saya menunggu keponakan saya akan datang, dan “Tok…tok..tok…” pintu apartemen saya terbuka dan hp saya bunyi ada sms, sebelum saya beranjak membuka pintu saya baca sms dulu, “Om..saya sudah didepan pintu.”
Categories
- 𝟏𝟎𝟎𝟏 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐔𝐒𝐓𝐀𝐙𝐀𝐇
- 𝐀𝐤𝐮 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐁𝐞𝐫𝐡𝐢𝐣𝐚𝐛 𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐁𝐢𝐧𝐚𝐥
- 𝐀𝐤𝐮 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐜𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚
- 𝐀𝐤𝐮 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐦𝐚𝐡𝐤𝐮 𝐃𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧𝐤𝐮
- 𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐛𝐚- 𝐭𝐢𝐛𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐥𝐞𝐬𝐛𝐢𝐚𝐧
- 𝐀𝐭𝐚𝐬𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐂𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤
- 𝐁𝐨𝐝𝐲 𝐌𝐚𝐦𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐝𝐮𝐡𝐚𝐲
- CERPEN
- 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐚𝐤 𝐁𝐢𝐚𝐬𝐚
- 𝑪𝒐𝒓𝒓𝒖𝒑𝒕𝒊𝒐𝒏
- 𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡
- 𝐆𝐞𝐠𝐚𝐫𝐚 𝐌𝐚𝐛𝐮𝐤
- 𝐈𝐛𝐮 𝐌𝐞𝐫𝐭𝐮𝐚𝐤𝐮 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮
- 𝐈𝐛𝐮 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐤𝐮
- 𝐈𝐛𝐮𝐤𝐮 𝐓𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡
- 𝐈𝐁𝐔𝐊𝐔 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐀𝐋𝐔 𝐁𝐀𝐈𝐊
- 𝐈𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫
- 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐀𝐭𝐚𝐬𝐚𝐧𝐤𝐮
- 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐤𝐮 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐓𝐊𝐖
- 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐃𝐢𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐁𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐎𝐥𝐞𝐡 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚
- 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤𝐮 𝐏𝐚𝐬𝐫𝐚𝐡 𝐃𝐢𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐢𝐣𝐚𝐭
- Kasih Terlarang Keluarga
- 𝐊𝐀𝐓𝐑𝐈𝐍
- 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐏𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠
- 𝐊𝐞𝐧𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐦𝐚
- 𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐃𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐫𝐭𝐮𝐚
- 𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚
- 𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐊𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐣𝐚𝐰𝐚𝐭
- 𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐮 𝐃𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐦𝐚𝐤𝐮
- 𝐊𝐎𝐏𝐈 𝐒𝐔𝐒𝐔
- 𝐋𝐚𝐛𝐢𝐢𝐫𝐢𝐧 𝐊𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐤𝐢𝐭𝐚𝐫𝐤𝐮
- 𝐋𝐚𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐁𝐢𝐫𝐚𝐡𝐢
- 𝐋𝐈𝐃𝐘𝐀
- 𝐌𝐚𝐦𝐚 𝐑𝐢𝐬𝐚
- Mama... aku minta Maaf
- 𝐌𝐚𝐦𝐚𝐤𝐮 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐍𝐠𝐚𝐣𝐢 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐥𝐢𝐦 𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐍𝐚𝐤𝐚𝐥
- 𝐌𝐚𝐦𝐚𝐤𝐮 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐨𝐝𝐚 𝐎𝐥𝐞𝐡 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭𝐤𝐮
- 𝐌𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠
- 𝐌𝐈𝐋𝐀
- 𝐌𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐮𝐡 𝐈𝐧𝐭𝐫𝐢𝐤
- 𝐍𝐚𝐟𝐬𝐮 𝐁𝐢𝐫𝐚𝐡𝐢 𝐂𝐢𝐭𝐫𝐚
- 𝐍𝐲𝐚𝐧𝐲𝐢𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦
- 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚
- 𝐏𝐞𝐭𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐝𝐫𝐢𝐚𝐧
- 𝐏𝐞𝐭𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐁𝐢𝐛𝐢 𝐊𝐀𝐑𝐈𝐍𝐀 𝐃𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐦𝐚
- 𝐏𝐞𝐭𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐤𝐚𝐤𝐤𝐮
- 𝐑𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐇𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐚𝐣𝐢𝐤𝐚𝐧
- RANJANG YANG TERNODA
- 𝐑𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐈𝐛𝐮 𝐁𝐢𝐧𝐚𝐥
- 𝐑𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥 𝐆𝐮𝐧𝐮𝐧𝐠 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐤𝐮𝐬
- 𝐒𝐢𝐬𝐤𝐚 𝐌𝐞𝐫𝐭𝐮𝐚𝐤𝐮
- The Jack Story
- The Ukhti's Story
- 𝐓𝐇𝐑𝐄𝐄𝐒𝐎𝐌𝐄 𝐃𝐑𝐀𝐌𝐀 𝐃𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐋𝐄𝐌𝐀
- 𝐔𝐤𝐡𝐭𝐢 𝐀𝐫𝐢𝐧𝐚 & 𝐆𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫
Blog Archive
- September 2024 (38)
- Agustus 2024 (96)
- Juli 2024 (92)
- Juni 2024 (98)
- Mei 2024 (101)
- April 2024 (68)
- Maret 2024 (56)
- Februari 2024 (52)
- Januari 2024 (62)
- Desember 2023 (77)
- November 2023 (53)
- Oktober 2023 (38)
- September 2023 (29)
- Agustus 2023 (31)
- Juli 2023 (47)
- Juni 2023 (24)
- Mei 2023 (40)
- April 2023 (23)
- Maret 2023 (18)
- Februari 2023 (27)
- Januari 2023 (17)
- Desember 2022 (20)
- November 2022 (24)
- Oktober 2022 (33)
- September 2022 (15)
- Agustus 2022 (25)
- Juli 2022 (31)
- Juni 2022 (38)
- Mei 2022 (8)