𝐏𝐞𝐭𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐍𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐦𝐚 𝐑𝐢𝐬𝐚 (𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟔 𝐒𝐞𝐦𝐞𝐫𝐛𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐦 𝐁𝐮𝐧𝐠𝐚 𝐌𝐚𝐰𝐚𝐫)

Pagi ini gw terbangun ketika matahari yang masih belum begitu bersinar dan gw langsung berniat mengecek mama di kamar semalam namun gw tidak melihat dimana mama berada, sedangkan gw melihat sebuah surat dari mama dan dia menyuruh gw untuk pergi ke desa seberang karena mama telah menyewakanku sebuah homestay untuk sementara karena dia memintaku untuk tinggal disana dibanding tinggal bersamanya di rumah mbah jito, namun entah kenapa sebelum gw pergi ke desa seberang gw berniat mencari dimana lokasi mama berada dan gw mencoba mengitari wilayah sekitar rumah guru spiritualnya mama

Dan ketika gw berjalan lumayan jauh gw mendengar suara mata air dan gw menuju kearah suara tersebut dan benar saja gw melihat sebuah sendang namun selain itu gw melihat mama dengan mbah jito disana, gw melihat mama mengenakan kain putih dengan kembang yang menyelip diantara kedua telinganya, gw melihat mata mama terpejam duduk didalam air yang dangkal sedangkan mbah jito sedang merapalkan sebuah mantra sambil membasuh tubuh mama dengan air sendang tersebut, gw melihat mbah jito kini mulai melepaskan kaitan kain yang menutupi tubuh mama hingga terlihatlah tubuh telanjang mama di sendang tersebut.

Kemudian mbah jito mulai menyirami tubuh bugil mama dengan air dari sendang tersebut, terlihat keluar pancaran dari tubuh mama membuat gw menjadi terpana melihatnya, kemudian mbah jito mengambil sebuah tempurung kelapa yang sudah dibelah disitu terisi oleh berbagai jenis bunga, kemudian mbah jito melemparkan bunga itu perlahan demi perlahan ke arah tempat mama duduk, setelah itu cuaca yang sebelumnya cerah menjadi berawan dan tidak lama kemudian terlihat mendung mulai menghampiri

Terlihat mama mulai membuka matanya dan terlihatlah rona wajah sensual milik mama serta kelopak matanya yang indah mampu membius siapa saja yang menatap matanya, kemudian terlihat mama mulai berdiri disertai rintik hujan yang mulai membasahi daerah sini, kemudian mbah jito sudah mengambilkan selendang baru kepada mama dan mereka pergi menuju sebuah gubuk untuk meneduh, kemudian gw turut mencari tempat berteduh sambil mengawasi kegiatan yang mereka lakukan, akhirnya gw menemukan rumah pohon entah milik siapa dan memantau area gubuk tempat mama dan mbah jito berteduh.

Dari atas rumah pohon gw melihat mama yang tengah membetulkan lilitan selendangnya sedangkan mbah jito yang keluar dari gubuk tersebut ditengah hujan yang mulai deras pergi entah kemana, gw melihat badan mama yang kedinginan karena dia hanya mengenakan kain selendang untuk menutup tubuhnya sedangkan kondisi hujan yang semakin lebat disertai suara gemuruh petir mulai menyambut, ditengah kondisi badan mama yang kedinginan terlihat ada seseorang dengan jalan membungkuk sambil mengenakan jas hujan dari plastik masuk ke dalam gubuk, rupanya dia merupakan pemilik gubuk ini kemudian terlihat kakek tersebut menyapa mama dan terlihat matanya memandangi dada milik mama, terlihat si kakek mengambilkan sebuah air hangat dari dalam gubuk tersebut dan diberikan kepada mama, terlihat dengan perlahan bibir sensual mama mulai menyeruput air hangat pemberian kakek tadi, sedangkan si kakek terlihat tengah memegangi celananya untuk membentulkan posisi penisnya.

Mama: Terimakasih kek minumanya….

Kakek: Sama-sama bu hehehe…. Kayaknya hujannya makin deras mari ke dalam saja…. Takut nanti malah masuk angin….

Mama: Eeeee…. Tapi saya lagi nunggu seseorang kek….

Kakek: Udah enggak papa…. Pintunya tidak saya tutup biar orang yang nyari ibu nanti bisa masuk ke dalam…. Hehehe….

Mama: Okkk dehhh…. Kalau gitu yuk masuk kek….

Terlihat mama memberikan gelas yang sudah kosong tadi kepada si kakek dan terlihat senyuman terimakasih dari wajah mama, mendapat senyuman dari wanita secantik mama membuat si kakek menjadi grogi dan karena angin yang semakin kencang terlihat si kakek menawarkan mama untuk sekedar duduk di dalam gubuk tersebut, kemudian mama mengiyakan tawaran si kakek dan terlihat raut wajah gembira dari wajah si kakek mendengar perkataan mama, kemudian mama mengikuti langkah kaki si kakek masuk ke dalam gubuk yang tidak tertutup seutuhnya tersebut

Kemudian terlihat mama dan si kakek duduk pada sebuah bangku panjang yang terbuat dari bambu, dan terlihat mama dan si kakek sedang asyik mengobrol bahkan terlihat mama tidak sungkan mendempetkan badannya ke arah si kakek yang membuat si kakek menjadi kaget, tidak berhenti disitu setelah mendengar suara gemuruh petir sontak mama memegangi lengan si kakek sehingga terlihat payudaranya mendempet kearah lengan si kakek yang pastinya merasakan kekenyalan payudara milik mama.

Tidak terlihan tanda-tanda mama akan melepaskan gengaman tangannya pada lengan si kakek, sedang kan si kakek memanfaatkan situasi dengan memeluk mama serta matanya terlihat mengintip celah area dada mama, kemudian setelah itu terlihat si kakek mulai berani memegangi lengan mama perlahan dan terlihat dia juga semakin berani untuk meraba area perut milik mama, kemudian terlihat dia semakin berani hingga meraba area selangkangan milik mama kemudian terdengar desahan dari wajah mama yang terpejam

Melihat kondisi yang menuntungkan bagi si kakek membuat kini si kakek mulai dengan sedikit paksaan melepaskan kaitan seledang pada tubuh mama dan dengan sekali tarikan, terlepaslah kaitan selendang pada tubuh mama dengan begitu cepat dan terlihat wajah si kakek yang benar-benar menahan nafsunya dari tadi kini mulai kembali mendekati mama yang sepertinya kaget ketika si kakek dengan paksa menarik selendangnya, sambil menutupi kedua payudara montoknya serta selangkangannya dengan kedua tanggannya kini terlihat mama mulai mundur ke bagian belakang bangku dari bambu tersebut, terlihat si kakek tersenyum penuh kemenangan dan terlihat dia menaiki bangku tersebut dan mendekati mama.

Mama: Jangan mendekat kek! Kembalikan selendangku….

Kakek: Hehehe…. Saya kembalikan selendangmu setelah saya berhasil memuaskan hasrat birahi saya bu….

Mama: Tolonggggg….! (teriak mama)

Kakek: Percuma kamu berteriak bu…. Diluar lagi hujan deras….

Kakek: Saya sudah mengamati kamu sejak berada di sendang tadi bersama seseorang…. Ternyata malah berteduh di gubuk saya rejeki nomplok…. Hahaha…

Mama: Ampun kek…. Jangan mendekat saya ingin pulang saja! (jawab panik mama)

Kakek: Hahaha…. Wanita secantik kamu pasti bukan orang daerah sini…. Pastinya kamu orang kota kan? Kalau gitu biarlah saya mencicipi serambi lempit milikmu dahulu ibu cantik….

Mama: Jangannnn….

Kemudian si kakek mulai meraba badan mama dan terlihat dia dengan cepat menciumi tengkuk milik mama, dan terlihat desahan keluar dari mulut mama ketika si kakek dengan cepat menciumi serta menjilati leher jenjang milik mama, kemudian gw melihat tangannya mulai menggelitiki pinggul mama membuat mama menggelinjang, kemudian ketika melihat mama yang lengah si kakek mengarahkan kedua tangannya dan membekap kedua payudara mama yang montok, terlihat mama berteriak ketika tangan kasar si kakek meremasi kedua payudaranya dengan begitu bernafsu, 

Disela-sela remasan tangan si kakek pada payudara milik mama terlihat asi yang menyembur keluar akibat remasannya membuat si kakek kini mulai menjilati puting kiri milik mama dengan begitu bernafsu, setelah puas dengan puting kiri milik mama kini si kakek mulai melumat puting kanan milik mama, terlihat sedotan mulutnya begitu kencang seakan dia ingin melumat payudara kanan mama seutuhnya, mendapat rangsangan pada salah satu titik sensitif milik mama membuat mama sepertinya mulai mengendurkan berontaknya dan terlihat dia hanya diam menikmati rangsangan dari si kakek tersebut.

Melihat mama yang mulai terangsang membuat si kakek makin berani melancarkan rangsangannya pada tubuh milik mama, dan kini setelah puas mempermainkan kedua payudara montok milik mama serta puting mama yang menengang, kini si kakek mulai mengarahkan jarinya ke area selangkangan mama dan terlihat mama yang terengah-engah mendapat rangsangan demi rangsangan pada tubuhnya, kemudian terlihat tangan si kakek melebarkan kedua kaki mama dan terlihat dia si kakek mulai menyentuh vagina tembem milik mama yang dipenuhi oleh jembut tebal

Terlihat si kakek makin terangsang melihat bentuk vagina mama dan kini si kakek menggerakan jarinya menggesek area selangkangan milik mama, terlihat akibat gesekan jari kakek tadi membuat vagina mama menjadi basah seketika dan terlihat suara terkekeh dari si kakek, setelah itu si kakek mulai melepaskan celana comprangnya kemudian terlihat penisnya yang sudah menegang, kemudian terlihat wajah kaget mama namun ketika mama berusaha berontak tubuhnya sudah dikendalikan oleh si kakek dan kini terlihat si kakek menidurkan mama sambil memegangi kedua kaki jenjang milik mama.

Kemudian terlihat mama sempat menolak dengan tangannya menutupi area vaginannya namun si kakek tidak habis akal, dia mengambil sebuah kain dan mengikat kedua tangan mama dan terlihat wajah mama yang sepertinya sudah pasrah ketika dirinya akan disetubuhi oleh si kakek yang sudah bernafsu sekali, kemudian si kakek memposisikan penisnya yang sebenarnya tidak panjang namun berukuran sebesar botol minuman bersoda membuat si kakek agak kesusahan memasukan penisnya ke dalam vagina milik mama, dengan bantuan cairan pada vagina mama terlihat si kakek mulai dapat perlahan memasukan penisnya ke dalam vagina milik mama

Terdengar desahan keluar dari mulut mama ketika penis milik kakek tadi mulai menyeruak masuk ke dalam lubang vagina milik mama, terlihat si kakek dengan kuat menghentakkan penisnya hingga berhasil masuk seutuhnya di dalam vagina milik mama, setelah itu terdengar jeritan keluar dari mulut mama setelah si kakek dengan keras menghentakan penisnya dengan kuat hingga masuk seutuhnya ke dalam vagina milik mama, kemudian tanpa memberikan waktu bagi mama untuk menyesuaikan penisnya di dalam vagina mama, kini si kakek mulai menggenjot penisnya di dalam vagina mama dengan penuh nafsu.

Kakek: Asuuuuu…. Tempikmu rapet banget bu…. Kayak dipijati kontolku….

Mama: Ahhhhhh…. Pelannnnnn kekhhhhh sakittttt….

Kakek: Tempik orang kota emang beda sama lonte biasanya aku pakai…. Hahaha….

Mama: Ahhhhh…. Ampun kekhhhhh…. Pelan-pelan plisssss…. Kontolmu kebesaran….

Kakek: Bodo amat bu…. Mau tempikmu melar aku ora peduli…. Hahaha….

Kakek: Yang ada habis ini kamu aku bawa pulang…. Mana mungkin wanita semontok kamu aku tinggalin disini…. Hahaha….

Terlihat si kakek makin kesetanan menggenjot tubuh mama dan terlihat badan mama yang tersentak-sentak akibat goyangan si kakek pada vagina milik mama, kemudian terdengar erangan mama membuat kakek itu semakin bernafsu menyetubuhi vagina milik mama, kemudian terlihat si kakek mendekati wajah mama kemudian dengan paksa dia menjilati bibir milik mama ditengah genjotannya, terlihat mama sempat menolak dan memalingkan wajahnya namunk kepala mama di pegangi oleh kedua tangan si kakek membuat kepala mama tidak leluasa bergerak dan terlihat mama mulai pasrah ketika bibirnya menjadi target selanjutnya

Kemudian si kakek begitu bernafsu melumat bibir sensual milik mama sedangkan mama sepertinya memilih pasrah dan menerima pagutan darinya, kemudian setelah puas menciumi bibir mama terlihat senyuman licik keluar dari mulut si kakek kemudian kembali dia melanjutkan sodokannya di dalam vagina milik mama, hingga beberapa saat gw melihat wajah mama yang seperti menahan sesuatu dan tidak lama kemudian terlihat badan mama yang bergelinjang hingga tanpa sadar kaki mama menjejak paha si kakek membuat penisnya terlepas dari vagina milik mama dan si kakek terjatuh dari bangku bambu tersebut, sempat gw menahan tawa melihat si kakek terjengkang jatuh terlihat badan mama yang kelojotan sambil mengeluarkan cairan klimaksnya.

Gw melihat si kakek seperti marah lantas dia kembali mendekati mama dan memasukan jari tengahnya dengan kasar ke dalam vagina milik mama, terlihat sempat penolakan keluar dari mulut mama namun tangan kanan kakek tersebut membekap mulut mama, kemudian si kakek mulai mengocok jarinya di dalam lubang vagina milik mama dengan sangat cepat, terdengar bunyi dari kocokan jari kakek tadi membuat vagina mama yang baru saja klimaks kini terlihat cairan mulai kembali membasahi bibir vagina milik mama

Tidak hanya disitu gw melihat mama ditengah bekapan kakek tersebut terdengar suara erangan hingga tidak lama kemudian terlihat cairan klimaks milik mama menyembur keluar dari celah jari milik si kakek dan kembali badan mama kelojotan akibat klimaks keduanya, sedangkan si kakek menunjukan ekspresi puas setelah mengerjai badan mama dengan begitu ganasnya, kini kemudian si kakek mulai naik kembali keatas bangku bambu tersebut dan terlihat kondisi mama yang masih terengah-engah kini si kakek mulai kembali mengangkat kedua kaki milik mama dan membukannya selebar mungkin, dan setelah itu kakek tadi mulai memasukan kembali penisnya ke dalam vagina milik mama.

Dengan sekali hentakan terlihat penis si kakek kembali menghujam lubang vagina milik mama, terdengar mama sempat meracau kemudian tidak lama setelahnya si kakek kembali menggoyangkan pantatnya dengan cepat, melihat payudara mama yang bergoyang membuat tangan si kakek langsung meremasi kedua payudara milik mama dengan begitu bernafsu, terlihat genjotan brutal si kakek membuat badan mama menggelinjang mengikuti sodokan penis si kakek di dalam vagina milik mama, 

Terlihat keringat mama dan si kakek bercucuran ditengah hujan akibat persetubuhan panas mereka, gw melihat si kakek mulai kembali melumati puting kiri mama yang sudah menegang serta tangan kiri si kakek yang mencubit puting kanan mama hingga mengeluarkan asi, mendapat rangsangan secara bersamaan membuat mama tidak menahan desahannya dan semakin terdengar desahan mama dari setiap genjotan penis si kakek, setelah lumayan lama terlihat si kakek mulai mempercepat sodokan penisnya hingga membuat badan mama semakin terhimpit ke dinding gubuk dengan tangannya yang masih terikat dan tidak lama kemudian si kakek meracau sambil menghentak-hentakan penisnya di dalam lubang vagina milik mama.

Kakek: Ohhhhhh…. Asuuuuu…. Saya mau keluarrrrrrr buuuuu….

Mama: Ahhhhhh…. Jangan di dalammmm kekkkkk….

Kakek: Aduhhhh…. Sudah terlanjurrrr buuuuu… terima pejuhkuuuuu lonteeeee….

Mama: Ahhhhhh…. Hangattttttt….

Kakek: Tempikmu uenak tenan buuuuuu…. Ohhhhhh….

Mama: Kenapa keluarin di dalam sih kek! Hiksss…. (terlihat mama menangis)

Kakek: Lho kok nangis to cah ayu…. Sebentar lagi kamu mau aku jual ke juragan di desa sebelah untuk menutup hutangku…. Hehehe….

Terlihat mama yang tengah menangis karena gw baru teringat bahwa semalam gw sempat mendengar bahwa selama proses ritual di sendang tidak boleh sperma memasuki lubang vagina perempuan, dan terlihat si kakek malah menali kedua tangan mama semakin erat serta kedua kakinya mama juga ditali oleh si kakek, kemudian si kakek yang hendak membopong badan mama namun seketika terlihat kabut menyelimuti tempat ini dan tidak lama kemudian gw melihat sosok hitam masuk ke dalam gubuk tersebut dan ternyata dia adalah mbah jito

Kemudian dengan tatapan marah gw melihat mbah jito memaki kakek tadi yang sedang berusaha membawa mama, kemudian si kakek mengeluarkan sebilah pisau dari samping gubuknya dan dia berlari maju kearah mbah jito namun terlihat mbah jito mampu menangkis pisau tersebut dengan tangannya tanpa ada luka, terlihat si kakek sempat terheranan dan kembali menyerang mbah jito dengan membabi buta namun ketika si kakek lengah mbah jito langsung memukul perut si kakek hingga terhuyun-huyun dan terjatuh, melihat si kakek yang sudah pingsan kini mbah jito mendekat kearah mama dan melepaskan ikatan pada kedua tangan serta kakinya.

Melihat mama yang tengah terisak karena tahu bahwa ritual yang telah mereka lakukan hari ini gagal sia-sia begitu saja kini terlihat mbah jito memeluk mama, kemudian terlihat mereka hilang ditengah kabut yang semakin banyak menutupi gubuk tersebut, gw kemudian turun dari rumah pohon kemudian gw berniat mengecek gubuk tempat kakek tadi pingsan namun tidak lama kemudian gw mendengar suara auman seperti harimau dan benar saja dari balik kabut keluarlah harimau hitam masuk ke dalam gubuk tersebut dan terlihat harimau tersebut mencabik-cabik badan si kakek hingga tak bersisa

Gw yang ngeri memilih lari dan pergi menuju homestay dan tidak lama kemudian gw telah sampai di tempat homestay yang di pesankan oleh mama, setelah selesai mandi dan sedang asyik tiduran sambil memainkan handphone terlihat dering panggilan dari mama, (Mama kayaknya harus nginep semalam lagi deh nak…. Kamu sudah melihat berita kakek-kakek yang diterkam harimau? Mendingan kamu tetep disana aja deh enggak usah kesini…. Mama tidak lama kok nanti setelah selesai mama susul ke tempatmu lalu pulang ok?) begitulah setidaknya isi pembicaraan telepon dengan mama.

Gw tahu bahwa larangan dari mama tadi adalah akal-akalannya saja agar gw tidak kesana dan harimau yang mama bicarakan tadi adalah mahluk jadi-jadian milik mbah jito, namun karena gw juga letih seharian yang terus beraktivitas membuat gw memilih menurut kepada mama dan tinggal di homestay, gw sempat berkeliling desa ini melihat-lihat kondisi desa dan memang gw melihat beberapa orang yang masih melakukan praktek dukun dan justru gw melihat di salah satu rumah yang dipenuhi oleh orang yang sempat gw tanyakan kepada pemilik homestay bahwa disini dukun lebih dipercaya daripada dokter, 

Hal itu sempat membuat gw merinding kemudian gw memilih kembali menuju homestay dan beristirahat ketika hari yang mulai malam, paginya gw mendengar pintu kamar gw digedor-gedor hingga membuat gw dongkol dan ketika gw membuka pintu alangkah terkejutnya gw melihat wajah mama dibalik pintu yang begitu cantik serta terlihat pancaran kulit indahnya dan juga payudaranya yang semakin montok hingga membuat pemilik homestay juga terpana melihat kecantikan mama (Yuk nak pulang hihihi…) ajak mama sambil menggandeng tangan ku.

(Bersambung)


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com