𝐃𝐨𝐬𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏𝟗 [𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐅𝐫𝐚𝐧𝐳]

 


Franz pun membuka satu sachet kopi dan menuangkan nya dalam gelas, lalu ia campur dengan air panas dan juga gula.

Franz pun lalu menyeduh satu buah mie cup untuk mengisi perutnya yang tadi kelaparan

" Kak silahkan kalau mau buat sesuatu..." ucap Franz yang membuat aini menoleh lagi ke arah franz yang sedang menikmati mie dan kimbab segitiga yang ia beli di mini market tadi.

Sambil membuat secangkir teh panas aini pun terus mencuri curi pandang ke arah franz yang sangat tampan dan sekali menurut ustadzah muda ini.

Lalu saat melihat ke arah lengan franz, aini pun terkejut karena melihat sebuah luka yang masih mengeluarkan darah di lengan kanan franz itu

" Lho franz... Itu tangan mu kenapa.?" tanya aini dengan khawatir.

" Ohhh.... Ini... Mmn... Tadi kena ranting kak pas aku lari dari mini market... Ngga apa-apa kok.... Ngga sakit sama sekali kok.... Cuma luka dikit aja..." ucap franz sambil tersenyum manis.

Aini tak percaya jika luka itu tak sakit, karena jelas jelas luka gores itu masih mengeluarkan darah.

Aini pun langsung bangkit dan terlihat mencari sesuatu dari dalam tas jinjing yang ia bawa

" Franz kesini sebentar..." ucap aini yang duduk di sofa setelah menemukan barang yang ia cari.

Franz pun segera menghabiskan makanan nya dan berjalan menuju ke tempat ustadzah cantik itu duduk

" Ada Apa kak...?" tanya franz

" Duduk sini franz..." ucap aini sambil menunjuk ke tempat di sebelahnya.

Franz pun duduk di sofa, disamping aini yang terlihat membuka sesuatu bungkusan sesuatu itu.

" Sini franz.. Tangan mu...!!" ucap aini tegas.

Franz pun mengulurkan tangannya yang terluka tadi dan aini pun langsung memberikan luka di tangan franz dengan tisue basah yang ada di tas nya,

aini lalu mengoleskan betadine yang selalu ia bawa di dalam tas nya.

Dan terkahir aini menutup luka di tangan franz dengan sebuah hansaplast yang juga selalu ia bawa di dalam tas nya, untuk menanggulangi jika terjadi luka seperti ini.

Tanpa aini sadari, saat aini mengobati luka di tangan franz, mata pemuda itu terus menatap wajah cantik ustadzah muda itu.

Franz benar-benar terlihat mengagumi kecantikan aini yang membuatnya tak bisa melepaskan mata dari ustadzah cantik itu.

" Udah selesai franz... Franz.. Franzz.." ucap aini yang melihat franz seperti sedang melamun melihat sesuatu.

" Oh... Maaf kak..." jawab franz setelah sadar dari lamunan nya itu.

" ngelamunin apa kamu franz..?" tanya aini

" Hehe... Ngga kok kak..." ucap franz yang terlihat canggung.

Ekspresi canggung franz ini membuat aini tersenyum karena aini merasa jika tingkah laku franz itu benar-benar lucu,

Ustadzah muda itu terlihat seperti anak kecil yang ketahuan mencuri permen dari temannya.

" Hayoo... Liatin apa kamu tadi franz..?!" tanya aini mencoba memancing pemuda itu.

Meski terus menghindar tapi karena dipancing terus oleh aini franz pun akhirnya berkata jujur pada ustadzah itu

" Mmm... Aku boleh jujur ngga kak...?" ucap franz yang seketika wajahnya menjadi lebih serius dari sebelumnya

" Bo... Boleh... A.. Ada apa franz...??" tanya aini dengan nada bergetar

" Kak... Kak aini cantik banget malem ini franz suka... Dan satu lagi... Sebenarnya franz tertarik pada kak aini sejak pertama kali kita bertemu" ucap franz.

Seketika jantung aini berhenti berdetak, ustadzah muda itu tak menyangka jika franz merasakan hal yang sama dengan yang ia rasakan.

Seketika wajah aini pun memerah karena ia tak menyangka jika pria sesempurna franz bisa tertarik padanya yang merupakan seorang yang sudah menikah.

Aini pun merasa bangga atas dirinya sendiri, tapi tak butuh waktu lama untuk aini kembali menemukan kesadaran nya.

Aini sadar jika situasi yang terjadi ini begitu salah, karena selain ia sedang berduaan dengan pria yang bukan muhrim nya,

aini pun ingat jika statusnya saat ini adalah seorang istri dari suaminya disana.

Jadi dikagumi dan disukai oleh pria lain bukanlah hal yang bisa ia banggakan apalagi aini sampai tertarik juga dengan pemuda itu.

Aini pun sadar akan posisinya dan posisi franz yang jelas tak mungkin untuk meneruskan rasa tertarik satu sama lainya.

" Ihhh... Ada-ada aja kamu franz...!! Gombal mulu.... Mana ada yang menarik... Kakak udah punya suami.. Kakak ngga cantik... Kamu yang masih muda, ganteng, mapan bisa kok cari wanita super cantik diluar sana..." ucap aini sambil mencubit manja lengan kiri franz.

Aini pun langsung mencoba beranjak dari sofa,

Tapi....

Saat aini ingin bangkit dari sofa itu, tiba-tiba tangan franz pun menahan tubuh aini dan dengan cepat franz menarik tangan aini agak duduk lagi di sofa itu.

Franz pun justru kini merapatkan duduknya ke arah ustadzah cantik ini, lalu ia berbisik mesra di telinga aini

" Tapi kak... Hanya dengan kak aini aku merasa nyaman... Kak aini benar-benar membuka lembaran baru di hidup aku... Sepertinya aku SUKA sama kak aini..." ucap franz yang langsung membuat seluruh bulu di tubuh aini merinding.

" A.. Apa maksudmu franz... Lepas.. Lepasin tangan aku franz...!! " ucap aini yang terlihat begitu panik saat tangan kekar franz kasih memegang erat tangan nya.

Franz pun hanya tersenyum melihat aini yang mulai panik, tapi franz menyadari jika dilihat dari gerakan tubuh aini.

Ustadzah muda cantik ini sebenarnya tak benar-benar menolak apa yang franz lalukan saat itu.

Franz pun yakin jika aini sebenarnya juga menginginkan hal ini terjadi, namun terhalang oleh statusnya dan norma dalam agama aini.

Tapi franz pun tak akan menyerah dan tetap yakin jika malam ini ia akan bisa menaklukkan ustadzah cantik yang selalu menghantui pikiran nya setiap harinya itu.

Franz pun menarik kepala aini mendekat ke arahnya dan pemuda tampan itu kembali membisikan sesuatu tepat ke telinga aini.
.....

Tapi franz pun tak akan menyerah dan tetap yakin jika malam ini ia akan bisa menaklukkan ustadzah cantik yang selalu menghantui pikiran nya setiap harinya itu.

Franz pun menarik kepala aini mendekat ke arahnya dan pemuda tampan itu kembali membisikan sesuatu tepat ke telinga aini.

" Kak.. Aku benar-benar suka sama kak aini... Rasa ini sudah aku rasakan sejak pertama melihat kakak...." ucap franz

" Jangan franz... Jangan...!! Ini salah franz... Ini dosa franz... Kak aini sudah punya suami franz... Jadi tolong lepaskan kakak.... Jangan lakukan ini franz... " ucap aini sambil mencoba melepaskan diri dari genggaman franz.

Tapi kekuatan franz memang jauh diatas ustadzah aini yang memang bertubuh mungil itu.

Lalu dengan penuh keberanian, franz pun mengatakan apa yang ingin katakan pada ustadzah aini

" Kak.... Izinkan aku untuk membuktikan rasa sayang aku sama kak aini malam ini... Aku janji... Aku ngga akan membuat kak aini terluka... Aku janji akan melakukan nya dengan lembut kak... Izinkan franz menyampaikan perasaan franz pada kak aini..." ucap franz yang seketika membuat aini merinding dan mulai panik.

" Jang... Jangan franz... " ucap aini sambil mencoba meronta ingin melepaskan diri dari pemuda tampan itu.

Tapi saat tangan franz sudah memegang dagu aini dan wajah mereka sudah saling ber tatapan, tiba-tiba aini pun terdiam tanpa suara.

Lalu sambil menghembuskan nafas hangat nya franz pun berkata dengan mesra

" Kak... Izinkan franz...!!" ucap franz yang mulai mendekatkan bibirnya ke arah bibir aini.

Melihat gerakan franz aini pun hanya bisa menutup matanya sambil menunggu tindakan apa yang akan dilakukan pemuda tampan itu.

Sesaat kemudian bibir franz pun sudah semakin dekat Dengan bibir aini, lalu.......

Cupphhh.......

Bibir franz pun akhirnya menyentuh permukaan bibir ustadzah aini, franz pun sejenak mendiamkan bibirnya sejenak di bibir aini.

Sentuhan bibir kedua insan ini seakan memberi sensasi aneh ditubuh aini, tubuh aini yang sedari tadi kedinginan kini justru menjadi lebih panas.

Tak butuh waktu lama kecupan pemuda blasteran itu di bibir aini semakin panas dan berani.

Franz pun mulai melahap bibir aini dan mencoba memasukan lidahnya kedalam rongga mulut aini,

tapi ustadzah muda itu masih tetap bertahan untuk tidak hanyut dalam ciuman franz yang sebenarnya sudah sangat menggoda imannya itu.

Tak butuh waktu lama aini pun mulai hanyut dalam permainan bibir franz yang terasa sangat memabukkan bagi Aini,

permainan mulut franz benar-benar membuat aini mabuk kepayang merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Saat aini mulai membuka mulutnya untuk akses lidah franz, tiba-tiba...

Tliinggg... Tliinggg.... Tliinngggg.....

Terdengar bunyi panggilan dari Handphone aini, aini pun seakan di sadarkan dari gairah birahi nya yang mulai naik.

Aini pun langsung melepaskan tubuh nya dan mendorong tubuh franz menjauh darinya, lalu....

Plaaakkkkk....

Sebuah tamparan kembali terkena pas ke pipi pemuda blasteran itu,

aini pun tanpa kata langsung berjalan menuju ke meja tempat Handphone nya ditaruh.

Aini pun merasa sangat bersalah saat ia melihat nama yang tertera di Handphone nya.

Ya...

Sesorang yang menelpon aini saat itu tak lain adalah dimas suaminya.

Aini pun langsung berlari menuju ke kamar mandi sambil membawa Handphone nya.

Aini pun langsung mengunci pintu kamar mandi lalu ia menjawab telepon dari suaminya.

Sementara itu franz yang merasa kentang pun hanya tersenyum

" Masih jual mahal ya kak... Tunggu aja...!!" ucap franz dalam hati. Franz pun bangkit dan menyeduh secangkir kopi panas lagi.

Franz pun duduk sambil menikmati lebatnya hujan dari depan kaca jendela penginapan itu.

Didalam kamar mandi aini pun mencoba tetap tenang dan bicara dengan nada biasa saja pada suaminya itu,

meski hatinya hancur karena hampir saja kembali akan terjerumus dalam jurang zina.

Tapi aini tak ingin suaminya tau jika ia baru saja mendapat perlakuan seperti itu dari franz, selain tak ingin menyakiti perasaan suaminya,

tapi aini juga merasa tak Ingin hubungan nya dengan franz diketahui siapapun, termasuk suaminya sendiri.

Aini pun ngobrol cukup lama dengan suaminya di telepon, meski begitu aini merasa jika dimas entah mengapa terdengar malas malasan untuk ngobrol dengannya.

Akhirnya setelah hampir 20 menit menelpon aini pun mematikan telepon nya dengan perasaan yang kecewa dengan suaminya.

Saat aini keluar dari kamar mandi, ustadzah muda itu melihat franz yang tertidur di sofa tanpa memakai pakaian bagian atas.

Aini pun baru ingat jika ia kini berada di sebuah kamar penginapan dengan franz,

dan seketika ingatan tentang kejadian pemerkosaan yang hampir terjadi padanya kembali muncul.

Aini pun berjalan mengendap endap menuju ke pintu hotel, namun disana aini melihat betapa derasnya hujan yang masih terjadi.

Aini yang awalnya berencana untuk pulang dengan kendaraan umum,

langsung mengurungkan niatnya karena di cuaca yang begini tak mungkin ada taksi online yang mau menjemputnya.

Aini pun menyerah dan berjalan perlahan menuju ke ranjang besar yang terletak di tengah ruangan itu.

Aini yang memang merasa lelah karena seharian mengisi ceramah pun akhirnya memilih untuk duduk di ranjang besar itu.

Aini pun kembali merasa kecewa dengan telepon yang baru saja ia lakukan dengan suaminya tadi,

entah mengapa aini merasa jika dimas tak bisa memberinya perhatian seperti yang diberikan franz padanya.

" Astagfirullah... Aini apa yang kau pikirkan...? Kenapa kau bandingkan suami mu dengan pria yang bukan muhrim mu...??!!" ucap aini pada dirinya sendiri.

Aini yang merasa mulai mengantuk pun merebahkan diri di ranjang itu,

saat aini melihat kedepan ia pun melihat franz yang tidur tanpa mengenakan pakaian atas sama sekali.

" Apa franz ngga dingin ya...? Atau dia udah biasa...?" tanya aini pada dirinya.

Aini merasa kasihan pada franz yang mungkin saja ia kedinginan karena cuaca disana memang sangat dingin.

Meski aini membenci franz karena hampir menjebak nya dalam sebuah perzinaan lagi, tapi aini tetap tak sampai hati melihat franz yang kedinginan.

Aini pun bangkit dan mengambil selimut hotel itu, lalu aini berjalan menuju ke arah franz.

Saat sampai di dekat franz entah mengapa jantung aini berdetak sangat kencang dan tubuh aini pun mulai merasakan sensasi aneh.

Aini dengan jelas bisa melihat betapa tampan dan seksi nya tubuh pemuda ber kalung salib itu,

meski sosok nya terlihat sangat dewasa namun sekarang aini bisa melihat sisi lain dari seorang franz.

Ya...

Franz terlihat cukup kelelahan dan tertidur seperti bayi, entah mengapa tiba-tiba sisi keibuan dari aini mulai muncul melihat pemuda tampan itu.

Aini pun menyelimuti tubuh franz dengan selimut itu, tapi bukannya segera pergi,

aini justru terdiam melihat ketampanan wajah franz yang benar-benar merupakan tipe pria idaman aini itu.

Entah bagaimana awalnya tiba-tiba tangan aini bergerak ke depan dan seakan ingin menyentuh wajah tampan pemuda itu.

Dengan tatapan nanar dan seperti menahan gejolak birahi dalam dirinya,

aini pun menyentuh wajah tampan yang selama ini selalu muncul dalam khayalan ustadzah muda ini.

" Franz... Kamu begitu tampan... Tapi sayang franz.... Jika saja....!!" ucap aini sambil menyentuh pipi franz yang merah karena tamparan nya tadi.

Aini pun membayangkan jika ia memiliki suami seperti franz yang selain tampan, kaya, bertubuh indah tapi juga sangat perhatian, pasti hidupnya akan sangat bahagia. Sesaat kemudian,

aini pun sadar apa yang baru saja ia lakukan dan pikirkan

" Astagfirullah... Sadar aini... Sadar... Kamu tak boleh larut dalam pikiran aneh mu itu.... SADAR AINI... SADAR" ucap aini memarahi dirinya sendiri.

Saat aini hendak melepaskan tangannya dari wajah franz, tiba-tiba dengan cepat franz menahan tangan aini.

Sontak aini pun kaget karena ternyata franz sudah bangun dari tidurnya dan mungkin merasakan apa yang baru aini lakukan tadi.

Aini pun mencoba melepaskan tangannya dari cengkeraman franz, tapi usaha itu sia sia karena kekuatan franz yang jauh diatas aini

" Kak.. Aini...!" ucap franz dengan sangat halus

" Aaa.. Addaa apaa. Franzz..?? Lepasin franz...!!" ucap aini sambil terus mencoba melepas pegangan tangan franz pada tangannya.

Tapi bukannya dilepaskan tiba-tiba hak yang tak pernah aini duga pun terjadi,

franz menarik tangan aini ke arahnya hingga kini wajah aini dan Franz sudah berada sangat dekat, lalu...............

Cuupphhhh..... mmmhhhhh

Sebuah kecupan hangat kembali mendarat di bibir aini untuk kali kedua di hari ini,

aini yang masih dalam keadaan sadar coba meronta sambil melepaskan diri tapi semakin lama bibir mereka menyatu,

semakin melemah juga perlawanan yang dilakukan aini.

Franz pun belum melakukan ciuman panasnya dan hanya sekedar menempelkan bibir nya di bibir ustadzah cantik itu.

Tapi aini sudah mulai merasakan aliran listrik yang mengalir dalam tubuhnya perlawanan aini pun kini sudah hilang sepenuhnya.

Kecupan mesra franz terasa sangat hangat bagi Aini yang memang masih dalam fase galau karena suaminya yang kurang perhatian.

Franz pun menangkap keinginan terselubung yang dimiliki ustadzah cantik itu, dan Franz benar-benar mengerti apa yang harus ia lakukan saat itu.

Dengan kuat franz pun langsung menarik tubuh aini dengan kuat, hingga tubuh ustadzah cantik inipun jatuh diatas tubuh kekar franz.

Dan tanpa basa badai lagi, franz pun langsung Mengambil langkah berikutnya, lalu...

Cuuuppphh... Mmhhh.... Mmpphhh... Muuaachhh... Mmhhhh... Cupphhh....

Franz pun langsung melumat habis bibir manis ustadzah muda itu,

aini yang masih bisa berpikir normal pun mencoba mendorong tubuh franz.

Tapi tetap saja pemuda yang memiliki tubuh yang kekar dan kuat itu jelas tak bergeming mendapat perlawanan dari aini yang seorang wanita dan bertubuh lebih kecil.

Cuupphhhh... Mmhhh... Mmpphh.. Sluurrpp...mmhhh... Cuuphh... Cupphh....

Franz pun terus menghujani bibir aini dengan ciuman yang terasa sangat hangat di bibir ustadzah muda itu.

Lambat laun perlawanan aini justru semakin melemah,

aini yang tadi mencoba melawan dengan mendorong dan memukul tubuh franz kini sudah tak menaklukkannya lagi.

Ustadzah cantik itu hanya bisa menggengam tangannya sendiri

sambil menutup matanya karena aini tak kuat melihat dirinya yang akan digarap oleh pria yang bukan suaminya itu.

Cuupphhhh... Cupphh.. Mmhhh.. Mphh... Mmphhhh... Cuupphh.... mmhh... muuacchhh...

Ciuman franz pun semakin intens lagi saat ia tau jika aini Sudah mulai larut dalam ritme cumbuan nya.

Sementara itu rasa gatal mulai terasa di selangkangan aini yang menjadi tanda jika dirinya sudah mulai terangsang

dan siap menyalurkan hasrat wanita dewasa nya dengan pemuda yang jelas berbeda keyakinan dengannya ini.

Sesaat kemudian aini pun mulai membuka mulutnya dan kesempatan Itu tak disia siakan oleh franz,

dengan cepat franz langsung memasukan lidahnya kedalam rongga mulut aini dan mencoba mencari lidah aini.

Cuupphhhh.... Mmmpphhh... Mmhhh.. Mpphhh.. Hhgghhhh... Mmhhhh....

Tanpa diduga aini pun kini justru membalas cumbuan franz,

aini pun merespon ciuman pemuda itu dengan Tak kalah panas.

Bagai sudah lupa akan dosa dan statusnya, tangan aini kini malah berada di leher franz

dan wanita bersuami itupun langsung menarik kepala franz Untuk mendekat ke wajahnya.

Kedua insan beda segalanya itupun kini semakin menyatu dengan cumbuan panas antara bibir mereka,

lidah keduanya pun kini saling membelit untuk mendapatkan sensasi maksimal dalam berciuman.......

Cupphh.. Mmhhh... Slurrpp. Mmpphh... Mmhhuucchh... Mmhhh..

Ciuman mereka pun kini mampu membuat tubuh keduanya mulai berkeringat padahal cuaca disana sangang dingin,

Gelora birahi kedua insan beda segalanya itu terlihat lebih deras dari derasnya hujan badai yang sedang terjadi diluar.

Aini kini mulai aktif menciumi bibir pria idaman nya itu, aini benar-benar sudah lupa jika apa yang ia lakukan Itu adalah perbuatan zina yang bisa membuatnya terjerat dalam dosa besar.

Aini pun lupa dengan statusnya sebagai seorang istri dari dimas, yang ada dipikirkan aini saat ini hanya satu hal, yaitu adalah Franz!!

Mendapat penerimaan dari ustadzah cantik ini, franz pun bersiap untuk memulai aksinya ke tahap yang lebih dalam lagi.

Tangan franz pun kini mulai melata menuju ke selangkangan aini,

perlahan tangan itupun masuk kedalam celana piyama aini, dan menyentuh tepat di vagina nya

" Mmhhh... Aaahh... Franzzhhh.. Mmhhh.. Muuaachhhh..." desah aini disela ciuman nya

" Kakkhh... Udahhh beceekk giniii... Kakakk udahhh sangeeee yaahhh... Mmhhh... Mmuaachh.. Mmpphhh" tanya franz menggoda aini.

Aini yang malu untuk mengakui Jika dirinya sudah terangsang sejak tadi pun tak menjawab.

Ustadzah muda ini malah langsung menarik lagi Tangan franz dan mencium dalam dalam bibir pria tampan yang sangat ia sukai itu.

Tangan franz pun mulai masuk kedalam celana dalam aini yang sudah terasa sangat basah bagaikan bayi yang barusan mengompol itu,

franz yang jahil pun mulai memasukan jarinya kedalam Liang senggama aini, lalu............

" MMHHH... AAHHHH.... FRANNZZZHH... MMHHHH... JANGANNHH.... FRANNZZZHH" ucap aini sambil memegang tangan franz.

Tapi sungguh sangat menyedihkan, karena gerakan tangan dan perkataan aini saat itu berbeda 180 derajat dengan apa yang aini rasakan dan tubuhnya inginkan.

Aini justru kini menggeliat manja sambil lidahnya kembali Mencari lidah franz ditengah ciumannya.

Mmhhh.... Muuaacch... Mpphhh... Slurrpp... Mhhh... Muaachhh....

Terlihat ciuman keduanya benar-benar panas dan penuh gairah seksual,

yang ditandai dengan meluber nya ludah mereka ke bibir masing-masing.

Tak hanya ludah yang mulai membasahi aini, tapi juga cairan precum nya yang kini mulai membasahi tangan franz

yang dengan perlahan memasukan jari tengah dan telunjuk nya kedalam vagina gundul milik Ustadzah cantik itu.

" Mmhh... Aahhh.. Frannzzhh... Hentikkanhh frannzzhh... Gelliihh..." ucap aini sambil terus menggeliat menahan gejolak birahi yang amat tinggi.

Aini benar-benar bisa merasakan sensasi bercumbu yang luar biasa nikmat saat ia bersama dengan Franz.

Tapi...

Saat aini mulai terbawa tiba-tiba franz malah menghentikan aksinya.

Franz pun bangkit dan melepaskan tubuh aini yang tadi ia tindih itu.

Aini pun merasakan sesuatu yang sangat nikmat itu hilang begitu saja,

karena memang gairah birahi yang luar biasa aini rasakan ini memang menuntut untuk segera diselesaikan oleh pemuda tampan ini.

Aini yang mengira jika franz menyudahi aksinya itupun ternyata salah besar,

franz kini mendudukan aini di sofa dan membuka kedua paha aini sehingga sekarang posisi aini ngangkang dan Franz berjongkok tepat di depan ustadzah cantik itu.

Sambil menatap mata ustadzah aini, franz pun bertanya dengan sangat halus tapi membuat hati aini berdebar

" Kak... Aku lepas ya celananya...!!" ucap franz yang langsung dijawab aini dengan sebuah.......

BERSAMBUNG ...



Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Categories

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.
You will be redirected to the script in

seconds

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Cerita Panas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com