𝐍𝐀𝐌𝐀𝐊𝐔 𝐊𝐀𝐓𝐑𝐈𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐈𝐍𝐈 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇𝐊𝐔 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟖

Kulihat suamiku sedang ke meja resepsionis restoran ini dan ternyata harus waiting list. Jadilah kami masih harus menunggu. Suamiku mengajakku ngobrol tapi pikiranku jelas terus tertuju ke pria besar itu. Pastinya aku setidaknya harus meminta no HP nya dulu. Tidak memungkinkan jika main di toilet resto ini. Suamiku pasti curiga jika aku lama di toilet. Ok, sekarang tinggal bagaimana aku mendekati si pria kulit hitam itu. Aku pun memantapkan tekadku untuk berkenalan dengan lelaki itu.

Tak lama kemudian kami pun akhirnya mendapat tempat setelah waiting list karena memang resto ini sedang lumayan ramai.
Aku dan suamiku kini sudah duduk di kursi resto ini. Hmm, pria itu duduk sekitar 3 meja dariku dan untungnya posisi suamiku membelakangi dari meja si pria hitam itu. Jadi jika nanti aku ke sana suamiku tidak bisa melihat, hehe. Aku pun menunggu saat yang tepat untuk jalan mendekati meja si pria itu.

Aku dan suamiku melihat-lihat menu dan sekitar 15 menit kemudian kami pun sudah memesan makanan yang kami mau. Hmm, sepertinya ini kesempatanku untuk ke berjalan ke dekat pria hitam itu. Aku pun memberitahu suamiku jika aku mau ke toilet. Suamiku yang sedang sibuk melihat ke HPnya itu pun mengiyakan saja. Kemudian aku dengan tenang berjalan ke arah meja yang diduduki si pria berkulit hitam legam itu.

Saat sudah tepat di samping meja pria itu aku pun menatapnya sambil tersenyum penuh arti. Ia juga melihat diriku dan matanya tampak menyapu ke arah dadaku. Pria ini berambut cepak dengan kumis tipis. Ia memakai kemaja formal dengan jas yang terlihat jika ia seorang yang juga kalangan berada. Lalu ia berkata, “Hai, anda sungguh cantik.”. Hmm, dari logatnya sepertinya ia memang orang luar negeri nih.

“Terima kasih.”, jawabku sambil tersenyum.

“Bolehkah kita berkenalan nona?”, ajak si pria ini mau kenalan denganku.

“Namaku Katrin.”, ucapku memperkenalkan diri.

“Saya Dafram. Senang berkenalan denganmu Katrin.”, balas si pria ini yang sekarang sudah kutahu namanya. Dari namanya juga sepertinya ia memang dari afrika ni. Aku yang penasaran pun bertanya lebih jauh.

“Kamu asli mana Dafram?”, tanyaku lagi.

“Saya asli dari Ghana tapi sudah lama tinggal di Jakarta. Sekitar 12 tahun sudah saya menetap di indonesia. Hehe.”, jawab Mr Dafram.

“Wah sudah lama sekali ya. Pantas saja sudah lancar bahasa indonya. Hehe. Di jakarta berbisnis apa?”, tanyaku.

“Ya, aku bisnis di bidang tekstil. Bagaimana dengan Katrin?”, balas Mr Dafram.

“Oh kalo suamiku di ekspor impor.”, jawabku.

Lalu aku yang teringat ada suamiku tidak jauh dariku pun bilang pada Dafram apa boleh aku minta no HPnya. Aku bilang saja siapa tahu bisa kerjasama untuk urusan bisnis suamiku sebagai alasan. Pria ini pun memberikan kartu namanya yang segera kuterima. Aku bilang akan mengontaknya. Ia pun tersenyum dan aku segera berjalan ke toilet karena takut suamiku menoleh ke belakang dan melihatku malah sedang ngobrol dengan pria lain.

Aku memang ke toilet tapi aku hanya mencuci tangan saja. 5 menit kemudian aku sudah kembali ke mejaku. Aku sempat menatap ke Mr Dafram yang ternyata ia kini sedang duduk dengan seorang pria yang juga berkulit hitam sepertinya. Mungkin teman atau keluarganya karena dari penampilan fisiknya juga khas orang afrika dengan mata besar dan bibir tebal.

Aku pun melanjutkan berbincang dengan suamiku sambil menanti makanan pesanan kami tiba. Sekitar 10 menit kemudian datanglah pesanan kami. Kami pun segera menyantap hidangan yang lezat dari restoran ini. Sesekali aku melihat ke Mr Dafram yang ternyata sudah selesai makan. Ia pun tampak berjalan ke arah mejaku tapi ia tidak mengajakku ngobrol. Ia hanya melihatku dan tersenyum saja. Aku membalas senyumannya tapi singkat saja karena takut terlihat suamiku.

Setengah jam lebih setelah itu kami pun selesai makan malam. Suamiku pun bilang mau langsung pulang saja. Setiba di rumah, suamiku mengajakku bercinta. Aku tentu saja membolehkannya walau tahu suamiku akan keluar dengan cepat tanpa bisa membuatku mendapat orgasme. Aku melakukan hubungan badan dengan suamiku karena aku memang masih cinta suamiku. Walau untuk urusan seks, ia benar-benar sangat letoy.

Aku dan suamiku yang bersetubuh di kamar mandi. Dan benar saja, tidak sampai 3 menit suamiku sudah ejakulasi. Aku yang sudah biasa mengalami hal ini dari suamiku pun pura-pura puas. Kami pun mandi dan saling menyabuni.

Selesai mandi, suamiku pun bilang ia mau langsung tidur karena besok ia harus berangkat pagi ke kantor. Aku yang sebenarnya masih agak horny karena efek foreplay dengan suamiku tadi pun jadi uring-uringan. Aku ingin menuntaskan gairah seksualku tapi bosan juga jika hanya dengan jari atau sex toyku. Aku ingin kontol! Tapi sudah malam begini, harus dimana ya.

Lalu aku teringat dengan si Mr Dafram itu. Nah kalau dengan pria asal Ghana itu aku yakin aku pasti akan terpuaskan. Hmm, kulihat kini sudah jam 9:16 malam. Ok, coba ya aku chat ke dia. Aku yang memang sudah dikuasai libidoku tidak memusingkan lagi jika suamiku di rumah. Aku akan mengajak Mr Dafram ini untuk bertemu di hotel dan check in. Ya, itu lebih aman ketimbang ia ke rumahku.

Dan aku pun sudah mengirimkan pesan di whatsapp Dafram. Sambil menunggu aku pun masuk ke kamar. Kulihat suamiku sudah tertidur pulas sampai mengorok keras. Nah, dia pasti tidak akan tahu jika aku pergi keluar. Aku akan naik taksi online saja supaya ia tidak mendengar suara mobil yang keluar dari garasi.

Dan terdengar vibrate dari HPku yang ternyata adalah si Dafram. Aku segera membalasnya dan bilang mau ajak ia untuk ketemu. Tidak lama si pria Ghana ini membalas jika ia mau. Aku pun menyarankan sebuah bar yang masih tidak terlalu jauh dari rumahku. Dan ternyata Dafram juga setuju. Aku pun senang dan bilang 15 menit lagi aku berangkat kesana.

Dengan semangat, aku pun memilih pakaian yang akan kukenakan bertemu dengan Dafram. Aku pun memutuskan memakai sebuah tanktop berwarna hitam dan hot pants berwarna senada. Dengan nakalnya aku tidak memakai bra dan hanya mengenakan celana dalam tipis saja. Aku memang sudah siap tempur, hihi. Lalu kukenakan cardigan berwarna biru navy sekedar menutupi tubuhku dari angin malam yang dingin.

Aku pun memesan taksi online menuju bar itu. 5 menit kemudian taksi pesananku sudah tiba. Aku sudah tidak sabar untuk menuntaskan hasrat seksualku yang menggebu-gebu setelah tadi dibuat kentang suamiku yang ejakulasi dini. Tidak lama aku sudah tiba di bar yang menjadi tempat pertemuan dengan Mr Dafram. Kulepas cardiganku dan kutenteng begitu saja. Sehingga kini tubuhku yang memakai tanktop berbelahan dada rendah ini serta hot pants yang hanya menutupi sepertiga pahaku pun terlihat jelas. Buntalan dadaku yang padat ini menjadi pemandangan bagi para pria mesum di bar ini. Pahaku yang putih mulus juga tersaji untuk tatapan penuh nafsu para pejantan disini.

Sambil berjalan aku yang tahu aku jadi pusat perhatian para pria di bar ini sengaja makin berjalan ke depan sekelompok pria yang duduk di 1 meja. Dan dapat dipastikan mata para pria ini pun tertuju padaku dengan sangat mupeng, hihi. Memang keadaan bar cukup ramai karena ini adalah salah 1 bar paling top di ibukota ini. Makin kuperhatikan banyak tatapan pria-pria yang melihat tajam ke tubuhku terutama ke belahan payudaraku yang memang cukup terlihat di tanktop ******* ini. Apalagi aku tidak memakai bra sehingga putingku menempel ke kain tanktop hitamku.

Aku lalu menchat Mr Dafram bahwa aku sudah tiba. Tidak lama Dafram bilang ia sudah di dalam dan di meja no 5. Aku lalu disambut oleh seorang pelayan bar ini yang menanyakan apa aku sudah reservasi. Kulihat tatapan dari mas-mas pelayan ini yang seolah menelanjangiku. Apalagi karena ia berdiri cukup dekat dengan ditunjang badannya yang sangat tinggi si mas-mas pelayan ini pun dapat leluasa melihat ke payudaraku. Entah apakah ia bisa melihat pentil susuku yang sudah mancung karena aku sudah agak horny.

Pelayan ini pun menuntunku ke arah meja yang sudah dibook Mr Dafram. Aku pun masuk dan memang kulihat si pria Ghana itu sudah disana. Mr Dafram mengenakan kaos putih ketat yang kontras dengan kulitnya yang hitam. Uhh, badannya tampak kekar dan bongsor. Aku tidak sabar menantikan bagaimana panjangnya batang kontolnya.

Aku dan Mr Dafram lalu mulai mengobrol basa basi tentang diri kami. Ya, percakapan sebelum have sex seperti ini memang sudah biasa kuhadapi. Setidaknya mengenal “lawan tanding” diriku di ranjang. Kami pun memesan vodka. Tapi aku bilang aku minum sedikit saja karena memang aku tidak terlalu kuat minum.

Ternyata si Dafram ini sudah menikah tapi cerai. Istrinya adalah orang Indo dan alasan cerainya sungguh aneh, yaitu karena istrinya tidak kuat melayani nafsu Dafram di ranjang. Wah, mendengar ini aku jadi diliputi perasaan deg-degan karena penasaran. Sekuat apakah Mr Dafram ini sampai istrinya menceraikannya karena alasan tidak mampu maladeni nafsu birahi si pria afrika ini? Memekku jadi berdenyut-denyut mengetahui stamina luar biasa dari Mr Dafram ini.

Obrolan kami berlangsung sekitar 30 menit sebelum akhirnya ia mengajakku untuk ke rumahnya. Aku tentu saja mengiyakannya karena memang itu yang kumau. Apalagi dari percakapan dengannya memang pria asli Ghana ini sangat sopan. Aku juga tidak bisa terlalu lama karena bisa gawat jika suamiku terbangun dan menyadari aku tidak di rumah.

Mr Dafram pun lalu membayar makanan kami di bar ini. Selesai membayar, ia pun mengajakku untuk ke mobilnya. Ada beberapa pasang wajah yang melihatku dan Mr Dafram dengan tatapan mesum. Ya, memang kami begitu kontras karena perbedaan fisik yang mencolok. Aku yang wanita keturunan chinese ini begitu putih dan bertubuh ramping sedangkan Mr Dafram yang pria afrika ini hitam legam dengan tubuh bongsor. Pastilah pikiran mereka sangat mesum. Banyak yang tersenyum penuh arti saat aku melihat ke arah mereka. Lalu mobil Audi dari si pria asli Ghana ini pun tiba dikemudikan oleh petugas valet. Mr Dafram pun membukakan pintu untukku. Sungguh sangat berkelas sekali si pria ini. Hmm, petugas valet bar ini juga menatap dengan senyuman nakal melihatku yang masuk ke mobil bersama Mr Dafram. Sudah jelas mereka membayangkan hal-hal yang kulakukan bersama Mr Dafram yang mungkin mereka kira adalah pacar atau suamiku. Hihi.

Mr Dafram pun melajukan mobil mewahnya menuju ke tempat tinggalnya yang tidak begitu jauh dari area bar ini. Dan ternyata Mr Dafram tinggal di sebuah kondominium mewah. Perjalanan dari bar ke tempat Mr Dafram tidak terlalu lama, hanya memakan waktu sekitar 20 menitan. Hmmm, kulihat kondominium ini sangatlah mewah. Wajar saja karena dari yang diceritakan oleh Mr Dafram, bisnisnya sangatlah maju.

Aku dan Mr Dafram pun berjalan naik ke unit condonya. Kulihat ada satpam dan OB condo yang mencuri pandang ke arahku yang mengenakan pakaian yang seksi ini. Uhh, aku sangat senang jika diperhatikan pria dengan tatapan yang bernafsu begitu. Membuatku jadi horny. Dan aku tahu sebentar lagi aku akan bercinta dengan panas dengan Mr Dafram.

Kini kami sudah masuk ke dalam lift dan sedang naik menuju unit Mr Dafram. Kami masih berbincang-bincang singkat dan setelah lift berhenti kami pun berjalan masuk ke tempat Mr Dafram. Setiba di dalam Mr Dafram menutup pintunya lalu ia segera memelukku dengan erat. Setelah itu bibir pria asal Ghana ini mengarah ke bibirku. Aku yang memang menginginkan ini juga segera balas memeluknya dan bibirku segera menempel dengan bibir tebal pria berkulit hitam ini.

Kami pun terlibat percumbuan yang sangat panas dan tubuhku bersandar ke tembok selagi kami berciuman. Lidah pria afrika ini pun segera menerobos masuk ke dalam mulutku. Lidahnya mengajak lidahku beradu dengan liar. Aku pun meladeni french kissnya ini dengan tidak kalah panasnya. Beberapa saat kami saling berfrench kiss ria.

“Mmmhhhh… sslrrrppp.. mmmmhh.. sllrrppppp..”, suara yang muncul dari pertautan lidah dan bibirku dengan Mr Dafram.

Tangan kekar Mr Dafram meremasi buah dadaku yang masih tertutup tanktop hitamku selagi kami bercumbu. Gairah seksku yang sudah begitu membubung tinggi menyebabkan memekku sudah becek. Tanganku pun mengarah ke selangkangan Mr Dafram yang kurasakan sudah menggembung. Hmmm, ukurannya yang kuremas dari luar celana saja sudah terasa sangat besar. Aku makin penasaran dengan ukuran kontol si pria afrika ini.

Kami masih berciuman sampai sekitar 5 menitan lagi sebelum Mr Dafram melepaskan tautan bibir kami. Ia lalu menggeser tali tanktopku yang kiri sampai lepas dan dilanjutkan tali yang kanan. Kini dadaku yang memang tanpa bra pun terekspos jelas. Mr Dafram tampak mengagumi payudara yang merupakan aset tubuhku yang paling indah. Ia berkata, “Wow, your boobs is so beautiful Katrin. Sangat bulat dan padat.”. Lalu pria kekar ini meremasi gunung kembarku sambil terus memandanginya.

“Sshhh ahh.. thanks Dafram. Suck my nipple.”, pintaku dengan mata sayu menatap si pria berkulit hitam legam ini.

“Dengan senang hati.”, ujar Mr Dafram yang lalu segera mencaplok pentil susuku yang berwarna merah muda ini.

“Ohhhhh yeahhh like that.. hisap terus putingku Dafram.”, aku pun jadi meracau merespon sensasi geli nikmat yang diberikan oleh hisapan bibir tebal Mr Dafram.

Mataku merem melek selagi mendapatkan setruman listrik kenikmatan yang menjalar dari puting susuku ke seluruh tubuhku itu. Apalagi lidah Mr Dafram yang juga bermain di pentil susuku. Bibirnya juga mengenyot pucuk payudaraku ini dengan kuat. Dan secara bergantian bibir tebal pria yang baru kukenal beberapa jam itu mengisap-ngisap putingku.



“Aahh sshhhhh.. iyahhh.. keep sucking my nipple.. enakhh ahhhh Dafram.. terusshhh.. ahhh..”, racauku melampiaskan kenikmatan yang kudapat dari hisapan bibir Mr Dafram pada pentil susuku. Kuremas kepala Mr Dafram yang sedang asyik menyusu di payudaraku.

Beberapa saat kemudian Mr Dafram menghentikan kenyotan bibirnya di putingku. Ia kemudian mengajakku masuk ke ruang tamu kondonya. Ruang tamunya luas dan juga tertata rapi. Lalu Mr Dafram melucuti hotpantsku hingga terlepas ke lantai. Kemudian ia mendudukkanku di sofa berbahan kulit berwarna coklat muda ini. Disibakkannya celana dalam tipisku dengan tangan kanannya hingga kini liang vaginaku terlihat olehnya.

“Hmmm, pinky pussy. Benar-benar indah.”, ujar Mr Dafram mengagumi organ kewanitaanku. Setelah itu ia pun mengendus-ngendus vaginaku dan berkomentar, “Vaginamu harum sekali. I like it.”. Lalu si pria afrika ini segera menjilati bibir memekku sudah basah oleh lendir kewanitaanku ini dengan liarnya.

‘Sllrruuppppp…sllrrruuppp..sllrrrpppp’, Terdengar suara hisapan dan jilatan dari mulut dan lidah si pria berkulit hitam ini layaknya orang yang sedang menikmati jus buah. Lidah Mr Dafram mengais-ngais ke dalam rongga memekku dan lalu mulutnya menemukan klitorisku. Dengan liarnya ia mengisap-ngisapnya membuatku makin menggelinjang keenakan.

“Nghhhh ahhh right there.. isap klitorisku terus Dafram.. that’s so good.. ooohhhh..”, desahanku dengan mata merem melek ini.

Lidah pria asli Ghana ini begitu lincahnya bermain di dalam memekku. Klitorisku juga dijilatinya dengan cepat membuatku makin bergetar-getar dalam rasa nikmat seksual ini. Lidahnya terus memberi stimulasi yang membuatku serasa di awang-awang.

“Ohhh iyahhhh teruss Dafram.. ahhh yeahhh ahhhh nghhh…”, desahan demi desahan yang keluar dari mulutku selagi vaginaku sedang merasakan oral sex dari Mr Dafram.

Begitu dahsyatnya hisapan mulut Mr Dafram yang tampak sudah sangat berpengalaman memuaskan wanita ini membuatku mencapai orgasme. Tubuhku berkelojotan dengan hebat sampai badanku agak terangkat sedikit serta tubuhku agak melengkung. Kedua kakiku yang mengapit kepala si pria afrika ini terlepas dan jadi terbentang lebar lalu mengejang beberapa kali. “Ooooohhhhhhh pak!”, aku melenguh keras melampiaskan orgasme pertamaku dengan Mr Dafram ini.

“Now it’s time for you to return the favor. Hehehe.”, ujar Mr Dafram yang lalu segera mulai melepaskan kaitan ikat pinggangnya.

Aku yang baru orgasme ini tentu sudah mengerti keinginannya. Ia ingin aku memberikan foreplay untuk penisnya sebelum kami ngeseks. Aku tentu saja mau dan memang sudah penasaran sejak saat aku meremas selangkangannya tadi. Kini celananya pun sudah terlepas dan hanya tinggal celana dalamnya saja. Uhh, kontolnya begitu panjang sampai kepala kontolnya sudah mengintip dari ujung atas celana dalamnya! Benar-benar memang punya afrika sangatlah super ukuran penisnya seperti yang pernah kutonton di film bokep.

Dan aku pun menurunkan celana dalam Mr Dafram. Tuing! Terpampanglah batang kejantanan berukuran jumbo milik si pria asli Ghana ini. Walau sudah melihat kontol orang negro di film porno tapi melihat langsung begini membuatku terhenyak. Bagaimana tidak, batang itu begitu besar dan panjang! Ini benar-benar adalah kontol terbesar yang pernah kutemui langsung. Memekku langsung berdenyut-denyut seolah sudah tidak sabar ingin mencicipi kontol hitam si Mr Dafram ini.

Mr Dafram yang tahu aku agak bengong ini pun bertanya, “Kenapa Katrin? Belum pernah lihat big black cock yang sepanjang ini? Hehe.”.

“Ummm iya baru kali ini ngeliat langsung. Hihi.”, ujarku yang lalu mulai menggerakkan tanganku ke kontol Mr Dafram.

Kugenggam bagian batangnya yang diameternya begitu lebar ini. Tanganku yang mungil ini hanya bisa menggenggam sekitar 3/4 saja. Sungguh besar penis jumbo Mr Dafram ini. Kulit tanganku yang putih ini tampak begitu kontras dengan kontol pria afrika ini yang hitam legam. Aku pun mulai mengocok-ngocok batang kejantanan pria afrika ini.

“Uhhh halus tanganmu Katrin. Enak..”, ceracau Mr Dafram memuji kehalusan tanganku yang sedang menghandjob kontolnya.

Sekitar 2 menitan aku memberikan servis kocokan tanganku di penisnya, aku lalu pun mau memberikan titfuck sebagai pemanasan sebelum sex yang sebenarnya. Aku lalu mengarahkan buah dadaku di selangkangan Mr Dafram. Kuposisikan kontol Mr Dafram di antara belahan dadaku dan segera kujepitkan batang hitamnya dengan buntalan susuku. Aku lalu segera bergerak naik turun sehingga penis hitamnya digesek-gesek seperti sedang menyetubuhi payudaraku.

“Ohhh damn your tits is so good. Kamu begitu mahir titfuck ya Katrin. Enak sekali. Hehe.”, komentar Mr Dafram yang sedang keenakan dengan servis boobjobku.

Batang penis Mr Dafram yang hitam ini diantara himpitan buah dadaku tampak jadi seperti sosis gosong di antar dua roti putih. Sungguh kontras sekali perbedaan diantara kami. Aku dan Mr Dafram jadi seperti film porno genre interracial yang pernah kutonton saat bermasturbasi. Apalagi kontol Mr Dafram ini begitu berurat sehingga aku dapat merasakannya di tiap gesekan kulit payudaraku dengan kontolnya.

Kontol Mr Dafram yang memang super panjang ini membuat kepala kontolnya jadi begitu dekat dengan bibirku, mungkin hanya terpaut 1 cm saja! Melihat ini aku pun jadi terpancing untuk mengoralnya. Dengan liarnya aku pun segera menjilati lubang kencing penis pria afrika ini, membuatnya makin menceracau menikmati servisku. Lalu aku pun mengulum bagian kepala kontolnya dengan bibir tipisku. Jadilah kontol Mr Dafram mendapatkan dua jenis servis dariku, boobjob dan blowjob. Baru kali ini aku bisa memberikan servis yang seperti ini sekaligus karena kontol Mr Dafram yang kelewat panjang, hihi.

“Ahhh fuckk yeahhh Katrin. Kamu jago sekali. I like it..”, kembali Mr Dafram memuji servis yang kuberikan.

Aku yang dipuji begitu pun jadi tambah semangat menaik turunkan tubuhku sehingga gesekan dari kulit payudaraku yang halus dengan batang kontol Mr Dafram makin cepat. Mulutku juga terus mengulum dan menjilat kepala kontol pria afrika ini. Sekitar 5 menit kemudian Mr Dafram berkata, “Okay i think it’s enough foreplay Katrin. Saatnya permainan sesungguhnya. Hehe.”.

Mendengar itu aku pun menghentikan servis boobjob dan blowjobku dan segera bersiap dengan berbaring di sofa ini. Aku memang sudah tidak sabar untuk merasakan kontol afrika yang jumbo size ini. Memekku sudah sangat basah dari saat diforeplay oleh Mr Dafram sehingga pastilah sudah cukup pelumas untuk proses penetrasinya.

“Get ready Katrin.. I will fuck you real good you will scream so loud. hehe..”, ujar Mr Dafram yang lalu segera berlutut dan mendorongkan penisnya ke selangkanganku..

~ BERSAMBUNG ~


 


Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com