𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 [𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐔𝐬𝐭𝐚𝐝𝐳𝐚𝐡 [ 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 ]

 

𝐄𝐩𝐬 𝟑𝟎 - 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐔𝐬𝐭𝐚𝐝𝐳𝐚𝐡
𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫

Ustadzah cantik itupun terkejut saat melihat sosok franz ternyata Sudah berada di apartemen itu,

aini yang bingung pun melihat jam dinding disana dan ternyata waktu saat itu sudah menujukan pukul 6 sore.
...............................

FLASHBACK

Sore itu sekitar jam 5 franz pun sampai di apartemen, saat franz membuka pintu apartemen nya,

Pemuda tampan itu pun terkejut melihat sepatu aini masih berada di depan.

Franz pun tersenyum sambil melangkah kedalam apartemen.

Dan benar saja saat ia menyalakan lampu franz pun melihat aini sedang tertidur di sofa ruang tengahnya.

Franz merasa amat bahagia karena ternyata aini tak meninggalkan nya, franz pun yakin jika ustadzah cantik itu pasti sedang menunggu nya pulang.

Franz pun lalu masuk ke ruang kerjanya, dan pemuda tampan itu pun sadar jika berkas berkas nya yang tadi berantakan di meja kini sudah tersusun rapi.

Bahkan franz pun kagum karena tiba-tiba apartemen nya yang sudah seminggu memang belum ia bersihkan, kini terlihat begitu bersih.
Franz pun tersenyum karena yakin jika orang yang sudah membersihkan apartemen nya tak lain adalah aini.


Franz pun merasa semakin sayang kepada ustadzah cantik itu,

yang ternyata bukan hanya cantik dan seksi, tapi aini benar-benar memiliki sifat keibuan.

Aini pun semakin dekat ke tipe wanita idaman franz yang selama ini belum pernah ia temukan.

Selesai membereskan berkas yang ia bawa, franz pun masuk ke kamar untuk berganti pakaian.

Franz pun lalu kembali ke ruang tengah dan melihat aini yang sedang tertidur lelap di sofa ruang tengah nya itu.

Franz pun melihat wajah cantik aini yang terlihat begitu cantik dan polos saat ia tertidur.

Melihat bibir aini sebenarnya membuat franz ingin segera mengecup bibir merah muda segar itu.

Tapi franz pun mengubur keinginan nya itu karena ia tak mau menganggu aini yang sedang tertidur pulas itu.

Franz pun akhirnya berinisiatif untuk memindahkan ustadzah aini ke kamarnya.

Dengan perlahan dan sangat berhati-hati franz pun mengangkat tubuh aini,

franz pun tak ingin membangunkan aini yang terlihat tidur begitu pulas nya.

Dengan perlahan franz pun membaringkan aini di ranjang nya,

dan saat franz hendak meninggalkan aini di kamar, pemuda tampan itupun tiba-tiba............

Cupphhh.... Muaaachhhhh

Franz pun mengecup pelan kening aini sebagai tanda kebahagiaan yang dirasakan franz karena aini tetap tinggal di apartemen nya.

Franz pun menutup pintu dan mulai ke dapur untuk memasak makan malam untuk dirinya dan aini.

Sambil memasak franz pun membayangkan sebuah rencana yang akan ia jalankan untuk membuat Aini MENJADI MILIKNYA SEUTUHNYA.

END FLASHBACK
................................

Aini pun berjalan keluar menuju ke dapur tempat franz sedang memasak

" Ohhh.. Kak aini udah bangun ya..?!" tanya franz sambil menuangkan pasta yang ia buat tadi ke piring.

" Mmmhh.. I.. Iyaahh franz.. Hoaammhh...." jawab aini sambil menguap karena masih mengantuk.

Entah mengapa aini merasa begitu nyaman berada di apartemen franz,

aini malah merasa apartemen franz itu bagaikan berada di rumahnya sendiri.

Franz pun lalu menata pasta yang sudah ia buat itu di piring yang sudah ia siapkan, lalu franz letakkan makan malam mereka itu di meja.

Tak lupa franz pun menuangkan segelas anggur ke gelas dan ia hidangkan minuman ber alkohol itu bersama makan malam buatan nya tadi

" Ayo kak kita makan dulu..." ucap Franz mengajak sang ustadzah yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

Dengan langkah yang lebih ringan Aini pun langsung berjalan menuju ke meja makan,

saat aini duduk ia pun memuji masakan franz yang terlihat seperti hidangan restoran bintang 5.

" Silahkan dinikmati kak...! " ucap lk franz

" Iya franz..." jawab aini. Setelah berdoa aini pun langsung mencicipi Cream Pasta buatan pemuda tampan itu

Slurrrrppp.... Mmmhhhh... Nyammm.. Nyammm..

" Gi... Gimana kak rasanya...?" tanya franz yang terlihat gugup seperti peserta masterchef yang sedang menunggu penilaian dari juri

" Hhhmmmm...mmmm...." aini pun terlihat berpikir sejenak.

Lalu ustadzah cantik itupun kembali menggunakan garpu nya untuk menikmati pasta buatan franz lagi

" Gi... Gimana kak..? Ngga enak ya..?" tanya franz sambil meminum anggur nya

" Hmmm... Franz.... Masakan kamu.... ENAK BANGET.... Ternyata kamu jago masak juga ya...!!" puji aini yang membuat franz pun tersenyum puas.

" Ma... Makasih kak.... Aku ngga jago kok... Tapi karena di sini aku sendirian... Aku sering habiskan waktu buat masak masak menu sehat begini kak.... " ucap Franz.

Aini pun tambah terpesona dengan apa yang dimiliki pemuda tampan ini.

Sekarang daya tarik franz bertambah satu hal lagi, bukan hanya penampilan dan fisiknya yang sempurna

franz juga lah pria yang cerdas, mapan, perhatian, baik dan sekarang jago masak.

" Franz... Kau sungguh luar biasa... Kau punya seluruh kriteria untuk menjadi suami idaman... Seandainya...?!!!" ucap aini dalam hati yang makin terpesona oleh pemuda blasteran ini.

Sambil melanjutkan makan aini tak hentinya memuji kemampuan masak franz,

mereka pun melanjutkan makan dengan suasana yang makin cair dan akrab.

Aini pun sadar jika pria didepannya sedang menikmati segelas minuman yang diharamkan di keyakinan nya,

tapi entah mengapa aini seakan tak peduli dan membiarkan saja franz untuk meminum nya.
...............................

Setelah makan franz pun berencana untuk mencuci piring yang mereka gunakan tadi,

tapi saat franz akan melakukannya tiba-tiba aini menghentikan nya.

" Biar aku aja franz..." ucap sang ustadzah

" Ngga usah kak... Nanti ngerepotin kakak..." jawab franz

" Udah.. Biar aku aja franz... Tadi kan kamu udah masakan kakak... Jadi sekarang giliran kak aini yang bersihin piring..." ucap aini yang memaksa franz.

Franz pun akhirnya mengalah dan memilih duduk di kursi ruang makan itu menemani aini yang sedang mencuci piring,

keduanya pun terlihat mengobrol santai bagaikan pasangan suami istri yang sangat harmonis. ​

Franz pun bertanya mengapa aini tadi siang tak jadi pulang.

Aini pun menjawab dan menjelaskan jika ia tadi bersih-bersih rumah franz lalu malah ketiduran sampai akhirnya franz kembali ke apartemen.

Mendengar penuturan sang ustadzah membuat franz tersenyum,

pemuda tampan itupun bisa membaca dari bahasa tubuh sang ustadzah

yang sebenarnya tak ingin meninggalkan tempat ini karena tak ingin berpisah dengan dirinya.

Franz pun yakin jika saat ini dirinya sudah memiliki tempat tersendiri di hati sang ustadzah,

dan sebentar lagi aini tak kan bisa melepaskan diri dari pelukan franz.

Setelah dirasa aini sudah selesai mencuci piring, tiba-tiba franz pun bertanya

" Kak...Udah mandi belum..?" tanya franz

" Be.. Belum franz... Oh iya franz... Bi.. Bisa.. Anterin kakak pulang ngga franz...?" tanya aini yang entah mengapa malah terdengar ragu.

" Hmmm... Bisa sih kak... Tapi.." ucap Franz sambil bangkit dari duduknya.
Aini pun tak menyadari jika pemuda tampan itu kini tengah berjalan menuju ke arahnya, sesaat kemudian

" Ahhhh.. Franzzzhh... Apa yang kamu..??!" ucap aini yang terkejut saat tiba-tiba franz mengangkat tubuh mungil nya dan membopong nya.

Ustadzah cantik itu kaget setengah mati dan hampir saja aini menjatuhkan gelas yang ia cuci itu,

beruntung franz berhasil menahan tubuh aini agar tak sampai jatuh ke lantai.

" Kak... Panas banget nih... Mandi yok...!!" ucap franz yang seketika membuat wajah ustadzah cantik itu memerah karena malu.
.........

-------------------------

Aini pun tak menyadari jika pemuda tampan itu kini tengah berjalan menuju ke arahnya,

sesaat kemudian...............

" Ahhhh.. Franzzzhh... Apa yang kamu..??!" ucap aini

yang terkejut saat tiba-tiba franz mengangkat tubuh mungil nya dan membopong nya.

Ustadzah cantik itu kaget setengah mati dan hampir saja aini menjatuhkan gelas yang ia cuci itu,

beruntung franz berhasil menahan tubuh aini agar tak sampai jatuh ke lantai.

Sambil membopong tubuh sang ustadzah cantik,Franz pun berbisik mesra di telinga istri Dimas itu

" Kak... Panas banget nih... Mandi yok...!!" ucap franz

yang seketika membuat wajah ustadzah cantik itu memerah karena malu.

" Ja... Jang... Jangan franz.." ucap aini

Aini sebenarnya takut jika dirinya bisa kembali melakukan perbuatan zina dengan pemuda tampan ini.

Tapi meski mulutnya mengatakan tidak, bahasa tubuh aini malah menunjukan hak yang sebaliknya.

Franz pun langsung menggendong aini menuju ke kamar mandi dan tak perlu waktu lama

kedua insan beda keyakinan inipun sudah telanjang bulat di dalam kamar mandi franz itu.

Keduanya pun tak lupa untuk melakukan ritual saling menyabuni

Aksi mereka pun diselingi dengan cumbuan panas yang kedua insan beda status ini lakukan.

Setelah selesai mandi franz pun membopong tubuh aini langsung menuju ke kamar tidur nya

untuk segera melakukan hubungan seksual terlarang yang memang mereka berdua inginkan.

Tak butuh waktu lama untuk batang super jumbo jumbo franz bersarang kembali di liang senggama suci milik aini,

karena posisi keduanya memang sudah telanjang bulat setelah mandi mandi.

Sekitar 40 menit berzina, bibir vagina sang ustadzah pun kini sudah dipenuhi oleh cairan putih kental

yang tak lain adalah cairan pembuat bayi milik pemuda blasteran ini.

Franz pun mendekap tubuh sang ustadzah yang merasa amat bahagia berada di dekat pemuda tampan idaman nya itu.

Sambil berpelukan erat dan hangat franz pun berbisik mesra pada aini

" Kak... Hari sabtu nanti aku ada jadwal meeting di L.A.... Mmm... Mungkin aku bakal disana agak lama.... Kak aini mau ikut ngga...?" tanya franz.

Franz bertanya seperti ini karena aini pernah bilang jika ia pergi keluar negeri suatu saat nanti untuk berwisata.

Tapi kali ini aini menolaknya karena selain belum memiliki paspor, aini pun masih ingat jika suaminya akan pulang di hari itu,

sehingga aini yang tak mau hubungan mesum terlarang ini ketahuan jelas tak ingin ikut bersama franz.

Franz pun dengan dewasa menerima jawaban yang Aini buat untuk menolak ajakan nya itu.

" Hmm... OK deh kak.. Tapi tolong kak aini kabul kan permintaan aku yang satu ini ya...!" ucap franz.

" A.. Apa itu franz...?" tanya aini balik bertanya

" Kak aini tolong tinggallah disini sampai hari sabtu... Aku merasa kesepian kalau kak aini pergi..." ucap Franz sambil menatap mata aini dengan sangat mesra.

Sang ustadzah pun menatap sebentar mata franz, seketika mata kedua insan inipun saling bertatapan

aini yang sudah merasa tak enak karena menolak ajakan franz tadi pun menjawab

" I... IYA franz... Tentu...!! " ucap aini

yang entah sadar atau tidak dirinya malah mengiyakan ajakan franz

yang notabene bukan muhrim nya untuk TUNGGAL BERSAMA sementara waktu.

Franz pun menyambut bahagia jawaban sang ustadzah, lalu...................

" Makasih ya kak... Cuupphh.. Mmhhh... Mmuachhh... Oh iya aku tadi beliin sesuatu buat kak aini..!" ucap franz

sambil mengecup mesra bibir sang ustadzah yang kini tak memakai apapun itu.

Franz pun lalu bangkit dan pergi meninggalkan aini yang masih berbaring di ranjang dengan wajah memerah,

karena ustadzah cantik itu tadi sempat melihat besarnya batang kejantanan sang pemuda yang bergoyang saat ia berjalan.

Entah mengapa setelah berada di apartemen mewah milik franz ini,

pikiran aini seperti rusak dan terus membayangkan hal mesum yang ingin ia lakukan dengan franz.

Aini pun seakan sudah lupa dengan statusnya sebagai seorang istri

dan terlebih lagi aini seakan sudah lupa jika yang ia lakukan saat itu adalah sebuah dosa besar.

Tak lama franz pun masuk dan membawakan sekantong plastik belanja bermerek lalu ia berikan pada sang ustadzah.

Ustadzah cantik inipun terlihat sangat antusias menerima hadiah dari franz,

apalagi pakaian yang dibelikan franz itu adalah pakaian yang tergolong mahal untuk aini.

Saat membuka plastik belanja dan mengeluarkan isi pakaian nya

seketika wajah sang ustadzah pun memerah karena melihat ternyata franz membelikan nya beberapa pasang piyama pendek dan pakaian dalam serta beberapa tank top untuk sang ustadzah.

Aini pun kaget karena semua isi pakaian nya tak ada satupun yang menutup aurat nya,

semua adalah pakaian anak jaman sekarang yang selalu menjadi concern aini saat ia berceramah yaitu tentang menjaga aurat seorang wanita.

Tapi sekarang, sang ustadzah itu dihadapkan dengan dirinya yang mendapatkan hadiah berupa pakaian yang selama ini selalu ia tentang penggunaan nya.

Aini pun terdiam sesaat melihat pakaian pakaian super terbuka dan seksi itu,

" Kak... Ada apa...? Kak aini ngga suka...?!" tanya franz.

" Bu.. Bukan begitu franz.. Tapi.. Ini semua ngga cocok sama kakak franz... Ngga ada pakaian yang tertutup franz...?!" ucap aini protes

" Tapi.. Hmm.. Coba dulu aja deh kak.. Siapa tau kak aini cocok... " ucap Franz sambil menarik tangan aini untuk bangun.

Mau tak mau aini pun mencoba satu persatu pakaian seksi yang dibelikan franz tadi,

aini merasa aneh karena sungguh pakaian ini tak pantas untuk dipakai seorang ustadzah seperti dirinya, tapi mau bagaimana lagi.

Seluruh pakaian itu pun mendapat pujian dari franz saat aini mencoba nya tadi,

hingga kini tinggal tersisa sebuah celana hot pants hitam dan sebuah tank top polos ketat warna putih.

Franz pun tak mau menyerah dan kembali membujuk aini untuk memakai nya,

meski aini sebenernya tak mau tapi akhirnya pakaian seksi itupun dipakai oleh sang ustadzah.

Gluuugggg....

" Wow.. Gila seksi banget.. Harusnya tadi aku belikan lingerie buat kak aini... Aku ngga nyangka kalau kak aini yang biasanya tampil tertutup.. Ternyata benar-benar seksi dan cocok dengan pakaian seperti ini.." ucap Franz dalam hati,

franz benar-benar terpesona oleh kecantikan dan keseksian tubuh aini yang selalu ustdzah itu tutupi dibalik pakaian besarnya.

" COCOK kak.....!! Aku rasa kak aini cocok memakai pakaian itu... " ucap Franz

yang membuat aini berdebar-debar karena memakai pakaian yang benar-benar menggoda pria manapun untuk menatap mesum tubuhnya.

Aini sebenarnya merasa amat tak nyaman karena ukuran tank top dan hot pants yang terlalu ketat untuknya,


sehingga baik bongkahan bokong seksi maupun payudara bulat kencang milik sang ustadzah tercetak jelas dan makin menggairahkan saat dilihat.

Saat aini berbalik badan untuk melihat ke kaca, tiba-tiba franz sudah berada di belakang nya,

dan tanpa aba aba lagi pemuda tampan itu langsung memeluk pinggang ramping sang ustadzah sambil berbisik

" Kak aini kelihatan cocok kak pakai pakaian itu... Kak aini ngga akan bisa menutupi aura seksi dari tubuh kakak.... Aku suka kak... Cuuphh..." Ucap franz sambil mengecup telinga sang ustadzah.

Aini pun seketika langsung merinding mendapat perlakuan mesra dari pemuda tampan itu,

apalagi saat aini merasakan ada sesuatu yang keras dan panas menyentuh permukaan pantat nya.

Benda yang tak lain adalah batang kejantanan franz yang sudah ereksi melihat sang ustadzah tampil seksi itu,

siap langsung digunakan untuk mempenetrasi langsung lubang kemaluan sang ustadzah.

Tanpa menunggu waktu lagi, Franz pun langsung mengangkat tubuh aini dan membaringkannya di ranjang.

Saat keduanya sudah berada di ranjang yang sama ritual adu mulut dengan ganas pun jelas tak bisa terhindarkan lagi,

pasangan zina yang sudah dilanda birahi itu pun tak bisa lagi menahan gairah birahi nya,

dan tentu saja malam itu pun Kemesraan keduanya diakhiri dengan kembali di semprotkan nya benih benih calon anak franz

tepat di rahim sang ustadzah yang sudah sangat basah karena orgasme aini sendiri.

Malam seperti sebelumya aini pun tertidur dengan pulas di pelukan franz,

terlihat senyuman yang begitu bahagia tergambar di wajah polos sang ustadzah.

Meski merasa sangat capek karena ber ronde - ronde tubuhnya digarap oleh sang pemuda tapi aini merasa amat bahagia,

bukan hanya karena birahi nya terpenuhi tapi juga karena hatinya merasa nyaman berada di dekat pemuda tampan ini.

.................................

Pagi itu karena memang hari ini franz tak ada jadwal kuliah ataupun ke kantor,

Karena dirinya masih sangat ngantuk franz pun memutuskan untuk tidur lebih lama lagi.

Sekitar jam 9 aini justru bangun terlebih dahulu, aini pun tersenyum saat melihat wajah tampan dan tubuh berotot pria yang memeluk itu.

Aini pun membayangkan jika seandainya setiap hari ia bangun di tempat semewah ini

dan dalam dekapan pria setampan dan seksi franz, pasti hidup aini akan sangat bahagia.

Melihat franz yang masih tertidur seperti anak kecil, jiwa keibuan aini pun muncul.

Dengan perlahan aini pun mencoba bangun dari tidurnya, lalu aini pun menuju ke dapur

Ya...

Aini berniat untuk memasak sarapan yang lezat sang pejantan tampan berdarah blasteran itu.

Aini pun membuka kulkas dan ia menemukan beberapa bahan makanan disana.

Aini pun mengambil sebuah daging dan memasak tumis daging brokoli serta menggoreng telur gulung untuk sarapan mereka berdua.

Sambil memasak wajah aini pun kembali memerah, karena ia merasa benar-benar sudah seperti istrinya franz.


Dmana malam harinya ia melayani gairah franz yang membuatnya melayang,


dan di pagi harinya aini memasak untuk pria yang sudah membawa nya ke surga dunia tadi malam.

Saat aini sedang melamun, tiba-tiba.................​

" Hati Hati kak... kayaknya telur nya udah mau gosong tuh.. heheh.." ucap Franz tepat di telinga aini.

Aini pun terkejut saat tiba-tiba franz mematikan kompor dan pemuda tampan itupun membalikkan tubuh aini hingga wajah mereka berhadapan,

lalu...............

cuupphhh.... mmhhhh... muaacchh...

Franz pun langsung mendaratkan kecupan mesra di bibir sang ustadzah yang,

perlahan aini pun kembali larut dalam ciuman nya dengan sang pemuda blasteran itu.

Tapi.... saat birahi aini mulai naik franz pun malah menghentikan cumbuan nya

" Yok sarapan kak... Terus nanti kita olahraga..." ucap Franz.

Aini terlihat kesal karena franz sudah mempermainkan nya, aini dengan wajah cemberut menyajikan hidangan yang sudah ia buat itu.

Kedua pun sarapan bersama, franz pun mengetahui jika aini sedang bete

" Masakan nya enak kak... Kak aini jago masak ya...?" tanya franz

" Ngga kok... Cuma suka aja..." jawab aini masih ngambek

" Seandainya setiap hari bisa dimasakin sama kak aini.. Pasti seharian makin semangat..." ucap Franz yang membuat wajah aini memerah

" Ihh.. Apaan sih franz... " ucap aini malu malu.

Mereka pun kini sarapan sambil ngobrol dengan santai karena suasana sudah mulai cair.

Selesai makan pasangan selingkuh inipun menghabiskan waktu mereka untuk bermesraan di ruang tengah sambil menikmati pemandangan ramainya kota itu.

Mereka pun duduk bersama sambil sesekali berciuman dengan mesra dan hangat,

sebelum akhirnya Kemesraan mereka pagi itu di tutup dengan sebuah aksi oral seks.

Seharian itu kegiatan yang dilakukan aini dan Franz hanyalah bermesraan di sofa Lalu pindah ke ranjang,


lalu makan dan kembali ke ranjang. Franz pun mengajari aini beberapa gaya baru dalam bercinta


Hingga Ini pun kelelahan setelah menempuh be ronde ronde Persetubuhan dengan franz yang memang memiliki stamina yang luar biasa.
.................................​

Selama 3 hari 4 malam itu aini sudah bagaikan istri dari franz, aini tinggal di apartemen franz,

tidur di ranjang bersama franz, memasak dan melakukan pekerjaan rumah tangga untuk franz,

dan tentunya jadwal rutin selama 4 malam itu Adalah membuat anak aini dengan franz.

Semakin lama bersama franz, aini semakin merasa kagum dan terpesona dengan ketampanan

dan sifat lembut nan perhatian pemuda yang lebih muda 7 tahun darinya itu.

Aini kini benar-benar membuka hatinya untuk pria lain yang bukan muhrim nya itu.

Bahkan sosok franz sendiri sudah memiliki tempat tersendiri di relung hati sang ustadzah.

Hati sang ustadzah kini sudah terbagi antara suaminya dan franz

Sabtu pagi itu setelah semalam puas bercinta dengan berbagai gaya,

franz pun mengantar aini menuju stasiun kereta api untuk menjemput suami aini yang sebentar lagi akan datang

" Kalau gitu kakak duluan ya franz..!" ucap aini

" Iya kak... Makasih untuk waktunya ya kak... Untuk pertama kalinya franz merasa punya sesorang yang spesial..." jawab franz

" Iya franz tentu...." ucap aini

" Franz harap kita bisa punya waktu lebih lama lagi untuk bersama ya kak...! " ucap franz yang membuat wajah aini memerah

" Ihh... Aneh aneh aja kamu franz.. Kakak udah punya suami ya franz..!! Kalau gitu kakak turun dulu ya..! " ucap aini

" Ok... Kak... Mmm.... Satu lagi dong buat penyemangat aku di Amerika nanti.... " ucap Franz

sambil memonyongkan bibirnya ke arah sang ustadzah yang kini kembali memakai hijabnya

Yang setelah 3 hari di rumah franz ia tak pernah memakai pakaian muslimah seperti sekarang.

Aini pun seakan paham dengan permintaan franz, dengan lembut sang ustadzah meraih wajah tampan franz,

lalu............

Cupphhh... Mmhhh... Mmpphhh.. Muachh......

Aini pun mendaratkan ciuman mesra penuh cinta di bibir sang pejantan muda,

Sebuah ciuman yang meski sebentar tapi sangat bermakna bagi keduanya.

" kalau gitu aku duluan ya franz... Hati hati besok perjalanan ke Amerika nya... Jangan lupa kabari kakak kalau disana !!" ucap aini sambil membuka pintu

" Iya kak... Franz janji bakal bakal kasih oleh oleh spesial buat kak aini.." ucap Franz.

Aini pun tersenyum bahagia lalu ia pun meninggalkan mobil mewah franz dan menuju ke dalam stasiun untuk menunggu suaminya datang.

Sementara itu didalam mobil franz pun tersenyum aneh sambil memandang kepergian aini

" Karena suaminya ya...??!! Lihat aja kak aini... Sebentar lagi rencana ku pasti akan berhasil... Tunggu aja..!" ucap franz lalu ia pun memacu mobilnya pergi dari stasiun itu.


=================================
T A M A T
=================================



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com