KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG...
Tiba-tiba terdengar dering suara handphone yang membangunkan tidur pagi Ciello.
KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG... KRIIINNGG...
Tak juga segera berhenti, dering handphone itu terus-terusan berbunyi hingga membuat si empunya kesal.
"Hooaaaahhhmmm....." Walau rasa kantuk Ciello terasa begitu kuat, namun tetap saja Ciello harus berusaha membuka matanya guna mencari tahu dimana posisi handphonenya berada.
"Huuuhh... Sialaann... Ngeganggu tidur nyenyakku aja sih..." Gerutu Ciello yang begitu berhasil menemukan handphone miliknya, "Siapa sih yang pagi-pagi gini nelpon...?"
"Hallooo...?"
" TUUTT... TUUTT... TUUTT... TUUTT..."
"Aaaaahhh... Kampreettt... Siapa sih ini....? Mau dijawab malah dimati'in..." Umpatnya kesal sambil buru-buru memperiksa caller ID di handphonenya. "Aaahh... Ngapain juga si Toket ini nelpon pagi-pagi..." Gerutunya lagi
Sejenak, Ciello memperhatikan ke sekeliling kamarnya.
"Loohhh...?" Kaget Ciello ketika mendapati kamar tidurnya sudah terang benderang. Korden jendelanya pun sudah terbuka lebar, mempersilakan sinar matahari masuk kedalam kamarnya. "Aaahh...Seriusss ini udah jam 10 siang...? " Heran Ciello karena waktu yang begitu cepat berlalu, " Padahal sepertinya baru beberapa jam lalu aku tidur...".
PING...PING...
Sebuah pesan online chat terdengar nyaring.
"Kaaaakkk... Kalo ditelpon buruan diangkat doongg..." Pesan Clara masuk ke handphone Ciello.
"Itu HAPE apa PISANG sih...?" Sebuah pesan online susulan dari Clara masuk kembali
"Iye... Ini juga udah bangun..."
"KAKAK...ATM AKU DIMANA....?"
"KALO UDAH PINJEM... BURUAN DIBALIKIN..." Balas Clara dengan CAPSPLOCK yang menyala. Menandakan jika ia bener-bener kesal
"AWAS AJA ATM ADEK SAMPE ILANG LAGI..."
Kaget membaca kalimat Clara, Ciello buru-buru beranjak dari tidurnya. Dengan tubuh yang masih telanjang bulat, ia berjalan kearah balik pintu tempat ia menggantungkan celana panjangnya. Setelah itu ia merogoh dompet yang ada disaku celana dan segera membuka isinya.
"Fiuuuhh... Ternyata ATM Clara masih ada didalam dompetku...." Lega Ciello yang kemudian membalas pesan online adiknya.
"Hehehe... Maaf Dek... "
"ATM kamu masih ada didompet Kakak..." Ketik Ciello sambil cengengesan.
"Dasar MONYET BUNTUUUNGGG.... "
"KIRAIN ILANG...." Ketik Clara
"Enggak Tokeeettt... "
"ATM kamu ada didompet Kakak..." Ucap pesan Ciello.
"Yaudah SIMPENIN dulu..." Balas Clara singkat.
Lagi-lagi, Ciello menunggu balasan pesan online dari Clara. Namun karena tak kunjung tiba, kakak kandung Clara itupun memutuskan untuk membersihkan diri ala kadarnya.
PING...PING...PING...
Tiba-tiba suara pesan online terdengar lagi.
"AWAS aja ya Kak..."
"Kalo ATM Adek sampe dipake beli film bokep lagi..." Pesan pesan online dari Clara.
"Emang kenapa Dek...?" Balas Ciello tersenyum lebar.
"BAKAL ADEK POTONG-POTONG KONTOL KAKAK.."
"BUAT MAKAN TIKUS" Ancam Clara.
"Hehehe... POTONG aja KONTOL KAKAK Dek..."
"Kalo kamu berani..."
Semenit
Dua menit
Lima menit
Sepuluh menit.
Tak ada balasan pesan online dari Clara.
PING... PING...
Terdengar suara pesan online lagi.
"Jadi MOTONG KONTOL KAKAK...?" Ketik Ciello cepat dan segera mengirimnya.
"Kok motong kontol...? Maksudnya apa Sayang...?"
"Ehhh...? Waduh...?" Batin Ciello yang buru-buru memeriksa siapa gerangan pengirim pesan online terakhir, "Astaga....Itu tadi... MAMA..."
"Maaf. Salah kirim" Jawab Cielo langsung membalas pesan Citra singkat. Sengaja mengesankan jika ia masih begitu emosi kepada ibu kandungnya.
"Hayooo... Kamu ngirim pesan ke siapa itu Sayang...?"
"Kok pake bilang potong-potong kontol kamu segala...?" Tanya Citra lagi.
"Bukan urusan Mama" Jawab Ciello singkat.
"Ihhss.. Jawabnya kok ketus amat Sayang...?
"Kamu masih marah ama Mama ya...?" Tanya Citra
Sengaja Ciello tak membalas pesan online Citra.
PING...
"Yaudah kalo kamu marah..."
"Maafin Mama yaaa..."
Lagi-lagi Ciello tak membalas pesan online Citra.
PING...
"Dimeja belajar kamu...Mama udah siapin sarapan kesukaanmu..."
"Special buat KESAYANGAN Mama yang paling ganteng..."
"Roti Bakar + 4 Telur setengah mateng + susu murni + madu"
"Biar kamu semangat dan kuat"
"Ya ampun... Mama... Semarah-marahnya aku ke Mama... Dia masih begitu perhatian kepadaku..." Ucap Ciello yang mendadak merasa kasihan kepada Citra. Ia begitu merasa bersalah kepada Citra.
Untuk beberapa saat, Ciello membuka profil pesan online Citra. Dan melihat gambar yang terpajang disitu.
"Ini khan photo sewaktu aku dan Mama liburan kevilla kemaren..." Batin Ciello ketika melihat gambar Citra yang sedang mengenakan bikini, mencium dan memeluk erat tubuhnya dari depan.
"Mama benar-benar Cantik..." Ucap Ciello langsung membandingkan dengan wajahnya yang terlihat merengut karena menghindari dari ciuman Citra, "Dan tubuh Mama benar-benar sempurna..." Tambah Ciello ketika melihat gaya Citra ketika memeluk dirinya. Mereka berpelukan dengan posisi berhadap-hadapan. Sehingga payudara Citra tergencet penyet dengan dada Ciello ketika ia memeluknya.
"Oooohhh... Tetek Mamaaaa..."
PING... PING....
"Dihabisin makanannya ya Sayang... "
"Biar kamu selalu kuat..."
"Biar bisa terus nyenengin Mama..."
"Dan..."
Untuk beberapa menit tak ada lagi pesan dari Citra.
PING...
"Biar pejuh kamu nggak ada habis-habisnya..."
"Biar pejuh kamu selalu nyemprot kenceng..."
"Kalo pas dipake nyemprot muka ama tetek Mama..."
"Hihihi..."
"APA-APAAN ini...?" Tanya Ciello ketika membaca pesan online Citra yang terakhir. Pesan singkat yang langsung membuat darah birahinya memenuhi setiap rongga urat penisnya.
"Aaaahh.. Mama Kaaampreeeettt.... Ciello kangen ama Maamaaaaa...." Batin Ciello dengan hati yang berbunga-bunga. Walau hanya beberapa hari ia tak bertegur sapa dengan ibu kandungnya, namun ia merasa seperti sudah berbulan-bulan.
"Iya Maaa..." Jawab Ciello ke pesan online Citra.
"Maafin Mama ya Sayang..." Pesan Citra lagi.
Antara menjawab iya dan tidak, Ciello lagi-lagi tenggelam dalam perasaan bimbangnya. Disatu sisi, ia nggak tega melihat ibu kandungnya terlihat tersiksa karena dicuekin seperti itu. Disisi lainnya, Ciello ingin bertahan dengan akting marahnya karena begitu bernafsu ingin merasakan kenikmatan tubuhnya.
PING... PING...
"Mama Kangen kamu Sayang...."
"Mama juga kangen perlakuan mesummu..... "
"Aaaahhh... Aku harus kuat.. Karena kalo dilihat dari gelagatnya.. Aku udah mulai bisa ngedapetin hati Mama... Dan sebentar lagi... Mama pasti merelakan MEMEKNYA buat KONTOLKU ENTOTIN SEPUAS-PUASNYA... " Batin Ciello yang akhirnya memutuskan untuk tidak menjawab pesan online Citra. Melemparnya ketempat tidur dan melahap sarapan yang telah dibuatkan oleh Citra.
PING... PING... PING... PING...
Dering pesan online kembali terdengar ramai di handphone Ciello. Buru-buru ia mengambil kembali handphonenya dan membacanya perlahan.
"Kakaaaaaaakkkk....Hari ini jemput Adeknya… Pake mobil aja ya… Jangan naek motor …"
"Bo'ol Adek rasanya masih sakit banget.... ?"
"Ngilu kalo kena jok motor Kaaaakk.."
"Nyut-nyutan.."
"Perih..."
"Kakak harus tanggung jawab..."
"Iye baweeelll… Ntar Kakak kasih obatnya..."
Balas Ciello dengan senyum lebarnya sambil kembali menyantap sarapan paginya.
"Obat apa...?" Balas Clara.
"Obat yang enak-enak..." Jawab Ciello.
"Oogaaahh... "
Ntar Kakak malah ngasih yang aneh-aneh....".
"Hehehe... Enggak Dek... "
"Kakak janji bakal kasih kamu enak..."
"Enak yang kaya gimana...?"
"Yang bikin kamu ketagihan..."
"Huuuu... Dasar Kakak CABUL... "
"Loohh... Kok Cabul...?"
"Emang kamu tahu mau Kakak apain...?"
"Nggak tau..."
"Perasaan Adek aja..."
"Yeeee... "
"Gara-gara kamu juga sih Dek... "
"Jadi cewek kok seksi banget..."
"Iiiihhhss.. Kakak MESUUM..."
"Beneran deh Kak... "
"Bo'ol Adek masih sakit banget iniihh..."
"Emang sakitnya kaya gimana...?"
"Nyut-nyutan Kak..."
"Terus...Perih... "
"Kok bisa perih...?"
"Ya khan abis disodok-sodok..."
"Ama KONTOL BESAR Kakak..."
Membaca balasan pesan terakhir Clara, membuat penis Ciello yang sudah tegang karena pesan online adik kandungnya, menjadi semakin tegang lagi.
"Hehehe.. "
Yaudah kalo gitu..."
"Cepet pulang Dek... "
"Kakak kangen banget ama kamu..."
"Yang kangen siapa Kak...?"
"Kakak...?"
"Apa KONTOL Kakak..?"
"Heeehh… Kamu tuh ya… "
"Kok malah ngegodain Kakak…?"
"Adek... Nggak ngegodain kali Kak… "
"Itu tadi pertanyaan serius…"
"Kakak ini kangen kamu beneran tauk…"
"Kangen ama Adek..?"
"Apa kangen ama tetek dan bo'ol Adek..?"
"Hehehehe… Kangen ama semuanya..."
"Adek Cantikkuuu..."
"Dasar Kakak JELEEEEKKK…"
"Love you Dek.."
"Love you to Kak…"
"Kakak ngga sabar nunggu kamu pulang kerumah.." Tutup Ciello mengakhiri komunikasi onlinenya.
"Adek juga nggak sabar pengen liat Kakak…" Jawab Clara cepat.
"Dan KONTOL BESAR KAKAK…."
Membaca pesan online terakhir Clara, Hati Ciello benar-bener seperti orang yang sedang jatuh cinta. Hangat dan berbunga-bunga. Andai saja Clara bukanlah adik semata wayangnya. Pasti ia sudah memacarinya sejak lama. Bahkan kalo bisa, ia ingin bisa menikahi adik kandungnya itu ketika ia sudah lulus sekolah.